Penataan Drainase Perkotaan PDF
Penataan Drainase Perkotaan PDF
RSIPAI\
IilA TIMUR
t.52
Ut
.4
M*nAHAILMU
Penataan
Drainase
Perkotaan
H,R. Mulyanto
PENATAAN DRAI NASE PERKOTAAN I{A[A PENGANT&R
Oleh : H.R. MulYanto
Edisi Pertama
Cetakan Pertama, 2013
Fungsi "!
Sistem DrainasePerkotaaan 10
Kolam Retensi 4?
Drainase
Kapasitas Dari Sistem ,.i,6
ebuah kota yang layak dan nyaman untuk dijadikan tempat tinggal
harus mempunyai beberapa prasarana pendukung kehidupan salah
satunya adalah prasarana sistem drainase Sistem drainase perkotaan
nrenjadi suatu prasarana untuk menciptakan kehidupan yang bersih
sehat dan menyenangkan bagi penghuni kota yang dilayaninya.
1. Fungsi
il
Penataan D rai nase Pe rkotoon
Penataan Drainase Fe rkot san
perkotaan sampah maupun zat-zat pencemar
Air lebih tersebut dapat berasal dari : cukup banyak dari luar daerah perkotaan
Air hu.ian yang tidak dapat terserap ke dalam
air 1.2
tanah, tidak mengisi waduk-waduk penyimpan Mengangkut limbah dan mencuci polusi
yang
maupun kolam-kolam retensi, yaitu kolam dari daerah perkotaan
sengaja dibuat bagi menyimpan air sementara Di atas lahan perkotaan tertumpuk bahan po-
,"bulrrn dialirkan ke perairan bebas' Air hujan lutan berupa debu dan sampah organik yang ber-
dapat berasal dari potensi mencemari lingkungan hidup. Oleh air
a. Hujan yang jatuh langsung di atas lahan hujan yang jatuh, polutan akan terbawa ke dalam
perkotaan itu sistem drainase dan dialirkan pergi sambil dinetrali-
yang
b. Air hujan yang meluap ke luar dari saluran sir secara alami. Secara alami suatu badan air seper-
berasal dari luar lahan perkotaan yang
meluap
ti sungai, saluran drainase mempunyai kemampuan
ke dalam daerah perkotaan' Volume air hujan
untuk menetralisasi cemaran yang memasuki/ter-
ini dapat ditaksir iumlahnya tetapi sebaiknya bawa alirannya dalam jumlah terbatas/batas-batas
dibuat prasarana pencegahannya karena dapat teftentu menjadi zat-zat anorganik yang tidak ber-
menimbulkan kerusakan yang cukup
parah
bahaya/tidak mencemari I ingkungan.
pada kota, prasarananya, serta harta bahkan
ini misalnya melimpas ir AIiran air akan menangkap/mengikat oksigen
.iiwa penghuninya. Air 1i
Limbah ini dapat berasal dari beracun bagi kehidupan akuatik dan manusia seperti
a. Limbah proses industri yang sangat menimbul- nitrit, sulfat serta gas-gas berbau busuk yang sangat
kan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. mengganggu seperti sulfur dioksida, ammoniak.
berupa debu dari asap cerobong pabrik dari Kehidupan akuatik di dalam air akan terhambat
pembakaran bahan bakar fosil dan limbah cair
dan bahkan musnah, sumur-sumur tercemar oleh
dari hasil produksi hasil pencucian bahan dan rembesan air kotor tersebut, serta meningkatnya
lain lain penyebaran penyakit yang terbawa air (water borne
b. Limbah rumah tangga serta yang dihasilkan
disease seperti kolera, disentri, muntaber, gatal serta
oleh aktivitas kehidupan lainnya seperti limbah
malaria dan demam dengue)..
pasar, restoran, usaha cuci mobil dan bengkel,
usaha pencucian pakaian, limbah padatan asap Karenanya fungsi kedua (2) mengangkut limbah
mesin-mesin kendaraan dan lain-lain harus disikapi dengan bijaksana bahwa sistem
c. Limbah padat berupa sampah-sampah rumah drainase sesungguhnya bukan tempat pembuangan
tangga, pasar, guguran daun pohon-pohon sampah.
