Anda di halaman 1dari 14

Etnograf

Etnograf (Yunani ἔθνος ethnos = rakyat dan γραφία graphia = tulisan) adalah suatu bidang penelitian
ilmiah yang sering digunakan dalam ilmu sosial, terutama dalam antropologi dan beberapa cabang
sosiologi[1]. Etnograf juga dikenal sebagai bagian dari ilmu sejarah yang mempelajari masyarakat,
kelompok etnis dan formasi etnis lainnya, etnogenesis, komposisi, perpindahan tempat tinggal,
karakteristik kesejahteraan sosial, juga budaya material dan spiritual mereka[2]. Etnograf sering
diterapkan untuk mengumpulkan data empiris tentang masyarakat dan budaya manusia. Pengumpulan
data biasanya dilakukan melalui pengamatan partisipan, wawancara, kuesioner, dll. Ilmu ini bertujuan
untuk menjelaskan keadaan masyarakat yang dipelajari (misalnya untuk menjelaskan seseorang, sebuah
ethnos) melalui tulisan.[3] Dalam biologi, jenis studi ini disebut "studi lapangan" atau "laporan kasus",
keduanya digunakan sebagai sinonim umum untuk "etnograf".[4]

MetodeSunting

Etnograf secara harfah memiliki arti tulisan atau laporan tentang suatu suku-bangsa, yang ditulis oleh
seorang antropolog atas hasil penelitian lapangan (feld work) selama sekian bulan atau sekian tahun.
Penelitian antropologis menghasilkan laporan yang sangat khas, sehingga istilah etnograf digunakan
untuk mengacu pada metode penelitian untuk menghasilkan suatu laporan penelitian.

Etnograf sebagai laporan penelitian maupun sebagai metode penelitian, dianggap sebagai dasar dan
asal-usul ilmu antropologi. Ciri khas dari metode penelitian lapangan etnograf adalah bersifat holistik-
integratif, thick description, dan anlisis kualitatif dalam rangka mendapatkan native's point of view.
Teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi-partisipasi, wawancara terbuka dan mendalam
yang dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lama[5].

Penelitian etnograf mengutamakan adanya sense of relaties peneliti, proses berpikir mendalam dan
interpretasi atas fakta berdasarkan konsep yang digunakan, mengembangkan kosep tersebut dengan
pemahaman yang dalam serta mengutamakan nilai-nilai yang diteliti. Penelitiaan dengan metode
etnograf memfokuskan pada pandangan subjek sebagai objek penelitian. Penelitian etnograf biasanya
mengkaji kebudayaan dalam masyarakat yang merupakan konstruksi peneliti dari berbagai informasi
yang diperoleh di lapangan. Dalam konteks kebudayaan masyarakat, yang tergambar adalah tingkah laku
sosial masyarakat yang dilihat sebagaimana adanya.

Etnograf terkenal Sunting


Franz Boas

Raymond Firth

Bronisław Malinowski

Claude Lévi-Strauss

Nicholas Miklouho-Maclay

Mary Douglas

Gregory Bateson

Zalpa Bersanova

Napoleon Chagnon

Diamond Jenness

Ruth Landes

Edmund Leach

José Leite de Vasconcelos

David Maybury-Lewis

Margaret Mead

Nikolai Nadezhdin

Lubor Niederle

Dositej Obradovic

Alexey Okladnikov

Sergey Oldenburg

Richard Price

Edward Sapir

August Ludwig von Schlözer

Evander Sno
Marilyn Strathern

Ronald Takaki

Lila Abu-Lughod

Sudhir Venkatesh

Ian Collins

Leni Riefenstahl

Paul Willis

Lihat pula

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Etnograf

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etnograf

Etnograf berasal dari kata ethos, yaitu bangsa atau suku bangsa dan graphein yaitu tulisan atau uraian.

Defnisi etnograf menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

1. Richards

Etnograf adalah kajian tentang kehidupan dan kebudayaan suatu masyarakat atau etnik, misalnya
tentang adat istiadat, kebiasaan, hukum, seni, religi dan bahasa. Kajian perbandingan tentang
kebudayaan dari berbagai masyarakat atau kelompok.

