Anda di halaman 1dari 30

Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

STATUS PASIEN

No. Rekam Medis : xxx xxxx


Perawatan ke : Ke-1
Kelas : III
Tanggal Mulai Dirawat : 29 November 2013

IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : Sdr. K


Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Agustus 1993
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 23 tahun
Agama : Kristen Protestan
Suku Bangsa : Minahasa
Warga Negara : Indonesia
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Kosambi Baru, Jakarta Barat
Dokter yang Merawat : dr. R ,Sp.KJ

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 1


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

ANAMNESIS PSIKIATRI

Anamnesis diperoleh dari:


1. Autoanamnesis:
 Hari/ Tanggal : Sabtu/ 8 Juli 2017
 Jam wawancara : 09.00 WIB
 Tempat wawancara : Di Aula Sanatorium Dharmawangsa

2. Alloanamnesis:
▪ Nama : Tn. N
▪ Jenis kelamin : Laki-laki
▪ Pekerjaan : Perawat di Sanatorium Dharmawangsa
▪ Hubungan dengan pasien : Perawat pasien
▪ Hari/ Tanggal/ Jam wawancara : Senin/ 10 Juli 2017/ 11.00 WIB
▪ Tempat wawancara : Ruang Perawat Sanatorium Dharmawangsa

A. Keluhan Utama
Pasien berteriak-teriak saat malam hari.

B. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien menjalani perawatan pertama kali di Sanatorium Dharmawangsa dengan
diantar oleh ibu kandungnya. Ibunya mengatakan bahwa pasien sering berteriak-teriak
pada malam hari sejak bulan November. Akhirnya, ibu kandungan pasien memutuskan
untuk membawanya ke Sanatorium Dharmawangsa bertepatan pada tanggal 29 November
2013 untuk menjalani perawatan agar kondisi pasien membaik. Awalnya pasien menolak
untuk dirawat dan mencoba melawan perawat yang mencoba mendekatinya.
Menurut informasi yang didapatkan pasien sering berteriak-teriak pada malam hari
karena tidak diizinkan untuk bernyanyi, yang menyebabkan pasien tidak mau tidur dan
suka membanting-banting barang. Sewaktu SMA, pasien hampir pernah mencelakai
gurunya dengan mencoba mencekik leher dengan alasan yang tidak jelas. Sedangkan,
hubungan kedua orang tuanya sudah tidak harmonis (sering bertengkar) dan pada
akhirnya awal tahun 2013 bercerai.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 2


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

Selama menjalani perawatan di Sanatorium Dharmawangsa keadaan pasien


berangsur-angsur membaik, pasien menjadi lebih tenang dan jarang berteriak-teriak
kembali. Pasien kurang menjaga kebersihan diri, harus selalu diingatkan oleh perawat
untuk menggosok gigi dan mandi. Pasien minum obat tidak teratur dikarenakan ibu
kandung pasien mengantarkan obat sebulan sekali ke Sanatorium Dharmawangsa. Sehari-
hari waktu pasien dihabiskan di aula untuk makan/mengemil cokelat atau menulis lirik
lagu kesukaannya, terkadang mondar-mandir tanpa tujuan dari aula ke halaman depan
kamarnya. Pasien sering bergaya seperti penyanyi, terkadang bergaya seperti sedang
menabuh drum, bergumam, dan senyum-senyum sendiri. Pasien hanya berbicara dengan
pasien tertentu yang sudah dianggapnya sebagai teman dekat atau dengan perawat atau
dokter muda yang sudah dikenalnya.
Pasien mengatakan Donnie Sibarani vokalis Ada Band (band kesukaan pasien) sering
datang untuk mengunjunginya untuk berduet menyanyikan lagu yang berjudul “Jadikan
Aku Raja dan Kucuri Hatimu” yang diperuntukkan untuk Angel Pieters. Pasien mengaku
telah berpacaran dengan Angel Pieters (seorang penyanyi) yang sering datang menemui
pasien untuk mengobrol dan membawakanya makan untuk dimakan bersama. Dari data
sebelumnya, pasien juga pernah mengaku berpacaran dengan Jessica Milla (seorang
artis), yang sekarang diakuinya hanya sebagai teman.
Pasien mengaku kuliah jurusan musik tahun ketiga, semester 6 di Universitas
Tarumanagara karena pasien bercita-cita ingin menjadi seorang musisi terkenal seperti
Donnie Sibarani. Ayahnya pasien telah meninggal pada tahun 2015 karena serangan
jantung. Saat ayahnya meninggal, pasien mengaku merasa sedih karena hubungan mereka
cukup dekat.
Saat sedang diwawancarai, pasien bersikap sopan, ramah, kooperatif, menjawab
pertanyaan dengan kalimat singkat, dapat dimengerti namun suara yang diucapkan
terkadang kurang jelas, volume suara kecil bahkan terkdang pasien terdiam sehingga
pertanyaan harus diulang kembali. Kadang-kadang pasien memulai pembicaraan dengan
menanyakan pertanyaan atau membicarakan hal yang sama berulang-ulang.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 3


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

C. Riwayat Penyakit Sebelumnya


a. Riwayat Penyakit Psikiatri

Pasien tidak pernah menderita penyakit psikiatri sebelumnya


b. Riwayat Kondisi Medis Umum
Tidak ada keluhan medis yang bermakna.
c. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA)
Riwayat konsumsi obat-obat terlarang dan minuman beralkohol disangkal oleh
pasien.

