Anda di halaman 1dari 9

SIFAT-SIFAT DAN STRUKTUR ALJABAR MATRIKS PENYAJIAN DARI

PERSEGI AJAIB

Suryoto1, Harjito2, Titi Udjiani SRRM3, Nikken Prima Puspita4


1,2,3,4
Departemen Matematika FSM Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang 50275
email : 1suryotomath@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini membahas sifat-sifat dasar dari persegi ajaib dan struktur aljabar dari himpunan semua matriks penyajian dari persegi ajaib
berordo 𝑛. Struktur aljabar yang dapat dibentuk dari himpunan matriks persegi ini antara lain berupa grup komutatif terhadap operasi
penjumlahan matriks, modul atas daerah bilangan bulat ℤ, dan juga merupakan ruang vektor (atas lapangan rasional ℚ, lapangan real ℝ
maupun lapangan kompleks ℂ). Diberikan pula nilai karakteristik dari matriks persegi ajaib salah satunya adalah konstanta ajaib dari matriks
persegi ajaib yang bersangkutan.

Kata Kunci : persegi ajaib, konstanta ajaib, matriks persegi ajaib, grup komutatif, modul, nilai dan vektor karakteristik.

1. Pendahuluan adalah sama. Biasanya jumlahan bilangan ini


Untuk mempelajari struktur aljabar dari himpunan dinotasikan dengan notasi 𝑆.
semua matriks penyajian suatu persegi ajaib dan
sifat-sifat yang berlaku di dalamnya, terlebih Berikut ini diberikan contoh dari persegi ajaib.
dahulu diperlukan konsep persegi ajaib, grup
komutatif dan modul atas ring dengan unsur satuan Contoh 1. 1 Berikut adalah persegi ajaib berukuran
beserta sifat-sifatnya secara umum. Berikut 3×3:
diberikan pengertian persegi ajaib tersebut. Pada 4 9 2
[1] dan [2] diperkenalkan persegi ajaib, sebagai 3 5 7
sebuah persegi yang bersifat jumlahan entri-entri
8 1 6
pada setiap baris, kolom, dan diagonalnya
Tampak bahwa jumlahan entri-entri pada setiap
senantiasa sama dan jumlahan ini disebut konstanta
baris, setiap kolom, dan kedua diagonalnya
ajaib dari persegi ajaibnya. Jumlahan yang konstan
senantiasa sama, yaitu sama dengan 15. Dengan
ini memegang peranan penting dalam penentuan
demikian jumlah ajaib dari persegi ini adalah 𝑆 =
nilai karakteristik dari matriks penyajian persegi
15.
ajaib yang bersangkutan. Berikut ini diberikan
Selain persegi ajaib, konsep lain yang diperlukan
definisi persegi ajaib sebagai awal pembentukan
dalam artikel ini adalah struktur grup komutatif dan
struktur aljabar dari himpunan semua matriks
modul yang merupakan struktur aljabar utama dari
penyajian dari persegi ajaib, yang merupakan grup
yang dapat dibentuk dari persegi ajaib tersebut.
komutatif terhadap operasi penjumlahan matriks
Pembahasan struktur aljabar dari himpunan semua
dan lebih lanjut merupakan modul atas daerah
matriks persegi ajaib, tidak terlepas dari struktur
bilangan bulat.
grup komutatif sebagai dasar pembentukannya.
Secara formal pengertian tentang grup diberikan
Definisi 1.1 [1] Persegi ajaib adalah kumpulan
oleh definisi berikut.
dari bilangan-bilangan yang disusun dalam kotak-
kotak yang membentuk suatu persegi yang
mempunyai sifat jumlah bilangan pada semua
baris, semua kolom, dan pada kedua diagonalnya

53
Suryoto, Harjito, Titi Udjiani, Nikken Prima Puspita (Sifat-Sifat dan Struktur …)

Definisi 1.2 [3] Suatu grup adalah himpunan tidak pada modul serupa dengan aksioma-aksioma yang
kosong 𝐺 yang dilengkapi dengan operasi biner ∗ berlaku pada ruang vektor yang didefinisikan atas
yang memenuhi aksioma-aksioma berikut : lapangan. Sebagai awal dalam pembahasan struktur
a. Operasi ∗ bersifat asosiatif, yaitu 𝑎 ∗ aljabar himpunan semua matriks persegi ajaib
(𝑏 ∗ 𝑐) = (𝑎 ∗ 𝑏) ∗ 𝑐, untuk setiap sebagai modul atas daerah bilangan bulat ℤ,
𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝐺 ditinjau ring yang mempunyai unsur satuan.
b. 𝐺 mempunyai elemen identitas, yaitu Berangkat dari ring ini didefinisikan modul atas
terdapat elemen 𝑒 ∈ 𝐺 sehingga 𝑎 ∗ 𝑒 = ring yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
𝑎 = 𝑒 ∗ 𝑎, untuk setiap 𝑎 ∈ 𝐺. Elemen 𝑒 modul kiri dan modul. Berikut diberikan definisi
ini disebut elemen identitas dari 𝐺 dari modul kiri atas ring.

