(RPP)
A Kompetensi inti
3.12 Menerapkan konsep dan 3.12.1. Menjelaskan konsep bioteknologi dalam bidang
prosedur bioteknologi dalam agrobisnis dan agroteknologi
bidang agrobisnis dan 3.12.2. Menjelaskan prosedur bioteknologi dalam bidang
agroteknologi agrobisnis dan agroteknologi
3.12.3. Menerangkan hubungan konsep dan prosedur
bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan
agroteknologi
3.12.4. Menerapkan konsep dan prosedur bioteknologi
pada proses pembuatan pestisida organik
4.12 Melaksanakan konsep dan 4.12.1. Membuat rancangan konsep dan prosedur hasil
prosedur hasil bioteknologi bioteknologi konvensional untuk menghasilkan
konvensional untuk produk
menghasilkan produk 4.12.2. Mendemonstrasikan produk bioteknologi
konvensional
C Tujuan pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning dan
metode diskusi serta praktikum, peserta didik dapat menjelaskan 2 jenis konsep dan prosedur
bioteknologi dan menerapkannya untuk menghasilkan produk bioteknologi konvensional dalam
bidang agrobisnis dan agroteknologi, dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, mandiri, kreatif
selama proses pembelajaran dan bersikap jujur (Religiolitas) dan toleran.
D Materi pembelajaran
Bioteknologi :
1. Konsep Bioteknologi konvensional dan Modern
2. Prosedur Bioteknologi konvensional dan Modern
3. Dampak Perkembangan Bioteknologi
4. Teknologi fermentasi, rekayasa genetika, cloning, dan kultur jaringan
E Metode pembelajaran
Pendekatan : saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : diskusi kelompok, tanya jawab, praktikum
Sumber Belajar :
a. Biologi untuk SMK/MAK Bidang Keahlian Agribisnis dan Agroteknologi, Tutus Salman F. &
Marsaid, Erlangga, Jakarta, 2019.
b. Sitepoe, Mangku. 2001. Rekayasa Genetika. Jakarta : Grasindo
c. Fahrudin. 2010. Bioteknologi lingkungan. Bandung : Alfabeta.
G Langkah pembelajaran
Nilai Alks
Kegiatan / sintak Deskripsi Karakter Wkt
dan Literasi
PERTEMUAN PERTAMA
2. Menanya Berdasarkan kedua produk tersebut, apa yang Berani dan 15’
dapat kalian simpulkan tentang konsep bertanggung
bioteknologi konvensional dan bioteknologi jawab
modern?
Memberi salam.
H PENILAIAN
a. Teknik Penilaian:
Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik
b. Bentuk Penilaian :
Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi/ keterampilan proses
e. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
berikut:
Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Bioteknologi secara harfiah berarti ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi. Pengertian
bioteknologi yang lebih lengkap adalah pemanfaatan teknik rekayasa terhadap makhluk hidup, sistem, atau
proses biologis untuk menghasilkan atau meningkatkan potensi makhluk hidup maupun menghasilkan produk
dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.
Bioteknologi tidak terlepas dari mikroorganisme sebagai subyek (pelaku). Mikroorganisme yang
dimaksud adalah virus, bakteri, cendawan, alga, protozoa, tanaman maupun hewan. Mikroorganisme menjadi
subyek pada proses bioteknologi karena beberapa hal berikut ini :
1. Reproduksinya sangat cepat.
Dalam hitungan menit telah dapat berkembang biak sehingga merupakan sumber daya hayati
yang sangat potensial. Mikroorganisme dapat memproses bahan-bahan menjadi suatu produk dalam
waktu yang singkat.
2. Mudah diperoleh dari lingkungan kita.
3. Memiliki sifat tetap, tidak berubah-ubah.
4. Melalui teknik rekayasa genetik para ahli dapat dengan cepat memodifikasi/ mengubah sifat
mikroorganisme sehingga dapaT menghasilkan produk yang sesuai dengan yang kita inginkan.