D. Riwayat Keluarga
a. Latar Belakang Keluarga
Pasien adalah anak pertama dari dua bersaudara. Almarhum ayahnya dahulu
adalah seorang konsultan, sedangkan ibunya tidak bekerja, hanya sebagai ibu rumah
tangga. Keluarga pasien merupakan keluarga dengan perekonomian yang cukup.
Hubungan pasien dengan adiknya harmonis, sedangkan hubungan kedua
orangtua pasien diketahui sudah tidak harmonis yang pada akhirnya kedua orangtua
pasien bercerai pada tahun 2013.

b. Riwayat Psikiatri Dalam Keluarga


Diketahui bahwa di dalam keluarga pasien tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit psikiatri.

c. Susunan Anggota Keluarga


Pasien adalah anak ke-1 dari 2 bersaudara.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 4


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

Keterangan :
Laki-laki yang telah
Laki-laki
meninggal

Perempuan Bercerai

Pasien

Susunan Anggota Keluarga Kandung Pasien :

1. Nama : Tn. V (Alm.)


Pekerjaan : Konsultan
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : S1
Hubungan dengan pasien : Ayah kandung pasien

2. Nama : Ny. F
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : S1
Hubungan dengan pasien : Ibu kandung pasien

3. Nama : Sdr. G
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMP
Hubungn dengan pasien : Saudara kandung (adik)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 5


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

E. Riwayat Kehidupan Pribadi


a. Riwayat Prenatal dan Natal
Ibu sehat baik secara fisik dan mental serta tidak mengkonsumsi obat-obatan selama
masa kehamilan selain yang diberikan oleh dokter. Ibu pasien melahirkan secara
spontan, cukup bulan. Persalinan dibantu oleh dokter di Rumah Sakit.
b. Riwayat Masa Kanak Awal (0–3 tahun)
Tidak didapatkan informasi mengenai masa kanak awal pasien.
c. Riwayat Masa Kanak Tengah (3–11 tahun)
Pasien berteman baik dengan teman-teman di sekolahnya dan pasien tergolong anak
yang hiperaktif. Riwayat pendidikan pasien pada usia ini tidak bermasalah dan
pasien selalu naik kelas
d. Riwayat Masa Kanak Akhir (pubertas–remaja)
Saat remaja, pasien juga memiliki banyak teman. Namun saat SMA pasien pernah
ingin mencelakai gurunya dengan mencekik lehernya dan pernah memukul teman
sekolahnya tanpa alasan yang jelas.
e. Riwayat Masa Dewasa
i. Riwayat Pendidikan

SD Patmos, Jakarta 6 tahun Prestasi cukup baik


SMP Patmos, Jakarta 3 tahun Prestasi cukup baik
SMA Patmos, Jakarta 3 tahun Prestasi cukup baik

ii. Riwayat Psikososial


Riwayat hubungan seksual di luar pernikahan disangkal.
ii. Riwayat Pekerjaan
Pasien belum pernah bekerja sebelumnya.
iii. Riwayat Keagamaan
Pasien beragama Kristen Protestan. Sebelum dirawat di Sanatorium
Dharmawangsa pasien rutin beribadah ke Gereja bersama keluarganya.
Selama di Sanatorium Dharmawangsa pasien malas untuk beribadah
walaupun sudah diajak untuk beribadah bersama.

iv. Riwayat Hukum

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 6


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

Pasien tidak pernah terlibat masalah hukum.


v. Riwayat Aktivitas Sosial
Pasien termasuk salah satu pasien yang kooperatif di Sanatorium
Dharmawangsa. Namun pasien hanya ingin berbicara dengan pasien yang
dianggapnya teman dekatnya saja dan kurang bersosialisasi dengan pasien
lainnya. Pasien harus selalu dimotivasi untuk melakukan segala kegiatan.
Pasien rajin mengikuti kegiatan yang ada di Sanatorium Dharmawangsa
seperti karaoke yang diadakan hampir setiap hari Rabu.
vii. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien merasa dirinya tidak sakit, merupakan seseorang yang pandai
dalam bermain musik (keyboard dan gitar), baik, rajin dan tampan. Pasien
merasa percaya diri saat bernyanyi dan bermain alat musik yang disukainya.
viii. Impian
Pasien bercita-cita ingin menjadi seorang musisi yang terkenal seperti
idolanya Donnie Sibarani (Vokalis Ada Band).
ix. Riwayat Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang
Selama pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa, pembiayaan
ditanggung oleh ibu kandungnya dan kondisi ekonomi keluarga pasien cukup.

STATUS MENTALIS

A. Deskripsi Umum
a. Penampilan
Pasien laki-laki berusia 23 tahun, penampilan tidak sesuai dengan usianya, berbadan
gemuk, kulit berwarna sawo matang, bersih, rambut hitam botak, berpakaian
sederhana yaitu menggunakan kaos berwarna hitam dengan celana pendek selutut
berwarna biru bermotif kembang dan mengenakan sandal crocs berwarna coklat,
rapih, kebersihan diri cukup baik. Pasien tampak bertingkah seperti anak-anak, tidak
sesuai dengan remaja seusianya. Wajah pasien tampak datar dan tidak banyak
berbicara, terkadang suka tersenyum sendiri.
b. Kesadaran

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 7


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

Kesadaran pasien baik dan dapat berkomunikasi dengan lancar. Bila diajak bicara
pasien mau menjawab dan saat diajak berkenalan pasien mau berjabat tangan dengan
orang yang baru pertama kali dilihatnya.
c. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Pasien bersikap sopan, tenang dan kooperatif selama wawancara. Cara berjalan baik,
pasien dapat bergerak sebagaimana mestinya dan tidak kaku. Gerakan involuntir
tidak ada.
a. Pembicaraan dan karakteristik dalam bicara
Pasien berbicara dengan baik, menjawab pertanyaan dengan kalimat singkat,
terkadang pasien terdiam saat ditanya sehingga pertanyaan yang diajukan harus
diulang, suara tidak jelas, volume suara kecil, artikulasi terkadang tidak jelas.
Sesekali pasien memulai pembicaraan dengan bertanya nama dan apakah kita kenal
dengan penyanyi idolanya dan penyanyi yang dianggap sebagai pacarnya dengan
menyebutkan namanya masing-masing. Dalam wawancara pasien melakukan kontak
mata dengan pewawancara, beberapa kali menggaruk-garuk kepalanya jika pasien
bingung ingin menjawab pertanyaan dari pemeriksa.

d. Sikap terhadap Pemeriksa


Selama wawancara, pasien sangat kooperatif, sopan dan ramah.

