Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP NEGERI 1 Baureno


Kelas/Semester : IX / 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok : Reproduksi Hewan dan Tumbuhan

Alokasi Waktu : 4 pertemuan (12 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar & Indikator

Kompetensi dasar Indikator


3.2 Menganalisis sistem 3.2.1 Menjelaskan perkembangbiakan vegetatif
pada tumbuhan
perkembangbiakan pada Menjelaskan perkembangbiakan generatif
3.2.2
tumbuhan dan hewan serta pada tumbuhan
Menjelaskan perbedaan perkembangbiakan
penerapan teknologi pada 3.2.3 generatif dan
perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan
sistem reproduksi Menyebutkan macam perkembangbiakan
3.2.4
tumbuhan dan hewan vegetatif pada tumbuhan
Mengidentifkasi bagian tumbuhan yang
3.2.5 berperan dalam proses
perkembangbiakan vegetatif
Mengidentifkasi alat perkembangbiakan
3.2.6
generatif pada tumbuhan
3.2.7 Menjelaskan proses penyerbukan
Mengidentifkasi macam-macam perantara
3.2.8
penyerbukan
3.2.9 Menjelaskan proses pembuahan
3.2.10 Menjelaskan proses penyebaran biji
Menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap
3.2.11
perkecambahan
3.2.12 Menjelaskan perkembangan tumbuhan
Menjelaskan macam-macam teknologi
3.2.13
perkembangbiakan pada tumbuhan
3.2.14 Menjelaskan macam-macam perkembangbiakan aseksual pada
1
hewan
3.2.15 Memprediksi regenerasi Planaria
Menggolongkan hewan berdasarkan cara perkembangbiakan
3.2.16
seksual
3.2.17 Menjelaskan perkembangan beberapa hewan
Membedakan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
3.2.18
sempurna
Menjelaskan teknologi perkembangbiakan pada hewan
3.2.19
4.2 Menyajikan karya 4.2.1. Menyajikan karya hasil perkembangbiakan vegetatif pada
hasil tumbuhan
perkembangbiakan
pada tumbuhan.

C. Tujuan

1. Pertemuan 1 :

1.1 Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu membedakan reproduksi generatif
dan reproduksi vegetatif pada tumbuhan.

1.2 Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu menyebutkan alat reproduksi
generatif pada tumbuhan berbiji.

1.3 Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu membedakan bunga sempurna
dan bunga tidak sempurna.

1.4 Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu menjelaskan pengertian


penyerbukan.

1.5 Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu menyebutkan macam-macam


penyerbukan karena adanya perantara.

1.6 Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu menyebutkan macam-macam


penyerbukan tanpa adanya perantara.

1.7 Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu mengetahui terjadinya


penyerbukan dan proses pembuahan pada tanaman.

1.8 Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu menjelaskan reproduksi vegetatif
pada tumbuhan.

1.9 Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu membedakan reproduksi vegetatif
secara alami dan reproduksi vegetatif secara buatan.

2
1.10 Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu menyebutkan beberapa cara
reproduksi vegetatif secara alami.

1.11 Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu menyebutkan beberapa cara
reproduksi vegetatif secara buatan.

1.12 Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu menjelaskan cara tumbuhan
bereproduksi.

1.13 Siswa mampu merancang percobaan perkembangbiakan tumbuhan yang memiliki


cara reproduksi berbeda.

1.14 Setelah melakukan percobaan siswa mampu membedakan dan menyebutkan


kelebihan dan kekurangan dari perkembangbiakan secara generatif maupun
vegetatif buatan.

2. Pertemuan 2:

2.1 Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu menjelaskan reproduksi seksual
pada hewan.

2.2 Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu menjelaskan reproduksi aseksual
pada hewan.

2.3 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menyebutkan alat-alat reproduksi hewan.

2.4 Siswa mampu menyimpulkan kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada
reproduksi secara seksual setelah melakukan diskusi.

2.5 Siswa mampu menyimpulkan kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada
reproduksi secara aseksual setelah berdiskusi.

2.6 Melalui diskusi siswa mampu mengetahui perbedaan reproduksi pada masing-
masing jenis hewan.

3. Pertemuan 3

3.1 Dengan melakukan percobaan hasil reproduksi, siswa mampu mengetahui


keturunan yang dihasilkan dari cara reproduksi vegetatif.

3.2 Dengan melakukan percobaan hasil reproduksi, siswa mampu mengetahui


keturunan yang dihasilkan dari cara reproduksi generatif.

4. Pertemuan 4

3
4.1 Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan bagaimana kelangsungan
makhluk hidup.

D. Materi

1. Pertemuan 1 :
Reproduksi Tumbuhan
2. Pertemuan 2 :
Reproduksi Hewan
3. Pertemuan 3:
Sifat keturunan yang dihasilkan dengan cara vegetatif dan generatif.
4. Pertemuan 4:
Kelangsungan makhluk hidup

E. Model, Pendekatan, dan Metode

Pertemuan Model Pendekatan Metode


1 Cooperetive Learning Saintifik Ceramah, diskusi,
2 Cooperative Learning Saintifik Ceramah, diskusi,
presentasi
3 Problem Based Saintifik Ceramah,
Learning eksperimen, diskusi,
presentasi
4 Cooperative Learning Saintifik Ceramah, diskusi

F. Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

Tahap Kegiatan Waktu


Pendahulua Fase 1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. 10 menit
Guru menanyakan pada siswa tentang cara reproduksi
n
tumbuhan. Dan menanyakan apa saja contoh dari masing-
masing cara reproduksi tumbuhan tersebut.
Kegiatan Fase 2. Menyajikan informasi. 90 menit
Mengkomunikasikan**
Inti
Guru menjelaskan tentang reproduksi pada tumbuhan secara
luas.
Fase 3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-
kelompok belajar.

