Materi Kuliah ATK 2 PDF
Materi Kuliah ATK 2 PDF
Oleh
Ir. Nur Rokhati, MT
1
Daftar isi
2
DAFTAR PUSTAKA
3
PENGANTAR
ANALISA DIMENSI:
- Penentuan variabel yang berpengaruh terhadap proses,
- Penentuan kelompok bilangan tak berdimensi.
- Scale-up pada peralatan proses
SIMILARITAS :
Di dalam ilmu ukur (geometri), dua buah gambar dikatakan sebangun (similar) bila
sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dan perbandingan antara sisi-sisi yang
bersesuaian konstant. Misal:
B
Q
P R
A C
4
Similarita dalam suatu sistem tidak hanya kesebangunan bentuk fisik saja tetapi
juga ada massa, kecepatan, temperatur, tekanan, konsentrasi, dll.
PILOT PLANT
- sebagai tiruan dari pabrik atau peralatan yang belum dibuat
Fungsi : untuk memperoleh data desain yang diperlukan untuk desain pabrik atau
peralatan yang sebenarnya (pengembangan proses)
Data yang diperlukan untuk desain peralatan :
• Neraca massa dan panas
• Sifat kimia, fisika, dan termodinamika bahan
• Kecepatan reaksi
• Koefisien perpindahan panas dan massa
• Kebutuhan daya
• Kecepatan korosi, dll
MODEL
- untuk mempelajari perilaku dari pabrik atau peralatan yang sudah ada
Fungsi : untuk mengetahui pengaruh perubahan bentuk atau kondisi operasi
dengan lebih cepat dan ekonomis daripada melakukan percobaan pada
peralatan berukuran besar
5
6
BAB I
DASA-DASAR ANALISIS DIMENSI
I.2. SATUAN
Satuan adalah sesuatu yang menyatakan ukuran besaran.
Satuan untuk panjang : meter, foot
Massa : gram, pound
Sistim satuan yang umum dijumpai didasarkan pada konsep:
- Absolute (dynamic) system.
7
Yang menganut konsep ini:
cgs
MKS
FPS (feet-pound-sec) = english Absolute
SI (System Internationalle)
- Gravitasional system:
British Enginering
American Engineering
Yang umum digunakan dalam Teknik Kimia adalah SI, American
Engineering & cgs.
8
Gaya : pound force (lbf)
Tekanan : lbf/ft2 ; lbf/in2
Energi : ft.lbf ; Btu (Btu : British thermal unit)
Untuk merefisi hukum Newton dan pernyataan lain yang berkaitan dengan massa
dan gaya diperlukan konstanta yang disebut gc = 32,174 ft.lbm/sec 2.lbf
F = c.m.a
F = 1 lbf
m = 1 lbm
a = g
F = c (1 lbm)(g . ft/sec2) = 1 lbf
1/c = gc (grafitasi pada laut, sudut inklinasi 450 )
Sedang gravitasi (g) dibeberapa tempat harganya berbeda-beda dengan selisih
dari 0,1 – 1%. Untuk beberapa tempat :
F = c.m.g
c = 1/gc = 1/32,174
F = g/gc . m
Jika g/gc = 1 maka 1 lbf = 1 lbm
Biasanya g setempat tidak sama dengan g standart.
System CGS
Satuan massa adalah gram.
Satuan gaya didefinisikan sebagai gaya yang menyebabkan timbulnya
percepatan sebesar 1 cm/ sec2 kepada satu gram massa .
Satuan gaya adalah dyne.
Harga standard dari g = 980,665 cm / sec2.
Dari persamaan W = m.g dapat disimpulkan bahwa berat dari 1 gram massa
adalah ≈ 981 dyne.
Satuan kerja adalah dyne cm atau erg.
9
System MKS (massa).
Jadi satuan massa untuk system MKS gaya adalah (kgf )(sec) 2/m.
Berat dari 1 (kgf )(sec) 2/m adalah 9,81 kgf.
10
Pound force didefinisikan sebagai gaya yang akan menimbulkan percepatan
32,174 ft/ sec2 pada 1 pound mass.
Dalam system ini , hukum Newton menjadi:
F = m . a / gc
Dimana gc = 32,174 ft.lbm/sec2.lbf
11
12
13
14
TABEL SATUAN UNTUK BEBERAPA SISTEM PENGUKURAN
Unit dari system CGS MKS (massa) MKS (Gaya) British American LtMF
(massa) Engineering
Panjang Centimeter (cm) Meter (m) Meter (m) Foot (ft) Foot (ft) Foot (ft)
Waktu Second (sec) Second (sec) Second (sec) Secons (sec) Second Second (sec)
(sec)
Massa Gram (g) Kilogram (kg) kgf sec2/m Pound (lbm) Pound mass Pound massa
(F = ma) (lbm) (lbm)
Gaya Dyne Newton Kilogram (kgf) Poundal Pound force Pound force
(F = ma) (g cm/sec2) (kg m/sec2) (lbm ft/sec2) (lbf) (lbf)
Berat 981 dyne 9,81 Newton 9,81 kgf 32,2 poundal 32,2 lbf Pound force
(w = mg) (lbf)
Kerja Erg (dyne cm) Joule Kilogram meter Foot poundal Foot pound Foot pound
(W=Fd) (Newton.m) (kgf . m) (ft lbf) BTU (ft lbf)
15
Contoh :
Hitung energi kinetik (ft.lbf) dari 100 lbm air yang mengalir pada pipa dengan
laju 10ft/sec ? (g = 32,174)
Penyelesaian :
Ek = ½ mv2
= ½ (100 lbm)(10 ft/sec)2 (1/(32,174 ft.lbm/sec2.lbf)
= 155 ft.lbf.