B. Alam Perasaan
a. Mood : Hipotimik
b. Afek : Datar
c. Kesesuaian : Innappropiate

C. Fungsi Intelektual

a. Sensorium/Taraf Kesadaran dan Kesigapan


Kesadaran pasien compos mentis, skor GCS 15.
b. Fungsi Kognitif
i. Intelegensi dan kemampuan informasi
Intelegensi dan kemampuan informasi pasien baik, pasien dapat mengetahui
nama presiden Indonesia sat ini.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 8


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

ii. Orientasi
- Waktu: Pasien dapat mengerti jam, hari, tanggal, bulan dan tahun dengan
baik.
- Tempat: Pasien dapat menyebutkan tempat di mana pasien berada yaitu
di Sanatorium Dharmawangsa.
- Orang: Pasien dapat mengenali dan menyebutkan nama pemeriksa,
anggota keluarganya, perawat-perawat dan pasien-pasien lainnya di
Sanatorium Dharmawangsa.
iii. Daya ingat
- Daya ingat jangka panjang:
Pasien masih dapat mengingat alamat tempat tinggalnya, kegiatan apa
saja yang dilakukannya dan tempat-tempat yang pernah dikunjungi
sebelum ia dirawat dan mengingat lirik lagu kesukaannya.
- Daya ingat jangka pendek:
Pasien dapat mengingat apa menu sarapannya pada hari wawancara.
- Daya ingat segera:
Pasien dapat mengulang dengan baik beberapa angka maupun kata yang
baru saja disebutkan.
iv. Konsentrasi dan perhatian
Selama wawancara konsentrasi dan kalkulasi pasien menurun. Pasien hanya
dapat berhitung mundur dari 100 dengan selisih 7 sebanyak 2 kali berturut-
turut.

iii. Kemampuan membaca, menulis dan berhitung


Pasien dapat menuliskan lirik lagu sesuai dengan lagu aslinya dan juga dapat
membaca kalimat yang dituliskan oleh pemeriksa.
iv. Kemampuan visuospasial
Pasien dapat menggambarkan rumah dengan jendela pada dindingnya.
v. Pikiran abstrak
Pasien tidak mengetahui arti peribahasa “Berakit-rakit ke hulu berenang-
renang ketepian”.
vi. Kemampuan menolong diri sendiri

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 9


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

Pasien dapat mandi sendiri dan berganti pakaian setiap kali mandi. Pasien
dapat makan sendiri keperluan sehari-hari serta dapat melakukan aktivitas
sehari-hari tanpa bantuan orang lain.
D. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi : Ada
Halusinasi auditorik
Pasien mengatakan bahwa ia mendengar suara perempuan mengatakan “Hening, sepi
nggak ada suara” dan terkadang mendengar suara Angel Pieters (seorang artis) yang
memuji suara pasien ketika pasien bernyanyi.
Halusinasi Visual
Pasien mengatakan bahwa ia melihat Angel Pieters (seorang artis) menemui pasien
untuk mengobrol dan makan bersama serta melihat Donnie Sibarani vokalis Ada Band
datang menemui pasien untuk berduet bersama.

b. Ilusi : Tidak ada


c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada

E. Pikiran
a. Bentuk Pikir
i. Asosiasi Longgar : Tidak ada
ii. Flight of ideas : Tidak ada
iii. Inkoherensi : Tidak ada
iv. Verbigerasi : Tidak ada
v. Perseverasi : Tidak ada
vi. Ambivalensi : Tidak ada
b. Isi Pikir
i. Fobia : Tidak ada
ii. Obsesi : Tidak ada
iii. Kompulsi : Tidak ada
iv. Waham : Ada

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 10


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

- Erotomania : Pasien mengatakan bahwa Angel Pieters (seorang


penyanyi) mencintai dirinya.
- Waham kebesaran : Pasien mengaku dirinya kuliah jurusan musik
tahun ketiga semester 6 di UNTAR.
v. Thought insertion : Tidak ada
vi. Thought of echo : Tidak ada
vii. Thought withdrawal : Tidak ada
viii. Thought broadcasting : Tidak ada

G. Uji Daya Nilai


a. Kemampuan menilai realita (RTA) : Terganggu
b. Discriminative insight : Terganggu
c. Discriminative judgement : Terganggu
d. Social Judgement : Terganggu

H. Tilikan
Pasien tidak menyadari/ menyangkal bahwa dirinya sakit (tilikan derajat I).

I. Taraf Dapat Dipercaya


Dari hasil yang didapatkan selama wawancara, pasien cukup konsisten dalam menjawab
pertanyaan. Dan informasi yang pasien berikan sesuai dengan rekam medik dan sesuai
dengan yang disampaikan oleh perawat. Kesan pasien dapat dipercaya.

