ABIOGENESIS
Oleh :
Nama Kelompok
Lidya Restu
MA DARUL QUR’AN
BENGKEL KECAMATAN LABUAPI LOMBOK BARAT
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini, dengan judul Biogenis & Abiogenesis.
Kami menyadari penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati, kami membuka diri bila ada koreksi-koreksi dan krtikan-
kritikan konstruktif dari pembaca makalah ini.
Terakhir kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penulisan makalah ini. Mudah-mudahan Allah SWT, selalu menjaga dan membimbing dalam
setiap langkah kita, sehingga dalam kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari Rahmat dan
Hidayah Allah SWT. Akhirnya, semoga makalah ini bisa turut andil dalam mencerdaskan
generasi muda bangsa. Amin.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….…… 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….. 1
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………. 2
A. Pengertian Biologi…………………….................................................................. 2
B. Asal usul Kehidupan…………………................................................................. 2
1. Teori Abiogenesis………………………………………………………….. 2
3. Teori Kosmozoan………………………………………………………….. 5
C. Ciri-ciri Kehidupan…………….......................................................................... 8
A. Kesimpulan……………………………………………………………………… 10
B. Saran ………………………………………………………s……………………. 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman menjadikan makhluk hidup khususnya manusia telah
banyak mempelajari bahkan melakukan penelitian dan pengembangan (research and
development) terhadap alam kehidupan ini. Hal ini dilakukan karena banyak faktor,
yang kemudian mendapatkan masalah dan perbedaan pendapat mengenai sesuatu yang
ditelitinya terutama mengenai asal usul kehidupan. Kajian ini diuraikan melalui
beberapa peneliti dengan berbagai teorinya, yang kemudian diikutsertakan beberapa
bantahan dengan analisis yang bersifat ilmiah.
Oleh karena itu, makalah ini akan menjelaskan dan menyempaikan beberapa
pendapat para ahli menegenai asal usul kehidupan itu sendiri, yang kemudian akan
diperdalam dengan pembahasan mengenai pengertian biologi, ciri-ciri kehidupan serta
letak perbedaan pendapat para peneliti, dan tentunya tidak terlepas dari sumber-sumber
atau referensi yang aktual dan tidak terlepas dari segi keilmiahannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan ruang lingkup Biologi?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Memberikan pemahaman mengenai hakikat Biologi sebagai ilmu dan
mendeskripsikan objek permasalahan Biologi melalui metode Library Research
(kepustakaan).
2. Mendeskripsikan adanya bukti-bukti ilmiah untuk mendukung kecenderungan teori
evolusi.
3. Menjelaskan teori-teori, prinsip serta mekanisme terjadinya evolusi Biologi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BIOLOGI
Istilah biologi diambil dari bahasa Belanda, biologie, yang juga diturunkan dari
gabungan kata bahasa Yunani, bios “hidup” dan logos “ilmu”. Jadi Biologi ialah ilmu
yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan makhluk hidup atau kehidupan.
Kajian Biologi sebagai ilmu sangat luas, meliputi seluruh makhluk hidup, baik
uniseluler maupun multiseluler yang hidup di darat, laut, atau udara. Objek atau kajian
dan Fungi. Ilmu Biologi sangat berpengaruh dan berguna bagi kehidupan manusia.
1. TEORI ABIOGENESIS
Berdasarkan atas uraian pengertian di atas, sebenarnya asal-usul lahirnya teori ini
karena adanya suatu pandangan terkait hasil penglihatan langsung (observasi) fenomena
alam sehingga disebutkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk tak hidup.
Menurut perkembangannya, teori ini pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles (384-
322 SM) seorang filsuf Yunani yang berkesimpulan bahwa makhluk hidup muncul secara
tiba-tiba, contohnya cacing yang keluar dari tanah maka cacing tersebut berasal dari tanah
(Ferdinand, 2007).
Ilmuwan lain yang mendukung teori ini adalah Antonie Van Leuwenhoek,
Anaxamander (611-547 SM), Robert Hook (1635-1703) John Needham (abad 17) dan
Jean Bastiste van Helmont, seorang ahli fisika yang berkebangsaan Belgia.