c. Setiap elemen di 𝐺 mempunyai invers di 𝐺


juga, yaitu untuk setiap 𝑎 ∈ 𝐺, terdapat Definisi 1. 3 ([4]) Misalkan 𝑅 = (𝑅, +,∙) ring

elemen 𝑏 ∈ 𝐺 sehingga 𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑒 = 𝑏 ∗ 𝑎. dengan unsur satuan 1. Modul kiri 𝑀 atas ring 𝑅

Elemen 𝑏 ini disebut invers dari 𝑎 dan atau 𝑅-modul kiri adalah grup komutatif 𝑀 =

dinotasikan dengan 𝑏 = 𝑎 −1 . (𝑀, +) yang dilengkapi dengan tindakan ∙∶ 𝑅 ×

Selanjutnya grup 𝐺 disebut grup komutatif jika 𝑎 ∗ 𝑀 → 𝑀 melalui pengaitan (𝛼, 𝑚) → 𝛼𝑚, untuk

𝑏 = 𝑏 ∗ 𝑎, untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺. setiap pasang (𝛼, 𝑚) ∈ 𝑅 × 𝑀 dan memenuhi


aksioma-aksioma berikut :

Contoh 1.2 Himpunan semua bilangan bulat ℤ = a. 𝛼(𝑚 + 𝑛) = 𝛼𝑚 + 𝛼𝑛


(ℤ, +) merupakan grup, lebih lanjut himpunan ini b. (𝛼 + 𝛽)𝑚 = 𝛼𝑚 + 𝛽𝑚

merupakan grup komutatif. Demikian pula c. (𝛼𝛽)𝑚 = 𝛼(𝛽𝑚)

himpunan semua bilangan rasional ℚ, bilangan real d. 1𝑚 = 𝑚


ℝ, dan bilangan kompleks ℂ merupakan grup untuk setiap 𝛼, 𝛽 ∈ 𝑅 dan 𝑚, 𝑛 ∈ 𝑀.
komutatif terhadap operasi penjumlahan.
Sedangkan pengertian untuk modul kanan dapat
Contoh 1.3 Himpunan semua matriks berukuran didefinisikan dengan cara yang serupa,

2×2: perbedaannya terletak pada tindakan ring 𝑅


𝑎 𝑏 terhadap himpunan 𝑀-nya. Jika pada modul kiri
𝑀2×2 (ℤ) = {[ ] |𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ∈ ℤ}
𝑐 𝑑 berlaku tindakan ∙∶ 𝑅 × 𝑀 → 𝑀 melalui pengaitan
terhadap operasi penjumlahan matriks merupakan
(𝛼, 𝑚) → 𝛼𝑚 atau 𝑅 beraksi dari kiri dalam operasi
grup komutatif.
perkalian skalar terhadap 𝑀, maka pada modul
kanan berlaku sebaliknya, tindakan ∙∶ 𝑀 × 𝑅 → 𝑀
Selanjutnya menurut [4], modul adalah suatu
melalui pengaitan (𝑚, 𝛼) → 𝑚𝛼 yaitu 𝑅 beraksi
struktur aljabar dari suatu himpunan tidak kosong
dari kanan dalam operasi perkalian skalar terhadap
atas sebuah ring yang dilengkapi dengan dua buah
𝑀.
operasi biner, berupa operasi penjumlahan dan
Dalam hal 𝑅 merupakan ring komutatif, pengertian
operasi perkalian dengan skalar, dimana himpunan
modul kiri dan modul kanan tidak harus sama, ini
ini merupakan grup komutatif terhadap operasi
karena elemen dari 𝑀 belum tentu sama dengan
penjumlahan dan dilengkapi dengan tindakan
elemen dari 𝑅. Selanjutnya jika 𝑀 merupakan
perkalian skalar. Aksioma-aksioma yang berlaku

