Anda di halaman 1dari 51

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA N 1 Bae Kudus


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Klasifikasi Makhluk Hidup
Alokasi Waktu : 5 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-3
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
KD pada KI-3 Indikator KD pada KI-3
3.2. Memahami prinsip-prinsip 3.2.1. Mendeskripsikan prinsip
klasifikasi makhluk hidup dalam lima klasifikasi makhluk hidup.
kingdom. 3.2.2. Menjelaskan sistem klasifikasi
makhluk hidup.
3.2.3. Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk
hidup berdasarkan klasifikasi lima
kingdom.
3.2.2. Membandingkan ciri-ciri makhluk
hidup tiap kingdom.
KD pada KI-4 Indikator KD pada KI-4
4.2. Menyajikan kladogram 4.2.1. Melakukan pembuatan kladogram
berdasarkan prinsip-prinsip klasifikasi berdasarkan prinsip klasifikasi makhluk
makhluk hidup. hidup.
4.2.2. Mempresentsikan hasil
pembuatan kladogram.

C. Materi Pembelajaran
1. Prinsip klasifikasi makhluk hidup
2. Dasar klasifikasi makhluk hidup
3. Kunci determinasi sederhana
4. Kladogram (pohon filogeni)
5. Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenclatur

D. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (2 JP)
Langkah Sintaks Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru memberikan salam, guru 5 menit
Pendahuluan menanyakan kabar kepada siswa
dengan memberikan pertanyaan
“Bagaimana kabarnya kalian
hari ini?”.
2. Guru memeriksa kehadiran
siswa.
3. Guru memberikan apersepsi
dengan menanyakan kepada
peserta didik ”Apa yang
dimaksud klasifikasi?
Bagaimana cara
mengklasifikasikan? Mengapa
harus diklasifikasikan?”.
4. Guru memotivasi siswa untuk
mempelajari klasifikasi makhluk
hidup dengan baik untuk
mengetahui kelebihan dan
manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Guru memberikan orientasi
pembelajaran dengan
mengemukakan tujuan
pembelajaran, apa yang akan
dilakukan dan bagaimana
pengorganisasian
kelas/kelompok.
Kegiatan Inti Stimulation Mengamati gambar kelompok 5 menit
(Stimulasi/Pem makhluk hidup tertentu, kemudian
berian mendiskusikan yang dimaksud
Rangsangan) dengan keanekaragaman hayati.

Problem Peserta didik merumuskan masalah, 10 menit


Statement tentang:
1. Bagaimanakah prinsip klasifikasi
makhluk hidup?
(Pernyataan/Ide 2. Bagaimanakah dasar klasifikasi
ntifikasi makhluk hidup?
Masalah) 3. Bagaimanakah sistem klasifikasi
makhluk hidup?
Data Collection 1. Membentuk kelompok maksimal 30 menit
(Pengumpulan dengan 4 orang anggota.
Data) 2. Peserta didik berdiskusi terkait
dengan prinsip klasifikasi
makhluk hidup
3. Peserta didik ditugasi untuk
mengeksplorasi lingkungan
sekolah untuk mencari berbagai
tumbuhan.
4. Mengidentifkasi jenis tumbuhan
dan mengelompokkanya
berdasarkan ciri-ciri
morfologinya.
5. Membuat tabel data tentang
klasifikasi jenis tumbuhan.
(LDS.1-Prinsip Klasifikasi)
(LKS.1-Klasifikasi Jenis
Tumbuhan)
Data Processing Diskusi kelompok melengkapi data 10 menit
(Pengolahan prinsip klasifikasi dan
Data) mengklasifikasikan /
mengelompokkan jenis tumbuhan
ke dalam kelompok tertentu
(menggunakan teknik diskusi
Round-Table).
Verification 1. Mempresentasikan tabel diskusi 10 menit
(Pembuktian) soal berkaitan dengan dasar dan
prinsip klasifikasi serta data tabel
pengelompokkan jenis tumbuhan
yang ditemukan.
2. Diskusi kelas mengelaborasi
hasil verifikasi hasil diskusi
kelompok.
Generalization 1. Membuat simpulan tentang 10 menit
(Menarik klasifikasi makhluk hidup
Kesimpulan) (prinsip, dasar, sistem klasifikasi
dengan menunjukkan berbagai
contoh).
2. Merumuskan nilai-nilai yang
dapat diperoleh setelah
mempelajari klasifikasi makhluk
hidup.
Kegiatan 1. Me-review materi yang telah 10 menit
Penutup dipelajari.
2. Memberi penugasan, mencari
bagaimana cara membuat kunci
determinasi serta menjelaskan
penugasan untuk pertemuan
selanjutnya.
3. Menyampaikan pesan-pesan
berkaitan dengan maanfaat
mempelajari klasifikasi makhluk
hidup.

2. Pertemuan Kedua (2 JP)


Langkah Sintaks Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru memberikan salam, guru 5 menit
Pendahuluan menanyakan kabar kepada siswa
dengan memberikan pertanyaan
“Bagaimana kabarnya kalian
hari ini?”.
2. Guru memeriksa kehadiran
siswa.
3. Guru memberikan apersepsi
dengan menanyakan kepada
peserta didik ”Bagaimana cara
menemukan suatu makhluk
hidup? Bagaimana cara
mengetahui kelompok makhluk
hidup? Apa yang dimaksud
penamaan makhluk hidup?
Bagaimana cara
penamaannya?”.
4. Guru memotivasi siswa untuk
mempelajari tata nama suatu
organisme dengan baik untuk
mengetahui kelebihan dan
manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Guru memberikan orientasi
pembelajaran dengan
mengemukakan tujuan
pembelajaran, apa yang akan
dilakukan dan bagaimana
pengorganisasian
kelas/kelompok.
Kegiatan Inti Stimulation Mengamati gambar berbagai 5 menit
(Stimulasi/Pem kelompok makhluk hidup,
berian kemudian mendiskusikan yang
Rangsangan) bagaimana tata penamaannya.
Problem Peserta didik merumuskan masalah, 20 menit
Statement tentang:
(Pernyataan/Ide 1. Bagaimana mengetahui makhluk
ntifikasi hidup jenis baru?
Masalah) 2. Bagaimana cara mengidentfikasi
makhluk hidup?
3. Bagaimanakah tata penamaan
suatu makhluk hidup?
4. Menggunakan Bahasa apakah
dalam penamaannya?
5. Mengapa tidak menggunakan
Bahasa daerah untuk
penamaannya?
Data Collection 1. Membentuk kelompok maksimal 20 menit
(Pengumpulan dengan 4 orang anggota.
Data) 2. Peserta didik berdiskusi
mengenai tata penamaan
makhluk hidup
3. Membuat tabel data tentang jenis
tumbuhan yang telah diketahui.
(LKS.2-Kunci Determinasi)
Data Processing Diskusi kelompok melengkapi data 10 menit
(Pengolahan identifikasi jenis tumbuhan di
Data) lingkungan sekitar (menggunakan
teknik diskusi Round-Table).
Verification 1. Mempresentasikan tabel jenis 10 menit
(Pembuktian) tumbuhan yang ditemukan
beserta kunci determinasinya.
2. Diskusi kelas mengelaborasi
hasil verifikasi hasil diskusi
kelompok.
Generalization 1. Membuat simpulan tentang 10 menit
(Menarik klasifikasi makhluk hidup yaitu
Kesimpulan) terkait dengan kunci determinasi
dan tata penamaan makhluk
hidup.
2. Merumuskan nilai-nilai yang
dapat diperoleh setelah
mempelajari klasifikasi makhluk
hidup.
Kegiatan 1. Me-review materi yang telah 10 menit
Penutup dipelajari.
2. Memberi penugasan, yaitu
membuat rangkuman materi
klasifikasi makhluk hidup serta
menginformasikan tentang
materi selanjutnya.
3. Menyampaikan pesan-pesan
berkaitan dengan maanfaat
mempelajari klasifikasi makhluk
hidup.