I. 3. DIMENSI
Besaran primer dapat dituliskan dengan symbol huruf , yang dinyatakan
sebagai dimensi. Dimensi mewakili semua satuan yang digunakan untuk
mengukur besaran tersebut.
Misal : [L] = dimensi untuk panjang
= {foot, inchi, meter}
Dimensi untuk besaran primer yang lain :
Massa = [M]
Waktu = [t]
Temperature = [T]
Panas = [H]
Gaya = [F]
Dimensi untuk besaran sekunder :
Sesuai dengan definisi besaran tersebut, atau berdasarkan hukum fisik
yang berlaku dan menghubungkan besaran sekunder tersebut dengan besaran
primer.
Misal : Kecepatan ( v ) yang merupakan derifative dari jarak terhadap waktu ,
v = dx / dt.
Dimana dx = pertambahan panjang
dt = pertambahan waktu
Maka dimensi dari kecepatan adalah : [L / t] atau [ L t -1].
Dengan cara yang sama dapat ditentukan dimensi dari percepatan , dv / dt , yaitu :
[L / t 2 ] atau [ L t -2 ]
16
Dimensi ini menunjukkan bahwa :
- Kecepatan dapat dinyatakan dalam ft / sec , mil / jam, dll
- Percepatan dapat dinyatakan dalam : ft / sec2, cm / sec2, dll.
Dalam sistem gaya, dimensi untuk gaya adalah [ F ] dan percepatan adalah
[ L. t -2 ]. Berdasarkan hukum Newton II, F = m.a, maka dimensi untuk massa
adalah [ F.t 2.L-1 ].
Sedang dalam sistem massa, dimensi untuk massa adalah [ M ],
percepatan [ L.t -2 ] sehingga dimensi untuk gaya adalah [ M.L.t -2 ]
Secara umum dimensi dari suatu besaran G dapat dinyatakan sebagai :
G = [L ] α [M]β [t]γ [F]δ [T]ε [H]∂
Dimana : [ L] , [ M ] , … : dimensi
α, β, γ, δ, ε, ∂ : eksponen / konstanta.
Untuk besaran yang tak berdimensi eksponen eksponen tersebut sama dengan
nol, sehingga dimensi ditulis sebagai [1].
17
I.4. PERUBAHAN (KONVERSI) SATUAN
Dengan melihat dimensi dari suatu besaran, maka satuan dapat diubah dengan
mudah dari satu sistem ke sistem yang lain.
- Konversi Harga Satuan
Dilakukan untuk mengubah harga/nilai besaran dari sistem satuan satu ke
sistem satuan yang lain. Caranya adalah sistem satuan yang satu dikalikan
dengan faktor konversi (multiplying factor) yang tidak berdimensi dan merupakan
ekivalensi nilai satuan tersebut. Biasanya untuk mempermudah ekivalensi dapat
ditulis sebagai perbandingan yang nilainya = 1.
Contoh :
1,0 lbm = 453,6 gr
Faktor konversi
1,0 lbm
1
453,6 gr
1,0 m
1,0 m 100 cm 1
100 cm
1 Btu
1 Btu 252 cal 1
252 cal
18
35,31 ft3 1 m3 1,0.106 cm3
Tekanan 1,00 lbf/ft2 47,88 N/m2 478,8 dyne/cm2
0,020886 lbf/ft2 1 N/m2 10 dyne/cm2
Gaya 1,00 lbf 4,448 N 4,448.105 dyne
0,2248 lbf 1,0 N 1.105 dyne
Energi 1,00 ft.lbf 1,356 Joule 1,356.107 erg
0,73746 ft.lbf 1,0 Joule 1. 107 erg
- Konversi Persamaan
Biasanya dilakukan untuk menyesuaikan persamaan dengan satuan
variabel/besaran, terutama pada persamaan empiris.