2. Koentjaraningrat
Etnograf adalah suatu deskripsi mengenai kebudayaan suatu suku bangsa.

Etnograf adalah ilmu tentang unsur-unsur atau masalah-masalah kebudayaan suku bangsa dan
masyarakat penduduk suatu daerah diseluruh dunia secara komprehensif dan tujuan mendapat
pengertian tentang sejarah dan proses evolusi serta penyebaran kebudayaan didunia.

B. Kesatuan Sosial dalam Etnograf

Sebuah karangan etnograf adalah suatu deskripsi mengenai kebudayaan suatu suku bangsa. Namun
karena di dunia ini ada suku-suku bangsa kecil terdiri dari hanya beberapa ratus penduduk tetapi juga
ada suku-suku bangsa besar yang terdiri dari berjuta-juta penduduk, maka seorang ahli antropologi yang
mengarang sebuah etnograf sudahtentu tidak dapat mencakup keseluruhan dari suku-suku bangsa yang
besar itu dalam deskripsinya.

C. Kerangka Etnograf

Bahan mengenai kesatuan kebudayaan suku bangsa di suatu komunitas dari suatu daerah geograf
ekologi, atau di suatu wilayah adminisrtrasi tertentu yang menjadi pokok deskripsi sebuah buku
etnograf, biasanya dibagi ke dalam bab-bab tentang unsure-unsur kebudayaan menurut suatu tata-urut
yang sudah baku. Susunan tata-urut itu kita sebut sebagai “ Kerangka Etnograf “.

Mengenai tata-urut dari unsur-unsur itu, para ahli antropologi dapat memakai suatu system menurut
selera dari perhatian mereka masing-masing. System yang paling lazim dipakai adalah system dari unsure
yang paling konkret ke yang paling abstrak. Walaupun demikian, setiap ahli antropologi mempunyai
focus perhatian tertentu.

D. Lokasi, Lingkungan Alam dan Demograf

Dalam menguraikan lokasi atau tempat tinggal dan penyebaran suku-suku bangsa yang menjadi pokok
deskripsi etnograf perlu dujelaskan cirri-ciri geografnya. Ada baiknya juga kalau penulis etnograf dapat
melukiskan cirri-ciri geologi dan geomorfologi dari daerah lokasi dan penyebaran suku bangsanya,
sedangkan suatu hal yang perlu juga adalah keterangan mengenai cirri-ciri flora dan fauna di daerah yang
bersangkutan.

E. Unsur-unsur Kebudayaan

1. Bahasa
Bab tentang bahasa atau system perlambangan manusia yang lisan maupun yang tertulis untuk
berkomunikasi satu dengan yang lain, dalam sebuah karangan etnograf, memberi deskripsi tentang ciri-
ciri terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku bangsa, beserta variasi-variasi dari bahasa itu.

2. Sistem Teknologi

Bab tentang teknologi atau cara-cara memproduksi, memakai, dan memelihara segala peralatan hidup
dari suku bangsadalam karangan etnograf, cukup membatasi diri terhadap teknologi yang tradisional,
yaitu teknologi dari peralatan hidupnya yang tidak atau hanya secara terbatas dipengaruhi oleh teknologi
yang berasal dari kebudayaan Ero-Amerika atau kebudayaan “Barat”.

Teknologi tradisional mengenai paling sedikit delapan macam system peralatan dan unsure kebudayaan
fsik yang dipakai oleh manusia yang hidup dalam masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau
masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian,yaitu :

1. Alat-alat produktif

2. Senjata

3. Wadah

4. Alat-alat menyalakan api

5. Makanan, minuman, bahan pembangkit gairah, dan jamu-jamuan

6. Pakaian dan perhiasan

7. Tempat berlindung dan rumah

8. Alat-alt transport

3. Sistem mata Pencaharian

System mata pencaharian tradisional. Perhatian para ahli antropologi terhadap berbagai macam system
mata pencaharianatau system ekonomi hanya terbatas kepada system-sistem yang bersifat tradisional
saja, terutama dalam rangka perhatian merekan terhadap kebudayaan suatu suku bangsa secara holistik.

