Equipment Measurement Calibration (Materi Buku) PDF
Equipment Measurement Calibration (Materi Buku) PDF
IR. SUJITNO
Head of Bureau Calibration
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
PENGERTIAN UMUM
1 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
PERKEMBANGAN METROLOGI
Tujuan utama metrologi adalah untuk menjamin tertib ukur melalui kebenar
an pengukuran dimana pada awalnya ditekankan untuk perlindungan konsumen,
dewasa ini telah memerlukan perspektif yang lebihh luas yaitu bertujuan untuk
menjamin kepercayaan dalam sistim pengukuran agar dapat menekan jumlah
perselisihan dan biaya transaksi sekecil mungkin. Biaya transaksi dapat berasal dari
ketelitian pengukuran dan konsistensi pengukuran.
Sejalan dengan pola pikir itu, dewasa ini peran metrologi semakin penting
karena :
2 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
Dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, jumlah dan kualitas
terhadap kualitas dan kuantitas produk yang memenuhi persyaratan. Untuk itu
diperlukan harmonisasi peraturan agar setiap negara tidak perlu lagi melakukan
verifikasi, diantaranya adalah penerapan menajemen sistim mutu ISO 9000. Salah
satu klausul yang tercantum dalam ISO 9000 adalah setiap alat ukur yang
dipergunakan dalam proses produksi harus dikalibrasi dan metode pengukuran
harus terharmonisasi.
biaya transaksi. Dalam setiap kontrak jual beli, masalah pengukuran perlu men-
dapat perhatian oleh pihak yang berkepentingan.
pengukuran transaksi jual beli. Masyarakat kita saat ini semakin kritis untuk
semaksimal mungkin mengurangi kerugian akibat pemuatan curang dalam
kwanta barang yang sering terjadi dalam transaksi jual beli.
an kualitas kehidupan, baik jasmani maupun rohani. Faktor mendasar dalam hal ini
adalah menentukan persyaratan metrologis yang berkaitan langsung dengan
pengukuran terhadap ekonomi dan sosial yang pada gilirannya juga
mempengaruhi lingkungan hidup dan kesehatan.
Peran metrologi yang semakin meningkat itu, merupakan tuntutan dari fungsi
dan dampak metrologi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari yang semakin
tumbuh dan berkembang.
3 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
REGULASI
4 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
5 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
PENGERTIAN UMUM
Setiap produk yang dihasilkan dari suatu proses produksi tidak dijamin akan
selalu sesuai dengan spesifikasinya. Demikian pula apabila produk tersebut berupa
alat ukur atau alat uji, maka tidak ada jaminan bahwa alat ukur atau uji tersebut
telah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Artinya tidak ada jaminan
bahwa alat tersebut akan menunjukkan suatu nilai yang benar.
Dengan kata lain bahwa setiap alat ukur atau uji yang diproduksi pada
umumnya akan selalu mempunyai kesalahan (error) atau penyimpangan dari
spesifikasi yang ditentukan, sehingga apabila alat tersebut digunakan untuk
mengukur atau menguji sesuatu maka hasil pengukuran atau pengujiannya tidak
dapat dijamin kebenarannya. Hal ini akan berpengaruh buruk terhadap kegiatan-
kegiatan yang dilakukan menusia dalam berbagai bidang seperti dalam bidang
ekonomi, teknologi dan sosial.
Seperti kita ketahui bahwa kegiatan pengukuran atau pengujian mem-
punyai dampak terhadap ekonomi, teknologi dan sosial, misalnya hasil pengukur
an atau pengujian yang tidak benar terhadap komponen-komponen kendaraan
akan berpengaruh buruk terhadap keselamatan penumpang. Demikian pula
dampak terhadap teknologi dan ekonomi.
Pada umumnya alat ukur atau uji dapat dikelompokkan kedalam 4 (empat)
kategori, yaitu :
Pertama sebagai Alat ukur, adalah alat yang digunakan untuk menentukan nilai-
nilai suatu parameter (contoh : Thermometer, Voltmeter, Micrometer, dll).
Kedua sebagai Instalasi alat pengujian, adalah instalasi yang digunakan untuk me-
nentukan penampilan karakteristik yang biasanya digabungkan dengan sebuah
alat ukur (contoh : Mesin uji tarik, Spectrometer, dll).
6 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
Ketiga sebagai Alat ukur standar, adalah alat yang dapat digunakan untuk
mengukur suatu contoh alat atau sistim dengan maksud untuk menentukan,
menyatakan, memberikan, mempertahankan atau menghasilkan kembali satu
atau lebih nilai tertentu dalam upaya untuk mentransfer nilai tersebut ke alat ukur
yang lain dengan cara pembandingan. (contoh : Standard gauge, Standard load
cell, dll).
Keempat sebagai Peralatan bantu, adalah jenis peralatan yang digunakan dalam
proses kalibrasi atau pengujian, tetapi tidak digunakan secara langsung untuk men
dapatkan suatu hasil. (contoh : Flatness optic, Clamp stand, dll).
