5960 64786 Kuliah Cementing 1
5960 64786 Kuliah Cementing 1
SEMEN PEMBORAN
HIDROLIKA PENYEMENAN
TEKNIK PENYEMENAN
EVALUASI HASIL PENYEMENAN
ALAT-ALAT PENYEMENAN
Penyemenan merupakan salah satu faktor
yang sangat penting dalam operasi well
completion. Dengan demikian sehingga tahap
completion, produksi dan workover sangat
dipengaruhi olehnya. Baik dari segi komposisi,
sifat, fungsi dan juga berbagai additives yang
dimasukkan kedalam semen.
Semen yang digunakan dalam well
completion juga dapat digunakan dalam
berbagai kondisi baik kedalan , tekanan,
temperatur, geometry lubang bor, sifat fisik
batuan dan fluida kimia dari formasi yang
dijumpai.
Keberhasilan suatu penyemenan itu juga
tergantung pada mutu dari semen itu sendiri dan
penunjanng lainnya yaitu peralatan
penyemenan.
SEMEN PEMBORAN
Fungsi Semen Pemboran
Class : J
Digunakan pada kedalaman 12.000 – 16.000 ft untuk temperatur dan
tekanan yang luar biasa tinggi sesuai dengan pembuatannya atau dipakai
pada range kedalaman sumur yang besar dengan retarder. Hanya tersedia
dalam 1 jenis/macam. Temperatur yang dibutuhkan untuk men”set” semen
ini harus di atas 230ºF.
SIFAT-SIFAT FISIK SEMEN
A. Viscosity
Sedapat mungkin rendah agar didapatkan flow properties dan pendesakan lumpur
yang baik. Semen adalah fluida non newtonian sehingga viscositas adalah fungsi
dari shear rate. Untuk menentukan karakteristik viscosity, dipakai Fann Viscometer.
C. Permeability
Diharapkan semen mempunyai permeability yang kecil karena dengan permeability
yang kecil maka tidak terjadi komunikasi diantara fluida pada saat semen telah
mengeras.
Walaupun begitu factor lingkungan yang mempunyai temperature tinggi (di atas
230ºF) akan menimbulkan strength retrogression (penurunan kekuatan) sehingga
harus ditambahkan silica fluor.
Karakteristik Semen
Thickening Time
Adalah waktu yang dibutuhkan oleh bubur semen
untuk bercampur dan mendesak bubur semen itu ke
dalam lubang bor dan naik ke annulus di belakang
pipa
Mixing Water
Fresh water adalah air yang baik untuk campuran semen,
begitu juga air laut tetapi harus diawasi thickening timenya.
Fraksi inorganic akan mempercepat pengerasan semen
Additives Cement
Additive atau zat tambahan
digunakan untuk memberi variasi
yang lebih luas pada sifat-sifat bubur
semen dan ini penting dalam
perencanaan penyemenan.
Pengaruh additive terhadap sifat
semen:
1. Menaikkan atau menurunkan density bubur semen.
2. Memperbesar compressive strength dari 200 ke 20.000 psi .
3. Mempercepat dan memperlambat pengerasan semen (setting
time).
4. Mengatur filtrasi semen, dalam hal ini memperkecil filtrasi
semen sampai 25 cc/30 menit, pada kondisi filter pressure
1.000 psi, 325 mesh.
5. Sifat-sifat aliran (flow properties) akan mempunyai range
variasi yang luas.
6. Memperbesar tahanan (resistance) terhadap cairan korosif.
7. Mencegah hilangnya bubur semen ke dalam formasi.
8. Memperkecil kekentalan (slurry viscosity).
9. Mengontrol permeability.
10. Mengontrol heat of hydration.
11. Memperkecil biaya.
12. Menaikkan atau menambah durability (sifat tahan lama).
Additive semen dapat digolongkan
sebagai berikut :
Accelerator:
Ditambahkan untuk mempercepat tickening time dari semen
Retarder
Pemakaian retarder dipengaruhi oleh temperatur sumur, karena
temperatur mempercepat reaksi kimia antara semen dan air.
