Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
PENYAKIT PASCA BENCANA BANJIR

OLEH :

Adinda Dwi Karnita (1511001)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


STIKes PATRIA HUSADA BLITAR
2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENYAKIT PASCA BENCANA BANJIR

Topik : Penyakit Pasca Bencana Banjir


Pokok Bahasan : Penyakit Malaria Pasca Bencana Banjir
Sasaran : Warga kelurahan Trimulyo
Hari/Tanggal : Rabu, 07 Maret 2018
Waktu /Jam : ± 30 menit
Tempat : RT 1/RW 1 Kelurahan Trimulyo
Penyuluh : Mahasiswa STIKes Patria Husada Blitar

I. LATAR BELAKANG
Banjir mengakibatkan banyak faktor negatif dan faktor positif . Faktor negatifnya
seperti : lumpuhnya perekonomian, sarana vital & infrastructure ( jalan tol , jalan protokol)
publict transportation ( kereta api, bis, pesawat udara ) , kantor-kantor , pertokoan pun
mendapatkan imbas dari banjir. Sedangkan faktor postitif yang ditimbulkan oleh banjir
adalah nama Indonesia terutama Jakarta makin ngetop, hitung –hitung nebeng promosi
pariwisata banjir.
Yang terpenting dalam keadaan banjir adalah bahaya timbulnya penyakit akibat
banjir yang mengancam masyarakat dari semua golongan . Hal ini dikarenakan banyaknya
sampah yang terhanyut terbawa air banjir, air got yang bersatu dengan air banjir yang
menimbulkan bau yang tidak sedap ataupun septik tank yang luber dan isinya terbawa air
kemana-mana, Akibatnya lingkungan kita menjadi sangat kotor, sehingga mempermudah
timbulnya penyakit akibat banjir : diare, malaria, leptospirosis, ISPA, cacingan dan
berbagai penyakit penyerta lain. Bahkan tidak jarang juga menimbulkan kasus penyakit
yang luar biasa ( outbreak). Banjir juga menimbulkan dampak menurunnya kondisi tubuh
& daya tahan terhadap stress.

II. TUJUAN UMUM


Setelah dilakukan penyuluhan tentang penyakit pasca bencana banjir pada masyarakat
Desa Tambakrejo, diharapkan peserta mampu mengerti, memahami tentang penyakit
pasca bencana banjir dan bagaimana penanganannya.

III. TUJUAN KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan selama ± 30 menit warga Desa. RT 01/RW 01
Kelurahan Trimulyo,mampu menjelaskan tentang :
 Peserta mengetahui tentang pengertian penyakit malaria pasca bencana banjir
 Peserta mengetahui penyebab penyakit malaria pasca bencana banjir
 Peserta mengetahui tanda dan gejala penyakit malaria pasca bencana banjir
 Peserta mengetahui pencegahan penyakit malaria pasca bencana banjir

IV. MATERI (TERLAMPIR)


1. Pengertian penyakit malaria pasca bencana banjir
2. Penyebab penyakit malaria pasca bencana banjir
3. Tanda dan gejala penyakit malaria pasca bencana banjir
4. Pencegahan penyakit malaria pasca bencana banjir

V. METODE
Ceramah dan Tanya Jawab

VI. MEDIA
1. Leaflet
2. poster

VII. PENGORGANISASIAN
Moderator : Farikha Nur Mulya S
Penyuluh : Adinda Dwi Karnita
Observer : 1. Bunga Innashofa
Fasilitator : 1. Okky Cintya P.D
2. Rina Wahyu A

VIII. SETTING TEMPAT


Moderator
Penyuluh
Observer
Fasilitator
Peserta

IX. PEMBAGIAN TUGAS


1) Moderator
Job Description:
a) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d) Menyebutkan materi yang akan diberikan
e) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
f) Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
h) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan

2) Penyuluh
Job Description:
a) Menggali pengetahuan masyarakat tentang penyakit pasca banjir
b) Menjelaskan materi mengenai bencana banjir
c) Menjawab pertanyaan peserta

3) Fasilitator
Job Description:
a) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b) Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c) Memotivasi warga agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d) Memotivasi masyarakat untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya
e) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f) Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan

4) Observer
Job Description:
a) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan
penyuluhan berlangsung.
c)
X. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Lama
Kegiatan perawat Kegiatan klien Metode
Kegiatan kegiatan
Pembukaan Salam pembuka  Mendengarkan Ceramah
Memperkenalkan diri keterangan
Kontrak waktu penyaji 3 menit
Menjelaskan maksud dan tujuan  Menjawab

Apersepsi untuk menggali


pengetahuan keluarga
Penyajian A. Menyampaikan materi :  Memperhatikan Ceramah
 Pengertian penyakit
dan Tanya
malaria pasca bencana
mendengarkan jawab
banjir
keterangan 25 menit
 Penyebab penyakit
penyaji
malaria pasca bencana
 Bertanya
banjir  Menjawab
 Tanda dan gejala
penyakit malaria pasca
bencana banjir
 Perawatan penyakit
malaria pasca bencana
banjir
 Pencegahan penyakit
malaria pasca bencana
banjir
B. Tanya Jawab
Mengulangi kembali materi
yang tidak mengerti dan
mengajukan pertanyaan
untuk keluarga tentang
materi yang telah diberikan
C. Menyimpulkan
Penutup Menyampaikan harapan-harapan Mendengarkan Ceramah
Menutup pertemuan penyaji 2 menit
Membagikan leaflet

IX. EVALUASI
a. Struktur
 Keaktifan peserta 70 %
 Kehadiran peserta 80 %
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan di-lakukan sebelum dan saat
penyuluhan.
b. Proses
 Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan.
 Sasaran konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
 Sasaran mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara lengkap dan
benar.
c. Hasil
 Peserta mengetahui tentang pengertian penyakit malaria pasca bencana banjir
 Peserta mengetahui penyebab penyakit malaria pasca bencana banjir
 Peserta mengetahui tanda dan gejala penyaki malaria pasca bencana banjir
 Peserta mengetahui perawatan penyakit malaria pasca bencana banjir
 Peserta mengetahui pencegahan penyakit malaria pasca bencana banjir

MATERI PENYULUHAN
PENYAKIT PASCA BENCANA BANJIR
1. Malaria
a. Pengertian
Malaria adalah suatu penyakit yang akut maupun kronis yang disebabkan
parasit Plasmodium, ditandai dengan gejala demam berkala, menggigil dan sakit
kepala yang sering disertai dengan Anemia dan Limpa membesar (Pampana, 1969).
Malaria merupakan penyakit yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh
parasit Protozoa genus Plasmodium dan ditularkan pada manusia oleh gigitan
nyamuk Anopheles species betina yang bertindak sebagai vektor malaria.
Pada penderita penyakit malaria, penderita dapat dihinggapioleh lebih dari
Satu jenis plasmodium.Infeksi demikiandisebutinfeksi campuran(mixed infection).
Dari kejadianinfeksi campuranini biasanyapaling banyakdua jenis parasit,yakni
campuran antara plasmodium falcifarum denganplasmodium vivax atau P. malariae.
Kadang-kadangdi jumpai tiga jenis parasit sekaligus meskipun hal ini jarang terjadi,
infeksi campuran ini biasanya terjadi terdapat di daerah yang tinggi angka
penularannya.
Banyak yang mengira penyakit malaria sama dengan demam berdarah karena
punya gejala yang mirip dan sama-sama ditularkan oleh nyamuk. Namun perlu
diketahui bahwa keduanya berbeda. Malaria disebabkan oleh nyamuk anopheles yang
membawa parasit plasmodium, sementara demam berdarah disebabkan oleh nyamuk
Aedes Aegypti yang membawa virus Dengue.