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh peralatan yang siap digunakan
adalah ketepatan penunjukkan (akurasi). Ketepatan penunjukkan setiap alat ukur
atau uji, sangat diperlukan dan harus layak menurut mutu metrologi. Artinya hasil
pengukuran atau pengujian yang diperoleh dengan menggunakan alat tersebut,
tidak menyimpang atau melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan. Untuk
menjamin hal tersebut maka setiap alat ukur atau alat uji perlu dikalibrasi atau
diverifikasi secara periodik dalam setiap jangka waktu tertentu.
SISTIM KALIBRASI
7 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
Sistim kalibrasi alat ukur atau uji tergantung kepada jenis alat ukur atau uji
yang dikalibrasi. Pada dasarnya dalam suatu proses kalibrasi diperlukan alat
standar yang digunakan sebagai pembanding, prosedur atau metode kalibrasi
yang menjelaskan tentang cara-cara kalibrasi yang harus diikuti, ruangan kalibrasi
yang terkondisikan sesuai dengan persyaratan tertentu dan alat ukur atau uji yang
akan dikalibrasi.
Proses kalibrasi menggunakan suatu metode tertentu tergantung pada alat
yang akan dikalibrasi. Pada umumnya metode kalibrasi dibedakan atas metoda
langsung dan metoda tak langsung. Kalibrasi dengan menggunakan metoda
langsung dapat dicontohkan pada proses kalibrasi sebuah timbangan (neraca)
yaitu dengan menggunakan anak timbangan standar, kita dapat secara langsung
mengkalibrasi timbangan tanpa menggunakan sarana yang lain. Sedangkan
pada metode tak langsung, kita membutuhkan sarana lain seperti pada proses
kalibrasdi anak timbangan (timbel) dimana pada proses kalibrasi tersebut kita
memerlukan sebuah timbangan sebagai sarana pembanding (komparator).
UNSUR KALIBRASI
Alat standar ukur atau uji adalah alat yang memiliki suatu nilai tertentu yang
dianggap sebagai nilai benar atau nilai standar konvensional. Nilai tersebut
sebagai pembanding terhadap alat ukur atau uji lain yang akan dikalibrasi.
8 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
Dengan kata lain nilai standar tersebut di-diseminasi-kan ke alat lain melalui
kegiatan kalibrasi.
Prosedur atau metode kalibrasi adalah suatu dokumen tertulis yang diperlu-
kan dalam melaksanakan kegiatan kalibrasi. Prosedur atau metode tersebut
berisikan pedoman tata cara atau langkah-langkah proses kalibrasi yang harus
diikuti. Dengan demikian proses kalibrasi tersebut dapat dilaksanakan dengan
cara yang sama oleh setiap pemakai dokumen tersebut.
Ruangan kalibrasi adalah suatu ruangan yang harus memenuhi persyaratan
tertentu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam prosedur atau metode
kalibrasi. Pada umumnya kondisi yang dipersyaratkan adalah temperatur, tekanan
atmosfer, kelembaban relatif serta kondisi lainnya seperti noise, penerangan,
getaran, medan magnet atau medan listrik dan sebagainya sesuai dengan
persyaratan alat yang dikalibrasi.
Personil atau operator yang melaksanakan kalibrasi mempunyai peranan
penting dalam menentukan hasil kalibrasi. Setiap personil atau operator kalibrasi
dituntut untuk melaksanakan proses kalibrasi dengan baik dan benar dalam
mengoperasikan peralatan, membaca alat ukur dan menganalisa hasil kalibrasi.
Karena itu seorang personil atau operator yang melaksanakan kalibrasi memerlu
kan pengetahuan atau skill, pengalaman dan pelatihan tertentu sehingga mampu
melaksanakan kalibrasi dengan benar.
Alat ukur atau alat uji adalah alat yang akan dikalibrasi atau diverifikasi,
pada prinsipnya merupakan unsur sistim kaibrasi yang dapat menyebabkan
kesalahan pada hasil proses kalibrasi, misalnya akibat dari bentuk, permukaan
ataupun struktur alat tersebut.
STANDAR KALIBRASI
9 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
Pada dasarnya proses kalibrasi menurut hirarki standar diatas adalah standar kerja
dikalibrasi dengan standar acuan, dan standar acuan dikalibrasi dengan standar
nasional.
Pembagian standar ukur menurut jenis besarannya dibedakan atas :
1. Standar ukur dasar (panjang, massa, waktu, suhu, intensitas cahaya, arus listrik
dan jumlah materi).
