Anda di halaman 1dari 52

PERSAMAAN MAXWELL DAN

GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK
BAB 1
1.1 PERSAMAAN MAXWELL

Hukum Gauss
1.2 SOLUSI PERSAMAAN MAXWELL
Gelombang EM bergerak dengan kecepatan c pada arah x, medan listrik E berada
pada arah sumbu y dan medan magnetik B pada arah sumbu z. Kedua medan E dan
B ini bergantung kepada x dan waktu t.

Kecepatan rambat cahaya dalam vakum :

k = bilangan gelombang =2p/l


l = panjang gelombang
x = arah rambat gelombang
 = kecepatan sudut = 2pf
f = frekuensi gelombang
t = waktu
• Gelombang EM sinusoidal dengan frekuensi 40 MHz bergerak dalam ruang
bebas pada arah x.
a. Tentukan l dan T gelombang :

b. Pada waktu dan kedudukan tertentu, medan E max 750 N/C pada sumbu y.
Tentukan besar dan arah medan B pada kedudukan tersebut.

c. Tentukan persamaan gelombang E dan M


1.3 ENERGI GELOMBANG EM
• Gelombang EM membawa energi yang merambat dalam ruang dan dapat
ditransfer ke objek yang dilalui.
• Kecepatan aliran energi EM yang melalui suatu permukaan luas yang tegak
lurus arah rambat gelombang, dinyatakan sebagai vektor poynting S.

• Untuk gelombang bidang EM :

• Vektor pointing rata2 biasa disebut intensitas gelombang I, dimana


cos ( kx - wt ) = 12 maka :
2
• Energi per satuan volume/rapat energi :

Karena dan maka :

Rapat energi magnetik dan


energi listrik sama besar !

• Rapat energi total :

• Rapat energi rata-rata :


• Intensitas gelombang EM :
1.4 Momentum dan Tekanan Radiasi
• Seperti halnya transfer energi, gelombang EM juga transfer
momentum linier p ke permukaan yang menyerap radiasi secara
sempurna :

Tekanan P :

• Jika permukaan adalah reflektor sempurna, maka :


Contoh Soal
Matahari merambatkan energinya 103 W/m2 ke permukaan
bumi melalui gelombang EM.
a. Hitung daya total yang datang ke permukaan atap berukuran
8 m x 20 m

b. Tentukan tekanan radiasi dan gaya radiasi yang dikenakan


kepada atap yang dianggap penyerap sempurna.
1.5 Produksi Gelombang EM oleh antena
• Mekanisme fundamental yang
menghasilkan gelombang EM adalah
partikel bermuatan yang dipercepat.
• Antena ½ gelombang/dipol : dua batang
dihubungkan dengan osilator LC.
Panjang setiap batang=1/4 l
1.6 SPEKTRUM GELOMBANG EM
CAHAYA DAN OPTIK
BAB 2
2.1 SIFAT CAHAYA
• Dalam optik geometri, diasumsikan cahaya merambat pada arah tertentu
dalam garis lurus.
• Ketika cahaya mengenai permukaan medium, sebagian cahaya akan
dipantulkan dengan sudut datang = sudut pantul.
2.1 SIFAT CAHAYA
• Ketika cahaya melewati medium transparan, sebagian cahaya akan
dibiaskan :
2.1 SIFAT CAHAYA

Ketika cahaya melewati dua medium, panjang


gelombangnya berubah, tetapi frekuensinya tetap
karena kecepatan cahaya berubah.

Hukum Snellius
Contoh Soal
2.2 PRINSIP HUYGENS
• Semua titik pada muka gelombang dianggap sebagai
sumber titik yang menghasilkan gelombang sferis
sekunder (wavelets) yang merambat dalam medium
dengan kecepatan karakteristik gelombang.
Dengan prinsip Huygens ini,
dapat diturunkan pula rumus
pemantulan dan pembiasan.
2.3 DISPERSI DAN PRISMA
• Bahan dispersif adalah bahan yang indeks
biasnya bergantung kepada panjang gelombang.
Akibatnya cahaya dengan panjang gelombang
yang berbeda akan dibiaskan dengan sudut yang
berbeda.
2.4 REFLEKSI INTERNAL TOTAL

Refleksi internal total hanya terjadi ketika


cahaya datang dari medium rapat ke
medium kurang rapat, yaitu ketika sudut
datang lebih dari sudut kritis.
PEMBENTUKAN
BAYANGAN
BAB 3
3.1 CERMIN DATAR
• Bayangan akan terlihat di dalam suatu cermin datar, bayangan
muncul di belakang cermin

Pembesaran M :

