JAWAB:
Maskapai penerbangan ini didirikan oleh Sandra Ang dan Agung Laksono, yang juga
menjabat sebagai mantan Ketua DPR, Pimpinan tertingginya adalah Adam Aditya
Suherman, sekaligus sebagai CEO, Sandra Ang dan Agung Laksono merupakan
pemegang 50 persen saham maskapai. Sayangnya karena tak adanya perbaikan
keselamatan dan transparansi membuat pemegang saham menarik seluruh sahamnya
14 Maret 2008.
Apakah yang menyebabkan Adam Air bangkrut ?
Usia pesawat yang cukup tua memberikan resiko yang cukup besar pada
terjadinya kecelakaan pesawat. Mayoritas aircraft di Indonesia memang cukup tua. Hal
ini berarti lower ownership cost. Namun dibutuhkan higher maintenance cost agar
pesawat tetap dapat berfungsi dengan semestinya. Dari kejadian yang ada diduga Adam
Air tidak memiliki sistem maintenance yang baik dan memadai.
Etika bisnis yang buruk juga salah satu hal yang patut disoroti dalam kasus Adam
Air ini. Tekanan psikologis yang diberikan pihak manajemen kepada seluruh karyawan
termasuk pilot dan pramugari menjadi hal yang cukup menyalahi aturan. Selain itu
sistem pembayaran hutang yang tidak teratur menjadikan Adam Air perusahaan
penerbangan dengan tingkat hutang yang tinggi.
Terdapat pula Isu-isu mengenai ketidak terampilan pilot Adam Air dalam
mengemudikan pesawat mengindikasikan adanya proses rekrutmen yang buruk dan
kurangnya pelatihan yang diberikan dari pihak Adam Air. Selain itu, terdapat kontrak
kerja yang tidak jelas antara para pegawai dan pihak manajemen. Korupsi pun menjadi
salah satu isu penting dalam runtuhnya Adam Air ini. Kasus-kasus korupsi yang
terdapat pada Adam Air diantaranya korupsi BBM, audit tidak transparan, bukti-bukti
pembelian suku cadang yang mahal namun tidak berkualitas baik dan adanya penipuan
pada laporan kewajiban pajak.
Terlihat dari beberapa faktor diatas menyebabkan Investor terbesar Adam air Sandra
ang dan Agung Laksono menarik seluruh sahamnya, Pencabutan izin terbang ( operation
specification/ospec) maskapai penerbangan Adam Air dan juga mundurnya dua
perusahaan investor yang memegang 50 persen dari saham maskapai ini ternyata
membawa dampak sosial dari berbagai kalangan, mulai dari pekerja/kariawan hingga
masyarakat yang menggunakan jasa air transport di indonesia. Umumnya mereka
menyesalkan hal yang menimpa maskapai nasional terbesar ke-3 itu.
Apakah evaluasi yag tepat agar perusahaan yang lain tidak bernasib seperti
Adam air ?
Apa saja Nilai-nilai penting yang harus diterapkan dalam perusahaan tersebut ?