J. Observasi Tingkah Laku Pasien Sehari-hari


Pasien hanya mau bergaul atau berbicara dengan pasien lain yang dianggapnya sebagai
teman dekatnya di Sanatorium Dharmawangsa. Pasien suka mengikuti karaoke yang
diadakan hampir setiap hari Rabu. Pasien mempunyai inisiatif untuk menyapa dokter
muda, perawat, bahkan mahasiswa psikologi yang lewat. terutama yang sering berbicara
dengannya.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 11


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Internis
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : compos mentis, GCS 15
c. Keadaan gizi : Baik
d. Suhu : 36.5˚C
e. Pernapasan : 18 kali/menit
f. Nadi : 88 kali/menit
g. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
h. Berat Badan : 90 kg
i. Tinggi Badan : 170 cm
B. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala: Bentuk normosefal, tidak teraba benjolan, botak berambut hitam
terdistribusi merata dan tidak mudah dicabut.
b. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
c. Hidung: Bentuk normal, tidak ada sekret, mukosa tidak hiperemis.
d. Telinga: Bentuk normal, tidak ada sekret berlebihan.
e. Mulut: Kebersihan mulut kurang baik, lidah kotor, bibir tidak kering.
f. Jantung

Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak terlihat.


Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V MCLS.
Perkusi : Jantung dalam batas normal.
Auskultasi : Bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)

g. Paru-paru

Inspeksi : Simetris dalam diam dan pergerakan.


Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri sama kuat.
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler, ronki (-)/(-), wheezing (-)/(-).
h. Abdomen

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 12


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

Inspeksi : Tampak datar


Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal

i. Ekstremitas
Tidak terdapat edema dan deformitas, akral hangat.
a. Status Neurologis
· Kesadaran neurologis : compos mentis
· Rangsangan meningeal : (-)
· Tanda – tanda peningkatan TIK : (-)
· Nn. Craniales : baik, tidak ada kelainan
· Pupil : bulat, isokor,  3 mm, RC (+)/(+)
· Sensibilitas : baik, tidak ada kelainan
· Motorik : baik, tidak ada kelainan
· Fungsi cerebellum dan koordinasi : baik
· Fungsi luhur : baik
· Refleks fisiologis : (+)/(+)
· Refleks patologis : (-)/(-)
· Susunan saraf vegetatif : baik
Kesan: tidak ada kelainan yang bermakna pada pemeriksaan fisik dan neurologis.

C. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh Sanatorium Dharmawangsa pada tanggal
29 November 2017 dengan hasil sebagai berikut.
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
A. HEMATOLOGI

Hemoglobin 15,5 g/dl 13-16 g/dl

Leukosit 7,6 ribu/ul 5-10 ribu/ul

Hitung Jenis :

· Basofil 0% <1 %
· Eosinofil

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 13


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

· Batang 2% 1-3 %
· Segmen
· Limfosit 2% 2-6 %
· Monosit
65 % 50-70 %

29 % 20-40 %

2 % 2-8 %

Laju Endap Darah 15 mm/jam <15 mm/jam

Jumlah Eritrosit 5,2 juta/ul 4,5-5,5 juta/ul

Jumlah Hematokrit 46 % 40-48 %

Jumlah Trombosit 200 ribu/ul 150-400 ribu/ul

MCV 88 fl 80-96 fl

MCH 30 pg 27-31 pg

MCHC 34 g/dL 32-36 g/dL

B. KIMIA DARAH

Protein Total 7,2 gr/dl 6-8,4gr/dl

· Albumin 3,6 gr/dl 3.5-5.2gr/dl


· Globulin
3,6 gr/dl 2.3-3.5gr/dl

SGOT-SGPT

· SGOT 30 u/l <37 u/l


· SGPT
· Gamma GT (GGT) 24 u/l <40 u/l

29 u/l < 31 u/l

Lemak

· Trigliserida 101 mg/dL < 200 mg/dL


· Kolesterol Total
· HDL-Kolesterol 204 mg/dL < 200 mg/dL
· LDL-Kolesterol
45 mg/dL 45-65 mg/dL

139 mg/dL < 130 mg/dL

Karbohidrat

· Glukosa Puasa 70 mg/dL < 110 mg/dL

Fungsi Ginjal

· Ureum 20 mg/dl 10-50 mg/dl


· BUN
· Creatinin 9 mg/dl 7-22 mg/dl

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 14


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

0,9 mg/dl 0.5-1.4 mg/dl

Lain-lain

· Asam Urat 7,8 mg/dl 2.4 – 7 mg/dl

Kesan : didapatkan globulin yang sedikit meningkat, kolesterol total meningkat , LDL-
kolesterol meningkat dan asam urat yang meningkat.

IKTISAR (SUMMARY)

Telah diperiksa seorang laki-laki berusia 23 tahun, beragama Kristen Protestan, suku
Minahasa, pendidikan terakhirnya SMA dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa dengan keluhan pasien sering berteriak-teriak
pada malam hari.
Pada bulan November 2013 pasien sering berteriak-teriak malam hari karena dilarang
untuk bernyanyi yang menyebabkan pasien tidak bisa tidur dan suka membanting-banting
barang. Hubungan kedua orang tua pasien sudah tidak harmonis, sering bertengkar dan
kemudian bercerai pada awal tahun 2013. Pada saat masa kanak tengahan pasien tergolong
anak yang hiperaktif dan saat SMA, pasien pernah memukul temannya dan ingin mecelakai
gurunya dengan mencekik leher tanpa alasan yang diketahui.
Pertama kali diantar di Sanatorium Dharmawangsa penampilan pasien cukup rapih
dan terawat, namun pasien tidak kooperatif karena sempat melawan dan menolak untuk
dirawat. Selama perawatan di Sanatorium Dharmawangsa, pasien sering bergaya seperti
penyanyi, terkadang bergaya seperti menabuh drum, sering berbicara sendiri, dan senyum-
senyum sendiri, sering berjalan-jalan tanpa tujuan di aula, pasien hanya berbicara dengan
pasien tertentu yang sudah dianggapnya sebagai teman dekatnya dan dengan perawat, dokter
muda yang sudah dikenalnya.
Pasien mengaku kuliah jurusan musik tahun ketiga semester 6 di UNTAR. Dirinya
juga mengaku berpacaran dengan Angel Pieters (seorang penyanyi) yang sering menemuinya
untuk mengobrol dan membawakannya makan an untuk dimakan bersama . Ketika sedang
bernyanyi,dan berduet dengan Donnie Sibarani (vokalis Ada Band), pasien merasa bahwa

