,
BAB 1
ETNOGRAFI
A. Pengertian Etnografi
Dalam pembelajaran Antropologi, kita memiliki sebuah tulisan ilmiah/karya ilmiah yang disebut dengan
etnografi.
Etnografi (dari bahasa Yunani ethnos yang artinya “rakyat, orang, bangsa” dan grapho yaitu “Saya
menulis”). Secara harfiah, etnografi adalah tulisan atau laporan tentang suatu suku bangsa yang ditulis
oleh seorang antropolog atas hasil penelitian lapangannya.
Orang yang melakukan penelitian etnografi disebut dengan Antropolog.
Sebelum antropolog melakukan sebuah penelitian, terlebih dahulu harus melewati proses yang sangat sulit
terlebih dahulu. Karena tidak semua masyarakat yang akan diteliti oleh seorang antroplog bersedia untuk
diteliti. Kendala atau kesulitan yang dialami oleh antroplog ketika melakukan penelitian etnografi adalah
penolakan masyarakat primitive yang tertutup terhadap dunia luar. SOLUSINYA adalah antroplog harus
mejadi bagian dari masyarakat tersebut dan tidak jarang antropolog menikah dengan anggota masyarakat
tersebut dan tinggal dalam kurun waktu yang lama. Tujuannya supaya penelitian etnografi mendapatkan
data yang akurat dan dapat dipercaya kebenarannya.
Penelitian Etnografi adalah sebuah desain dimana para peneliti kualitatif menggambarkan berbagai pola
nilai-nilai, perilaku, keyakinan, dan bahasa dari berbagai budaya kelompok (menurut Harris, tahun 1968).
Yang diteliti dalam etnografi oleh seorang antroplog adalah: meneliti aspek dalam suatu suku bangsa yaitu:
“7 unsur kebudayaan universal”, yaitu (1) bahasa, (2) sistem teknologi, (3) sistem ekonomi, (4)
organisa.si sosial, (5) sistem pengetahuan, (6) kesenian, dan (7) sistem religi.
Karena unsur-unsur kebudayaan itu bersifat universal maka dapat diperkirakan bahwa kebudayaan suku
bangsa yang menjadi pokok perhatian ahli antropologi pasti juga mengandung aktivitas adat-istiadat,
pranata-pranata sosial dan benda-benda kebudayaan yang dapat digolongkan ke dalam salah satu dari
ketujuh unsur universal tadi.
sistem religi, mata pencaharian, sistem pengetahuan dan teknologi, sistem kesenian, pola perilaku
kebudayaan dan sebagainya.
Ini dirancang untuk mengeksplorasi fenomena budaya di mana peneliti mengamati masyarakat dari sudut
pandang subjek penelitian. Etnografi merupakan sarana untuk merepresentasikan secara grafis dan secara
tertulis budaya suatu kelompok.
Dengan demikian, kata tersebut dapat dikatakan memiliki makna ganda, yang sebagian tergantung pada
apakah kata itu digunakan sebagai kata benda hitung atau tidak terhitung. Studi lapangan yang
dihasilkan atau laporan kasus mencerminkan pengetahuan dan sistem makna dalam kehidupan
kelompok budaya.
Ethnogarafi adalah hasil rekaman penjelajah Eropa yang mencatat semua fenomena perjalanan
mereka yang menarik, termasuk adat istiadat, komposisi masyarakat, bahasa dan karakteristik fisik
kelompok etnis. Seperti dalam penelitian lain, variabel-variabel dalam penelitian ini lebih terkait dengan
kehidupan dan budaya masyarakat.
Ethnography dengan demikian berfungsi untuk memahami manusia dan budayanya, sambil
memuaskan kebutuhan manusia dan memahami serta memuaskan kebutuhan akan solusi bagi masalah
budaya. Dalam hal masalah budaya, Indonesia memiliki beragam latar belakang etnis, ras, budaya dan
alam. Namun seiring dengan evolusi era globalisasi. Budaya Indonesia mulai menurun.
Ini karena perkembangan teknologi, itulah sebabnya pemikiran orang Indonesia dipengaruhi oleh
kehidupan barat atau pola budaya Barat, sehingga mereka melupakan budaya mereka sendiri. Untuk
mengatasi masalah ini, pemerintah harus membekali orang dengan studi budaya sehingga orang dapat
menjadi orang yang mengolah dan tidak melupakan budaya mereka sendiri. Faktor bermasalah lainnya
adalah kurangnya kesadaran publik akan pentingnya peran budaya lokal.
Apa Saja yang Dipelajari dan Diamati Oleh Para Etnografer Selama Penelitian?
Berbagai laporan penelitian etnografi menunjukkan bahwa etnografer cenderung melihat model yang
ada dalam kelompok sosial budaya yang diteliti. Model-model ini termasuk pola perilaku, sistem
kepercayaan, bahasa, dan nilai-nilai budaya yang dipertimbangkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kelompok-kelompok sosial-budaya ini tak terhitung banyaknya dari yang paling primitif hingga
modern. Sebagai contoh, kita dapat melihat orang Badui sebagai kelompok sosial budaya. Tapi kita juga
Bahan Ajar Antropologi XI_2020_TitikPujiLestari.S.Pd.,Gr.,
bisa melihat subkultur seperti penggemar JKT48, Flashpackers, komunitas keluarga urban dan
sebagainya sebagai kelompok sosial budaya. Oleh karena itu, metode ini dapat digunakan untuk
mempelajari kelompok sosial besar. Perhatikan bahwa elemen budaya yang mengikat individu dalam
suatu kelompok adalah karakteristik utama yang dipelajari dalam studi menggunakan metode ini.
