Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian Korupsi

Istilah korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruption/corruptus yang berarti jahat, rusak,
curang. Sedangkan menurut Kamus Hukum, 2002 korup adalah suka menerima uang sogok,
menyelewengkan uang/barang milik perusahaan atau Negara, menerima jabatan untuk
kepentingan pribadi.

Beberapa pengertian menurut para ahli, yaitu :

a. David M. Chalmers :

Tindakan-tindakan manipulasi dan keputusan mengenai keuangan yang membahayakan


ekonomi (financial manipulations and decision injurious to the economy are often libeled
corrupt).

b. J.J. Senturia :

Penyalahgunaan kekuasaan pemerintahan untuk keuntungan pribadi (the misuse of public


power for private profit).

c. Transparency International :

Penyalahgunaan kekuasaan (a misuse of power), kekuasaan yang dipercayakan (a power that


is entrusted), dan keuntungan pribadi (a private benefit) baik sebagai pribadi, anggota
keluarga, maupun kerabat dekat lainnya.

Dari pengertian korupsi diatas dapat disimpulkan bahwa korupsi adalah tindakan curang atau
tindakan memanipulasi uang demi mendapatkan keuntungan pribadi yang dapat merugikan
orang banyak.

2. Pengertian Etika Bisnis

Pengertian etika bisnis menurut para ahli, adalah :a. Menurut Sim (2003)

Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari “etos,” kata Yunani yang berarti karakter atau
kustom. Definisi erat dengan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi, dalam hal ini
berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas moral dan nilai-nilai yang konsisten
dalam pelayanan kepada masyarakat.

a. Menurut Sim (2003)


Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari “etos,” kata Yunani yang berarti karakter atau
kustom. Definisi erat dengan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi, dalam hal ini
berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas moral dan nilai-nilai yang konsisten
dalam pelayanan kepada masyarakat.

b. Velasques (2002)

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah.

c. Steade et al (1984: 701)

Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan
bisnis.

Jadi, etika bisnis adalah cara-cara melakukan kegiatan bisnis yang mengandung moral yang
benar dan salah, serta standar etika dalam membuat keputusan bisnsi.

Hubungan Antara Etika Bisnis dengan Korupsi

Hubungan korupsi dengan etika bisnis dapat dipahami dalam kehidupan


pemerintahan sebagai suatu keadaan, di mana jika etika dipegang teguh sebagai landasan
tingkah laku dalam pemerintahan, maka penyimpangan seperti korupsi tidak akan terjadi
Korupsi dan etika bisnis merupakan satu kesatuan. Jika kita sudah memahami betul apa saja
yang harus diperhatikan dalam berbisnis, maka tindakan korupsi tidak mungkin dilakukan.
Tindakan korupsi jelas – jelas melanggar etika bisnis, karena kegiatan tersebut sangatlah
merugikan banyak pihak.
Apabila dalam seorang pebisnis, pelanggan, pemegang usaha, ataupun masyarakat
melakukan korupsi dengan tidak berkata jujur, maka ia dikatakan tidak etis sebab bisa
merugikan orang-orang dalam dunia bisnis. Karena etika bisnis menyangkut moral, kontak
sosial, hak-hak dan kewajiban.

Beberapa faktor yang menjadi alasan dari tindak korupsi, yaitu:

1. Faktor kebutuhan

Merupakan faktor yang dapat mendorong seseorang melakukan korupsi karena keinginan
untuk memiliki sesuatu namun pendapatannya tidak memungkinkan untuk mendapatkan apa
yang diinginkannya.

2. Faktor tekanan
Merupakan faktor yang biasanya dilakukan karena permintaan dari seseorang, kerabat atau
bahkan atasan sendiri yang tidak bisa dihindari.

3. Faktor kesempatan

Merupakan faktor yang biasanya dilakukan oleh atasan atau pemegang kekuasaan dengan
memanfaatkan jabatan dan kewenangan yang dimiliki untuk memperkaya dirinya, walaupun
dengan cara yang salah dan melanggar undang – undang.

