Anda di halaman 1dari 7

MUTASI GEN

Mutasi gen adalah perubahan struktur kimia gen yang bersifat turun-menurun yang terjadi
secara spontan dan tidak spontan oleh zat kimia, radiasi, sinar radioaktif, terinfeksi virus.

Macam-macam mutasi berdasarkan sel yang bermutasi

Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel somatic. Mutasi ini tidak akan diwariskan
pada keturunannya. Mutasi gametik adalah mutasi yang terjadi pada sel gamet. Karena terjadi
di sel gamet, maka akan diwariskan oleh keturunannya. Pada umumnya, mutasi itu merugikan,
mutannya bersifat letal dan homozigot resesif. Namun mutasi juga menguntungkan,
diantaranya, melalui mutasi, dapat dibuat tumbuhan poliploid yang bersifat unggul. Contohnya,
semangka tanpa biji, jeruk tanpa biji, buah stroberi yang besar,dll. Terbentuknya tumbuhan
poliploidnini menguntungkan bagi manusia, namun merugikan bagi tumbuhan yang mengalami
mutasi, karena tumbuhan tersebut menjadi tidak bisa berkembang secara generatif.

Bahan-bahan yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut “mutagen”. Mutagen dibagi


menjadi 3, yaitu:

1. Mutagen bahan kimia, contohnya adalah kolkisin dan zat digitonin. Kolkisin adalah zat
yang dapat menghalangi terbentuknya benang-benang spindel pada proses anaphase
dan dapat menghambat pembelahan sel.
2. Mutagen bahan fisika, contohnya sinar ultraviolet, sinar radioaktif.
3. Mutagen bahan biologi, diduga virus dan bakteri dapat menyebabkan terjadinya mutasi.
Bagian virus yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi adalah DNA-nya.

Macam-macam mutasi berdasarkan bagian yang bermutasi

Mutasi titik merupakan perubahan pada basa N dari DNA atau RNA. Mutasi titik relatif sering
terjadi namun efeknya dapat dikurangi oleh meknisme pemulihan gen. Mutasi titik dapat
berakibat berubahnya urutan asam amino pada protein, dan dapat mengakibatkan
berkurangnya, berubahannya atau hilangnya fungsi enzim. Teknologi saat ini menggunakan
mutasi titik sebagai marker (NSP) untuk mengkaji perubahan yang terjadi pada gen dan
dikaitkan dengan perubahan fenotip yang terjadi.

Aberasi, mutasi kromosom, sering juga disebut dengan mutasi besar/gross mutation atau
aberasi kromosom adalah perubahan jumlah kromosom dan susunan atau urutan gen dalam
kromosom. Mutasi kromosom sering terjadi karena kesalahan meiosis dan sedikit dalam
mitosis.
Aneuploidi adalah perubahan jumlah n-nya. Aneuploidi dibagi menjadi 2, yaitu autopoliplodi,
yaitu n-nya mengganda sendiri karena kesalahan meosis. Allopoliploidi, yaitu perkawinan atau
hibrid antara spesies yang berbeda jumlah set kromosomnya.

Aneusomi adalah perubahan jumlah kromosom. Penyebabnya adalah anafase (peristiwa tidak
melekatnya benang-benang spindel ke sentromer) dan non disjunction (gagal berpisah)

Aneusomi pada manusia menyebabkan :

Sindrom Turner, dengan kariotipe (22AA+X0). Jumlah kromosom 45 dan kehilngan 1 kromosom
kelamin. Penderita sindrom turner berjenis kelamin wanita, namun ovumnya tidak
berkembang(ovaricular disgenesis).

Sindrom Klinefelter, kariotipe (22AA+XXY), mengalami trisomik pada kromosom gonosom.


Penderita sindrom klinefelter berjenis kelamin laki-laki, namun testisnya tidak berkembang
(testiscular disgenesis) sehingga tidak bisa menghasilkan sperma (aspermia) dan mandul
(gynaecomastis) serta payudara tumbuh.

Sindrom Jacob, kariotipe (22AA+XYY), trisomoik pada kromosom gonosom. Penderita sindrom
ini umumnya berwajah kriminal, suka menusuk-nusuk mata dengan benda tajam, seperti pensil,
dll dan juga sering berbuat kriminal. Penelitian di lur negeri mengatakan bahwa sebagian besar
orang-orang yang masuk penjara adalah orang-orang yang menderita sindrom Jacob.