5. Dapat menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia dan tidak tergantung
musim/iklim.
Pemanfaatan mikroorganisme untuk bioteknologi sangat membantu manusia untuk mengatasi
berbagai masalah, misalnya di bidang makanan, pertanian, pengobatan, limbah, industri, dan lainnya. Sejak
tahun 6000 SM, orang telah mengenal proses fermentasi pada bahan makanan misalnya untuk membuat bir.
Namun, bukti bahwa mikroorganisme inilah yang melakukan fermentasi baru diketahui setelah penelitian yang
dilakukan oleh Louis Pasteur (1857-1876). Saat ini, teknologi produksi bahan makanan melalui fermentasi
dikategorikan dalam bioteknologi konvensional/klasik.
Teknologi yang telah diterapkan untuk menghasilkan produk dalam skala industri dengan
menggunakan makhluk hidup, sistem atau proses bioteknologi dikategorikan sebagai bioteknologi modern.
Bioteknologi modern ini sangat tergantung pada mikrobiologi, biokimia, dan rekayasa genetika.
Aplikasi bioteknologi
Bioteknologi tradisional
Aplikasi bioteknologi tradisional mencakup berbagai aspek pada kehidupan manusia, seperti aspek
pangan, pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan.
1. Bidang pangan
Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan ataupun mengubah bahan pangan menjadi
bentuk lain. Proses yang dibantu oleh mikroorganisme misalnya melalui fermentasi, seperti keju,
yoghurt, dan berbagai makanan lain termasuk kecap dan tempe. Pada masa mendatang diharapkan
peranan mikroorganisme dalam penciptaan makanan baru seperti mikroprotein dan protein sel
tunggal. Mengenal sifat dan cara hidup mikroorganisme juga akan sangat bermanfaat dalam perbaikan
teknologi pembuatan makanan.
a. Pembuatan roti
Pada pembuatan roti, biji-bijian serelia dipecah dahulu untuk membuat tepung terigu.
Selanjutnya oleh enzim amilase tepung dirubah menjadi glukosa. Selanjutnya khamir Saccharomyces
cerevisiae, yang akan memanfaatkan glukosa sebagai substrat respirasinya sehingga akhirnya
membentuk gelembung-gelembung yang akan terperangkap pada adonan roti. Adanya gelembung ini
menyebebkan roti bertekstur ringan dan mengembang. Sedangkan jika ditambah protease maka roti
yang dihasilkan akan bertekstur lebih halus.
b. Pengolahan hasil susu
Susu dapat diolah dengan bioteknologi sehingga menghasilkan produk-produk baru, seperti
keju, mentega dan yogurt.
1) Keju, pada pembuatan keju, kelompok bakteri yang dipergunakan adalah bakteri asam laktat.
Bakteri ini berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat menurut reaksi
berikut.
Bakteri asam laktat yang bisa digunakan adalah Lactobacillus dan Sterptococcus.
2) Yoghurt, pada yoghurt, susu dipasteurisasi dahulu, lalu sebagian besar lemak dibuang.
Mikroorganime yang digunakan adalah bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan Streptococcus
thermophillus.
3) Mentega, pada pembuatan mentega, mikroorganisme yang digunakan adalah Streptococcuslactis
dan Leuconostoc cremoris yang membantu proses pengasaman. Setelah itu, susu ditambah dengan
cita rasa tertentu, kemudian lemak mentega dipisahkan. Pengadukan lemak mentega
menghasilkan mentega yang siap makan.
c. Produk makanan lain
Pengolahan produk makanan lain dapat berupa sayur, buah dan sebagainya. Di antaranya
adalah:
1) Sauerkraut adalah sayuran yang diasamkan agar dapat awet di simpan. Cara membuatnya, sayuran
seperti kol atau sawi diirisi kemudian dicampur dengan garam lalu di tekan dalam tempat
penyimpanan untuk mengeluarkan udara. Kemudian di tambahkan bakteri asam laktat. Aktivitas
bakteri ini menurunkan pH menjadi 5.0. pH ini mencegah mikroorganisme lain tumbuh, selain itu
dapat menimbulkan cita rasa unik akibat akumulasi zat organik yang oleh bakteri.
