Sumber:
http://www.sekolahdasar.net/2013/12/kisi-kisi-soal-un-2014-sama-dengan-tahun-2013.html#ixzz2rjs2uIrz
BAHASA INDONESIA
SOAL NOMOR 1 dan 2
Disajikan teks bacaan 3 – 4 paragraf, siswa dapat:
1• menjawab pertanyaan dengan kata tanya (apa, siapa, bagaimana, atau
mengapa)
2• membuat kalimat tanya sesuai dengan isi salah satu paragraf
Untuk menjawab pertanyaan bacaan, tidak hanya sekedar membaca dan mengetahui isinya. melainkan kita
harus memahami benar kalimat-kalimat yang ada dalam bacaan.
Kalimat pertanyaan yang diajukan biasanya menggunakan kata tanya. Penggunaan kata tanya disesuaikan
dengan sifat dan maksudnya :
1. Apa menanyakan hal atau benda
Contoh :
a. Apakah judul bacaan di atas?
b. Apakah yang menjadi topik pembicaraan?
c. Apakah tanah fulkanik itu ?
d. Apakah nama koperasi yang Bapak pimpin?
2. Siapa menanyakan orang
Contoh :
a. Siapa yang diceritakan dalam bacaan di atas?
b. Siapa nama guru baru itu?
c. Siapa tokoh yang berwatak antagonis dalam cuplikan cerita di atas?
d. Siapa presiden pertama Republik Indonesia?
3. mengapa menanyakan sebab/alasan
Contoh :
a. Mengapa pendudk desa itu enggan mengungsi?
b. Mengapa akhir-akhir ini sering terjadi bencana alam?
c. Mengapa banyak tentara di daerah itu?
4. bagaimana menanyakan keadaan/cara
Contoh :
a. Bagaima keadaan ayahmu sekarang?
b. Bagaiman menyusun karangan yang baik?
c. Bagimana banjir itu bias terjadi?
Contoh Soal
Taman Safari Indonesia berlokasi di Cibeureum, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Dari Jakarta jaraknya hanya 75
km yang dapat ditempuh dalam waktu 1,5–2 jam atau 16 km dari Kota Bogor (dapat ditempuh dalam waktu 30–60
menit).
Menurut pemandu di Taman Safari Indonesia, dahulunya lokasi ini adalah perkebunan teh dan kina seluas
140 hektare. Perkebunan tersebut dianggap tidak produktif. Pada suatu saat, Pak Hadi Manangsang (pemimpin
rombongan sirkus "Oriental Sirkus Indonesia") berniat memanfaatkan perkebunan tersebut sebagai rumah bagi para
hewan sirkus. Setelah meminta izin dari Pemda Bogor pada tahun 1980, dibangunlah Taman Safari Indonesia. Pada
tahun 1986, Taman Safari Indonesia dibuka untuk umum.
Jumlah hewan di Taman Safari Indonesia adalah 2.500 ekor (terdiri atas 271 spesies). Taman Safari Indonesia
dibangun menyerupai tempat hidup asli hewan-hewan tersebut. Hewan-hewan tersebut tidak dikandangkan,
mereka bebas berjalan hilir-mudik. Para pengunjung melihat tingkah mereka dari dalam kendaraan. Malah kadang-
kadang harimau dan singa menghampiri mobil yang kita tumpangi. Ketika melihat hewan-hewan tersebut, kita
dilarang untuk memberi makan karena sangat membahayakan diri kita. Selain itu, makanan dari pengunjung bisa
membuat sakit hewan di sana.
Semakin sempitnya lahan pertanian mendorong beberapa ilmuwan di Jepang mencoba mencari solusinya.
Mereka membuat teknologi pertanian yang memungkinkan orang menanam padi di lantai bawah tanah gedung
bertingkat. Teknologi pertanian ini dikembangkan oleh sebuah perusahaan pertanian bernama Pasona O2. Salah
satu lahan pertanian yang mereka kelola adalah lantai bawah tanah Gedung Otemachi Namura yang terletak di
tengah Kota Tokyo yang padat.
Sistem pertanian tersebut menggunakan media air. Penerangan nya menggunakan lampu pijar khusus.
Cahaya, air, dan kelembapan udaranya diatur oleh komputer. Pasona O2 telah menemukan solusi mengatasi
sempitnya lahan pertanian. Selain itu, juga dimaksudkan sebagai bentuk kampanye pengenalan kembali profesi
petani bagi warga Jepang.
1. Apa nama perusahaan yang mengembang kan teknologi bertani di lantai bawah tanah?
2. Siapa yang mengembangkan teknologi pertanian itu?
3. Bagaimana sistem pertanian yang dilaksanakan oleh Pasona O2.
4. Mengapa Pasona O2 mengembangkan teknologi bertani di lantai tanah?
Pada awal pendirian Real Estat Indonesia (REI), banyak konsumen dalam membeli rumah lebih
memperhatikan aspek kuantitatif. Misalnya, luas tanah dan bangunan, harga, dan besarnya cicilan tiap bulan.
Namun, sejak tahun 1990-an, selera konsumen telah bergeser dari aspek kuantitatif ke aspek kualitatif. Misalnya
keberadaan taman, tempat rekreasi, sekolah, serta fasilitas umum dan social lainnya.Mereka makin peduli kepada
kenyamanan lingkungan hidup.
Kepedulian masyarakat terhadap peningkatan kualitas lingkungan memaksa para pengembang untuk makin
mengangkat isu ini dalam menjual produk mereka. Muncullah embel-embel rumah taman, kota taman, rumah kebun,
kota mandiri, dan permukiman berwawasan lingkungan dalam promosi sebuah kawasan perumahan. Jadi, agar para
pengembang tetap dapat hidup dalam berusaha, mereka berlomba-lomba membuat perumahan yang meningkat
kualitas lingkungannya.
Kepedulian konsumen terhadap perumahan berwawasan lingkungan terlihat dari lebih diminatinya
perumahan berlokasi di luar Jakarta dan berhalaman luas. Isu lingkungan berkualitas tidak hanya mendominasi
rumah-rumah kelas menengah ke atas, tetapi isu itu juga mendominasi rumah kelas sederhana dan kelas sangat
sederhana (RS dan RSS).
Singapura malah sudah sangat peduli lingkungan. Mereka sudah mempunyai kiat-kiat untuk memperbaiki
kualitas lingkungan hidup, termasuk lingkungan perumahan.
Pikiran pokok adalah ide utama dari sebuah paragraf. Bacaan terdiri dari beberapa alinea. Tiap alinea
mengandung pokok pikiran atau pikiran utama. Pikiran utama terdapat dalam kalimat pokok. Kalimat pokok di
sebut kalimat utama. Agar dapat menemukan pikiran utama
dalam suatu alinea, terlebih dahulu kita mencari kalimat utamanya.
Contoh:
Kalimat utama : Hari ini hari ulang tahun sekolah.
Pikiran utama : Hari ulang tahun sekolah.
Malam itu Butet sedang membuat karangan tentang sepeda. Tiba-tiba, listrik padam.
Seketika itu, dia tidak dapat melanjutkan karangannya. Dia melangkah pelan menuju tempat
lilin, tetapi benda itu sulit dicari karena gelap.
Pikiran pokok atau penyebab peristiwa itu ialah listrik padam. Pikiran pokok ini merupakan permasalahan
utama atau topik utama yang dibahas dalam suatu teks.
Hari ini hari ulang tahun sekolah. Untuk memperingati hari ulang tahun sekolah, diadakan
lomba kebersihan antarkelas, yaitu kelas satu sampai kelas enam. Anak-anak menyambut dengan gembira.
Mereka semua ingin menjadi pemenang dalam lomba kebersihan kelas tersebut. Pagi-pagi sekali
anak-anak sudah datang ke sekolah. Ada yang membawa sapu, kemoceng, dan alat kebersihan lainnya. Selain
itu ada anak-anak yang membawa tanaman untuk ditanam di sekolah.
Pukul 07.00 bel berbunyi. Anak-anak masuk ke kelas masing-masing. Dengan bimbingan dari
bapak dan ibu guru, anak-anak mulai membersihkan kelas. Mereka bekerja sama agar ruang kelasnya
menjadi yang paling bersih dan rapi. Tidak ada yang mengeluh atau berpangku tangan.
Ruang kelas pun dihiasi dengan berbagai macam hiasan. Ada balon dan kertas warna-warni.
Kelas pun menjadi lebih meriah dari hari biasanya. Setelah ruang kelas selesai dibersihkan, anak-anak mulai
menanam aneka pohon di halaman sekolah. Mereka berharap halaman sekolah menjadi lebih teduh dan asri.
Anak-anak riang gembira. Mereka saling bekerja sama dan saling membantu. Kini ruang kelas
dan halaman sekolah menjadi lebih indah dan asri..
Tiap alinea mengandung pokok pikiran atau pikiran utama. Pikiran utama terdapat dalam kalimat pokok. Kalimat
pokok di sebut kalimat utama. Agar dapat menemukan pikiran utama dalam suatu alinea, terlebih dahulu kita
mencari kalimat utamanya.
Tentukan kalimat dan pikiran utama pada setiap alinea dari bacaan ”Lomba Kebersihan Kelas.”
Contoh:
Alinea 1
Kalimat utama : Hari ini hari ulang tahun sekolah.
