Anda di halaman 1dari 9

PAPER

TINGKATAN EKONOMI KELUARGA BERDASARKAN UMR

Tugas Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan


Keperawatan Komunitas
Dosen Pembimbing : Ahmad Kusnaeni M.Kep

Kelompok 2

Putri Septia Sari (108116046) Vivi Nurafni Septiana (108116051)


Myelinda Ariyanti (108116047) Mirna (108116052)
Nurul Abibah (108116048) Sahrul Hardiyanto (108116053)
Indri Wahyuni (108116049) Hendrawan (108116054)
Ahmad Fatoni (108116050) Anis Isfatun K (108116055)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH CILACAP
2018/2019
PEMBAHASAN

KONSEP DASAR STATUS EKONOMI


A. PENGERTIAN STATUS EKONOMI
1. Status sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam
masyarakat, status sosial ekonomi adalah gambaran tentang keadaan
seseorang atau suatu masyarakat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi,
gambaran itu seperti tingkat pendidikan, pendapatan dan sebagainya. Status
ekonomi kemungkinan besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga.
Pendapatan keluarga memadai akan menunjang tumbuh kembang anak.
Karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer
maupun skunder (Soetjiningsih, 2004).
2. Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat
berdasarkan pendapatan per bulan. Status ekonomi dapat dilihat dari
pendapatan yang disesuaikan dengan harga barang pokok (Kartono, 2006).

B. TINGKAT EKONOMI
Geimar dan Lasorte (1964) dalam Friedman (2004) membagi keluarga terdiri
dari 4 tingkat ekonomi:
1. Adekuat
Adekuat menyatakan uang yang dibelanjakan atas dasar suatu permohonan
bahwa pembiayaan adalah tanggung jawab kedua orang tua. Keluarga
menganggarkan dan mengatur biaya secara ralisitis.
2. Marginal
Pada tingkat marginal sering terjadi ketidaksepakatan dan perselisihan siapa
yang seharusnya mengontrol pendapatan dan pengeluaran.
3. Miskin
Keluarga tidak bisa hidup dengan caranya sendiri, pengaturan keuangan
yang buruk akan menyebabkan didahulukannya kemewahan. Diatas
kebutuhan pokok, manajemen keuangan yang sangat buruk dapat atau tidak
membahayakan kesejahteraan anak, tetapi pengeluaran dan kebutuhan
keuangan melebihi penghasilan.
4. Sangat Miskin
Menejemen keuangan yang sangat jelek, termasuk pengeluaran saja dan
berhutang terlalu banyak, serta kurang tersedianya kebutuhan dasar.