4
Membuat/ merancang**
Siswa diajak membuat hasil karya dari perkembangbiakan
tumbuhan dalam sebuah kelompok.
Menalar**
Siswa mampu menalar apa yang harus dilakukannya dalam
percobaan membuat hasil karya dari perkembangbiakan
tumbuhan dalam sebuah kelompok.

Fase 4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar.


Menanya**
Guru mananyakan kesulitan peserta didik dalam merancang
percobaan membuat hasil karya dari perkembangbiakan
tumbuhan dalam sebuah kelompok. Lalu memberikan
bimbingan sesuai dengan kesulitan yang dihadapi.

Penutup Fase 5. Evaluasi. 20 menit


Menyimpulkan**
Siswa mampu menyimpulkan hasil percobaannya.
Mengevaluasi**
Siswa mampu mengevaluasi apa kendala yang dihadapi dalam
melakukan percobaan dan guru juga mengevaluasi hasil
percobaan dan proses siswa dalam merancang percobaan.

Pertemuan 2
Tahap Kegiatan Waktu
Pendahuluan Fase 1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. 10 menit
Menanya**
Guru menanyakan pada siswa tentang cara reproduksi hewan.
Dan menanyakan apa saja contoh dari masing-masing cara
reproduksi hewan tersebut.
Kegiatan Fase 2. Menyajikan informasi. 90 menit
Mengkomunikasikan**
Inti
Guru menjelaskan tentang reproduksi pada hewan secara
luas.
Fase 3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-
kelompok belajar.
Siswa dibagi menjadi 11 kelompok. Masing-masing
kelompok akan membahas salah satu jenis hewan yang
memiliki cara bereproduksi yang berbeda.
Siswa diajak merancang ringkasan tentang reproduksi pada
hewan dalam sebuah kelompok.
Fase 4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar.
5
Guru mananyakan kesulitan peserta didik dalam berdiskusi
tentang bagian yang mereka dapat.
Penutup Fase 5. Evaluasi. 20 menit
Siswa mampu menyimpulkan berbagai cara hewan
bereproduksi.
Siswa mampu mengevaluasi semua cara reproduksi hewan.

Pertemuan 3
Tahap Kegiatan Waktu
Pendahuluan Fase 1. Mengorientasikan siswa pada masalah. 10 menit
Guru menanyakan pada siswa tentang sifat keturunan hewan
dan tumbuhan oleh makhluk hidup yang bereproduksi secara
vegetatif dan generatif. Guru mengorientasikan siswa pada
masalah sifat keturunan hewan dan tumbuhan.
Kegiatan Fase 2. Mengorganisir siswa untuk belajar 90 menit
Guru menjelaskan tentang sifat keturunan hewan dan
Inti
tumbuhan. Dan mengorganisir siswa untuk melakukan
percobaan.
Fase 3. Membimbing penyelidikankelompok.
Siswa dibagi menjadi 11 kelompok. Masing-masing
kelompok akan membahas sifat keturunan hewan dan
tumbuhan.
Siswa diajak merancang ringkasan tentang sifat keturunan
hewan dan tumbuhan dalam sebuah kelompok.
Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Guru mananyakan kesulitan peserta didik dalam berdiskusi
tentang bagian yang mereka dapat.
Penutup Fase 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan 20 menit
masalah
Siswa mampu menyimpulkan hasil percobaan sifat keturunan
hewan dan tumbuhan. Siswa mampu mengevaluasi semua
hasil percobaan sifat keturunan hewan dan tumbuhan.

Pertemuan 4

Tahap Kegiatan Waktu


Pendahuluan Fase 1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. 10 menit
Guru menanyakan pada siswa tentang cara reproduksi hewan.
Dan menanyakan apa saja contoh dari masing-masing cara
reproduksi hewan tersebut.
Kegiatan Fase 2. Menyajikan informasi. 90 menit
Guru menjelaskan tentang kelangsungan makhluk hidup
Inti
secara luas.

6
Fase 3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-
kelompok belajar.
Siswa dibagi menjadi 11 kelompok. Masing-masing
kelompok akan membahas kelangsungan makhluk hidup.
Siswa diajak merancang ringkasan tentang kelangsungan
makhluk hidup dalam sebuah kelompok.
Fase 4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar.
Guru mananyakan kesulitan peserta didik dalam berdiskusi
tentang bagian yang mereka dapat.
Penutup Fase 5. Evaluasi. 20 menit
Siswa mampu menyimpulkan hasil diskusi tentang
kelangsungan makhluk hidup.Siswa mampu mengevaluasi
hasil diskusi tentang kelangsungan makhluk hidup.

G. Alat/Media, Bahan, dan Sumber Belajar

Pertemuan Alat/Media Bahan Sumber


1 Tanah, air, pot Biji tumbuhan, batang Buku, jurnal
yang siap di stek atau
sudah dicangkok
2 Papan tulis, kertas - Buku, jurnal, internet
samson, spidol.