perindang kota sisa bahan baku dan kemasan Limbah cair yang terpaksa dialirkan ke dalam
industri. sistem drainase harus terlebih dulu dilewatkan
Kalau jenis-jenis limbah di atas masuk ke melalui suatu instalasi pengolah air limbah (IPAL)
dalam sistem drainase secara berlebihan proses untuk menurunkan kandungan zal-zat pencemar
aerobik akan tidak dapat berjalan dengan baik agar dapat mencapai kadar di bawah ambang batas
karena oksigen yang terikat oleh air tidak akan maksimum sebelum dialirkan/dibuang ke dalam
mencukupi bahkan pengikatan oksigen akan sangat perairan bebas.
terharnbat. Banyaknya Iimbah yang masuk ke dalam
1.3. Mengatur arah & kecepatan aliran
saluran-saluran drainase disebabkan oleh perlakuan
masyarakat yang menganggap sistem drainase dan Air buangan berupa air hujan dan limbah ha-
sungai-su ngai sebagai tempat pem buan gan sam pah. rus diatur alirannya melewati sistem drainase dan
diarahkan ke tempat penampungan akhir atau per-
Limbah terutama limbah padat akan sangat
airan beban di mana sistem drainase bermuara.
mengganggu kecepatan aliran bahkan menyumbat
Arah aliran akan ditentukan melewati sistem drai-
alur-alur dan menghambat penyerapan oksigen dan
nase sehingga tidak menimbulkan kekumuhan. Di-
menghhambat proses aerobik. Terjadi dekomposisi
samping itu kecepatan alirannya dapat diatur sebaik
oleh bakteri-bakteri anaerobik tanpa bantuan
mungkin sehingga tidak akan terjadi penggerusan
oksigen. Proses anaerobik ini akan menimbulkan
atau pengendapan pada saluran-saluran drainase.
pencemaran lain yaitu dihasilkannya zal yang
B,
1.6. Di daerah pebukitan sistem drainase Sistem drainase teknis akan meliputi
menjadi salah satu prasarana mencegah i. mengarahkan runoff permukaan semaksimal
erosi dan gangguan stabilitas lereng mungkin ke dalam saluran drainase (tersier)
Runoff permukaan akibat hujan yang jatuh jatuh terdekat
pada daerah pebukitan akan mengalir dengan ke- ii. membatasi kecepatan aliran dalam sistem
cepatan tinggi kalau tidak mengalami hambatan cu- drainase tidak melebihi kecepatan kritis tanah
kup dan menimbulkan erosi permukaan. Kecepatan saluran.
aliran runoff akan melebihi kecepatan kritis tanah iii. Mengusahakan pematusan air dari tanah lereng
permukaan apalagi kalau tanah sudah mengalami agar tidak menimbulkan tekanan pori berlebih
penggemburan di musim kemarau sebelumnya atau misalnya dengan pematusan horizontal dan
tidak cukup terlindung dari proses erosi membentuk lain-lain
alur-alur erosi berupa rills (rivulets) maupun galur-
Kalau kecuraman dasar aliran terlalu besar dan
galur yang lebih besar (gullies). Runoff yang mem-
menimbulkan kecepatan aliran yang terlalu besar
bawa hasil erosi akan memasuki drainase (alam) dapat dilakukan
di daerah tersebut yang mempunyai kelandaian
aliran yang juga biasanya cukup curam. Aliran di
i. penjenjangan aliran dengan membuat saluran
berjenjang (cascade)
dalamnya akan mempunyai kecepatan yang deras
sehingga menimbulkan erosi terhadap dasar dan
ii. membuat bangunan2 pelenyap enerji (drop
structure)
kaki tebing sungai. Kikisan pada kaki tebing akan
menimbulkan longsoran tebing di situ. Longsoran
iii. membuat parit deras yang dilapisi pasangan atau
beton bertulang agar dapat menahan kecepatan
tebing sungai dan lainnya juga dipicu oleh tekan-
yang besar ( untuk pasangan batu +/_ sld 2.5
an air pori yang menjadi jenuh pada lereng-lereng m/
dt. Lapisan beton bertulang 3.5 m/dt atau lebih)
yang akan menyebabkan Iiquefaksi yaitu hilangnya
tegangan geser antar butir tanah pada lereng yang Dengan ditata dan diaturnya arah serta kecepa-
tersusun dari tanah non kohesif atau dilampauinya tan aliran pada daerah pebukitan serta dipasangnya
limit cair (liquid limit) pada tanah lempung yang ko- bangunan-bangunan revetment pelindung maka
hesif. erosi dan longsoran akan dapat terkontrol di situ.
