Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN

RPP, SAP, MATERI, EVALUASI, DAFTAR TILIK, JOBSHEET,


DOKUMENTASI, SOAP

MENORRHAGIA

DI RSUD KOTA BENGKULU

Dosen Pembimbing

Rati Purnama Sari,SST.M.Keb

Disusun Oleh :

MARYANI
NPM.1726040194.P

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
JURUSAN D-IV KEBIDANAN
TAHUN 2018
(RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas Mata Kuliah


Program studi : D III Kebidanan
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Remaja
Penempatan : Semester II
Pokok Bahasan : Asuhan Kebidanan Remaja
Sub Pokok Bahasan : Menorrhagia
Waktu pertemuan : 40 Menit
Tempat Pertemuan : Ruang RSUD Kota Bengkulu
Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Maret 2018

B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, mahasiswa mampu memahami tentang
Menorrhagia
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, mahasiswa diharapkan:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian menorrhagia
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang penyebab menorrhagia
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang patofisiologi menorrhagia
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang gejala menorrhagia
5. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pencegahan dan pengobatan
menorrhagia

C. Tujuan Keterampilan Mengajar


Pada proses pokok pembahasan ini calon dosen mampu menerapkan
keterampilan dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas maupun dilahan
praktik, laboratorium klinik RS, rumah sakit bersalin, BPM atau pelayanan
kesehatan lainnya.
D. Pokok-pokok materi
1. Pengertian menorrhagia
2. Penyebab menorrhagia
3. Patofisiologi menorrhagia
4. Gejala menorrhagia
5. Pencegahan dan pengobatan menorrhagia

E. Kegiatan
Kegiatan
No. Tahap Kegiatan Mahasiswa Media Metode
mahasiswa
1. Pembukaan 1. Memberi salam Menjawab salam LCD Ceramah
5 menit 2. Perkenalan Memperhatikan dan Tanya
3. menginformasikan Memperhatikan laptop jawab
materi yang akan
disampaikan
4. menjelaskan tujuan
dari materi yang
akan disampaikan
5. melakukan
apersepsi (kegiatan
timbal balik)
6. melakukan revelansi
materi dengan
pokok bahasan
(mengenai
pengetahuan
mahasiswa)
2. Pelaksanaan 1. Menjelaskan Memperhatikan LCD Ceramah
15 menit tentang pengertian dan Tanya
menorrhagia 20 e laptop jawab
2. Menjelaskan n
tentang penyebab i
menorrhagia t
3. Menjelaskan
tentang patofisiologi
menorrhagia
4. Menjelaskan
tentang gejala
menorrhagia
5. Menjelaskan
tentang pencegahan
dan pengobatan
menorrhagia
3. Penutup 1. Mengevaluasi 1. Memberikan LCD Ceramah
10 materi telah pertanyaan dan Tanya
disampaikan dengan 2. Menjawab laptop jawab
cara memberikan pertanyaan
pernyataan kepada 3. Menjawab
mahasiswa salam
2. Umpan balik
3. Salam penutup

F. Evaluasi
1. Prosedur : peragaan
2. Jenis : lisan
3. Bentuk : subjektif
4. Soal : kasus

G. Materi
Terlampir

H. Pustaka
1. Manuaba,Chandranita,dkk.2008.Gawat Darurat Obstetri-Giekologi dan
Obstetri-Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan.Jakarta : ECG
2. Badziat,Ali.2003.Endokrinologi Ginekologi.Jakarta : Media Aesculapius
Buku Panduan Praktikum Kesehatan Reproduksi

I. Lampiran
1. Lampiran 1. Materi
2. Lampiran 2. Evaluasi
SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Identitas Mata Kuliah


Program Studi : D III kebidanan
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Remaja
Pokok Bahasan : Asuhan Kebidanan Remaja
Sub. Pokok Bahasan : Menorrhagia
Dosen : Maryani

