Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas dan Keluarga II
Dosen Pembimbing :Elis Hartati, S.Kep., M.Kep.
G. Fase 6: Implementasi
Pada tahap implementasi dilakukan tindakan mengubah tujuan program ke dalam
tindakan melalui perubahan kebijakan, regulasi dan organisasi. Pada tahap ini, pemilihan
metode dan strategi intervensi, misalnya, pendidikan atau sumber daya lainnya.
Implementasi termasuk dalam salah satu fase PROCEED yang bertujuan untuk
meyakinkan bahwa program akan tersedia, dapat dijangkau dan diterima serta dapat
dipertanggungjawabkan (Maulana H D J, 2009).
1. Menentukan tujuan promosi kesehatann
Sebelum melakukan kegiatan kita harus menentukan tujuan apa yang ingin kita
capai, tujuan tersebut harus memenuhi syarat SMART (specific, measurable,
achievable, , realistic, timely), dan terdiri dari 3 tingkatan yaitu tujuan program,
tujuan pendidikan, dan tujuan perilaku. Contoh tujuan dari kegiatan ini seperti
peningkatan pengetahuan, sikap masyarakat, peningkatan perilaku, dan peningkatan
status kesehatan.
2. Menentukan sasaran promosi kesehatan
Sasaran promosi kesehatan dapat berupa sasaran lansung (primer) dan sasaran
tidak langsung (sekunder dan tersier). Sasaran promosi kesehatan adalah individu dan
kelompok, atau keduanya.
3. Menentukan isi promosi kesehatan
Isi promosi kesehatan berisi bahan yang akan disampaikan kepada sasaran untuk
meningkatkan pencapaian tujuan. Isi pesan dapat dibuat dengan semenarik mungkin
menggunakan gambar dan bahasa yang sesederhana mungkin agar mudah dipahami
oleh sasaran sehingga sasaran dapat merasa pesan tersebut benar-benar ditujukan
untuk mereka
4. Menentukan metode yang akan digunakan
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan metode promosi
kesehatan adalah sebagai berikut:
a. Aspek yang akan dicapai
1) Aspek pengetahuan. Dalam aspek ini, metode yang dapat digunakan,
misalnya penyuluhan secara langsung, poster, spanduk, dan leaflet.
2) Aspek sikap. Metode yang dapat digunakan berupa contoh konkret yang
dapat menggugah emosi, perasaan, dan sikap sasaran, misalnya
memperlihatkan foto, slide, film, atau video.
3) Aspek keterampilan. Metode yang dapat digunakan berupa memberi
kesempatan kepada sasaran untuk mencoba keterampilan tersebut, misalnya
individu mempraktikan materi yang telah diajarkan.
b. Sumber daya yang dimiliki masyarakat.
Metode yang digunakan dalam melakukan kegiatan dapat dioptimalkan
dengan mengetahui sumber daya yang dimiliki masyarakat dan dengan
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki masyarakat.
c. Jenis atau jumlah sasaran.
Metode kegiatan yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis atau
jumlah sasaran.
5. Menentukan media yang akan digunakan
Media merupakan suatu perantara yang digunakan untuk memudahkan
pemahaman materi yang akan disampaikan. Media yang dipilih harus sesuai dengan
jenis sasaran, tingkat pendidikan sasaran, aspek yang ingin dicapai, metode yang
digunakan. Dan sumber daya yang ada. Media dapat digunakan di berbagai tempat
antara lain sebagai berikut.
a. Rumah tangga (leaflet, buku bergambar, benda nyata seperti buah-buahan, dan
sayuran).
b. Tempat kerja dan sekolah (papan tulis,flipchart, poster, leaflet,, buku bergambar,
dan boneka)
c. Masyarakat umum (poster, spunduk, leaflet, flannel graf, dan wayang).
6. Menyusun rencana evaluasi
Di tahap ini, dijabarkan kapan evaluasi akan dilaksanakan, di mana dilaksanakan,
kelompok sasaran yarg mana yang akan dievaluasi, dan siapa yang akan
melaksanakan evaluasi.
7. Menyusun jadwal pelaksanaan
Merupakan penjabaran dari waktu, tempat dan pelaksanaan, yang biasanya
disajikan dalam bentuk Gantt chart. Penyusunan jadwal pelaksanaan harus
mendapatkan persetujuan antara kedua belah pihak agar kegiatan dapat berjalan
dengan lancar.
H. Fase 7: Evaluasi Proses
Proses evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi secara formatif yang dapat dilihat dari
apa yang muncul selama pelaksanaan program. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk
mengumpulkan data dari hasil program, apakah sudah berjalan sesuai dengan tujuan atau
belum (Green LW & Kreuter M, 2005). Proses evaluasi ini mengacu pada tujuan SMART
yaitu:
1. Specific : Tujuan yang ingin dicapai jelas.
2. Measurable : Tujuan yang ingin dicapai mampu terukur.
3. Achievable : Tujuan yang dibuat harus bisa dicapai.
4. Realistic : Tujuan yang dibuat harus masuk akal.
5. Timely : Kapan tujuan tersebut dapat dicapai.
Dari data dan hasil yang muncul selama program dan menggunakan SMART kita
mampu mengevaluasi apakah program yang sudah kita lakukan sudah sesuai dengan
tujuan atau belum. Evaluasi ini juga bertujuan untuk meyakinan bahwa program yang
dibuat dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai prosedur (Green LW & Kreuter M,
2005).