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 15


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

Angel berada didepannya mendengarkan dirinya bernyanyi dan memuji bahwa suara pasien
merdu.
Saat diwawancara, pasien bersikap sopan, ramah, kooperatif, menjawab pertanyaan
dengan kallimat singkat dan dapat dimengerti namun suara yang diucapkan terkadang kurang
jelas, volume suara kecil bahkan terdiam sehingga pertanyaan harus diulang kembali. Posisi
duduk pasien beberapa kali berubah-ubah dan tidak meminta izin untuk mengambil minum
atau pergi meninggalkan pembicaraan tanpa berbicara. Namun terkadang, pasien memulai
pembicaraan terlebih dahulu dengan membicarakan hal yang sama.
Secara umum didapat kesan bahwa informasi yang diberikan pasien cukup dapat
dipercaya, karena sesuai dengan informasi yang diperoleh dari perawat maupun rekam medis
yang ada. Dari wawancara tersebut dapat dilakukan penilaian bahwa tilikan pasien terganggu,
discriminative judgment terganggu (pasien tidak meminta izin ketika hendak mengakhiri
suatu wawancara), dan adanya gejala psikiatri seperti waham, halusinasi, bicara dan perilaku
kacau, afek datar dan inappropriate. Baik pemeriksaan fisik dan neurologis tidak ditemukan
kelainan yang bermakna. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan globulin sedikit
meningkat, kolesterol total, LDL-kolesterol dan asam urat meningkat.

DIAGNOSIS

A. Aksis I
a. Berdasarkan gejala-gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang secara klinik
bermakna yang ditemukan pasa pada pasien yaitu:
i. RTA terganggu
ii. Discriminative Insight terganggu
iii. Lingkungan merasa terganggu
iv. Aktivitas sehari-hari dan fungsi sosial terganggu
v. Terdapat gejala-gejala psikiatri (waham, bicara dan perilaku kacau, afek datar
dan inapproriate)
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu psikosis.

b. Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut:


i. Kesadaran neurologis : compos mentis (skor GCS 15)
ii. Orientasi : baik
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 16
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

iii. Daya ingat : baik


iv. Kemunduran intelektual : tidak ada
v. Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan gangguan
jiwa atas dasar riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.
vi. Riwayat penggunaan zat psikoaktif: tidak ada
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien:
1. Tidak menderita suatu gangguan mental organik
2. Tidak menderita suatu gangguan mental dan gangguan perilaku akibat
penggunaan zat psikoaktif
c. Berdasarkan penemuan bermakna yang didapat dari autoanamnesa, didapatkan:
i. Waham berupa erotomania dan kebesaran
ii. Halusinasi auditorik dan visual
iii. Perilaku terdisorganisasi : berjalan berkeliling-keliling tanpa maksud dan
tujuan, serta sering terlihat seolah-olah menabuh drum.
iv. Afek datar dan inapproriate, pasien seringkali senyum-senyum sendiri tanpa
sebab.
v. Berlangsung lebih dari 1 bulan dan bertahan selama lebih dari 6 bulan.
vi. Adanya hendaya dalam fungsi interaksi sosial pasien, yaitu hubungan
dengan dengan teman dan gurunya.
vii. Tidak berkaitan dengan kondisi medis umum dan zat psikoaktif
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita skizofrenia (F20).

d. Berdasarkan adanya:
i. Memenuhi kriteria umum diagnosis Skizofrenia
ii. Ditegakkan pertama kali pada usia remaja atau dewasa muda.
iii. Terdapat kecenderungan selalu menyendiri
iv. Berperilaku yang menunjukkan tanpa maksud dan tujuan
v. Afek datar, inappropriate
vi. Pasien sering senyum sendiri tanpa alasan
vii. Memerlukan pengamatan kontinue selama 2 bulan atau 3 bulan untuk
memastikan perilaku yang terdisorganisasi tetap bertahan.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita skizofrenia hebefrenik (F20.1).

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 17


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

B. Aksis II
Pasien memiliki gangguan kepribadian emosional tidak stabil yaitu saat SMA pasien
pernah memukul temannya tanpa alasan yang diketahui dan ingin mencekik gurunya
tanpa sebab, tidak ada retardasi mental.

Dapat disimpulkan bahwa pasien digolongkan gangguan kepribadian emosional tak


stabil (F60.3)

B. Aksis III
Dari alloanamnesis dan autoanamnesis, pemeriksaan fisik, dan neurologis diketahui
bahwa pasien tidak memiliki penyakit medis yang mempengaruhi kondisinya sekarang.

C. Aksis IV
Ditemukan stressor psikososial berupa kurangnya dukungan dari ibu dan adik pasien
yang jarang mengunjungi pasien yang dapat mempengaruhi kondisi pasien saat ini.

D. Aksis V

GLOBAL ASSESMENT OF FUNCTIONING (GAF) SCALE


100–91 Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90–81 Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian
biasa.
80–71 Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam pekerjaan, sosial,
sekolah, dll. (current)
70–61 Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik. (HLPY)
60–51 Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.
50–41 Gejala berat (serious), disabilitas berat.
40–31 Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,
disabilitas berat dalam beberapa fungsi.
30–21 Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi
dalam hampir semua bidang.
20–11 Bahaya mencederai diri sendiri atauapun orang lain, disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri.
10–01 Seperti diatas  persisten dan lebih serius
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 18
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

0 Informasi tidak adekuat

Berdasarkan sekala Global Assessment of Functioning (GAF) pada kasus ini, saat
dievaluasi memiliki taraf penyesuaian tertinggi dalam satu tahun terakhir berada dalam
rentang 70-61, yaitu beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik.
Sedangkan GAF saat ini berada dalam rentang 70-61, yaitu beberapa gejala ringan
dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik. Saat ini pasien dalam
keadaan terkontrol, namun halusinasi dan waham masih muncul. Pasien kurang bergaul
dengan pasien lainnya.