54
Jurnal Matematika Vol 20, No. 2, Agustus 2017 : 53-61

modul kiri dan sekaligus modul kanan, maka 𝑀 Persegi ajaib geometris atau persegi ajaib
dikatakan modul atas 𝑅. perkalian adalah persegi ajaib dimana perkalian
Berikut ini diberikan beberapa contoh modul atas dari entri-entri setiap baris, kolom, dan pojok-pojok
suatu ring. diagonalnya merupakan suatu konstanta.
Contoh 1. 4 Diberikan 𝑅 = (𝑅, +,∙) sebarang ring Berikut diberikan contoh dari persegi-persegi ajaib
dengan 𝐼 dan 𝐽 berturut-turut adalah ideal kiri dan sebagaimana telah diberikan sebelumnya.
ideal kanan di 𝑅, maka 𝐼 dan 𝐽 berturut-turut Contoh 2.1 Beberapa jenis persegi ajaib.
merupakan 𝑅-modul kiri dan 𝑅-modul kanan Persegi ajaib sempurna :
terhadap operasi perkalian ring 𝑅. 16 3 2 13
Contoh 1. 5 Pandang daerah bilangan bulat ℤ = 5 10 11 8
(ℤ, +,∙), maka sebarang grup komutatif 𝐺 = (𝐺, +) 9 6 7 12
merupakan ℤ-modul terhadap operasi (tindakan) : 4 15 14 1
𝑔 + 𝑔 + ⋯+ 𝑔,
⏟ untuk 𝑛 > 0 Persegi ajaib nol :
sebanyak 𝑛 suku
𝑛𝑔 = 0, 4 11 –12 –5 2
untuk 𝑛 = 0
{ −((−𝑛)𝑔), untuk 𝑛 < 0 10 –8 –6 1 3
–9 –7 0 7 9
2. Sifat-sifat Dasar Persegi Ajaib –3 –1 6 8 –10
Sebelum membahas sifat-sifat dasar yang berlaku –2 5 12 –11 –4
pada persegi ajaib diberikan terlebih dulu beberapa Persegi ajaib geometris :
jenis persegi ajaib yang cukup dikenal yang 432 6 18 16
diambil dari referensi [1] dan [2], beserta dengan 4 72 24 108
metode pengkonstruksiannya.
8 36 12 216
Persegi Ajaib Sempurna
54 48 144 2
Persegi ajaib sempurna adalah persegi ajaib
dengan sifat tambahan bahwa jumlahan entri pada
Sementara itu terdapat beberapa cara untuk
sebarang diagonal tambahan yang sejajar dengan
menghasilkan persegi ajaib, pada bagian ini hanya
diagonal utama maupun yang sejajar dengan
diberikan beberapa metode pengkonstruksian yang
diagonal yang bukan utama sama dengan konstanta
cukup dikenal. Pada dasarnya metode
ajaib.
pengkonstruksian persegi ajaib berordo ganjil
Persegi Ajaib Simetris
berbeda dengan persegi ajaib berordo genap.
Persegi ajaib simetris adalah persegi ajaib yang
a. Persegi Ajaib Ordo Ganjil
bersifat jumlahan bilangan pada dua sel sebarang
Metode yang cukup terkenal untuk
yang simetris terhadap sel pusatnya bernilai sama.
mengkonstruksi persegi ajaib berordo ganjil
Persegi ajaib simetris ini kadang disebut juga
adalah Metode de la Loubere. Berikut ini
dengan istilah persegi ajaib asosiatif.
diberikan pengkonstruksian persegi ajaib ordo
Persegi Ajaib Nol
3 dengan metode de la Loubere.
Persegi ajaib nol adalah persegi ajaib dimana
konstanta ajaibnya adalah 0.
Persegi Ajaib Geometris

55
Suryoto, Harjito, Titi Udjiani, Nikken Prima Puspita (Sifat-Sifat dan Struktur …)

berukuran 𝑛 × 𝑛 atau matriks berordo 𝑛 yang


entri-entrinya adalah bilangan real yang disusun
sedemikian hingga jumlah entri-entri pada setiap
baris, kolom, dan diagonalnya sama.
Untuk menyingkat penulisan dan penyebutan,
matriks penyajian dari suatu persegi ajaib
b. Persegi Ajaib Ordo Genap Kelipatan Empat
selanjutnya disebut saja dengan istilah matriks
Persegi ajaib ordo genap kelipatan 4 atau 𝑛 ≡
persegi ajaib.
0 mod 4 atau disebut persegi ajaib doubly-
Selanjutnya matriks persegi ajaib yang entri-
even order dapat dikontruksi dengan
entrinya berupa bilangan 1, 2, ⋯ , 𝑛2 dinamakan
menggunakan metode Durer. Berikut diberikan
matriks persegi ajaib normal (klasik). Untuk
garis besar pengkonstruksian dengan metode
matriks persegi ajaib 𝑀, konstanta ajaib dari
Durer ini.
matriks 𝑀, dinotasikan dengan 𝜎(𝑀).
Contoh 2.2 Dari persegi ajaib berukuran 3 × 3
pada Contoh 1.5 :
4 9 2
3 5 7
8 1 6
Matriks penyajian dari persegi ajaib ini adalah
matriks yang berbentuk :
c. Persegi Ajaib Ordo Genap Bukan Kelipatan 4 9 2
[3 5 7]
Empat 8 1 6
Persegi ajaib ordo genap bukan kelipatan 4, Berikut ini diberikan beberapa sifat dasar dari
seperti ordo 6, 10, 14, dan seterusnya atau matriks persegi ajaib.
secara umum 𝑛 ≡ 2 mod 4 atau disebut 1. Jumlahan dua matriks persegi ajaib dengan
persegi ajaib singly-even order dapat ordo sama menghasilkan matriks persegi ajaib
dikontruksi dengan menggunakan metode juga.
Ralph Stracey. Berikut diberikan garis besar Bukti : Misalkan 𝐴 = (𝑎𝑖𝑗 ) dan 𝐵 = (𝑏𝑖𝑗 )
pengkonstruksian dengan metode Ralph matriks-matriks persegi ajaib berordo 𝑛
Stracey ini. dengan konstanta ajaibnya berurut-turut
dinotasikan dengan 𝜎(𝐴) dan 𝜎(𝐵), serta
matriks 𝐶 = 𝐴 + 𝐵 = (𝑐𝑖𝑗 ), maka untuk
sebarang baris matriks 𝐶 berlaku 𝜎(𝐶) =
𝜎(𝐴 + 𝐵) = 𝜎(𝐴) + 𝜎(𝐵). Hal ini juga
Selanjutnya diberikan definisi matriks penyajian berlaku untuk sebarang kolom matriks 𝐶 dan
dari persegi ajaib, sebagaimana dituangkan pada kedua diagonalnya. Ini memperlihatkan 𝐶
definisi berikut. merupakan matriks persegi ajaib. 
2. Jika 𝑀 suatu matriks persegi ajaib, maka
Definisi 2.1 Matriks penyajian dari suatu persegi
transpose dari 𝑀 juga merupakan matriks
ajaib berukuran 𝑛 × 𝑛 adalah suatu matriks

