Virus ini adalah salah satu virus patogen penting dengan tingkat morbiditas yang tinggi (100%)
dan angka mortalitas hingga 10% pada anjing dewasa dan 91% pada anak anjing. Kondisi
penyakit menjadi rumit karena munculnya sejumlah varian yakni CPV-2a, CPV-2b dan CPV-2c
selama bertahuntahun (Pratelli et al., 2000). Pada preparat yang kelompok kami amati, terlihat
bentuk patologi jejenum pada anjing membengkak. Menurut Finnie (1999), kelainan patologi
enteritis hemoragika banyak ditemukan pada jejenum dan ileum. Bagian usus ini membengkak,
terjadi pembendungan dan perdarahan. Lumen usus menyempit, dan permukaan selaput lendir
usus berisi cairan sereus granular hingga mukus kental berwarna kuning hingga kecoklatan.
Infeksi CPV-2 telah muncul dan menjadi masalah pada anjing di seluruh dunia. Penyakit
ini sangat menular dan menyebar dari anjing ke anjing melalui kontak langsung atau tidak
langsung dengan kotoran mereka. Akibat yang ditimbulkan oleh penyakit viral ini adalah
penularan yang sangat cepat antara anjing penderita dan anjing yang sensitif terhadap penyakit
ini, sehingga menimbulkan kerugian baik secara finansial maupun emosional terhadap peternak
anjing maupun pemilik anjing (Decaro et al., 2005).