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mengikuti kegiatan perkuliahan diharapkan mahasiswa
mampu memahami tentang Menorrhagia
2. Tujuan Instruksional Khusuh ( TIK )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan mahasiswa dapat
menjelaskan kembali :
1. Menjelaskan tentang pengertian menorrhagia
2. Menjelaskan tentang penyebab menorrhagia
3. Menjelaskan tentang patofisiologi menorrhagia
4. Menjelaskan tentang gejala menorrhagia
5. Menjelaskan tentang pencegahan dan pengobatan menorrhagia

C. Materi
1. Pengertian Menorrhagia
2. Penyebab Menorrhagia
3. Patofisiologi Menorrhagia
4. Gejala Menorrhagia
5. Pencegahan dan pengobatan Menorrhagia
D. Strategi Pelaksanaan
1. Media / alat : Laptop dan LCD
2. Metode : Demonstrasi dan tanya jawab
3. Sasaran : Mahasiswa D III Kebidanan

E. Kegiatan Belajar Mengajar


No Waktu Kegiatan Kegiatan Sasaran Media Metode
. Penyuluhan
1. Pendahuluan 1. Memberi salam LCD Ceramah
5 menit 2. Perkenalkan - Menjawab dan Tanya
diri salam Laptop jawab
3. Menginformasi - Mendengarkan
kan materi dan
yang akan memperhatikan
disampaikan
4. melakukan
apersepsi
(kegiatan
timbal balik)
5. melakukan
relevansi materi
dengan pokok
bahasan
(menggali
pengetahuan
mahasiswa)
3. 20 menit 1. Menjelaskan Bertanya dan LCD Ceramah
tentang menjawab dan Tanya
pengertian Laptop jawab
menorrhagia
2. Menjelaskan
tentang
penyebab
menorrhagia
3. Menjelaskan
tentang
patofisiologi
menorrhagia
4. Menjelaskan
tentang gejala
menorrhagia
5. Menjelaskan
tentang
pencegahan dan
pengobatan
menorrhagia
4. 5 menit 1. Mengevakuasi Menjawab salam LCD Ceramah
materi yang dan Tanya
telah Laptop jawab
disampaikan
dengan cara
memberikan
pertanyaan
kepada
mahasiswa
2. Umpan balik
3. Salam penutup

F. Evaluasi
Prosedur : Post Test
Jenis : Demonstrasi
Bentuk : Tanya jawab
Hasil : mahasiswa mengetahui Menorrhagia

Mengetahui
Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

( Rati Purnama Sari,SST.M.Keb ) ( Satriarni SST )


BERITA ACARA BIMBINGAN RPP DAN SAP

Nama : Maryani
Jurusan : D IV Kebidanan

No Materi Keterangan Paraf Pembimbing

Bengkulu, Maret 2018


Pembimbing lahan

( Satriarni SST )
Lampiran 1

MATERI

A. Pengertian Menorrhagia
Menurut Kadir&Lee,2001 Menorrhagia adalah pengeluaran darah yang
terlalu banyak biasanya lebih dari 80 ml permenses kadang disertai dengan
bekuan darah sewaktu menstruasi, terjadi pada siklus yang teratur.
Menorrhagia secara harfiah berarti haid biasa tetapi dengan aliran darah yang
berlebihan dan durasi. Itu adalah salah satu keluhan gynaecologic umum.
Interval antara dua siklus tetap konstan.
Menorrhagia adalah istilah untuk perdarahan menstruasi yang berlebihan
yaitu kehilangan lebih dari 80ml selama periode menstruasi. Studi populasi
menunjukkan bahwa kehilangan darah menstruasi yang normal adalah 30-40
ml. Penelitian telah menunjukkan bahwa pasien dengan menorrhagia memiliki
peningkatan dalam aliran darah menstruasi selama tiga hari pertama (hingga
92% dari total menstruasi yang hilang pada saat itu). Hal ini menunjukkan
bahwa mekanisme yang bertanggung jawab untuk berhenti menstruasi adalah
sebagai efektif pada wanita yang memiliki menorrhagia seperti pada
perempuan normal, meskipun kehilangan darah yang sangat banyak. Studi
yang telah mengukur kehilangan darah telah menunjukkan bahwa pasien
dengan menorrhagia memiliki peningkatan dalam aliran darah menstruasi
selama tiga hari pertama (hingga 92% dari total menstruasi yang hilang pada
saat ini). Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme yang bertanggung jawab
untuk berhenti menstruasi adalah sebagai efektif pada wanita yang memiliki
menorrhagia seperti pada perempuan normal, meskipun kehilangan darah yang
sangat banyak.

