Anda di halaman 1dari 8

Bahan Ajar Antropologi XI_2020_TitikPujiLestari.S.Pd.,Gr.

,
BAB 1
ETNOGRAFI
A. Pengertian Etnografi
 Dalam pembelajaran Antropologi, kita memiliki sebuah tulisan ilmiah/karya ilmiah yang disebut dengan
etnografi.
 Etnografi (dari bahasa Yunani ethnos yang artinya “rakyat, orang, bangsa” dan grapho yaitu “Saya
menulis”). Secara harfiah, etnografi adalah tulisan atau laporan tentang suatu suku bangsa yang ditulis
oleh seorang antropolog atas hasil penelitian lapangannya.
 Orang yang melakukan penelitian etnografi disebut dengan Antropolog.
 Sebelum antropolog melakukan sebuah penelitian, terlebih dahulu harus melewati proses yang sangat sulit
terlebih dahulu. Karena tidak semua masyarakat yang akan diteliti oleh seorang antroplog bersedia untuk
diteliti. Kendala atau kesulitan yang dialami oleh antroplog ketika melakukan penelitian etnografi adalah
penolakan masyarakat primitive yang tertutup terhadap dunia luar. SOLUSINYA adalah antroplog harus
mejadi bagian dari masyarakat tersebut dan tidak jarang antropolog menikah dengan anggota masyarakat
tersebut dan tinggal dalam kurun waktu yang lama. Tujuannya supaya penelitian etnografi mendapatkan
data yang akurat dan dapat dipercaya kebenarannya.

 Penelitian Etnografi adalah sebuah desain dimana para peneliti kualitatif menggambarkan berbagai pola
nilai-nilai, perilaku, keyakinan, dan bahasa dari berbagai budaya kelompok (menurut Harris, tahun 1968).

 Yang diteliti dalam etnografi oleh seorang antroplog adalah: meneliti aspek dalam suatu suku bangsa yaitu:
“7 unsur kebudayaan universal”, yaitu (1) bahasa, (2) sistem teknologi, (3) sistem ekonomi, (4)
organisa.si sosial, (5) sistem pengetahuan, (6) kesenian, dan (7) sistem religi.

Karena unsur-unsur kebudayaan itu bersifat universal maka dapat diperkirakan bahwa kebudayaan suku
bangsa yang menjadi pokok perhatian ahli antropologi pasti juga mengandung aktivitas adat-istiadat,
pranata-pranata sosial dan benda-benda kebudayaan yang dapat digolongkan ke dalam salah satu dari
ketujuh unsur universal tadi.
sistem religi, mata pencaharian, sistem pengetahuan dan teknologi, sistem kesenian, pola perilaku
kebudayaan dan sebagainya.

 Ini dirancang untuk mengeksplorasi fenomena budaya di mana peneliti mengamati masyarakat dari sudut
pandang subjek penelitian. Etnografi merupakan sarana untuk merepresentasikan secara grafis dan secara
tertulis budaya suatu kelompok.
 Dengan demikian, kata tersebut dapat dikatakan memiliki makna ganda, yang sebagian tergantung pada
apakah kata itu digunakan sebagai kata benda hitung atau tidak terhitung. Studi lapangan yang
dihasilkan atau laporan kasus mencerminkan pengetahuan dan sistem makna dalam kehidupan
kelompok budaya.

