Anda di halaman 1dari 11

2012

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PENYUSUNAN DETAIL
ENGINEERING DESIGN (DED)
KAMPUNG KUMUH KOTA
TANGERANG

Matthew
LINDA LINA DADAN TIAR BATRA UNTUNG
HENRIKO, VHYA, GREGI, SILAS, NANDA
9/3/2012
H a l |2

1. LATAR BELAKANG
Didalam undang-undang dasar Negara republic indonesia tahun 1945, terutama Bab XA Hak Asasi
Manusia pasal 28H, dijelaskan bahwa “(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan. **)”. Atas dasar hak dasar tersebut, warga Negara Indonesia
yang berada di dalam wilayah kesatuan Indonesia memiliki hak untuk dapat bertempat tinggal
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.

Berdasarkan undang-undang perumahan Presiden Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan


Rakyat yang dinaskahkan dalam undang-undang nomor 1 tahun 2011, tentang perumahan dan
kawasan permukiman, dijelaskan bawah bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, yang
merupakan kebutuhan dasar manusia, dan yang mempunyai peran yang sangat strategis dalam
pembentukan watak serta kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun manusia
Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktif; bahwa negara bertanggung jawab
melindungi segenap bangsa Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman agar masyarakat mampu bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak dan
terjangkau di dalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruh
wilayah Indonesia; bahwa pemerintah perlu lebih berperan dalam menyediakan dan memberikan
kemudahan dan bantuan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat melalui
penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang berbasis kawasan serta
keswadayaan masyarakat sehingga merupakan satu kesatuan fungsional dalam wujud tata ruang
fisik, kehidupan ekonomi, dan sosial budaya yang mampu menjamin kelestarian lingkungan hidup
sejalan dengan semangat demokrasi, otonomi daerah, dan keterbukaan dalam tatanan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dijelaskan juga bawah permukiman
kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat
kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak
memenuhi syarat. Dan perumahan kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan
kualitas fungsi sebagai tempat hunian.

Didalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, salah satu tujuan yang ingin dicapai
oleh bangsa Indonesia adalah terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana
dan sarana pendukung bagi seluruh masyarkat yang didukung oleh sistem pembiayaan
perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien dan akuntabel sehingga terwujud kota
tanpa pemukiman kumuh. Tujuan pembangunan ini juga merupakan bagian dari kerja bangsa
Indonesia untuk turut serta dalam mensukseskan tujuan pembangunan Millenium Development
Goals yang dicanangkan oleh PBB. Dimana PBB menargetkan perbaikan kehidupan 100 juta
penghuni permukiman kumuh pada tahun 2020.

Berdasarkan definisinya Kampung kumuh memiliki definisi (i) suatu daerah, di mana terdapat
beberapa rumah atau keluarga yang bertempat tinggal di sana; (ii) daerah tempat tinggal warga
menengah ke bawah di daerah kota; (iii) nama alternatif untuk desa/kelurahan yang merupakan
satuan pembagian administratif daerah yang terkecil di bawah kecamatan/mukim/distrik/banua

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang


H a l |3

(benua). Namun demikian didalam pekerjaan ini, definisi kampong kumuh adalah tempat dimana
beberapa rumah atau keluarga tinggal dengan criteria menurut undang-undang tidak layak untuk
dihuni dan tidak memenuhi syarat.

Didalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota


Tangerang………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….selain itu berdasarkan rencana
strategis dinas pekerjaan umum kota tangerang 20…………, salah satu tugas dan fungsi pokok
pemerintah Kota Tangerang adalah…………………………………………….

Berdasarkan hasil kajian dari kementerian pekerjaan umum pada tahun 2011, dengan
menggunakan pedoman identifikasi kawasan kumuh, teridentifikasi bahwa terdapat 37 kampung
kumuh di wilayah Kota Tangerang. 7 (tujuh) diantaranya adalah kampong yang teridentifikasi
sangat buruk yaitu kelurahan Gaga, Larangan Selatan, Poris Gaga Baru, Koang Jaya, Poris Plawad
Indah, dan Cipondoh Indah.