3.Pertemuan Ketiga (1JP)


Ulangan Harian (Soal Terlampir)
E. Teknik Penilain dan Instrumen Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Pengetahuan: tes tertulis pilihan ganda, dan uraian
b. Penilaian Keterampilan: portofolio, dan presentasi
2. Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran
Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran terlampir.

F. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Kegiatan Pembelajaran Remedial dan Pengayaan dilaksanakan setelah penilaian.

G. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific approach
2. Metode : Ceramah, observasi, dan diskusi
3. Model : Discovery learning

H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/alat : Whiteboard, blackboard, LCD, Spidol, Kapur tulis,
Laptop, Taman Sekolah (Lingkungan sekitar).
2. Bahan : Bahan Presentasi Powerpoint-Keanekaragaman Hayati,
LKS dan LDS.
3. Sumber Belajar :
Irnaningtyas. 2013. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Pratiwi, D.A., dkk. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
Pujiyanto, Sri., Rejeki Siti F. 2013. Menjelajah Dunia Biolgi Untuk Kelas X
SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Solo: Tiga Serangkai.

Lampiran
Lampiran 1 : Rincian Materi Konseptual: Klasifikasi Makhluk Hidup
Lampiran 2 : LKS (Lembar Kerja Siswa) dan LDS (Lembar Diskusi Siswa)
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian Sikap: Lembar Penilaian Sikap
Lampiran 4 : Instrumen Penilaian Keterampilan
Lampiran 5 : Instrumen Penilaian Portofolio
Lampiran 6 : Instrumen Penilaian Kognitif: Lembar Soal dan Kisi-kisi

Mengetahui, Kudus, 16 Agustus 2016


Guru Pamong Mahasiswa Praktikan

Dra. Theresia Ninuk Dyah J. Erik Prasetyo


NIP. 19580606 198203 2 012 NIM. 4401413012
Lampiran 1
Rincian Materi Konseptual
Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan
ke dalam kelompok tertentu. Pengelompokan ini disusun secara runtut sesuai dengan
tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke
tingkatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara klasifikasi makhluk
hidup disebut taksonomiatau sistematik.
Prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan
membentuk takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki
banyak persamaan ciri. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk
hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati.
A. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup
Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya
dengan makhluk hidup dari jenis yang lain
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup
4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya

Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat


seperti berikut.
1. Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka
ragam.
2. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

B. Prinsip Klasifikasi Makhluk Hidup


Ahli biologi juga mengklasifikasikan organisme ke dalam kategori yang berbeda
terutama dengan menilai derajat kesamaan yang jelas dan perbedaan yang dapat
mereka lihat. Asumsinya adalah bahwa semakin besar tingkat kesamaan fisik,
semakin dekat hubungan biologis.
Saat menemukan organisme yang diketahui, peneliti mulai klasifikasi mereka
dengan mencari ciri-ciri anatomi yang tampaknya memiliki fungsi yang sama seperti
yang ditemukan pada spesies lain. Langkah selanjutnya adalah menentukan apakah
ada atau tidak kesamaan yang disebabkan oleh perkembangan evolusi independen
atau keturunan dari satu nenek moyang.
Jika yang terakhir ini terjadi, maka dua spesies mungkin terkait erat dan harus
diklasifikasikan ke dalam kategori biologis yang sama atau dekat.
1. Homologi.
Fitur anatomi, organisme yang berbeda, yang memiliki penampilan atau
fungsi yang sama karena mereka mewarisi dari nenek moyang yang sama yang
juga memiliki mereka. Misalnya, tubuh depan beruang, sayap burung, dan lengan
Anda memiliki jenis fungsional yang sama seperti yang dilakukan nenek moyang
tulang reptil dengan kita. Oleh karena itu, tulang merupakan struktur homolog.
Semakin banyak homologi dua organisme miliki, semakin besar kemungkinan
bahwa mereka memiliki hubungan genetik dekat.
Ada juga kesamaan dapat nonhomolog struktural antara spesies. Dalam kasus
ini, nenek moyang tidak memiliki struktur anatomi yang sama dengan
keturunannya. Sebaliknya, kesamaan karena perkembangan independen dalam
garis evolusi sekarang terpisah. Kesamaan menyesatkan seperti ini
disebut homoplasies. Struktur Homoplastic dapat menjadi hasil dari paralelisme,
konvergensi, atau kebetulan belaka.
Semakin banyak homologi dua organisme miliki, semakin besar kemungkinan
bahwa mereka memiliki hubungan genetik dekat

2. Paralelisme
Paralelisme atau evolusi paralel, merupakan perkembangan evolusi yang sama
pada baris spesies yang berbeda setelah perbedaan dari satu nenek moyang yang
tidak memiliki karakteristik tetapi tidak memiliki fitur anatomi awal yang
mengarah ke sana. Misalnya, beberapa monyet Amerika Selatan dan Afrika
berevolusi ukuran tubuh relatif besar independen satu sama lain. Nenek moyang
mereka adalah monyet jauh lebih kecil tetapi sebaliknya mengingatkan pada
spesies keturunan nanti. Rupanya, alam memilih untuk tubuh monyet yang lebih
besar di kedua benua selama 30 juta tahun terakhir.
Evolusi paralel, merupakan perkembangan evolusi yang sama pada baris
spesies yang berbeda setelah perbedaan dari satu nenek moyang yang tidak
memiliki karakteristik tetapi tidak memiliki fitur anatomi awal yang mengarah
ke sana
3. Konvergensi
Konvergensi dalah pengembangan dari fitur anatomi yang serupa di garis
spesies yang berbeda setelah perbedaan dari satu nenek moyang yang tidak
memiliki sifat awal yang mengarah ke sana. Para nenek moyang biasanya lebih
lama dalam waktu daripada halnya dengan paralelisme. Penampilan dan perilaku
serupa serigala pemangsa Amerika Utara dan serigala Tasmania (harimau
Tasmania) adalah contohnya. Yang pertama adalah mamalia plasenta seperti
manusia dan yang terakhir adalah hewan berkantung Australia seperti kanguru.
Nenek moyang mereka hidup pada jaman dinosaurus 125 juta tahun yang lalu dan
sangat berbeda dari keturunan ini sekarang. Pada kenyataannya, ada beberapa
marsupial Australia lain adalah contoh mencolok dari evolusi konvergen dengan
mamalia plasenta di tempat lain.

Evolusi konvergen adalah proses di mana dua spesies memperoleh fitur


serupa secara independen dari satu sama lain
4. Analogi
Analogi adalah fitur anatomi yang memiliki bentuk yang sama atau fungsi
pada spesies yang berbeda yang tidak memiliki atau nenek moyang yang dikenal.
Misalnya, sayap seekor burung dan kupu-kupu adalah struktur analog karena
mereka terlihat serupa dalam bentuk dan fungsi. Namun, sayap mereka sangat
berbeda di bagian dalam. Sayap burung memiliki kerangka internal yang terdiri
dari tulang, sementara sayap kupu-kupu tidak memiliki tulang sama sekali dan
tetap kaku sebagian besar dilewati tekanan fluida. Analogi mungkin karena
homologi atau homoplasies, tetapi nenek moyang, jika ada, tidak diketahui.

Analogi adalah fitur anatomi yang memiliki bentuk yang sama atau fungsi
pada spesies yang berbeda yang tidak memiliki atau dikenal nenek moyang.

C. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup


Sistem klasifikasi makhluk hidup selalu mengalami perkembangan dari masa ke
masa. Ada beberapa sistem yang pernah digunakan secara internasional, yaitu sistem
dua kingdom, sitem yiga kingdom, sistem empat kingdom, sistem lima kingom,
sistem enam kingdom, sistem tujuh kingdom, sistem delapan kigdom, dan sistem tiga
domain.
1. Sistem Dua Kingdom
Klasifikasi sistem dua kingdom dikemukakan oleh Aristoteles. Sistem klasifikasi
ni membagi organisme dibumi ini menjadi dua kelompok besar (kingdom), yaitu
Plantae dan Animalia.
2. Sistem Tiga Kingdom
Klasifikasi sistem tiga kingdom dikemukakan oleh Ernst Haeckel pada tahun
1866, setelah ditemukannya mikroskop cahaya untuk mengungkap adanya
organisme uniseluler (bersel satu). Sistem klasifikasi ini membagi organise
dibumi menjadi tiga kelompok besar, yaitu Protista, Plantae, dan Animalia.
3. Sistem Empat Kingdom
Klasifikasi empat kingdom dikemukakan oleh Herbert Copeland; sejak
ditemukanna mikroskop elektron untuk mengungkap struktur ultramikroskopik
sel, misalnya ada atau tidak adanya membra inti disebut prokrioa, sedangkan
organisme yang membran inti disebut eukariota. Sistem klasifikasi ini membagi
organisme dibumi menjadi empat kelompok besar, yaitu Monera, Protista, dan
Animalia.
4. Sistem Lima Kingdom
Klasifikasi sistem lima kingdom dikemukakan oleh R.H. Whittaker pada tahun
1969. Dasar klasifikasi yang digunakan, yaitu ciri struktur sel dan cara
memperoleh makannannya. Jamur dipisahkan dari kingdim plantae, dengan
alasan jamur tidak dapat membuat makanan sendiri. Oleh sebab itu, klasifikasi
sistem lima kingdom terdiri atas Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
5. Sistem Enam Kingdom
Klasifikasi sistem enam kingdom dikemukakan oleh Carl Woese pada tahun 1977,
setelah ia menemukan adanya perbedaan pada kelompok prokariota (tidak
memiliki membran inti sel) berdasarkan perbandingan RNA ribosom dan urutan
lengkap genom pada species bakteri yang masih hidup. Woese mengelompokan
prokariota menjadi dua kingdom, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.
Archaebacteria memiliki ciri utama yaitu dinding selnya tidak mengandung
pertidoglikan dan dapat hidup dilingkungan yang ekstrim. Sedangkan Eubacteria
memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan, kecuali genus Chlamydia.
Klasifikasi sistem enam kingdom terdiri atas Archaebacteria, Eubacteria, Protista,
Fungi, Plantae, dan Animalia.
6. Sistem Delapan Kingdom
Klasifikasi sistem delapan kingdom yang diajukan oleh Thomas Cavalier-Smith
pada tahun 1993 membagi kingdom tunggal protista menjadi tiga kingdom, yaitu
Archezoa, Protozoa, Chromista, Fungi, Plante dan Animalia.
7. Sistem Tiga Domain
Domain adalah suatu tingkatan taksonomi di atas kingdom. Sistem tiga domain
dikemukakan oleh Carl Woese dan beberapa ahli sistematika lainnya. Makhluk
hidup dibagi menjadi tiga domain, yaitu Archaea, Bacteria dan Eukarya
(Eukariota). Domain Eukariota terdiri atas Archezoa, Euglenozoa, Alveolata,
Stramenopila, Rhodopita, Plantae, Fungi dan Animalia.
Macam Klasifikasi Makhluk Hidup
Ada bermacam sistem klasifikasi makhluk hidup. Sistem klasifikasi ini berkembang
mulai dari yang sederhana hingga berdasar sistem yang lebih modern.
1. Sistem Artifisial / Buatan/Modern
Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri
yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat
makhluk hidup. Penganut sistem ini di antaranya Aristoteles dan Theophratus
(370 SM).
Dasar Klasifikasi Modern
Dengan munculnya teori Darwin, klasifikasi yang dapat secara umum
diterima seharusnya mencerminkan prinsip Darwin tentang common
descent (asal usul yang sama). Filogeni (phylogeny) adalah pohon kehidupan
(tree of life) yang merupakan hirarki struktur dimana setiap bentuk kehidupan
terkait dengan bentuk kehidupan yang lain. Filogeni bukan sebuah aktivitas
(sesuatu yang kita upayakan), tetapi adalah fakta (sesuatu yang coba kita
temukan). Representasi pohon kehidupan ini menjadi populer dalam karya ilmiah,
ketika dasar klasifikasi klasik tidak mempertimbangkan makhluk hidup yang
sudah punah, klasifikasi modern menggunakan fosil-fosil yang ditemukan untuk
mengelompokkan makhluk hidup sejak kehidupan pertama muncul.

Pohon eukariota | Photo by Madeleine Price Ball is not licensed (Public Domain)
Pengelompokkan ini akan berdasarkan matriks data molekuler, seperti urutan
asam nukleat (DNA) dan struktur protein. Semakin besar tingkat kemiripan
susunan urutan DNA suatu spesies, semakin dekat pula kekerabatan antar spesies
tersebut. Misalnya, kekerabatan manusia dengan simpanse sangat dekat
dibandingkan kekerabatan manusia dengan tikus, meskipun demikian
kekerabatan manusia dengan tikus lebih dekat daripada kekerabatan manusia
dengan ayam atau ikan.
2. Sistem Natural / Alami
Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri
struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi) secara
alamiah. Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18).
Linnaeus berpendapat bahwa setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk yang
berbeda. Oleh karena itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki sejumlah ciri
yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini,
Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.
3. Sistem Filogenetik
Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada hubungan kekerabatan
secara evolusioner. Beberapa parameter yang digunakan dalam klasifikasi ini
adalah sebagai berikut:
a. Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal
Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus
polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena
bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia,
terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan
bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba.
b. Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melakukan
klasifikasi makhluk hidup. Adanya persamaan gen menunjukkan adanya
kekerabatan.

Linnaeus mengklasifikasikan organisme berdasarkan ciri-ciri fisik yang jelas.


Pada dasarnya, organisme dikelompokkan bersama-sama jika mereka tampak
sama.
Setelah Darwin menerbitkan teori evolusi pada 1800-an, para ilmuwan
mencari cara untuk mengklasifikasikan organisme yang menunjukkan filogeni.
Filogeni adalah sejarah evolusi dari kelompok organisme yang terkait. Hal ini
diwakili oleh pohon filogenetik, seperti pada Gambar di bawah ini.
Salah satu cara untuk mengklasifikasikan organisme yang menunjukkan
filogeni adalah dengan menggunakan yang disebut dengan klade. Klade adalah
sekelompok organisme yang meliputi leluhur dan semua keturunannya. Klade
didasarkan pada kladistika. Ini adalah metode membandingkan ciri-ciri spesies
terkait untuk menentukan hubungan leluhur dan keturunannya.

Pohon filogenetik. Pohon filogenetik ini menunjukkan bagaimana tiga spesies


hipotetis terkait satu sama lain melalui nenek moyang yang sama.
Klade diwakili oleh kladogram, seperti pada Gambar di bawah ini. Kladogram
ini merupakan klade mamalia dan reptil. Klade Reptil termasuk burung. Hal ini
menunjukkan bahwa burung berevolusi dari reptil. Linnaeus mengklasifikasikan
mamalia, reptil, dan burung-burung di kelas yang terpisah. Ini menutupu
hubungan evolusi mereka.