Pikiran utama : Hari ulang tahun sekolah.
Alinea 2
Kalimat utama : Mereka semua ingin menjadi pemenang dalam lomba kebersihan kelas tersebut
Pikiran utama : Semua ingin menjadi pemenang
dan seterusnya, sampai alinea keempat.
Bacalah paragraf-paragraf berikut ini kemudian tentukan kalimat utama dan gagasan utamanya!
a. Pencemaran yang disebabkan ulah manusia membuat alam tidak mampu kembali ke kondisi semula. Alam
menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Plastik, DDT, detergen, dan
sebagainya semakin memperparah pengrusakan alam.
b. Kini suku Bajo tidak lagi mengembara bak Gipsi. Rumah-rumah yang dulu disangga tiang bakau kini
sebagian besar telah permanen. Titian kayu pun melintang di antara kanal-kanal, menghubungkan rumah yang
satu dengan yang lain. Tidak perlu lagi menyeberang dengan kano untuk bertandang ke rumah tetangga. Namun,
kebersahajaan suku laut ini masih tercium lekat selekat bau air laut yang mengitari perkampungan itu. Alam begitu
dekat dengan mereka, sedekat burung-burung elang yang kerap singgah seenaknya di pojok pojok kampung tanpa
takut terusik manusia.
Carilah kalimat utama dan ide pokok masing- masing paragraph berikut
Ayam merupakan salah satu jenis hewan yang banyak dipelihara oleh manusia. Cara memelihara ayam di
antaranya dengan sistem baterai (ayam petelur), yaitu setiap satu kandang hanya berisi satu ayam saja. Sedangkan
untuk ayam pedaging satu kandang biasanya diisi banyak ayam tergantung luasnya kandang.
Kandang ayam sebaiknya menghadap ke arah datangnya sinar matahari agar bagian dalam kandang cukup
sinar matahari. Alas dan dinding kandang sebaiknya terbuat dari kawat kasa atau dari bambu. Sebagian dinding bagian
depan dapat dibuat sedemikian rupa sehingga bisa didorong atau dibuka ke dalam. Dinding depan tersebut dijadikan
semacam pintu yang berguna sebagai jalan untuk memasuk dan mengeluarkan ayam.
Tempat makanan dan minuman ayam bisa digantung di depan kandang. Tempat tersebut digantung agak tinggi,
yaitu sekitar 3 cm di atas badan ayam. Hal ini untuk mencegah kaki ayam menceker-ceker tempat makanan sehingga
memperkecil jumlah makanan dan minuman yang tumpah.
Kebersihan kandang harus selalu dijaga agar ayam tetap sehat. Alas penadah kotoran dapat dibuat dari seng
atau kayu yang bisa ditarik ke luar bila kotorannya akan dibuang.
Oskadon
Obat sakit kepala
CARA PENYIMPANAN
Simpan di tempat yang sejuk dan kering pada suhu di bawah
25 C.
Petunjuk penggunaan tape recorder berikut susunannya masih acak cobalah urutkan dengan benar!
1. Apabila sudah selesai, cabutlah steker dari stop kontak.
2. Periksa kabel pada tape recorder apakah ada yang lecet atau tidak. Apabila ada, perbaiki dulu kabel yang lecet
itu.
3. Masukkan steker dalam stop kontak.
4. Masukkan kaset yang akan diputar dalam mekanik tape.
5. Putar volume agar suara terdengar.
6. Tekan play pada tape recorder untuk memutar kaset.
7. Tekan stop untuk menghentikan kaset yang kalian putar.
8. Keluarkan kaset dari mekanik.
9. Tekan tombol on untuk menghidupkan tape recorder.
10. Tekan tombol off setelah selesai digunakan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, rubrik adalah karangan yang bertopik tertentu dalam surat kabar,
majalah, dan sebagainya. Misalnya, dalam majalah anak ada rubrik puisi, rubrik cerita pendek, rubrik ilmu
pengetahuan, atau rubrik musik.
Bacaan berbentuk rubrik sangat membantumu yang mempunyai hobi tertentu. Misalnya, kamu yang hobi
bermain musik akan terbantu dengan kehadiran rubrik musik.
Contoh rubrik adalah surat pembaca . Rubrik surat pembaca memuat tulisan pembaca yang berisi tentang
pujian, tanggapan, pertanyaan , saran, dan lain-lain.
Contoh surat pembaca yang berisi tentang saran misalnya :
Artikel berjudul ”Punya Hobi itu Mengasyikkan” bisa memberi panduan kepada pembaca mengenai cara
memilih hobi dan manfaat hobi. Artikel tersebut cukup bagus dan bermanfaat, terutama bagi anak-anak yang tengah
mencari-cari hobi yang sesuai. Namun, menurut saya artikel itu kurang lengkap. Akan lebih lengkap dan lebih menarik
lagi jika artikel itu ditambah dengan uraian cara mengembangkan hobi.
1. Berikut ini contoh kalimat saran terhadap berita flu burung agar orang yang punya unggas tidak tersinggung.
Bagaimana kalau unggas-unggas itu dibersihkan tiap hari supaya tidak menularkan flu burung.
Akhir-akhir ini pencurian kendaraan bermotor semakin merajalela. Di mall, perkantoran, pasar, rumah sakit, dan
tempat umum lainnya, bahkan di sekolah tidak luput dari ancaman curanmor. Kapolres Mataram menghimbau
kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati dengan tindak kejahatan tersebut …
Kalimat saran yang tepat berdasarkan rubrik di atas adalah ….
A. Hendaknya masyarakat selalu waspada dan memasang kunci pengaman pada kendaraannya
B. Sebaiknya masyarakat yang mempunyai kendaraan diharapkan parkir di tempat yang ramai supaya tidak
memikirkan kendaraannya.
C. Alangkah baiknya jika diadakan ronda malam oleh petugas keamanan untuk menhindari kejahatan tersebut.
D. Berhati-hatilah karena pencurian sering terjadi di tempat-tempat yang biasa kita lewati.
Pengumuman adalah cara menyampaikan pesan dengan tulisan. Biasanya, pengumuman ditempel di papan
pengumuman. Ketika akan menulis pengumuman, hal penting yang harus diperhatikan
adalah kepada siapa pengumuman itu ditujukan dan siapa yang membuat pengumuman itu.
Untuk menentukan isi sebuah pengumuman, kita dapat mengajukan pertamyaan, “Mengapa pengumuman itu
dibuat.”
Contoh :
Pengumuman
Diumumkan kepada seluruh siswa kelas 4 sampai
dengan kelas 6 bahwa besuk, Jumat, 7 Desember 2012 akan
diadakan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah. Oleh
sebab itu, setiap siswa harus membawa alat-alat kebersihan : sapu
lidi, tempat sampah bagi siswa putri dan sabit atau cangkul bagi
siswa putra.
Demikian pengumuman ini unuk diindahkan dan
dilaksanakan.
Koordinator Kebersihan
SDN Pancasila,
JOKO TRIYONO
Pengumuman di atas dibuat agar siswa tahu bahwa besuk pada hari Jumat, 7 Desember 2012 siswa harus
membawa alat-alat kebersihan. Hal itulah yang merupakan isi pengumuman.
Jadi, isinya bukan besuk, Jumat, 7 Desember 2012 akan diadakan kerja bakti membersihkan lingkungan
sekolah.
3) Latar (setting)
Latar merupakan segala keterangan mengenai waktu, tempat atau ruang, dan suasana dalam cerita. Latar cerita
terdiri atas tiga bagian, yaitu:
a. Latar tempat merupakan penjelasan tentang tempat terjadinya peristiwa.
Latar tempat misalnya di desa, kota, kebun binatang, pantai, atau daerah tertentu lainnya.
b. Latar waktu merupakan penjelasan tentang waktu terjadinya peristiwa.
Latar waktu misalnya pagi, siang, sore, atau malam.
c. Latar suasana merupakan penjelasan tentang suasana saat suatu peristiwa terjadi.
Latar suasana misalnya menggembirakan, mencekam, mengerikan, atau menyedihkan.
4) Tema
Tema adalah ide pokok yang menjadi tolok ukur (menjiwai) pengarang dalam menulis teks drama.
Jenis-Jenis Paragraf
Berdasarkan letak gagasan utamanya, paragraf dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu
sebagai berikut.
Paragraf deduktif, Kalimat utama dalam paragraf deduktif terletak di awal paragraf.
Paragraf induktif, Kalimat utama dalam paragraf induktif terletak di akhir paragraf.
Contoh
Ia berangkat pukul lima pagi. Sebuah karung plastik disandangnya sambil berjalan menuju tempat
pembuangan sampah. Sampai di tempat yang dituju, ia lantas mengais-ngais tumpukan sampah. Diambilnya
barang-barang bekas yang laku dijual dan dimasukkan ke dalam karung. Demi mencukupi kebutuhan hidup
keluarganya, pekerjaan itu dijalaninya dengan ikhlas dari pagi hingga petang.
Paragraf deduktif-induktif (campuran), Kalimat utama dalam paragraf campuran terletak di awal paragraf,
kemudian diulangi atau ditegaskan kembali di akhir paragraf.
Contoh
Seorang anak akan sulit menerima pelajaran jika perutnya kosong. Perut harus kenyang agar
dia dapat menerima pelajaran. Dia harus makan makanan bergizi sebelum berangkat ke sekolah. Hal ini harus
dilakukan seorang anak setiap hari. Oleh karena itu, orang tua harus memerhatikan anaknya agar
membiasakan diri makan pagi sebelum berangkat ke sekolah.