Untuk itu berdasarkan hasil permasalahan, isu pokok kerja pemerintah pusat nasional, isu pokok
kerja pemerintah daerah Kota Tangerang, maka disusunlah kerangka acuan kerja Penyusunan
Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh Kota Tangerang atau yang disebut dengan
Perencanaan Teknis Disain Kampung Kumuh Kota Tangerang untuk segera dilaksanakan dan
diharapkan pada tahun 2013 hingga 2014 penataan kawasan kampong kumuh melalu
pembangunan program kegiatan tersusun menjadikan kampong lebih layak untuk ditinggali oleh
warga kota.

2. DASAR HUKUM
Adapun dasar hukum dari kegiatan ini terdiri atas;

1. Undang-undang dasar Negara republic Indonesia tahun 1945


2. Undang-undang nomor 1 tahun 2011, tentang perumahan dan kawasan permukiman
3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan. Kotamadya Daerah Tingkat II
Tangerang.
4. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah
5. Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah
6. Peraturan pemerintah nomor 55 tahun 2005 tentang dana perimbangan
7. Peraturan pemerintah nomor 7 tahun 2008 tentang dekonsentrasi dan tugas pembantuan
8. Peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintah
9. Peraturan pemerintah nomor 41 tahun 2007 tentang oraganisasi perangkat daerah
10. Millenium Development Goal (MDGs), United Nation, 2020
11. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten,
12. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang


H a l |4

13. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Tangerang


14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Tangerang
15. Pedoman identifikasi kawasan permukiman kumuh daerah penyangga kota metropolitan,
direktorat pengembangan permukiman, direktorat jenderal cipta karya, departemen
pekerjaan umum, tahun 2006.

3. TUJUAN DAN MAKSUD


Adapun tujuan dari pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh
Kota Tangerang adalah tersedianya rancangan teknis penataan kampong kumuh hingga menjadi
kawasan yang layak untuk ditinggali. Sedangkan maksud dari pekerjaan ini adalah tercapainya
kehidupan masyarakat yang sehat dan layak huni di tujuh (7) kelurahan Kota Tangerang tersebut.

4. SASARAN
Adapun beberapa sarana yang harus dicapai adalah sebagai berikut ;

1. Teridentifikasinya kondisi lingkungan dan karakteristik di tujuh (7) kampong kumuh tersebut.
2. Ditetapkannya tipologi kampong kumuh yang ada
3. Terumuskannya strategi penataan kampong kumuh berdasarkan hasil penetapan tipologi
4. Dirumuskannya tahapan program dan kegiatan penataan kampong kumuh yang ada.
5. Teridentifikasinya topografi kawasan kampong kumuh di tujuh (7) lokasi.

5. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh
Kota Tangerang terdiri atas;

1. Ruang lingkup wilayah, terdiri atas tujuh (7) kelurahan di 5 kecamatan wilayah Kota
Tangerang yang menjadi prioritas penanganan berdasarkan hasil kajian dinas pekerjaan
umum, diantaranya;
a. Kelurahan Gaga, Kecamatan Larangan;
b. Kelurahan Larangan Selatan, Kecamatan Larangan;
c. Kelurahan Poris Gaga Baru, Kecamatan Baru Ceper;
d. Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci;
e. Kelurahan Poris Plawad Indah, Cipondoh;
f. Kelurahan Cipondoh Indah, Kecamatan Cipondoh.
2. Ruang lingkup kegiatan meliputi ;
a. Persiapan
Adalah tahap Tim konsultan terdiri dari tenaga ahli yang mencakup multi disiplin yang
berkompeten dalam bidangnya, memiliki wawasan serta menghayati betul tugas dan
tanggung jawabnya dalam melaksanakan perancangan teknis bangunan tempat
tinggal/rumah dan infrastruktur kawasan kampong kumuh. Bagaimana melaksanakan
perencanaan Infrastruktur jalan, drainase, utilitas, persampahan dan sistem