Kladogram ini mengklasifikasikan mamalia, reptil, dan burung-burung pada


Klade didasarkan pada hubungan evolusioner mereka.
Sistem Klasifikasi Carolus Linnaeus
Salah satu Peneliti alam paling penting abad ke-18 adalah seorang dokter ahli botani
dan medis Swedia bernama Karl von Linné. Dia menulis 180 buku terutama
menggambarkan spesies tanaman secara sangat rinci.
Karena tulisan-tulisannya diterbitkan sebagian besar dalam bahasa Latin, ia dikenal
dunia ilmiah hari ini sebagai Carolus Linnaeus, yang merupakan bentuk Latin dia piilih
untuk nama-nya.
Pada tahun 1735, Linnaeus menerbitkan sebuah buku berjudul Systema Naturae yang
sangat berpengaruh di mana ia dijelaskan rencananya untuk mengklasifikasikan semua
organisme yang dikenal dan belum ditemukan sesuai dengan tingkat yang lebih besar atau
lebih kecil dari kesamaan mereka. Sistem klasifikasi Linnaean diterima secara luas pada
awal abad ke-19 dan masih merupakan kerangka dasar bagi semua taksonomi dalam ilmu
biologi hari ini.
Sistem Linnaeus menggunakan dua kategori nama latin, genus dan spesies, untuk
menunjuk setiap jenis organisme. Genus adalah kategori tingkat yang lebih tinggi yang
mencakup satu atau lebih spesies di bawahnya. Seperti tingkat penunjukan ganda disebut
sebagai binomial nomenklatur atau binomen (harfiah “dua nama” dalam bahasa Latin).
Misalnya, Linnaeus menggambarkan manusia modern dalam sistem tubuhnya dengan
Homo sapiens binomen, atau “orang yang bijaksana”. Homo adalah genus dan sapiens
spesies kita.

genus genus

species species species species

Linnaeus juga menciptakan kategori klasifikasi lebih inklusif yang lebih tinggi.
Misalnya, ia menempatkan semua monyet dan kera bersama dengan manusia ke dalam
urutan Primata. Ia menggunakan kata Primata (dari bahasa Latin yang berarti primus
“pertama”) mencerminkan pandangan dunia manusia berpusat ilmu Barat selama abad
ke-18. Ini tersirat bahwa manusia “diciptakan” pertama. Namun, hal itu juga
menunjukkan bahwa orang adalah hewan.

Pada tahun 1735, Linnaeus menerbitkan sebuah buku berjudul Systema Naturae yang
sangat berpengaruh di mana ia dijelaskan rencananya untuk mengklasifikasikan semua
organisme
Ordo

famili famili

genus genus genus genus

species species species species species species species species

Pandangan statis alam terbalik dalam ilmu pada pertengahan abad ke-19 oleh
sejumlah kecil Peneliti alam radikal, terutama Charles Darwin. Ia memberikan bukti
bahwa evolusi bentuk kehidupan telah terjadi. Selain itu, ia mengusulkan seleksi alam
sebagai mekanisme yang bertanggung jawab untuk perubahan tersebut.

Di akhir hidupnya, Linnaeus juga mulai memiliki beberapa keraguan tentang spesies
yang berubah. Persilangan menghasilkan varietas baru tanaman menyarankan kepadanya
bahwa bentuk kehidupan bisa berubah sedikit. Namun, ia berhenti menerima evolusi satu
spesies menjadi spesies lain.

Langkah – Langkah Klasifikasi Makhluk Hidup


Langkah-langkah klasifikasi makhluk hidup adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya,
hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya
2. Setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari
urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.
a. Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
takson genus.
b. Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk takson famili.
c. Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
takson ordo.
d. Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
takson kelas.
e. Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk
hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai
berikut:
1. kingdom (kerajaan)
2. divisio atau filum
3. kelas (classis)
4. ordo (bangsa)
5. famili (suku)
6. genus (marga)
7. spesies (jenis)

Contoh klasifikasi Harimau


Mengingat keperluannya, kadang-kadang pada klasifikasi makhluk hidup di antara
dua tingkatan terdapat sub-sub, seperti subkingdom, subfilum, subordo, dan subspesies.
Demikian pula di bawah kelompok spesies masih ditempatkan kelompok varietas dan di
bawah varietas terdapat strain. Semakin ke atas urutan tingkatan klasifikasi, hubungan
kekerabatan makhluk hidup semakin jauh, sedangkan semakin ke bawah hubungan
kekerabatannya semakin dekat.
Lampiran 2

LEMBAR DISKUSI SISWA 1


PRINSIP KLASIFIKASI

Tujuan: Kelompok :
1. Mendiskripsikan klasifikasi makhluk hidup. Nama Anggota :
2. Menjelaskan sistem klasifikasi makhluk hidup. 1. .....
3. Membandingkan karakteristik tiap masing-masing 2. …..
kingdom. 3. …..
4. …..
4. Mengidentifikasi cara penulisan tiap tingkatan takson.
Kelas :

Diskusikan pertanyaan berikut ini dengan kelompok Anda!


1. Apa yang dimaksud dengan klasifikasi makhluk hidup? Mengapa makhluk hidup
harus digolongkan? Jelaskan!
Jawab:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

2. Apa yang dimaksud dengan sistem klasifikasi? Sebutkan dan jelaskan macam-
macam sistem klasifikasi?
Jawab:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Menurut Robert H. Wittaker membagi makhluk hidup menjadi 5 kingdom.
Jelaskan ciri khas masing-masing kingdom!
Jawab:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

4. Sebutkan tingkatan takson pada makhluk hidup! Serta bagaimana cara


pemberian namanya?
Jawab:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

KESIMPULAN
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Jawaban

1. Klasifikasi makhluk hidup adalah proses penggolongan makhluk hidup


berdasarkan ciri-ciri tertentu (ciri perbedaan maupun ciri persamaan).
Makhluk hidup diklasifikasikan dengan tujuan menyederhanakan obyek studi
makhluk hidup yang sangat beranekaragam sehingga mudah untuk dipelajari,
untuk dipelajari agar dapat melestarikan keanekaragaman hayati di masa
mendatang, untuk mengetahui hubungan antara organisme satu dengan yang
lainnya.
2. Sistem klasifikasi merupakan cara yang digunakan untuk mengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan ciri tertentu.
Macam sistem klasifikasi adalah:
a. Sistem klasifikasi alami
Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri
struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal
(anatomi) secara alamiah.
b. Sistem klasifikasi buatan
Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri
yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat
makhluk hidup.
c. Sistem klasifikasi filogeni
Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada hubungan kekerabatan
secara evolusioner.
3. Robert H. Whittaker membagi menjadi 5 kingdom,
a. Monera
- Merupakan prokariotik uniseluler dengan membrane sel
yang khusus yang berbeda dengan organisme lain.
- Beberapa bersifat autrotof, memproduksi makanannya
melalui kemosintesis
- Dapat hidup di lingkungan yang ekstrim
- Reproduksi dengan pembelahan biner
b. Protista
- Merupakan organisme uniseluler, dan beberapa merupakan
multiseluler sederhana
- Sel eukariotik yang memiliki nucleus dan organel yang
mengelilinginya
c. Fungi
- Merupakan eukariotik, kebanyakan multiseluler.
- Sel jamur memiliki dinding sel yang tersusun atas zat kitin.
- Merupakan organisme heterotroph.
- Jamur berperan sebagai decomposer, dan jga dapat
berperan sebagai parasit.
d. Plantae
- Merupakan organisme eukariotik, multiseluler, dan dapat
melakukan fotosintesis (autotroph).
- Sel tumbuhan memilki dinding sel yang tersusun atas
polisakarida jenis selulosa.
e. Animalia
- Merupakan organisme eukariotik, multiseluler, dan
heterotroph.
- Sel hewan tidak memilki dinding sel.
- anggota kelompok hewan kebanyakan dapat berpindah-
pindah tempat (bergerak aktif).