56
Jurnal Matematika Vol 20, No. 2, Agustus 2017 : 53-61

persegi ajaib dengan konstanta ajaib yang bilangan-bilangan penyusunnya yang


sama. merupakan barisan aritmatika. 
𝑡
Bukti : Misalkan 𝑀 menyatakan transpose 6. Untuk matriks persegi ajaib 𝑀 yang disusun
dari matriks 𝑀, maka tampak bahwa baris dari bilangan-bilangan yang membentuk
𝑡
matriks 𝑀 menjadi kolom matriks 𝑀 dan barisan aritmatika, maka berlaku
sebaliknya kolom matriks 𝑀 menjadi baris dari 𝑛
𝜎(𝑀) = (bilangan terkecil
2
matriks 𝑀𝑡 . Dengan demikan jumlahan entri-
+ bilangan terbesar)
entri pada setiap baris dan kolomnya
Bukti : Dapat dilihat pada King ([8], hal. 6 –
senantiasa terawetkan. Demikian pula untuk
7) atau dengan mencari jumlahan dari
jumlahan pada kedua diagonalnya, senantiasa
bilangan-bilangan penyusunnya yang
terawetkan di dalam matriks 𝑀𝑡 . Hal ini
merupakan barisan aritmatika. 
memberikan 𝜎(𝑀 𝑡 ) = 𝜎(𝑀). 
3. Jika 𝑀 suatu matriks persegi ajaib dan 𝑀′
3. Struktur Aljabar Himpunan Matriks
adalah matriks hasil transformasi geometri
Penyajian Persegi Ajaib dan Aspek Aljabar
(rotasi atau refleksi) matriks 𝑀, maka 𝑀′ juga
Terkait
merupakan matriks persegi ajaib.
Bukti : Karena letak entri dari matriks hasil Sebelum membahas struktur aljabar yang dapat
transformasinya relatif tidak berubah terhadap dibentuk dari persegi ajaib, terlebih dahulu
entri yang lainnya, maka jumlahan entri- diberikan beberapa notasi maupun terminologi
entrinya pada setiap baris, kolom, dan diagonal yang akan digunakan untuk mempermudah
senantiasa tetap, yaitu 𝜎(𝑀′) = 𝜎(𝑀).  pembahasan. Notasi 𝑀𝑆(𝑛) dimaksudkan adalah
4. Jika 𝑀 suatu matriks persegi ajaib dan 𝑁 himpunan semua matriks persegi ajaib berordo 𝑛.
suatu matriks yang diperoleh dari matriks 𝑀 Berikut ini diberikan beberapa hasil penting terkait
dengan menambahkan, mengurangkan, dengan himpunan dari matriks persegi tersebut
mengalikan, dan membagi setiap entrinya sebagaimana diberikan oleh teorema berikut.
dengan sebuah bilangan (tidak boleh nol untuk Teorema 3.1 Untuk 𝑛 ∈ ℕ, dengan 𝑛 ≠ 2, 𝑀𝑆(𝑛)
kasus perkalian dan pembagian), maka 𝑁 membentuk grup komutatif terhadap operasi
merupakan matriks persegi ajaib. penjumlahan matriks.
5. Untuk matriks persegi ajaib normal 𝑀 dengan Bukti : Misalkan 𝐴, 𝐵, 𝐶 ∈ 𝑀𝑆(𝑛), matriks-matriks
ordo 𝑛, maka berlaku persegi dengan ordo 𝑛. Misalkan juga 𝐴 = (𝑎𝑖𝑗 ),
𝑛 2
𝜎(𝑀) = (𝑛 + 1). 𝐵 = (𝑏𝑖𝑗 ), dan 𝐶 = (𝑐𝑖𝑗 ), dengan 𝑖, 𝑗 = 1, 2, ⋯ , 𝑛
2
maka dapat diperlihatkan beberapa hal berikut :
Bukti : Untuk bukti sifat ini sudah banyak
a. Sifat tertutup operasi penjumlah matriks.
dibuktikan dalam beberapa artikel atau
Dari penjumlah matriks 𝐴 dan 𝐵 dipunyai 𝐴 +
referensi yang membahas tentang persegi ajaib,
diantaranya dibuktikan oleh Schubert ([5], hal. 𝐵 = (𝑎𝑖𝑗 ) + (𝑏𝑖𝑗 ) = (𝑎𝑖𝑗 + 𝑏𝑖𝑗 ). Untuk

