Teory Martha E Roger
Teory Martha E Roger
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini, profesi keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang demikian pesat. Perkembangan ini memberi dampak berupa perubahan
status keperawatan vokasional menjadi profesional. Perubahan ini tidak serta merta diterima oleh masyarakat. Bahkan profesi kesehatan lain pun
masih belum mau disejajarkan dengan profesi perawat. Penomena ini tentunya harus menumbuhkan sikap optimis pada diri perawat, yang diikuti
dengan pembuktian eksistensi profesi keperawatan. Untuk mewujudkan hal tersebut, perawat harus memiliki landasan keilmuan yang kuat dan
sikap profesionalisme didalam memberikan asuhan keperawatan pada klien (Asmadi, 2008).
Karena keperawatan terus berkembang, perawat membuat hipotesis tentang praktek keperawatan, prinsip yang mendasari praktek keperawatan
dan tujuan yang sesuai dengan keperawatan di masyarakat. Model konsep dan teori keperawatan digunakan untuk memberikan pengetahuan untuk
meningkatakan praktek, penuntun penelitian dan kurikulum, serta mengidentifikasi bidang dan tujuan dari praktek keperawatan. Teori-teori tersebut
digunakan sebagai arah dalam melakukan penelitian, pendidikan dan praktek keperawatan (Potter dan Perry, 2005).
Pandangan konsep model dan teori merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan oleh perawat kepada klien
dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan tindakan dan lingkungan pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan.
Terdapat beberapa model konsep keperawatan berdasarkan pandangan ahli dalam bidang keperawatan, yang memiliki keyakinan dan nilai yang
mendasarinya, tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan keterampilan yang ada diantaranya adalah Martha E. Rogers. Teori ini dikenal
dengan konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan teori ini, Martha mempunyai anggapan bahwa manusia merupakan
satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan, yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda (Muwarni, 2008).
Rogers mengungkapkan bahwa aktifitas keperawatan berakar pada dasar ilmu pengetahuan, pemikiran intelektual, dan hati nurani yang di dasari
prinsip – prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya
mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi yang senantiasa berdasar pada konsep pemahaman manusia atau individu seutuhnya. Teori
ini bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, mencegah kesakitan, dan merawat serta merehabilitasi klien yang sakit dan
tidak mampu dengan pendekatan humanistik keperawatan (Potter dan Perry, 2005).
B. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang aplikasi Teori Model Keperawatan
menurut Martha E. Rogers dalam praktik keperawatan.
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui Konsep dasar teori keperawatan Martha E Roger
Untuk mengetahui asumsi-asumsi dasar dari teori Martha E Roger
Untuk mengetahui prinsip-prinsip hemodinamik menurut Martha E Roger
Untuk memahami konsep keperawatan Marta E Roger Kedalam aplikasi asuhan keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORI
Ilmu keperawatan
Memberikan pengatahuan dasar untuk praktek
Bagan: 2:1. Interpretasi Pandangan Roger tentang Keperawatan, yang mencakup interelasi diantara individu, lingkungan, kesehatan, dan
keperawatan. (dari Fitzpatrick JJ dan whall Al: Nussing Proses: Aplication Of Conseptual Models (Cristensen, P. 2009)
Keperawatan adalah ilmu humanistic/humanitarian yang menggambarkan dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam
perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip - prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah
ilmu kemanusiaan yang mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia. Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas
yang di dasari prinsip - prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan merupakan kegiatan yang bersumber pada ilmu pengetahuan
abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya
mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi.
Human/environmental field
Characteristics
Assumption/
Pattern Apraisal
Manifestations Theory of
Pattern/Apraisal Perceived Dissonance
Manusia
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Proses kehidupan manusia dinamis selalu
berinteraksi dengan lingkungan, saling mempengaruhi dan dipengaruhi atau sebagai system terbuka. Rogers juga mengkonsepkan manusia sebagai
unit yang mampu berpartisipasi secara kreatif dalam perubahan (Christensen, 2009).
BAB III
TINJAUAN KASUS
Deskripsi Kasus
Teori Martha E. Rogers tidak memberikan teori yang spesifik dalam aplikasinya dalam proses keperawatan, akan tetapi dengan mengadaptasikan
prinsip hemodinamik, maka perawat dapat menuangkan dasar-dasar pemikiran Martha E. Rogers ke dalam tahap demi tahap proses keperawatan.
Untuk lebih dapat memudahkan pemahaman dapat kita lihat contoh kasus keperawatan yang kemudian di dalam asuhan keperawatannya
menggunakan konsep dasar hemodinamik Martha E. Rogers.
Contoh Kasus:
Tn. M. Berusia 35 tahun adalah seorang karyawan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa. Posisi yang ditempati Tn. M adalah
sekretaris di perusahaan tersebut. Oleh karena itu, Tn. M. Terbiasa bekerja di ruang ber AC dengan kondisi lingkungan yang tenang, bersih dan
menyenangkan. Dua hari yang lalu Tn. M mengalami kecelakaan di sebuah jalan pertokoan, ketika itu Tn. M. Sedang istirahat dan keluar dari kantor
untuk membeli makanan, Tn. M. Yang hendak menyebrang tiba-tiba tertabrak sebuah sepeda motor yang mengakibatkan Tn. M mengalami fraktur
Femur yang membuatnya harus di rawat di RS.
Dalam kasus tersebut, aplikasi teori keperawatan Martha E. Rogers dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialami Tn. M adalah menggunakan
konsep-konsep prinsip hemodinamik (integrity, resonansi, dan helicy).
Integrasi:
Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien
membantu klien untuk memahami bahwa perbedaan tidak dapat dihilangkan
Memodifikasi lingkungan untuk mengurangi perbedaan yang ditemukan
Resonansi:
Memberikan health education tentang kecemasan yang dialaminya
Diposting 11th January 2014 oleh Safruddin Marzuki