2
Dalam percobaan para ilmuwan, Leuwenhoek berkesimpulan bahwa makhluk hidup
berasal dari rendaman air jerami. Anaxamaander berpendapat bahwa makhluk hidup
berasal dari lumpur, Hook berpendapat bahwa zat hidup pertama kali diduga ada
Selain itu, percobaan ilmuwan lain adalah dengan merebus sebentar air kaldu yang
berasal dari sepotong daging, Needham berkesimpulan bahwa air kaldu menjadi keruh
karena terdapat mikroorganisme sehingga mikroorganisme tersebut berasal dari air kaldu
(Ferdinand, 2007).
Berbeda halnya dengan Van Helmont yang berpendapat bahwa tikus berasal dari biji
gandum dan keringat manusia. Hal tersebut didasarkan pada hasil pengamatannya, baju
kotor bekas keringat disimpan pada tempat penyimpanan gandum akan menjadi tikus
setelah 20 hari. Tikus terbentuk dari fermentasi gandum dan keringat manusia yang
merupakan daya hidupnya. Percobaan lain Van Helmont adalah dengan tumbuhan
willownya. Dari pecobaanya itu, ia berkesimpulan bahwa tanah dapat menjadi benda
Teori Abiogenesis yang diyakini oleh beberapa ilmuwan ini bertahan cukup lama
yaitu dari masa Yunani kuno (sebelum Masehi) hingga pertengahan abad 17, pemikiran-
pemikiran para ilmuwan pun lahir karena memang hal-hal tersebut terjadi di lingkungan
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak semua orang pada
zaman itu membenarkan paham dan meyakini teori Abiogenesis, maka banyak ilmuwan
hidup yang begitu kompleks tidak berasal dari makhluk tak hidup. Hingga pada akhirnya
teori Abiogenesis tumbang oleh para ilmuwan yang mendukung teori Biogenesis yang
3
menyatakan makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnnya. Teori Abiogenesis
Teori Biogenesis didukung oleh tiga tokoh terkenal yaitu Francesco Redi (Italia, 1626-
1799), dan Lazzaro Spallanzani ( Italia, 1729-1799), dan Louis Pasteur (Prancis, 1822-
1895).
Percobaan yang dilakukan Redi yaitu dengan menggunakan daging yang disimpan
dalam stoples yang diberi perlakuan berbada (ditutup rapat, ditutup kain kasa, dan
dibiarkan terbuka) menghasilkan suatu simpulan bahwa larva atau belatung yang terdapat
dalam stoples yang diberi perlakuan ditutup kain kasa dan dibiarkan terbuka berasal dari
telur lalat yang ditinggalkan pada daging busuk tersebut ketika lalat hinggap sedangkan
pada stoples yang ditutup rapat tidak ada belatung dan daging tidak membusuk.
Kelemahan percobaan ini adalah Redi tidak melakukan sterilisasi daging terlebih
dahulu sehingga dalam jangka waktu lama daging yang berada pada stoples yang ditutup
juga membusuk.
Percobaan Redi, diperbaiki oleh Spallanzani yang mennggunakan bahan air kaldu
rebusan daging. Pada percobaannya, Spallanzani membuktikan bahwa mikroba yang ada
di dalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari
kehidupan di udara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba
dari udara ke dalam air kaldu tersebut karena pada labu yang ditutup rapat dibuktikan
Kelemahan percobaan Spallanzani ini adalah apabila labu ini dibiarkan terbuka lebih
lama, ternyata juga banyak mengandung mikroba, airnya berubah menjadi lebih keruh
serta baunya tidak enak (busuk). Selain itu, percobaan Spallanzani ini juga menimbulkan
pernyataan keberatan dari pendukung paham Abiogenesis karena menurut mereka untuk
4
terbentuknya mikroba (makhluk hidup) dalam air kaldu diperlukan udara. Dengan
Berselang kurang lebih satu abad, percobaan Spallanzani disempurnakan oleh Louis
bahwa dengan menggunakan labu leher angsa, air kaldu yang telah dipanaskan kemudian
didinginkan setelah beberapa hari air kaldu tersebut tetap jernih dan tidak mengandung
mikroorganisme. Namun setelah labu tersebut dimiringkan hingga air kaldu di dalamnya
mengalir ke permukaan pipa dan terkontaminasi dengan udara, setelah diamati selama
beberapa hari, air kaldu tersebut menjadi banyak mengandung mikroorganisme. Pasteur
menyebutkan bahwa air yang menguap dan mengembun didalam pipah leher angsa pada
labu yang digunakan dapat menghambat masuknya mikkroorganisme dari udara luar.
