Makalah Rotary Wing
Makalah Rotary Wing
Disusun oleh:
Adam Sananda DJ. (160202039)
YOGYAKARTA
2018
Abstrak
Abstrak- Swash plate mempunyai dua bagian utama utama yaitu satu pelat yang
tetap warna biru dan pelat yang berputar warna merah. Swash plate ini yang
berfungsi untuk mengatur pergerakan pesawat dengan cara mengatur sudut serang
udara pada rotor blade. cara helikopter terbang Seperti yang kita singgung
di atas, helikopter memiliki kemampuan yang unik saat mengudara. Berikut ini
bagaimana cara helikopter terbang. Untuk lebih paham lebih baik kita lihat sekilas
tentang bentuk aerofoil baling-baling helikopter. Setiap baling-baling heli
memiliki bentuk aerofoil yang mirip dengan sayap pada pesawat terbang. Daya
angkat yang ditimbulkannya tergantung pada sudut serang (angel of attack) dan
kecepatan baling-baling saat berputar. Collective control Gerakan ini berfungsi
untuk menaikan dan menurunkan helikopter. Gerakan ini di dapat dengan cara
menaikan atau menurukan swash plate terhadap poros rotor utama tanpa
mengubah sudut nya. Karena perubahan sudut serang (pith angel) serentak atau
kolektif maka gerakan naik heli akan selalu konstan terhadap putaran baling-
balingnya. Cyclic control Gerakan iniberhubungan dengan gerakan memutar dan
maju. Untuk bergerak maju sudut serang blade di ubah dengan cara memiringkan
swash plate. Karena sudut serang pada masing-masing blade tidak sama, maka
gaya angkat pun berubah. Perbedaan gaya angkat inilah yang digunakan untuk
memajukan, memundurkan, atau memutar peawat.
Kata Kunci : swash plate, helikopter, sudut, blade
A. Rumusan Masalah
a. Bagaimana spesifikasi Bell 205A-1?
b. Apa fungsi dan pengertian swash plate ?
c. Apa konfigurasi swash plate 205A-1 ?
d. Bagaimana cara kerja swash plate 205A-1?
B. Tujuan Makalah
a. Mengetahui spesifikasi Bell 205A-1
b. Mengetahui pengertian dan fungsi swash plate
c. Mengetahui konfigurasi swash plate 20A-1
d. Mengetahui dan memahami cara kerja swash plate ball 205A-1
C. Pendahuluan
Helikopter berasal dari bahasa Yunani, yang merupakan gabungan dari
kata sifat “elikoeioas” yang berarti “spiral” atau “winding” (berputar) dan kata
benda “pteron” yang berarti “feather” (bulu) atau “wing” (sayap). (Marsma TNI
(Purn)Ir. Suyitmadi, M.T., pdf). Sehingga secara bahasa helikopter dapat diartikan
pesawat sayap berputar. Dapat disebutkan pula bahwa helikopter adalah
sebuah pesawat yang terangkat dan terdorong oleh satu atau lebih rotor horizontal
besar Dibandingkan dengan pesawat sayap-tetap lainnya, helikopter lebih
kompleks dan lebih mahal untuk dibeli dan dioperasikan, lumayan lambat,
memiliki jarak jelajah dekat dan muatan yang terbatas. Sedangkan keuntungannya
adalah gerakannya; helikopter mampu terbang di tempat, mundur, dan lepas
landas dan mendarat secara vertikal. Terbatas dalam fasilitas penambahan bahan
bakar dan beban/ketinggian, helikopter dapat terbang ke lokasi mana pun, dan
wilayah di daratan manapun.
Menurut informasi, Bell 205 A-1 yang punya satu mesin Lycoming
T53-L-13 serta dua bilah baling-baling, punya kemampuan terbang
manuver yang lebih lincah ketimbang NBell-412, meski untuk kecepatan
tertinggal dengan NBell-412 yang punya dua mesin. Keunggulan Bell 205
A-1 lainnya adalah efek suara mesin yang ditimbulkan. Dengan pola
operasi serangan mendadak dari balik pepohonan misalnya, arah
kedatangan heli kerap membuat bingung lawan di daratan dengan efek
suara yang seolah ‘memantul’ di arah yang tak terduga.
2
Bell 205 A-1 Penerbad kini telah dimodifikasi lebih lanjut, seperti
ditanamkannya sistem navigasi, radar, dan jenis persenjataan. Dilihat dari
kemampuan yang sudah battle proven, nampaknya Bell 205 A-1 masih akan
terus digunakan oleh Penerbad, bersanding gagah dengan heli Penerbad
yang lebih modern, seperti Mil Mi-35 Hind dan Mi-17V5 Hip.
Awak : 1 atau 2
Penumpang :8–9
Propulsion : 1 Turboshaft Engine
Engine Model : Lycoming T53-L-13
Engine Power : 1044 kW 1
Speed : 204 km/h
Ketinggian max : 3.840 meter
Jangkauan terbang: 556 km
Berat kosong : 2.363 kg
Max. Takeoff Weight : 4.309 kg
Diameter Baling-baling utama : 14,63 meter
Diameter Baling-baling ekor : 2,59 meter
Panjang : 12,65 meter
Lebar : 17,62 meter
Tinggi : 4,43 meter
Terbang perdana : 16 Agustus 1961
Total produksi : Lebih dari 10.000 unit
3
E. Pengertian Swashplate
F. Fungsi SwashPlate
Swash plate ini yang berfungsi untuk mengatur pergerakan helicopter dengan
cara mengatur sudut serang udara pada rotor blade. pergerakan helicopter seperti
forward,rearward, dan sideward. Untuk mengatur sudut serang swash plate
memakai bagian Stasionary swash plate dan untuk gerakan vertical menggunakan
ratating swash plate.
4
G. Konfigurasi Swash Plate
5
H. Cara Kerja Swash Plate
6
satu unit. Swashplates untuk helikopter memiliki dua rotor terpasang pada poros
yang sama jauh lebih kompleks daripada helikopter rotor tunggal.
I. KESIMPULAN
Helikopter adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara,
bersayap putar yang rotornya digerakkan oleh mesin. Helikopter
merupakan pesawat udara yang mengangkat dan terdorong oleh satu atau
lebih rotor (propeller) horizontal besar. Helikopter diklasifikasikan
sebagai pesawat bersayap putaruntuk membedakannya dari pesawat
bersayap tetap biasa lainnya. Kata helikopter berasal dari bahasa
Yunani helix (spiral) dan pteron (sayap). Helikopter yang dijalankan oleh
mesin diciptakan oleh penemu Slovakia Jan Bahyl.
Swash plate mempunyai dua bagian utama utama yaitu satu pelat
yang tetap (fixed) yaitu yang berwarna biru dan pelat yang berputar yang
ber warna merah. Swash plate ini yang berfungsi untuk mengatur
pergerakan pesawat dengan cara mengatur sudut serang udara pada rotor
blade.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://dokterotomotif1.blogspot.co.id/2014/05/prinsip-kerja-
helikopter.html (Di akses pada tanggal 2 april 2018 jam 10.12)