Paragraf deskriptif, Paragraf deskriptif adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Gagasan
utama paragraf menyebar di seluruh kalimat. Antarkalimat saling terkait untuk menggambarkan
keadaan tertentu. Paragraf ini sering digunakan dalam karya sastra.
Contoh
Tiba-tiba katak merasa tubuhnya terdorong. Ia merasa tidak bisa melawan. Rupanya banjir datang.
Katak menengok ke kanan dan ke kiri. Agak jauh di depannya tampak batang kayu yang besar. Arus air
membawanya hingga ke dekat batang kayu itu. Katak segera meloncat. Ia merasa lega setelah berada di atas
batang kayu itu.
Paragraf di atas tidak memiliki kalimat utama. Gagasan utamanya menyebar pada setiap kalimat.
Oleh karena itu, gagasan utamanya harus dirumuskan sendiri. Gagasan utama paragraf di atas adalah
”perjuangan katak untuk menyelamatkan diri pada saat banjir”.
Paragraf merupakan gabungan kalimat yang dikendalikan oleh kalimat topik atau kalimat utama.
Kalimat sebaiknya sudah merupakan pernyataan khusus, supaya pengembangan paragraf mudah dikerjakan.
Kalimat pertama dalam paragraf biasanya merupakan kalimat topik atau kalimat utama, sedangkan kalimat-
kalimat yang lain merupakan kalimat penjaelas.
Contoh :
Salah satu masalah pemerintah kita adalah rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal itu dapat
ditemukan, misalnya, di Kampung Bajo, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Air tidak
tersedia dengan layak. Kondisi rumah masih jauh dari standar kesehatan. Sanitasi tidak mendukung. Semua itu
menjadi indikasi rendahnya tingkat kesehatan lingkungan atau masyarakat Kampung Bajo.
Paragraf di atas terdiri dari 5 kalimat, yaitu :
1. Salah satu masalah pemerintah kita adalah rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.
2. Hal itu dapat ditemukan, misalnya, di Kampung Bajo, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Buton, Sulawesi
Tenggara.
3. Air tidak tersedia dengan layak.
4. Sanitasi tidak mendukung
5. Semua itu menjadi indikasi rendahnya tingkat kesehatan lingkungan atau masyarakat Kampung Bajo.
Kalimat utama paragraf di atas adalah ”Salah satu masalah pemerintah kita adalah rendahnya
tingkat kesehatan masyarakat”.
Adapun kalimat-kalimat yang lain merupakan kalimat penjelas.
Berdasarkan kalimat utama tersebut, kita dapat merumuskan gagasan utama paragraf, yaitu
”rendahnya tingkat kesehatan masyarakat”.
Kalimat utama bacaan di atas adalah : (mengambil langsung kalimat dari bacan di atas)
Untuk mengisi waktu liburnya, Dani belajar di rumah.
Riki : "Wan, katanya murid-murid sekolah kita akan mengunjungi Gedung Asia Afrika. Apa betul kabar itu?"
Wawan : "Betul, Wan. Malah bukan hanya itu, kita juga akan mengunjungi beberapa museum."
Riki : “Di mana sih Gedung Asia Afrika itu?”
Wawan : “Ya di Jalan Asia Afrika. Hampir mendekati alun-alun Kota Bandung .”
Riki : "Wah, kalau begitu asyik dong. Apa kamu mau ikut?"
Wawan : "Tentu saja ikut. Aku ingin tahu bagaimana ruangan di Gedung Asia Afrika itu."
Riki : "Eh, ngomong-ngomong biayanya berapa ya?"
Wawan : "Kalau itu saya juga kurang tahu. Mungkin nanti ada pemberitahuan dari sekolah."
Suatu teks kadang-kadang mengandung makna tersirat. Makna tersirat tidak dapat langsung ditemukan oleh
pembacanya karena sifatnya yang tersirat/terselubung/tersembunyi. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan
membaca intensif atau membaca teliti. Caranya sebagai berikut.
1.Baca teks secara teliti.
2.Pahami benar-benar isi teks.
3.Temukan makna tersirat dari teks tersebut.
Contoh :
Gigi seorang anak merupakan bagian yang hidup seperti bagian tubuh yang lain walaupun tampak sebagai
benda keras. Gigi senantiasa terancam oleh makanan kita yang mengandung zat gula. Bakteri menyebabkan gula
mengeluarkan asam yang merusak email, yaitu lapisan pelindung gigi. Jika ini terjadi, bakteri penghancur (pembusuk)
akan menjalar melalui akar ke saraf. Akibatnya, terjadi peradangan dan gigi sakit sekali.
Antonim disebut juga lawan kata, yaitu kata-kata yang berlawanan makna
Contoh : kaya >< miskin ; besar >< kecil ; ramah >< angkuh ; serius >< santai, dsb.
Sinonim atau padanan kata, yaitu kata- kata yang maknanya mirip atau sama, tetapi bentuknya berbeda. Dua
buah kata yang bersinonim biasanya dinyatakan dengan tanda “=” (sama dengan)
Contoh: Kebijaksanaan = kearifan, kepandaian
Penggunaan kata- kata bersinonim harus mengikuti prinsip kelaziman dalam sebuah kalimat.
Pantun merupakan salah satu karya sastra Melayu yang sampai sekarang masih dikembangkan. Kata pantun
mempunyai arti ucapan yang teratur, pengarahan yang mendidik. Pantun juga dapat berarti sindiran. Zaman
dahulu, pantun digunakan sebagai bahasa pengantar atau bahasa pergaulan. Pantun dikenal di berbagai
daerah, namun dengan nama yang berbeda. Di Jawa Tengah
dikenal dengan parikan, di Toraja dikenal bolingoni, di Jawa Barat dapat ditemukan pantun dalam bentuk
nyanyian doger, di Surabaya ludruk , di Banjarmasin tirik dan ahui , gandrung di Banyuwangi, dan di
Makassar kelong-kelong. Selain merupakan ungkapan perasaan, pantun dipakai untuk menghibur orang.
1. Ciri-ciri pantun
Pantun memiliki ciri-ciri tersebut, antara lain:
a. mempunyai bait dan isi,
b. setiap bait terdiri atas baris-baris,
c. jumlah suku kata dalam tiap baris antara delapan sampai dua belas
d. setiap bait terdiri atas dua bagian, yaitu sampiran dan isi.
contoh
Pantun dua baris
Anjing hutan suka melolong (sampiran)
Jangan suka bicara bohong (isi)
Pintu diketuk ada tamu (sampiran)
Rajin membaca bertambah ilmu (isi)
Pantun empat baris
} sampiran
Desa sawah mulai menghijau
Di tengah ada pematang
} isi
Apa arti bertindak maju
Kalau tanpa pemikiran matang
e. Bersajak ab ab
Teks 2
Sopan Santun Berlalu Lintas
Jam menunjukkan pukul 12.00 WIB. Jalan raya di depan SD Majapahit tampak ramai.
Banyak kendaraan motor dan mobil yang melintas di jalan itu. Kelancaran lalu lintas sering
terganggu. Banyak murid SD Majapahit yang menyeberang jalan. Mereka menyeberang tidak
teratur. Sehingga, banyak pengemudi yangmengerem kendaraannya secara mendadak.
Tiba-tiba ada kecelakaan, seorang murid tertabrak. Anak itu segera ditolong oleh
seseorang yang berada di tempat tersebut dan dibawa ke rumah sakit. Akibat kecelakaan itu,
jalan menjadi macet. Setelah polisi datang untuk mengatasi kemacetan, jalan pun kembali lancar.
Kecelakaan itu terjadi karena anak-anak menyeberang tidak hati-hati. Mereka tidak tertib.
Oleh karena itu, tata tertib berlalu lintas harus ditaati.
Kita tidak boleh bertindak seenaknya di jalan raya. Itulah pentingnya disiplin berlalu lintas. Sopan
santun berlalu lintas harus diperhatikan, demi keselamatan kita bersama.
Bacaan B
Pak Toni adalah seorang petani dari desa miskin. Ia meninggalkan desanya. Ia berpindah dari
daerah yang padat penduduk di Yogyakarta, ke daerah yang tidak padat penduduk di Kalimantan. Ia
mencari tempat yang lebih luas untuk bertani. Pak Toni mengolah sawah baru. Ia menjadi petani yang
berhasil.
Persamaan kedua teks ; sama-sama menceritakan kisah perjalanan hidup petani
BANDUNG-SURABAYA SURABAYA-BANDUNG
Argowilis 07.00-19.36 Argowilis 07.00-19.36
Turangga 18.30-08.00 Turangga 18.30-08.00
Mutiara Selatan 17.05-07.18 Mutiara Selatan 17.05-07.18
BANDUNG-SOLO SOLO-BANDUNG
Argowilis 07.00-19.36 Argowilis 07.00-19.36
Turangga 18.30-08.00 Turangga 18.30-08.00
Mutiara Selatan 17.05-07.18 Mutiara Selatan 17.05-07.18
23. Disajikan puisi, siswa dapat menentukan isi/ maksud yang terkandung
di dalamnya.