44). Bukti untuk 𝑛 ganjil diberikan oleh Denes memperlihatkan 𝐴 + 𝐵 merupakan matriks

dan Keedwell ([6], hal. 280, Teorema 6,2.2). persegi ajaib, harus diperlihatkan bahwa

Bukti lain untuk rumus ini dapat dilakukan jumlah entri-entri pada setiap baris, kolom, dan

dengan memperhatikan jumlahan dari diagonalnya adalah sama. Dipilih sebarang


baris 𝑘 dari matriks 𝐴 + 𝐵, dengan 𝑘 =

57
Suryoto, Harjito, Titi Udjiani, Nikken Prima Puspita (Sifat-Sifat dan Struktur …)

1, 2, ⋯ , 𝑛 maka dengan menggunakan sifat Dengan cara serupa diperoleh 𝐵+𝐴=


penjumlahan matriks diperoleh (−𝑎𝑖𝑗 ) + (𝑎𝑖𝑗 ) = (−𝑎𝑖𝑗 + 𝑎𝑖𝑗 ) = (0) = 𝑂.
𝑛 𝑛 𝑛
e. Terpenuhinya sifat komutatif penjumlahan
∑ 𝑎𝑘𝑗 + ∑ 𝑏𝑘𝑗 = ∑(𝑎𝑘𝑗 + 𝑏𝑘𝑗 )
𝑗=1 𝑗=1 𝑗=1
matriks.

= 𝜎(𝐴 + 𝐵) Untuk matriks 𝐴 = (𝑎𝑖𝑗 ), 𝐵 = (𝑏𝑖𝑗 ) di 𝑀𝑆(𝑛)


Dengan cara serupa dapat dilihat bahwa berlaku
jumlahan dari entri-entri pada setiap kolom 𝐴 + 𝐵 = (𝑎𝑖𝑗 + 𝑏𝑖𝑗 ) = (𝑏𝑖𝑗 + 𝑎𝑖𝑗 ) = 𝐵 + 𝐴.
matriks 𝐴 + 𝐵 adalah Ini memperlihatkan sifat komutatif berlaku
𝑛 𝑛 𝑛
pada himpunan matriks 𝑀𝑆(𝑛).
∑ 𝑎𝑖𝑙 + ∑ 𝑏𝑖𝑙 = ∑(𝑎𝑖𝑙 + 𝑏𝑖𝑙 ) = 𝜎(𝐴 + 𝐵)
𝑖=1 𝑖=1 𝑖=1
Dengan demikian terbukti bahwa (𝑀𝑆(𝑛), +)
Demikian pula jumlahan entri-entri pada kedua merupakan grup komutatif. 
diagonal matriks 𝐴+𝐵 juga diperoleh Dengan diketahui bahwa himpunan 𝑀𝑆(𝑛)
𝜎(𝐴 + 𝐵). Hal ini memperlihatkan 𝐴 + 𝐵 membentuk grup komutatif terhadap operasi
matriks persegi ajaib. penjumlahan matriks lebih lanjut dapat
b. Terpenuhinya sifat asosiatif penjumlahan diperlihatkan bahwa himpunan semua matriks
matriks. persegi ajaib 𝑀𝑆(𝑛) membentuk struktur modul