EVALUASI MULTIAKSIAL

A. Aksis I : Skizofrenia Hebefrenik (F20.1)


B. Aksis II : Gangguan kepribadian emosional tidak stabil (F60.3)
dan tidak ada retardasi mental
C. Aksis III : Tidak ada
D. Aksis IV :Didapatkan adanya masalah berupa kurangnya
dukungan dari keluarga yang mempengaruhi kondisi pasien saat ini.
A.Aksis V :
- Current 70-61. Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas
disabilitas fungsi secara umum masih baik.
- HLPY 70–61. Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas disabilitas
fungsi secara umum masih baik.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 19


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

FORMULASI TERAPI

A. Psikofarmakologi
Abilify tablet oral 1 x 10mg (Pagi hari)

A. Non Psikofarmakologi
a. Psikoterapi
i. Memotivasi pasien untuk mengkonsumsi obat secara rutin dan teratur demi
perbaikan kondisinya.
ii. Pengawasan minum obat rutin, supaya gejala dan keluhan menjadi lebih
ringan.
iii. Dukungan moril dan mental pada pasien.
b. Terapi psikososial
i. Family counseling: memberikan informasi dan edukasi kepada keluarga
mengenai penyakit pasien dan peran dukungan moril serta motivasi dari
keluarga dalam kepatuhan minum obat serta melibatan kembali pasien ke
dalam aktivitas.
ii. Personal hygiene: memotivasi dan membiasakan pasien dalam menjaga
kebersihan diri.

C. Terapi perilaku (behavioral therapy)

i. Aktivitas senam dan olahraga

ii. Kegiatan musik dan karaoke sesuai dengan hobby pasien

iii. Kegiatan berwisata atau jalan-jalan

iv. Memotivasi pasien untuk bersosialisasi tidak hanya dengan teman dekatnya
saja tetapi juga dengan semua pasien yang ada.

Saran : memeriksa ulang laboratorium

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 20


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

PROGNOSIS

A. Faktor yang Memperingan:


· Onset muda (± 20 tahun)
· Gejala negatif
· Pasien malas untuk minum obat apabila tidak diawasi
· Kurangnya dukungan dari keluarga

B. Faktor yang memperberat:


· Penyakit yang dideritanya tidak disebabkan oleh gangguan mental organik ataupun
retardasi mental.
· Awal timbul gejalanya akut
· Tidak ada riwayat keluarga yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien

Maka disimpulkan prognosis pasien adalah:


Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad fungsional : Dubia ad malam
Ad sanationam : Dubia ad malam

GRAFIK RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 21


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

6
5
4
3
2
1
0
awal 2013
Nov-13
Akhir Nov2014
2013
201520162017

Keterangan:

· Awal tahun 2013 : Hubungan kedua orang tua pasien sudah tidak harmonis,
sering bertengkar, dan kemudian bercerai.
· Bulan November 2013 : Pasien suka berteriak-teriak malam hari karena tidak diizinkan
untuk bernyanyi, tidak bisa diam, tidak bisa tidur, dan suka membanting-banting
barang.
· 29 November 2013 : Pasien dibawa ke Sanatorium Dharmawangsa oleh Ibunya
· 2014 – Sekarang : Pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa dan saat ini
sudah menunjukkan perbaikan. Pasien sudah dapat berkomunikasi dengan baik
walaupun masih lebih suka menyendiri dan hanya sering berbicara dengan teman yang
dianggapnya dekat dengan dirinya. Pasien rajin mengikuti aktivitas di Sanatorium
Dharmawangsa terutama karaoke sesuai hobby menyanyinya. Tetapi, pasien masih suka
senyum-senyum sendiri, berbicara sendiri, terkadang tertawa cekikikan secara tiba-tiba
serta berjalan mondar-mandir di aula dan halaman depan kamar pasien di Sanatorium
Dharmawangsa.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 22


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

WAWANCARA PSIKIATRI

WAWANCARA I
Hari / Tanggal : Sabtu, 8 Juli 2017
Pukul : 09.00 WIB
Pakaian : Penampilan pasien cukup baik dan bersih. Pasien memakai
kaos warna hitam, celana pendek biru bermotif kembang dan
sandal warna coklat
Aktivitas : Pasien sedang duduk di aula
Tempat : Di aula sanatorium dharmawangsa
Keterangan :
A : Pemeriksa
B : Pasien

A : Hai, K. Apa kabar? Perkenalkan saya dr. Riska


B : Hai. Baik dokter. Aku K.
A : Aku duduk sini boleh ya K? K lagi apa? Sepertinya serius banget?
B : Boleh Riska, aku mau menulis lagunya Ada Band (kemampuan menulis baik)
A : K suka dengan Ada Band ya? Judul lagu yang paling disuka apa? Kepalanya kenapa kok
digaruk?
B : Iya, Jadikan Aku Raja dan Kucuri Hatimu. Gatal kepalanya.
A : K bisa nyanyikan lagu Ada Band? Nyanyi sedikit dong?
B : Bisa. (pasien menyanyikan lagu Ada Band yang berjudul Kucuri Hatimu dengan berdiri
disebelah kursi dan bergaya seperti penyanyi sesekali bergaya seperti memukul drum)
A : Bagus ya suara K. K bisa main alat musik juga?
B : Bisa riska, gitar dan keyboard tapi yang besar
A : Kenapa harus yang besar? K punya alat musiknya?
B : Ada Band pakai keyboard yang besar. Aku punya ada di rumah. (berdiri dari kursi seperti
hendak pergi)
A : K, aku lihat kok mondar-mandir terus di aula?
B : Gapapa (perilaku tanpa maksud dan tujuan) . Aku punya boneka Mr. Bean dong
A : Hoiya… boneka dari siapa? Boleh lihat bonekanya K?
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 23
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