H. Evaluasi

1. Teknik:
a. Tes
b. Non tes

a. Pengetahuan
No Indikator Butir Instrument

1. Menjelaskan cara tumbuhan bereproduksi. Soal tes tulis)nomor 1


(pilihan ganda)

2. Menyebutkan alat reproduksi tumbuhan berbiji. Soal tes tulis nomor 2


(pilihan ganda)
Soal tes tulis nomor 1
(Uraian)

3. Menyebutkan macam vegetatif buatan pada Soal tes tulis nomor 3


tumbuhan.
7
(pilihan ganda)
Soal tes tulis nomor 4
(pilihan ganda)

4. Menyebutkan macam cara hewan bereproduksi Soal tes tulis nomor 5


secara aseksual. (pilihan ganda)

5. Menyebutkan keuntungan hewan yang Soal tes tulis nomor 6


bereproduksi secara aseksual. (pilihan ganda)
Soal tes tulis nomor 2
(Uraian)

6. Menyebutkan keuntungan bereproduksi secara Soal tes tulis nomor 7


seksual (pilihan ganda)
Soal tes tulis nomor
3(Uraian)

7. Menyebutkan sifat keturunan yang dihasilkan Soal tes tulis nomor 8


.bila bereproduksi secara vegetatif. (pilihan ganda)
Soal tes tulis nomor 9
(pilihan ganda)

8. Menjelaskan tentang kelangsungan makhluk Soal tes tulis nomor 10


hidup. (pilihan ganda)

a. Keterampilan
No. Keterampilan Butir Instrumen

1. Melakukan percobaan dan pengamatan tentang 1


reproduksi hewan dan tumbuhan

2. Mengomunikasikan hasil percobaan dan 1


pengamatan reproduksi hewan dan tumbuhan.

3. Instrumen:
a. Pengetahuan: Soal pilihan ganda dan soal uraian
b. Keterampilan: Lembar observasi

4. Kunci
a. Pilihan ganda:
1. C 6. A
2. B 7. A
3. D 8. B
4. A 9. D
5. B 10. C

8
b. uraian:
1. benang sari dan putik. Benang sari berperan sebagai sel kelamin jantan dan putik adalah
sel kelamin betinanya.
2. a. Bisa dengan cepat memperoleh keturunan tanpa melalui proses seksual.
b. Bisa menghasilkan keturunan dalam jumlah yang banyak tanpa harus mencari lawan
jenis.
3. a. Menghasilkan keturunan yang sifatnya campuran antara DNA jantan dan DNA betina.
b. Bisa berkesempatan mendapatkan hasil keturunan yang lebih baik.

5. Kriteria/Rubrik

a. Pengetahuan
No. Jawaban Skor maksimal
a. Pilihan ganda
1 C 1
2 B 1
3 D 1
4 A 1
5 B 1
6 A 1
7 A 1
8 B 1
9 D 1
10 C 1
b. Uraian
1 benang sari dan putik. Benang sari berperan 4
sebagai sel kelamin jantan dan putik adalah
sel kelamin betinanya.
2 2. a. Bisa dengan cepat memperoleh keturunan 3
tanpa melalui proses seksual.
b. Bisa menghasilkan keturunan dalam jumlah
yang banyak tanpa harus mencari lawan
jenis.
3. 3. a. Menghasilkan keturunan yang sifatnya 3
campuran antara DNA jantan dan DNA
betina.
b. Bisa berkesempatan mendapatkan hasil
keturunan yang lebih baik.
Penilaian: skor x 5
d. Keterampilan
9
Rubik Lembar Observasi
No Apek yang dinilai Rubik
1 2 3
1. Melakukan percobaan
a) Merangkai alat Rangkaian alat Rangkaian alat Rangkaian alat
tidak benar benar, tetapi benar, rapi, dan
tidak rapi atau memperhatikan
tidak keelamatan
memperhatikan kerja
keselamatan
kerja
b) Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan
tidak cermat cermat, tetapi cermat dan
mengandung bebas
interpretasi interpretasi
c) Data yang diperoleh Data tidak Data lengkap Data lengkap
lengkap tetapi tidak terorganisir,
terorganisir, dan ditulis
atau ada yang dengan benar
salah tulis
d) Kesimpulan Tidk benar atau Sebagian Semua benar
tidak sesuai kesimpulan ada atau sesuai
tujuan yang salah atau tujuan
tidak sesuai
tujuan
2. Mengkomunikasikan hasil percobaan
a. Penguasaan konsep sains tidak kurang menguasai
yang sisampaikan menguasai menguasai konsep IPA
konsep IPA konsep IPA, dengan baik,
dengan sangat istilah-istilah istilah-istilah
baik, istilah- yang digunakan yang digunakan
istilah yang kurang tepat benar,
digunakan
tidak tepat
b. Performance Penyampai an penyampaian penyampaian
tidak mudah mudah mudah
dipahami, tidak dipahami, dipahami,
komunikatif kurang komunikatif
dengan komunikatif dengan
audiens, tidak dengan audiens,
memberi audiens, kurang memberi
10
kesempatan memberi kesempatan
audiens untuk kesempatan audiens untuk
berpikir audiens untuk berpikir
berpikir
c Tampilan presentasi tayangan/ tayangan/ tayangan/
tampilan tidak tampilan tampilan
menarik dan kurang menarik, sesuai
tidak sesuai menarik, sesuai dengan materi
dengan materi dengan materi