3" Susunan Sistern Drainase Kota Sebuah saluran sekonder direncanakan untuk
melayani tidak lebih (maksimum) seluas 5000
3.1. Sebuah sistem drainase perkotaan yang hektar dan lebih baik kurang dari luasan
lengkap akan terdiri dari:
tersebut. Dengan alasan sulitnya mendapatkan
1. Saluran/parit drainase tersier yang berfungsi tanah di perkotaan serta padatnya perumahan
sebagai parit-parit pengumpul yang langsung dan infrastruktur di dalamnya maka dengan
dari runoff lahan perkotaan serta saluran/pipa membatasi luas areal yang dilayani, akan
buang dari penghasil limbah (rumah-rumah dapat dibatasi luas tampang aliran dan panjang
dan sebagainya). Setiap saluran/parit melayani saluran. Dengan demikian biaya pembuatan,
areal seluas 5O sampai dengan maksimum 100 operasi dan pemeliharaan dapat disesuaikan
hektar saia Pemeliharaan parit tersier menjadi dengan dana tersedia.
tanggung jawab konrulnitas desa/kampung yang
3. Saluran induk drainase
dilayaninya. Apabila daerah layanan terlalu
Saluran induk menampung air dari saluran-
luas akan sulit mereka melakukan kerjasama
sal u ran sekonder dalam system yan g selanj utnya
untuk memel ihara saluran tersebut"
dibuang ke dalam perairan bebas.
1I
Sebuah sistem drainase kota melayani kira-kira
20.000 ha luasan kota agar mudah pembuatan
outfall jaringan & pengelolaannya. Di samping itu pe-
t
1
lainnya
c. Perlunya suatu tingkat keamanan yang
Luas subsystem yang satu dengan baik dari areal perkotaan yang dilaya-
tidak perlu sama ninya. Dengan membaginYa ke dalam
satu cle_
ll. Batas masing-masing subsystem unit-unit seluas kira-kira 20000 hektar
praktis'
ngan lainnya ditentukan secara dengan masing-masing memPunYai
luasan daerah
Uut un berdasarkan batasan sistem drainasenya sendiri, akan men-
layanan. Sebagai batas antar
subsystem jamin bila terjadi suatu kegagalan atau
dipakai prasarana-prasarana kota
seperti gangguan pada sistem drainase dari
jalur-jalan, tanggul, alur drainase alam' satu subsystem, tidak akan mempenga-
fitur
punggungan topografis dan lain-lain ruhi subsystem lainnYa.
topografis
yang
d. Walaupun lahan perkotaan itu relatip
iii. Untuk perkotaan dengan tata ruang datar, tetapi pada luas Yang besar
didasar-
rapi penentuan subsystem dapat akan terdapat Perbedaan elevasi
sub-
kan pada peruntukan areal misalnya tanah yang cukup berarti yang dapat
daerah
system daerah industri, subsystem mempengaruhi penentuan muka air
pemukiman
komersial, subsystem daerah normal untuk masing-masing bagian
hiiau
tertentu, subsystem daerah terbuka lahan lahan perkotaan.
sebagai daerah resapan dan
lain lain'
Muka air normal adalah elevasi air pada
iv. SetiaP subsYstem daPat dibuat suatu daerah (subsystem) drainase yang di-
pintu
a. berdiri bebas dengan memiliki pertahankan/direncanakan agar subsistem
pembuanganioutfall masing-masing drainase dapat berfungsi optimal dalam
mem-
sehingga setiap subsystem akan memenuhi fungsi-fungsi nya.