Untuk menangani hal di atas, diperlukan dukungan dan tindak yang tegas baik dari
pemerintah sendiri maupun dari masyarakat sekitar. Adanya sanksi hukum yang jelas,
terbuka, transparan dengan kedudukan yang sama untuk setiap orang, baik pejabat atau
masyarakat.

Dampak korupsi terhadap bisnis dan perekonomian di Indonesia sangat berpengaruh,


secara tidak langsung akan meningkatkan angka kemiskinan dan dapat menyebabkan
ketidakmerataan pembangunan ekonomi di Indonesia. Di samping itu, juga menciptakan
perilaku buruk yang dapat mendorong timbulnya persaingan usaha yang tidak sehat karena
dipengaruhi oleh suap, bukan karena kualitas dan manfaat.

Bagi perusahaan swasta, korupsi berdampak pada ketidakadilan, ketidakseimbangan


dan persaingan tidak sehat sehingga masyarakatlah yang akan dirugikan, seperti tingginya
harga pasaran suatu produk (barang / jasa). Selain itu, pengaruh korupsi juga terlihat dari
kurangnya inovasi atau rasa kreatif dari masing – masing karyawan dalam persaingan
memajukan perusahaannya. Hal ini diakibatkan karena perusahaan – perusahaan yang
bergantung hasil korupsi tidak akan menggunakan sumber daya yang ada pada
perusahaannya. Ketika hal ini dipertahankan, bagi sebagian perusahaan yang jujur dan
masyarakat akan dirugikan, maka cepat atau lambat akan semakin memperburuk
perekonomian di Indonesia serta dapat membentuk kepribadian masyarakat yang tamak,
serakah akan harta dan mementingkan diri sendiri.

Dalam buku Toward A General Theory Of Official Corruption karangan Gerald E


Caiden. Bentuk umum korupsi yang dikenal antara lain:
a. Berkhianat, subversi, transaksi luar negeri ilegal, penyeludupan
b. Mengelapkan barang milik lembaga, swastanisasi anggaran pemerintah, menipu dan
mencuri
c. Menggunakan uang yang tidak tepat, memalsukan dokumen dan menggelapkan uang,
mengalirkan uang lembaga ke rekening pribadi, menggelapkan pajak, menyalahgunakan
dana
d. Menyalahgunakan wewenang, intimidasi, menyiksa, penganiayaan, memberi ampun dan
grasi tidak pada tempatnya
e. Menipu dan mengecoh, memberi kesan yang salah, mencurangi dan memperdaya,
memeras
f. Mengabaikan keadilan, melanggar hukum, memberikan kesaksian palsu, menahan secara
tidak sah, menjebak
g. Tidak menjalankan tugas, desersi, hidup menempel pada orang lain seperti benalu
h. Penyuapan dan penyogokan, memeras, mengutip pungutan, menerima komisi
i. Menjegal pemilihan umum, memalsukan surat suara, membagi-bagi wilayah pemilihan
umum agar bisa unggul
j. Menggunakan informasi internal dan informasi rahasia untuk kepentingan pribadi,
membuat laporan palsu
k. Menjual tanpa izin jabatan pemerintah, barang miliki pemerintah dan surat izin
pemerintah
l. Manipulasi peraturan, pembelian barang persediaan, kontrak dan pinjaman uang
m. Menghidari pajak, meraih laba berlebih-lebihan
n. Menjual pengaruh, menawarkan jasa perantara, konflik kepentingan
o. Menerima hadiah, uang jasa, uang pelicin dan hiburan, perjalanan yang tidak pada
tempatnya
p. Berhubungan dengan organisasi kejahatan, operasi pasar gelap
q. Perkoncoan, menutupi kejahatan
r. Memata-matai secara tidak sah, menyalahgunakan telekomunikasi dan pos
s. Menyalahgunakan stempel dan kertas surat kantor, rumah jabatan dan hak istimewa
jabatan.

Anda mungkin juga menyukai