B. Penyebab Menorrhagia
Beberapa penyebab pada perdarahan ini antara lain :
1. Dalam kebanyakan kasus (40-60%) penyebab Menorrhagia tidak
diketahui. Ini disebut perdarahan disfungsional dan mempengaruhi empat
sampai enam dari sepuluh kasus. Pasien ini memiliki normal indung telur,
rahim dan hormon tingkat. Ovarium mereka melepaskan telur secara
teratur dan biasanya (sebuah proses yang disebut ovulasi) dan periode
teratur. DUB umumnya terjadi pada awal haid di masa remaja dan
mendekati menopause. Beberapa peneliti percaya bahwa ini bisa
disebabkan oleh bahan kimia yang disebut prostaglandin. Endometrium
lebih sensitif terhadap prostaglandin dan melebarkan pembuluh darah
rahim menuju pendarahan yang berlebihan.
2. Endometriosis adalah penyebab lain untuk perdarahan berat.
Infeksi dari pelvis. Infeksi chlamydial dapat menyebabkan Menorrhagia.
a. Kondisi medis seperti pendarahan atau pembekuan gangguan darah
dapat menyebabkan Menorrhagia. Pada pasien tersebut ada
kekurangan enzim dan agen yang menyebabkan darah menggumpal
setelah pendarahan episode atau luka atau cedera. Hal ini
menyebabkan pendarahan yang berlebihan. Pendarahan gangguan
adalah penyebab umum Menorrhagia.
b. Medis gangguan jantung, ginjal, hati atau tiroid juga dapat
menyebabkan Menorrhagia.
c. Gangguan hormon dapat juga menyebabkan perdarahan berat.
Perempuan yang tidak berovulasi secara teratur (misalnya mereka yang
menderita dari polikistik Ovarium syndrome) dan orang-orang dengan
tiroid kurang aktif mungkin menderita dari Menorrhagia.
3. Penyebab umum perdarahan haid berat adalah pertumbuhan jaringan
dalam rahim. Ini biasanya non-kanker atau jinak. Jenis pertumbuhan jinak
yang dapat menyebabkan perdarahan berat adalah:
a. Myomas atau fibroid uterus yang pertumbuhan dalam lapisan otot
rahim.
b. Polip atau kecil, lembut out-pouching jaringan endometrium melapisi
dinding bagian dalam rahim.
c. Pendarahan juga dapat terjadi karena ganas atau kanker pertumbuhan
dalam rahim atau leher rahim (mulut rahim).
d. Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi intra-Uterin (IUCD yang
terlupakan, atau kumparan) mungkin mengeluh Menorrhagia.
Perangkat baru yang juga melepaskan hormon yang disebut sistem
intra-Uterin (IUS) namun dapat membantu mengobati berat priods.
e. Beberapa obat dapat menyebabkan perdarahan berat. Ini termasuk
Warfarin, Aspirin dan kanker obat kemoterapi. Obat-obatan dua
mengakibatkan kekurangan dalam mekanisme pembekuan darah dan
menyebabkan perdarahan haid berat.