Menentukan isi/maksud yang terkandung dalam sebuah puisi dapat dilakukan dengan cara
Mengubah Puisi ke dalam Bentuk Prosa
Puisi adalah karangan yang bentuknya terikat dan bahasanya singkat, tetapi bermakna. Bentuknya terikat
karena di dalam puisi mempunyai aturan-aturan, yaitu:
a) Diikat adanya bait.
b) Diikat adanya larik atau baris tiap bait.
c) Diikat adanya jumlah suku kata tiap larik atau baris.
d) Diikat adanya sajak atau rima, yaitu persamaan bunyi.
e) Diikat adanya irama atau pertentangan bunyi.
Prosa adalah suatu karangan yang bentuknya bebas dan bahasanya terurai. Bentuknya bebas karena tidak ada
aturan khusus. Bahasanya terurai artinya kata disesuaikan dengan kalimat sehingga mudah dipahami. Mengubah
puisi menjadi prosa disebut parafrase puisi. Parafrase bisa disebut Mengungkapkan kembali suatu puisi dalam
bentuk lain, tetapi tidak mengubah makna puisi. Langkah-langkah saat kamu memparafrasekan puisi adalah
sebagai berikut.
a. Membaca puisi tersebut secara cermat.
b. Memerhatikan kata-kata yang sulit dalam puisi tersebut.
c. Mengungkapkan isi puisi tersebut berdasarkan kata-kata sulit itu.
contoh parafrase
Dengan membaca berulang-ulang berita di atas, dapat diketahui gagasan-gagasan utamanya sebagai berikut.
• Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan BPPT akan mengembangkan energy listrik tenaga surya.
• Menristek optimis program tersebut dapat terwujud.
Hasil Pengamatan
a. Objek : pembuatan kompos.
b. Waktu pengamatan : Minggu, 16 September 2007.
c. Tempat pengamatan : rumah Pak Salim.
d. Hasil : Pak Salim membuat kompos memanfaatkan dedaunan yang ada di
sekitarnya, termasuk sampah daun. Daun itu semula ditata di atas bilahan-
bilahan bambu. Selanjutnya, diperciki air agar lembab. Untuk menjaga
kelembaban, daun-daun itu dibalik, yang semula di bawah menjadi di atas.
Sekitar satu bulan kemudian, kompos yang sudah matang diayak untuk
mendapatkan kompos yang ukurannya merata. Selanjutnya, kompos siap
dipasarkan yaitu yang sudah matang dikemas dalam plastik
e. Kesimpulan : Daun dan sampah dapat diolah menjadi kompos yang memiliki nilai
ekonomi.
“Pengamatan ini saya lakukan pada hari Minggu, 16 September 2007. Objek pengamatan adalah
pembuatan kompos di rumah Pak Salim.
Pak Salim menggunakan dedaunan dan sampah daun sebagai bahan kompos. Dedaunan dan
sampah daun yang berserakan itu ternyata dapat dimanfaatkan dan menghasilkan uang.
Proses awalnya, dedaunan itu ditata di atas bilahan-bilahan bambu kemudian diperciki air agar
lembab. Untuk menjaga kelembaban, daun-daun itu dibolak-balik. Daun yang semula di bawah dibalik
menjadi di atas.
Sekitar satu bulan kemudian, kompos yang sudah matang diayak. Tujuannya untuk mendapatkan
hasil yang ukurannya merata.
Kompos tersebut kemudian dikemas dengan plastik. Kompos yang sudah dikemas itu siap
dipasarkan ke toko pertanian atau kios-kios tanaman hias.
Demikianlah hasil pengamatan saya terhadap pembuatan kompos di rumah Pak Salim. Terima
kasih atas perhatiannya, selamat siang.”
Bedasarkan contoh laporan di atas, kamu dapat menentukan isi dari laporan itu, yaitu : Pengamatan
terhadap pembuatan pupuk kompos di rumah Pak Salim
Ada pun kalimat yang masih salah strukturnya pada contoh di atas adalah : Selanjutnya, kompos siap
dipasarkan yaitu yang sudah matang dikemas dalam plastik. Kalimat itu seharusnya disusun
dengan susunan berikut : Selanjutnya, kompos yang sudah matang dikemas dalam plastik dan siap
dipasarkan.
Ayah : ”Rupanya pekarangan kita kurang cocok ditanami ketela, Don! Lihat ini, buahnya kecil-kecil
padahal kita rajin memupuk dan merawatnya.”
Doni : ”Bagaimana kalau ditanami pohon jarak saja, Yah. Siapa tahu cocok!”
Ayah : ”Boleh juga. Nanti coba Ayah tanyakan pada Pak Burhan, mungkin beliau punya bibitnya.”
Doni : ”Sungguh, Yah?”
Ayah : ”Tentu, sayang.”
Doni : ”Asyik, kelak Doni bisa praktik membuat minyak jarak, dong.”
Ayah : ”Tapi ingat, Doni harus rajin membantu Ayah merawat tanaman.”
Doni : ”Beres Yah.”
Topik : bercocok tanam di pekarangan
Bagus : ”Gi, tahukah kamu bahwa ada profesi yang pekerjaanya mengukur awan dan hujan?”
Gilang : ”Oh, ya. Apa nama profesinya. Mengapa awan dan hujan harus diukur?”
Bagus : ”Nama profesi itu adalah meteorologiwan yang artinya orang ahli dalam bidang meterorologi.
Mereka juga mengukur kecepatan angin dan kelembapan udara. Semua itu dilakukan untuk
meramalkan cuaca.”
Gilang : ”Tujuannya?”
Bagus : ”Tujuannya untuk memperkirakan cuaca pada suatu tempat. Mereka juga dapat memperkirakan
bila badai datang dan daerah mana saja yang akan terkena hujai dan badai.”
Gilang : ”Bagaimana caranya mereka dapat melaksanakan pekerjaannya?”
Bagus : ”Mereka dibantu oleh alat yang dinamakan celiometer dan radar dopler.”
Gilang : ”Wah sangat menarik sekali ya apa yang mereka lakukan.”
Bagus : ”Mereka sangat berjasa. Dengan perkiraan cuaca, para petani akan terbantu mempersiapkan
masa tanam yang tepat. Bahkan seseorang dapat memperkirakan waktu yang tepat untuk
bepergian.”
Topik : tugas seorang meteorologiwan.
Jika kita menelusuri sejarahnya, ternyata sepatu sudah digunakan sejak zaman dahulu
kala. Orang-orang Mesir sudah membuat alas kaki sejak sekitar tahun 3.700 SM. Alas kaki dibuat
dengan tujuan untuk melindungi kaki dari berbagai gangguan, seperti cuaca panas dan dingin,
benda-benda tajam, dan kotoran-kotoran.
Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari kegiatan menabung. Selain untuk membeli
sesuatu yang kita inginkan, kita dapat juga membantu orang lain. Apakah kalian tidak ingin
berbuat baik pada orang lain? Nah, coba mulailah membiasakan diri untuk menabung sejak
sekarang.
Guru
Sepanjang hayatmu kau berbakti
Mengajar dan mendidik tiada henti
Engkau bagaikan peri
Menyampaikan cahaya ilmu tak terperi
Guru
Kau beri pelita dalam hidupku
Hingga aku mengatahui berbagai macam ilmu
Namamu selalu hidup dalam hatiku
Semua baktimu akan kuukir dalam hatiku
Sebagai tanda terima kasihku
Sumber: Pikiran Rakyat, 12 Juni 2006
Hayat = hidup
Peri = dewi penolong
Teperi = terkata-kata (dalam sastra lama)
Bait 1 : Guru berbakdi sepanjang hidupnya dengan cara tidak pernah berhenti mengajar dan mendidik. Guru
bagaikan dewi penolong yang menyampaikan penerangan dan ilmu tak terkata banyaknya.
Menyusun petunjuk cara membuat sesuatu yang diacak, dapat dilakukan dengan cara :
1. mencari petunjuk yang paling dasar dalam membuat sesuatu
2. memilik langkah selanjutnya dengan cara mencari kalimat kedua yang kaitannya paling erat dengan
kalimat pertama. Dan seterusnya sehingga menjadi susunan yang logis.
Contoh :
Cara membuat layang-layang
1. Rautlah bilah bambu sehingga sebesar lidi sebanyak dua bilah.
2. Buatlah kerangka layang-layang dengan menyilangkan dua bilah bambu kecil tadi.
3. Pasangkan benang dari ujung ke ujung kerangka
4. Lekatkan kertas sesuai kerangka tersebut.
Menabung banyak manfaatnya bagi kita. Oleh karena itu, kebiasaan menabung
Paragraf harus dimulai sejak kita masih kecil. Dengan rajin menabung, kita dapat menghemat uang kita
dan tidak menghambur-hamburkan uang dengan membeli barang yang sebenarnya tidak
terlalu dibutuhkan. Uang yang kita tabungkan semakin lama semakin banyak sehingga kita
tidak mengalami kesulitan ketika membutuhkan uang yang banyak, misalnya untuk biaya
sekolah, biaya pengobatan, dan lain-lain. Dengan banyaknya uang kita, kita juga dapat
memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan.
2.
Susunan kalimat acak tersebut agar menjadi sebuah paragraf yang padu adalah ….
