Anda di halaman 1dari 24

KESETIMBANGAN PADA

ANTARMUKA LINGKUNGAN
FIKRI HASFITA – 35317002
ANDRI GUMILAR - 35317005
KESETIMBANGAN KIMIA DI LINGKUNGAN

2
PENDAHULUAN Secara umum, Geosfer merupakan lapisan bumi yang terletak pada permukaan
atau dibawahnya yang berpengaruh terhadap kehidupan di bumi baik secara
langsung ataupun tidak langsung, meliputi:

1. Litosfer, bagian terluar dari bumi (atau disebut juga kulit bumi) yang berupa
batuan/tanah (tanah, batuan, pasir, lumpur, clay dll.)
2. Atmosfer, Lapisan gas yang menyelimuti bumi mulai dari permukaan hingga
jauh ke luar angkasa.
3. Hidrosfer, bagian dari permukaan bumi yang terdiri dari lapisan air (99%).
4. Biosfer, merupakan sistem ekologi global yang menyatukan seluruh mahluk
hidup serta interaksinya terhadap litosfer, hidrosfer dan atmosfer.
5. Antroposfer, Bagian dari permukaan bumi yang menjadi tempat hidup bagi
manusia.

3
• Air, tanah dan udara merupakan komponen utama yang ada di bumi.
• Penggunaan model kesetimbangan yang terjadi pada lingkungan merupakan suatu cara untuk
melihat hubungan yang terjadi antara biosfer terhadap lapisan lainnya.
• Interface (interfase) merupakan tempat yang menghubungkan antara dua fasa dan terjadinya
interaksi dari kedua fasa tersebut.
• Dari tiga fasa yang ada (gas, liquid dan solid), terdapat lima tipe interfase yaitu: gas-liquid; gas-
solid; liquid-solid; liquid-liquid dan solid-solid.
• Kesetimbangan tercapai ketika tidak ada perubahan konsentrasi akibat dari perpindahan suatu
bahan kimia dari satu fase ke fase lainnya.

4
Gas

Cair Padat

5
• Pertimbangan termodinamika mensyaratkan bahwa potensi kimia dalam kedua fasa dari suatu
sistem multi komponen merupakan kesetimbangan pada tekanan dan temperatur konstan,
𝝁𝑨𝟏 = 𝝁𝑨𝟐 (Pers. 1)

Dimana 𝜇A merupakan potensial kimia dari unsur A.


• Fugasitas lebih sering dipergunakan pada kesetimbangan kimia dibandingkan dengan potensial
kimia dari suatu unsur. Konsep fugasitas (f) pada kesetimbangan komponen A diantara dua fasa
dapat dinyatakan (1= fasa gas; 2 = fasa cair):
fA1 = fA2 (Pers. 2)

(yA𝛄Af0A)1 = (xA𝛄Af0A)2 (Pers. 3)


Dimana 𝛄 koefisien aktivitas; yA dan xA fraksi mol dan f0 merupakan fugasitas referensi.

6
Larutan Ideal
• Larutan ideal merupakan larutan dimana fugasitas komponen sama dengan fraksi mol produk
dan fugasitas komponen murni pada temperatur dan tekanan yang sama.
• Pada larutan ideal, ketika satu komponen bercampur dengan komponen lainnya, maka tidak
akan ada reaksi kimia ataupun perubahan suhu yang terjadi.
• Kebanyakan bahan kimia yang ada di alam dan terlarut dalam air bersifat non-ideal.
• Pada tekanan rendah, campuran gas menunjukkan perilaku yang hampir ideal. Atas dasar ini,
bahan kimia yang terdispersi di udara diasumsikan memiliki sifat yang ideal.

7
Gas

Cair Padat

8
Kesetimbangan udara - air
a. Gas murni berkontak dengan air.
Pada saat tercapai kesetimbangan antara gas murni dengan air pada tekanan dan suhu konstan,
maka kelarutan gas dalam air terjadi. Sehingga Pers.3 dapat dituliskan menjadi:
1 = xA𝛄A2f0A2 (Pers. 4)
Dimana 𝛄A2 koefisien aktivitas; xA fraksi mol senyawa A dalam air dan f0A2 merupakan fugasitas
senyawa A dalam air. Persamaan tersebut dapat digunakan untuk menghitung xA untuk gas
yang tidak diketahui kelarutannya.