4. Sistem Religi

A. Perhatian Ilmu Antropologi terhadap Religi


Religi telah menjadi pokok penting dalam buku-buku para pengarang tulisan etnograf mengenai suku-
suku bangsa ketika ilmu antropologi belum ada dan hanya merupakan suatu himpunan tulisan mengenai
adat istiadat dari suku-suku bangsa di luar Eropa.

Masalah asal mula dari suatu unsur religi, artinya masalah penyebab manusia percaya adanya suatu
kekuatan gaib yang dianggapnya lebih tinggi dari padanya.

B. Unsur-Unsur Khusus dalam Sistem Religi

Suatu sistem religi dalam suatu kebudayaan selalu mempunyai cirri-ciri untuk sedapat mungkin
memelihara emosi keagamaan itu diantara pengikutnya. Emosi keagamaan merupakan unsur penting
dalam suatu religi bersama dengan sistem keyakinan, sistem upacara keagamaan, dan suatu umat yang
menganut religi itu.

5. Sistem Kemasyarakatan

A. Unsure-unsur Khusus dalam Kemasyarakatan

Setiap kehidupan masyarakat diorganisasi atau diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai
berbagai macam kesatuan didalam lingkungan tempat individu hidup dan bergaul dari hari ke hari.
Kesatuan sosial yang paling dekat adalah kesatuan kekerabatannya yaitu keluarga inti.

B. Sistem Kekerabatan

Dalam masyarakat pengaruh industrialisasi sudah masuk mendalam, tampak bahwa fungsi kesatuan
kekerabatan yang sebelumnya penting dalam banyak sektor kehidupan seseorang, biasanya mulai
berkurang dan bersamaan dengan itu adat istiadat yang mengatur kehidupan kekerabatan sebagai
kesatuan mulai mengendor.

6. Sistem Pengetahuan

A. Perhatian Antropologi dalam Pengetahuan

Dalam suatu etnograf biasanya ada berbagai bahan keterangan mengenai pengetahuan biasanya
meliputi pengetahuan mengenai teknologi, kepandaian suku-suku bangsa dan perhatian terhadap
pengetahuan yang mencolok.

B. Isi Sistem Pengetahuan

Tiap suku bangsa didunia biasanya mengetahui pengetahuan tentang

a. Alam sekitarnya

b. Alam flora didaerah tempat tinggalnya


c. Alam fauna dalam tempat tinggalnya

d. Zat-zat, bahan mentah dan benda-benda dalam lingkungannya

e. Tubuh manusia

f. Sifat-sifat dan tingkah laku manusia

g. Ruang dan waktu

F. Kajian Etnograf

Etnograf berarti melukiskan atau menggambarkan kehidupan suatu masyarakat atau bangsa. Oleh
karena itu :

1. Pekerjaan antropolog dalam mendeskripsika dan menganalisis kebudayaan, yang tujuan utamanya
adalah memahami pandangan ( pengetahuan ) dan hubungannya dengan kehidupan sehari-hari
( perilaku ) guna mendapatkan pandangan ‘ dunia “ masyarakat yang diteliti.

2. Komponen penelitian yang fundamental dalam disiplin akademis antropologi ( buadaya ), sehingga
etnograf merupakan tipe khas dalam antropologi

3. Bentuk penelitian social-budaya yang bertipekan :

a. Studi mendalam ( kualitatif ) tentang keragaman fenomena social-budaya suatu masyarakat

b. Pengumpulan data primer dengan pedoman wawancara

c. Penelitian pada satu aqtau beberapa kasus secara mendalam dan komparatif

d. Analisis data melalui interpretasi fungsi dan makna dari pemikiran dan tindakan, yang menghasilkan
deskripsi dan analisis secara verbal