Untuk matriks-matriks persegi 𝐴 = (𝑎𝑖𝑗 ), 𝐵 = atas daerah integral ℤ = (ℤ, +,∙), seperti diberikan
oleh teorema berikut.
(𝑏𝑖𝑗 ), dan 𝐶 = (𝑐𝑖𝑗 ), dengan 𝑖, 𝑗 = 1, 2, ⋯ , 𝑛
Teorema 3.2 Himpunan semua matriks persegi
diperoleh
𝑀𝑆(𝑛) membentuk modul atas daerah integral ℤ =
(𝐴 + 𝐵) + 𝐶 = [(𝑎𝑖𝑗 ) + (𝑏𝑖𝑗 )] + (𝑐𝑖𝑗 )
(ℤ, +,∙).
= (𝑎𝑖𝑗 + 𝑏𝑖𝑗 ) + (𝑐𝑖𝑗 )
Bukti : Teorema 3.1 memberikan bahwa himpunan
= (𝑎𝑖𝑗 + 𝑏𝑖𝑗 + 𝑐𝑖𝑗 )
matriks persegi ajaib (𝑀𝑆(𝑛), +) membentuk grup
= (𝑎𝑖𝑗 ) + (𝑏𝑖𝑗 + 𝑐𝑖𝑗 ) komutatif. Untuk memperlihatkan himpunan ini
= (𝑎𝑖𝑗 ) + [(𝑏𝑖𝑗 ) + (𝑐𝑖𝑗 )] membentuk modul atas ℤ, didefinisikan operasi
= 𝐴 + (𝐵 + 𝐶) perkalian skalar
c. 𝑀𝑆(𝑛) mempunyai elemen identitas terhadap ∙∶ ℤ × 𝑀𝑆(𝑛) → 𝑀𝑆(𝑛)
operasi penjumlahan matriks dengan ∙ (𝛼, 𝐴) = 𝛼𝐴, untuk setiap (𝛼, 𝐴) ∈ ℤ ×
Elemen identitas penjumlahan dari 𝑀𝑆(𝑛) 𝑀𝑆(𝑛). Misalkan 𝐴 = (𝑎𝑖𝑗 ), 𝐵 = (𝑏𝑖𝑗 ) di 𝑀𝑆(𝑛)
adalah matriks 𝑂 dengan 𝑎𝑖𝑗 = 0, untuk setiap dan 𝛼, 𝛽 ∈ ℤ, maka diperoleh
𝑖 dan 𝑗, karena untuk sebarang matriks 𝐴 = a. Operasi perkalian skalar bersifat distributif atas
(𝑎𝑖𝑗 ) ∈ 𝑀𝑆(𝑛) diperoleh 𝐴+𝑂 = penjumlahan matriks persegi ajaib, yaitu

(𝑎𝑖𝑗 + 0) = (𝑎𝑖𝑗 ) = 𝐴, demikian juga 𝛼(𝐴 + 𝐵) = 𝛼𝐴 + 𝛼𝐵.


Perhatikan bahwa
𝑂 + 𝐴 = (0 + 𝑎𝑖𝑗 ) = (𝑎𝑖𝑗 ) = 𝐴.
𝛼(𝐴 + 𝐵) = 𝛼(𝑎𝑖𝑗 + 𝑏𝑖𝑗 ) = [𝛼(𝑎𝑖𝑗 + 𝑏𝑖𝑗 )] =
d. Setiap matriks di 𝑀𝑆(𝑛) senantiasa
mempunyai invers jumlah di 𝑀𝑆(𝑛) juga (𝛼𝑎𝑖𝑗 + 𝛼𝑏𝑖𝑗 ) = (𝛼𝑎𝑖𝑗 ) + (𝛼𝑏𝑖𝑗 )

Untuk sebarang matriks 𝐴 = (𝑎𝑖𝑗 ) ∈ 𝑀𝑆(𝑛) = 𝛼𝐴 + 𝛼𝐵.

terdapat matriks 𝐵 = (−1)𝐴 dan berlaku 𝐴 + b. Operasi penjumalahan dari dua operasi
perkalian skalar dengan matriks persegi ajaib
𝐵 = (𝑎𝑖𝑗 ) + (−𝑎𝑖𝑗 ) = (𝑎𝑖𝑗 − 𝑎𝑖𝑗 ) = (0) = 𝑂.

58
Jurnal Matematika Vol 20, No. 2, Agustus 2017 : 53-61

memenuhi sifat distributif kanan, yaitu bahwa konstanta ajaib ini menjadi nilai
(𝛼 + 𝛽)𝐴 = 𝛼𝐴 + 𝛽𝐴. karakteristik dari matriks persegi ajaibnya.
Perhatikan bahwa Sebelum melihat hal ini diberikan terlebih dahulu
(𝛼 + 𝛽)𝐴 = [(𝛼 + 𝛽)𝑎𝑖𝑗 ] = (𝛼𝑎𝑖𝑗 + 𝛽𝑎𝑖𝑗 ) = beberapa definisi berikut, sebagai alat bantu