Baureno, Juli 2018

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Ahmad Rofi’i, S.Pd MM Arif Sulistiawan, M.Pd


NIP 19620126 198703 1 003 NIP 19790129 200801 1 005

11
Lampiran :
1. Uraian Materi

REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN

Reproduksi (Perkembangbiakan)

Organisme yang mempunyai tingkat reproduksi tinggi memiliki kemungkinan yang lebih
besar untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila dibandingkan dengan organisme
yang mempunyai tingkat reproduksi rendah. Reproduksi merupakan ciri makhluk hidup yang
penting karena bertujuan melestarikan jenisnya agar tidak punah. Terdapat dua macam
reproduksi, yaitu reproduksi vegetatif (aseksual/tidak kawin) dan reproduksi generatif
( seksual/kawin ).

A. Reproduksi pada Tumbuhan

1. Tumbuhan Tidak Berpembuluh

Reproduksi Ganggang (Alga)

 Reproduksi vegetatif, antara lain dengan membentuk zoospora. fragmentasi. dan


membelah diri.

1. Dengan membentuk .oospora ( spora keebara).berupa sel reproduksi aseksual


yang memiliki flagel (bulu cambuk), misalnya pada Chlorococcum.

2. Secara Fragmentasi, yaitu pemotongan bagian tubuh menjadi beberapa bagian.


setiap potongan tubuh dapat berkembang menjadi organisme baru, misalnya
pada Spirogyra.

3. Dengan membelah diri, misalnya pada Navicula

 Reproduksi generatif, antara lain dengan konjusasi dan membentuk sel kelamin.

1. Konjugasi, yaitu reproduksi generatif pada organisme yang tidak diketahui jenis
kelaminnya. Untuk membedakan jenis kelamin ditandai dengan (+) dan (-).
Konjugasi diawali dengan plasmogonu (persatuan plasma) dilanjutkan dengan
kariogomi (persatuan inti sel). Reproduksi secara konjugasi terjadi pada
Spirogyra.

2. Dengan pembentukan gamet (sel kelamin). yaitu sel telur (ovum) oleh oogonium
dan sperma oleh anteridium. misalnya pada Ulva dan Oedogonium.
12
2. Tumbuhan Berpembuluh

 Reproduksi Tumbuhan Paku

Pada tumbuhan paku terjadi metagenesis. Tumbuhan paku merupakan generasi


sporofit yang menghasilkan spora. Daun paku dibedakan menjadi dua macam, yaitu
sporofil dan tropofil. Sporofil adalah daun yang bersifat fertil (subur), dapat
menghasilkan spora: sedangkan tropofil adalah daun yang bersifat infertil (mandul).
tidak dapat menghasilkan spora.

 Reproduksi Tumbuhan Berbiji

Reproduksi Vegetatif
Reproduksi vegetatif pada tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua macam.
yaitu reproduksi vegetatif alami dan reproduksi vegetatif buatan. Reproduksi vegetatif
alami adalah reproduksi vegetatjf yang terjadi secara alami (tanpa campur tangan
manusia), sedangkan reproduksi vegetatif buatan adalah reproduksi vegetatif dengan
bantuan manusia.

 Rhizoma

Rhizoma (akar rimpang) sebenarnya adalah akar yang tumbuh mendatar dan
terletak di bawah permukaan tanah. Rhizoma berbentuk mirip akar, tetapi
berbuku-buku (beruas-ruas) seperti batang dan pada ujungnya terdapat kuncup.
Pada setiap buku terdapat daun yang berubah bentuk menjadi sisik dan di
setiap ketiak sisik terdapat tunas. Jika tunas di ujung rhizoma dan ketiak
tumbuh menjadi tanaman baru, tanaman tersebut tetap bergabung dengan
tanaman induknya sehingga membentuk rumpun. Rhizoma antara lain
ditemukan pada tanaman lengkuas, kunyit, sansiviera, dan temu lawak.

 Geragih (Stolon)

Geragih (stolon) adalah batang yang tumbuh menjalar di atas atau di bawah
permukaan tanah. pada geragih terdapat buku-buku dengan tunas-tunas yang
dapat tumbuh menjadi organisme baru. Di bagian bawah tunas dapat tumbuh
akar-akar serabut baru. Kuncup bagian ujung umumnya menyentuh ranah.
Setelah jauh dari induknya, ujung geragih akan membelok ke atas dan tumbuh

13
menjadi tanaman baru yang jauh dari induknya. Contoh tumbuhan yang
berkembang biak dengan geragih adalah pegagan dan arbei (geragih tumbuh
menjalar di atas tanah), serta rumput teki (geragih tunbuh di barvah permukaan
tanah).

 Tunas Adventif

Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh bukan pada ujung batang ataupun
ketiak daun. Contoh tumbuhan yang me|akukan perkembangbiakan dengan
tunas adventif adalah cocor bebek. kesemek, dan sukun.

 Umbi Lapis

Umbi lapis adalah tunas yang mengalami modifikasi’ terdiri atas batang yang
sangat pendek, dibungkus oleh daun-daun yang berdaging, dan menyerupai
sisik. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi lapis adalah
bawang merah, bawang putih, dan bakung.