Contoh 1. :
Suatu koefisien perpindahan panas udara dinyatakan dalam persamaan:
h 0,0128 G 0,8
h = koefisien perpindahan panas (Btu/jam.ft2.0F)
G = laju alir udara (lb/jam.ft2)
Ubahlah persamaan tersebut, jika G diubah dalam satuan kg/jam.m2
Penyelesaian:
0 ,8
lb 0,4536 kg 3,28 ft
2
h, 0,0128 . G
2
. .
jam . ft 1 lb 1 m
0 ,8
0,0128 . 4,88 . G . kg 2
jam . m
0,0455 . G 0,8
Contoh 2. :
Gaya gesek rata – rata (lb/ft2) antara cairan yang mengalir dengan dinding
dapat dianggap memenuhi persamaan empiris :
= 0,0021 ρ ν2 R -1/3
Dimana : ρ : adalah densitas cairan ( slug/ft3 )
19
ν : adalah kecepatan rata-rata cairan ( ft/sec )
R : adalah perbandingan antara luas penampang dengan diameter yang
basah/(hydraulic radius) dalam (ft)
Diinginkan untuk mengubah atau memodifikasi persamaan tersebut sehingga
akan didapatkan hasil yang sama, apabila dinyatakan dalam (kg/m2), ρ
dalam ( kg sec2 / m4 ) , ν dalam (m/sec ), dan R dalam (m).
JAWAB :
Persamaan diatas dapat ditulis dalam bentuk : = K ρ ν2 R -1/3
Dimensi untuk K adalah : [L 1/3]
K = 0,0021 ft 1/3
Karena 1 ft = 0,3048 meter, maka :
K = 0,0021 x (0,3048 m) 1/3 = 0,00141 m 1/3
Jadi persamaan empiris tersebut dapat ditulis sebagai :
= 0,00141 ρ ν2 R -1/3
Latihan :
- Ubahlah satuan dari:
gr/cm3 menjadi lb/ft3
Btu/lb menjadi joule/kg
ft.lbf/jam menjadi cal/jam
- Ubahlah konstanta persamaan:
0,026 G 0,6
h dengan h (Btu/jam.ft2.0F)
D 0, 4
G (lbm/jam.ft2)
D (ft)
Jika D dan G dalam satuan SI
- Berapa BTU energi potensial dari 100 lb drum yang terletak di 10 ft diatas
permukaan bumi, bila diketahui percepatan gravitasi bumi = 32,2 ft/sec 2
20
21
Satuan Mole
Dalam SI, 1 mol mengandung sejumlah molekul atom, elektron atau partikel
tertentu. Satu mol mempunyai 6,023.1023 molekul dan biasanya disebut grmol.
1 pound mole = 6,023.1023 x 453,6 molecules.
Berikut definisi satuan mol :
berat dalam gram
gram mol
berat molekul
mole SI
berat dalam gram berat dalam ki log ram 1
berat molekul berat molekul 1000
Contoh :
- diketahui berat NaOH 5 lb. Hitung berapa lb mol; gr mol ; kg mol
- diketahui KOH 10 gr mol. Hitung berapa lbmol, lbm, kg
22
- Specific Gravity
Specific gravity cairan atau bahan padat adalah perbandingan kerapatan bahan
terhadap kerapatan air pada temperatur tertentu. Pernyataan temperatur ditulis
sebagai fraksi. Sebagai numerator adalah temperatur bahan yang dinyatakan dan
pembagi adalah temperatur air pada reference tertentu.
temp. bahan pada 60 0 F
0
sp . gr. 60 F
23
Contoh :
Cairan dengan s.g = 0,6 dgn rms pertama 0Be = 103
s.g = 1,0 dgn rms kedua 0Be =0
s.g = 1,8 dgn rms kedua 0Be = 64,44
- Derajat API
Oleh American Petroleum Institute digunakan untuk menyatakan berat jenis produk
minyak
141,5
Dearajad API 131,5
s.g
- Specific volume.
Adalah kebalikan dari kerapatan (density)
Satuan : ft3/lbm, ft3/lbmol, cm3/g, m3/kg
- Konsentrasi
Adalah jumlah solute (terlarut) di dalam sejumlah solvent (pelarut) tertentu atau
larutan tertentu atau dua/tiga/lebih komponen.
miligram / liter `= ppm
mol / liter = molaritas
mol / kg solven = molalitas
ekivalen / liter = normalitas
TEMPERATUR
Ukuran temperatur digunakan karena adanya panas dan dingin. Temperatur
merupakan ukuran derajat panas dengan termometer sebagai alat pengukurnya.
Ada beberapa alat termometer yang digunakan : thermocuple, thermometer glass,
bimetal, radiasi termometer, termistor dsb.
Beberapa satuan temperatur yang digunakan: derajat Fahrenheit, derajat
Celcius, derajat Rankin, dan Kelvin.
24
0 C 0 F K 0R
0 32 273,15 492
- 273,15 - 460 0 0
0 F
TR TF 0 460
R
0C
TK TC 273
K
1,8 0 F
TF TC 32
C
0
25
.
TEKANAN
Tekanan didefinisikan sebagai gaya persatuan luas
Contoh
26
Kesimpulan : Tekanan dipengaruhi oleh tinggi fluida.