Sindrom Patau, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada kromosom autosom. Kromosom


autosomnya mengalami kelainan pada kromosom nomor 13, 14 atau 15

Sindrom Edward, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada autosom. Autosom mengalami kelainan
pada kromosom nomor 16, 17, atau 18. Penderita sindrom ini mempunyai tengkorak lonjong,
bahu lebar pendek, telinga agak ke bawah dan tidak wajar.

MUTASI KROMOSOM

Mutasi kromosom adalah perubahan yang terjadi pada struktur kromosom. Perubahan mutasi
kromosom bisa terjadi secara spontan ataupun tidak spontan. Salah satu penyebab mutasi
kromosom misalnya adalah radiasi kromosom. Akibat mutasi kromosom misalnya berbagai
kelainan genetik sindrom turner, sindrom klinefleter.

Ada enam macam kelainan kromosom:


1. Delesi adalah mutasi kromosom di mana sebagian dari kromosom menghilang. Delesi
bisa terjadi akibat kegagalan ketika bertranslokasi ataupun tidak kembali
menyambungnya bagian kromosom setelah kromosom putus.

2. Duplikasi adalah mutasi kromosom di mana sebagian dari kromosom mengalami


penggandaan (duplikasi). Duplikasi menyebabkan adanya materi genetic tambahan.

3. Translokasi adalah tersusun kembalinya kromosom dari susunan sebelumnya. Ada dua
macam translokasi yaitu translokasi resiprok dan translokasi Robertsonian. Pada
translokasi resiprok, ada dua kromosom yang bertukar materi genetik. Sementara pada
translokasi Robertsonian, kedua lengan kromosom pendek hilang dan lengan
panjangnya membentuk kromosom baru. Translokasi Robertsonian biasanya terjadi
pada kromosom dengan bentuk akrosentrik. Tranlokasi Robertsonian pada manusia
terjadi pada kromosom 13, 14, 15, 21, 22.
4. Inversi adalah penyusunan kembali materi genetik kromosom tetapi tebalik dari susunan
sebelumnya

5. Formasi cincin, kedua ujung lengan kromosom membetuk bulatan seperti cincin. Ada
tiga kemungkinan, kedua ujung lengan kromosom akan menghilang kemudian kedua
lengan berdifusi, hanya salah satu ujung lengan kromosom menghilang kemudian kedua
lengan berdifusi

6.
7. Isokromosom terjadi pada kromosom yang kehilangan salah satu lengannya, kemudian
mengkopi lengannyayang tidak hilang. Hasil kopian lengan yang tersisa ini merupakan
pencerminan dari lengan kromosom yang tidak hilang.
Teknik untuk mengidentifikasi urutan DNA

PROBE

Pobe adalah DNA untai tunggal yang dapat membentuk pasangan basa dengan urutan
komplementer pada polinukleotida untai-tunggal lain yang tersusun dari DNA atau RNA. Proses
ini dikenal sebagai penyatuan kembali (reannealing) atau h, hibridisasi.untuk mengidentifikasi
urutan sasaran, probe harus membawa suatu label. Misalnya 32Probe dapat dideteksi dengan
autoradiografi. Dibuat autoradiogram dengan membungkus bahan yang mengandung probe
dengan selembar filem sinar-X. Elektron yang dipancarkan akibat kehancuran atom radioaktif
menyebabkan film terpajan di daerah tepat diatas probe.

Probe dapat terdiri dari cDNA,fragmen DNA genom,oligonukleotida yang disintesis secara
kimiawi atau terkadang RNA. Tidak semua probe diberi radioaktif sebagian produk kimia
tsmbshsn (adduct) yang dapat diidentifikasi.misalnya dengan fluoresens.

Elektroforesis gel

Gel elektroforesis adalah suatu teknik yang menggunakan medan listrik untuk memisahkan
molekul berdasarkan ukuran. Karena menggunakan gugus fosfat yang bermuatan negatif, di
dalam medan listrik DNA akan bergerak menuju elektroda positif. Molekul yang lebih pendek
bermigrasi lebih cepat melalui pori-pori gel dari pada molekul yang lebih panjang,sehingga
pemisahan berdasarkan pada panjang. Gel yang tersusun dari poliakrilamid dapat memisahkan
molekul-molekul DNA yang perbedaan panjangnya hanya satu nukleotida dan digunakan untuk
menentukan urutan basa DNA. Gel agarosa digunakan untuk memisahkan fragmen DNA yang
memiliki perbedaan ukuran lebih besar.