 Umbi Batang

Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah, ujungnya


menggembung membentuk umbi. Bagian ini merupakan tempat menyimpan
cadangan makanan, terutama zat tepung. Contoh tumbuhan yang berkembang
biak dengan umbi batang adalah kentang dan gembili. Umbi batang juga
merupakan alat perkembangbiakan secara vegetatif. Pada umbi batang dapat
tumbuh mata tunas, yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru.

Reproduksi Generatif”

 Penyerbukan

Pada tumbuhan, sebelum terjadi proses pembuahan (fertilisasi), terjadi proses


penyerbukan/persarian (polinasi ). Pada tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae). Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya melekatnya serbuk
sari di kepala putik. Pada tumbuhan biji tertutup (Gymnospermae)
penyerbukan adalah melekatnya serbuk sari langsung pada bakal biji.
Tumbuhan berumah satu adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan
dan betina dalam satu tumbuhan. baik pada satu bunga ataupun pada bunga
yang berbeda. Contoh tumbuhan berumah satu adalah kacang-kacangan,

14
jambu-jambuan, dan terung-terungan.
Tumbuhan berumah dua adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan
dan betina dalam tumbuhan yang berbeda. Contoh tumbuhan berumah dua
adalah salak dan pakis haji.
Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kepala putik,
penyerbukan dapat dibedakan sebagai berikut.

 Anemogami adalah penyerbukan dengan bantuan angin. Anemogami


terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga
berukuran kecil; tidak mempunyai mahkota bunga atau mahkota
bunganya berukuran kecil, mahkota bunga tidak berrvarna menarik
atau berwarna seperti daun; tidak mempunyai kelenjar madu; tangkai
bunga panjang. bunga terletak jauh di atas daun; serbuk sari kecil,
sangat banyak, dan ringan sehingga mudah diterbangkan angin;
kedudukan benang sari bergantungan, serbuk sarinya berhamburan jika
digoyang; kepala putik besar, berbulu, tangkai putik terjulur ke luar,
kepala putik menyembul keluar dari bunga sehingga mudah
menangkap serbuk sari. Anemogami clapat terjadi pada
rumputrumputan, padi, dan jagung.

 Hidrogami adalah penyerbukan dengan bantuan air. Hidrogami dapat


terjadi pada Hydrilla sp, eceng gondok, dan teratai. Penyerbukan
dengan bantuan air akan terjadi jika tubuh tanarnan terendam dalam air.

 Zoidiogami adalah penyerbukan dengan bantuan hewan. Zoidiogami


terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga
berukuran besar; mahkota bunga berwarna mencolok dengan aroma
khas; memiliki kelenjar madu; serbuk sari bersifat lengket (mudah
melekat). Zoidiogami dapat terjadi pada jambu, mangga, jeruk, dan
pepaya. Zoidiogami dibedakan berdasarkan jenis hewan yang
membantu penyerbukan. Misalnya. Entomogami (penyerbukan dengan
bantuan serangga, antara lain lalat, kumbang, dan lebah), malakogami
(penyerbukan dengan bantuan siput/bekicot), dan kiropterogani
(penyerbukan dengan bantuan kelelawar).

 Antropogami adalah penyerbukan dengan bantuan manusia, sampainya


serbuk sari ke kepala putik dengan bantuan manusia. Hal ini terjadi
karena tidak ada perantara yang membantu penyerbukan. Penyerbukan
ini dapat terjadi pada vanili dan beberapa jenis anggrek. Penyerbukan
ini dilakukan untuk mendapatkan jenis bibit baru yang unggul.

15
Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh ke kepala putik. penyerbukan dapat
dibedakan sebagai berikut.

 Penyerbukan sendiri (autogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh


ke kepala putik berasal dari benang sari bunga itu sendiri. Jika
terjadinya penyerbukan pada saat bunga masih kuncup, disebut
kleistogami.

 Penyerbukan tetangga (geitonogami), terjadi apabila serbuk sari yang


jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga lain dalam satu
tanaman.

 Penyerbukan silang (allogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh


ke kepala putik berasal dari benang sari bunga tanaman lain yang
termasuk satu jenis (spesies).

 Penyerbukan bastar, terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala


putik berasal dari benang sari bunga tanaman lain yang sejenis, tetapi
berbeda varietas, misalnya bunga mangga manalagi diserbuki bunga
mangga golek.

B. Reproduksi pada Hewan

1. Reproduksi Avertebrata

 Reproduksi Vegetatif

 Membelah Diri

Reproduksi dengan cara membelah diri hanya terjadi pada Protozoa


(hewan bersel satu), misalnya Amoeba, Puramaecium, dan Euglena.
Proses pembelahan diawali dengan proses pembelahan inti sel (nukleus)
rnenjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian
yang masing-masing menyelubungi dua nukleus tersebut. Selanjutnya,
bagian tengah sitoplasma menggenting (menyempit), diikuti pemisahan
yang membentuk dua individu. Pada saat keadaan lingkungan kurang
menguntungkan, Amoeba akan melindungi diri dengan membentuk kista
yang berdinding sangat kuat. Di dalam kista tersebut, Amoeba membelah
diri berulang-ulang menghasilkan banyak individu baru dengan ukuran
yang lebih kecil. Ketika kondisi lingkungan membaik. dinding kista akan

16
pecah dan individu-individu baru tersebut keluar. kemudian tumbuh dan
berkembang menjadi Amoeba dewasa.