ter-
punyai kebebasan beroperasi tidak
lainnYa; Misalkan areal perkotaan dibagi menjadi
Pengaruh satu dengan
dua bagian dengan elevasi muka air yang
b. Dapat iuga dua atau lebih subsystem
berbeda cukup besar, perlu ditentukan ele-
tergabung dengan hanYa memPunYai
vasi muka air normal masing-masing yang
sebuah outfall bersama'
berbeda :
dengan
Pemisahan satu subsYstem I lebih tinggi
bahwa Misalkan elevasi subsystem
subsYstem lain berPedoman
dari elevasi subsystem Il.
luas daerah layanan setiap subsystem
hektar' Pada kondisi ini penyelesaian dapat dilaku-
mencakup pating besar 20000
Alasan dari Pembatasan ini adalah kan sebagai berikut:
t'r: . I- ii .H
:
i
,
". ,....,;rtJ.",..:l.r,T
18 Penatoon D roi nase Per kotaan Penataon Droi nase Perkotaan t9
a
I
I
t
a
I
a
a ii a^".t 4^,t.-^-a :;:;'
a
"aaa'';s:;=:;
a
t
I
:! Subsist.II
a
a
I
a
a
a
I
a
I
a
t lr. ltlcll*ito tIll.llf, Rtkkmti ld[rn R(nd.h
a
I l! outfall
a
a Gambar lll
Gambar ll
lebih mempercepat pelaksanaan dan stabi- jalan rnasuk ke jalan/gang serta halaman-
litas terhadap muai susut. Revetment dapat halaman di sepanjang alur tersebut. perlu
dilakukuan dengan sekalian membentuk dibuatkan jalan masuk untuk menghubung-
tampang lintang dengan membuat seluruh kan halaman-halaman dan gang-gang terse-
alur dengan beton bertulang pracetak de- but dengan jalan di depannya yang menyi-
ngan penampang U dengan panjang ma- lang alur drainase tersebut.
sing-masing profil 1.00m agar tidak terlalu Pembuatan konstruksi penyambung jalan
berat dan memudahkan pemasangannya' masuk itu disyaratkan tidak mengurangi
Disamping untuk memperkuat dasar dan penampang lintang alur drainase mau-
tebing terhadap erosi aliran, revetment pun kecepatan alirannya, sehingga tidak
dapat digunakan memperkecil tampang dibenarkan memasang gorong-gorong dan
aliran dengan membuat kecepatan yang jembatan berpilar atau kepala jembatan
diijinkan menjadi lebih besar. (lihat I'3) yang mempersempit lebar penampang alir-
an alur drainase.
Sal. induk drainase I Kalau ini tidak diindahkan akan terjadi ke-
il Gorong 2
hilangan enerji aliran waktu mengalir di
bawah tampang yang menyempit sehingga
A mengganggu kinerja drainase dan dapat
menimbulkan penyumbatan akibat sedi-
t*
+
i
i
mentasi dan sampah yang tersangkut.
it
v. Pelenyap enerji
ii
i Pada 1.6. disebutkan, salah satu fungsi
a
PPilTISDi\I
PPMISDM
kannya jika terjadi kegagatan tenaga pi tetap saja fluktuasi muka air dalarn
listrik dan atau mesin penggerak oto- saluran tidak menentu kapan terjadi
rnatiknya. Di samping itu dengan ke- dan besarnya. Otomatisasi operasi pin_
hadiran mereka akan selalu terdeteksi tu-pintu penahan pasang dapat men-
kebutuhan pemeliharaan, kerusakan, gakomodasi ketidak teraturan tersebut
gangguan teknis dan lain-lainnya se- dan bereaksi dengan cepat..