Berdasarkan konsep dan sejarah etnograf, maka karya etnograf dapat dibagi dalam beberapa tipe, yaitu
meliputi etnograf : deskriptif/positivism, historis, simbolik/interpretif, structural, dan kini/kontemporer.
Tipe-tipe karya etnograf biasanya ditulis berdasarkan atau berkaitan gengan paradigma dan teori yang
dianut oleh antropologi dalam penelitian etnografnya.
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan makalah diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa Etnograf adalah ilmu yang
menggambarkan atau menganalisis kehidupan suatu masyarakat atau bangsa yang di lihat dari beberapa
unsure-unsur budayanya secara geologi dan geomorfologi.

tar Belakang

Etnograf berasal dari kata ethos, yaitu bangsa atau suku bangsa dan graphein yaitu tulisan atau uraian.
Etnograf adalah kajian tentang kehidupan dan kebudayaan suatu masyarakat atau etnik, misalnya
tentang adat-istiadat, kebiasaan, hukum, seni, religi, bahasa. Bidang kajian vang sangat berdekatan
dengan etnograf adalah etnologi, yaitu kajian perbandingan tentang kebudayaan dari berbagai
masyarakat atau kelompok (Richards dkk.,1985).

Istilah etnograf sebenarnya merupakan istilah antropologi, etnograf merupakan embrio dari
antropologi, lahir pada tahap pertama dari perkembangannya sebelum tahun 1800 an. Etnogaraf juga
merupakan hasil catatan penjelajah eropa tatkala mencari rempah-rempah ke Indonesia.
Koentjaraningrat, 1989:1 : “Mereka mencatat semua fenomena menarik yang dijumpai selama
perjalanannya, antara lain berisi entang adapt istiastiadat,susunan masyarakat,bahasa dan cirri-ciri fsik
dari suku-suku bangsa tersebut”.

Etnograf yang akarnya antropologi pada dasarnya merupakan kegiatan peneliti untuk memahami cara
orang-orang berinteraksi dan bekerjasama melalui fenomena teramati kehidupan sehari-hari. Etnogaraf
adalah pelukisan yang sistematis dan analisis suatu kebudayaan kelompok, masyarakat atau suku bangsa
yang dihimpun dari lapangan dalam kurun waktu yang sama.

Rumusan Masalah

1 Apakah pengertian penelitian etnograf ?

2 Bagaimanakah etnograf dikatakan sebagai proses penelitian?

3 Bagaimana langkah-langkah penelitian etnograf ?


BAB II

KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Etnograf dan Penelitian Etnograf

Etnograf berasal dari kata ethos, yaitu bangsa atau suku bangsa dan graphein yaitu tulisan atau uraian.

Etnograf adalah kajian tentang kehidupan dan kebudayaan suatu masyarakat atau etnik, misalnya
tentang adat-istiadat, kebiasaan, hukum, seni, religi, bahasa. Bidang kajian vang sangat berdekatan
dengan etnograf adalah etnologi, yaitu kajian perbandingan tentang kebudayaan dari berbagai
masyarakat atau kelompok (Richards dkk.,1985). Istilah etnograf sebenarnya merupakan istilah
antropologi, etnograf merupakan embrio dari antropologi, lahir pada tahap pertama dari
perkembangannya sebelum tahun 1800 an.

Etnograf yang akarnya antropologi pada dasarnya merupakan kegiatan peneliti untuk memahami cara
orang-orang berinteraksi dan bekerjasama melalui fenomena teramati kehidupan sehari-hari. Etnogaraf
adalah pelukisan yang sistematis dan analisis suatu kebudayaan kelompok, masyarakat atau suku bangsa
yang dihimpun dari lapangan dalam kurun waktu yang sama.

Jadi suatu penelitian etnograf adalah penelitian kualitatif yang melakukan studi terhadap kehidupan
suatu kelompok masyarakat secara alami untuk mempelajari dan menggambarkan pola budaya satu
kelompok tertentu dalam hal kepercayaan, bahasa, dan pandangan yang dianut bersama dalam
kelompok itu.

