Anda di halaman 1dari 12

Green Wall

Green wall adalah tanaman vertikal dengan menggunakan kontainer modular


sebagai sistem untuk menumbuhkan berpagai tanaman yang berbeda. Green wall dimulai
sejak 30 tahun yang lalu dengan Patric Blanc seorang ahli botani dari perancis yang
menjadi penggagasnya.

Penggunaan green wall dapat digunakan pada ruangan indoor maupun outdoor.
Outdoor green wall merupakan sebuah elemen utama. Walaupun biasanya dapat digunakan
sebagai pengefektifan biaya untuk mengurangi suhu, menampung air hujan, insulasi
bangunan, green wall sendiri paling sering digunakan sebagai sebuah elemen urban
landscape. Indoor green wall bagaimana pun juga lebih memiliki batasan baik dari segi
ukuran, karena green wall tersebut harus menyesuaikan tempat di dalam ruangan, karena
batas ukuran tersebut, indoor green wall biasanya lebih mudah dalam perawatan. Green
wall aktif hanya digunakan di ruangan indoor sebagai penjernih udara, karena outdoor
green wall tidak akan memberikan banyak perubahan di lingkungan urban. Penggunaan
tanaman green wall sendiri menggunakan tanaman tropis, dan tidak akan bisa bertahan
dalam kondisi kebanyakan dari lingkungan luar ketika dilepaskan dari habitat aslinya.

Indoor Green Wall


Outdoor Green Wall

Selain untuk estetika semata, green wall memiliki beberapa manfaat yaitu:
1. Sebagai penyaring CO2 di udara

2. Menyediakan insulasi bagi bangunan

3. Mengurangi suhu panas dengan menyediakan bayangan dan mengeluarkan


kelembaban ke udara

4. Dapat digunakan unduk menanam tanaman yang dapat dimakan seperti tanaman
toga, stroberi dan lain lain.

Bagan pembagian green wall:

Green Wall

Bagian Muka Hijau Tembok Tanaman

Pot Tanaman Tembok Tembok Tembok


Rambat Lansekap Matras Tanaman
Vegetasi Modular
Teralis Sistem Sistem
Modular Kisi Kisi Jaring
Kawat tali
Tembok Tanaman Modular

Penggunaan tembok tanaman modular merupakan salah satu cara mengatasi kekurangan
lahan untuk kawasan hijau. Banyak rumah-rumah maupun gedung-gedung menggunakan
sistem ini karena memiliki banyak keuntungan. Berikut merupakan keuntungan pengunaan
sistem tembok tanaman modular :

1. Sederhana
Pemasangan instalasi tembok tanaman modular berbentuk modul-modul yang sudah
disediakan sehingga mudah untuk dilakukan dan dapat disesuaian dengan lahan yang
tersedia. Selain itu perawatannya juga sederhana, tidak membutuhkan perlakuan
khusus, mudah untuk dibongkar pasang jika terdapat tanaman yang rusak atau mati
dapat segera diganti tanpa merusak tanaman yang lain. Modul berukuran 50 x 40 cm
dengan kedalaman 9 cm, yang terdiri dari bingkai bagian luar dari bahan metal (outer
metal), bagian kawah (tray grow) untuk tempat penanaman tanaman, penutup kawah,
lubang dan saluran sistim pengairan, serta empat bagian yang masing-masing
mempunyai dua arah aliran yaitu untuk air masuk dan air yang keluar.
2. Banyak diperjual-belikan di pasaran. Selain itu, tembok tanaman modular ini dapat
dibuat sendiri dengan memanfaatkan bahan dan peralatan yang ada di sekitar.
3. Karena berbentuk modular, variasi tanaman yang dapat ditanampun beragam. Hal ini
menambah nilai estetis yang tercipta.
4. Penempatannya fleksibel. Dapat diletakkan di dalam ruangan maupun di luar ruangan
namun hal ini mempengaruhi jenis tanaman yang ditanam.

A. Tanaman yang digunakan

Tidak semua tanaman dapat ditanam dengan sistem tembok modular. Ciri-ciri
tanaman yang dapat ditanam pada tembok modular adalah :

- Ringan, tidak terlalu berat. Hal ini agar tidak memberatkan rangka sehingga
meminimalisir timbulnya resiko yang tidak diinginkan.
- Pertumbuhan lambat agar lebih mudah dalam perawatan sehingga tidak perlu
sering memotong ataupun mengganti tanaman. Selain itu, pola yang ingin
dihadirkan akan tetap terjaga.
- Menghindari penggunaan tanaman rampat karena dapat mengganggu tanaman
yang ada di sekitarnya.
- Menggunakan tanaman yang besarnya tidak melebihi besar modul yaitu 50 x
40 x 9 cm
Berikut merupakan beberapa contoh tanaman-tanaman yang dapat
diaplikasikan pada tembok modular :

1. Kuping Gajah

Ciri khas yang dimiliki oleh tanaman ini adalah daun yang berbentuk hati
dengan garis–garis atau urat daun berwarna putih keperakan. Kuping gajah sendiri
terbagi menjadi dua jenis, kuping gajah jenis yang lama mempunyai helai daun
yang besar, sedangkan untuk varian yang lebih baru dari kuping gajah helai
daunnya lebih kecil.

2. Hosta

Daunnya yang variegata dan indah sangat cocok, terutama bagi vertical
garden yang tidak terlalu banyak mendapatkan sinar matahari. Hosta adalah
tanaman yang evergreen alias perennial.
3. Begonia
Begonia di Indonesia keunikannya terdapat pada corak daunnya (contohnya
begonia iron cross) namun sebenarnya tanaman ini memiliki bunga yang indah.
Salah satu contoh adalah begonia summer rainbow F2 keluaran Mr. Fothergills.

4. Cryptanthus

Jenis tanaman ini memiliki kekayaan warna yang beraneka ragam, mulai
dari merah, hijau, abu–abu dan juga garis–garis putih. Cryptanthus merupakan jenis
tanaman yang tahan terhadap teriknya sinar matahari dan juga dapat hidup di
bawah naungan tumbuhan lain. Tanaman ini sering dijadikan sebagai aksen dari
vertical garden karena warna–warnanya yang bervariatif. Juga dapat digunakan
membuat pola–pola unik dan menawan.
5. Bromeliads
Bromeliads merupakan tanaman yang bisa hidup tanpa media tanam dan tidak
perlu disiram, mereka hanya menyerap sedikit air melalui akar mereka. Janggut
musa atau spanish moss termasuk kategori bromeliads
6. Sukulen

Sukulen sangat cocok ditanam di kebun vertikal atau taman vertical karena
memiliki daya adaptasi yang luar biasa dan sangat tahan terhadap fluktuasi
temperatur dan cuaca.

7. Neoregelia
Neoregelia yang umum digunakan untuk vertical garden adalah jenis neoregelia olens.
Ciri fisik yang dimiliki tanaman ini daun yang berwarna merah polus dan berujung
rata. Selain itu ada neoregelia carolinae dengan corak daun yang bergaris.

B. Teknis Pelaksanaan

Dalam pemasangan green wall yang menggunkan sistem tanaman modular pada
dinding bangunan, diperlukan beberapa alat yang harus dipersiapkan sebelum proses
pemasangan. Beberapa alat yang harus disediakan :

o Modular Panel Planter

Berfungsi sebagai tempat median tanaman yang


memiliki variasi ukuran, dan dapat menampung ukuran
pot dengan maksimal 50 x 40 x 9 cm

o Watherproof Sheet
Berfungsi untuk melapisi dinding dari air
yang menyiram tanaman agar tidak masuk ke dalam
struktur bangunan. Sehingga bangunan tetap
terjaga kekuatan dan ketahanannya

o Frame

Berfungsi sebagai rangka


tambahan untuk menyangga
Modular panel planter, sistem irigasi, dan tanaman. Yang ditempel ke dinding
bangunan.
o Sistem Irigasi
Berfungsi sebagai sistem penyiraman tanaman secara otomatis sesuai
waktu dan
kapasitas yang sudah
diatur, sehingga
tanaman dapat terawat
dengan baik.

Setelah beberapa bahan diatas tersedia maka proses pemasangan sistem


tanaman modular dapat dilakukan, berikut adalah beberapa tahap – tahap
pemasangan green wall dengan sistem tanaman modular :

Tahap – tahap pemasangan :

o Mengukur luas dinding yang ingin di pasang green wall


o Lalu mengaplikasikan watherproof sheet pada dinding yang telah diukur
dan ingin dipasang green wall
o Setelah weatherproof sheet terpasang proses selanjutnya dengan merangkai
rangka frame ke dinding bangunan dengan menggunakan sekrup dan baut.
o Setelah rangka frame terpasang, tahap selanjutnya dengan merangkai pipa,
monitoring system, dan pipa irigasi sebagai sistem rigasi tanaman pada
modul
o Setelah rangka frame dan sistem irigasi terpasang, tahap selanjutnya dengan
memasang modular panel planter pada rangka frame sesuai kebutuhan
o Kemudian tahap terakhir dengan memindahkan pot – pot beserta tanaman
ke dalam modul sesuai dengan pola dan jenis tanaman yang diinginkan.

C. Studi Kasus

Athenaeum Hotel sudah berdiri pada awal tahun 1980 an, namun pada tahun 2009
seorang ahli botai asak Perancis memberikan sentuhan berupa Green wall pada

Athenaeum Hotel, London Detail Green Wall


fasadnya yang terdiri dari 260 spesies, dan 1200 buah tanamn sungguhan, green wall
pada bangunan ini pun mencapai ketinggian lantai 10 dari bangunan tersebut. Sistem
green wall pada hotel tersebut didukung menggunakan sistem modular berdasarkan
interloking unit dan vertikal garden dengan menggunakan sistem rangka yang ringan.
Penggunaan green wall pada hotel ini tidak hanya sebagai sebagai estetika tetapi juga
sebagai tampilannya dan integrasinya dalam skala kota, selain itu green wall pada hotel
ini terinspirasi dari sebuah prinsip tanaman tumbuh di hutan hujan tropis. Patric Blanc
sendiri lebih menggunakan sistem hydroponic wall, dimana sistem ini menggunakan
media air sebagai media tanamnya.

Kesimpulan

Sistem tanaman modular merupakan salah satu sistem dari dinding hijau (green
wall) yang cukup flexible dan dapat digunakan pada bagian fasad maupun dalam
ruangan dengan berbagai macam ukuran, selain flexible sistem modular juga
merupakan salah satu sistem dinding hijau (green wall) yang mudah dalam perawatan
dan juga penggantian jenis tanaman yakni cukup dengan mengambil salah satu pot
tanaman yang rusak tanpa harus mengganti tanaman keseluruhan. Sehingga tanaman
dapat terjaga kesegaran dan keindahan lebih lama dan juga menambah keindahan baik
exterior maupun interior bangunan.
Daftar Pustaka

- http://tanamanartificial.com/macam-macam-inspirasi-vertical-garden/
- https://mitalom.com/jenis-dan-contoh-tanaman-untuk-taman-vertikal-vertikal-
garden/
- https://www.naava.io/editorial/what-are-green-walls
- http://www.greenovergrey.com/living-walls/what-are-living-walls.php
- http://www.itv.com/news/london/2016-10-12/how-london-is-embracing-the-
vertical-garden-or-living-wall/
- https://dirt.asla.org/2009/08/31/athenaeum-hotels-eight-story-green-wall/
- https://www.theguardian.com/lifeandstyle/gardening-blog/2009/may/19/patrick-
blanc-green-wall

Anda mungkin juga menyukai