4. Tingkatan takson pada makhluk hidup;


Kingdom
Filum/phylum atau Divisi/division
Kelas/class
Ordo/order
Famili/family
Genus
Spesies/species

Rank Plants Algae Fungi Animals

Division/Phylum -phyta -mycota -

Class - - - -
opsida pyhceae mycetes
Order -ales -

Family -aceae -idae

Kesimpulan:

Klasifikasi merupakan penggolongan makhluk hidup berdasarkan ciri tertentu. Dalam


klasifikasi terdapat sistem klasifikasi untuk membantu proses penggolongan makhluk
hidup tersebut. Menurut Wittaker makhluk hidup dibedakan menjadi 5 golongan, yaitu
monera (kelompok bakteri), protista, fungi (kelompok jamur), plantae (kelompok
tumbuhan), dan Animalia (kelompok hewan). Pada makhluk hidup terdapat tingkatann-
tingkatan takson yaitu kingdom, filum (hewan) atau divisi (tumbuhan), kelas, ordo,
famili, genus, dan spesies yang memiliki ketentuan dalam pemberian namanya.
Lembar Kerja Siswa
Klasifikasi Jenis Tumbuhan

Kelompok :
Nama Anggota :
1. .....
2. …..
3. …..
4. …..

Kelas :

A. Tujuan
a. Mendeskripsikan karakter morfologi tumbuhan.
b. Menidentifikasi keanekaragaman jenis tumbuhan berdasarkan karakter
morfologi.
c. Mengelompokkan tumbuhan berdasarkan pertulangan daun.
d. Membuat kunci determinasi berbagai jenis tumbuhan di sekitr sekolah.

B. Alat dan Bahan


a. Berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekitar sekolah.
b. Alat tulis

C. Langkah Kerja
Langkah Kerja 1
a. Mengamati berbagai jenis tumbuhan yang ada di sekitar kelas.
b. Mendeskripsikan ciri morfologi tumbuhan yang meliputi daun, bunga, buah,
dan batang.
c. Mencatat deskripsi ciri morfologi pada tabel.
Langkah Kerja 2
a. Mengamati pertulangan daun dari berbagai jenis tumbuhan.
b. Mengelompokkan jenis tumbuhan berdasarkan tipe pertulangan daunnya.
c. Mencatat hasil pengamatan pada tabel.
Langkah Kerja 3
a. Mengamati karakter-karakter morfologi dari jenis-jenis tumbuhan di sekitar
sekolah.
b. Menyusun kunci determinasi dengan merangkai pernyataan-pernyataan yang
berkaitan dengan karakter morfologi yang telah diamati.
c. Menguji kunci determinasi yang telah disusun dengan cara mengidentifikasi
jenis-jenis tumbuhan tersebut.
D. Tabel Pengamatan
Tabel 1
No. Nama Daun Bunga Buah Batang
Jenis Bentuk Tulang Bentuk Tipe
Daun
1.
2.
3.
4.
5.

Tabel 2
No. Tipe Tulang Daun Jenis Tumbuhan

Tabel 3
No. Jenis Tumbuhan Ciri Morfologi Sifat Ciri Morfologi

Berdasarkan data morfologi di atas, susunlah kunci determinasi model dikotom.


E. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan sistem klasifikasi? Sebutkan dan jelaskan
macam-macam sistem klasifikasi!
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………...
2. Berdasarkan hal di atas, termasuk model sistem klasifikasi apa? Berikan
alasannya!
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Jawaban

1. Sistem klasifikasi merupakan cara yang digunakan untuk mengelompokkan


makhluk hidup berdasarkan ciri tertentu.
Macam sistem klasifikasi adalah:
a. Sistem klasifikasi alami
Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri
struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal
(anatomi) secara alamiah.
b. Sistem klasifikasi buatan
Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri
yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat
makhluk hidup.
c. Sistem klasifikasi filogeni
Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada hubungan kekerabatan
secara evolusioner.
2. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan berkaitan dengn sistem klasifikasi yang
digunakan adalah sistem klasifikasi alami, yaitu berdasarkan kegiatan
pengamatan morfologi pada tumbuhan di sekitar lingkungan.
Lembar Kerja Siswa

Determinasi Tumbuhan

Kelompok :
Nama Anggota :
1. .....
2. …..
3. …..
4. …..

Kelas :

Identifikasi atau determinasi sederhana pada tumbuhan dapat dilakukan dengan


mengambil contoh tanaman di lingkungan sekolah atau rumahmu.

Tujuan
Mempelajari cara melakukan identifikasi tumbuhan dengan kunci determinasi.

Alat dan Bahan


1. Kunci determinasi
2. Rumbuhan lili, jahe, dn bunga tasbih (bunga kana). Bawalaj bagian tanaman
tersebut yang terdiri atas akar, batang, atau ranting, daun, bunga, buah, dan biji.

Cara Kerja
Cara menggunakan kunci determinasi dikotom:
1. Bacalah dengan hati-hati kunci determinasi mulai dari baris paling atas. Bacalah
selalu dari alternative (a) terlebih dahulu. Jika ciri-ciri dalam alternatif (a) tidak
sesuai dengan ciri yang diidentifikas, barulah membaca alternatif (b).
2. Cocokkan ciri-ciri yang disebut pada kunci dengan ciri-ciri yang ada pada
tumbuhan yang diamati.
3. Jika ciri-ciri yang disebutkan dalam kunci sesuai dengan ciri-ciri pada tumbuhan
yang kamu amati, catatlah nomornya dan lanjutkan membaca kunci pada nomor
yang sesuai (nomor biasanya ditulis di belajkang pernyataan pada kunci).
4. Jika ciri-ciri pada tumbuhan tidak sesuai dengan kunci, beralihlah pada nomor
selanjutnya yang sesuai.
5. Pekerjaan determinasi berakhir jika pernyataan yang kamu baca diakhiri dengan
nama family tumbuhan (untuk kunci determniasi tingkat famili).
6. Nama famili tersbut adalah nama famili tumbuhan yang kamu amati.