2. Standar ukur turunan (tekanan, gaya, viskositas, densitas dan tahan listrik).
PENGELOLAAN KALIBRASI
Untuk mendapatkan suatu hasil kalibrasi yang baik dan benar, maka
diperlukan pengelolaan sistim kalibrasi. Menurut pengalaman para ” metrologist ”
bahwa untuk mendapatkan hasil yang optimal dari kegiatan kalibrasi, diperlukan
penerapan sistim mutu pada laboratorium kalibrasi. Faktor-faktor penting dalam
penerapan sistim mutu dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) faktor yaitu : faktor
Manajemen, faktor Teknis dan faktor Personil.
Penerapan sistim mutu pada laboratorium kalibrasi dapat mengikuti
pedoman ISO 9000 terutama untuk laboratorium kalibrasi di pabrik-pabrik atau
industri yang melakukan kalibrasi internal, sedangkan untuk laboratorium kalibrasi
atau pengujian yang memberikan jasa pelayanan kalibrasi keluar (eksternal) wajib
menerapkan pedoman ISO/IEC 17025 : 2005. Penerapan sistim mutu pada
10 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
INTERVAL KALIBRASI
Dalam menjamin mutu hasil suatu produk, salah satu faktor yang perlu di-
perhatikan adalah bahwa setiap alat ukur atau uji yang digunakan dalam proses
produksi tersebut harus dikalibrasi dalam setiap jangka waktu atau interval tertentu
secara periodik.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sebagai dasar dalam menentu-
kan jangka waktu atau interval kalibrasi adalah :
a. Rekomendasi dari pabrik pembuat alat.
b. Frekuensi pemakaian alat.
c. Pengaruh kondisi lingkungan dan penyimpanan.
d. Ketelitian pengukuran.
e. Cara pengoperasian dan perawatan alat.
Bilamana faktor-faktor tersebut selalu diperhatikan didalam melakukan peng-
operasian, perawatan maupun pemeliharaan setiap alat ukur atau uji maka
tingkat kesalahan atau penyimpangan dari alat tersebut dapat diminimalkan.
KETERTELUSURAN (TRACEABILITY)
11 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
laboratorium kalibrasi
yang terakreditasi atau Standar Acuan Standar Acuan
pusat kailbrasi didalam (Reference Standards) (Reference Standards)
suatu perusahaan
12 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
KONDISI LINGKUNGAN
Hal lain yang harus kita perhatikan dalam melakukan pengukuran atau
kalibrasi adalah mencatat data kondisi lingkungan di tempat dan pada saat
melakukan kalibrasi, khususnya suhu dan kelembaban. Adapun beberapa contoh
13 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
persyaratan kondisi lingkungan pada saat melakukan proses kalibrasi menurut ISA
(Instrumentation Sociaty of America) dapat diuraikan sebagai berikut :
14 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
INFRASTRUKTUR DI INDONESIA
Badan Akreditasi – K A N
Komite Akreditasi Nasional (KAN) adalah lembaga non struktural yang
bertugas membantu Badan Standardisasi Nasional (BSN) dalam menyeleng-
garakan kegiatan akreditasi untuk berbagai bidang kegiatan standardisasi,
termasuk di antaranya akreditasi laboratorium kalibrasi, laboratorium pengujian
dan lembaga sertifikasi produk.
15 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
Badan Standardisasi – B S N
Badan Standardisasi Nasional (BSN) adalah lembaga pemerintah di
bawah Presiden RI yang bertugas mengembangkan dan membina kegiatan
standardisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia dalam suatu Sistem
Standardisasi Nasional (SSN). Tujuan utama standardisasi di Indonesia adalah
melindungi konsumen, tenaga kerja dan masyarakat dari aspek keamanan,
keselamatan, kesehatan serta berwawasan lingkungan didasarkan pada
Peraturan Pemerintah No. 102 tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional. BSN
menetapkan standar yang disebut Standar Nasional Indonesia (SNI)
16 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
Kepekaan : Perubahan pada reaksi alat ukur yang ditimbulkan oleh hubung
(Sensitivity) an perubahan aksi (input) nya.
Mampu telusur : Kemampuan untuk menghubungkan hasil alat-alat ukur atau uji
(Traceability) tertentu dengan hasil pengukuran pada standar nasional me-
lalui suatu mata rantai yang tak terputus.
Rentang ukur : Besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batas ukur
(Range) atas.
17 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
Standar kerja : Peralatan standar yang digunakan secara terus menerus untuk
(Working std) mengkalibrasi atau memverifikasi alat ukur atau uji.
18 dari 19
Equipment Measurement Calibration Workshop Inspektur Kelaikan Laut Militer
1. A. Praba Drijarkara & Ghufron Zaid : ” Metrologi Sebuah Pengantar ”, Puslit KIM LIPI, edisi
pertama, Februari 2005 (terjemahan dari, Preben Howarth : ” Metrology in Short ”,
second edition, 2005).
3. Dede Erawan, Drs, MSc : ” Peranan Kalibrasi & Metrologi Teknis di Industri ”, Lokakarya
Program Pemasyarakatan Kalibrasi, Instrumentasi dan Metrologi, Juli 1999.
19 dari 19