A. (2) − (1) − (3) − (4) C. (2) − (1) − (4) − (3)
B. (2) − (4) − (1) − (3) D. (1) − (2) − (3) − (4)
4. (1) Salah satu stasiun TV memberitakan bahwa telah terjadi kecelakaan pesawat
(2) Pesawat tersebut jatuh di pegunungan
(3) 10 menit kemudian pilot mengontak pengawas Bandar. Ia memberitahukan bahwa pesawatnya
mengalami gangguan mesin.
(4) Pesawat terbakar. Semua awak pesawat dan penumpangnya tewas
Susunan kalimat acak tersebut agar menjadi sebuah paragraf yang padu adalah ….
A. (4) − (2) − (1) − (3) C. (4) − (3) − (2) − (1)
B. (4) − (1) − (2) − (3) D. (1) − (3) − (4) − (2)
b. Kalimat majemuk
Kalimat yang bagian- bagiannya memiliki hubungan sejajar. Ditandai dengan kata
penghubung dan, atau, tetapi, meskipun, dll.
Contoh =
a. Adik menangis Kalimat tunggal
b. Ibu menghampiri adik. Kalimat tunggal
c. Adik menangis dan Ibu menghampirinya. → Kalimat majemuk
2. Kalimat Majemuk bertingkat
Adalah kata yang mempunyai fungsi menyambung dua kalimat tunggal sehingga menjadi kalimat majemuk,
baik majemuk setara maupun majemuk bertingkat. (Lihat soal nomor 35). Kalimat Majemuk setara yaitu jika
hubungan kedua kalimat itu sejajar yang biaisanya ditandai dengan kata penghubung : dan,serta, kemudian,
lalu, sesudah itu, dan sebagainya.
Contoh :
a. Dan Saya pergi ke perpustakaan.
Saya dan Rina pergi ke perpustakaan
Rina pergi ke perpustakaan.
b. Kemudian Saya sarapan pagi.
Saya sarapan pagi kemudian berangkat ke sekolah
Saya berangkat ke sekolah
37. Disajikan surat undangan suatu kegiatan yang belum lengkap, siswa
dapat melengkapi dengan kalimat efektif yang tepat
a. Kepala surat
b. Nomor surat
c. Tanggal surat
d. Lampiran
e. Hal
f. Alamat surat dalam
g. Salam pembuka
h. Isi surat
i. Salam penutup
j. Identitas pengirim surat
Untuk mengetahui bentuk surat
resmi, perhatikan bagan berikut!
38. Siswa dapat menentukan tanda baca pada kalimat surat yang disajikan.
Tanda baca
38.1 Tanda Titik ( . )
38.1.4 Diapakai untuk singkatan kata yang sudah umum. Untuk singkatan kata yang lebih dari dua huruf,
hanya dipakai satu tanda titik.
a. a.n (atas nama) e. dst. (dan seterusnya)
b. u.b (untuk beliau) f. tgl. (tanggal)
c. U.p. (untuk perhatian) g. dkk. (dan kawan-kawan)
d. dsb. (dan sebagainya)
38.1.6 Dipakai untuk memisahkan angka ribuan , jutaan, atau lebih yang menunjukkan jumlah. Sedangkan
yang tidak menyatakan jumlah tidak digunakan tanda titik.
a. Tabunganku sudah berjumlah Rp1.250.500,00.
b. Ani lahir pada tahun 2003.
38.2.2 Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului
induk kalimat.
a. Karena sakit, Lili tidak masuk sekolah.
anak kalimat induk kalimat
b. Ia, karena sakit, tidak masuk sekolah
38.2.3 Dipakai setelah ungkapan oleh karena itu, jadi, lagi pula, walaupun begitu, akan tetapi
a. Oleh sebab itu, kamu harus rajin menabung.
b. Walaupun begitu, dia tidak pernah sombong.
28.2.5 Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
a. Ayah bertanya, “Siapa yang kamu ajak?”
b. “Ayo, kita berangkat sekarang,” ajak Ibu.
c. “Saya bangga kepadamu,” kata Ayah, “Kamu tidak pernah putus asa.”
38.2.6 Dipakai di antara nama dan alamat.
a. Panggilan kepada Sdr. Edi, Kalibaru , Banyuwangi.
38.2.8 Dipakai untuk memisahkan nama orang dan gelar yang mengikutinya.
a. Aulia, S.H. Kartika, S.E. Tamyiz, S.Pd.
38.2.9 Dipakai sebagai penanda persepuluh dan di antara rupiah dan sen
a. 45,25 kg. 25,5 km. b. Rp2.450.000,00
38.3.1 Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
a. Kamu harus membawa perlatan berkebun : cangkul, sabit, dan pangkur.
b. Sekolah itu hanyaterdiri dari tiga kelas : kelas 1, kelas 2, dan kelas 3.
38.3.2 Dipakai pada teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
a. Ibu : (Melambaikan tangan memanggil Tita) “Bawakan sayur
ini ke dapur, Ta !”
Tita : “Beres,Bu !” (sambil membawa sayur ke dapur).
Ibu : “Setelah ini jangan ke mana-mana, dulu. Bantu Ibu Memasak.”
(Duduk di bangku di teras rumah).
38.4.1 Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti “sampai dengan” atau “sampai ke”
a. Perang Diponegoro terjadi tahun 1925 –1930.
b. Siswa –siswi diliburkan tanggal 5 – 10 Februari 2008.
c. Dengan mengendarai sepeda, dia menempuh jarak Surabaya –Banyuwangi.
38.6.1 Digunakan sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah
yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat
a. Sungguh, aku tidak mengenal orang ini !
b. Masak, dia menjadi gila hanya karena kehilangan uang !
c. Hii, Ngeri melihat keadaan korban kecelakaan itu !
d. Serbu ! Tiarap ! dsb.
38.8.1 Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
a. “Saya belum siap,” kata Mira, “Tunggu sebentar”
b. Wati bertanya, “Ke mana saja mulai tadi ?”
c. Sila pertama Pancasila berbunyi “Ketuhanan Yang Mahaesa.”
38.8.2 Dipakai dalam nomor surat resmi , nomor pada alamat, dan penandaan masa 1 tahun.
a. No. 12/PANUN/V/2008
b. Jalan Air Terjun 03/III
c. Tahun Ajaran 2007/2008
Pengumuman
Seluruh siswa Kelas IV SD Negeri Pratama yang akan mengikuti Karyawisata ke Kebun Binatang
Bandung diharapkan segera mendaftarkan diri paling lambat tanggal 24 November 2007, kepada Ibu Fatrah
Azhari, dengan membawa surat izin dari orangtua. Terima kasih.
Bandung, 19 November 2007
Kepala Sekolah,
AHMAD
Pengumuman
Tata Tertib Ujian Semester SD Maju Pintar
a. Peserta ujian wajib datang di sekolah 10 menit sebelum ujian dimulai.
b. Peserta ujian wajib meletakkan tas dan buku di depan kelas.
b. Peserta ujian wajib membawa kartu ujian.
c. Peserta ujian wajib menempati tempat duduk sesuai dengannomor ujian yang tertera pada meja.
d. Peserta ujian tidak diperbolehkan pinjam-meminjam alat tulis.
e. Peserta ujian tidak dibenarkan bekerja sama, menyontek, ataumelakukan bentuk kecurangan yang
lain.
f. Peserta ujian tidak boleh meninggalkan ruang ujian sebelumtanda selesai ujian dibunyikan.
Setiap pelanggaran terhadap tata tertib ini akan dikenai sanksisesuai dengan tingkat pelanggaran yang
dilakukan.
Kepala Sekolah SD Maju Pintar
Ttd.
Dra. Zulaika
Pengumuman
Berhubungan dengan bulan amal, SD Kartini akan mengadakan bakti social ke Panti Asuhan Kasih
Bunda. Untuk itu, siswa-siswi SD Kartini diharapkan ikut serta dalam acara ini. Mohon keikhlasannya
untuk menyumbang, baik berupa pakaian bekas ataupun uang. Pengumpulannya di ruang kelas V mulai
hari ini, paling lambat hari Jum’at, 25 Januari 2008. Dikarenakan hasil sumbangan akan diantar ke
panti pada hari Sabtu, 26 Januari 2008 pukul 08.00 pagi. Kami berharap siswa-siswi dapat ikut serta
sebagai dermawan. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Bandung, 19 Januari 2008
Kepala Sekolah,
(Bambang Sahid)
PENGUMUMAN
No.12/C.02/2007
Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Suka Maju, Desa Suka Maju akan mengadakan
kerja bakti antar-RW se-Desa Suka Maju. Kerja bakti akan diadakan pada:
Hari, tanggal : Minggu, 16 September 2007
Pukul : 08.00 - 13.00
Tempat : Wilayah RW setempat
Seluruh masyarakat Desa Suka Maju diharapkan mengikuti kerja bakti agar lingkungan tetap
terjaga kebersihannya.
Suka Maju, 4 September 2007
Kepala Desa Suka Maju
Imam S. Yahya
Ranti : “Ning, kemarin aku melihat kakekmu. Beliau sedang jalan-jalan pagi. Apakah ia menginap di
rumahmu? Sudah berapa lama, Ning?”
Ningrum : “Benar, Ran. Sudah tiga hari ini kakek menginap di rumahku.”
Andra : ……………………………..
Ningrum : “Benar, Dra. Kakek memang punya banyak cerita. Dia suka sekali menceritakan berbagai peristiwa
yang terjadi di desanya.”