Kategori Etnografi menurut Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra, mengelompokkan etnografi
menjadi 3 kategori,
yaitu ; Etnografi Awam, EtnografiLaci, dan Etnografi Analitis.
1. Etnografi Awam
ialah sebuah etnografi yang umumnya ditulis bukanoleh para ahi antropolog melainkan kebanyakan
ditulis oleh wartawan yang disajikan dalam bentuksurat kabat ataupun majalah.
Ciri-ciri Etnografi Awam:
Deskripsi yang Datar: Pada etnografi ini heddy menjelaskan bahwa etnografi jenis ini mempunyai
sifat yang datardalam mengkaji persoalan yang ada. Tidak adanya analisa ataupun kesimpulan di
dalamnya, tidak ada penjelasan tentang fenomena yang ada bahkan mereka menulisnya hanya dengan
“tujuanpenyampaian berita”.
Sifatnya Hanya Untuk Mencari Perhatian: Dalam etnografi ini biasanya hanya bertujuan tidak lebih
untuk menarik perhatian denganmemasukkan judul semenarik mungkin dan bervariasi tetapi tidak
ada isi yang mendalam dan bagusmengenai suatu kebudayaan dan masyarakat.
Tidak Adanya Kerangka Teori: Dikarenakan jenis ini tidak mempunyai kerangka teori yang jelas
maka kebanyakan darietnografi ini mengandung banyak uraian yang tidak runtut dan juga
sistematis dan sering kalimeloncat dari topik satu ke topik lain, hanya dengan suatu urutan logika
yang tidak jelas.Tetapi Etnografi jenis ini tetap perlu untuk di baca karena sering kali isinya sangat
informatif danbiasanya di selipi kutipan kata-kata yang dikutip dari informan secara langsung yang
memberikankesan yang sangat reliable dan sangat dipercaya
2. Etnografi Laci
Pada jenis etnografi ini heddy memaparkan bahwa kita dapat menemui etnografi jenis ini didalam
berbagai buku atau tuliasan seorang antropolog seperti koentjaraningrat dan lain-lain. Iamenjelaskan
bahwa pada jenis etnografi ini berbeda dengan etnografi awam terutama dalamsusunan retorikanya
seperti :
Lebih sistematis
Etnografi ini didirikan atau dibentuk berdasarkan urutan tertentu dan umumnya didasarkanppada
unsurkebudayaan yang universal. Seperti bahasa, mata pencaharian, organisasi sosial, seni,agama
dan lain-lain. Dan didalamnya juga terdapat bergbagai informasi pengalaman lapanganpenulis
tentang suku dan budaya.
Sudah Lebih Ilmiah atau Antropologis
Di dalamnya banyak terdapat konsep-konsep analitis, tidak seperti etnografi awam, tulisan
didalamnya juga sudah bersifat ilmiah dan hanya ditunjukkan pada publik yang terbatas, yaitu
merekayang ingin tahu tentang fenomena sosial budaya di dalam masyarakat.
Cara memaparkan informasi atau bahan
Di etnografi ini mereka lebih menjadi seorang pengamat. Pemaparannya sudah dengan Bahasa
mereka sendiri, seakan-akan semua data asli maupun dialog tenggelam di balik teks dan
hasilnyaadalah sebuah abstraksi tentang data-data tersebut.
Bahan Ajar Antropologi XI_2020_TitikPujiLestari.S.Pd.,Gr.,
Kerangka Teori
Heddy menjelaskan bahwa dalam etnografi ini kerengka teori masih agak tersembunyi bahkanbisa
dibilang tidak ada. Sebab etnografi ini tidak berangkat dari suatu masalah tertentu dan memuatsuatu
perspektif untuk menjawabnya tetapi berawal dari keinginan untuk membuat suatuperbandingan.
Selain itu sifat etnografi inii juga tidak terlalu mendetail atau penguraiannya juga tidak terlalutajam,
ini lebih seperti rekonstruksi dan bukan pelukisan aslinya dan lebih kepada kreasi sangantropolog
tentang pandangan-pandangan tertentu yang sudah ada sebelum mereka menulisetnografi tersebut.
3. Etnografi Analitis
Etnografi jenis ini memusatkan perhatiannya hanya pada satu fenomena sosial budayatertentu, itulah
yang membuatnya berbeda dengan etnografi lainnya.
Cara Pemaparan
Pada etnografi ini cara pemaparannya sama dengan etnografi laci. Yaitu masih
menggunakandengan objek maupun subjek yang diteliti dan menyampaikannya dalam bentuk
abstraksi-abstraksiyang tenggelam d dalamnya atau tidak titampilkan secara langsung.