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang


H a l |5

penyediaan Air bersih itu dikembangkan, tahapan pembangunan serta bagaimana


pengelolaannya dimasa mendatang dalam waktu pelaksanaan yang efektif.
Pada tahap ini dilakukan mobilisasi tenaga ahli dan peralatan, perizinan survey,
penyusunan format isian, dan koordinasi dengan dinas terkait.
b. Survey, output yang dihasilkan dari pelaksanaan survey ini adalah keadaan eksisting
topografi kawasan, kondisi eksisting bangunan/rumah dan infrastruktur kawasan
kampong kumuh;
i. Rumah/Bangunan tempat tinggal
ii. Jalan Lingkungan Kampung
iii. Drainase
iv. Air Bersih
v. Sanitasi/Air Kotor
vi. Persampahan
vii. Jaringan Listrik
viii. Jaringan Telekomunikasi
c. Perencanaan Teknis Awal
Perancangan teknis awal adalah hasil analisis berdasarkan hasil survey lapangan,
termasuk konsep penataan yang diajukan, serta beberapa sasaran pekerjaan yang
dihasilkan seperti tipologi kawasan kampong kumuh yang ada. Dalam perancangan
awal ini dihasilkan rancangan/design infrastruktur yang paling baik untuk dapat
dilaksanakan pembangunannya.
d. Perencanaan Teknis Akhir
Perencanaan teknis akhir adalah hasil perbaikan semua hasil perancangan awal yang
terdiri atas gambar konsep penataan, gambar teknis perencanaan bangunan tempat
tinggal/rumah, infrastruktur kawasan kampong menjadi lebih baik yang terdiri atas (i)
rumah tinggal; (ii) jalan; (iii) drainase; (iv) air bersih; (v) sanitasi/air kotor; (vi)
Persampahan; (vii) Jaringan Listrik; (viii) Jaringan telekomunikasi. Peta lokasi
penataan, peta masterplan penataan kampong, serta Rancangan Anggaran Biaya
Pelaksanaan Pembangunannya.

6. KEBUTUHAN TENAGA AHLI


Adapun kebutuhan tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan ini terdiri atas;

1. Ketua Tim, sebagai Ahli Penataan Kawasan Permukiman dan Perumahan, dengan latar
belakang pendidikan Sarjana teknik (S-1) dan atau magister (S-2) Perencanaan Wilayah dan
Kota dan berpengalaman di Bidang Penataan Kawasan Perumahan dan Permukiman
khususnya wilayah perkotaan. Dengan minimal pengalaman selama 8 (delapan) tahun.
2. Sarjana teknik (S-1) arsitektur (design), sebagai ahli perumahan dan permukiman, khususnya
dibidang arsitektur bangunan perumahan yang sehat dan layak huni. Pengalaman
dibidangnya minimal 5 (lima) tahun.