Contoh Kunci Determinasi Tumbuhan


Berikut tersedia contoh kunci determinasi sederhana tumbuhan monokotil yang dapat
digunakan untuk mendeterminasikan tumbuhan hingga tingkat famili. Kunci
determinasi ini dikutip dan disalin dari buku FLORA karya Dr, CGGJ Van Steenis,
1992.
Kunci determinasi sederhana
Golongan 5 teristimewa Monocotyledoneae (Berkeping Satu)
67. a. Tepi daun nyata berduri tempel ......................................................... 68
b. Tepi daun rata atau berduri tempel .................................................... 69
68. a. Daun tidak berdaging, berbentuk tulang. Tumbuhan berumah dua. Tumbuhan
mempunyai akar udara ...................................................................... 16.
Pandanaceae
b. Daun berdaging, tidak berbentuk tulang. Bunga berkelamin dua. Tumbuhan tanpa
akar udara .......................................................................................... 102
69. a. Daun berkarang (tumbuhan air yang tenggelam) .............................. 18.
Hydrocharitaceae
b. Daun lain ........................................................................................... 71
71. a. Batang yang berdaun merupakan tangga yang memutar .................. 32.
Zingiberaceae
b. Jika mempunyai batang, tidak memutar demikian ........................... 72
72. a. Batang yang berdaun merupakan tangga yang memutar .................. 32.
Zingiberaceae
b. Tidak terdapat akar udara demikian .................................................. 73
73. a. Tumbuh-tumbuhan air atau rawa ...................................................... 74
b. Tumbuh-tumbuhan lain ..................................................................... 76
74. a. Bakal buah berjumlah 10-20 di dalam tiap bunga, sangat rapat berdekatan. Bunga
kuning. Tumbuhan bergetah ............................................................. 17.
Butomaceae
b. Bakal buah satu tiap bunga. Bunga berwarna lain. Tidak bergetah ... 75
75. a. Bunga putih. Bakal buah tenggelam ................................................. 18.
Hydrocharitaceae
b. Bunga biru atau ungu. Bakal buah menumpang ................................ 25.
Potenderiaceae
76. a. Pohon, mengandung hars, berumah dua. Bunga jantan merupakan untai, bunga
betina teratur merupakan kerucut. Daun berhadapan, memanjang .. 12.
Araucariaceae
b. Rumput-rumputan (herba), jarang perdu. Bunga berkelamin dua. Daun tersebar
77
77. a. Bakal buah menumpang ..................................................................... 78
b. Bakal buah tenggelam ....................................................................... 79
78. a. Pangkal daun jelas mempunyai pelepah yang memeluk batang. Bunga kerap kali
keluar di antara lipatan daun pelindung yang berbentuk tudung, berwarna biru,
ungu, atau putih. Kebanyakan berupa rumput-rumputan yang langsing 24.
Commenilaceae
b. Pangkal daun tidak mempunyai pelepah demikian. Bunga tidak pernah keluar di
antara lipatan pelindung yang berbentuk tudung, berwarna putih, atau putih
kehijauan. Rumput-rumputan (herba) yang kuat, perdu ................... 26. Liliaceae
79. a. Bunga beraturan tu boleh dikata beraturan ....................................... 80
b. Bunga zygomorph atau asimetris ....................................................... 81
80. a. Benang sari 3 ..................................................................................... 30. Iridaceae
b. Benang sari 6 .................................................................................... 27.
Amaryllidaceae
81. a. Benang sari tumbuh melekat dengan tangkai putik menjadi tiang yang padat. Serbuk
sari bergumpalan .............................................................................. 32.
Orchidaceae
b. Benang sari tidak tumbuh berlekatan secara demikian. Serbuk sari tidak
bergumpalan ...................................................................................... 82
82. a. Kepala sari beruang dua. Daun tenda bunga berlekatan menjadi 2 karangan. Bakal
buah gundul ...................................................................................... 32.
Zingiberaceae
b. Kepala sari beruang satu. Daun tenda bunga dapat dikatakan lepas. Bakal buah
berambut atau tertutup papilla ........................................................... 83
83. a. Tiap ruang bakal buah berisi banyak bakal biji yang berkembang menjadi biji.
Kedua belahan dari helaian daun sama lebarnya. Bakal buah mempunyai banyak
papillae ............................................................................................. 33.
Cannaceae
b. Tiap ruang bakal buah hanya berisi sebuah bakal biji saja. Kedua belahan dari
helaian daun tidak sama lebarnya. Bakal buah berambut ................ 34.
Marantaceae
Tabel Pengamatan

Nama Tumbuhan Famili Kunci Determinasi

Tumbuhan Lili Liliaceae 67 b – 69 b – 71 b – 72 b –


73 b – 76 b – 77 a – 78 b

Jahe Zingiberaceae 67 b – 69 b – 71 a

Atau

67 b – 69 b – 71 b – 72 b –
73 b – 76 b – 77 b – 79 b –
81 b – 82 a

Bunga Tasbih Cannaceae 67 b – 69 b – 71 b – 72 b –


73 b – 76 b – 77 b – 79 b –
81 b – 82 b – 83 a

Pertanyaan

a. Apa yang dimaksud dengan kunci determinasi dan tujuannya?


Kunci determinasi adalah sederetan pernyataan yang terdiri dari dua baris berisi
deskripsi ciri-ciri organisme yang disajikan dengan karakter berlawanan.
Kunci determinasi memiliki tujuan untuk mengenali organisme dan
mengelompokkannya pada takson makhluk hidup.
b. Apa yang perlu diperhatikan dalam membuat kunci determinasi?
1. Kunci harus dikotom (berlawanan), sehingga satu bagian dapat diterima,
sedangkan yang lain ditolak.
2. Ciri yang dimasukkan mudah diamati.
3. Deskripsi karakter dengan istilah umum sehingga dapt dimengerti orang lain.
4. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin.
5. Setiap kuplet diberi nomor.
6. Kata pertama dari setiap pernyataan dalam kuplet harus identik.
7. Hindari pemakaian yang tumpeng tindih atau hal-hal yang bersifat relative
dalam kuplet.
Lampiran 3

Instrumen Penilaian Sikap

Lembar Pengamatan Sikap

No Nama Siswa Aspek yang dinilai


Mengagumi Memiliki rasa Memiliki Mampu Memiliki
berbagai inging tahu ketekunan dan bekerja sama sikap yang
makhluk (curiosity) tanggung dengan orang antusias dan
hidup yang jawab dalam yang memiliki aktif.
diciptakan belajar dan berbegai
oleh Tuhan bekerja baik macam
dengan segala secara karakter yang
manfaatnya individu dan berbeda
kelompok
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1
2
3
4
5
Dst.

Penskoran lembar penilaian sikap

Guru memberikan nilai pada lembar penilaian sikap sesuai dengan sikap yang ditunjukkan oleh siswa dengan rubrik sebagai berikut.

No Aspek yang dinilai Rubrik penskoran


1 Mengagumi berbagai makhluk hidup yang Skor 3: Menunjukkan ekspresi kekaguman terhadap betapa banyaknya
diciptakan oleh Tuhan dengan segala manfaatnya. keanekaragaman hayati
Skor 2: belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi kekaguman atau ungkapan
syukur, tetapi menaruh minat terhadap materi keanekaragaman hayati
Skor 1: belum menunjukan ekspresi kekaguman, atau menaruh minat terhadap
materi keanekaragaman hayati
2 Menunjukkan ras ingin tahu (curiosity). Skor 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok.
Skor 2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan baru
terlihat aktif dalam kelompok ketika disuruh.
Skor 1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok walupun telah didorong utnuk terlibat.
3 Skor 3: tekun dalam menyelesaikan tugas dalam hasil terbaik yang bisa dilakukan,
berupaya tepat waktu.
Memiliki ketekunan dan tanggung jawab dalam Skor 2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun belum
belajar dan bekerja baik secara individu dan menunjukkan upaya terbaiknya
kelompok. Skor 1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas dan
tugasnya tidak selesai.
4 Mampu bekerja sama dengan orang yang memiliki Skor 3: mampu bekerja sama dengan orang yang mempunyai berbagai karakter
berbagai macam karakter yang berbeda. berbeda dan memiliki toleransi yang tinggi.
Skor 2: hanya mampu bekerja sama dengan orang yang memiliki karakter yang
sama akan memiliki toleransi yang tinggi.
Skor 1: tidak mampu bekerja sama dengan orang lain dan tidak memiliki toleransi
dalam bekerja sama.
Memiliki sikap yang antusias dan aktif. Skor 3: selalu aktif mengajukan pertanyaan, ataupun tanggapan minimal dengan
2.
Skor 2: aktif mengajukan pertanyaan, ataupun tanggapan kurang dari 2 (1
pertanyaan atau tanggapan)
Skor 1: tidak pernah berpendapat mengajukan pertanyaan ataupun tanggapan.
Penilaian:

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉


( ) ×𝟒
𝟏𝟓

Kategori Nilai Akhir (NA)


Skor Kualifikasi
3,85 – 4,00 A
3,51 – 3,84 A-
3,18 – 3,50 B+
2,85 – 3,17 B
2,51 – 2,84 B-
2,18 – 2,50 C+
1,85 – 2,17 C
1,15 – 1,84 C-
1,18 – 1,50 D+
1,00 – 1,17 D
Lampiran 4
Instrumen Penilaian Keterampilan
Lembar Penilaian Keterampilan Presentasi

Kelengkapan Kemampuan
Format Penulisan
No Nama Siswa Materi Presentasi Total Skor Nilai Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
Dst.