• Disebut bayangan virtual, tidak dilalui cahaya


• Jarak bayangan dari cermin sama dengan jarak benda dari
cermin.
PEMBENTUKAN BAYANGAN 2 CERMIN
• Dua buah cermin datar diposisikan seperti pada gambar,
dan sebuah benda diletakkan pada titik O. Pada kasus ini,
beberapa bayangan terbentuk. Temukan posisi bayangan.
3.2 CERMIN LENGKUNG
• Cermin lengkung berbentuk lengkungan seperti bagian
dari bola, dan bersifat memantulkan pada salah satu
sisinya, dalam (concave) atau luar (convex)
• Sinar yang datang dari benda yang jauh masuk ke cermin dengan
sejajar

• Sinar sejajar datang ke cermin lengkung tidak semuanya dipantulkan


dan berkumpul pada tempat yang sama jika kelengkungan cermin
besar, hal ini disebut aberasi sferis
TITIK FOKUS
• Titik fokus adalah tempat sinar dikumpulkan

• Panjang fokus sama dengan setengah jari-jari kelengkungan

r
f
2
PEMBENTUKAN BAYANGAN
• Gunakan diagram sinar untuk mencari posisi bayangan
• Untuk cermin, gunakan tiga sinar pokok, semuanya
berawal dari benda

1. Sinar sejajar sumbu dipantulkan melalui titik fokus


2. Sinar melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu.

2. Sinar tegak lurus cermin cermin akan dipantulkan


kembali melalui pusat kelengkungan.

Pertemuan ketiga garis


pantul adalah titik bayangan
• Secara geometri, dapat diturunkan persamaan yang
menghubungkan jarak benda, jarak bayangan dan panjang
fokus cermin
1 1 1
+ =
do di f
• Pembesaran (perbandingan tinggi bayangan terhadap
tinggi benda)
hi d
m  i
ho do

• Tanda negatif menunjukkan bayangan terbalik


• Benda antara pusat kelengkungan dan titik fokus
menghasilkan bayangan diperbesar, terbalik dan nyata
Nyata, terbalik diperkecil Maya, tegak, diperbesar

3  2 1  4

Nyata, terbalik diperbesar

3  2
3.3 CERMIN CEMBUNG
• Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan seakan dari titik fokus.
• Sinar menuju titik fokus, dipantulkan menjadi sinar sejajar
sumbu utama
• Sinar menuju titik pusat lengkung (C) dipantulkan seakan dari
titik C tersebut.

1 1 1
  f, C negatif
do di f
PERJANJIAN TANDA CERMIN

do

di

1 1 1
 
do di f
3.2 CONTOH SOAL

di

di

do di

di
di

di di

di di
do do
3.4 PEMBENTUKAN BAYANGAN OLEH
PEMBIASAN

do di

do di
3.5 LENSA TIPIS
• Lensa tipis mempunyai ketebalan
yang tipis dibandingan dengan jari-
jari kelengkunyannya

• Dapat berupa lensa konvergen


atau divergen
LENSA KONVERGEN
• Lensa konvergen bersifat mengumpulkan sinar.
• Sinar sejajar sumbu utama dilewatkan ke titik fokus oleh lensa
konvergen
LENSA DIVERGEN
• Lensa divergen bersifat menyebarkan sinar
• Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-oleh dari
titik fokus
DIAGRAM SINAR LENSA KONVERGEN
1. Sinar sejajar dengan sumbu utama dibiaskan oleh lensa melewati
titik fokus pada sisi belakang lensa.
2. Sinar yang melalui titik fokus di depan lensa akan dibiaskan sejajar
dengan sumbu utama.
3. Sinar yang melalui pusat lensa akan diteruskan menyerupai garis
lurus
DIAGRAM SINAR LENSA DIVERGEN
1. Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seakan-akan
berasal dari titik fokus bagian depan lensa
2. Sinar menuju titik fokus bagian belakang lensa akan
dibiaskan sejajar sumbu
3. Sinar yang melewati pusat lensa akan diteruskan
• Persamaan lensa tipis sama dengan persamaan pada cermin

1 1 1
 
do di f

hi di
M = =-
ho do

do

di
Contoh soal

di
di

di

do
di

di

di
do
do di di

di
di

di di

do
di

do
di

di
3.6 KOMBINASI LENSA TIPIS
• Pada kombinasi lensa, bayangan yang terbentuk lensa
pertama menjadi benda untuk lensa kedua (pada kasus ini
mungkin saja jarak benda negatif)

1 1 1
+ =
dO1 di1 f1

1 1 1
+ =
dO2 di2 f2
do1 = do di1 = -do2 di2 = -di
1 1 1
+ =
dO1 di2 f2
4. ALAT OPTIK
4.1 KAMERA

do di
4.2 MATA

do di
4.3 KACA PEMBESAR
Pembesaran sudut
4.4 MIKROSKOP GANDA
4.5 TELESKOP

Anda mungkin juga menyukai