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang


H a l |6

3. Sarjana teknik sipil (S-1) (struktur), sebagai ahli perumahan dan permukiman khusus dibidang
pelaksanaan pembangunan perumahan dan permukiman. Dengan pengalaman dibidangnya
minimal 5 (lima) tahun.
4. Sarjana teknik (S-1) sipil, khususnya focus kepada perhitungan kuantitas dan biaya
pelaksanaan pembangunan. Pengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun.
5. Sarjana Teknik (S-1) Lingkungan, yang khusus menangani masalah sanitasi lingkungan,
persampahan, air bersih khususnya berpengalaman dibidang perancangan dan sosialisasi
kesehatan masyarakat. Pengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun.
6. Sarjana teknik (S-1) landskap, sebagai ahli landskap. Berpengalaman dalam bidang landskap
perumahan dan permukiman terutama diwilayah perkotaan serta mampu menjawab
tantangan kawasan kampong menjadi kawasan sehat melalui pendekatan flora. Pengalaman
dibidangnya minimal 5 (lima) tahun.
7. Sarjana teknik (S-1) Hidrologi, sebagai ahli prasarana perkotaan (drainase), khusus menangani
bidang drainase perkotaan, dan mampu menjawab tantangan permasalahan drainase di
dalam kampong kumuh dan merumuskan rancangan drainase yang lebih baik. Pengalaman
dibidangnya minimal 5 (lima) tahun.
8. Sarjana teknik (S-1) energy, sebagai ahli jaringan listrik/tenaga energy. Berpengalaman
dibidang pengembangan energy khususnya diwilayah-wilayah masyarakat berpenghasilan
rendah perkotaan. Minimal 5 (lima) tahun pengalaman.
9. Sarjana teknik (S-1) telekomunikasi, sebagai ahli telekomunikasi dan media. Berpengalaman
dibidang penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi masyarakat. Khususnya pada
masyarakat berpenghasilan rendah yang berada pada kampong/komunitas kecil namun
penting perkotaan. Pengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun.

7. METODOLOGI
Secara umum, metode dalam rencana kerja yang akan dilaksanakan untuk pekerjaan Penyusunan
Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh Kota Tangerang di 7 (tujuh) kelurahan, 5
kecamatan kota tangerang meliputi beberapa tahap kegiatan, yaitu :

1.) Persiapan
2.) Pengumpulan Data Lapangan
3.) Analisa Data Lapangan
4.) Perencanaan Teknis
5.) Penggambaran
6.) Perhitungan Kuantitas
7.) Perkiraan Biaya

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang


H a l |7

A. Persiapan

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengenali lingkup pekerjaan dan
kondisi lapangan berikut permasalahan-permasalahan yang ada dari data sekunder (desk study).
Persiapan pelaksanaan pekerjaan, diantaranya :

 Menyiapkan data yang digunakan untuk pelaksanaan survai


 Pengarahan cara kerja personil sehubungan dengan waktu yang disediakan
 Penyediaan peralatan yang akan dipakai untuk survai lapangan
 Persiapan surat pengantar mobilisasi personil dan lain-lain yang diperlukan

Sebelum pekerjaan “Survai Pendahuluan” dimulai, konsultan berkoordinasi dengan Pemberi


Kerja untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk-petunjuk mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan, rencana-rencana pengembangan daerah, dan hal-hal lain yang perlu diketahui
untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.

B. Tahap Pengumpulan Data Lapangan (Survey)

Kegiatan awal yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah melakukan Survai Pendahuluan,
yang kemudian diikuti dengan pelaksanaan survai detail seperti topografi, inventarisasi lahan dan
jalan, material dan geoteknik serta hidrologi.

1) Survey Pendahuluan

Tujuan utama dilaksanakannya Survey Pendahuluan adalah untuk melakukan peninjauan awal
terhadap lokasi pekerjaan dan mengumpulkan data-data sekunder untuk dipergunakan dalam
pelaksanaan detail survey dan mengumpulkan data lainnya untuk melengkapi data survei detail
dan kebutuhan desain.

Kegiatan yang dilakukan antara lain :

 Melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi terkait di daerah sehubungan dengan
dilaksanakan survai.
 Mengumpulkan informasi mengenai 7 (tujuh) kampong kumuh dari instansi terkait di daerah.
 Peninjauan lokasi untuk menidentifikasi dan menginventarisasi kondisi dan permasalahan-
permasalahan yang ada di wilayah studi perencanaan.
 Mempelajari dan menganalisa informasi mengenai wilayah studi perencanaan.
 Pemeriksaan lokasi sumber material (Quarry)
 Pembuatan peta dasar dan tematik wilayah studi perencanaan yang dibutuhkan dalam
proses perencanaan desa.
 Pembuatan foto dokumentasi lapangan.