B. Etnograf sebagai proses penelitian

Dalam menjalankan penelitiannya seorang etnografer harus membangun hubungan yang dekat dengan
partisipan dari objek komunitas penelitiannya.

Penelitian etnograf meneliti suatu proses dan hasil akhir. Akhir dari penelitian adalah membuat tulisan
yang kaya akan gambaran detail dan mendalam mengenai objek penelitan (thick description). Sebagai
penelitian suatu proses, seorang etnografer melakukan participant observation, di mana seorang peneliti
melakukan eksplorasi terhadap kegiatan hidup sehari-hari dari objek kelompoknya, melakukan
pengamatan dan mewawancarai anggota kelompok dan terlibat di dalamnya. Participant obeservation
juga berarti bahwa peneliti ikut terlibat dan ikut berperan dalam pengamatan.

Untuk keperluan penelitian ini seorang etnografer memelukan seorang key informant atau gatekeeper
yang bisa membantu menjelaskan dan masuk ke dalam kelompok tersebut. Selain itu seorang etnografer
harus mempunyai sensitivitas tinggi terhadap partisipan yang sedang ditelitinya, karena bisa jadi peneliti
belum familiar terhadap karakteristik mereka.

C. Proses dan Langkah-langkah penelitian etnograf

1. Menentukan apakah masalah penelitian ini adalah paling cocok didekati dengan studi etnogaf.
Seperti telah kita bahas di atas bahwa etnograf menggambarkan suatu kelompok budaya dengan
mengekloprasi kepercayaan, bahasa dan perilaku (etnograf realis); atau juga mengkritisi isu-isu
mengenai kekuasaan, perlawanan dan dominansi (etnograf kritis).

2. Mengidentifkasi dan menentukan lokasi dari kelompok budaya yang akan diteliti. Kelompok
sebaiknya gabungan orang-orang yang telah bersama dalam waktu yang panjang karena disini yang akan
diteliti adalah pola perilaku, pikiran dan kepercayaan yang dianut secara bersama.

3. Pilihlah tema kultural atau isu yang yang akan dipelajari dari suatu kelompok. Hal ini melibatkan
analisis dari kelompok budaya.

4. Tentukan tipe etnograf yang cocok digunakan untuk memlajari konsep budaya tersebut. Apakah
etnograf realis ataukah etnograf kritis.

5. Kumpulkan informasi dari lapangan mengenai kehidupan kelompok tersebut. Data yang
dikumpulkan bisa berupa pengamatan, pengukuran, survei, wawancara, analisa konten,
audiovisual,pemetaan dan penelitian jaringan. Setelah data terkumpul data tersebut dipilah-pilah dan
dianalisa.

6. Yang terakhir tentunya tulisan tentang gambaran atau potret menyeluruh dari kelompok budaya
tersebut baik dari sudut pandang partisipan maupun dari sudut pandang peneliti itu sendiri.

Langkah- Langkah Penelitian Etnograf

a. Pemilihan Suatu Proyek Etnograf

Siklus dimulai dengan pemilihan suatu proyek etnograf. Barangkali yang pertama peneliti etnograf
mempertimbangkan ruang lingkup dari penyelidikan. Proyek etnograf lebih pada tempat dan suku atau
bangsa yang mana yang akan diteliti.

b. Pengajuan Pertanyaan Etnograf

Pekerjaan lapangan etnograf dimulai ketika Anda mulai mengajukan pertanyaan etnograf. Itu
memperlihatkan bukti yang cukup ketika pelaksanan wawancara, tetapi obsevasi yang sangat sederhana
dan entri catatan lapangan pun melibatkan pengajuan pertanyaan.

c. Pengumpulan Data Etnograf

Tugas kedua dalam siklus penelitian etnograf adalah pengumpulan data etnograf. Dengan cara
observasi partisipan, Anda akan mengamati aktivitas orang, karakteristik fsik situasi sosial, dan apa yang
akan menjadi bagian dari tema kejadian. Pengumpulan data ini di lakukan dilapangan. Data yang
dikumpulkan berupa deskripsi dari hasil pertanyaan dan jawaban dari peneliti ke orang yang diteliti.