B : Mama beliin aku waktu tahun 2003, bonekanya dirumah. (sambil senyum-senyum)
A : Kenapa senyum-senyum terus daritadi K? Lagi senang ya?
B : Hening, sepi nggak ada suara (halusinasi auditorik)
A : Hening kenapa K?
B : Ada yang ngomong seperti itu dok
A : Siapa yang ngomong K? Kapan ngomongnya?
B : Cewe, barusan saja. Di stasiun naik kereta.
A : Siapa yang ke stasiun K?
B : Cewe tadi dok, pergi naik kereta ke Bandung mau liburan
A : K lihat cewe itu?
B : Dia bisikin di telinga aku.
A : Hoogitu…K sudah sarapan belum? Sarapan apa hari ini?
B : Sudah, makan indomie pakai telor. (daya ingat jangka pendek baik)
A : K, sebelum aku mahasiswa yang pake almamater hijau dekat kamu namanya siapa? Ingat
nggak?
B : Nggak ingat Riska (daya ingat jangka sedang menurun)
A : Papa mama suka datang nemuin K disini?
B : Papa sudah meninggal, mama sama adekku yang suka datang kesini.
A : Papa K meninggal karena apa? K sedih waktu papa meninggal?
B : Serangan jantung tahun 2015. Sedih.
A : K tau nggak kamu sekarang ada dimana?
B : Di aula Sanatorium Dharmawangsa Riska (orientasi tempat baik)
A : Kalau K rumahnya dimana?
B : Di Jalan Angsana No… Jakarta Barat (daya ingat jangka panjang baik)
A : K terakhir sekolahnya kelas berapa? Sekolah dimana?
B : Aku kuliah di UNTAR ambil jurusan musik (waham kebesaran)
A : Sama dong berarti di UNTAR juga. Sudah semester berapa K?
B : Aku tahun ketiga, semester 6.
A : Sampai sekarang masih kuliah K? (sambil menutup pulpen yang dipakai untuk menulis)
B : (pasien tidak menjawab, melihat pemeriksa dan meniru untuk menutup pulpen yang
dipakai untuk menulis lagu tadi)
A : K, aku sebutin 3 kata nanti kamu ingat dan kamu sebutin lagi ya. Buku, meja, kacamata

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 24


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

B : Buku, meja, kacamata (daya ingat jangka segera baik)


A : Ada pembagian snack K, K mau makan snacknya dulu?
B : Iya (langsung pergi mengambil snack) (social judgment terganggu)

KESAN WAWANCARA I :

Kesadaran Neurologis : Compos Mentis (GCS 15 = E4V5M6)


Kontak Mata : Cukup
Afek : Datar, Inappropriate
Orientasi Tempat : Baik
Orientasi Orang : Baik
Waham : Ada (waham kebesaran)
Daya Ingat Jangka Panjang : Baik
Daya Ingat Jangka Sedang : Menurun
Daya Ingat Jangka Pendek : Baik
Daya Ingat Jangka Segera : Baik
Social judgment : Terganggu
Kemampuan menulis : Baik

WAWANCARA II

Hari /Tanggal : Senin, 10 Juli 2017


Pukul : 10.00 WIB
Pakaian : Penampilan cukup baik dan bersih. Pasien memakai kaos warna biru,
celana pendek kotak-kotak putih biru, dan sandal warna coklat.
Aktivitas : Pasien sedang duduk di halaman depan kamar pasien.
Tempat : Di halaman Sanatorium Dharmawangsa

A : Hai K.
B : Hai Riska (orientasi orang baik)
A : Aku ikutan duduk disini ya, kita ngobrol-ngobrol boleh?
B : (K hanya memandangi saat pemeriksa duduk)
A : K lagi makan apa itu?

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 25


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

B : Cokelat diary milk


A : Cokelat dari siapa K?
B : Dikasih si L tadi
A : K inget nggak kenapa K bisa ada di Sanatorium Dharmawangsa?
B : hmmm … nggak tau (tilikan derajat 1)
A : Disini K merasa sakit nggak?
B : Aku nggak sakit
A : Sudah minum obatnya belum?
B : Sudah
A : Ngomong-ngomong K punya pacar nggak?
B : Punya, pacarku Angel Pieters (waham erotomania)
A : Bagaimana pertama kali kenal Angel Pieters?
B : Ketemu di Plaza Senayan, Angel lagi nyanyi.
A : Udah lama pacarannya?
B : Iya lama. Aku suka duet nyanyi sama Donnie vokalisnya Ada Band. Aku sering nyanyi
bareng dia, terus Angel nonton.
A : Temen dekat K disini siapa?
B : J dan D
A : K ingat nggak hari ini hari apa?
B : Hari Senin (orientasi waktu baik)
A : K suka nonton berita atau membaca koran nggak?
B : hmmm (garuk-garuk kepala) …
A : K Presiden Indonesia sekarang siapa tau nggak?
B : Pak Jokowi (kemampuan informasi dan intelegensi tidak terganggu)
A : Ngantuk ya K? kok nguap terus?
B : Iya ngantuk
A : Mau tidur? Yasudah tidur dulu saja K, nanti kita ngobrol-ngobrol lagi ya
B : (langsung pergi menuju arah kamar)

KESAN WAWANCARA II
Kesadaran Neurologis : Compos Mentis (GCS 15 = E4V5M6)
Kontak Mata : Cukup

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 26


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

Afek : Datar, Inappropriate


Orientasi Orang : Baik
Orientasi Waktu : Baik
Waham : Ada (erotomania)
Tilikan : Tilikan derajat 1
Kemampuan Informasi dan Intelegensi : Tidak terganggu

WAWANCARA III
Hari /Tanggal : Selasa, 11 Juli 2017
Pukul : 09.00 WIB
Pakaian : Penampilan cukup baik dan bersih. Pasien memakai kaos warna biru,
celana pendek warna abu-abu, dan sandal warna coklat.
Aktivitas : Pasien sedang berjalan-jalan di aula
Tempat : Di aula Santorium Dharmawangsa

A : Hai K, sedang apa?