2) Penyimpanan zaitun dan timun. Zaitun dan timun dapat diawetkan dengan menyimpannya dalam
larutan garam yang ditambah bakteri asam laktat.
3) Tahu kuning, tahu putih, dan tempe dibuat dari kedelai menggunakan cendawan Rhizopus.
4) Oncom, dibuat dari bungkil kacang tanah menggunakan cendawan Neurospora sithopila.
5) Tapai, dibuat dari ketela pohon dengan menggunakan khamir Saccharomyces cereviceae.
2. Bidang pertanian
Beberapa contoh bioteknologi tradisional di bidang pertanian ialah:
a. Hidroponik, merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat menanam
tanaman.
b. Seleksi tanaman yang memiliki karakter yang unggul seperti biji besar atau tinggi maupun
produksi yang besar.
3. Bidang peternakan
a. Domba ankon, merupakan domba berkaki pendek dan bengkok, hasil mutasi alami.
b. Sapi “Jersey” yang diseleksi oleh manusia agar menghasilkan susu berkrim banyak.
4. Kesehatan dan pengobatan
a. Antibiotik yang digunakan manusia untuk pengobatan diisolasi dari bakteri dan jamur.
b. Vaksin merupakan mikroorganisme atau bagian mikroorganisme yang sifat virulensinya telah
dimatikan, bermanfaat untuk meningkatkan imunitas.
Bioteknologi modern
Aplikasi bioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya pada
aspek pangan, pertanian, peternakan hingga kesehatan dan pengobatan.
a. Pangan
Beberapa contoh bioteknologi modern di bidang pada bidang pangan, misalnya:
1. Kandungan vitamin A pada tanaman padi Golden rice.
2. Kentang yang telah mengalami mutasi genetik sehingga kadar pati kentang meningkat 20% dari
kentang biasa.
b. Bidang pertanian
Beberapa contoh bioteknologi modern di bidang pertanian, misalnya:
1. Tanaman jagung, kapas dan tomat yang resisten terhadap serangan penyakit gen tertentu (setelah
gennya dimanipulasi menggunakan teknologi DNA rekombinan).
2. Tanaman padi tahan genangan air.
c. Bidang peternakan
1. Pembelahan embrio secara fisik (spilitting) mampu menghasilkan kembar identik pada domba,
sapi, babi, dan kuda.
2. Ternak unggul hasil manipulasi genetik, contohnya unggul pada daging dan susunya
3. Ikan salmon yang disisipkan hormon pertumbuhan menjadi 2 kali lipat besarnya
d. Kesehatan dan pengobatan
1. Hormon insulin manusia yang dihasilkan dengan bantuan Escherechia coli
2. Manipulasi produk vaksin dengan menggunakan E. coli agar lebih efisien.
Penilaian Keterampilan
Kisi-kisi Penilaian Keterampilan
Kompetensi Teknik
No. Materi Indikator
Dasar Penilaian
1. 4.12 Penerapan Peserta didik dapat melakukan Keterampilan
Melaksanakan Prinsip percobaan secara berkelompok proses dan
konsep dan bioteknologi tentang penerapan prinsip Hasil/ Produk
prosedur hasil konvensional
bioteknologi konvensional dalam
bioteknologi
konvensional menghasilkan suatu produk.