Meskipun teori Abiogenesis telah tumbang oleh teori Biogenesis, namun paham
Abiogenesis tetap sangat berarti dan perlu mendapat apresiasi. Sebagai pelopor, pencetus
Berikut beberapa penemu yang beranggapan bahwa makhluk hidup berasal dari
5
muncul bakteri. Nedham menyimpulkan bahwa bakteri berasal dari kaldu.
Padahal Nedham merebus kaldunya tidak dengan botolnya, sehingga dapat
disimpulkan bahwa bakteri berasal dari botol yang tidak steril.
Anthony berhasil membuat mikroskop dan melihat jasad renik di dalam air
bekas rendaman jerami. Jadi Anthony menyimpulkan bahwa mikroorganisme
berasal dari air.
C. CIRI-CIRI KEHIDUPAN
1. Terdapat Protoplasma
Protoplasma merupakan suatu bagian yang terdiri atas bahan yang kompleks
dan terlindung dengan baik. Protoplasma biasa dikenal dengan sebutan sel. Berbeda
dengan benda tak hidup atau benda mati yang tidak memiliki protoplasma. Lihat
saja batu atau komputer yang tidak memiliki protoplasma atau sel, sehingga disebut
dengan benda mati.
Makhluk hidup dapat dikenali ciri khas yang menempel padanya dengan
melihat bentuknya. Antara jenis makhluk hidup yang satu dengan yang lain
memiliki perbedaan baik dalam ukuran maupun bentuknya.
Semua benda hidup membutuhkan asupan bahan makanan yang berasal dari
luar tubuh untuk kemudian diproses menjadi energi atau tenaga bagi tubuh.
6
Makhluk hidup yang tidak mampu berkembangbiak menghasilkan keturunan
akan punah dan musnah di makan waktu. Oleh sebab itu makhluk hidup
memiliki cara masing-masing untuk dapat memperbanyak diri untuk
mempertahankan keberadaan di dunia
Melakukan Adaptasi
Semua makhluk hidup perlu melakukan penyesuain diri dengan fungsi tubuh
dan lingkungan sekitar ekosistem, habitat tempat tinggalnya untuk dapat
bertahan hidup dengan lebih baik dan mudah. Contohnya seperti hewan gurun
yang tahan panas, bunglong bisa berubah warna, dan lain sebagainya.
Memiliki Sistem Transportasi
Untuk menyampaikan zat ke bagian-bagian yang membutuhkan.
Dapat Bergerak
Manusia dan hewan memerlukan kegiatan dengan menggerakkan anggota
tubuh untuk berbagai keperluan seperti jalan, makan, menggaruk, berkedip,
dan sebagainya. Kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan dari
lingkungan disebut dengan istilah iritabilitas.
Metabolisme
Metabolisme adalah aktifitas fisika atau kimia yang terjadi di dalam tubuh baik
secara anabolisme maupun katabolisme.
Sistem Regulasi
Pengertian arti definisi sistem regulasi adalah aturan sistem yang ada di dalam
tubuh makhluk hidup untuk dapat hidup seimbang, serasi dan selaras.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Terdapat beberapa indikator yang bisa disebut sebagai ciri-ciri kehidupan agar
dapat dikatakan sebagai makhluk hidup, antara lain : terdapat protoplasma, mempunyai
bentuk ukuran, serta melakukan aktivitas kehidupan misalnya makan minum, tumbuh
dan berkembang biak, beradaptasi, memilliki sistem transportasi dan regulasi serta
metabolisme.
B. SARAN
Tulisan ini kami serahkan kepada pembaca untuk dipelajari dan kami
mengharapkan suara-suara yang berfaedah untuk memperbaiki segala sesuatu yang
dirasa perlu. Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada siapa saja yang
menambah pengertian kami mengenai Biologi; Asal usul Kehidupan yang lebih khusus
pada bagian pembahasan pengertian Biologi, asal usul kehidupan, serta kajian tentang
teori dari para ahli yang kami singgung dalam penulisan ini.