Pembagian kelas sosial ekonomi berdasarkan status ekonomi terdiri atas 4


bagian yaitu:
a. Menurut (UMR,Kab Madiun 2010) status ekonomi seseorang dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Penghasilan tipe kelas atas > Rp 670.000,
2. Penghasilan tipe kelas bawah < Rp 670.000,
b. Friedman (2004) status ekonomi seseorang dibagi menjadi 3 kelompok
yaitu:
1. Penghasilan tipe kelas atas> Rp 1.000.000,
2. Penghasilan tipe kelas menengah = Rp 500.000 – Rp 1.000.000
3. Penghasilan tipe kelas bawah< Rp 500.000
c. Status ekonomi menurut Saraswati (2009)
1. Tipe Kelas Atas (> Rp 2.000.000).
2. Tipe Kelas Menengah (Rp 1.000.000 -2.000.000).
3. Tipe Kelas Bawah (< Rp 1.000.000)
d. Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi 3 kelas atau
golongan terdiri atas:
1. Golongan sangat kaya: Merupakan kelompok kecil dalam masyarakat,
terdiri dari pengusaha, tuan tanah, dan bangsawan
2. Golongan kaya : Merupakan golongan yang cukup banyak terdapat
dalam masyarakat, terdiri dari para pedagang dsb
3. Golongan miskin : Merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat,
kebanyakan dari rakyat biasa.
e. Karl Marx membagi masyarakat menjadi 3 golongan, yaitu:
1. Golongan kapitalis dan borjuis : Golongan yang menguasai tanah dan
alat produksi
2. Golongan menengah : golongan yang terdiri dari para pegawai
pemerintahan
3. Golongan proletar : golongan yang tidak mempunyai atau memiliki
tanah dan alat produksi termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau
pekerja pabrik
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS EKONOMI
Menurut friedman (2004) faktor yang mempengaruhi status ekonomi seseorang
yaitu:
1. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin
tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah dalam
memperoleh pekerjaan, sehingga semakin banyak pula penghasilan yang
diperoleh. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat
perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru dikenal.
2. Pekerjaan
Pekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat. Pekerjaan
jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidup dan untuk mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yang
diinginkan.
3. Keadaan Ekonomi
Kondisi ekonomi keluarga yang rendah mendorong ibu hamil untuk tidak
teratur dalam melakukan antenatal care.
D. LATAR BELAKANG BUDAYA
1. Cultur universal adalah unsur kebudayaan yang bersifat universal, ada di
dalam semua kebudayaan di dunia, seperti pengetahuan bahasa dan
khasanah dasar, cara pergaulan sosial, adat-istiadat, penilaian umum.
Tanpa disadari, kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap
terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota
masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah yang memberi corak
pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok
masyarakat asuhannya. Hanya kepercayaan individu yang telah mapan dan
kuatlah yang dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam
pembentukan sikap individual
2. Pendapatan
Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kerja atau usaha yang telah
dilakukan. Pendapatan akan mempengaruhi gaya hidup seseorang. Orang
atau keluarga yang mempunyai status ekonomi atau pendapatan tinggi akan
mempraktikkan gaya hidup yang mewah misalnya lebih komsumtif karena
mereka mampu untuk membeli semua yang dibutuhkan bila dibandingkan
dengan keluarga yang kelas ekonominya kebawah.
E. FAKTOR YANG MENENTUKAN UMR
UMR Dan Mengapa UMR di Setiap Daerah Berbeda Upah Minimum Regional
adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha dan pelaku
industry untuk memberikan upah ke pada pegawai, karyawan atau buruh
didalam lingkungan usaha atau kerjanya. Pemerintah mengatur pengupahan
melalui peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1989 tanggal 29 Mei 1989
tentang Upah Minimum. Dan penetapan upah di laksanakan di setiap tahunnya
dengan melalui proses proses yang panjang. Dan untuk pengusaha yang tidak
membayarkan upah tenaga kerja sesuai dengan UMP maka akan dikenakan