C. Patofisiologi Menorrhagia
Pada siklus ovulasi normal, hipotalamus mensekresi Gonadotropin
releasing hormon (GnRH), yang menstimulasi pituitary agar melepaskan
Folicle-stimulating hormone (FSH). Hal ini pada gilirannya menyebabkan
folikel di ovarium tumbuh dan matur pada pertengahan siklus, pelepasan
leteinzing hormon (LH) dan FSH menghasilkan ovulasi. Perkembangan folikel
menghasilkan esterogen yang berfungsi menstimulasi endometrium agar
berproliferasi. Setelah ovum dilepaskan kadar FSH dan LH rendah. Folikel
yang telah kehilangan ovum akan berkembang menjadi korpus luteum, dan
korpus luteum akan mensekresi progesteron. Progesteron menyebabkan
poliferasi endometrium untuk berdeferemnsiasi dan stabilisasi. 14 hari setelah
ovulasi terjadilah menstruasi. Menstruasi berasal dari dari peluruhan
endometrium sebagai akibat dari penurunan kadar esterogen dan progesteron
akibat involusi korpus luteum.
Siklus anovulasi pada umumnya terjadi 2 tahun pertama setelah
menstruasi awal yang disebabkan oleh HPO axis yang belum matang. Siklus
anovulasi juga terjadi pada beberapa kondisi patologis.
Pada siklus anovulasi, perkembangan folikel terjadi dengan adanya
stimulasi dari FSH, tetapi dengan berkurangnya LH, maka ovulasi tidak
terjadi. Akibatnya tidak ada korpus luteum yang terbentuk dan tidak ada
progesteron yang disekresi. Endometrium berplroliferasi dengan cepat, ketika
folikel tidak terbentuk produksi esterogen menurun dan mengakibatkan
perdarahan. Kebanyakan siklus anovulasi berlangsung dengan pendarahan
yang normal, namun ketidakstabilan poliferasi endometrium yang berlangsung
tidak mengakibatkan pendarahan hebat.

D. Gejala Menorrhagia
Beberapa Gejala menorrhagia mungkin termasuk :
1. Pendarahan selama seminggu atau lebih
2. Pembekuan darah besar keluar bersama dengan aliran menstruasi
3. Gejala anemia, seperti kelelahan atau sesak napas
4. Membatasi aktivitas sehari-hari karena aliran menstruasi berat
5. Perlu untuk menggunakan pembalut ganda untuk mengontrol aliran
menstruasi
6. Perlu untuk bangun untuk mengganti pembalut di malam hari

E. Pencegahan dan pengobatan Menorrhagia


Pengobatan menorrhagia sangat tergantung kepada penyebabnya. Untuk
memastikan penyebabnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan
seperti pemeriksaan darah, tes pap smear, biopsi dinding rahim, pemeriksaan
USG, dan lain sebagainya untuk deteksi dini. Jika menoragia diikuti oleh
adanya anemia, maka zat besi perlu diberikan untuk menormalkan jumlah
hemoglobin darah. Terapi zat besi perlu diberikan untuk periode waktu
tertentu untuk menggantikan cadangan zat besi dalam tubuh. Selain itu,
menorrhagia juga dapat diterapi dengan pemberian hormon dari luar, terutama
untuk menorrhagia yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal.
Terapi hormonal yang diberikan iasanya berupa obat kontrasepsi kombinasi
atau pill kontrasepsi yang hanya mengandung progesterone. Menorrhagia yang
terjadi akibat adanya mioma dapat diterapi dengan melakukan terapi hormonal
atau dengan pengangkatan mioma dalam rahim baik dengan kuretase ataupun
dengan tindakan operasi.
F. Daftar Pustaka
1. Manuaba,Chandranita,dkk.2008.Gawat Darurat Obstetri-Giekologi dan
Obstetri-Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan.Jakarta : ECG
2. Badziat,Ali.2003.Endokrinologi Ginekologi.Jakarta : Media Aesculapius
Buku Panduan Praktikum Kesehatan Reproduksi
Lampiran 2
EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai