Fraktur Greenstick
Fraktur Greenstick
TINJAUAN PUSTAKA
Fraktur greenstick adalah fraktur dimana salah satu sisi patah dan sisi
lainnya melengkung. Disebut fraktur greenstick karena bentuk patahannya sama
dengan patahan dahan hijau (pohon muda segar), dimana jika dahan hijau patah
maka hanya satu sisi saja yang patah sedangkan sisi yang lainnya melengkung
tetapi masih intak. Fraktur greenstick terjadi apabila ada robekan periosteum dan
kortex pada daerah konveks dari deformitas.Pada fraktur greenstick, ada bagian
korteks yang masih intak. Jadi pada fraktur greenstick, fraktur terjadi pada korteks
yang terdapat pada sisi yang berlawanan dari arah energi sedangkan korteks yang
langsung mendapat energi masih intak. Fraktur greenstick merupakan fraktur yang
stabil karena sebagian dari tulang tetap utuh dan tak terputus.
2
3
2.2 Patofisiologi
Bentuk fraktur yang unik pada anak-anak adalah hasil dari perbedaan
biologis antara anak-anak dengan dewasa. Secara spesifik, keberadaan lempeng
pertumbuhan (growth plate), periosteum yang tebal, serta kemampuan tulang
anak-anak yang elastis seperti plastik, dan kemampuan mengalami remodelling
adalah dasar dari gambaran fraktur yang khas pada anak-anak.Tulang pada anak-
anak lebih lembut dan lebih elastis daripada tulang dewasa, sehingga lebih tahan
terhadap tekanan. Kepadatan tulang pada anak-anak lebih rendah daripada tulang
dewasa, tetapi periosteumnya lebih tebal. Karena tulang pada anak-anak
mempunyai elastisitas yang tinggi dan periosteum yang tebal maka jarang
didapatkan fraktur komplit pada anak-anak. 1,6,9,14
Fraktur greenstick merupakan fraktur inkomplit pada anak-anak. Fraktur
greenstick terjadi karena adanya kompresi longitudinal dan torsional. Ada dua
jenis fraktur greenstick yaitu angulasi ke volar (sering ditemukan) dan angulasi ke
dorsal (jarang ditemukan). 4,15
Pola fraktur greenstick terjadi sebagai akibat dari elastisitas tulang. Fraktur
pada anak-anak paling sering disebabkan jatuh karena bermain atau sedang
berolahraga. Faktor resiko terjadinya fraktur greenstick adalah aktivitas dengan
resiko jatuh atau dapat juga karena adanya pukulan (kompresi) pada lengan
bawah. 13
2.3 Gambaran klinis
2.3.1 Anamnesa
Sering kali pasien datang sudah dengan keluhan bahwa tulangnya patah
karena jelasnya keadaan patah tulang tersebut bagi pasien. Sebaliknya juga
mungkin, fraktur tidak disadari oleh penderita dan mereka datang dengan keluhan
keseleo, terutama patah yang disertai dislokasi fragmen yang minimal. 12
Pemeriksaan untuk menentukan ada atau tidaknya fraktur terdiri atas tiga langkah
yaitu lihat (inspeksi/look), raba (palpasi/feel), dan gerakan (move). 12
a. Inspeksi / look
Terlihat adanya asimetris pada kontur atau postur, pembengkakan, dan perubahan
warna local. Pasien merasa kesakitan, mencoba melindungi anggota badannya
yang patah, terdapat pembengkakan, perubahan bentuk berupa bengkok, terputar,
pemendekan, dan juga terdapat gerakan yang tidak normal. Pasien diinstruksikan
untuk menggerakkan bagian distal lesi, bandingkan dengan sisi yang sehat.
b. Palpasi / feel
Nyeri yang secara subyektif dinyatakan dalam anamnesis, didapatkan juga secara
objektif pada palpasi. Nyeri itu berupa nyeri tekan yang sifatnya sirkuler dan nyeri
tekan sumbu pada waktu menekan atau menarik dengan hati-hati anggota badan
yang patah searah dengan sumbunya.
pulsasi arteri, warna kulit, pengembalian cairan kapiler (capillary refill test), dan
sensibilitas. 7,12
c. Gerakan / move
2.4 Diagnosa
2.5 Penatalaksanaan
Pedoman terapi fraktur berdasarkan umur dari anak, lokasi fraktur dan
derajat displacement dan angulasi. Terapi yang digunakan adalah dengan reposisi
tertutup dan immobilisasi dengan gips. Reposisi fraktur dapat menggunakan
7
Derajat angulasi yang dapat diterima pada fraktur sepertiga tengah radius
dan ulna yaitu hingga 30 derajat pada bayi, sedangkan pada anak-anak hingga 15
derajat tergantung umur. Pada anak-anak, jika angulasi kurang dari 10 derajat
dengan umur kurang dari 10 tahun maka tidak memerlukan koreksi angulasi.
Sedangkan angulasi yang dapat diterima pada fraktur sepertiga distal radius dan
ulna yaitu hingga 30 derajat pada bayi dan 15 derajat pada anak-anak. 17
0 – 2 tahun 2 – 3 minggu
2 – 5 tahun 3 – 4 minggu
6 – 10 tahun 5 – 6 minggu
menjaga tekanan pada sendi periosteal tetap utuh. Long-arm cast dapat digunakan
setelah lengan bawah diposisikan supinasi atau pronasi. 17
2.6 Komplikasi