Pita DNA pada gel dapat dilihat dengan berbagai teknik. Pemberian zat warna misalnya etidium
bromida memungkinkan visualisasi langsung semua pita DNA dibawah sinar ultraviolet.urutan
spesifik biasanya dideteksi dengan probe berlabel.

Deteksi urutan DNA spesifik

Untuk mendeteksi urutan spesifik, DNA biasanya dipindahkan ke suatu penyokong yang padat,
misalnya selembar kertas nitroselulosa. Misalnya apabila bakteri ditumbuhkan pada suatu
lempeng agar, sel dari masing-masing koloni akan melekat ke lembaran kertas nitroselulosa
yang ditekankan ke agar tersebut. Teknik serupa digunakan untuk memindahkan pita DNA dari
gel elektroforetik ke lembar nitroselulosa. Setelah koloni dipindahkan ke kertas nitroselulosa,
kertas diberi larutan basa. Dalam hal di mana DNA dipisahkan pada gel agarosa, gel juga diberi
larutan basa. Larutan basa menyebabkan denaturasi DNA, yaitu pemisahan kedua untai dari
masing-masing heliks ganda. DNA untai-tunggal dapat dihibridisasikan dengan suatu probe, dan
dapat dilakukan identifikasi terhadap bagian-bagian pada kertas nitroselulosa yang
mengandung DNA yang membentuk pasangan basa dengan probe.
Southern blot apabila DNA pada blot nitroselulosa gel elektroforesis dihibridisasi dengan probe
DNA juga apabila mRNA pada blot nitroselulosa dihibridisasi dengan probe DNA.
Westren blot, meliputi proses pemisahan protein oleh elektroforesis gel dan probing dengan
antibodi berlabel terhadap protein spesifik
Teknik untuk amplifikasi urutan DNA
Pengklonan DNA
Suatu fragmen DNA dari suatu organisme ( DNA “asing”) disisipkan ke dalam vektor (atau
pembawa) yang terdiri dari DNA, dan chimera (vektor yang mengandung DNA rekombinan)
digunakan untuk merubah bentuk sel penjamu.sewaktu sel pejamu membelah, selain
melakukan replikasi terhadap DNAnya sendiri, sel-sel tersebut juga melakukan replikasi DNA
vektor, yang mencakup DNA asing. Kemudian dapat diisolasi DNA asing dalam jumlah relatif
besar.
Apabila sel penjamunya bakteri, langkah pertama dalam prosedur pengklonan adalah
menyisipkan DNA asing kedalam suatu vektor yang kemudian dapat membawa DNA ini ke
dalam bakteri. Segmen DNA asing atau DNA vektor biasanya diputuskan oleh enzim restriksi
yang sama. Proses sederhana menggunakan suatu enzim yang menghasilkan ujung-ujung
lengket komplementer pada DNA asing dan DNA vektor.regio untai tunggal komplementer
dapat membentuk pasangan basa,dan molekul dapat diikat secara kovalen oleh DNA ligase.

Reaksi Berantai Polimerase (PCR)


Reaksi berantai polimerase adalah suatu metode in vitro yang dapt digunakan untuk
pembuatan cepat DNA dalam jumlah sangat besar. sampel DNA yang diperlukan sangat sedikit
sebagai bahan awal. DNA dapat diperbanyak dari sehelai rambut atau setetes darah atau
semen.
Mula-mula harus dilakukan isolasi terhadap sempel DNA yang mengandung segmen yang akan
diamplifikasi. Ditambahkan primer ( dua oligonukleotida sintetik),keempat
deoksiribonukleosida trifosfat, dan DNA polimerase tahan-panas dalam jumlah besar kedalam
larutan dimana DNA dipanaskan untuk memisahkan untaian-untaian.sewaktu larutan
mendingin, oligonukleotida membentuk pasangan basa dengan DNA dan berfungsi sebagai
primer untuk sintesis untai DNA yang dikatalisis oleh DNA polimerase tahan panas. Keempat
deoksiribonukleotida trifosfat berfungsi sebagai prekursor untuk sintesis untaianDNA baru.
Proses pemanasan,pendinginan,dan sintesis DNA baru diulang berkali-kali sampai diperoleh
salinan DNA dalam jumlah besar.

Anda mungkin juga menyukai