27
1 bar = 105 Pa = 100 kPa (= N/m2)
1 atm = 29,92 in Hg = 14,7 psia = 1,013.105 Pa
= 33,01 ft H2O = 76 cm Hg = 1,01325.106 dyne/cm2 = 1,01325 bar
gage absolut
Kondisi Standart
(1 atm)
vakum
Absolut ( 0 atm)
Absolut
vakum
28
29
Contoh tekanan:
30
II. ANALISA DIMENSI
31
3 Bilangan euler NEu gc (- dp) / ρ V2 - Aliran fluida.
- Perbedaan tek thd energi
kinetik.
- friksi
4 Bilangan Fourier NFo k t / ρ Cp L2 Transfer kalor
5 Bilangan froude NFr V2 / L g Perilaku gelombang dan
permukaan.
Gaya inersia thd gy gravitasi
6 Bilangan graetz NGz W Cp / k L Aliran panas
7 Bilangan grashof NGr L3 ρ2 β g Δ T /μ2 Konveksi bebas
8 Bilangan mach NMa V / Va Kec objek thd kec suara
< 1 sub sonik
1 sonik
1,2 – 5 supersonik
9 Bilangan nusselt NNu hD/k transfer kalor dengan
konveksi yang dipaksa
10 Bilangan paclet NPe D V ρ Cp / k Transport phenomena dlm
aliran fluida
(NPr .NRe)
11 Bilangan prandtl NPr Cp μ / k transfer kalor Konveksi
(ketebalan termal dan
momentum batas lapisan)
(viscous difffusi/thermal
diff)
12 Bilangan reynold NRe DVρ/μ Perilaku aliran (inersia
terhadap viskositas).
< 2000 laminer
> 5000 turbulen
13 Bilangan schmidt NSc μ/ρD Dinamika fluida
(transfer massa dan
difusi)
14 Bilangan Stanton NSt h / Cp V ρ Transfer panas pada
konveksi yang dipaksa
15 Bilangan Weber NWe L V2 ρ / gc Aliran multifase dengan
permukaan bergelombang
yang kuat
= tegangan permukaan
32
homogen dimensinya, dan persamaan-persamaan lain yang dapat diturunkan dari
persamaan-persamaan tersebut juga homogen dimensinya.
Suatu persamaan dikatakan homogen dimensinya bila bentuk persamaan
tersebut tidak tergantung pada sistem satuan yang dipakai.
Misalnya, persamaan untuk waktu ayun dari ayunan sederhana adalah :
T =2 √L/g
Persamaan ini berlaku baik panjangnya diukur dalam feet, meter maupum mil, dan
baik waktunya dalam detik, menit, maupun hari. Jadi persamaan tersebut adalah
homogen dimensinya. Bila harga g = 32,2 ft/det2, maka persamaan diatas menjadi:
T = 1,11 √ L
Persamaan ini tidak lagi homogen dimensinya karena faktor 1,11 ini hanya berlaku
bila panjang diukur dalam feet dan waktu dalam detik.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu persamaan
x = a + b + c + d + …..
adalah homogen dimensinya jika hanya jika variabel-variabel x, a, b, c, ……
mempunyai dimensi yang sama
33
Ada beberapa cara analisa dimensi yang bisa digunakan, yaitu:
CONTOH SOAL
Bila suatu fluida mengalir dalam sebuah pipa lurus sepanjang dL dan
diameternya D, maka akan terjadi penurunan tekanan – ∆Pf karena adanya friksi.
Variabel – variable yang berpengaruh beserta dimensinya adalah :
Penurunan tekanan ( - ∆Pf) : [F / L2 ]
Diameter dalam pipa ( D ) : [L ]
34
Panjang pipa ( dL ) : [L]
Kekasaran pipa ( ε ) : [L]
Kecepatan linier fluida (v) : [L / t ]
Viskositas absolute (µ) : [M/Lt]
Density fluida ( ρ ) : [ M / L3 ]
Konstanta dimensional ( gc ) : [ M L / F t2 ]
Tentukan group tak berdimensi yang brepengaruh terhadap phenomena di atas.
JAWAB:
Dari soal di atas terdapat :
8 buah besaran ( n = 8 )
4 buah dimensi primer ( x = 4 )
Sehingga minimal ada n - x - 1 = 3 eksponen bebas dan group tak
berdimensi yang dapat dibentuk minimal adalah : n – x = 4
( - ∆Pf) = K Da (dL)b ε c vd ρe µh gcj (a)
Persamaan dimensinya adalah :
[F/L2] = K [L]a [L]b [L]c [L/t]d [M/L3]e [M/Lt]h [ML/Ft2]j (b)
Apabila syarat kondisi homogenitas dimensi diterapkan maka diperoleh
persamaan :
Σ F =0 : 1 = -j
ΣM= 0 :0=e+h+j
ΣL= 0 : -2 = a + b + c + d – 3e – h + j
Σt= 0 : 0 = -d - h - 2j
Dari keempat persamaan tersebut tidak ada yang identik dan tidak ada
satupun yang merupakan gabungan dari 2 persamaan lainnya.