Pengertian Penelitian Etnografi


 Penelitian etnografi adalah metode kualitatif di mana peneliti mengamati dan/atau berinteraksi dengan
subjek yang diteliti di lingkungan kehidupan nyata mereka. Etnografi dipopulerkan oleh antropologi,
tetapi digunakan di berbagai ilmu sosial.
 Metode penelitian etnografi dikembangkan oleh para antropolog sebagai cara mempelajari dan
menggambarkan budaya manusia. Para antropolog membenamkan diri dalam kehidupan orang-orang
yang mereka pelajari, menggunakan observasi primer yang diperluas dan terkadang wawancara
mendalam untuk mendapatkan klarifikasi dan informasi yang lebih terperinci.
Bahan Ajar Antropologi XI_2020_TitikPujiLestari.S.Pd.,Gr.,

Pengertian Etnografi Menurut Para Ahli


Adapun definisi etnografi menuurt para ahli, antara lain adalah sebagai berikut;
 Richards dkk, (1985)
Etnografi dapat didefinisikan sebagai kajian tentang kehidupan dan kebudayaan suatu masyarakat atau
etnik, misalnya tentang adat-istiadat, kebiasaan, hukum, seni, religi, bahasa. Bidang kajian vang sangat
berdekatan dengan etnografi adalah etnologi, yakni kajian perbandingan tentang kebudayaan dari berbagai
masyarakat atau kelompok
 Roger M. Keesing (1989:250)
Etnogarafi dapat diartikan sebagai pembuatan dokumentasi dan analisis budaya tertentu dengan
mengadakan penelitian lapangan. Ini berarti bahwa dalam mendefinisikan suatu kebudayaan seorang
etnografer (peneliti etnografi) juga melakukan analisis.
 Wolcott (1977)
Etnografi dapat didefinisikan sebagai suatu metode khusus atau satu set metode yang didalamnya ada
berbagai bentuk yang memiliki karakteristik tertentu, termasuk partisipasi etnografer, memahami dan
mengikuti kehidupan sehari-hari dari seseorang dalam periode yang lama, melihat apa yang terjadi,
mendengarkan apa yang dikatakan, bertanya kepada mereka, dan pada kenyataannya mengumpulkan data
apa saja yang ada.
 Hammersley dan Atkinson (2007); Fetterman (2010)
Penelitian etnografi mengambil lensa budaya untuk mempelajari kehidupan orang-orang dalam komunitas
mereka.

Karakteristik (ciri2) Etnografi secara umum:


1. Menggunakan metode pengumpulan data (dengan wawancara, pengamatan, dokumentasi, artefak
dan material virtual).
2. Mengambil data pertama dari pengalaman di lapangan
3. Berlatar alami bukan eksperimen di laboratorium.
4. Peneliti etnografi menggunakan deskripsi tingkat tinggi
5. Peneliti menyajikan ceritanya secara informal seperti pendongeng dengan tujuan supaya pembaca
tertarik.
6. Menekankan untuk mengeksplorasi fenomena social bukan untuk menguji hipotesis.
7. Format keseluruhan dari penulisannya adalah deskriptif, analisis dan interprestatif.

B. Sejarah Perkembangan Etnografi


 Awal etnografi berkaitan dengan asal usul ilmu antropologi. Pada abad ke-20, para ahli antropologi
berusaha membangun tingkat-tingkat perkembangan evolusi budaya manusia dari masa awal
kemuculan manusia di muka bumi sampai masa kini. Mereka semua, tidak pernah terjun langsung
melihat masyarakat primitif yang menjadi objek karangan mereka. Kerangka evolusi yang dibangun
itu dipandang tidak realistik dan tidak didukung bukti nyata. Sedikit-sedikit mereka mulai sadar untuk
melihat sendiri kelompok masyarakat yang menjadi objek kajiannya, demi memperoleh teori yang
lebih mantap. Inilah asal mula pemikiran tentang perlunya kajian lapangan etnografi dalam
antropologi.
 Pada proses kemunculannya Etnografi (akhir abad ke-19). Etnografi mula-mula dilakukan untuk
membangun tingkat-tingkat perkembangan evolusi budaya manusia dari masa manusia mulai muncul
di permukaan bumi sampai ke masa terkini. Tak ubahnya analisis wacana, mereka ilmuwan
antropologi pada waktu itu melakukan kajian etnografi melalui tulisan-tulisan dan referensi dari
perpustakaan yang telah ada tanpa terjun ke lapangan. Namun, pada akhir abad ke-19, legalitas
penelitian semacam ini mulai dipertanyakan karena tidak ada fakta yang mendukung interpretasi para
peneliti. Akhirnya, muncul pemikiran baru bahwa seorang antropolog harus melihat sendiri alias
berada dalam kelompok masyarakat yang menjadi obyek kajiannya.
 Studi etnografi melibatkan serangkaian metodologi dan prosedur interpretasi yang menempatkan
peneliti sebagai instrument dengan observasi parsitipatif, observasi parsitipatif. Jenis studi ini
menuntut komitmen menyeluruh pada kerja-kerja pemahaman. Peneliti etnografi menjadi bagian dari
Bahan Ajar Antropologi XI_2020_TitikPujiLestari.S.Pd.,Gr.,
situasi yang diteliti untuk merasakan bagaimana perasaan orang-orang dalam situasi tersebut, peneliti
etnografi menyatu pada realitas orang-orang secara sungguh-sungguh.