 Fragmentasi

Pada fragmentasi. individu baru terbentuk dari potongan tubuh induknya.


Masing-masing potongan tubuh akan tumbuh dan berkembang menjadi
individu baru. Contoh hewan yang melakukan reproduksi secara
fragmentasi adalah cacing Planctria. Cacing Planaria mempunyai daya
regenerasi yang sangat tinggi. Seekor cacing Planaria yang dipotong
menjadi dua bagian, masing-masing potongan akan tumbuh dan
berkembang menjadi dua ekor cacing Planaria. Begitu juga ketika
dipotong menjadi tiga bagian, masing-masing tumbuh dan berkembang
menjadi tiga ekor cacing Planaria. Cacing Planaria bersifat hermafrodit,
artinya dalam satu individu terdapat dua macam alat reproduksi, yaitu alat
reproduksi jantan dan betina dan dapat melakukan reproduksi secara
generatif.

 Pembentukan Tunas
Contoh hervan yang melakukan reproduksi dengan membentuk tunas ialah
Hydra. Individu baru Hydra terbentuk dari bagian tubuh Hydra dewasa.
Setelah cukup besar, tunas akan melepaskan diri dari tubuh induknya.
Hewan lain yang melakukan reproduksi dengan tunas misalnya ubur-ubur,
hewan karang, dan anemon laut. Pada hewan karang, tunas tumbuh di
dalam tubuh, disebut tunas dalam (gemulae). Jika induk hewan karang
mati, gemulae akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.

 Sporulasi
Sporulasi adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multipel) yang
menghasilkan spora. Contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan
sporulasi adalah Plasmodium. hewan bersel satu yang dikenal sebagai
penyebab penyakit malaria. Dalam siklus hidupnya, Plasmodium
mengalami dua fase. yaitu fase generatif dan fase vegetatif. Fase generatif
berlangsung di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina. sedangkan fase
vegetatif berlangsung di dalam tubuh penderita penyakit malaria.

 Reproduksi Generatif

 Protozoa
17
Pada Protozoa (hewan bersel satu). reproduksi generatil terjadi dengan
cara konjugasi, yaitu perkarwinan antara dua individu sejenis yang tidak
diketahui jenis kelaminnya. Anggota Protozoa yang melakukan konjugasi.
misalnya Paramecium caudatum.

 Porifera
Porifera (hewan berpori) merupakan hewan bersel banyak hidup melekat
di dasar perairan. dan bersifat hermafroidit. Meskipun mempunyai dua
macam alat reproduksi. Porivera tidak dapat melakukan reproduksi
sendiri. Dengan kata iain, untuk melakukan reproduksi tetap diperlukan
dua individu. Proses reproduksi generatif Porifera adalah sebagai berikut.
Ovum Porifera yang sudah masak dibuahi sperma individu lain yang
sejenis. Dari hasil pembuahan ini, terbentuklah larva berflagela (berbulu
cambuk). Larva berflagela tersebut keluar dari tubuh induknya melalui
suatu lubang yang disebut oskulum dan berenang menjauh. Larva yang
sangat kecil itu akan menempel pada suatu dasar perairan untuk tumbuh
dan berkembang menjadi Porifera dewasa.

 Coelenterata
Contoh anggota Coelenterata (hewan berongga) yang dapat melakukan
reproduksi secara generatif adalah Hyadra. Hydra bersifat hermafrodit.
Testis (alat kelamin jantan. Penghasil sperma) hydra berbentuk kerucut
dan terletak pada kulit luar. sedangkan ovarium (alat kelamin betina,
penghasil ovum) berupa bulatan menggelembung. Berbeda dengan
Porifera, ovum Hyidra dapat dibuahi oleh sperma yang dihasilkan oleh
individu yang sama. Jadi. pada Hydra dapat terjadi pembuahan sendiri.
Meskipun demikian, pembuahan sendiri jarang terjadi karena waktu
masak ovum dan sperma tidak bersamaan.

2. Reproduksi Vertebrata

 Pisces (ikan)

Secara struktural pisces betina memiliki organ reproduksi yaitu ovari. Ovari pada
ikan terdiri dari banyak telur. Setiap jenis ikan memiliki ukuran telur sendiri, ada
yang besar dan ada yang kecil. Ukuran telur akan menentukan jumlah telur yang
dimiliki oleh seekor induk. Ikan yang memiliki ukuran telur besar contohnya ikan

18
Nila dan Arwana, akan memiliki jumlah telur yang lebih sedikit dibanding dengan
ikan yang ukuran telurnya kecil seperti ikan Cupang dan Mas. Hal ini disebabkan
oleh kapasitas yang dimiliki si induk untuk menampung telur. Ukuran telur ikan
banyak ditentukan oleh ukuran kuning telurnya. Makin besar kuning telur makin
besar pula peluang embrio untuk bertahan hidup. Ovari terletak pada rongga
abdomen. Saluran reproduksi berupa oviduk berjumlah sepasang, bagian
anteriornya berfusi yang memiliki satu ostium yang dikelilingi oleh fimbre-
fimbre. Oviduk sempit pada bagian anterior dan posteriornya. Pelebaran
selanjutnya pada uterus yang bermuara di kloaka.

Sementara pisces jantan memiliki organ reproduksi yaitu testis. Testis adalah
organ reproduksi jantan yang terdapat berpasangan dan terletak di bawah tulang
belakang. Testis ikan berbentuk seperti kantong dengan lipatan-lipatan, serta
dilapisi dengan suatu lapisan sel spermatogenik. Sepasang testis pada jantan
tersebut akan mulai membesar pada saat terjadi perkawinan, dan sperma jantan
bergerak melalui vas deferens menuju celah/ lubang urogenital. Testis berjumlah
sepasang, digantungkan pada dinding tengah rongga abdomen oleh mesorsium.
Bentuknya oval dengan permukaan yang kasar.

Proses fertilisasi/pembuahan pada ikan ada 2 cara, yakni pembuahan di dalam


(internal fertilization) dan pembuahan di luar (external fertilization). Namun
demikian kebanyakan jenis ikan melakukan pembuahan diluar (external
fertilization). Ikan yang melakukan pembuahan diluar disebut ikan jenis ovipar.
Ikan jenis ovipar mengeluarkan telur dari dalam tubuhnya untuk dibuahi oleh “si
jantan”. Proses pembuahan sel telur (oosit) oleh sel sperma berlangsung diluar
tubuh ikan dimana sperma memasuki sel telur melalui sebuah lubang yang disebut
dengan mikrofil. Umumnya hanya satu sperma yang dapat masuk ke dalam
sebuah sel telur. Oosit yang telah dibuahi oleh sel sperma disebut zigot.
Sebaliknya ikan yang melakukan pembuahan di dalam disebut ikan jenis
ovovivipar. Ikan jenis ini berkembang biak dengan cara melahirkan. Pembuahan
terjadi di dalam tubuh ikan betina (internal fertilization). Embrio berkembang di
dalam tubuh induk betina, kemudian melahirkan anak yang sudah berwujud mirip
dengan induknya. Kelangsungan hidup anakan memang baik, tetapi jumlah
anakan yang dihasilkan setiap kelahiran tidak dapat banyak karena daya dukung
induk terbatas. Cara reproduksi ikan yang ada antara lain :

1. Ovipar, sel telur dan sel sperma bertemu di luar tubuh dan embrio ikan
berkembang di luar tubuh sang induk. Contoh : ikan pada umumnya.

19
2. Ovovivipar, sel telur cukup banyak mempunyai kuning telur, Embrio
berkembang di dalam tubuh ikan induk betina, dan anak ikan menyerupai
induk dewasa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan seksual ikan antara lain


spesies, ukuran, dan umur. Secara umum ikan-ikan yang mempunyai ukuran
maksimum kecil dan jangka waktu hidup yang relatif pendek, akan mencapai
kematangan kematangan seksual lebih cepat dibandingkan ikan yang
mempunyai ukuran maksimum lebih besar. Ada beberapa hal yang
mendukung berlangsungnya pembuahan yaitu spermatozoa yang tadinya
tidak bergerak dalam cairan plasmanya, akan bergerak setelah bersentuhan
dengan air dan dengan bantuan ekornya, bergerak ke arah telur. Selain itu,
telur mengeluarkan zat ginogamon yang berperan menarik spermatozoa ke
arahnya.

 Amphibia (amfibi)

Kelompok amfibi, misalnya katak, merupakan jenis hewan ovipar. Katak jantan
dan katak betina tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak terjadi di luar
tubuh. Pada saat kawin, katak jantan dan katak betina akan melakukan ampleksus,
yaitu katak jantan akan menempel pada punggung katak betina dan menekan perut
katak betina. Kemudian katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air.
Setiap ovum yang dikeluarkan diselaputi oleh selaput telur (membran vitelin).
Sebelumnya, ovum katak yang telah matang dan berjumlah sepasang ditampung
oleh suatu corong. Perjalanan ovum dilanjutkan melalui oviduk.

Dekat pangkal oviduk pada katak betina dewasa, terdapat saluran yang
menggembung yang disebut kantung telur (uterus). Oviduk katak betina terpisah
dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok dan bermuara di kloaka.

Segera setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan juga akan menyusul
mengeluarkan sperma. Sperma dihasilkan oleh testis yang berjumlah sepasang dan
disalurkan ke dalam vas deferens. Vas deferens katak jantan bersatu dengan ureter.
Dari vas deferens sperma lalu bermura di kloaka. Setelah terjadi fertilisasi
eksternal, ovum akan diselimuti cairan kental sehingga kelompok telur tersebut
berbentuk gumpalan telur.

Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi berudu.


Berudu awal yang keluar dari gumpalan telur bernapas dengan insang dan melekat
pada tumbuhan air dengan alat hisap.

20
Makanannya berupa fitoplankton sehingga berudu tahap awal merupakan
herbivora. Berudu awal kemudian berkembang dari herbivora menjadi karnivora
atau insektivora (pemakan serangga). Bersamaan dengan itu mulai terbentuk
lubang hidung dan paru-paru, serta celah-celah insang mulai tertutup. Selanjutnya
celah insang digantikan dengan anggota gerak depan.

Setelah 3 bulan sejak terjadi fertilisasi, mulailah terjadi metamorfosis. Anggota


gerak depan menjadi sempurna. Anak katak mulai berani mucul ke permukaan air,
sehingga paru-parunya mulai berfungsi. Pada saat itu, anak katak bernapas dengan
dua organ, yaitu insang dan paru-paru. Kelak fungsi insang berkurang dan
menghilang, sedangkan ekor makin memendek hingga akhirnya lenyap. Pada saat
itulah metamorfosis katak selesai.

 Reptilia (reptil)

Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang
fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat
ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan
kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya.
Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur.
Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di
sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam
testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan
testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan
berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh
satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada
saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja
yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.

Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat
melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang
tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam
lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang
hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning
telur yang berlimpah.

Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai
jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka
akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.

21
 Aves (burung)

Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok buruk tidak


memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini
dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.

Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan
tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati
oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk
membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan
terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.

Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke
dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat
perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan
dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.

Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan
membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas
dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang
baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri,
serta perlu dibesarkan dalam sarang.

 Mammalia (mamalia)

Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut merupakan hewan
vivipar (kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar,
sehingga pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi pembuahan internal,
mamalia jantan mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin
jantan (penis) ke dalam liang alat kelamin betina (vagina).

Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk


menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir pada
vagina.

Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma
yang dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens yang bersatu dengan ureter.
Pada pangkal ureter juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar
prostat menghasilkan cairan yang merupakan media tempat hidup sperma.

Sperma yang telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan

22
oviduk untuk mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk
zigot yang selanjutnya akan menempel pada dinding uterus. Zigot akan
berkembang menjadi embrio dan fetus. Selama proses pertumbuhan dan
perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan banyak zat makanan dan
oksigen yang diperoleh dari uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan
tali pusar.

23
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


REPRODUKSI TUMBUHAN

Tujuan:
1. Mengetahui perbedaan reproduksi tumbuhan secara generatif dan vegetatif.

2. Mengetahui alat-alat reproduksi tumbuhan.

3. Mampu menjelaskan cara tumbuhan bereproduksi.

4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan reproduksi secara generatif dan vegetatif.

Pertanyaan penyelidikan:
Berdasarkan pernyataan tersebut, tuliskan sebuah pertanyaan penyelidikan!
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................

Informasi yang Mendukung

Hipotesis
Berdasarkan permasalah diatas, bersama kelompokmu rumuskan hipotesismu!
Hipotesis penyelidikan:
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................

Alat dan Bahan


1. Biji tumbuhan.
2. Batang untuk di stek atau batang yang sudah dicangkok.
3. Tanah
4. Air

24
Cara Kerja:
1. Tanamlah beberapa biji tumbuhan yang sama dan beberapa batang yang siap ditanam di
tanah yang sama dengan kedalaman yang sama.
2. Rawatlah dengan perlakuan yang sama selama 8 minggu.
3. Amatilah perbedaan dari kedua tanaman tersebut.
4. Catat hasil perbedaannya.
Hasil Pengamatan:
1. Setelah menanam dengan 2 cara tanam yang berbeda dan melakukan pengamatan,
deskripsikan fenomena yang terjadi!

Diskusi dan Pembahasan:


1. Bandingkan tanaman yang ditumbuhkan dari biji dan tanaman yang ditumbuhkan dari
hasil stek atau cangkok! Mana yang akarnya lebih kuat? Mengapa?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

2. Sebutkan kelebihan dan kekurangan cara tanam langsung dengan biji dan secara stek atau
cangkok!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

Kesimpulan:
Tuliskan kesimpulan dari kegiatan tersebut!

25
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
REPRODUKSI HEWAN

Tujuan:
1. Mengetahui perbedaan reproduksi hewan secara generatif dan vegetatif.

2. Mengetahui alat-alat reproduksi hewan.

3. Mampu menjelaskan cara hewan bereproduksi.


26
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan reproduksi hewan secara generatif dan vegetatif.

Pertanyaan penyelidikan:
Berdasarkan pernyataan tersebut, tuliskan sebuah pertanyaan penyelidikan!
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................

Informasi yang Mendukung

Hipotesis
Berdasarkan permasalah diatas, bersama kelompokmu rumuskan hipotesismu!
Hipotesis penyelidikan:
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................

Alat dan Bahan


1. Kertas samson
2. Spidol

Cara Kerja:
1. Diskusikan dengan teman sekelompokmu dan cari informasi tentang reproduksi salah
satu contoh jenis hewan yang kalian dapatkan.
2. Catat hasil yang kalian dapatkan pada kertas samson.
3. Presentasikan hasil diskusi kalian didepan kelas.
Hasil Diskusi:
1. Setelah kalian diskusikan reproduksi salah satu contoh jenis hewan, apa yang dapat
kalian simpulkan?

27
Diskusi dan Pembahasan:
1. Bandingkan sistem reproduksi pada salah satu jenis hewan yang kalian dapatkan
dengan contoh jenis hewan yang dipresentasikan kelompok lain! Apa
perbedaannya? .................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.................................................

2. Sebutkan kelebihan dan kekurangan perkembangbiakan secara vegetatif dan


generatif.

..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................

Kesimpulan:
Tuliskan kesimpulan dari kegiatan tersebut!

28
INSTRUMEN EVALUASI

a. Pengetahuan

5. Tumbuhan dan hewan memiliki dua cara bereproduksi, yaitu...

a. Generatif dan Vegetatif

b. Generatif dan Interaktif

c. Interaktif dan Vegetatif

d. Generatif dan Kooperatif

6. Alat reproduksi jantan pada tumbuhan adalah...

a. Akar

b. Benang sari

c. Putik

29
d. Batang

30

Anda mungkin juga menyukai