B : Nggak ngapa-ngapain Riska.
A : Sini yuk duduk, kita ngobrol-ngobrol
B : (Pasien duduk mengikuti ajakan pemeriksa)
A : Aku liat K kok suka mondar-mandir di aula..
B : Gapapa. (perilaku tanpa maksud dan tujuan)
A : Emang gak capek? Nggak pusing pas tadi muter-muter terus?
B : Nggak.
A : Tadi pagi K sudah mandi belum? Sikat gigi udah belum?
B : Sudah.
A : Kalau mandi, mandi sendiri atau ada yang bantuin?
B : Mandi sendiri (kemampuan menolong diri sendiri baik)
A : Hari ini ada karaoke nggak? K nyanyi nggak kalau ada?
B : Katanya ada nanti. Iya aku nyanyi.
A : Mau nyanyi apa K?
B : Kucuri hatimu.
A : Lagunya siapa itu K?

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 27


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

B : AdaBand. (langsung pergi buat nyanyi)


B : (Setelah nyanyi K mengelilingi aula lagi)
A : Sini K sambil duduk duduk. K suaranya bagus ya, nyanyi buat siapa tadi ?
B : Buat Angel Pieters.
A : Tadi Angel ada nyanyi bareng K disitu?
B : Iya. (halusinasi visual)
A : Angel senang gak dinyayiin sama kamu? Ada bilang sesuatu gak si Angel?
B : Senang. Bilang “suara kamu bagus” (halusinasi auditorik)
A : Angel suka bilang kalau cinta sama K?
B : Iya dia bilang “aku cinta kamu K”. (waham erotomania)
A : Angel suka datang ke sini buat jengukin K?
B : Iya, tadi malem dia datang.
A : K kalo lagi disini pacaran/ngobrol sama Angel dimana?
B : Di situ. (sambil menunjukkan meja di sudut aula, kembali duduk di depan pemeriksa dan
melakukan gerakan seperti menabuh drum)
A : K lagi ngapain itu ?
B : Nggak lagi ngapa-ngapain (perilaku tanpa maksud dan tujuan). Kamu UNTAR juga
kan ya ?
A : Iya K. kenapa?
B : Aku juga kuliah di UNTAR.
A : Jurusan apa K?
B : Jurusan musik. Tahun ketiga, semester 6. (waham kebesaran)
A : K bisa berhitung nggak? 95-7 berapa?
B : 88
A : Kalo 88-7?
B: 81
A: 81-7?
B : hmmm…nggak tau (konsentrasi dan kalkulasi menurun)
A : K ini bacanya apa ya? (menunjukkan sebuah tulisan)
B : (pasien dapat membaca dengan benar) (kemampuan membaca baik)
A : K tau ga artinya “Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian”?
B : Ga tau. (kemampuan berpikir abstrak terganggu)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 28


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

A : K coba dong gambarin rumah dengan jendela pada dindingnya?


B : (pasien menggambar) (kemampuan visuospasial baik)
A : K, misalnya nih kalo uang K hilang yang bakal K lakuin apa?
B : Lapor ke polisi (discriminative judgment tidak terganggu)
(berdiri lalu pergi) (social judgement terganggu)

KESAN WAWANCARA III


Kesadaran Neurologis : Compos Mentis (GCS 15 = E4V5M6)
Kontak Mata : Cukup
Afek : Datar, Inappropriate
Hygiene diri : Baik
Waham : Ada (erotomania dan kebesaran)
Halusinasi : Ada (visual dan auditorik)
Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
Kemampuan Visuospasial : Baik
Kemampuan Membaca : Baik
Konsentrasi dan Kalkulasi : Menurun
Kemampuan berpikir abstrak : Terganggu
Social Judgment : Terganggu
Discriminative Judgment : Tidak terganggu

KESAN WAWANCARA KESELURUHAN

Kesadaran Neurologis : Compos Mentis (GCS 15 = E4V5M6)


Kontak Mata : Cukup
Afek : Datar, Inappropriate
Mood : Hipotimik
Informasi dan Intelegensi : Tidak terganggu
Orientasi Waktu : Baik
Orientasi Tempat : Baik
Orientasi Orang : Baik
Daya Ingat Jangka Panjang : Baik
Daya Ingat Jangka Sedang : Menurun
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 29
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017
Laporan Kasus Ujian Psikiatri Fendia Riska (406151002)

Daya Ingat Jangka Pendek : Baik


Daya Ingat Jangka Segera : Baik
Konsentrasi dan Kalkulasi : Menurun
Kemampuan Membaca : Baik
Kemampuan Menulis : Baik
Kemampuan Visuospasial : Baik
Kemampuan Berpikir Abstrak : Terganggu
Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
Halusinasi : Ada (halusinasi visual dan auditorik)
Waham : Erotomania dan Kebesaran
Tilikan : Terganggu (derajat 1)
Discriminative Judgement : Tidak Terganggu
Social Judgement : Terganggu
Hygiene diri : Baik

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 30


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode Kepaniteraan 5 Juni 2017 – 15 Juli 2017

Anda mungkin juga menyukai