Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

PNEUMOTHORAKS

A. Definisi/deskripsi penyakit
Pneumothoraks adalah suatu keadaan dimana terdapat akumulasi udara ekstrapulmoner dalam rongga pleura, antara pleura
visceral dan parinteral, yang dapat menyebabkan timbulnya kolaps paru (Rahajoe, 2012).
B. Pathway (dibuat mulai etiologi, proses perjalanan penyakit sampai muncul tanda dan gejala, kemungkinan komplikasi,
diagnosa keperawatan NANDA, lebel nursing outcome clasification NOC dan label Nursing Intervention Clasification).

Pneumothoraks Trauma dada Berdasarkan penyebabnya


adalah suatu keadaan (tumpul atau tajam) pneumotoraks diklasifikasikan
dimana terdapat menjadi tiga yaitu :
akumulasi udara 1. Pneumothoraks spontan
ekstrapulmoner Udara dari luar masuk ke pleura Terjadi tanpa penyebab
dalam rongga pleura, yang jelas. Pneumotoraks
antara pleura visceral spontan primer terjadi jika
dan parinteral, yang Tekanan pleura terus pada penderita tidak
meningkat ditemukan penyakit paru-
dapat menyebabkan
timbulnya kolaps paru. Pneumotoraks ini
paru (Rahajoe, 2012). diduga disebabkan oleh
Terjadi kolaps paru pecahnya kantung kecil
. berisi udara di dalam paru-
Penyebab dari paru yang disebut bleb atau
pneumothoraks bulla. Penyakit ini paling
Pemasangan WSD Ekspansi paru
adalah : sering menyerang pria
menurun
1. Segala bentuk berpostur tinggi-kurus, usia
trauma dada. 20-40 tahun. Faktor
2. Spontan (sering Dilakukan insisi
Proses inspirasi predisposisinya adalah
kali didapat dari pada rongga thorkas
dan ekspirasi merokok sigaret dan
penyakit dasar tidak maksimal riwayat keluarga dengan
berupa TBC, penyakit yang sama.
bronchitis kronis, Kurang
pengetahuan Pneumotoraks spontan
emfisema dan Pasokan oksigen ke sekunder merupakan
tentang
kanker paru. seluruh tubuh
tindakan yang komplikasi dari penyakit
berkurang
dilakukan paru-paru (misalnya
penyakit paru obstruktif
Manifestasi klinis
Tubuh menahun, asma, fibrosis
dari pneumothoraks
Ansietas berkompensasi kistik, tuberculosis).
adalah:
dengan napas 2. Pneumothoraks traumatik
Nyeri dada, sesak
cepat Terjadi akibat cedera
napas, napas cepat,
traumatik pada dada.
denyut jantung dan
Traumanya bisa bersifat
nadi cepat, cemas,
Ketidakefektifan menembus (luka tusuk dan
perkusi dada
pola napas peluru) atau tumpul
menghasilkan
(benturan pada kecelakaan
hipersonor.
kendaraan bermotor).
Suplai oksigen Pneumotoraks juga bisa
menurun dan
Komplikasi : merupakan komplikasi dari
kebutuhan
1. Pneumomediastinum tindakan medis tertentu
oksigen
2. Emfiesema subkutan (misalnya torakosentesis).
meningkat
3. Piopneumothorax 3. Pneumotoraks karena
4. Pneumothorax tekanan
kronik Terjadi jika paru-paru
Metabolisme
5. Hidropneumothorax
aerob mendapatkan tekanan
menurun berlebihan sehingga paru-
paru mengalami kollaps.
Tekanan yang berlebihan
Terjadi juga bisa menghalangi
Intoleransi keletihan dan
aktivitas pemompaan darah oleh
kelemahan
jantung secara efektif
sehingga terjadi syok.
1. Ketidakefektifan pola napas Muttaqin, Arif. (2008).
NOC : menunjukkan jalan nafas AsuhanKeperawatan pada klien
yang paten. dangan gangguan system
NIC : posisikan pasien untuk pernapasan. Jakarta: Salemba
memaksimalkan ventilasi, monitor Medika.
respirasi dan status O2 dan monitor Nurarif, A, H. (2015). Aplikasi Asuhan
vital sign. Keperawatan Berdasarkan
2. Intoleransi Aktivitas Diagnosis Medis & Nanda Nic-Noc,
NOC : toleransi aktivitas. Edisi 3. Jogjakarta: MediAction
NIC : observasi adanya pembatasan Publishing Jogja.
pasien dalam melakukan aktivitas. Sudoyo, Aru W (2010). Buku Ajar Ilmu
3. Ansietas Penyakit Dalam jilid II Ed. IV.
NOC : menunjukkan tehnik Jakarta: Pusat Penerbitan
mengontrol cemas. Departemen Ilmu Penyakit Dalam
NIC : ajarkan tekhnik relaksasi. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.