Retarder digunakan untuk memperpanjang waktu pemompaan
(thickening time) di mana naiknya temperatur lebih
mempengaruhi thickening time daripada naiknya kedalaman atau
tekanan.
Laminer flow
adalah aliran dimana arah gerakannya sejajar dan
mempunyai Reynold number lebih kecil dari 2000.
Turbulent flow
adalah aliran yang cepat dan bergolak dimana
mempunyai Reynold number lebih besar dari 2000.
EVALUASI HASIL PENYEMENAN
EVALUASI HASIL PENYEMENAN
CBL (Cement Bond Log)
untuk mengetahui sifat ikatan cement,
apakah semen tersebut mampu
mengisolasi atau mencegah aliran dari
fluida didaerah penyemenan dan mampu
secara mekanik membantu casing di
dalam lubang bor.
Sifat ikatan daripada semen atau
“ bonding “ dapat dibedakan menjadi
dua
Shear bond
adalah sifat ikatan daripada semen yang secara
mekanik membantu pipa casing didalam lubang
bor. Shear bond ini ditentukan dengan ukuran
tekanan yang menyebabkan casing bergerak
didalam sarung semen (sheath of cement ) yang
mengikatnya.
Hydraulic Bond
Adalah sifat atau kemampuan ikatan semen
untuk menghalangi / mencegah aliran dari fluida
didaerah penyemenan
ALAT – ALAT PENYEMENAN
Peralatan Diatas Permukaan
( Surface Equipment )
Cementing unit
a. Mixer :
yang umum dipakai adalah jet mixer, sedangkan yang lain
adalah recirculating system. Pada jet mixer ini dipertemukan dua
aliran yaitu bubur semen dan air.
b. Pompa semen :
dipakai untuk mengontrol rate dan tekanan. Jenis pompa yang
dipakai dapat duplex double acting piston pump atau single acting
triplex plunger pump.
c. Engine ( motor penggerak ):
mempunyai fungsi untuk menggerakkan pompa.
d. Hopper :
mempunyai fungsi utama untuk mengatur aliran dari semen kering
agar merata.
e. Water tank :
berfungsi untuk tempat menampung atau menyimpan air yang
diperlukan untuk proses penyemenan.
Alat – alat di Bawah Permukaan
( Subsurface Equipment )
a) Casing Shoe ( sepatu casing )
Dipasang pada ujung bawah casing dimana
mempunyai fungsi umum sebagai guide.
Ada beberapa macam shoe yaitu :
Plain guide shoe
Digunakan untuk mengarahkan casing kedalam lubang
bor terutama untuk formasi yang mudah runtuh
Float shoe
disamping berfungsi sebagai guide juga dapat
mencegah aliran balik dari luar casing karena float
shoe dilengkapi dengan klep penahan tekanan balik.
Pemakaian float shoe mempunyai
keuntungan - keuntungan :
Merupakan klep yang efisien, mencegah
tekanan aliran balik, mencegah blow-out
melalui casing pada saat diturunkan.
Pada waktu masuk casing, terjadi aliran
lumpur diannulus, seolah – olah
merupakan suatu sirkulasi, sedangkan
sirkulasi adalah penting sebelum
penyemenan.
Alat – alat di Bawah Permukaan
( Subsurface Equipment )
b) Collar
Collar adalah suatu sok penahan yang
dipasang beberapa meter diatas shoe. Fungsi
umumnya adalah menahan bottom plug dan
top plug.
Collar mempunyai beberapa macam, yaitu :
Float collar :
mempunyai fungsi yang pada umunya sama dengan
float shoe.
Baffle collar with hole :
akan membantu sebagai pemberhentian
cementing plug dan akan mengurangi
kontaminasi semen disekitar casing dan shoe.
