Anda di halaman 1dari 9

PAPER

TINGKATAN EKONOMI KELUARGA BERDASARKAN UMR

Tugas Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan


Keperawatan Komunitas
Dosen Pembimbing : Sutarno M.Kes

Kelompok 6

Bachtiar Restu W. (108115050)


Nindya Ayuningtiyas (108115042)
Khorida Mutia (108115047)
Rizkia Halimatusyadiyah (108115048)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH CILACAP
2017/2018
PEMBAHASAN

KONSEP DASAR STATUS EKONOMI


A. Pengertian Status Ekonomi
1. Status sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam
masyarakat, status sosial ekonomi adalah gambaran tentang keadaan
seseorang atau suatu masyarakat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi,
gambaran itu seperti tingkat pendidikan, pendapatan dan sebagainya.
Status ekonomi kemungkinan besar merupakan pembentuk gaya hidup
keluarga. Pendapatan keluarga memadai akan menunjang tumbuh
kembang anak. Karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan
anak baik primer maupun skunder (Soetjiningsih, 2004).
2. Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat
berdasarkan pendapatan per bulan. Status ekonomi dapat dilihat dari
pendapatan yang disesuaikan dengan harga barang pokok (Kartono, 2006).

B. Tingkat Ekonomi
Geimar dan Lasorte (1964) dalam Friedman (2004) membagi keluarga terdiri
dari 4 tingkat ekonomi:
1. Adekuat
Adekuat menyatakan uang yang dibelanjakan atas dasar suatu
permohonan bahwa pembiayaan adalah tanggung jawab kedua orang tua.
Keluarga menganggarkan dan mengatur biaya secara ralisitis.
2. Marginal
Pada tingkat marginal sering terjadi ketidaksepakatan dan perselisihan
siapa yang seharusnya mengontrol pendapatan dan pengeluaran.
3. Miskin
Keluarga tidak bisa hidup dengan caranya sendiri, pengaturan keuangan
yang buruk akan menyebabkan didahulukannya kemewahan. Diatas
kebutuhan pokok, manajemen keuangan yang sangat buruk dapat atau
tidak membahayakan kesejahteraan anak, tetapi pengeluaran dan
kebutuhan keuangan melebihi penghasilan.
4. Sangat Miskin
Menejemen keuangan yang sangat jelek, termasuk pengeluaran saja dan
berhutang terlalu banyak, serta kurang tersedianya kebutuhan dasar.

Pembagian kelas sosial ekonomi berdasarkan status ekonomi terdiri atas 4


bagian yaitu:
a. Menurut (UMR,Kab Madiun 2010) status ekonomi seseorang dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Penghasilan tipe kelas atas > Rp 670.000,
2. Penghasilan tipe kelas bawah < Rp 670.000,
b. Friedman (2004) status ekonomi seseorang dibagi menjadi 3 kelompok
yaitu:
1. Penghasilan tipe kelas atas> Rp 1.000.000,
2. Penghasilan tipe kelas menengah = Rp 500.000 – Rp 1.000.000
3. Penghasilan tipe kelas bawah< Rp 500.000
c. Status ekonomi menurut Saraswati (2009)
1. Tipe Kelas Atas (> Rp 2.000.000).
2. Tipe Kelas Menengah (Rp 1.000.000 -2.000.000).
3. Tipe Kelas Bawah (< Rp 1.000.000)
d. Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi 3 kelas atau
golongan terdiri atas:
1. Golongan sangat kaya: Merupakan kelompok kecil dalam masyarakat,
terdiri dari pengusaha, tuan tanah, dan bangsawan
2. Golongan kaya : Merupakan golongan yang cukup banyak terdapat
dalam masyarakat, terdiri dari para pedagang dsb
3. Golongan miskin : Merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat,
kebanyakan dari rakyat biasa.
e. Karl Marx membagi masyarakat menjadi 3 golongan, yaitu:
1. Golongan kapitalis dan borjuis : Golongan yang menguasai tanah dan
alat produksi
2. Golongan menengah : golongan yang terdiri dari para pegawai
pemerintahan
3. Golongan proletar : golongan yang tidak mempunyai atau memiliki
tanah dan alat produksi termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau
pekerja pabrik
C. Faktor yang Mempengaruhi Status Ekonomi
Menurut friedman (2004) faktor yang mempengaruhi status ekonomi
seseorang yaitu:
1. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin
tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah dalam
memperoleh pekerjaan, sehingga semakin banyak pula penghasilan yang
diperoleh. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat
perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru dikenal.
2. Pekerjaan
Pekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat. Pekerjaan
jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidup dan untuk mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yang
diinginkan.
3. Keadaan Ekonomi
Kondisi ekonomi keluarga yang rendah mendorong ibu hamil untuk tidak
teratur dalam melakukan antenatal care.
D. Latar Belakang Budaya
1. Cultur universal adalah unsur kebudayaan yang bersifat universal, ada di
dalam semua kebudayaan di dunia, seperti pengetahuan bahasa dan
khasanah dasar, cara pergaulan sosial, adat-istiadat, penilaian umum.
Tanpa disadari, kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap
terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota
masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah yang memberi corak
pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok
masyarakat asuhannya. Hanya kepercayaan individu yang telah mapan
dan kuatlah yang dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam
pembentukan sikap individual
2. Pendapatan
Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kerja atau usaha yang telah
dilakukan. Pendapatan akan mempengaruhi gaya hidup seseorang. Orang
atau keluarga yang mempunyai status ekonomi atau pendapatan tinggi
akan mempraktikkan gaya hidup yang mewah misalnya lebih komsumtif
karena mereka mampu untuk membeli semua yang dibutuhkan bila
dibandingkan dengan keluarga yang kelas ekonominya kebawah.
E. FAKTOR YANG MENENTUKAN UMR
UMR Dan Mengapa UMR di Setiap Daerah Berbeda Upah Minimum
Regional adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha
dan pelaku industry untuk memberikan upah ke pada pegawai, karyawan atau
buruh didalam lingkungan usaha atau kerjanya. Pemerintah mengatur
pengupahan melalui peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1989
tanggal 29 Mei 1989 tentang Upah Minimum. Dan penetapan upah di
laksanakan di setiap tahunnya dengan melalui proses proses yang panjang.
Dan untuk pengusaha yang tidak membayarkan upah tenaga kerja sesuai
dengan UMP maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan Undang-Undang
No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ,pegusaha yang tidak
membayarkan upah sesuai ketentuan UMP dianggap sebagai pelaku kejahatan
dengan ancaman sanksi penjara dari satu hingga empat tahun dan denda
minimal Rp100 juta dan maksimal Rp400 juta. Upah atau gaji secara umum
didefinikan sebagai suatu bentuk pembayaran yang bersifat periodik dari
pemberi kerja kepada pekerja nya yang tertuang dalam sebuah kontrak kerja.
Penetapan gaji atau upah dilaksanakan setiap tahun untuk menyesuaikan
dengan inflasi atau kondisi ekonomi terkini. Dan mengapa upah minimum di
setiap daerah itu berbeda adalah seperti yang telah kita ketahui adanya
perbedaan UMR disetiap daerah Provinsi, Kabupaten/Kota maupun antar
pulau. Setiap daerah di Indonesia memiliki tingkatan UMR yang berbeda-
beda, sesuai dengan angka kehidupan layak di daerah tersebut  dan juga
karena harga kebutuhan pokok perprovinsi atau daerah juga berbeda, dan
mengapa di kota-kota besar upah buruh lebih besar karena jumlah UMR
tersebut telah disesuaikan dengan angka kehidupan layak atau biaya hidup
masyarakatnya dan juga sesuai dengan kebutuhan pokonya . Jumlah UMR
tersebut telah disesuaikan dengan angka kehidupan layak masyarakat. Pada
prinsipnya, sistem penetapan upah minimum dilakukan untuk mengurangi
eksploitasi terhadap buruh/pekerja. Penetapan upah minimum juga merupakan
kewajiban pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadapa
buruh/pekerja, agar masyarakat mempunyai atau memperoleh hidup yang
layak dan baik dan serta berkebutuhan yang cukup untuk kehidupan
masyarakat.
F. Berikut daftar umr jateng 2017 yang mulai berlaku mulai awal januari 2017
KOTA UMR