9
Contoh soal.
Kelarutan ethane dalam air.
Hitung kelarutan (g/m3) dari senyawa ethane (C2H6 = A) dalam air pada temperatur 25oC dan
tekanan 1 atm. Diketahui 𝛄A2 = 7.02E2 pada 25oC.
Penyelesaian.
yA = 1 ; 𝛄A1 = 1 ; dan pada tekanan 1 atm f0A1 = 1, maka Pers.3 dapat digunakan. Tekanan dan
suhu kritis ethane adalah 48.2 atm pada 32.3oC. Tekanan uap ethane pada 25oC = 39.4 atm = f0A2
Dengan menggunakan Pers.4 :
1
𝑥𝐴 = = 3.62E-5
(7.02𝐸2)(39.4)

Maka:
𝜌A2 = xAMAc2 = 3.62E-5(30.07 g/mol)(55,400 mol H2O/m3) = 60.3 g/m3

10
b.Larutan dan campuran berkontak dengan udara
Ketika kesetimbangan antara larutan kimia murni dengan udara pada tekanan
total (pT = 1 atm) dan temperatur konstan, maka tekanan uap di udara akan
terjadi. Persamaan umum yang dapat dipergunakan adalah:
0

𝑝𝐴 𝑀𝐴 (Pers. 5)
𝜌𝐴1 =
𝑅𝑇

Dimana 𝜌𝐴1 merupakan konsentrasi massa dari larutan volatile di udara dan R
merupakan konstanta gas, 82.1 atm.cm3/mol.K

11
c. Koefisien partisi untuk sistem udara-air
Jika suatu zat dimasukkan ke dalam suatu sistem dua fasa, yang mana zat tersebut dapat
“terlarut” ke dalam dua fasa itu, maka zat tersebut akan terdistribusi ke dalam dua fasa sesuai
dengan nilai kelarutan zat tersebut pada setiap fasa.
∗ 𝑦𝐴
𝒦𝐴12 = (Pers. 6)
𝑥𝐴
0
∗ 𝛾𝐴2 𝑝𝐴
𝒦𝐴12 = (Pers. 7)
𝑝𝑇

pA = HAxA (Pers. 8)
0
𝛾𝐴2 𝑝𝐴 (Pers. 9)
𝐻𝐴 =
1

Dimana 𝒦𝐴12 merupakan koefisien partisi; HA konstanta Henry untuk molekul A; pA tekanan
parsial A pada fasa gas dan xA fraksi mol senyawa A dalam larutan.

12
Contoh soal.
Vinyl klorida di udara.
Konstanta Henry untuk vinyl klorida (A = CH2CHCl) pada 25oC diketahui sebesar
50, dimana H𝝆 merupakan konsentrasi A di udara (mg A/L pada 25oC, 760 mmHg)
dibagi konsentrasi A dalam air (mg A/L air). Pada keadaan setimbang,
keberadaan vinyl klorida di udara 50 kali lebih besar dibandingkan di air.
a. Konversi H𝝆 menjadi koefisien partisi.
b. Hitung konsentrasi zat di udara dalam satuan mg/L pada 25oC, 760 mmHg
dalam suatu IPAL dengan konsentrasi 2.5 g/m3.

13
Jawaban.
a. Konversi H𝝆 menjadi koefisien partisi.
∗ 𝑦𝐴 50 𝑚𝑔 𝐴 𝐿 𝐻2 𝑂 1000 𝑔 22.4 𝐿 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑚𝑜𝑙 298 𝐾
𝒦𝐴12 = = | = 67,900
𝑥𝐴 𝐿 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑚𝑔 𝐴 𝐿 𝐻2 𝑂 𝑚𝑜𝑙 19.01 𝑔 273 𝐾

b. Hitung konsentrasi zat di udara dalam satuan mg/L pada 25oC, 760 mmHg
dalam suatu IPAL dengan konsentrasi 2.5 g/m3.

𝜌𝐴1 = 𝐻𝜌 𝜌𝐴2 = 50 (2.5 mg/L) = 125 mg/L dalam udara

14
Gas

Cair Padat

15
Kesetimbangan padatan - air
a. Bahan kimia padat berkontak dengan air: murni dan campuran.
Untuk kasus padat-cair, maka Pers.3 dapat dituliskan menjadi:
(Pers. 10)
f0A3 = xA2𝛄A2f0A2
Dimana 2 untuk fasa cair dan 3 untuk fasa padat.

16
b. Larutan (bukan air) berkontak dengan padatan.
Koefisien kesetimbangan partisi dapat dinyatakan sebagai rasio konsentrasi massa.

𝜌𝐴4
𝒦𝐴42 = (Pers. 11)
𝜌𝐴2
Dimana 𝜌𝐴4 dan 𝜌𝐴2 merupakan konsentrasi (g/cm3), 4 dalam fasa larutan (bukan air) dan 2
dalam fasa cair. Untuk kesetimbangan larutan pada kedua fasa, Pers.3 digunakan untuk
menentukan koefisien partisi sebagai berikut:

𝛾𝐴2 𝑐4
𝒦𝐴42 = (Pers. 12)
𝛾𝐴4 𝑐2
Dimana c4 dan c2 merupakan densitas molar dari setiap larutan (mol/cm3).

17
Contoh soal.
Konsentrasi lindi TPA dari lumpur berminyak.
Hitung konsentrasi benzene (C6H6 = A) dalam air pada keadaan setimbang, yang
mengandung lumpur berminyak dengan konsentrasi 1400 ppm benzene pada
25oC. Asumsikan M4 = 111 g/mol, ρ 4 = 0.9 g/cm3 dan 𝛾 A4 ≃ 1.0, dan
kemungkinan akan terbentuk larutan ideal benzene dalam lumpur.

18
Jawaban.
Dari Pers.11
∗ 𝜌𝐴4
𝒦𝐴42 =
𝜌𝐴2
Dimana ρA4 = 1440(0.9) = 1263 mg/L lumpur. Ketika dilarutkan, 𝑥𝐴∗ , benzene dalmam air
akan menjadi lebih encer dan 𝛾A2 = 1/ 𝑥𝐴∗ , sehingga Pers.12 menjadi
∗ 𝑐4
𝒦𝐴42 = ∗𝑐
𝑥𝐴 2
C4 = 0.9/111 = 0.00811 mol/cm3 dan c2 = 0.0555 mol/cm3. Kelarutan benzene adalah
1780 mg/L, diperoleh 𝑥𝐴∗ = 4.11E-4 dan 𝒦𝐴42

= 355 L H2O/L lumpur. Sehingga:
1263
𝜌𝐴2 = = 3.56 mg/L
355

19
Gas

Cair Padat

20
Kesetimbangan padatan - gas
• Bahan kimia sintetis biasanya terdapat di udara sebagai molekul terdispersi dan terserap pada
aerosol.
• Bahan kimia organik berbahaya sangat berpotensi berada di udara dan tanah meliputi
jangkauan yang luas pada berbagai tekanan uap murni

21
CONTOH SOAL

• Untuk bahan kimia di tanah basah diketahui kritikal loading 𝞈AC (mg/kg) diatas udara jenuh.
dari persamaan :

• PAC = 𝑃𝐴0 𝒦𝐴32



𝑃𝐴0 𝒦𝐴32

, diperoleh persamaan 𝞈AC =
𝐻𝑝 𝐻𝑝

• Dari data diketahui P,P”- DDT pada suhu 250C dan fraksi tanah organik 0,6%,
• hitunglah 𝞈AC dalam dalam µg/g, 𝒦𝐴32 ∗
= 100,700 L/kg, 𝜌*A2 = 0.0015 mg/L. Dan P0A = 1.7E-7
mmHg.


22
• Penyelesaian:
• Untuk bahan kimia yang mudah larut tidak bercampur, konstanta Henry untuk pada tekanan uap
larutan mengikuti persamaan:

• HP = 1.7𝐸−7
760
atm/
𝐿
0.015 𝑚𝑔
= 1.49-8 atm.L/mg

• Koefisien partisi di peroleh melalui persamaan:


• 𝒦𝐴32

= 𝞈AC 𝒦𝐴32∗
= (0.006) 100,700 = 600 L/kg
• Kritikal loading menjadi:
• 𝞈AC = 2.24 E-10 atm 600
𝑘𝑔
𝐿 𝑚𝑔
1.49𝐸−8 𝑎𝑡𝑚.𝐿
= 9.0 µg/g

23
THANK YOU

24

Anda mungkin juga menyukai