(𝛼𝑎𝑖𝑗 ) + (𝛽𝑎𝑖𝑗 ) = 𝛼𝐴 + 𝛽𝐴. memahami permasalahan nilai karakteristik dan


vektor karakteristik untuk matriks persegi ajaib ini.
c. Hasil kali dua perkalian skalar dengan matriks
Definisi 3.4 ([9]) Misalkan 𝐴 matriks persegi
persegi ajaib bersifat asosiatif, yaitu : (𝛼𝛽)𝐴 =
berukuran 𝑛 × 𝑛. Bilangan real 𝜆 disebut nilai
𝛼(𝛽𝐴).
karakteristik matriks 𝐴 jika terdapat vektor tak nol
Dicatat bahwa (𝛼𝛽)𝐴 = [(𝛼𝛽)𝑎𝑖𝑗 ] =
𝑣 berdimensi-𝑛 sedemikian hingga 𝐴𝑣 = 𝜆𝑣,
𝛼(𝛽𝑎𝑖𝑗 ) = 𝛼(𝛽𝐴).
dengan vektor tak nol 𝑣 disebut vektor karakteristik
d. Elemen satuan 1 merupakan identitas operasi
dari matriks 𝐴 yang berpadanan dengan nilai
perkalian skalar.
karakteristik 𝜆.
Tampak bahwa 1𝐴 = (1𝑎𝑖𝑗 ) = (𝑎𝑖𝑗 ) = 𝐴.
Karena semua aksioma modul dipenuhi, maka
Selanjutnya berkaitan dengan nilai karakteristik
terlihat bahwa himpunan matriks persegi 𝑀𝑆(𝑛)
dari suatu matriks persegi dipunyai istilah jari-jari
membentuk modul atas daerah integral ℤ. 
(radius) sepktral, seperti diberikan oleh definisi
berikut.
Selanjutnya jika ring acuan pendefinisian struktur
Definisi 3.5 ([10]) Misalkan 𝑀 sebarang matriks
aljabarnya dipersempit tidak lagi daerah integral ℤ,
persegi, jari-jari (radius) spektral dari matiks 𝑀
tetapi menjadi lapangan, seperti lapangan bilangan
adalah supremum dari semua nilai karatkteristik
rasional, lapangan real, maupun lapangan
matriks 𝑀, dan dinotasikan dengan 𝜌(𝑀) =
kompleks, maka diperoleh struktur aljabar lain dari
𝑚𝑎𝑘𝑠 {|𝜆| ∶ 𝜆 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑎𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑟𝑖𝑠𝑡𝑖𝑘 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑀}. Jari-
himpunan matriks persegi ajaib ini. Struktur aljabar
jari (radius) spektral yang merupakan nilai
yang baru merupakan ruang vektor dan telah
karakteristik terbesar ini kadang juga dikenal
diperlihatkan oleh banyak peneliti yang lain, salah
dengan istilah nilai karakteristik utama atau nilai
satunya adalah oleh Stephens ([2], hal. 17 – 18) dan
karakteristik dominan dari matriks persegi 𝑀.
oleh Ward ([7], hal. 108 – 111) Berikut ini
diberikan hasil tersebut.
Sebagimana di dalam aljabar linier, untuk mencari
Teorema 3.3 Himpunan semua matriks persegi
nilai karakteristik (dan juga vektor karakteristik
𝑀𝑆(𝑛) membentuk ruang vektor atas lapangan
yang berpadanan) dari sebuah matriks persegi 𝐴,
ℂ = (ℂ, +,∙).
dilakukan dengan menyelesaikan persamaan
Bukti : Bukti sejalan dengan apa yang telah
karakteristik |𝜆𝐼 − 𝐴| = 0 untuk 𝜆, dimana notasi 𝐼
diberikan oleh Stephens ([2], hal. 17 – 18, dengan
menyatakan matriks identitas, yaitu matriks yang
cara memperluas lapangan real ℝ = (ℝ, +,∙)
bernilai 1 pada diagonal utamanya dan bernilai 0
menjadi lapangan kompleks ℂ = (ℂ, +,∙). 
untuk yang lainnya. Berikut ini diberikan contoh
Seperti telah diberikan sebelumnya, untuk sebarang
menentukan nilai karakteristik untuk matriks
persegi ajaib senantiasa dikaitkan dengan sebuah
persegi ajaib berordo 3.
nilai numerik yang disebut dengan jumlah ajaib
atau konstanta ajaib. Pada bab ini diperlihatkan
Contoh 3.1 Diberikan matriks persegi ajaib

59
Suryoto, Harjito, Titi Udjiani, Nikken Prima Puspita (Sifat-Sifat dan Struktur …)

8 1 6 Lebih lanjut jika matriks persegi ajaibnya memuat


𝑀 = [3 5 7]
entri yang bernilai negatif, maka salah satu nilai
4 9 2
Ditentukan nilai karakteristik dan vektor karakteristiknya adalah konstanta ajaibnya.

karakteristik dari matriks 𝑀.