b. Penyebab
Air yang menggenang terlalu lama, terutama air kotor karena banjir, bisa
dijadikan sarang oleh nyamuk. Genangan air disebabkan oleh hujan deras atau luapan
sungai dapat bertindak sebagai tempat berkembang biak nyamuk, dan karena itu
meningkatkan potensi paparan dari populasi korban bencana dan tenaga sukarelawan
terhadap infeksi seperti malaria. Penyakit yang ditularkan nyamuk sulit untuk
dicegah, terutama selama bencana.
Banjir secara tidak langsung dapat menyebabkan peningkatan vector-borne
diseases melalui ekspansi dari jumlah dan berbagai habitat vektor. Genangan air
disebabkan oleh hujan deras atau limpahan sungai dapat bertindak sebagai pembibitan
situs untuk nyamuk, dan karena itu meningkatkan potensi eksposur dari populasi yang
terkena bencana untuk terkena infeksi seperti malaria. Banjir awalnya mungkin dapat
mem-”flush” perkembangbiakan nyamuk, tetapi akan datang kembali ketika air surut.
Waktu lag biasanya sekitar 6-8 minggu sebelum timbulnya epidemi malaria.
 Malaria epidemi di tengah banjir adalah fenomena yang terkenal di
daerah endemis malaria di seluruh dunia..
 Risiko wabah tersebut meningkat dengan signifikan dikarenakan oleh
beberapa faktor, seperti perubahan perilaku manusia (paparan terhadap
nyamuk meningkat saat tidur di luar, jeda sementara dalam kegiatan
pengendalian penyakit, kepadatan penduduk), atau perubahan habitat
yang meningkatkan kuantitas daripada sarang nyamuk (longsor,
deforestasi, pembendungan sungai, dan pengalihan rute air)
Untuk itu, waspadai tempat-tempat yang memungkinkan dijadikan sarang
nyamuk. Selain itu, sediakan obat nyamuk atau lotion pengusir nyamuk untuk
mencegah wabah penyakit malaria.
c. Tanda dan gejala
1. Gejala klinis
Gejala klinis malaria merupakan petunjuk yang penting dalam diagnosis
malaria. Manifestasi klinis malaria sangat khas dengan adanya serangan demam yang
intermitten, anemia dan splenomegali. Penyakit ini cenderung untuk beralih dari
demam akut ke keadaan menahun. Selama stadium akut terdapat masa demam yang
intermitten. Sedangkan pada infeksi oleh plasmodium vivax, panas bersifat ireguler,
kadang-kadang remiten atau intermiten. Dalam stadium menahun berikutnya
terdapat masa laten yang diselingi kambuh beberapa kali. Kambuhnya penyakit ini
sangat mirip dengan serangan pertama. Sementara itu rekrudensi sering terjadi pada
infeksi yang disebabkan plasmodium malariae ( Harijanto,2010).
2. Gejala klasik
a. Periode dingin.
Stadium ini mulai dengan menggigil, kulit dingin dan kering. Gigi gemeretak
dan penderita biasanya menutup tubuhnya dengan selimut yang tersedia. Nadi
cepat tetapi lemah. Bibir dan jari pucat kebiru-biruan, kulit kering dan pucat.
Stadium ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam.
b. Periode demam
Setelah merasa kedinginan, pada stadium ini penderita merasa
kepanasan. Suhu badan dapat meningkat sampai 40°C atau lebih. Muka
merah, kulit kering dan terasa sangat panas seperti terbakar, sakit kepala,
nadicepat, respirasi meningkat, muntah-muntah dan dapat terjadi syok
(tekanan darah turun) bahkan sampai terjadi kejang (pada anak) dan
berlangsung antara 2 sampai 4 jam.
c. Periode Berkeringat.
Temperatur turun dan penderita merasa capek dan biasanya dapat tidur
nyenyak. Pada saat bangun dari tidur merasa lemah tetapi tidak ada gejala lain,
stadium ini berlangsung antara 2 sampai 4 jam.
d. Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan :
1. Pembesantasan Sarang Nyamuk yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk
pada lokasi pengungsian
2. Pemberian ikan kepala pada tempat jentik nyamuk anopheles tinggal
3. Larvasasi tempat perindukan nyamuk anopheles.
4. Penggunaan kelambu atau penutup tubuh ditempat pengungsian
5. Menggunakan revelen sewaktu keluar / bekerja di luar rumah pada daerah
pengungsian yang endemis malaria.
6. Pengobatan
Pengobatan tergantung sensifitas dan jenis penyebabnya, dapat dipilih obat
anti malaria yang paling tepat untuk setipa. Pengobatan terhadap penyakit ini
terutama ditujukan untuk penderita malaria, masyarakat yang akan berangkat
kedaerah endemis dan masyarakat yang datang dari daerah endemis.

Anda mungkin juga menyukai