Alat – alat di Bawah Permukaan
( Subsurface Equipment )
c) Centralizer
Mempunyai fungsi untuk menempatkan casing
tepat ditengah – tengah lubang bor agar
disekeliling dinding casing mempunyai jarak
yang sama kedinding lubang bor.
d) Scratcher
Mempunyai fungsi untuk membersihkan
mudcake sehingga akan memperbaiki ikatan
semen baik pada casing maupun pada
formasi.
Centralizer
SCRATCHER
Stage Cementing Tools
( Peralatan penyemenan bertingkat )
ECP ( External casing
packer )
Adalah packer yang
mengembang diluar
casing menutup
annulus casing dan
lubang bor.
Stage Cementing Tools
( Peralatan penyemenan bertingkat )
a) Flexible flug, berfungsi
sebagai bottom plug.
Fungsi bottom flug
adalah mencegah
kontaminasi antara
bubur semen dengan
lumpur yang ada di
dalam sumur serta
membuat mud film
didalam casing.
b) Trip plug, Berfungsi
untuk membuka stage
sementing collar.
Stage Cementing Tools
( Peralatan penyemenan bertingkat )
c) Shut off plug/Top plug
Fungsi shut off plug
adalah sebagai
pemisah bubur semen
dengan lumpur
pendorong
membersihkan sisa-sisa
semen yang tertinggal
didalam casing.
Squeeze Cementing Packer
Ada beberapa macam type packer yang
digunakan pada squeeze cementing,
diantaranya adalah drillable packer dan
retrievable packer.
Fungsi kedua packer tadi adalah menahan
tekanan pada satu atau dua arah dan
mengarahkan tekanan tadi ke formasi sehingga
aliran bubur semen akan mengarah keformasi
akibat dorongan tekanan tadi.
PERHITUNGAN CEMENT PADA PRIMARY CEMENTING
Diketahui : Casing 7”, 23 ppf di set sampai kedlman 8000 ft
Diameter hole = 9 in. Casing disemen dari dasar = 2000 ft.
Class cement yg dipakai ; H dg density 15.6 ppg
Cement yg ada di casing sepanjang 80 ft diantara Float
Collar dan Float Shoe
Mixing water ; 5.2 gal / sack
Ditanyakan :
Jawaban :
Yield cement utk class H adl 1.18 cuft/sx ( cari di tabel Halliburton atau yg lain )
1. Penentuan vol. Cement :
- Cap anulus : 0.1745 cuft/ft ( cari di tabel Halliburton )
- Vol. Anulus = 0.1745 cuft/ft x 2000 ft = 349 cuft
- Capacity casing : 0.2210 cuft/ft ( cari di tabel Halliburton )
- Vol. Casing = 0.2210 cuft/ft x 80 ft = 17.68 cuft
Cas : 13 3/8” ;
Depth : 300 m
DSCC @ 669 m
@ 669 m
Vol 3 (Vol Annulus) Cas : 9 5/8” ;
Shoe @ 1750 m
Vol 3 (Vol Annulus)
Cas : 9 5/8” ;
ol 1 (VVoVo
TTD @ 1751 m
Vol 2 (Vol Pocket)
D @ 1751 m
Open Hole : 12 1/4"
Intermediate Casing (OD) : 9 5/8”
Intermediate Casing (ID) : 8.835”
Tambahan Volume : 50%
Tail Slurry
Tail slurry merupakan bubur semen yang memiliki
compressive strength kualitas baik dikarenakan additive
yang dipakai pada saat pembuatan slurry semen
memiliki kadar yang tinggi, dan thickening time yang
dibutuhkan oleh slurry semen tersebut lebih singkat
dibandingkan dengan lead slurry, serta fluid loss yang
dapat masuk kedalam formasi lebih sedikit
dibandingkan lead slurry.
Diketahui untuk tail slurry, slurry yield yang dimiliki adalah 1.203 cuft/sax