Dari persamaan karakteristik |𝜆𝐼 − 𝑀| = 0 4. Kesimpulan
diperoleh Dari rangkaian penjelasan pada bagian sebelumnya
𝜆−8 −1 −6 telah diperoleh gambaran bahwa persegi ajaib
| −3 𝜆−5 −7 | = 0 mempunyai beberapa keajaiban, khususnya yang
−4 −9 𝜆−2
berkaitan dengan jumlah ajaib atau konstanta
⇔ (𝜆 − 8)(𝜆 − 5)(𝜆 − 2) + (−1)(−7)(−4)
ajaibnya. Konstanta ini merupakan rasio dari
+ (−6)(−3)(−9)
jumlahan dari entri-entri (bilangan-bilangan)
− (−6)(𝜆 − 5)(−4)
penyususun persegi ajaibnya dengan ordo dari
− (𝜆 − 8)(−7)(−9)
persegi ajaibnya. Lebih lanjut dapat diduga
− (−1)(−3)(𝜆 − 2) = 0
konstanta ajaib tersebut menjadi nilai karakteristik
⇔ (𝜆2 − 13𝜆 + 40)(𝜆 − 2) − 28 − 162 − 24𝜆
dari matriks penyajian persegi ajaibnya.
+ 120 − 63𝜆 + 504 − 3𝜆 + 6
Dari hasil pembahasan sejauh ini dapat
=0
disimpulkan bahwa struktur aljabar dari himpunan
⇔ 𝜆3 − 13𝜆2 + 40𝜆 − 2𝜆2 + 26𝜆 − 80 − 28
semua matriks persegi ajaib terhadap operasi
− 126 − 24𝜆 + 120 − 63𝜆
penjumlahan matriks merupakan grup komutatif.
+ 504 − 3𝜆 + 6 = 0
Lebih lanjut dapat diperlihatkan bahwa himpunan
⇔ 𝜆3 − 15𝜆2 − 24𝜆 + 360 = 0
ini membentuk suatu modul atau suatu ruang
⇔ 𝜆2 (𝜆 − 15) − 24(𝜆 − 15) = 0
vektor tergantung dari ring yang dijadikan acuan
⇔ (𝜆 − 15)(𝜆2 − 24) = 0
pendefinisian operasi perkalian skalarnya. Sifat-
⇔ 𝜆 − 15 = 0 atau 𝜆2 − 24 = 0
sifat yang berlaku pada struktur aljabar ini serupa
Dengan demikian nilai-nilai karakteristik untuk
dengan struktur aljabar modul atau ruang vektor
matriks 𝑀, yaitu
biasa.
𝜆 = 15, 𝜆 = 2√6, dan 𝜆 = −2√6. Mengingat masih luasnya kajian terhadap persegi
Sementara itu jari-jari spektral dari matriks persegi ajaib ini, seperti yang diberikan pada konjektur 3.5,
𝑀 adalah 𝜆 = 15 dan vektor karakteristik yang penelitian ini masih sangat terbuka untuk
bersesuaian dengan nilai karakteristik ini adalah dilanjutkan dan dikembangkan untuk mengkaji
1 sifat-sifat yang berlaku maupun hasil-hasil yang
𝑣 = [1].
1 lain yang belum ditemukan.

Dari Contoh 3.1 membawa kita ke dugaan


5. Ucapan Terima Kasih
sementara sebagaimana diberikan oleh konjektur
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
berikut ini.
Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas
Diponegoro yang telah memberikan bantuan
Konjektur 3.5 Jika matriks persegi ajaib entri-
finansial, melalui program Penelitian Pembinaan
entrinya kesemuanya positif, maka nilai
dengan dana DIPA PNBP FSM Universitas
karakteristik utamnaya adalah konstanta ajaibnya.
Diponegoro Tahun 2017 dengan kontrak

60
Jurnal Matematika Vol 20, No. 2, Agustus 2017 : 53-61

pelaksanaan penelitian No. [5] Scubert, Hermann, “Mathematical Essays and


1645d/UN7.5.8/PP/2017. Recreations”, Open Court Publishing
Company, Chicago, 1899.
6. Daftar Pustaka [6] Denes, Joszef & A. D. Keedwell, “Latin
[1] Andrews, W. S., “Magic Squares and Cubes”, Squares and their Applications”, Academic
2nd edition, Dover Publications Inc., Vanice Press, New York, 1974.
Street, New York 14, New York, 1960. [7] Ward, J. E., “Vector Space of Magic Squares”,
[2] Stephens, D. L., “Matrix Properties of Magic Mathematics Magazine, 52, 2, 108 – 111,
Squares”, A Master of Science Professional 1980.
Paper, College of Arts and Science, Denton, [8] King, David, “Magic Square Puzzles”, Dorset
Texas, 1993. Press, Great Britain, 1992.
[3] Joseph, A. Galliani, “Contemporary Abstract [9] Anton, H. & Chris Rorres, “Elementary Linear
Algebra”, Narosa Publication House, Algebra (Application Version)”, 11th edition,
Daryaganj, New Delhi, 2009. John Wiley and Sons Inc., New York, 2014.
[4] Wisbauer, Robert, “Foundations of Modul & [10] David, C. Lay, “Linear Algebra and Its
Ring Theory”, Gordon & Research Science Applications”, 3rd edition, Pearson Education
Publishers, Reading, 1991. Inc., 2009.

61

Anda mungkin juga menyukai