Rubrik Penilaian Ketrampilan Presentasi


No Aspek Skor kriteria skor
1 Kelengkapan 4 - Menyampaikan contoh materi dengan tepat.
Materi - Menyampaikan contoh keanekaragaman hayati tingkat gen lebih dari satu.
- Menyampaikan contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies lebih dari satu.
- Menyampaikan contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem lebih dari satu.
3 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak terpenuhi
2 Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak terpenuhi
1 Terdapat lebih dari 2 kriteria kelengkapan materi dariskor 4 tidak terpenuhi.
2 Format Penulisan 4 - Dapat mengaitkan dengan materi tepat
- Bahasa yang digunakan sesuai materi
- Penulisan sesuai dengan format penulisan
- Konten penulisan lengkap
3 Terdapat 1 kriteria pada penulisan materi dari skor 4tidak terpenuhi
2 Terdapat 2 kriteria pada penulisan materi dari skor 4tidak terpenuhi1
1 Terdapat lebih dari 2 kriteria pada penulisan materidari skor 4 tidak terpenuhi
3 Kemampuan 4 - Dipresentasikan dengan percaya diri, antusias danbahasa yang lantang.
presentasi - Seluruh anggota kelompok berpartisipasi dalam presentasi
- Dapat mengemukakan ide dan berargumen denganbaik.
- Memanajeman waktu presentasi dengan baik
3 Terdapat 1 kriteria pada kemampuan presentasi dariskor 4 tidak terpenuhi
2 Terdapat 2 kriteria pada kemampuan presentasi dariskor 4 tidak terpenuhi
1 Terdapat lebih dari 2 kriteria pada kemampuan presentasi dari skor 4 tidak terpenuhi
Jumlah Skor Maksimal 12
Penilaian:
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
( )
𝟑

Kategori Nilai Akhir (NA)


Skor Kualifikasi
3,85 – 4,00 A
3,51 – 3,84 A-
3,18 – 3,50 B+
2,85 – 3,17 B
2,51 – 2,84 B-
2,18 – 2,50 C+
1,85 – 2,17 C
1,15 – 1,84 C-
1,18 – 1,50 D+
1,00 – 1,17 D
INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/semester : X/1
Materi : Klasifikasi Makhluk Hidup
Tanggal Penilaian : ..............................

Petunjuk Pengisian:
Beri skor 1-4 pada pada kolom yang sesuai dengan perilaku siswa dalam diskusi
pembelajaran berlangsung.

Kriteria /Aspek
No Nama siswa Skor NA
1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Kriteria:
1. Kemampuan menjawab
2. Kemampuan bertanya
3. Ketertiban
4. Keberanian tampil di depan kelas
5. Menghargai pendapat orang lain
Skor = Aspek 1 + 2 + 3+ 4 + 5
Kualifikasi Nilai Akhir (NA) Penilaian Sikap:
Skor Kualifikasi
1,00-1,99 Sikap Kurang (K)
2,00-2,99 Sikap Cukup (C)
3,00-3,99 Sikap Baik (B)
4,00 Sikap sangat Baik (A)

RUBRIK PENILAIAN DISKUSI


Aspek Kriteria Skor
Kemampuan menjawab selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Kemampuan bertanya selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Ketertiban selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Keberanian tampil di depan kelas selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Menghargai pendapat orang lain selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Lampiran 5

Instrumen Penilaian Portofolio

Petunjuk Pengisian

Beri skor 1-4 pada kolom yang sesuai dengan prtofolio siswa dalam proses pembelajaran berlangsung.

No Nama Kriteria

Sistematika Kelengkapan Kesimpulan Skor NA


Makalah Pustaka

Dst.
Rubrik Penilaian

Aspek Kriteria Skor


Sesuai dengan format yang ditentukan, runtut 4
dan rapi
Sesuai dengan format yang ditentukan, runtut 3
tapi kurang rapi
Sistematika Makalah
Sesuai dengan format yang ditentukan, kurang 2
runtut dan rapi
Kurang sesuai dengan format yang ditentukan, 1
kurang runtut dan kurang/tidak rapi
Menuliskan minimal 4 sumber referensi 4
Menuliskan minimal 3 sumber referensi 3
Kelengkapan Pustaka
Menuliskan minimal 2 sumber referensi 2
Menuliskan minimal 1 sumber referensi 1
Kesimpulan tajam dan sesuai tujuan 4
Kesimpulan tajam tapi kurang sesuai tujuan 3
Kesimpulan Kesimpulan kurang tajam dan sesuai tujuan 2
Kesimpulan kurang tajam dan kurang sesuai 1
tujuan
Jumlah Skor Maksimal 12

Penilaian:
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
( )
𝟑

Kategori Nilai Akhir (NA)


Skor Kualifikasi
3,85 – 4,00 A
3,51 – 3,84 A-
3,18 – 3,50 B+
2,85 – 3,17 B
2,51 – 2,84 B-
2,18 – 2,50 C+
1,85 – 2,17 C
1,15 – 1,84 C-
1,18 – 1,50 D+
1,00 – 1,17 D
Lampiran 6

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA


SMA N 1 BAE KUDUS
Jln. Jend. Sudirman Km. 04 Telp. / Fax. (0291) 438821 Kudus 59322
E-mail : sma1bae@gmail.com Website : http://www.sma1baekudus.sch.id

ULANGAN HARIAN

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Mata Pelajaran : Biologi

Tanggal : … September 2016

Kelas/Semester : X/I

Waktu : 60 menit

Petunjuk mengerjakan soal:

1. Tulislah terlebih dahulu nama, dan nomor absen pada lembar jawaban Anda sebelum
mengerjakan soal di bawah ini.
2. Kerjakan soal-soal yang Anda anggap mudah terlebih dahulu.
3. Apabila sudah selesai, periksalah kembali pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada
guru.
4. Tidak diperkenankan mempergunakan alat bantu dalam bentuk apapun.
5. Kerjakan pada lembar jawaban yang telah disediakan.

Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan jelas!

1. Bandingkan apa yang dimaksud dengan klasifikasi makhluk hidup dengan sistem
klasifikasi makhluk hidup! Serta sebutkan sifat-sifat yang mendasari klasifikasi!
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam klasifikasi sistem makhluk hidup! Berikan
contoh!
3. Jelaskan tujuan dan manfaat klasifikasi!
4. Bandingkan ciri-ciri tiap kingdom berikut berdasarkan sistem klasifikasi 5
kingdom!
Kingdom Tipe Sel Jumlah Sel Nutrisi

Monera .... …. ….
Protista …. …. ….

Fungi …. …. ….

Plantae …. …. ….

Animalia …. …. ….

