1
Dikutip dalam A Handbook of Method in Cultural Anthropology, disunting oleh Raoul Naroll Dan
Ronald Cohen, Columbia University Press, 1970.
Sementara itu Clifford Geertz menandaskan, "If you want to
understand what a science is, you should look in the first instance not at its
theories or its findings, and certainly not at what is apologist say about it, you
should look at what the practioners of it do In anthropology, or anyway social
anthropology, what the practioners do is ethnography" (Jika anda ingin
mengerti tentang satu llmu pengetahuan, pertama-tama anda seharusnya
tidak melihat pada teori-teori atau penemuannya, dan tentu saja tidak pada
apa yang dikatakan oleh apologisnya tentang ilmu pengetahuan tersebut.
Anda seharusnya melihat pada apa yang dilakukan oleh para praktis. Dalam
antropolog, atau khususnya antropologi sosial, apa yang dilakukan para
praktisi adalah etnografi).2
2
Dalam The interpretation of Culture, Basic Book, Inc. (1973:5).
3
Dalam E. Adamson Hoebel dan Everett L. Frost, Cultural and Social Anthropology, McGraw-Hill Book
(1960:10)
4
Dalam "Culture and Cognition, dimuat dalam jurnal Science, 135:351-357
5
Dalam Participant Observation, Holt, Rinerhart, den Winston (1980:3)
Jadi singkatnya, belajar tentang etnografi berarti belajar tentang
jantung dari ilmu antropologi, khususnya antropologi sosial. Ciri-ciri khas dari
metode penelitian lapangan etnografi ini adalah sifatnya yang holistik-
integratif, thick description, dan analisa kualitatif dalam. rangka mendapatkan
native's point of view. Teknik pengumpulan data yang utama adalah
observasi-partisipasi, dan juga wawancara terbuka dan mendalam yang
dilakukan dalam jangka waktu yang relative, bukan kunjungan singkat
dengan daftar pertanyaan yang terstruktur seperti pada penelitian survai.
Pada masa awal ini, teknik etnografi yang utama adalah wawancara
yang panjang, berkali-kali, dengan beberapa informan kunci, yaitu orang
orang tua dalam masyarakat tersebut yang kaya dengan cerita tentang masa
lampou, tentang kehidupan yang “nyaman” pada suatu masa dahulu.
Orientasi teoritis para peneliti terutama berkaitan dengan perubahan sosial
dan kebudayaan. Para peneliti berasal dari aliran difusionisme (Rivers) dan
6
Dikutip dalam John Beattle, Other Cultures: Alms, Methods and Achievements in Sect Anthropology,
Routledge & Kegan Paul Ltd. (1964:7).
7
Lihat Koentjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi, Jilid I, UI Press (1980:117-119)
kulturhistori (Boas). Pendeknya¸ tipe penelitian entnografi pada masa awal ini
adalah “informan oriented”, karena tujuannya adalah untuk mendapatkan
gambaran masa lalu masyarakat tersebut. 8
ETNOGRAFI MODERN
8
.Lihat Perti J. Pelto dan Gretel H. Pelto, “Ethnography: The Field Book Enterprise”, dalam Handbook
of Social and Cultural Anthropology, disunting oleh JJ. Honingmann, 1974.
9
B. Malinowski, Argonauts of the Western Pacific, Waveland Press Inc, 1984 (1922): 25.
terjadi itu. Inilah yang saya anggap pekerjaan pengkajian saya jika
saya bekerja sebagai seorang antropolog sosial).10
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, sang peneliti tidak cukup hanya
melakukan interviu dengan beberapa informman tua, seperti yang dilakukan
oleh para etnografer pemula, tetapi yang lebih penting lagi adalah melakukan
observasi sambil berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat tersebut. Teknik
inilah yang dikembangkan oleh Malinowski di Kepulauan Trobriand:
ETNOGRAFI BARU
Metode etnografi seperti yang diuraikan di dalam buku ini adalah satu
tipe yang khas, yang mulai berkembang sejak tahun 1960-an. Metode ini
10
Dalam Structure and Function in Primitive Society, Routledge &Kegan Paul (1956: 190).
11
Dalam Argonauts of the Western Pasific, hal. 7
bersumber dari satu aliran baru dalam ilmu antropologi, yang disebut
cognitive anthropology, atau ethnoscience, atau etnografi baru.12
12
Lihat Stephen A. Taylor, Cognitive Anthropology, Holt, Rinehart & Wnston, Inc., 1969.