 Tiga proses perkembangan etnografi:


1. Masa Awal Etnografi (akhir abad ke-19):
ilmuwan antropologi pada waktu itu melakukan kajian etnografi melalui tulisan- 3 tulisan dan
referensi dari perpustakaan yang telah ada tanpa terjun ke lapangan. Namun pada akhir abad ke-
19 legalitas penelitian semacam ini mulai dipertanyakan karena tidak ada fakta yang mendukung
interpretasi para peneliti. Oleh karena hal tersebut, akhirnya muncul pemikiran baru bahwa
seorang antropolog harus melihat sendiri alias berada dalam kelompok masyarakat yang menjadi
obyek kajiannya. tehniknya sama dengan pelitian antroplogi yang melakukan wawancara yang
sangat panjang dan berkali-kali dengan informan yang disebut dengan “informan kunci”.

2. Etnografi Modern (1915-1925):


Etnografi modern dipelopori oleh antropolog sosial Inggris, Radclifffe-Brown dan B.
Malinowski. Etnografi modern dibedakan dengan etnografi mula-mula berdasarkan ciri penting,
yaitu mereka tidak terlalu mamandang hal-ikhwal yang berhubungan dengan sejarah kebudayaan
suatu kelompok masyarakat (Spradley, 1997).
focus penelitiannya pada kehidupan masa kini yang dijalani oleh anggota masyarakatnya yang
disebut dengan istilah “the way of life” masayarakat tersebut”.

3. Etnografi Baru (1960-an):


Berakar dari ranah antropologi kognitif, etnografi baru memusatkan usahanya untuk menemukan
bagaimana masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran mereka dan kemudian
menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan.
Analisis dalam penelitian ini tidak didasarkan semata-mata pada interpretasi peneliti tetapi
merupakan susunan pikiran dari anggota masyarakat yang dikorek keluar oleh peneliti. Karena
tujuannya adalah untuk menemukan dan menggambarkan organisasi pikiran dari suatu
masyarakat, maka pemahaman peneliti akan studi bahasa menjadi sangat penting dalam metode
penelitian ini. “Pengumpulan riwayat hidup atau suatu strategi campuran, bahasa akan muncul
dalam setiap fase dalam proses penelitian ini. bukan hanya tulisan pada interprestasi peneliti
(penggambaran peneliti), namun meliputi masyarakat yang mampu menginterprestasikan
budayanya ke dalam pikiran mereka dan menggunkan budaya tersebut ke dalam kehidupannya.