hingga dapat segera diatasi. Petu-
gas-petugas tersebut dapat tersebut
3.2. Konstruksi penahan pasang dan arus
melakukan pencatatan data hidrologi balik
seperti curah hujan ketinggian nnuka Tipe-tipe konstruksi ini yang banyak dijumpai :
air sungai dan debit banjir secara ber- '1. Bangunan dengan hendung karet/kemhrang
kesinambungan, gangguan teknis yang
kempis (inflatable rubber dam)
terjadi dan melakukan pembersihan
sampah-sampah yang mengganggu ali- Panjang bendung karet dapat dibuat mencapai
ran dan operasi pintu. bentang '100m, bahkan dapat dibuat sampai
dengan 200m dengan memakao membran yang
Pintu penahan pasang dan arus balik
khusus dibuat. Ketinggian bendung biasanya
dapat bekerja secara otomatik, rnem-
kurang dari 5.00m walaupun clapat juga dibuat
Lruka untuk mengalirkan air buangan
dengan ketinggian sampai 10.00m
ke hilir dan menutup jika elevasi muka
air di hilir lehrih tinggi daripada di hulu- Brndrtrt Lrr!t
limpasan di atas 20% akan menimbulkan h : selisih berat jenis air dengan
air asin
vibrasi/getaran yang dapat mengganggu : 0,03
stabilitas karena interaksi air dan bendung 1 (h+6h) : h (r + 0,03) __+
' l":ftJi111,,:::-,"::[::,:li::
pasang
naik di hilir, pempa belum bekerja.
Ptntu Pcnahan P6salr8 atau peninggian muka air hilir melebihi mercu
I
pelimpas di bawah pintu-pintu :
c. Vohme enlnrSrn baer. 1renF b*:rir +
1. Pada waktu pasang naik: air tawar dari hulu
dialirkan ke hilir dengan pompa
Ada kemungkinan bahwa pada waktu hujan
Iebat volume alur (dan bantaran banjir yang
tersedia) tidak cukup besar untuk menampung
akumulasi debit selama pintu penahan pasang
lnstdestPmPe--'--'-'+
llf, atau arus balik ditutup sedang kapasitas pompa
ln M.trE Dlol'
fri-fp **tv* n i-ttf-r illrrrdx littri terpasang tidak mampu langsung membuang
Gambar XIX
kelebihannya ke hilir.
d. Apabila kapasitas tampung alur hulu sudah Dalam situasi demikian, akan diperlukan pem_
kritis, mendekati penuh dan ada ancaman buatan suatu kolam retensi yang bersama sama
terjadi peluapan, sedangkan ketinggian dengan kapasitas alur (dan bantaran banjir)
pasang maksimum, sehingga pintu-pontu akan menyimpan sementara akumulasi sisa
pada
harus ditutup, pompa dioperasikan debit yang tidak dapat langsung dialirkan oleh
kapasitas Penuh. pompa ke hilir.
Pint[ penrhrn pNrf,8 Volume yang tersimpan sementara di dalamnya
ditutuP
akan dibuang oleh pompa dan pintu_pintu
Volume cmPengrn lerlalu besar'
prsong naik PomPe bckerja
l penahan pasang ke hilir pada saat air pasang
telah mulai surut.
Kolam retensi dapat dilengkapi dengan sebuah
limpasanloverflow spillway untuk menambah
kapasitas pompa pada kondisi darurat. Mercu
spillway dibuat sama tinggi dengan elevasi air
Ir. Mulyanto DiPl. HE hilir maksimum/pasang sehingga tidak dapat
Prinsip RekaYasa Murm d!r: P'ntai
lnstalasi PomPa
terjadi limpasan air pasang ke hulu. Kalau air
hulu makin meninggi, dapat dilimpaskan di
Gambar XX
atas spillway sehingga menambah kapasitas
5. Kolam Retensi pembuangan pompa.
Gambar XXll
wati aliran air tanah (Cbr' XVll' b) 200. 1 .000.000/1 0.000 : 20.000 llha/hari
Sebuah saluran drainase tersier kota yang mi-
6. Kapasitas Dari Sistem Drainase
salnya melayani 200 ha, akan mendapatkan beban
Dalam menghitung kapasitas dari sistem drain- Iimbah ini sebesar: (20.000.200)/(60.60.24) : 46.3
ase perkotaan memerlukan penentuan
fefaktor; l/dt. atau : 0.23 lldtlha. Suatu jumlah yang tidak
. Tingkat keamanan terhadap terjadinya peng- akan berpengaruh banyak tetapi efek pencemaran-
g"n"ngun oteh huian, rembesan air tanah dan nya yang perlu diwaspadai.