13
Ward H. Goodenough, The Benjamin/Cumming Publishing Company, Inc., 1981.
14
Stephen A. Taylor, Cognitive Anthropology, Holt, Rinehart & Winston, Inc., 1969.
Orang-orang dari allan atopologi kognitif ini berasumsi bahwa setiap
masyarakat mempunyai satu sistem yang unik dalam mempersepsikan dan
mengorganisasikan fenomena material, seperti benda-benda kejadian,
perilaku, dan emosi. Karena itu, objek kajian antropologi bukanlah fenomena
material tersebut, tetapi tentang cara fenomena tersebut diorganisasikan
dalam pikiran (mind) manusia. Jadi singkatnya, budaya itu ada di dalam
pikiran (mind) manusia, dan bentuknya adalah organisasi pikiran tentang
fenomena material. Tugas etnografi adalah menemukan dan
menggambarkan organisasi pikiran tersebut.
Jalan yang paling mudah dan paling tepat untuk memperoleh budaya
tersebut adalah melalui bahasa, atau lebih khusus lagi, melalui daftar kata-
kata yang ada dalam satu bahasa. Studi bahasa suatu masyarakat adalah
titik masuk, sekaligus aspek utama, dalam etnografi aliran antropologi kognitif
ini.
15
Lihat James P. Spardley dan David W. McCurdy (penyunting), Confirmity and Conflict:
Readings in Cultural Anthropology, edisi ke-6, Little, Brown and Company, 1987.Complex
Society, Chicago: Science Research Association, Inc., 1972.
sudah menyunting satu buku pengalaman penelitian etnografi yang dilakukan
oleh mahasiswa-mahasiswa antropologi Amerika di daerah perkotaan. 16
Setelah itu, Spradley menulis kembaran dari buku The Ethnographic
Interview ini, yaitu buku Participant Observation (1980).
Satu butir lagi yang perlu dicatat tentang perbedaan etnografi Spradley
dari etnografi modem ala Radcliffe-Brown & Malinowski adalah, bahwa
Spradley tidak lagi menganggap antropologi sebagai satu ilmu tentang "other
cultures", tentang masyarakat kecil yang terisolasi dan hidup dengan
teknologi sederhana. Antropologi, atau etnografi, kata Spradley telah kembali
pulang. Dia telah menjadi alat yang fundamental untuk memahami
masyarakat kita sendiri dan masyarakat multikultural di seluruh dunia.
Buku Spradley ini bersifat lebih praktis. Buku ini dapat dianggap
sebagai Sebuah “buku panduan” tentang cara melakukan entografi
selangkah Demi selangkah. Buku ini sangat baik dan mudah dibaca bagi
peneliti Etnografi pemula. Bila dalam kebanyakan buku panduan mengarang
cerpen atau Novel bagi penulis pemula selalu dikatakan bahwa cara terbaik
16
Lihat James P. Spardley dan David W. McCurdy, The Cultural Experience: Ethnography in
Xiv
dalam Belajar menulis adalah menulis, tulis, dan terus tulis, maka dalam buku
Ini Spradley juga menganjurkan hal yang sama: cara terbaik untuk belajar
Etnografi adalah melakukannya, kerjakan, terus kerjakan. Namun, untuk
mengerjakan secara sisternatis, terarah, dan efektif diperlukan satu metode
Panduan yang khas. Metode ini disebut The Developmental Research
Sequence, atau “Alur Penelitian Maju Bertahap”. Metode ini didasarkan atas
5 prinsip, yaitu teknik tunggal, identifikasi tugas, maju bertahap, penelitian
orisinal, dan problem-solving.
17
Istilah "etnografi" digunakan untuk menunjuk aktivitas mempelajari kebudayaan dan
dengan produk akhir "suatu etnografi".
18
Metode Etnografi James P. Spradley. Dr. Amri Marzali, MA Januari 2007 Hal. 5
UNTUK APA ETNOGRAFI ITU?
Banyak ilmu sosial memiliki tujuan yang lebih terbatas. Dalam studi
tingkah laku mana pun, etnografi mempunyai peranan yang penting. yakni
sebagai berikut. Kita dapat mengidentifikasikan beberapa sumbangannya
yang khas, yakni sebagai berikut.