Ethnogarafi adalah hasil rekaman penjelajah Eropa yang mencatat semua fenomena perjalanan
mereka yang menarik, termasuk adat istiadat, komposisi masyarakat, bahasa dan karakteristik fisik
kelompok etnis. Seperti dalam penelitian lain, variabel-variabel dalam penelitian ini lebih terkait dengan
kehidupan dan budaya masyarakat.
Ethnography dengan demikian berfungsi untuk memahami manusia dan budayanya, sambil
memuaskan kebutuhan manusia dan memahami serta memuaskan kebutuhan akan solusi bagi masalah
budaya. Dalam hal masalah budaya, Indonesia memiliki beragam latar belakang etnis, ras, budaya dan
alam. Namun seiring dengan evolusi era globalisasi. Budaya Indonesia mulai menurun.
Ini karena perkembangan teknologi, itulah sebabnya pemikiran orang Indonesia dipengaruhi oleh
kehidupan barat atau pola budaya Barat, sehingga mereka melupakan budaya mereka sendiri. Untuk
mengatasi masalah ini, pemerintah harus membekali orang dengan studi budaya sehingga orang dapat
menjadi orang yang mengolah dan tidak melupakan budaya mereka sendiri. Faktor bermasalah lainnya
adalah kurangnya kesadaran publik akan pentingnya peran budaya lokal.

Apa Saja yang Dipelajari dan Diamati Oleh Para Etnografer Selama Penelitian?
 Berbagai laporan penelitian etnografi menunjukkan bahwa etnografer cenderung melihat model yang
ada dalam kelompok sosial budaya yang diteliti. Model-model ini termasuk pola perilaku, sistem
kepercayaan, bahasa, dan nilai-nilai budaya yang dipertimbangkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Kelompok-kelompok sosial-budaya ini tak terhitung banyaknya dari yang paling primitif hingga
modern. Sebagai contoh, kita dapat melihat orang Badui sebagai kelompok sosial budaya. Tapi kita juga
Bahan Ajar Antropologi XI_2020_TitikPujiLestari.S.Pd.,Gr.,
bisa melihat subkultur seperti penggemar JKT48, Flashpackers, komunitas keluarga urban dan
sebagainya sebagai kelompok sosial budaya. Oleh karena itu, metode ini dapat digunakan untuk
mempelajari kelompok sosial besar. Perhatikan bahwa elemen budaya yang mengikat individu dalam
suatu kelompok adalah karakteristik utama yang dipelajari dalam studi menggunakan metode ini.

Macam Penelitian Etnografi


Terdapat tiga jenis etnografi, yaitu:
1. Et. Holistik: Artinya peneliti harus memiliki empati dan melakukan identifikasi terhadap kelompok.
Mereka harus hidup seperti orang lokal.
2. Et. Semiotik: Artinya peneliti memeriksa bentuk simbolis yang digunakan oleh orang-orang dan
menganalisisnya sehubungan dengan seluruh budaya yang berkembang dalam suatu kelompok.
3. Et. Kritis: Artinya peneliti mencoba mengungkap apa yang biasanya tersembunyi dan tidak
terucapkan dalam budaya dan mencari pada asumsi.

Kategori Etnografi menurut Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra, mengelompokkan etnografi
menjadi 3 kategori,
yaitu ; Etnografi Awam, EtnografiLaci, dan Etnografi Analitis.
1. Etnografi Awam
ialah sebuah etnografi yang umumnya ditulis bukanoleh para ahi antropolog melainkan kebanyakan
ditulis oleh wartawan yang disajikan dalam bentuksurat kabat ataupun majalah.
Ciri-ciri Etnografi Awam:
 Deskripsi yang Datar: Pada etnografi ini heddy menjelaskan bahwa etnografi jenis ini mempunyai
sifat yang datardalam mengkaji persoalan yang ada. Tidak adanya analisa ataupun kesimpulan di
dalamnya, tidak ada penjelasan tentang fenomena yang ada bahkan mereka menulisnya hanya dengan
“tujuanpenyampaian berita”.
 Sifatnya Hanya Untuk Mencari Perhatian: Dalam etnografi ini biasanya hanya bertujuan tidak lebih
untuk menarik perhatian denganmemasukkan judul semenarik mungkin dan bervariasi tetapi tidak
ada isi yang mendalam dan bagusmengenai suatu kebudayaan dan masyarakat.
 Tidak Adanya Kerangka Teori: Dikarenakan jenis ini tidak mempunyai kerangka teori yang jelas
maka kebanyakan darietnografi ini mengandung banyak uraian yang tidak runtut dan juga
sistematis dan sering kalimeloncat dari topik satu ke topik lain, hanya dengan suatu urutan logika
yang tidak jelas.Tetapi Etnografi jenis ini tetap perlu untuk di baca karena sering kali isinya sangat
informatif danbiasanya di selipi kutipan kata-kata yang dikutip dari informan secara langsung yang
memberikankesan yang sangat reliable dan sangat dipercaya