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang


H a l |8

2) Survey Topografi

Pengukuran topografi adalah proses pengumpulan data di atas permukaan bumi yang
selanjutnya data hasil ukuran dituangkan dalam bentuk peta perencanaan dengan menggunakan
skala tertentu serta didokumentasikan dalam bentuk gambar dan file komputer.

Pekerjaan pengukuran topografi untuk perencanaan jalan meliputi bagian pekerjaan :

1. Pekerjaan pengukuran yang terdiri dari :


• Pengukuran titik kontrol horisontal dan vertikal
• Pengukuran situasi
• Pengukuran penampang memanjang dan melintang
• Pengukuran-pengukuran khusus
2. Pekerjaan perhitungan dan penggambaran
3. Pekerjaan digitasi dan computer

C. Tahap Analisa dan Perencanaan Teknis

Pada tahapan ini kegiatan yang dilaksanakan adalah menganalisis dan menyusun rencana teknis
dari data lapangan yang dihasilkan dalam kegiatan survai pendahuluan. Kegiatan menganalisa
serta merencanakan :
 Kondisi jaringan jalan, kebutuhan lajur dan lebar lajur, geometrik jalan dan struktur jalan.
 Sistem drainase yang digunakan, penanganan dari genangan, hidrologi, hidrolika,
perhitungan debit banjir dan dimensi saluran serta struktur/konstruksi saluran dan
bangunan pelengkapnya.
 Sistem jaringan air bersih, tingkat pelayanan, perhitungan jaringan dan dimensi
perpipaan, ataupun penggunaan sistem lain untuk penyediaan air bersih.
 Sistem dan pengelolaan persampahan, tingkat pelayanan, kebutuhan prasarana dan
sarana pembuangan sampah.
 Menganalisis dan merumuskan tata hijau (landscape) desa.
 Infrastruktur dan utilitas sistem mitigasi bencana.
 Jaringan kabel listrik dan penerangan jalan (lampu jalan, lampu pedestrian).
 Jaringan kabel telepon dan kebutuhan prasarana telpon lainnya.

D. Tahap Penggambaran

Pembuatan gambar rencana selengkapnya dilakukan setelah draft Perencanaan Teknis


mendapat persetujuan dari pengguna jasa dengan mencantumkan koreksi-koreksi dan saran-
saran yang diberikan oleh pengguna jasa, berikut posisi alternatif trase yang pernah diteliti.
Gambar rencana detail perencanaan teknis yang perlu dibuat harus minimal mencakup :
• Sampul luar (cover) dan sampul dalam.
• Daftar Isi
• Peta lokasi proyek

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang


H a l |9

• Peta lokasi sumber bahan material (Quarry)


• Daftar simbol dan singkatan.
• Daftar rangkuman volume pekerjaan.
• Potongan melintang Tipikal (Typical Cross Section) harus digambar dengan skala yang pantas
dan memuat semua informasi yang diperlukan antara lain :
o Gambar konstruksi yang ada
o Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada ketinggian yang berbeda-
beda.
o Rincian konstruksi perkerasan.
o Penampang bangunan pelengkap.
o Bentuk dan konstruksi bahu jalan, median.
o Bentuk dan posisi saluran melintang (bila ada).
• Alignment layout
• Alinyemen horisontal (plan) di gambar di atas peta situasi 1 : 1.000 untuk jalan dan 1 : 500
untuk jembatan dengan interval garis tinggi 1 meter (kontur) dan dilengkapi dengan data
yang dibutuhkan.
• Alinyemen Vertikal (profile) digambar diatas peta situasi 1 : 1.000 untuk jalan dan 1 : 500 untuk
jembatan dan skala vertikal 1 : 100 yang mencakup data yang dibutuhkan.
• Potongan melintang (Cross Section) digambar untuk setiap titik STA (interval paling tidak 50
meter), dengan skala horisontal 1 : 100 dan skala vertikal 1 : 50.
Dalam gambar potongan melintang harus mencakup :
• Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan.
• Profil tanah asli dan profil/dimensi RUMIJA (ROW) rencana.
• Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan.
• Data kemiringan lereng galian/timbunan (bila ada).
• Gambar detail struktur/jembatan (jika ada).
• Gambar drainase.
• Gambar standar yang mencakup antara lain : gambar bangunan pelengkap, rambu jalan,
lampu penerangan jalan (PJU) dan sebagainya.
• Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan.