d. Pembuatan Rekaman Etnograf

Langkah berikutnya dalam siklus penelitian etnograf adalah membuat rekaman atau catatan etnograf.
Tahap ini mencakup pengambilan catatan lapangan. Pengambilan foto, pembuatan peta, dan
penggunaan cara-cara lain untuk merekam observasi Anda. Rekaman etnograf ini membangun sebuah
jembatan antara observasi dan analisis. Memang, sebagian besar analisis Anda akan sangat tergantung
pada apa yang telah Anda rekam.

e. Analisis Data Etnograf

Langkah berikutnya dalam siklus tidak dapat menunggu hingga terkumpul banyak data. Dalam penelitian
etnograf, analisis merupakan suatu proses penemuan pertanyaan. Sebagai pengganti datang ke
lapangan dengan pertanyaan spesifk, peneliti etnograf menganalisis data lapangan yang dikumpulkan
dari observasi partisipan untuk menemukan pertanyaan. Anda perlu menganalisis catatan-catatan
lapangan Anda setelah setiap periode pekerjaan lapangan untuk mengetahui apa yang akan dicari dalam
periode berikutnya dari obsevasi partisipan. Terdapat empat jenis analisis, yaitu analisis domain, analisis
taksonomi, analisis komponen, dan analisis tema.

f. Penulisan Sebuah Etnograf

Pada tahap ini pneliti menuliskan hasil observasi lapangannya dalam bentuk tulisan yang isinya bersis
deskripsi dari sebuah kebudayaan yang mencakup lokasi, sejarah, demograf, geografs, unsur-unsur
kebudayaan dan lain-lain.

Spradley (1980: 22-35)

D. Instrumen Pengumpul dan Paparan Data Etnograf

Sebagaimana layaknya penelitian kualitatf yang mengedepankan naturalitik dalam mendapatkan data
yang sifat deskriptif, maka penelitian etnograf juga memafaatkan teknik pengumpulan data yang
digunakan penelitian kualitatif pada umumnya, namun ada beberapa teknik yang khas. Adapun
instrumen pengumpul data pada penelitian etnograf sebagai berikut:

1. Pertama, wawancara mendalam (indepth interview) merupakan serangkaian pertanyaan yang


diajukan peneliti kepada subjek penelitian.

2. Kedua, Observasi partisipan (participant observation). Untuk mengetahui secara detail langsung
bagaimana budaya yang dimiliki individu atau sekelompok masyarakat maka seorang peneliti eetnograf
harus menjadi “orang dalam”. Menjadi “orang dalam” akan memberi keuntungan peneliti dalam
menghasilkan data yang sifatnya natural.

3. Ketiga, Diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion), merupakan kegiatan diskusi bersama
antara peneliti dengan subjek penelitian secara terarah.
4. Keempat, Sejarah hidup (Life history), merupakan catatan panjang dan rinci sejarah hidup subjek
penelitian.

5. Kelima, analisis dokumen (Document analysis). Analisis dokumen diperlukan untuk menjawab
pertanyaan menjadi terarah, disamping menambah pemahaman dan informasi penelitian. Mengingat
dilokasi penelitian tidak semua memiliki dokumen yang tersedia, maka ada baiknya seorang peneliti
mengajukan pertanyaan tentang informan-informan yang dapat membantu untuk memutuskan apa jenis
dokumen yang mungkin tersedia. Dengan kata lain kebutuhan dokumen bergantung peneliti, namun
peneliti harus menyadari keterbatasan dokumen, dan bisa jadi peneliti mencoba memahami dokumen
yang tersedia, yang mungkin dapat membantu pemahaman.