sanksi sesuai dengan Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan ,pegusaha yang tidak membayarkan upah sesuai ketentuan
UMP dianggap sebagai pelaku kejahatan dengan ancaman sanksi penjara dari
satu hingga empat tahun dan denda minimal Rp100 juta dan maksimal Rp400
juta. Upah atau gaji secara umum didefinikan sebagai suatu bentuk pembayaran
yang bersifat periodik dari pemberi kerja kepada pekerja nya yang tertuang
dalam sebuah kontrak kerja. Penetapan gaji atau upah dilaksanakan setiap tahun
untuk menyesuaikan dengan inflasi atau kondisi ekonomi terkini. Dan mengapa
upah minimum di setiap daerah itu berbeda adalah seperti yang telah kita
ketahui adanya perbedaan UMR disetiap daerah Provinsi, Kabupaten/Kota
maupun antar pulau. Setiap daerah di Indonesia memiliki tingkatan UMR yang
berbeda-beda, sesuai dengan angka kehidupan layak di daerah tersebut  dan
juga karena harga kebutuhan pokok perprovinsi atau daerah juga berbeda, dan
mengapa di kota-kota besar upah buruh lebih besar karena jumlah UMR
tersebut telah disesuaikan dengan angka kehidupan layak atau biaya hidup
masyarakatnya dan juga sesuai dengan kebutuhan pokonya . Jumlah UMR
tersebut telah disesuaikan dengan angka kehidupan layak masyarakat. Pada
prinsipnya, sistem penetapan upah minimum dilakukan untuk mengurangi
eksploitasi terhadap buruh/pekerja. Penetapan upah minimum juga merupakan
kewajiban pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadapa
buruh/pekerja, agar masyarakat mempunyai atau memperoleh hidup yang layak
dan baik dan serta berkebutuhan yang cukup untuk kehidupan masyarakat.
F. DAFTAR UMK JATENG 2018
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo telah menandatangani surat keputusan tentang upah minimum
kabupaten/kota (UMK) tahun 2018. Surat keputusan tersebut ditandatangani
pada 20 November 2017.
Dalam penetapan UMK ini, menggunakan acuan PP 78 tahun 2015 tentang
pengupahan. Di beberapa kabupaten/kota bahkan nominalnya ada yang
melebihi ketentuan dalam PP yang harus naik 8,71 persen.
1. Kota Semarang : Rp 2.310.087,50
2. Kabupaten Demak : Rp 2.065.490
3. Kabupaten Kendal : Rp 1.929.458
4. Kabupaten Semarang : Rp 1.900.000
5. Kota Salatiga : Rp 1.735.930,06
6. Kabupaten Grobogan : Rp1.560.000
7. Kabupaten Boyolali : Rp 1.651.650
8. Kota Surakarta : Rp 1.668.700
9. Kabupaten Sukoharjo : Rp1.648.000
10. Kabupaten Sragen : Rp 1.546.492,72
11. Kabupaten Karanganyar : Rp1.696.000
12. Kabupaten Wonogiri : Rp 1.524.000
13. Kabupaten Klaten : Rp1.661.632,35
14. Kabupaten Batang : Rp 1.749.900
15. Kota Pekalongan : Rp 1.765.178,63
16. Kabupaten Pekalongan : Rp 1.721.637,55
17. Kabupaten Pemalang : Rp 1.588.000
18. Kota Tegal : Rp 1.630.500
19. Kabupaten Tegal : Rp 1.617.000
20. Kabupaten Brebes : Rp 1.542.000
21. Kabupaten Blora : Rp 1.564.000
22. Kabupaten Kudus 1.892.500
23. Kabupaten Jepara : Rp 1.739.360
24. Kabupaten Pati : Rp 1.585.000
25. Kabupaten Rembang : Rp 1.535.000
26. Kota Magelang : Rp 1.580.000
27. Kabupaten Magelang : Rp 1.742.000
28. Kabupaten Purworejo : Rp 1.573.000
29. Kabupaten Temanggung : Rp 1.557.000
30. Kabupaten Wonosobo : Rp 1.585.000
31. Kabupaten Kebumen : Rp 1.560.000
32. Kabupaten Banyumas : Rp 1.589.000
33. Kabupaten Cilacap : Rp 1.841.209
34. Kabupaten Banjarnegara : Rp 1.490.000
35. Kabupaten Purbalingga : Rp 1.655.200.(*)
DAFTAR PUSTAKA

Almatzier. 2001. Status Gizi. Jakarta: EGC


Dep.Kes RI. Kandungan Makanan Sehat .
Http//www.com.dep.kes.id. diakses pada tanggal 10
Maret 2010
Friedman.2004. Keperawatan Keluarga. Jakarta:EGC
Hasan. 2002. Analisa Data Penelitian.Jakarta: EGC
Hidayat, Alimul, Aziz.2009. Metode Penelitian Kebidanan
dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
Kartono. 2006. Perilaku Manusia. ISBN. Jakarta.
Markum.2004. Status Pekerjaan.
Http//www.com.activity.com diakses pada tanggal 10
Maret 2010
Manuaba. 2002. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan.
Jakarta EGC
Mangunkusumo. 2008. Persatuan Ahli Gizi. Jakarta
Gramedia: Pustaka.
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia
Indonesia
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/07/konsep-dasar-status-
ekonomi.html

Anda mungkin juga menyukai