C. Pemeriksaan Penunjang

Jenis Pemeriksaan Hasil


Gas darah arteri Pemeriksaan darah tepi, fungsi hati dan ginjal untuk melihat/mendeteksi
metastasis

Sinar X dada Menyatakan akumulasi udara pada area pleural, dapat menunjukan penyimpangan
struktur mediastinal (jantung)

Torasentensis Menyatakan darah/cairan serosanguinosa

Pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit Hb mungkin menurun menunjukkan kehilangan darah

Pulse oximeter Pertahankan saturasi > 92 %

D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pneumothoraks tergantung dari jenis pneumothoraks antara lain dengan melakukan :
1. Tindakan medis
Tindakan observasi, yaitu dengan mengukur tekanan intra pleura menghisap udara dan mengembangkan paru.
Tindakan ini terutama ditunjukan pada pneumothoraks tertutup atau terbuka,sedangkan untuk pneumothoraks ventil
tindakan utama yang harus dilakukan dekompresi tehadap tekanan intra pleura yang tinggi tersebut yaitu dengan
membuat hubungan udara ke luar.

2. Tindakan dekompresi
Membuat hubungan rongga pleura dengan dunia luar dengan cara :
a. Menusukan jarum melalui dinding dada terus masuk ke rongga pleura dengan demikian tekanan udara yang
positif dirongga pleura akan berubah menjadi negatif kerena udara yang positif di rongga pleura akan berubah
menjadi negatif karena udara yang keluar melalui jarum tersebut
b. Membuat hubungan dengan udara luar melalui kontra ven il
 Dapat memakai infus set khususnya niddle
 Jarum abbocath
 Pipa WSD ( Water Sealed Drainage)

Pipa khusus ( thoraks kateter ) steril, dimasukan kerongga pleura dengan perantara thoakar atau dengan bantuan
klem penjepit ( pean ). Pemasukan pipa plastik( thoraks kateter ) dapat juga dilakukan melalui celah yang telah
dibuat dengan insisi kulit dari sela iga ke 4 pada baris aksila tengah atau pada garis aksila belakang. Swelain itu
data pula melalui sela iga ke 2 dari garis klavikula tengah. Selanjutnya ujung sela plastik didada dan pipa kaca
WSD dihubungkan melalui pipa plastik lainya,posisi ujung pipa kaca yang berada dibotol sebaiknya berada 2
cm dibawahpermukaan air supaya gelembung udara dapat dengan mudah keluar melalui tekanan tersebut.
Penghisapan terus – menerus ( continous suction), penghisapan dilakukan terus – menerus apabial tekanan intra
pleura tetap positif, penghisapan ini dilakukan dengan memberi tekanan negatif sebesar 10 – 20 cm H2O dengan
tujuan agar paru cepat mengembang dan segera teryjadi perlekatan antara pleura viseralis dan pleura parentalis.
Apabila paru telah mengembang maksimal dan tekanan intrapleura sudah negative lagi, drain drain dapat
dicabut, sebelum dicabut drain ditutup dengan cara dijepit atau ditekuk selama 24 jam. Apabila paru tetap
mengembang penuh, maka drain dicabut.

3. Tindakan bedah
a. Dengan pembukaan dinding thoraks melalui operasi, dan dicari lubang yang menyebabkan pneumothoraks dan
dijahit
b. Pada pembedahan, apabila dijumpai adanya penebalan pleura yang menyebabkan paru tidak dapat mengembang,
maka dilakukan pengelupasan atau dekortisasi
c. Dilakukan reseksi bila ada bagian paru yang mengalami robekan atau ada fistel dari paru yang rusak, sehingga
paru tersebut tidak berfungsi dan tidak dapat dipertahankan kembali
d. Pilihan terakhir dilakukan pleurodesis dan perlekatan antara kedua pleura ditempat fistel

E. Daftar Pustaka
Muttaqin, Arif. (2008). AsuhanKeperawatan pada klien dangan gangguan system pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
Nurarif, A, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis & Nanda Nic-Noc, Edisi 3. Jogjakarta:
MediAction Publishing Jogja.
Sudoyo, Aru W (2010). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Ed. IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Banjarmasin, Desember 2017

Perseptor Klinik

Murjani, S.Kep., Ns

Anda mungkin juga menyukai