Berbagai teknik pengumpulan data yang terpapar tersebut bisa digunakan peneliti secara bersamaan
atau dipilih peneliti berdasarkan kebutuhan dan juga bergantung peneliti dalam memaksimalkan
instrument tersebut. Yang jelas, bagaimana upaya peneliti dalam mendapatkan dan menghasilkan data
etnograf yang rinci dan utuh. Setalah melakaukan hal-hal tersebut diatas sekarang tinggal membuat
laporan penelitian.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Penelitian etnograf adalah penelitian kualitatif yang melakukan studi terhadap kehidupan suatu
kelompok masyarakat secara alami untuk mempelajari dan menggambarkan pola budaya satu kelompok
tertentu dalam hal kepercayaan, bahasa, dan pandangan yang dianut bersama dalam kelompok tersebut.

2. Langkah-langkah penelitian etnograf adalah sebagai berikut :

a. Menetapkan seorang informan.

b. Melakukan wawancara dengan informan-informan, yaitu wawancara mendalam untuk


mengetahui tentang fenomena yang diteliti.

c. Membuat catatan etnografs melalui catatan harian hasil wawancara (nama informan, tempat,
waktu, tanggal, catatan hasil wawancara dan catatan refleksi).

d. Mengajukan pertanyaan deskriptif, yaitu pertanyaan tentang fenomena budaya yang diteliti.
e. Melakukan analisis wawancara etnografs, yaitu dengan membuat catatan-catatan refleksi dan
menghubungkannya dengan catatan-catatan lainnya untuk memperoleh kesamaan, kategori sementara
dan sebagainya.

f. Membuat analisis domain (diperoleh dari grand tour observation) yaitu melalui universal
semantic relationship. Hubungan semantis tersebut terkategori, yaitu: jenis, ruang, sebab akibat,
rasional, lokasi tindakan, cara sampai ke tujuan, fungsi, urutan dan atribut. Untuk ini buatlah lembaran
analisis domain.

g. Mengajukan pertanyaan struktural, yaitu pertanyaan yang menyangkut keseluruhan dari


analisis domain. Misalnya, apa saja jenis keseluruhan perkawinan di desa ini.

h. Membuat analisis taksonomis: pada analisis ini sudah difokuskan pada fenomena budaya yang
diteliti, jadi pada domain tertentu, misalnya pada domain fungsi (kawin sirri). Pemenuhan hasrat seksual,
menolong kesulitan ekonomi, pemenuhan aktualisasi diri. Masing-masing akan memiliki subfungsi yang
akan berkembang sesuai dengan penelusuran wawancara dan dikategorikan sesuai dengan
kesamaannya.

i. Mengajukan pertanyaan kontras, yaitu pertanyaan untuk mengungkap adanya kontras di setiap
elemen di dalam domain. Misalnya apakah ada yang berbeda pendapat dalam menanggapi fungsi kawin
sirri tersebut.

j. Analisis komponensial: yang dibidik oleh analisis komponensial adalah adanya perbedaan-
perbedaan di setiap elemen dalam analisis domain. Melalui contrast questions maka akan diperoleh
dimensi-dimensi kontras di dalam setiap domain. Misalnya: pemenuhan kebutuhan seksual vs bukan
pemenuhan kebutuhan seksual dan sebagainya.

k. Analisis tema budaya, yaitu memahami tema budaya apa yang dominan dari suatu entitas
budaya pada masyarakat. Dari setiap domain tersebut tentunya terdapat domain penting dan dominan,
yang darinya dapat diketahui apa tema budaya yang ada di masyarakat tersebut.

l. Menulis laporan etnografs, yaitu berperspektif personal voice, bahasa informal, menerima
kaidah-kaidah bahasa kualitatif.

B. Saran

Sebaiknya dalam melakukan proses penelitian etnograf, seorang etnograf harus memiliki skill berupa
kemampuan autodidak yang meyakinkan, sifat interpersonal yang baik, prilaku yang baik, empati dan
simpati yang kuat sehingga dalam penelitiannya seorang etnograf bisa cepat beradaptasi dengan
masyarakat setempat. Selain itu bagi pemerintah khususnya, alokasi dana untuk para peneliti Indonesia
khususnya etnograf harus ditingkatkan. Karena pembiayaan mampu mengurangi hambatan-hambatan
peneliti pada saat berada dilapangan
https://raja1tugas.blogspot.co.id/2017/02/makalah-etnograf.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai