Anda di halaman 1dari 1

Nama : Archica Novieda Antari

NIM : 20170340040

Seorang perempuan 20 tahun ingin memasang orthodonti di giginya, karena merasa giginya tidak
rapi. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter gigi, ternyata gigi pasien memang perlu dilakukan
tindakan orthodonti khususnya pada rahang atas dan bawahnya. Sebulan setelah pemasangan
orthodonti, pasien mengeluhkan bahwa salah satu gigi depannya (incisivus) terlihat lebih
menonjol/memanjang ke atas. Ternyata dokter gigi memasang posisi bracket yang salah pada
pemasangan orthodonti. Pasien meminta pertanggungjawaban dokter gigi atas kondisi yang dia
alami.

 Apa yang harus dilakukan Anda sebagai dokter gigi?


 Bagaimana penerapan “primum non nocere and beneficent” sebagai dokter gigi?
 Apa saja risiko/dampak yang akan terjadi jika kasus tersebut dibiarkan?

Pertama-tama saya akan memohon maaf kepada pasien karena rasa tidak nyaman yang Ia
rasakan. Kemudian saya akan memeriksa lebih lanjut gigi pasien. Jika memang benar terjadi
kesalahan saya akan segera memperbaikinya dengan tindakan yang tepat, tentunya dengan
persetujuan pasien. Posisi bracket yang salah akan mengakibatkan pergerakan gigi yang tidak sesuai
tujuan, sehingga saya akan membenarkan posisi bracket dengan cara membongkarnya pada salah
satu gigi yg bermasalah saja. Karena jika dibongkar seluruh gigi dengan kata lain seperti memulai dari
awal, akan memakan waktu dan biaya yang lebih. Sehingga seperlunya saja yang dibutuhkan pasien
yaitu pembongkaran bracket/behel di salah satu gigi yang memanjang. Hal itu sangat diperlukan
karena jika dokter gigi membiarkannya, kondisi gigi akan menjadi semakin parah. Gigi dapat menjadi
avulsi yang nantinya akan goyah dan bisa tanggal. Hal ini dapat memperburuk keadaan, sehingga
perlu dilakukan tindakan lebih lanjut yang lebih tepat seperti yang telah disebutkan diatas.

Anda mungkin juga menyukai