2. Etnografi Laci
Pada jenis etnografi ini heddy memaparkan bahwa kita dapat menemui etnografi jenis ini didalam
berbagai buku atau tuliasan seorang antropolog seperti koentjaraningrat dan lain-lain. Iamenjelaskan
bahwa pada jenis etnografi ini berbeda dengan etnografi awam terutama dalamsusunan retorikanya
seperti :
 Lebih sistematis
Etnografi ini didirikan atau dibentuk berdasarkan urutan tertentu dan umumnya didasarkanppada
unsurkebudayaan yang universal. Seperti bahasa, mata pencaharian, organisasi sosial, seni,agama
dan lain-lain. Dan didalamnya juga terdapat bergbagai informasi pengalaman lapanganpenulis
tentang suku dan budaya.
 Sudah Lebih Ilmiah atau Antropologis
Di dalamnya banyak terdapat konsep-konsep analitis, tidak seperti etnografi awam, tulisan
didalamnya juga sudah bersifat ilmiah dan hanya ditunjukkan pada publik yang terbatas, yaitu
merekayang ingin tahu tentang fenomena sosial budaya di dalam masyarakat.
 Cara memaparkan informasi atau bahan
Di etnografi ini mereka lebih menjadi seorang pengamat. Pemaparannya sudah dengan Bahasa
mereka sendiri, seakan-akan semua data asli maupun dialog tenggelam di balik teks dan
hasilnyaadalah sebuah abstraksi tentang data-data tersebut.
Bahan Ajar Antropologi XI_2020_TitikPujiLestari.S.Pd.,Gr.,
 Kerangka Teori
Heddy menjelaskan bahwa dalam etnografi ini kerengka teori masih agak tersembunyi bahkanbisa
dibilang tidak ada. Sebab etnografi ini tidak berangkat dari suatu masalah tertentu dan memuatsuatu
perspektif untuk menjawabnya tetapi berawal dari keinginan untuk membuat suatuperbandingan.
Selain itu sifat etnografi inii juga tidak terlalu mendetail atau penguraiannya juga tidak terlalutajam,
ini lebih seperti rekonstruksi dan bukan pelukisan aslinya dan lebih kepada kreasi sangantropolog
tentang pandangan-pandangan tertentu yang sudah ada sebelum mereka menulisetnografi tersebut.
3. Etnografi Analitis
Etnografi jenis ini memusatkan perhatiannya hanya pada satu fenomena sosial budayatertentu, itulah
yang membuatnya berbeda dengan etnografi lainnya.
 Cara Pemaparan
Pada etnografi ini cara pemaparannya sama dengan etnografi laci. Yaitu masih
menggunakandengan objek maupun subjek yang diteliti dan menyampaikannya dalam bentuk
abstraksi-abstraksiyang tenggelam d dalamnya atau tidak titampilkan secara langsung.
 Kerangka Teori
Menurut Heddy dalam kajian etnografin ini sudah beranjak melalui sebuah masalah yangmuncul,
kemudian di cari jawabannya melalui penelitian atau dengan cara lainnya. Dalam etnografiini
kerangka teori yang digunakan adalah kerangka teori yang eksplisit dan bersifat argumentatifyang
bertujuan membuka pemikiran-pemikiran baru yang lebih dalam dan biasanya di dalamnyaterdapat
kritik terhadap pandangan-pandangan lama. Hal ini digunakan untuk melontarkanpandangan baru
yang lebih inofatif tetapi juga eksplanatif(penjelasan) dan interpretif(menafsirkan)
 Perbedaan lain dengan Etnografi lainnya
Menurut Heddy perbedaan yang paling menonjol adalah pada kerangka teorinya. Jika
etnografiawam tidak teotitis atau tidak antropologis, etnografi laci komparatif sistemik dan
fungsionalis,maka etnografi analitis mempunyai konsep dan kerangka teori yang lebih bervariasi
sehingga tidakd keranga teori yang diikuti penulis etnografi lainnya.Pada etnografi analitis ini
mereka lebih terlihat sebagai analyst atau interpreter yangmencoba memahami gejala sosial tertentu
dengan menempatkannya dalam koneksi yang luasLalu ia menyimpulkan bahwa hampir tidak
adanya kesadaran dikalangan antropolog bahwaetnografi mereka manfaatkan sebagai media untuk
melakukann telaah kritis atau lontaran kritikterhadap kebudayaan yang sedang tumbuh dalam
masyarakat

Desain Penelitian Etnografi


dalam melakukan penelitian etnografi terdapat beberapa desain yang dapat dikembangkan, antara
lain:
1. Etnografi Realis
Etnografi realis adalah pendekatan populer yang digunakan oleh para antropolog budaya. Ini adalah
laporan objektif tentang situasi, biasanya ditulis dalam sudut pandang orang ketiga, melaporkan secara
objektif informasi yang dipelajari dari partisipan di lokasi penelitian.
Etnografer realis menceritakan penelitian ini dengan suara memihak orang ketiga dan melaporkan
pengamatan partisipan dan pandangan mereka. Etnografer tidak menawarkan refleksi pribadi dalam
laporan penelitian dan tetap di belakang layar sebagai reporter yang maha tahu.
Peneliti melaporkan data objektif dengan gaya yang terukur yang tidak dikendalikan oleh bias
pribadi, tujuan politik, dan penilaian. Peneliti dapat memberikan perincian duniawi dari kehidupan
sehari-hari di antara orang-orang yang diteliti. Etnografer juga menggunakan kategori standar untuk
deskripsi budaya (keluarga, kehidupan kerja, jejaring sosial, dan sistem status). Ahli etnografi
menghasilkan pandangan para partisipan melalui kutipan yang diedit dengan cermat dan memiliki kata
akhir tentang interpretasi dan presentasi budaya. (Van Maanen, 1988).
Bahan Ajar Antropologi XI_2020_TitikPujiLestari.S.Pd.,Gr.,
2. Etnografi Studi Kasus
Studi kasus adalah jenis etnografi yang penting, meskipun berbeda dari etnografi dalam beberapa cara
penting. Peneliti studi kasus dapat fokus pada program, acara, atau kegiatan yang melibatkan individu
daripada kelompok (Stake, 1995).
Dalam studi kasus, peneliti mengembangkan analisis mendalam atau atas suatu kasus yang dibatasi
oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan infoemasi secara lengkap dengan menggunakan
berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan )stake, 1995; Yin, 2009,
2012).
Ahli etnografi mencari pola yang berkembang sebagai kelompok yang meneliti pada awal studi,
terutama yang berasal dari antropologi; alih-alih mereka fokus pada metode eksplorasi mendalam tentang
sistem yang dibatasi (aktivitas, peristiwa, proses, individu) berdasarkan pengumpulan data yang luas
(Creswell, 1998).

3. Etnografi Kritis
Etnografi sekarang memasukkan “pendekatan kritis” (Carspecken, 1995; Carspecken & Apple, 1992;
Thomas, 1993) untuk memasukkan perspektif advokasi ke etnografi. Etnografi kritis adalah jenis
penelitian etnografi di mana penulis tertarik untuk mengadvokasi pembebasan kelompok-kelompok yang
terpinggirkan dalam masyarakat kita (Thomas, 1993).

PRINSIP DALAM ETNOGRAFI


Informan adalah manusia yang mempunyai masalah, keprihatinan, dan kepentingan. Nilai yang
dipegang oleh etnografer tidak selalu sejalan engan nilai yang dipegang oleh informan. Mempertimbangkan
informan terlebih dahulu

1. Mengamankan hak-hak, kepentingan, dan sensitivitas informan bila penelitian melibatkan


2. Menyampaikan tujuan penelitian
3. Melindungi privasi informan
4. Jangan mengeksploitasi informan
5. Memberikan laporan kepada informan

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN ETNOGRAFI


Kelebihan Etnografi:
 Mengasilkan pemahaman yang mendalam. Karena yang dicari dalam penelitian ini bukan hal yang
tampak, melainkan yang terkandung dalam hal yang nampak tersebut
 Mendapatkan atau memperoleh data dari sumber utama yang berarti memiliki tingkat falidasi yang
tinggi.
 Mengasilkan deskripsi yang kaya, penjelasan yang spesifik dan rinci.
 Peneliti berinteraksi langsung dengan masyarakat sosial yang akan diteliti.
 Membatu kemapuan beinteraksi karena menutu kemampuan bersosialisai dalam budaya yang ia coba
untuk dijelaskan.

Kelemahan Etnografi:
 Menurut seorang peneliti yang memiliki latar belakang pengetahuan yang kuat, mengetahui dengan
jelas subyek yang akan diteliti atau dipelajari.
 Perspektif pengkajian kemungkinan dipengaruhi oleh kecenderungan budaya peneliti.
 Membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk mengumpulkan data dan mengelola data.
 Pengaruh budaya yang diteliti dapat mepengaruhi psikologis peneliti, ketika peneliti kembali kebudaya
asalnya.
Bahan Ajar Antropologi XI_2020_TitikPujiLestari.S.Pd.,Gr.,
 Peneliti yang tidak memiliki kemapuan sosialisai, terdapat kemungkinan penolakan, dari masyarakat
yang akan diteliti.

Seorang yang akan melakukan penelitian etnografi harus memiliki latar belakang pengetahuan yang
menunjang penelitiannya, mengetahui dengan jelas obyek yang akan diteliti atau dipelajari. Peneliti juga
harus mengetahi cara melakukan penelitian agar diperoleh hasil yang sesuai dengan situasi yang sebenarnya.
Untuk mendapatkan data yang lengkap dan mendalam tentang apa yang diteliti, peneliti harus terjun dalam
kehidupan masyarakat yang diteliti. Sehingga dalam melkaukan penelitian dalam masyarakat mereka juga
akan mengetahui lebih detil tentang masyarakat jadi mereka dapat memberikan solusi-solusi bagi
permasalahan yang dihadapi masyarakat. solusi ini sangat bermanfaat karena biasanya peneliti mempunyai
sudut pandang tersendiri dalam memdang masyarakat jadi mereka mempunyai pemikiran yang mungkin
belum dipirkan oleh masyarakat sebelumnya. Karena pada dasarnya penelitian muncul selalu berawal dari
adanya suatu masalah yang timbul dilapangan maupun suatu yang masih menjadi pertanyaan bagi peneliti
dan masyarakat. Masalah merupakan tempat awal berpijak untuk melakukan penelitian, untuk selanjutnya
dipecahkan melalu langkah-langkah yang sistematis seperti yang ada dalam sebuah penelitian ilmiah.
Masalah-masalah dunia pendidikan dalam penelitian merupakan pertanyaan-pertanyaan tentang keadaan
dilapangan yang jawabanya sedang dicari dalam penelitian. Masalah yang diteliti haruslah jelas, kongkrit
yang memerlukan solusi penyelesaian sehingga mendapat keputusan atau hasil penelitian. Sehingga metode
etnografi sangat berguna untuk menemukan solusi bagi permasalahan sosial.