Ranti : “Peristiwa apa yang terakhir kali beliau ceritakan kepadamu dan sangat menarik bagimu, Ning?
Bagi-bagi cerita dong dengan kami, biar kami juga tahu cerita dari kakekmu.”
“O, ya Ning. Senang dong kamu dikunjungi kakekmu. Tentunya dia punya banyak cerita tentang desanya.?”
(_______________) (_________________)
NOMOR PENDAFTARAN :
(_________________)
PETUNJUK PENGISIAN :
Nomor Pendaftaran : Diisi oleh petugas (guru)
N a m a : Diisi nama lengkap anak
Jenis kelamin : Coret salah satu yang bukan
Tempat /Tgl. Lahir : Diisi kota kelahiran, tanggal, bulan, tahun
Agama : Diisi agama yang dianut
Anak ke : Diisi anak urutan ke berapa
Status dalam keluarga : Coret yang tidak perlu
Diterima di sekolah ini tanggal / kelas : Diisi oleh petugas (guru)
Sekolah asal : Diisi asal sekolah sebelum masuk sekolah ini
Nama orang tua / wali : -
a. ayah : Diisi nama lengkap ayah
b. ibu : Diisi nama lengkap ibu
Pekerjaan orang tua / wali : Diisi jenis pekerjaan orang tua / wali
Pendidikan orang tua / wali : Diisi pendidikan yang telah ditempuh orang tua / wali
Alamat : Diisi alamat anak secara lengkap.
Kartika Aulia Tamyiz seorang anak perempuan yang lahir di Banyuwangi pada tanggal 20 April 1980.
Ia beragama Islam dan sekarang tinggal di Jalan Panjaitan nomor 20 Lumajang. Dia telah menjadi guru sekolah
dasar sejak tahun 2001 hingga sekarang. Sekarang dia mengajar di SDN 2 Jogoyudan, Lumajang. Pendidikan yang
ditempuhnya adalah lulus SD Kalibaruwetan I tahun 1992, lulus SMP Negeri I Kalibaru tahun 1995, lulus SMA
Negeri I Jember pada tahun 1998, kemudian melanjutkan kuliah di PGSD Universitas Negeri Malang sampai tahun
2001.
Berdasarkan data di atas, dapat dibuat Daftar Riwayat Hidup sebagai berikut :
Pendidikan :
1. SD Kalibaruwetan I, tamat tahun 1992
2. SMPN I Kalibaru tamat, tamat tahun 1995
3. SMAN I Jember, tamat tahun 1998
4. D-II PGSD Universitas Negeri Malang, tamat tahun 2001
Pengalaman bekerja :
Sejak tahun 2001 s.d. sekarang menjadi guru di SDN 2 Jogoyudan, Lumajang.
Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan keadaan yang sebenarnya.
WP – 1 Lembar 1/N – 21
WESEL POS DALAM NEGERI
NPWP :
Biaya Kirim (Termasuk PPN)
Rp
WESELPOS WESELPOS
PRIMA
Jumlah yang dikirim : Jenis Weselpos : Tanggal Kirim : Nomor resi :
Rp 250.000,00 1 Desember 2007
KARTIKA ______________
Berita :
Uang digunakan untuk membayar biaya sekolah bulan Desember 2007.
Kartu pos merupakan surat tanpa sampul / amplop. Fungsinya untuk mengirim berita yang tidak
bersifat rahasia.
KEPADA :
_____________________
PENGIRIM : _____________________
______________________ _____________________
______________________ _____________________
______________________ _________
__________
9. 4 Formulir Kuitansi
Kuitansi adalah bukti pembayaran/pembelian suatu barang dan pembayaran lainnya. Apabila nilai mata uangnya
melebihi Rp250.000,00, harus dibubuhi dengan materai senilai Rp3.000,00. Dan apabila melebihi Rp1.000.000,00, maka
materai yang harus dibubuhkan RP6.000,00.
Contoh :
Pak Roni telah menyerahkan uang sebesar Rp240.000 kepada Pak Tono, tukang bangunan
yang bekerja di rumahnya selama 8 hari. Pak Tono menerima uang itu pada tanggal 23
Desember 2007.
No.28
Sudah terima dari No. 28
Sudah terima
Pak Roni : Pak Roni
dari
Banyaknya dua ratus empat puluh ribu Rupiah
:
uang
Untuk Ongkos kerja selama 8 hari
Banyaknya uang :
pembayaran
Rp 240.000,00 :
Untuk pembayaran Banyuwangi, 23 Desember 2007.
Penerima
Ongkos kerja P.TONO
Selama 8 hari
Rp240.000,00
Secara garis besar, sebuah naskah pidato memuat salam pembuka, pendahuluan, isi/inti pidato, kesimpulan,
dan penutup.80 Bahasa Indonesia SD Kelas VI
1. Salam pembuka
Pidato biasanya diawali dengan kata pembuka, misalnya:
a. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
b. Salam sejahtera untuk kita semua.
c. Bapak, Ibu, dan hadirin sekalian yang terhormat.
2. Pendahuluan,
adalah pengantar ke arah pokok-pokok materi yang akan disampaikan. Bagian pendahuluan biasanya berisi
sebagai berikut.
a. Puji syukur kepada Tuhan.
b. Ucapan terima kasih kepada pihak tertentu.
c. Maksud menyampaikan pidato.
Kemudian diikuti oleh sedikit penjelasan mengenai pokok masalah yang akan kita uraikan.
3. Isi atau inti pidato
berisi uraian yang perlu disampaikan.
Isi pidato merupakan uraian yang menjelaskan secara rinci semua materi dan persoalan yang dibahas
dalam pidato. Sampaikanlah materi utama yang hendak dicarakan. Kemukakan contoh, ilustrasi, cerita-
cerita yang berkenaan dengan materi utama. Hindari penyampaian materi yang bersifat menggurui.
4. Kesimpulan
Kesimpulan ini sangat penting karena dengan menyimpulkan segala sesuatu yang telah dibicarakan dan
ditambah dengan penjelasan dan anjuran, para hadirin dapat menghayati maksud dan tujuan semua yang
dibicarakan. Hal ini karena apa yang terakhir dikatakan biasanya lebih mudah dan lebih lama diingat.
5. Salam penutup
Tutuplah pidato dengan kesan yang baik. Ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung
terlaksananya pidato tersebut.
a. Atas perhatiannya Bapak dan Ibu, saya ucapkan terima kasih
b. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ejaan bahasa Indonesia menyangkut masalah-masalah yang berkaitan dengan pemakaian huruf termasuk huruf
kapital, serta penulisan dan penggunaan kata, misalnya kata ganti, kata depan, kata gabung, dan sebagianya.
3. Ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan
Contoh : Allah , Yang Maha Penyayang , Nabi Ibrahim , Kitab al Qur’an , Islam ,
Kitab Injil, dsb.
4. Gelar kehormatan
Contoh : Teuku Umar , Raden Ajeng Kartini , Haji Abdul Kadir ,
Pangeran Diponegoro
6. Nama orang
Contoh : Nurul Humaidi , Mohammad Imron Rosyadi , Hafifi Al Faris
Siswa berprestasi itu bernama Kartika Aulia Tamyiz.
9. Nama geografi
Contoh : Selat Bali memisahkan Pulau Jawa dengan Pulau Bali.
Akhirnya Gunung Merapi itu tidak jadi meletus.
Negara Indonesia tereletak di wilayah Asia Tenggara.
10. Nama badan resmi, lembaga pemerintahan, ketatanegaraan, dan dokumen resmi
Contoh : Majelis Permusyawaratan Rakyat, Badan pemeriksa Keuangan
Departemen Agama , Departemen Pendidikan Nasional
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Piala Adipura, Piagam Penghargaan
Awalan
Awalan terdiri dari : se, me, di, ber, per, pe, ke, ter,
se = setinggi
me = meninggi
di = ditinggi +kan = ditinggikan
ber = ber +ke + tinggi + an= berketinggian
per = pertinggi
pe = petinggi
ke = kertinggi + an = ketinggian
ter = tertinggi
Awalan se-
Penulisan awalan se- tidak mengalami perubahan.
Awalan se- mempunyai arti :
Satu = segenggam, sekeranjang, sekarung, sebiji, sebutir, selembar, sehelai, dsb.
Seluruh = sekota, sepropinsi, se-Indonesia, se- Jawa Timur, sebenua, sedunia, dsb.
Sama = secantik, sepandai, semalas, setinggi, sebaik, dsb.
Setelah = sepulang, sekembali, setiba, dsb.
Menyerupai = sebukit, segunung, selangit,
Awalan me-
Penulisan awalan me- mengalami perubahan :
Tetap me jika diimbuhkan pada konsonan l, m, n, r, w, y
Contoh : melamun, memancing, menanti, merawat, mewakili, meyakini
Menjadi men jika diimbuhkan pada pada konsonan c, d, j
Contoh : mencuci, mendaki, menjual, dsb.
me + t... = me tetap me, huruf t luluh menjadi n.
Contoh : me + tukar = menukar
Menjadi mem jika diimbukan pada konsonan b, f
Contoh : membakar, memfitnah, dsb.
me + p... = me tetap me, huruf p luluh menjadi m
contoh : me + pakai = memakai
Menjadi meng jika diimbuhkan pada semua vokal ( a, i, u, e, o )
dan konsonan g, h
Contoh : mengasuh, mengincar, mengurus, mengeja, mengobati,
Menggoreng, menghukum.
me + k... = me tetap me, huruf k luluh menjadi ng.