Kerangka Teori
Menurut Heddy dalam kajian etnografin ini sudah beranjak melalui sebuah masalah yangmuncul,
kemudian di cari jawabannya melalui penelitian atau dengan cara lainnya. Dalam etnografiini
kerangka teori yang digunakan adalah kerangka teori yang eksplisit dan bersifat argumentatifyang
bertujuan membuka pemikiran-pemikiran baru yang lebih dalam dan biasanya di dalamnyaterdapat
kritik terhadap pandangan-pandangan lama. Hal ini digunakan untuk melontarkanpandangan baru
yang lebih inofatif tetapi juga eksplanatif(penjelasan) dan interpretif(menafsirkan)
Perbedaan lain dengan Etnografi lainnya
Menurut Heddy perbedaan yang paling menonjol adalah pada kerangka teorinya. Jika
etnografiawam tidak teotitis atau tidak antropologis, etnografi laci komparatif sistemik dan
fungsionalis,maka etnografi analitis mempunyai konsep dan kerangka teori yang lebih bervariasi
sehingga tidakd keranga teori yang diikuti penulis etnografi lainnya.Pada etnografi analitis ini
mereka lebih terlihat sebagai analyst atau interpreter yangmencoba memahami gejala sosial tertentu
dengan menempatkannya dalam koneksi yang luasLalu ia menyimpulkan bahwa hampir tidak
adanya kesadaran dikalangan antropolog bahwaetnografi mereka manfaatkan sebagai media untuk
melakukann telaah kritis atau lontaran kritikterhadap kebudayaan yang sedang tumbuh dalam
masyarakat
3. Etnografi Kritis
Etnografi sekarang memasukkan “pendekatan kritis” (Carspecken, 1995; Carspecken & Apple, 1992;
Thomas, 1993) untuk memasukkan perspektif advokasi ke etnografi. Etnografi kritis adalah jenis
penelitian etnografi di mana penulis tertarik untuk mengadvokasi pembebasan kelompok-kelompok yang
terpinggirkan dalam masyarakat kita (Thomas, 1993).
Kelemahan Etnografi:
Menurut seorang peneliti yang memiliki latar belakang pengetahuan yang kuat, mengetahui dengan
jelas subyek yang akan diteliti atau dipelajari.
Perspektif pengkajian kemungkinan dipengaruhi oleh kecenderungan budaya peneliti.
Membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk mengumpulkan data dan mengelola data.
Pengaruh budaya yang diteliti dapat mepengaruhi psikologis peneliti, ketika peneliti kembali kebudaya
asalnya.
Bahan Ajar Antropologi XI_2020_TitikPujiLestari.S.Pd.,Gr.,
Peneliti yang tidak memiliki kemapuan sosialisai, terdapat kemungkinan penolakan, dari masyarakat
yang akan diteliti.
Seorang yang akan melakukan penelitian etnografi harus memiliki latar belakang pengetahuan yang
menunjang penelitiannya, mengetahui dengan jelas obyek yang akan diteliti atau dipelajari. Peneliti juga
harus mengetahi cara melakukan penelitian agar diperoleh hasil yang sesuai dengan situasi yang sebenarnya.
Untuk mendapatkan data yang lengkap dan mendalam tentang apa yang diteliti, peneliti harus terjun dalam
kehidupan masyarakat yang diteliti. Sehingga dalam melkaukan penelitian dalam masyarakat mereka juga
akan mengetahui lebih detil tentang masyarakat jadi mereka dapat memberikan solusi-solusi bagi
permasalahan yang dihadapi masyarakat. solusi ini sangat bermanfaat karena biasanya peneliti mempunyai
sudut pandang tersendiri dalam memdang masyarakat jadi mereka mempunyai pemikiran yang mungkin
belum dipirkan oleh masyarakat sebelumnya. Karena pada dasarnya penelitian muncul selalu berawal dari
adanya suatu masalah yang timbul dilapangan maupun suatu yang masih menjadi pertanyaan bagi peneliti
dan masyarakat. Masalah merupakan tempat awal berpijak untuk melakukan penelitian, untuk selanjutnya
dipecahkan melalu langkah-langkah yang sistematis seperti yang ada dalam sebuah penelitian ilmiah.
Masalah-masalah dunia pendidikan dalam penelitian merupakan pertanyaan-pertanyaan tentang keadaan
dilapangan yang jawabanya sedang dicari dalam penelitian. Masalah yang diteliti haruslah jelas, kongkrit
yang memerlukan solusi penyelesaian sehingga mendapat keputusan atau hasil penelitian. Sehingga metode
etnografi sangat berguna untuk menemukan solusi bagi permasalahan sosial.
Manfaat Etnografi
Manfaat Etnografi dalam mencari solusi permasalahan social budaya yaitu memberikan sumbangan secara langsung
dalam deskripsi dan penjelasan keteraturan serta evaluasi dalam tingkah laku sosial manusia. Dalam studi tingkah laku
manapun, etnografi mempunyai peranan penting. Kita dapat mengidentifikasikan beberapa sumbangannya yang khas.
Menginformasikan teori-teori ikatan budaya.