untuk
menghasilkan
produk
Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa
Tingkat
Kemampuan
No Penilaian Indikator/Kriteria
1 2 3
1 Tahap Persiapan Alat Ketelitian dalam mempersiapkan alat-alat
Terampil dalam membuat perencanaan
Kreatif dalam mengembangkan ide
Kerapihan Proposal
2 Tahap Produksi Jeli dan terampil dalam memilih dan
menggunakan bahan peralatan
Terampil dalam teknik kerja
3 Tahap Akhir Produk yang dihasilkan mempunyai
estetika tinggi (perpaduan warna,
keserasian dalam penempatan objek,
kerapian produk)
Terampil dalam mengevaluasi hasil
kerjanya
4 Kerjasama Kekompakan anggota kelompok
Pembagian tugas secara merata
Keterangan Skor:
A. Tahap Persiapan
- Skor 3 = Siswa mempunyai ketelitian dalam mempersiapkan alat-alat, terampil dalam membuat
perencanaan, kreatif dalam mengembangkan ide
- Skor 2 = Siswa mempunyai ketelitian dalam mempersiapkan alat-alat, terampil dalam membuat
perencanaan, tidak kreatif dalam mengembangkan ide
- Skor 1 = Siswa mempunyai ketelitian dalam mempersiapkan alat-alat, tidak terampil dalam membuat
perencanaan, tidak kreatif dalam mengembangkan ide
B. Tahap Produksi
- Skor 3 = Siswa mempunyai kejelian dan terampil dalam memilih dan menggunakan bahan peralatan,
terampil dalam teknik kerja
- Skor 2 = Siswa mempunyai kejelian dan terampil dalam memilih dan menggunakan bahan peralatan,
tidak terampil dalam teknik kerja
- Skor 1 = Siswa mempunyai kejelian, tidak terampil dalam memilih dan menggunakan bahan peralatan,
tidak terampil dalam teknik kerja
C. Tahap Akhir
- Skor 3 = Produk yang dihasilkan mempunyai estetika tinggi (perpaduan warna, keserasian dalam
penempatan objek, kerapian produk), terampil dalam mengevaluasi hasil kerjanya
- Skor 2 = Produk yang dihasilkan mempunyai estetika tinggi (perpaduan warna, keserasian dalam
penempatan objek, kerapian produk), tidak terampil dalam mengevaluasi hasil kerjanya
- Skor 1 = Produk yang dihasilkan mempunyai estetika (perpaduan warna, keserasian dalam
penempatan objek, tidak mempunyai kerapian produk), tidak terampil dalam mengevaluasi hasil
kerjanya
D. Kerjasama
- Skor 3 = Anggota kelompok mempunyai kekompakan dalam bekerjasama, pembagian tugas dilakukan
secara merata
- Skor 2 = Anggota kelompok mempunyai kekompakan dalam bekerjasama, pembagian tugas tidak
dilakukan secara merata
- Skor 1 = Anggota kelompok tidak mempunyai kekompakan dalam bekerjasama, pembagian tugas
tidak dilakukan secara merata
Kelas : X
Kompetensi dasar : 3.12 Menerapkan konsep dan prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis
dan agroteknologi
Indikator :
3.12.5. Menjelaskan konsep bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi
3.12.6. Menjelaskan prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi
3.12.7. Menerangkan hubungan konsep dan prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi
3.12.8. Menerapkan konsep dan prosedur bioteknologi pada proses pembuatan pestisida organik
Soal:
A. Pada produk hasil bioteknologi yang telah diamati tentunya kamu dapat menjelaskan hubungan antara
bioteknologi konvensional dan modern menjadi sebuah definisi atau dapat juga melihat ciri-ciri yang
berbeda jika dibandingkan.
1. Buat definisi atau pengertian dari bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern yang kamu
pahami !
2. Dari hasil menghubungkan konsep dan prosedur bioteknologi, apa ciri-ciri bioteknologi modern dan
konvensional menurut pendapatmu?
B. Selesaikan permasalahan berikut:
Dari hasil penerapan konsep dan prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroindustri, maka
apa yang harus anda persiapkan pada proses pembuatan pestisida organik?
Total skor 10