E. Tahap Penghitungan Kuantitas

Perencanaan harus membuat perhitungan kuantitas pekerjaan secara rinci dengan ketentuan
sebagai berikut :
a) Volume pekerjaan tanah dihitung dari gambar cross section setiap 25 – 50 meter.
b) Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (pay item) harus sesuai dengan spesifikasi yang
dipakai.
c) Perhitungan Kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara keseluruhan. Tabel perhitungan
harus mencakup lokasi dan semua jenis mata pembayaran (pay item).
d) Kuantitas pekerjaan harus dihitung/sesuai dengan yang dalam gambar rencana.

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang


H a l | 10

F. Tahap Penghitungan Biaya

Perkiraan biaya konstruksi rinci harus disiapkan untuk setiap tahapan konstruksi yang
direncanakan, sesuai dengan item pekerjaan dan harga satuan yang disajikan secara terpadu.
Kuantitas akan disertai dengan data pendukung perhitungannya, sedangkan harga satuan
akan merujuk pada referensi harga satuan terbaru dan masih berlaku atau berpedoman pada
survey harga pasar.

Metode perhitungan harga satuan harus dibuat, analisis harga satuan menggunakan metoda
dan acuan yang baku berdasarkan faktor-faktor/parameter : tenaga, material, peralatan,
sosial, pajak, overhead dan keuntungan yang berlaku di daerah setempat.

Perkiraan biaya yang diperoleh dari analisis ini dibandingkan dengan proyek-proyek lainnya di
daerah sekitar lokasi.

8. KELUARAN
Keluaran dari pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh Kota
Tangerang adalah (i) konsep penataan kawasan menjadi layak huni sesuai criteria undang-
undang; (ii) Gambar kerja penataan kawasan; (iii) Rancangan Anggaran Biaya Penataan Kawasan;
(iv) gambar-gambar perspektif sesuai keperluan

9. SISTEMATIKA PELAPORAN
Adapun sistem pelaporan pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong
Kumuh Kota Tangerang terdiri atas

1. Laporan Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang, metoda, pendekatan, konsep


penataan kawasan, lesson learn dari kota lain di dalam dan luar negeri, jadwal dan rencana
kerja konsultan, serta hasil survey lapangan terhadap 7 (tujuh) lokasi kampong kumuh.
2. Laporan Draf Akhir, berisi mengenai hasil penetapan tipologi, perumusah strategi penataan
kawasan, dan perancangan awal penataan kawasan (rumah/bangunan tempat tinggal, jalan,
drainase, air bersih, sanitasi/air kotor, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi) dan rencana
program dan kegiatan penataan kawasan lebih baik.
3. Laporan Akhir, terdiri atas
a. Gambar Perspektif Penataan Kawasan 7 (tujuh) kampung,
b. Gambar peta lokasi 7 (tujuh) kampung,
c. Gambar Rencana Rumah/Bangunan tempat tinggal,
d. Gambar teknis infrastruktur,
e. Bill of Quantity (BoQ)/ Rencana Anggaran Biaya

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang


H a l | 11

10. PENGGUNA JASA


Pengguna jasa dari pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh
Kota Tangerang adalah Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang

11. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Waktu pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh
Kota Tangerang adalah 4 (empat) bulan atau 120 hari kalender

12. ALOKASI BIAYA & SUMBER PENDANAAN KEGIATAN


Alokasi biaya pelaksanaan kegiatan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong
Kumuh Kota Tangerang sebesar Rp. ……………………………..(……………………). Sedangkan
sumber pendanaan berasal dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah Kota Tangerang.

KAK-Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang

Anda mungkin juga menyukai