Apabila yang dipilih sebagai eksponen bebas adalah b,c, dan h, maka
penyelesaian dari keempat persamaan di atas adalah :
a=-b-c–h
d=2–h
e=1–h
j = -1
Apabila hasil tersebut dimasukkan ke persamaan (a), maka diperoleh :
35
( - ∆Pf) = K Da (dL)b ε c vd ρe µh gcj
( - ∆Pf) = K D(- b - c – h) (dL)b ε c v (2-h) ρ (1-h) µh gc-1 (c)
gc ( - ∆Pf) / ρ v2= K (dL/D)b (ε/D)c (Dv ρ/µ)-h
Group tak berdimensi yang diperoleh :
gc ( - ∆Pf) / ρ v2 = Bilangan Euler (NEu)
dL/D = perbandingan panjang dan diameter pipa
ε/D = factor kekasaran
Dv ρ/µ = Bilangan Reynold (NRe)
Menurut teori mekanika fluida, penurunan tekanan ( - ∆Pf) berbanding langsung
dengan panjang pipa dL. Jadi eksponen b pada persamaan (c) mestinya = 1
( - ∆Pf) / ρ = (v2/gc) (dL/D) Ф ( Nre , ε /D ) (d)
Bila fungsi Ф ( Nre , ε /D ) diberi simbul f/2,maka persamaan (d) menjadi:
( - ∆Pf) / ρ = f (v2/2gc) (dL/D)
Fungsi dari bilangan Reynold dan faktor kekasaran yang diberi simbol f tersebut
disebut faktor friksi.
36
Misal : dari serangkaian variable dapat dibentuk 2 produk tak berdimensi, yaitu
bilangan Reynold { Dv ρ/µ } dan bilangan Prandtl { cp µ / k} dalam satu
himpunan lengkap.
Produk tak berdimensi { Dv cp ρ/ k } tidak termasuk dalam himpunan
lengkap, karena produk tersebut merupakan hasil kali antara NRe dan
NPr.
Apabila terdapat sejumlah variable yang dihubungkan oleh persamaan :
f(Q1, Q2,…………………., Qn) = 0
dimana Q = variable
n = jumlah variable
Maka himpunan lengkap produk tak berdimensi adalah :
g [ Π1, Π2, …………………………Πp] = 0
Dimana :
Πi = Q1 k1, Q2 k2,…………,Qm km ,……….., Qn kn
i = 1, 2, ………………………, p
Dalam metode Rayleigh, jumlah minimum group tak berdimensi yang dapat
dibentuk dari n buah variable yang mengandung x dimensi primer adalah n – x.
Dalam metoda Buckingham, jumlah group tak berdimensi yang dapat membentuk
himpunan lengkap perlu diketahui terlebih dahulu.
Untuk itu perlu dimasukkan factor baru m, yaitu jumlah batasan dari persamaan
tersebut untuk memenuhi syarat kesamaan dimensi, dan m mempunyai harga
maksimum yaitu sama dengan x.
Apabila dari harga – harga k1, k2, ,,,,,,,,,,,,,,kn terdapat m batasan, maka
terdapat n – m eksponen bebas.
Group tak berdimensi yang dihasilkan adalah = n – m.
Apabila diberi notasi p, maka p = n – m.
Kesulitan metode Buckingham adalah penentuan m.
Menurut “van Driest” , m dapat dianggap sebagai jumlah maksimum variable yang
dapat digabung tanpa membentuk group tak berdimensi.
Karena terdapat m buah batasan terhadap harga k 1, k2, ,,,,,,,,,,,,,,kn maka
dimisalkan konstanta k1, k2, ,,,,,,,,,,,,,,km sebagai konstanta terbatas (tak bebas).
37
Konstanta k m+1, k m+2, ,,,,,,,,,,,,,,kn dapat ditentukan harganya dengan sebarang.
Untuk menentukan Π1 , harga km+1 diambil sama dengan 1, sedang harga km+2,
km+3, ,,,,,,,,,,,,,,kn = 0
Dengan cara yang sama, untuk menentukan Π2, maka :
k m+2 = 1 dan harga k m+1, k m+3, .........., kn = 0 dan dan seterusnya
Π1 = Q1 k1, Q2k2, Q3 k3…………, Qm km, Qm+1 km+1
Π2 = Q1 k1, Q2k2, Q3 k3…………, Qm km, Qm+2 km+2
CONTOH SOAL
Variabel - variable yang berpengaruh terhadap koefisien perpindahan panas
antara dinding pipa lurus dan fluida yang mengalir di dalamnya adalah sebagai
berikut :
Koefisien perpindahan panas film (h) = F / LtT
Diameter dalam pipa (D) =L
Kecepatan linier fluida (v) =L/t
Density fluida (ρ) = M/L3
Viskositas absolute fluida (µ) = M/Lt
Kondukvitas thermal fluida (k) = F/tT
Kapasitas panas fluida (cp) = FL/MT
Konstanta dimensional (gc) = ML/Ft2
Π = Da vb µd ke gcf hg cph ρi
Jumlah dimensi primer = 5
Sehingga jumlah maksimum harga m = 5
Dengan beberapa trial ternyata ada beberap macam rangkaian yang tediri dari
5 variabel yang tidak membentuk group tak berdimensi. Jadi m = 5.
