Contoh ANOTASI BIBLIOGRAFI Asesmen Dan Evaluasi Pembelajaran Ilmu Sosial
Contoh ANOTASI BIBLIOGRAFI Asesmen Dan Evaluasi Pembelajaran Ilmu Sosial
Oleh:
Samsuri
Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum Fakultas
Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
2
Samsuri Anotasi Bibliografi
didasarkan kepada pandangan bahwa dunia sekarang rumit dan tidak menentu,
manusia tidak lagi dapat memiliki pengetahuan secara lengkap, serta
pengalaman-pengalaman “otentik” dan asesmen secara fundamental dapat
dipertanyakan. Berdasarkan keempat perspektif itu, para penulis dalam
penelitiannya menggunakan wawancara semi-terstruktur terhadap para guru
yang ditanyai tentang pemahaman probadi mereka tentang bentuk-bentuk
asesmen alternatif; tentang bagaimana para guru itu memperoleh pemahaman
tersebut; bagaimana para guru itu mengintegrasikan perubahan-perubahan ke
dalam praktek mereka; apa yang menjadikan alasan-alasan itu dipilih; apa
keberhasilan-keberhasilan dan hambatan-hambatan yang mereka hadapi selama
melakukan asesmen alternative itu; dan, ada dukungan sistem terhadap asesmen
alternatif yang dilakukan oleh para guru itu.
3
Samsuri Anotasi Bibliografi
akademikus juga lemah. Para penulis memberikan rekomendasi-
rekomendasi untuk memperbaiki evaluasi-evaluasi program federal
secara luas.
5
Samsuri Anotasi Bibliografi
wacana pembentukan standar dan orang yang mengkaji bagaimana
standa-standar seperti ini, secara tipikal digunakan untuk mengarahkan
perkembangan asesmen dan keputusan-keputusan tentang kinerja
individual. Kedua penulis menawarkan dua (persaingan secara parsial)
perspektif yang dapat menjelaskan dan memandu praktek dalam kawasan
perkembangan standar yang tidak terteorisasikan dan tidak terujikan. Satu
didasarkan dengan etika wacana dari Jürgen Habermas dan lainnya
didasarkan kepada elaborasi kritis dari filsafat hermeneutik Hans-Georg
Gadamer. Kedua penulis menawarkan pendekatan yang lebih pluralistik
dengan menggambarkan filsafat hermeneutika untuk mengkaji keputusan-
keputusan yang diambil para pengembang asesmen, yang mengijinkan
disensus dalam proses asesmen.
6
Samsuri Anotasi Bibliografi
psot-strukturalis terhadap asesmen memiliki asal mulanya di sektor
sekolah di mana pendekatan kritis digunakan oleh penelitian yang
memfokuskan kepada ‘asesmen untuk pembelajaran.’ Para peneliti yang
menerima post-strukturalis berpandangan bahwa pengetahuan dan
asesmennya ialah membentuk hubungan kekuasaan dalam masayarakat.
Pengetahuan dan asesmen itu memperlihatkan kritik untuk
mengartikulasikan keyakinan yang para post-strukturalis miliki dan
asumsi-asumsi yang membuatnya menghormati hakekat dan tujuan
asesmen. Dari perspektik post-strukturalis, asesmen dikonstruksi dalam
komunitas praktis dan standar-standar secara sosial terkonstruksi, relatif,
sementara dan dipertentangkan. Perspektif ini juga dalam praktek
memiliki subjektivitas ganda dan kemungkinan-kemungkinan yang
mempengaruhi cara-cara keputusan dibuat terhadap pekerjaan siswa.
7
Samsuri Anotasi Bibliografi
Sceurman, G., dan Newmann, F.M. (1998).”Authentic Intellectual Work
in Social Studies: Putting Performance before Pedagogy.” Social
Education. 62 (1): 23-25
Kritik terhadap pembelajaran social studies kepada para siswa di Amerika
Serikat, mendorong kedua penulis menyodorkan beberapa jalan keluar.
Kritik pertama menyatakan bahwa pembelajaran social studies terlalu
banyak dihabiskan untuk diskusi-diskusi yang tidak terfokus dan kerja
kelompok yang tidak produktif, serta tidak cukup waktu untuk
mempelajari fakta-fakta sejarah, geografi ataupun pemerintahan. Kritik
kedua menyatakan bahwa para siswa terlalu banyak menyerap waktu dan
mereproduksi informasi yang berasal dari buku-buku teks dan guru,
sehingga tidak cukup waktu untuk menafsirkan dokumen-dokumen,
menilai perspektif-perspektif, dan pemikiran mereka sendiri. Para guru
yang setuju dengan kritik pertama cenderung untuk mengikuti pendekatan
transmisi untuk pengajaran. Para guru yang menerima kritik kedua sering
mengadopsi pendekatan konstruktivis untuk pengajaran. Di luar kedua
kritik itu, kedua penulis artikel ini menampilkan kriteria untuk “authentic
intellectual achievement” guna mengukur hasil-hasil pembelajaran siswa.
“Authentic intellectual achievement” memuat komponen konstruksi
pengetahuan, pendisiplinan inkuiri, nilai (value) di luar sekolah.
8
Samsuri Anotasi Bibliografi