Kota Semarang Rp. 2.125.000,00

Kab. Demak Rp. 1.900.000,00

Kab. Kendal Rp. 1.774.867,00

Kab. Semarang Rp. 1.745.000,00

Kab. Kudus Rp. 1.740.900,00

Kab. Cilacap Rp. 1.693.689,00

Kota Pekalongan Rp. 1.623.750,00

Kab. Batang Rp. 1.603.000,00

Kab. Jepara Rp. 1.600.000,00

Kota Salatiga Rp. 1.596.844,87

Kab. Pekalongan Rp. 1.583.697,50

Kab. Magelang Rp. 1.570.000,00

Kab. Karanganyar Rp. 1.560.000,00

Kota Surakarta Rp. 1.534.985,00

Kab. Klaten Rp. 1.528.500,00

Kab. Purbalingga Rp. 1.522.500,00

Kab. Boyolali Rp. 1.519.289,00


Kab. Sukoharjo Rp. 1.513.000,00

Kota Tegal Rp. 1.499.500,00

Kab. Tegal Rp. 1.487.000,00

Kab. Banyumas Rp. 1.461.400,00

Kab. Pemalang Rp. 1.460.000,00

Kab. Wonosobo Rp. 1.457.100,00

Kota Magelang Rp. 1.453.000,00

Kab. Purworejo Rp. 1.445.000,00

Kab. Blora Rp. 1.438.100,00

Kab. Grobogan Rp. 1.435.000,00

Kab. Kebumen Rp. 1.433.900,00

Kab. Temanggung Rp. 1.431.500,00

Kab. Sragen Rp. 1.422.585,52

Kab. Pati Rp. 1.420.500,00

Kab. Brebes Rp. 1.418.100,00

Kab. Rembang Rp. 1.408.000,00

Kab. Wonogiri Rp. 1.401.000,00

Kab. Banjarnegara Rp. 1.370.000,00


DAFTAR PUSTAKA

Almatzier. 2001. Status Gizi. Jakarta: EGC


Dep.Kes RI. Kandungan Makanan Sehat .
Http//www.com.dep.kes.id. diakses pada tanggal 10
Maret 2010
Friedman.2004. Keperawatan Keluarga. Jakarta:EGC
Hasan. 2002. Analisa Data Penelitian.Jakarta: EGC
Hidayat, Alimul, Aziz.2009. Metode Penelitian Kebidanan
dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
Kartono. 2006. Perilaku Manusia. ISBN. Jakarta.
Markum.2004. Status Pekerjaan.
Http//www.com.activity.com diakses pada tanggal 10
Maret 2010
Manuaba. 2002. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan.
Jakarta EGC
Mangunkusumo. 2008. Persatuan Ahli Gizi. Jakarta
Gramedia: Pustaka.
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia
Indonesia
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/07/konsep-dasar-status-
ekonomi.html

Anda mungkin juga menyukai