Jumlah produk tak berdimensi dalam himpunan lengkap :
p = n-m = 8 – 5 = 3
Misal variable berulang adalah :
D, v, µ, k, dan gc, maka dapat dibentuk persamaan sebagai berikut :
Π1 = Da vb µd ke gcf h……………..(a)
38
Π2 = Da vb µd ke gcf cp……………(b)
Π3 = Da vb µd ke gcf ρ……………..(c)
Persamaan dimensi untuk persamaan (a):
F0 M0 L0 t0 T0 = (L)a (L/t)b (M/Lt)d (F/tT)e (ML/Ft2)f (F/LtT)
Agar terpenuhi syarat kesamaan dimensi :
Σ F =0 :0=e–f+1
ΣM= 0 :0=d+f
ΣL= 0 :0=a+b-d+f–1 ……………………. (d)
Σt= 0 : 0 = -b-d-e -2f-1
ΣT= 0 0 = -e -1
Penyelesaian untuk persamaan (d) adalah :
a = 1, b = 0, d = 0, e = -1, dan f = 0
Apabila harga tersebut dimasukkan dalam persamaan (a), maka ;
Π1 = D1 v0 µ0 k-1 gc0 h = hD / k
Dengan cara yang sama, maka persamaan (b) dan (c) akan diperoleh :
Π2 = cp µ / k dan Π3 = Dv ρ/µ
Group tak berdimensi yang diperoleh :
hD / k = bilangan Nusselt ( N Nu)
cp µ / k = bilangan Prandtl ( N Pr)
Dv ρ/µ = bilangan Reynold ( N Re)
Hubungan antara ketiga bilangan tersebut :
f(N Nu, N Pr , N Re ) = 0
atau NNu = f1 (N Pr ,N Re)
39
Penentuan m ini sebenarnya dapat dilkukan, hanya saja waktunya lama dan
kadang-kadang membosankan. Tetapi ada aturan lain yang sejenis dengan aturan
Van Driest.
a) Determinan
Untuk matriks persegi empat, determinan dapat dihitung dengan mudah.
Determinan order n adalah determinan dari matriks persegi empat, nxn.
Misal :
Determinan order 2 adalah :
a1 a2 = a1 b2 - a2 b1
b1 b2
b) Matriks Dimensi
Matriks Dimensi adalah : matriks yang disusun dengan cara menulis variable
– variable sebagai judul kolom dan dimensi primer sebagai judul baris dan
mengisi matriks tersebut dengan pangkat dari dimensi masing – masing
variable.
Contoh :
Terdapat beberapa variable :
Kecepatan linier (v)
Panjang (L)
Gaya (F)
Density (ρ)
Viskositas (µ)
Percepatan gravitasi (g)
Matriks Dimensinya adalah :
v L F ρ µ g
M 0 0 1 1 1 0
L 1 1 1 -3 -1 1
t -1 0 -2 0 -1 -2
40
Beberapa buah matriks bujur sangkar dapat dibentuk dengan cara
menghilangkan baris – baris atau kolom – kolom tertentu di dalam matriks
tersebut. Determinan dari matriks bujur sangkar tersebut dinamakan ”determinan
dari matriks aslinya’
Bila suatu matriks mengandung determinan order r yang harganya ≠ 0. dan
jika determinan untuk order > r = 0, maka rank dari matriks tersebut = r.
Misal :
Determinan dari 3 kolom terakhir dari matriks dimensi di atas adalah :
1 1 0
0 -1 -2
1 -2 4 7 0
5 10 0 -1 24
41
k1 k2 k3 kn
Q1 Q2 Q3 --- --- --- --- Qn
M a1 a2 a3 --- --- --- --- an
L b1 b2 b3 --- --- --- --- bn
T c1 c2 c3 --- --- --- --- cn
F --- --- --- --- --- --- --- ---
--- --- --- --- --- --- --- --- ---
--- --- --- --- --- --- --- --- ---
П = Q1 k1 Q2 k2 ………………Qn kn
Persamaan untuk eksponen dimensinya :
a1 k1 + a2 k2 + --------- + an kn = 0
b1 k1 + b2 k2 + --------- + bn kn = 0 …………… (A)
--- + --- + --------- + ----- = 0
--- + --- + --------- + ----- = 0
Disini terdapat m buah persamaan dengan n bilangan yang tidak diketahui
(k1, k2, …..kn) maka terdapat (n – m) bilangan atau konstanta bebas.
Harga untuk ke (n-m) bilangan tersebut dapat ditentukan sebarang,
sehingga ke m bilangan yang tidak diketahui dapat dihitung. Karena
penentuan (n-m) bilangan yang tidak diketahui adalah sebarang, maka
penyelesaian untuk persamaan (A) banyak sekali.
Pertanyaannya adalah …???
Berapa jumlah maksimum penyelesaian di atas yang independent secara
linier ?
Jawab :
Untuk persamaan (A) akan diperoleh penyelesaian yang independent
secara linier sebanyak (n-r), dimana r = rank dari matriks koefisien untuk
persamaan (A). Himpunan penyelesaian yang independent secara linier
sebanyak (n-r) tersebut dinamakan system fundamental dari penyelesaian.
42
e. Himpunan lengkap produk tak berdimensi
Misal dalam suatu fenomena fisik ada n variable yang membentuk grup –
group tak berdimensi, maka :
П1 = Q1 k1’ Q2 k2’ Q3 k3’ Q4 k4’ ……………. Qn kn’
П2 = Q1 k1’’ Q2 k2’’ Q3 k3’’ Q4 k4’’ ……………. Qn kn’’
П3 = Q1 k1’’’ Q2 k2’’’ Q3 k3’’’ Q4 k4’’’ ……………. Qn kn’’’
Пp = Q1 k1p Q2 k2p Q3 k3p Q4 k4p ……………. Qn knp
Syarat yang perlu dan cukup agar group tak berdimensi : П 1 , П2 , П3…………………. Пp
independent secara linier adalah bahwa baris – baris matriks konstanta di atas
independent secara linier.
Hal tersebut dapat dibuktikan sbb:
- Bukti bahwa syarat tersebut adalah perlu
Misal produk tersebut independent dan dianggap bahwa matriks
eksponennya dependen secara linier.
Menurut definisi ketergantungan linier, ada konstanta h 1, h2, h3,……., hp
(tidak semua sama dengan 0) sehingga :
43
h1 ki’ + h2 ki’’ + ……..+ hp kip = 0 i = 1,2,…..,n
П1 h1,П2 h2, П3 h3…….. Пp hp =
h k '
........ h p k1p h k '
.......... ... h p k 2p
= Q10 Q20 Q30……Qn0 = 1
1 1 1 2
Q 1
Q 2
........
Hal ini membuktikan bahwa apabila produknya independent maka baris- baris
dalam matriks eksponen independent secara linier.
- Bukti bahwa syarat tersebut adalah cukup
Bila baris-baris dalam matriks eksponen independen secara linier dan
dianggap bahwa produk tak berdimensinya dependen, berarti ada
konstanta-konstanta
h1, h2, ........., hp (tidak semua = 0) sehingga
П1 h1,П2 h2, П3 h3…….. Пp hp = 1
Maka :
h k ........ h p k1p h k .......... ... h p k 2p h k p
.......... h p k np
1
1 1 1 2 1 n
Q 1
Q 2
x ........ x Q
n
44
maksimum (n-r) maka produk tak berdimensi yang independen juga maksimum =
n-r.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa :
Dari variabel-variabel Q1, Q2, . . . . , Qn dapat dibentuk satu himpunan
lengkap dari produk-produk tak berdimensi yang berjumlah n-r dimana r
adalah rank dari matriks dimensi variabel-variabel tersebut.
2 1 3 2 1 4 1 3 4
-1 6 -3 = -1 6 0 = 6 -3 0 = 0
1 20 -3 1 20 8 20 -3 8
Determinan orde 2 :
3 4 = 12
-3 0
45
Pada persamaan di atas harga rank matrik = 2 ( untuk 2 baris pertama). Baris
yang ketiga dapat diabaikan. Jadi persamaan aljabar linier homogen yang
diperlukan adalah :
2 k1 + k2 + 3k3 + 4k4 = 0
-k1 + 6k2 - 3k3 = 0
Persamaan di atas dapat diselesaikan lebih lanjut sehingga dapat dibentuk suatu
himpunan lengkap produk tak berdimensi.
g. Penyusunan Variabel
Dari serangkaian variable dapat dibentuk himpunan group tak berdimensi
yang jumlahnya tak terbatas. Susunan yang berlainan dari variabel dalam matriks
dimensi akan menghasilkan himpunan lengkap produk tak berdimensi yang
berlainan pula.
Dengan beberapa contoh, buckingham telah menunjukkan bahwa ada
beberapa himpunan lengkap produk tak berdimensi yang lebih berguna dalam
praktek dari pada himpunan-himpunan yang lain.
Dalam penelitian diharapkan tiap variabel independent tak berdimensi
independen π1, π2, .... , πp dapat diubah – ubah harganya, sementara yang lain
dipertahankan konstan. Tetapi hal ini sulit dicapai, karena kadang – kadang hanya
terdapat beberapa variable asli yang dapat diatur dalam percobaan.
Agar tercapai kondisi tersebut terdapat aturan sebagai berikut :
Dalam matriks dimensi, variable I : adalah variable dependen. Variabel II
adalah variable yang paling independen. Variabel III : adalah variable
yang mudah diatur, demikian seterusnya.
46
Tetapi bila variabel tersebut tidak hanya ada dalam satu group tak berdimensi,
maka himpunan lengkap produk tak berdimensi yang sudah ada perlu diubah
ke bentuk lain.
MISAL :
Pada analisa dimensi terhadap gaya gesek pada kapal, variabel – variabel
yang berpengaruh adalah F, v, L , ρ, μ dan g.
Himpunan lengkap produk tak berdimensi adalah : f ( П1, П2, П3 ) = 0, dimana :
F 2 g
1 ; 2 v 3 ; 3 L3
2 g 2
Bila viskositas μ akan diabaikan, tentunya produk – produk tak berdimensi yang
mengandung μ tidak mungkin diabaikan, karena μ ada dalam semua produk
tak berdimensi.
Himpunan produk tak berdimensi di atas dapat diubah menjadi himpunan
lengkap lainnya, yaitu :
1
P 2
F
v 2 L2
2 3
2
R 2 3 V L
22
F 32
v2
Lg
P = Bilangan Prandlt
R = Bilangan Reynold
F = Bilangan Froude
Persamaan diatas juga dapat dituliskan f (P,R,F) = 0 atau P = f (R,F)
Apabila R diabaikan, maka P = f (F)
“Perlu diingat bahwa jumlah produk tak berdimensi dalam himpunan yang
baru harus sama dengan jumlah produk tak berdimensi mula – mula. Selain
itu produk tak berdimensi yang baru harus saling independen”.
47
II.5. SISTEMATIKA PERHITUNGAN
P Q R S T U V
M 2 -1 3 0 0 -2 1
L 1 0 -1 0 2 1 2
t 0 1 0 3 1 -1 2
2 k1 - k2 + 3k3 - 2k6 + k7 = 0
k1 - k3 + 2k5 + k6 + 2k7 = 0 ............... (a)
1 k2 + 3k4 + k5 - k6 + 2k7 = 0
4. Menyelesaikan persamaan aljabar linier homogen
48
Terdapat 3 persamaan dengan 7 bilangan yang tidak diketahui. Sehingga
empat ( 4) bilangan harganya dapat ditentukan sebarang, kemudian tiga (3)
bilangan yang lain dapat dihitung.
Persamaan (a) diselesaikan untuk k5, k6, dan k7
k5 = -11k1 + 9 k2 - 9 k3 + 15k4
k6 = 5k1 - 4k2 + 5k3 - 6k4 ............................... (b)
k7 = 8k1 - 7k2 + 7k3 - 12k4
Persamaan (b) dapat diselesaikan sebagai berikut :
Ditentukan k1 = 1 dan k2 = k3 = k4 = 0
Maka : k5 = -11, k6 = 5, k7 = 8
Ditentukan k2 = 1 dan k1 = k3 = k4 = 0
Maka : k5 = 9 k6 = -4, k7 = -7
Dan seterusnya sehingga dibentuk suatu matriks :
k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7
P Q R S T U V
П1 1 0 0 0 -11 5 8
П2 0 1 0 0 9 -4 -7
П3 0 0 1 0 -9 5 7
П4 0 0 0 1 15 -6 -12
49
Baris – baris dalam matriks tersebut independen secara linier sehingga
produk tak berdimensi yang dihasilkan juga independen.
6. Menulis masing - masing produk tak berdimensi
Masing – masing baris dalam matris penyelesaian tersebut merupakan
eksponen – eksponen dalam produk tak berdimensi. Jadi :
П1 = P T-11 U5 V8
П2 = Q T9 U4 V-7
П3 = R T-9 U5 V7
П4 = S T15 U-6 V-12
Terlihat bahwa variabel pertama P hanya ada dalam П1, variabel Q dalam П2,
variabel R dalam П3, dan variabel S dalam П4.
- ALIRAN LINIER
Contoh aliran linier adalah aliran fluida dalam pipa lurus. Dalam sistem ini gaya
(F) tergantung pada :
Kecepatan aliran (v) = [ Lt-1]
Density fluida (ρ) = [ML-3]
Viskositas Fluida (μ) = [ML-1t-1 ]
Pressure head (Δ P) = [ML-1t-2 ]
Percepatan gravitasi (g) = [ Lt-2]
Tegangan permukaan (σ) = [ Mt-2]
Kompresibilitas (K) = [ ML-1t-2]
Panjang pipa (L) = [ L]
Diameter pipa (D) = [ L]
Kekasaran pipa (ε) = [ L]
50
Matriks dimensi untuk variabel – variabel tersebut :
k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 k8 k9 k10 k11
F μ ΔP σ ε g k D L v ρ
M 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1
L 1 -1 -1 0 1 1 -1 1 1 1 -3
t -2 -1 -2 -2 0 -2 -2 0 0 -1 0
k11 = -k1 - k2 - k3 - k4 - k7
51
k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 k8 k9 k10 k11
F μ ΔP σ ε g k D L v ρ
П1 1 0 0 0 0 0 0 0 -2 -2 -1
П2 0 1 0 0 0 0 0 0 -1 -1 -1
П3 0 0 1 0 0 0 0 0 0 -2 -1
П4 0 0 0 1 0 0 0 0 -1 -2 -1
П5 0 0 0 0 1 0 0 0 -1 0 0
П6 0 0 0 0 0 1 0 0 1 -2 0
П7 0 0 0 0 0 0 1 0 0 -2 -1
П8 0 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0
52
53