Manfaat Etnografi
Manfaat Etnografi dalam mencari solusi permasalahan social budaya yaitu memberikan sumbangan secara langsung
dalam deskripsi dan penjelasan keteraturan serta evaluasi dalam tingkah laku sosial manusia. Dalam studi tingkah laku
manapun, etnografi mempunyai peranan penting. Kita dapat mengidentifikasikan beberapa sumbangannya yang khas.
Menginformasikan teori-teori ikatan budaya.

Peranan Penelitian Etnografi


1. Memahami masyarakat yang kompleks.
Menunjukkan berbagai perbedaan budaya dan pola piker dalam berinteraksi dengan yang lain
2. Menginformasikan teori ikatan budaya
Mendiskripsikan secara detail teori penduduk asli yang telah diuji dalam situasi kehidupan nyata selama
beberapa generasi.
3. Menemukan Grounded Theory : menghilangkan ethnosentrisme dengan mengembangkan teori yang
didasarkan pada data empiris tentang deskripsi kebudayaan
4. Memahami perilaku manusia: mempelajari rumpun manusia

Metodologi dalam Penelitian Etnografi

1. Cara menulis penelitian etnografi:


Menurut Spradley (1980) mengidentifikasi urutan langkah-langkah yang membentuk metodologi
penelitian etnografi, diantaranya;
Bahan Ajar Antropologi XI_2020_TitikPujiLestari.S.Pd.,Gr.,
1. Memilih Proyek Etnografi: Cakupan proyek-proyek ini dapat sangat bervariasi, mulai dari
mempelajari masyarakat yang kompleks hingga situasi sosial atau institusi tunggal. Pemula akan
bijaksana untuk membatasi ruang lingkup proyeknya ke situasi sosial tunggal sehingga dapat
diselesaikan dalam waktu yang wajar. Situasi sosial selalu memiliki tiga komponen: tempat, aktor,
dan kegiatan.
2. Menanyakan Pertanyaan Etnografi: Peneliti harus mempersiapkan pertanyaan yang akan
memandu dalam melakukan pencatatan terhadap apa yang dilihat dan didengarnya serta memandu
untuk pengumpulan data.
3. Mengumpulkan Data Etnografi: Peneliti melakukan kerja lapangan untuk mengetahui kegiatan
orang-orang, karakteristik fisik dari situasi, dan bagaimana rasanya menjadi bagian dari situasi.
Langkah ini umumnya dimulai dengan tinjauan umum yang terdiri dari observasi deskriptif yang
masih bersifat luas. Kemudian, setelah melihat data, Anda beralih ke pengamatan yang lebih fokus.
Di sini Anda menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam, dan sebagainya untuk
mengumpulkan data.
4. Membuat Catatan Etnografi: Langkah ini termasuk mengambil catatan lapangan dan foto,
membuat peta, dan menggunakan sarana lain yang sesuai untuk merekam pengamatan.
5. Menganalisis Data Etnografi: Kerja lapangan selalu diikuti oleh analisis data, yang mengarah pada
pertanyaan dan hipotesis baru, lebih banyak pengumpulan data, dan catatan lapangan, dan lebih
banyak analisis. Siklus tersebut akan berlanjut sampai proyek selesai.
6. Menulis Laporan Etnografi: Hasil penelitian etnografi harus ditulis sehingga budaya atau kelompok
dihidupkan kembali, membuat pembaca merasa mereka memahami orang-orang dan cara hidup
mereka. Laporan etnografis dapat berkisar dari beberapa halaman hingga satu atau dua volume.

Anda mungkin juga menyukai