I. Fase 8: Evaluasi Dampak
Fase ini berfokus pada evaluasi sumatif, evaluasi tersebut dapat diukur setelah
program-program sudah terlaksana. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
dari intervensi, yang dilihat dari perilaku atau lingkungannya. Misalnya kita ingin
mengetahui bagaimana cek rutin kesehatan yang dilakukan masyarakat yang terkena
hipertesi. Apakah masyarakat tersebut melakukannya atau tidak. Ketika evaluasi ini
dilakukan, maka pemberdayaan yang dilakukan dalam komunitas juga harus diperhatikan
dalam evaluasi. Ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam pemberdayaan. Pertama,
sumber daya manusia, dimana didalamnya terdapat kader-kader, pejabat dan tokoh yang
mampu mempengaruhi intervensi yang diberikan. Misalnya pada kader-kader masyarakat.
Apakah kader itu melakukan suatu intervensi atau tidak, kalau memberikan lalu apa
dampak bagi masyarakat. Kedua adalah sarana prasarana. Hal ini sangat berpengaruh
terhadap intervesi yang diberikan. Ketika sarana prasarana tidak ada, maka solusi
intervensi juga tidak akan bisa terlaksana, atau ketika sarana prasarana terdapat
kekurangan sehingga solusi intervensi yang diberikan tidak akan maksimal. Terakhir
adalah dana. Bagaimana dana yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah tercukupi atau
tidak. Misalnya, pada masalah malnutrisi atau kurang nutrisi, hal ini dapat diselesaikan
dengan memberikan makanan-makanan yang bergizi. Namun, ketika dipertangahan
terjadi sebuah masalah ekonomi, maka masalah tidak akan bisa diselesaikan (Green LW
& Kreuter M, 2005).
J. Fase 9: Evaluasi Hasil
Evaluasi terhadap masalah pokok yang pada awal perencanaan akan diperbaiki status
kesehatan dan quality of life. Pada evaluasi outcome ini akan diketahui hasil dari
intervensi yang telah diberikan sebelumnya. Hasil ini berupa perubahan status kesehatan
dan kualitas hidup dari suatu populasi (Green LW & Kreuter M, 2005).
BAB II
Dampak Sedih Apakah adik/siswa merasa sedih saat 5a, 1g Angket, Anak
Psikologis sakit gigi? Wawancara TK,
Malu Apakah adik/siswa malu menunjukkan 6a, 2g Guru
gigi adik?
Takut Apakah adik/siswa merasa takut jika 7a, 3g
sedang sakit gigi?
Menangis Apakah adik/siswa menangis saat sakit 8a, 4g
gigi?
Apakah anda merasa khawatir ketika
anak anda sakit gigi? (orang tua)
Dampak Aktivitas 9a Angket Anak TK
Fisik Apakah adik pernah tidak masuk
sekolah karena sakit gigi?
Saat sakit gigi, apakah adik tetap
bermain bersama teman-teman?
Apakah ketika sakt gigi siswa terlihat
diam?(guru)
Apakah anak mengalami penrunan
nafsu makan saat akit gigi?(ornag tua)
Apakah aktivitas anak terganggu
selama sakit gigi?(OT)
Epidemiol Insidensi Aktual Waktu Apakah dalam 3 bulan terakhir anak 10a Angket Anak TK
ogi Riwayat Frekuensi pernah mengalami sakit gigi?(orang 11a
tua) 12a
Apakah adik pernah sakit gigi?
Apakah anak anda pernah sakit gigi? 13a
Kondisi gigi (OT)
Ada berapa jumlah anggota keluarga 14a
yang mengalami sakit gigi?(orang tua)
Berapa kali adik mengalami sakit gigi? 15a
Kapan terakhir kali adik mengalami
sakit gigi?
Berapa lama adik mengalami sakit gigi?
(orang tua)
Apakah gigi adik berlubang, berwarna
coklat atau hitam? (gambar)
Penyebab utama Apakah penyebab utama siswa 5g Wawancara Guru
mengalami karies gigi? (orang tua dan
guru) 6g
Jumlah Berapa banyak siswa yang mengalami
penderita karies gigi?
Perilaku Perilaku Pola Jenis makanan Apakah adik suka makan coklat atau 16a
dan permen?
konsumsi
lingkunga Frekuensi Berapa kali adik makan coklat atau 17a
n permen dalam 1 hari?
Jumlah Berapa banyak coklat atau permen yang 18a
dimakan?
Pemanfaata Fasilitas Apakah adik pernah periksa ke 19a
kesehatan Posyandu/ Puskesmas/ Dokter Gigi/
n YanKes Anak TK
Rumah Sakit?
Berapa kali adik memeriksakan gigi ke 20a
Posyandu/ Puskesmas/ Dokter Gigi/
Rumah Sakit? (OT)
Kapan terakhir kali anak memeriksakan
gigi?(orang tua)
Angket
Apakah anda memeriksakan anak
ketika sakit gigi?(orang tua)
Upaya Waktu Kapan adik menggosok gigi? 21a
Cara Bagaimana cara adik menggosok gigi? 22a
pencegahan
Lokasi Bepapa kali adik menyikat gigi dalam 23a
Jenis sikat sehari? 24a
Bagian gigi mana yang adik gosok?
Sikat gigi yang adik pakai yang seperti 25a
Jenis pasta gigi apa?(gmabar) 26a
Kapan adik mengganti sikat gigi? (OT)
Pasta gigi yang adik pakai yang seperti
apa?
Apakah setiap anggota keluarga
memiliki sikat gigi sendiri?(orang tua)
Upaya Perilaku hidup Apakah orangtua membatasi jajanan
sehat yang dikonsumsi oleh anak?
pemeliharaa
n kesehatan
sendiri
Green LW, & Kreuter M. (2005). Health Program Planning: An Educational And Ecological
Approach. New York: Mc Graw Hill.