5. Tuliskan tingkatan takson dari yang spesifik sampai dengan yang paling umum
pada tumbuhan dan hewan! Apa perbedaannya?
6. Jelaskan kriteria yang digunakan dalam klasifikasi tumbuhan!
7. Pada sistem pemberian nama makhluk hidup, yaitu menggunakan Bahasa latin
(nama ilmiah). Mengapa menggunakan Bahasa latin? Bandingkan Bahasa latin
dengan Bahasa daerah!
8. Tuliskan aturan penulisan nama spesies pada teks naskah ketikan berdasarkan
sistem penamaan Binomial nomenclature serta berikan 2 contoh nama spesies
berdasarkan aturan tersebut!
9. Tuliskan cara pemberian nama Kelas, Ordo, dan Famili pada spesies tumbuhan
Lili (Lilium longiflorum) dan kucing hutan (Felis bengalensis)!
10. Buatlah kunci determinasi sederhana menurut pendapat Anda!
Rubrik Penilaian

Tipe Soal: Uraian

No Jawaban Skor
Soal
1 Klasifikasi adalah proses penggolongan Sistem Klasifikasi adalah cara yang 10
makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri digunakan untuk mengklasifikasin
tertentu (ciri perbedaan maupun ciri makhluk hidup berdasarkan ciri
persamaan). tertentu.
Sifat-sifat yang mendasari klasifikasi berbeda-beda bergantung pada orang yang
melakukan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai.
Sifat yang digunakan; Sifat morfologi, anatomi, fisiologi dll.
2 Macam-macam sistem klasifikasi: 10
1. Sistem klasifikasi artifisial (buatan) adalah klasifikasi yang menggunakan
satu atau dua ciri pada makhluk hidup. sistem ini disusun dengan
menggunakan ciri-ciri atau sifat-sifat yang sesuai dengan kehendak manusia
atau sifat lainnya. Misalnya klasifikasi tumbuhan berdasarkan habitat (tempat
hidup), perawakan (berupa pohon, perdu, semak, terna, dan memanjat),
berdasarkan manfaat (tanaman obat).
2. Klasifikasi alami menggunakan dasar persamaan dan perbedaan morfologi
(bentuk luar), anatomi (struktur dalam), dll secara alami dan wajar.
Contohnya, hewan berkaki dua, berkaki empat, tidak berkaki, hewan
bersayap, hewan bersirip, hewan berbulu, bersisik, berambut dan lain-lain.
Sedangkan pada tumbuhan, berdasarkan organnya, ada kelompok biji
berkeping satu, biji bekeping dua.
3. Klasifikasi filogenetik disusun berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan antara
takson yang satu dengan yang lainnya. Pada dasarnya, klasifikasi sistem
filogenetik disusun berdasarkan persamaan fenotip yang mengacu pada
bentuk luar, faal, tingkah laku yang dapat diamati, dan pewarisan keturunan
yang mengacu pada hubungan evolusioner. Contohnya, kekerabatan manusia
dengan kera, kekerabatan rakoon dengan beruang.
3 Tujuan Klasifikasi Manfaat Klasifikasi 10
a. Mengelompokkan makhluk hidup a. Memudahkan kita dalam
berdasarkan persamaan ciri-ciri yang mempelajari makhluk hidup
dimiliki yang sangat beraneka ragam.
b. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis b. Mengetahui hubungan
makhluk hidup untuk membedakannya kekerabatan antara makhluk
dengan makhluk hidup dari jenis yang hidup satu dengan yang lain.
lain
c. Mengetahui hubungan kekerabatan
antarmakhluk hidup
d. Memberi nama makhluk hidup yang
belum diketahui namanya
4 Nutrisi 10
Kingdom Tipe Sel Jumlah Sel
Autotroph dan
Monera Prokariotik Uniseluler heterotroph

Autotroph dan
Protista Eukariotik Uniseluler heterotroph

Uniseluler dan Heterotroph


Fungi Eukariotik
multiseluler
Autotroph dan
Plantae Eukariotik Multiseluler (jarang)
heterotroph

Animalia Eukariotik Multiseluler Heterotroph

5 Tumbuhan Hewan 10
Spesies Spesies
Genus Genus
Famili Famili
Ordo Ordo
Kelas Kelas
Divisi Filum
Kingdom Kingdom
Pada tingkatan kedua yang umum ke yang spesifik atau tingkatan keenam dari
yang paling spesifik ke yang paling umum pada tumbuhan dikenal dengan istiliah
divisi sedangkan pada hewan dikenal dengan istilah filum.
6 Kriteria yang digunakan dalam klasifikasi tumbuhan adalah: 10
a. Jumlah penyusun tubuh tumbuhan
b. Organ perkembangbiakannya
c. Habitus (perawakan) tumbuhan saat hidup
d. Struktur jaringan pengangkut
e. Tipe silinder pusat
f. Bentuk dan ukuran daun
g. Cara berkembang biak
h. Biji, bunga, dan buah
7 Menggunakan Bahasa latin karena Bahasa latin yang sifatnya sudah tetap (stuck), 10
tidak mengalami perubahan lagi dan tidak bermakna ganda.
Bahasa Latin Bahasa Daerah
a. Tidak ada ketentuan a. Terdapat kesepakatan
b. Berlaku di daerah tertentu b. Berlaku internasional
c. Masih mengalami perubahan c. Sudah tidak mengalami
Bahasa perubahan Bahasa
d. Hanya dimengerti penduduk d. Dimengerti lingkup
setempat internasional
e. Tidak jelas peruntukkannya e. Indikasi jelas
f. Banyak sinonim peruntukkannya
g. Bermakna ganda f. Tidak ada sinonim (hanya
satu nama yang benar)
g. Bermakna tunggal
8 Aturan penulisan binomial nomenclature ketika ditulis tangan: 10
a. Aturan penulisan dalam tatanama binomial SELALU menempatkan
nama genus di awal dan petunjuk spesies mengikutinya,
b. Nama genus SELALU diawali dengan huruf KAPITAL (huruf besar,
uppercase) dan nama petunjuk spesies SELALU diawali dengan huruf
BIASA (kecil, lowercase).
c. Penulisan nama tidak mengikuti tipografi yang menyertainya. Pada teks
dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf
miring (huruf italic) dan sebalinya.
9 Lili (Lilium longiflorum) Kucing hutan (Felis bengalensis) 10
Kelas: (Genus + opsida) Lili + opsida = Kelas: Mamalia
Liliopsida Ordo: Karnivora
Ordo: (Genus + ales) Lili + ales = Famili: (Genus + idea) Feli + idea
Liliales = Felidae
Famili: (Genus + aceae) Lili + aceae =
Liliaceae
10 Jawaban menyesuaikan 10

Jumlah Skor 100


KISI – KISI SOAL

POKOK KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Kisi – kisi Tes

Kompetensi Inti: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KD Indikator Materi Jumlah No Aspek
Soal Soal Yang
Diukur
3.2. 3.2.1. 1. Klasifikasi 2 4 C4
Memahami Mendeskripsikan makhluk hidup 7 C4

prinsip- prinsip klasifikasi 2. Prinsip klasifikasi 2 1 C4


prinsip makhluk hidup. makhluk hidup 3 C2
klasifikasi 3.2.2. 3. Dasar klasifikasi 1 6 C2
makhluk Menjelaskan makhluk hidup
hidup dalam sistem klasifikasi 4. Kunci determinasi 1 10 C5
lima makhluk hidup. sederhana
kingdom. 3.2.3. 5. Sistem klasifikasi 1 2 C2
Mengidentifikasi makhluk hidup
ciri-ciri makhluk 6. Tingkatan takson 2 5 C4
hidup berdasarkan 9 C4
klasifikasi lima 7. Binomial 1 8 C2
kingdom. nomenclature
3.2.2.
Membandingkan
ciri-ciri makhluk
hidup tiap
kingdom.
JUMLAH SOAL 10

Anda mungkin juga menyukai