Contoh : me + kupas = mengupas.
Menjadi menge jika diimbuhkan pada kata – kata seperti cat, pel, lap, bor,
tik, tes, las
Contoh : mengecat, mengepel, mengelap, mengebor, mengetik, mengetes,
Mengelas.
Awalan me- mempunyai arti :
Menjadi = membeku, mencair, menguap, membatu, mengembun, dsb.
Menuju ke = melaut, mengudara, mendarat, dsb.
Membuat = menggulai, merenda, menganyam, menyambal,dsb.
Melakukan pekerjaan = mengetik, mencangkul, mengecat, menjahit, dsb.
Menggunakan/memakai = menggergaji, menggaris, mencatut, memalu,dsb.
Memberi/membubuhi = mengecat, mengelem, mengapur. Menyampul, dsb.
Mengatakan = mengaduh, mengembik, mencicit, dsb.
Awalan di –
Penuulisan awalan di- tidak mengalami perubahan.
Awalan di – mempunyai arti :
Membentuk kalimat pasif
Dikenai pekerjaan = dipukul, dikejar, dijewer, dsb.
Dikerjakan dengan alat = digergaji, digunting, dikikir, dsb.
Diberi/dipasang = dibungkus, disampul, dikarpet,dsb.
Awalan per –
Penulisan awalan per- ada yang mengalami perubahan :
1. Menjadi pe jika diimbuhkan pada kata dasar yang bersuku akhir er = per + ternak + an → peternakan
2. Menjadi pel jika melekat pada kata dasar “ajar”. = per + ajar + an → pelajaran
Awalan per- mempunyai arti :
Menjadikan / menganggap = perbudak, peristri, perkuda, dsb.
Membuat jadi / membagi jadi = perdua, perseribu, pertiga, perseratus, dsb.
Membuat lebih = pertinggi, perkeras, perbesar, perpanjang, dsb.
Awalan pe –
Penulisan awalan pe – ada yang mengalami perubahan-perubahan :
Tetap pe jika diimbuhkan pada konsonan l, m, n, r, w, y
Contoh : pelamun, pemancing, penanti, perawat, pewaris, peyoga
Menjadi pen jika diimbuhkan pada pada konsonan c, d, j
Contoh : pencuci, pendaki, penjual, dsb.
me + t... = me tetap me, huruf t luluh menjadi n.
Contoh : me + tukar = menukar
Menjadi pem jika diimbukan pada konsonan b, f
Contoh : pembakar, pemfitnah, dsb.
me + p... = pe tetap pe, huruf p luluh menjadi m
contoh : pe + pakai = pemakai
Menjadi peng jika diimbuhkan pada semua vokal ( a, i, u, e, o )
dan konsonan g, h
Contoh : pengasuh, pengincar, pengurus, pengekor, pengobat,
penggoreng, penghukum.
me + k... = pe tetap pe, huruf k luluh menjadi ng.
Contoh : pe + kupas = pengupas.
Menjadi penge jika diimbuhkan pada kata – kata seperti cat, pel, lap, bor,
tik, tes, las
Contoh : pengecat, pengepel, pengelap, pengebor, pengetik, pengetes,
pengelas.
Catatan )* = pe + konsonan g, k, d, t, j, s, ada yang tidak mengalami perubahan, namun sudah lazim
digunakan orang, yaitu :
pegulat, pegadaian, pekuburan, petinju, pejalan, pejabat, pecinta, pesilat, pesenam, dsb.
Awalan ter –
Penulisan awalan ter- ada yang mengalami perubahan, yaitu :
1. ter- menjadi te- jika diimbuhkan pada konsonan r = ter + raba → teraba
Sisipan
Sisipan terdiri dari er , em , el .
Penulisan sisipan er, em, el :
Akhiran
Akhiran merupakan imbuhan yang mengikuti kata dasar.
Akhiran terdiri dari : i, kan, an, ( Selain itu masih ada akhiran wan, wati, is, isme).
Contoh :
Tunggal (satu Aku, saya, hamba, beta, Kamu, anda, engkau, kau, Dia, beliau
orang ) saudara
Contoh penggunaan dalam kalimat : Saya mengajak engkau untuk menemui dia.
Kalimat Aktif merupakan kalimat yang subyeknya melakukan pekerjaan. Kalimat aktif dibedakan menjadi 2 yaitu :
(1) Kalimat Aktif Transitif = Kalimat yang membutuhkan obyek.
(2) Kalimat Aktif Intransitif = Kalimat aktif yang tidak membutuhkan obyek.
Kalimat Pasif merupakan kalimat yang subyeknya tidak melakukan pekerjaan justru dikenai pekerjaan oleh obyek.
Contoh :
Kalimat Aktif
Kalimat Pasif
Intransitif Transitif
1. Adik bermain di halaman 1. Adik bermain bola 1. Bola dimainkan oleh adik
S P K S P O S P O
2. Adik menangis di pangkuan Ibu. 2. Adik menangisi bonekanya yang 2. Boneka yang hilang ditangisi
hilang oleh adik
Kalimat Langsung merupakan kalimat yang mengutip langsung ucapan seseorang. Penulisan kalimat
langsung menggunakan tanda petik yang mengapit ucapan seseorang.
Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang menceritakan ucapan orang lain. Penulisannya tidak
menggunakan tanda petik.
Contoh :
Kalimat Langsung Kalimat Tidak Langsung
1. Pak Guru berpesan, “ Anak-anak, Kalian harus 1. Pak Guru berpesan agar kita rajin-rajin belajar
rajin-rajin belajar agar menjadi pandai.” agar menjadi pandai.
2. “Pukul berapa kamu datang?” tanya Budiman. 2. Budiman bertanya pukul berapa aku datang.
Perhatikan contoh penulisan imbuhan di- berikut. Bandingkan dengan penulisan kata depan di - !
Penulisan kata depan di, ke, dari harus terpisah dari kata lain dalam kalimat.
Contoh kata depan di : Kami sedang belajar di luar kelas karena kelas kami sedang diperbaiki.
Keterangan:
1.Tempat dan tanggal surat
2.Alamat penerima surat
3.Salam pembuka
4.Isi surat
5.Kalimat penutup
6.Salam penutup
Laporan Pengamatan
Kunjungan ke Museum Bumi Putera 1912
1.Tempat : Magelang
2.Waktu : Minggu, 11 Nopember 2007
3.Hasil Kunjungan : Museum Bumi Putera 1912
Museum Bumi Putera 1912 terletak di kota Magelang. Kota Magelang merupakan
kota kecil yang sudah berusia 1.100 tahun. Kota Magelang mudah diingat masyarakat, karena
di sana terdapat sekolah terkenal di Indonesia yaitu Akademi Militer dan SMA Nusantara.
Kota Magelang terletak di sekitar lereng Gunung Tidar sehingga udaranya sejuk.
Kota ini memiliki kenangan sejarah bangsa dalam melawan kemiskinan akibat berlakunya
sistem tanam paksa oleh Belanda. Tempat tersebut dinamakan Museum Bumi Putera 1912. di
museum inilah sejarah perjuangan untuk mencapai kesejahteraan dapat diamati.
Museum Asuransi ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang didirikan oleh Mas
Ngabehi Dwijosewojo, Mas Karto Hadi Subroto, Mas Adimidjojo. Tujuannya untuk mencapai
keuntungan secara bersama-sama baik anggota maupun perusahaan.
Perusahaan Asuransi Jiwa bersama terus tambah hingga sekarang berusia 95 tahun.
Artinya, telah mencapai Trilyunan rupiah dengan jumlah pemegang polis peserta asuransi
lebih dari 4.500.000 juta orang tersebar di seluruh Indonesia.
Museum ini sangat bagus dikunjungi oleh anak-anak sekolah, karena di sana
terdapat berbagai koleksi alat bantu perekonomian zaman dulu. Koleksi tersebut antara lain:
mata uang Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan, mata uang gerilya dan mata uang
NICA, mesin cetak, kalkulator ketik hitung dan fider yang dibuat pada tahun 1920-an.
Laporan Kunjungan
A.
1. Tempat tujuan : Gedung Merdeka
2. Tempat pemberangkatan : Jakarta
3. Daerah yang dilalui : Kota Bogor, Puncak, Cianjur, dan Kota Bandung
4. Lama perjalanan : 4 jam
5. Alat transportasi : mobil
B.
Pengalaman yang berkesan : -Beriringan dengan kendaraan lain sangat menyenangkan.
- Pemandangan yang dilihat selama perjalanan melewati
Puncak Bogor sangat mengesankan.
- Kota Bandung sangat indah dilihat.
C. Kesimpulan hasil kunjungan:
Pada hari Minggu, kami pergi ke Gedung Merdeka. Kami berangkat dari Jakarta pukul
9.00 dan tiba di Bandung pukul 12.00. Gedung Merdeka yang berlokasi di Jalan Asia Afrika
65, Bandung, dibangun pada tahun 1885. Pada waktu itu, Gedung Merdeka masih berupa
bangunan sederhana yang sering digunakan sebagai tempat santai sambil minum-minum.