Modulus drainase yaitu debit air yang di- Misalkan untuk suatu daerah komersial, besar
curah hujan harian maksimum dengan masa
hasilkan per ha. daerah layanan akan bernilai: ulang
(0,03.1000.10.000)/(60.60.24) l/dt/ha : 3,47 Vdtl 10 tahun sekali : 90 mm, modulus drainasenya :
{
Berbedanya waktu konsentrasi ini akan menye-
ll ll ll l'l 15 16 ll 16 l9 iu rt ;
l4 J o 7 f 9 i{
babkan hidrograf masukan pada suatu titik pada
Gambar XXlll Diagra m hidrograf saluran sekonder tidak jatuh se fase sehingga
Gambar XXIV
rl
kotoan Penatoan D rai nose Pe rkotoan 53
Pe notoan D r ai nase P e r
52
: :
tt
Yata4ta
: 1060 /200 lVdt'/ha : 5'3lVdt'iha -' erata+ata
C:
24O7|5OO l/dt./ha. 4.8
qrara{a,/modulus drainase :4.8/5,78
C'T!..*. / modulus drainase :5'315'78 :0,83
: o.92
Jadi dapat disederhanakan :
Debit saluran sekonder ruas ll :
Misalnya
1 jam' Q, maks.: 0.92.5.78 (100+ 100). l/dt.atau
Tersier 3 mencapai titik B selama : 1063 l/dt/ha
B selama
Debit maksimum dariA mencapai
Q,,maks : 0.89.5.78 (300) l/dt : 1543lldt
3 iam.
a,' (5/6'Qr)/2+Q' :- 0'5 Rumus umum --+ Q : C.q.A
tola:.r 1.s7)"100+'1060'sl/dt'
: 1 s40 l/dt' di mana q : modulus drainase
Q*o** : 1540/300lvdt'/ha :5'13 lt/dt"/ha'
A : luas areal layanan
d"':";,".../ modulus drainase : 5'1315'78 C koefisien reduksi yang tergantung
: 0.89 bentuk lahan dan luasnya
Makin luas akan makin kecil nilai
tl
toon Penataan Drai nase Perkotoan 55
n at'aan Dr ai nase Pe r ko
Pe
54
minimum 0,30 m lebih rendah daripada elevasi
U dengan b/h
Misalnya tampang berbentuk muka air di dalam drainase induk.
: 3 makaF : b.h : 3h2.-.h : (5'1 3)o's
: dibulatkan 1,3 m Dalam waktu 24 jam akan dievakuasi air
sebanyak 34,56.24.60.60 rn3 :
: 3.h : 3.9m.-+R : F/O : 5'141(5'1'3)
2.985.984m3.
b
: dibulatkan 0'80 m' Misalnya panjang (L) saluran drainase induk
10.000mdanV:0,5m/dt.
I : 1qz/t'?)/(C'zR) :0,000044 disediakan :
freeboard 0.70m -+ dimensi
saluran Q V.F -, F : QAI : 34.5610,5 m2.: dibulatkan
ll 70 m2.
sekonder ruas :
I : 0.000044
b : 3.9 m dibulatkan 4'00 m Peryaratan minimum untuk sluicing secara
h - 2.00m gravitasi adalah :
RECLAMATION AN D POLt)ER:i
TANTANCI PANUtTS
Sejak memasuki masa purna bakti sebagai PNS pacla tahun 2002
penulis bekerja sebagai Konsultan Bebas dalarn bidang Sumberdaya
Air dan Teknologi Mitigasi Bencana Sedimen di samping mengajar
pada beberapa Universitas
-oo0oo-
{' j"4I1;8K,.,,)
:l:'. ;tn ir-.'rlptj..,lt!r-grmt-'i'#
I
i
rf F
." ri. it..:. ,,i1.Xr1
;, {
.: a - . .. ...n"* 't'
I
?, c1 ?-0lho )-qr;p