Pada 1920 dan 1928, gedung tersebut diperbaiki oleh dua arsitek Belanda, Van Gallen
Last dan C.P. Wolff Shoemaker. Gedung ini diberi nama Sociteit Concordia. Pada 1955,
gedung tersebut diperbaiki lagi oleh Ir. R. Srigati Soegiri dan berubah nama menjadi Gedung
Merdeka. Gedung ini menjadi tempat yang sangat terkenal di dunia karena pada 18–24 April
1955 dipakai sebagai tempat Konferensi Asia Afrika.
Laporan Pengamatan
B.Pelaksanaan Kegiatan
Dalam rangka mencari informasi yang berhubungan dengan tertib berlalu lintas, kami
melakukan pengamatan di persimpangan Jalan Pemuda Klaten. Kegiatan ini kami lakukan pada
hari Senin, 11 Februari 2008, pukul 06.30–14.00. Di sana terdapat empat lampu lalu lintas. Di dekat
tiap-tiap lampu kami tempatkan satu petugas untuk melakukan pengamatan.
Berdasarkan catatan pengamatan dapat kami laporkan perihal berikut.
1.Kepadatan Lalu Lintas
Lalu lintas sangat padat, terutama pada pukul 06.30–07.30. Pada saat itu jalan dipadati
anak-anak sekolah, pekerja, dan pegawai. Selepas pukul 08.00 jalan agak sepi. Kendaraan yang
lewat pada umumnya kendaraan umum. Pada pukul 13.00–14.00 lalu lintas kembali padat.
Waktu itu saatnya para pelajar dan beberapa pegawai pulang. Namun, kepadatan lalu lintas
tersebut tidak sampai menimbulkan kemacetan. Lalu lintas dapat dikatakan lancar.
2.Pelanggaran Lalu Lintas
Selama kami melakukan pengamatan, terdapat beberapa pelanggaran lalu lintas.
Pelanggaran cukup banyak adalah terkait dengan helm. Pengendara sepeda motor yang tidak
memakai helm standar ada 13 dan yang tidak memakai helm ada 5. Selain itu, ada 3 pengendara
melanggar lampu merah.
3.Peranan Polisi
Peranan polisi masih sangat dibutuhkan untuk menangani berbagai pelanggaran di
perempatan itu.
D.Penutup
Demikianlah laporan hasil pengamatan kami terhadap lalu lintas yang ada di perempatan
Jalan Pemuda Klaten. Semoga laporan ini bermanfaat bagi siapapun. Kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat kami harapkan.
Atas tanggapan yang diberikan, sebelumnya kami ucapkan terima kasih.
Laporan ini disusun oleh:
1.Agus Endra W.
2.Ocktavia Kartika P.
3.Adhelia Candra K.
4.Putri Intan P.
Pantun Agama
Banyak bulan perkara bulan Daun terap di atas dulang Bunga kenanga di atas kubur
Tidak semulia bulan puasa Anak udang mati dituba Pucuk sari pandan Jawa
Banyak tuhan perkara tuhan Dalam kitab ada terlarang Apa guna sombong dan takabur
Tidak semulia Tuhan Yang Esa Yang haram jangan dicoba Rusak hati badan binasa
Pantun Budi
Bunga cina di atas batu Diantara padi dengan selasih Apa guna berkain batik
Daunnya lepas kedalam ruang Yang mana satu tuan luruhkan Kalau tidak dengan sujinya
Adat budaya tidak berlaku Diantara budi dengan kasih Apa guna beristeri cantik
Sebabnya emas budi terbuang Yang mana satu tuan turutkan Kalau tidak dengan budinya
Sarat perahu muat pinang Anak angsa mati lemas Biarlah orang bertanam buluh
Singgah berlabuh di Kuala Daik Mati lemas di air masin Mari kita bertanam padi
Jahat berlaku lagi dikenang Hilang bahasa karena emas Biarlah orang bertanam musuh
Inikan pula budi yang baik Hilang budi karena miskin Mari kita menanam budi
Pantun Jenaka
Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar, terkadang dijadikan
sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa
tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin riang. Contoh:
Di mana kuang hendak bertelur Elok berjalan kota tua Sakit kaki ditikam jeruju
Di atas lata dirongga batu Kiri kanan berbatang sepat Jeruju ada didalam paya
Di mana tuan hendak tidur Elok berbini orang tua Sakit hati memandang susu
Di atas dada dirongga susu Perut kenyang ajaran dapat Susu ada dalam kebaya
Naik kebukit membeli lada Orang Sasak pergi ke Bali Jalan-jalan ke rawa-rawa
Lada sebiji dibelah tujuh Membawa pelita semuanya Jika capai duduk di pohon palm
Apanya sakit berbini janda Berbisik pekak dengan tuli Geli hati menahan tawa
Anak tiri boleh disuruh Tertawa si buta melihatnya Melihat katak memakai helm
Pantun Kepahlawanan
Pantun kepahlawanan adalah pantun yang isinya berhubungan dengan semangat kepahlawanan
Adakah perisai bertali rambut Hang Jebat Hang Kesturi Kalau orang menjaring ungka
Rambut dipintal akan cemara Budak-budak raja Melaka Rebung seiris akan pengukusnya
Adakah misai tahu takut Jika hendak jangan dicuri Kalau arang tercorong kemuka
Kamipun muda lagi perkasa Mari kita bertentang mata Ujung keris akan penghapusnya
Pantun Kias
Ayam sabung jangan dipaut Berburu kepadang datar Anak Madras menggetah punai
Jika ditambat kalah laganya Dapatkan rusa belang kaki Punai terbang mengirap bulu
Asam digunung ikan dilaut Berguru kepalang ajar Berapa deras arus sungai
Dalam belanga bertemu juga Bagaikan bunga kembang tak jadi Ditolak pasang balik kehulu
Pantun Nasihat
Kayu cendana di atas batu Kemuning di tengah balai Parang ditetak kebatang sena
Sudah diikat dibawa pulang Bertumbuh terus semakin tinggi Belah buluh taruhlah temu
Adat dunia memang begitu Berunding dengan orang tak pandai Barang dikerja takkan sempurna
Benda yang buruk memang terbuang Bagaikan alu pencungkil duri Bila tak penuh menaruh ilmu
Padang temu padang baiduri Ngun Syah Betara Sakti Jalan-jalan ke kota Blitar
Tempat raja membangun kota Panahnya bernama Nila Gandi jangan lupa beli sukun
Bijak bertemu dengan jauhari Bilanya emas banyak dipeti Jika kamu ingin pintar
Bagaikan cincin dengan permata Sembarang kerja boleh menjadi belajarlah dengan tekun
Coba-coba menanam mumbang Limau purut lebat dipangkal Ikan belanak hilir berenang
Moga-moga tumbuh kelapa Sayang selasih condong uratnya Burung dara membuat sarang
Coba-coba bertanam sayang Angin ribut dapat ditangkal Makan tak enak tidur tak tenang
Moga-moga menjadi cinta Hati yang kasih apa obatnya Hanya teringat dinda seorang
Anak kera di atas bukit Ikan sepat dimasak berlada Kirim saya sehelai baju
Dipanah oleh Indera Sakti Kutunggu di gulai anak seberang Kalau tuan menjadi burung
Dipandang muka senyum sedikit Jika tak dapat di masa muda Sahaya menjadi ranting kayu.
Karena sama menaruh hati Kutunggu sampai beranak seorang Kalau tuan pergi ke Tanjung
Pantun Peribahasa
Pantun Perpisahan
Pucuk pauh delima batu Bagaimana tidak dikenang Duhai selasih janganlah tinggi
Anak sembilang ditapak tangan Pucuknya pauh selasih Jambi Kalaupun tinggi berdaun jangan
Biar jauh dinegeri satu Bagaimana tidak terkenang Duhai kekasih janganlah pergi
Hilang dimata dihati jangan Dagang yang jauh kekasih hati Kalaupun pergi bertahun jangan
Batang selasih mainan budak Bunga Cina bunga karangan Kalau ada sumur di ladang
Berdaun sehelai dimakan kuda Tanamlah rapat tepi perigi Bolehlah kita menumpang mandi
Bercerai kasih bertalak tidak Adik dimana abang gerangan Kalau ada umurku panjang
Seribu tahun kembali juga Bilalah dapat bertemu lagi Bolehlah kita bertemu lagi
Pantun Teka-teki
Kalau tuan bawa keladi Beras ladang sulung tahun Terendak bentan lalu dibeli
Bawakan juga si pucuk rebung Malam malam memasak nasi Untuk pakaian saya turun kesawah
Kalau tuan bijak bestari Dalam batang ada daun Kalaulah tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk dihidung ? Dalam daun ada isi Apa binatang kepala dibawah ?
Contoh :
Pada hari Senin semua murid SD Pancasila
mengikuti upacara bendera. Tidak ada yang ketinggalan,
semua murid telah menyiapkan diri. Mereka memakai
seragam putih merah. Para petugas upacara menggunakan
pakaian putih-putih.
Setelah barisan disiapkan semua mengikuti upacara
dengan tertib. Para petugas menjalankan tugasnya dengan
tertib pula. Saat lagu Indonesia Raya dialunkan anak-anak
menyanyikan dengan khidmat.
Upacara terakhir adalah amanat dari Kepala
Sekolah. Semua mendengarkan, tidak ada pula yang
bergurau.
Setelah upacara usai, anak-anak masuk ke kelas
dengan tertib.