Selain perencanaan pengadaan peralatan kantor diatas, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pengadaan peralatan kantor, yakni sebagai berikut:
a. Penyimpanan
Penyimpanan perlu diperhatikan karena dengan penyimpanan yang baik maka efisiensi dan
efektifitas kerja dapat ditingkatkan. Dalam kegiatan penyimpanan harus memperhatikan:
a. Persediaan alat-alat pemelihara yang diperlukan.
b. Memenuhi syarat penyimpanan barang.
c. Memperhatikan sifat barang yang disimpan.
d. Memperhatikan jangka waktu penyimpanan.
e. Memperhatikan tenaga yang diperlukan dan biaya yang harus dikeluarkan.
b. Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan kegiatan terus menerus agar barang tetap dalam kondisi baik setiap
waktu akan digunakan. Pemilharaan harus dilakukan sesuai jadwal yang telah dilaksanakan.
c. Adminstrasi perlengkapan
Administrasi perlengkapan dimulai dengan pencatatan secara teratur tiap-tiap barang.
Kegiatan pencatatan ini bertujuan untuk mendata barang perlengkapan yang dimiliki oleh
suatu kantor. Selain pencaatatan atauu pendataan kegiatan administrasi perlengkapan laian
adalah kegiatan penghapusan atau penyusutan.
Bahan Kantor
barang-barang yang digunakan sebagai penunjang kegiatan kantor yang sekali pakai. Contoh
: alat tulis menulis ( kertas, karbon, pensil, tinta, penghapus pulpen, dsb ), pernagko, sampul ,
map, kertas coretan.
Peralatan Kantor
barang-barang penunjang kegiatan kantor yang tidak habis dalam satu kali pemakaian. contoh
: telepon, faksimile, teleks, OHP (Overhead Projector), mesin stensil (maual dan listrik), dll.
Perabot Kantor
Adalah barang bergerak maupun tidak bergerak sebagai sarana pendukung pelaksanaan tugas.
Misalnya, meja kantor, kursi kantor, rak surat, mesin penghancur kertas, cara pengaturan tata
ruang yang ideal.
Pembahasan kali ini, yang akan dijelaskan adalah mengenai peralatan kantor.
2. FAKSIMILE
adalah alat untuk mengirim data dokumen yang sama dengan yang aslinya, baik berupa
tulisan ataupun gambar dalam waktu yang singkat.
cara mengoperasikan :
siapkan data yang akan dikirim dengan bagian yang tercetak menghadap ke bawah
siapkan nomor fax yang dituju
tekan tombol jumlah halaman yang diinginkan
tekan tombol yes
jika muncul tulisan quick, tekan key pad sampai muncul tanda dilay keyboard
lakukan pengkopian data atau informasi
3. TELEKS
adalah suatu alat pengirim berita jarak jauh atau mesin pengirim berita yang gunanya untuk
menyampaikan berita-berita dari satu tempat ke tempat lain baik dalam maupuan luar negeri.
4. AIRPHONE
2) Perawatan Telepon
a. Pastikan perangkat dalam keadaan kering
b. Jangan simpan perangkat ini ditempat yang panas
c. Jangan coba membuka perangkat selain yang diperintahkna dalam buku petunjuk
d. Pastikan agar aprangkat tidak terjatuh, terbentur atau tergunjang
e. Jangan gunakan bahan kimia untuk membersihkan perangkat
f. Gunakan hanya antenna pengganti yang sudah disediakan atau direkomendasikan
g. Gunakan pengisi daya didalam ruangan
Pengertian Dokumen
Dokumen adalah surat-surat atau benda-benda yang berharga, termasuk rekaman yang dapat
dijadikan sebagai alat bukti untuk mendukung keterangan supaya lebih meyakinkan.
Dokimentasi adalah kegiatan mencari, mengumpulkan, menyusun, menyelidiki, meneliti dan
mengolah serta memelihara dan menyiapkan dokumen baru sehingga lebih bermanfaat.
Dari definisi di atas terlihat bahwa dokumen itu lebih luas daripada surat. Surat hanya
sbagian kecil dari dokumen.
Dalam bidang administrasi perkantoran, sebagian besar dokumennya memang berupa surat.
B. Jenis-Jenis Dokumen
1. Jenis-Jenis Dokumen Berdasarkan Kepentingannya
a. Dokumen pribadi, yaitu dokumen yang menyangkut kepentingan perorangan. Contohnya:
KTP, SIM, dan ijazah.
b. Dokumen niaga, yaitu dokumen yang berkaitan dengan perniagaan. Contohnya: cek,
obligasi, dan saham.
c. Dokumen sejarah, yaitu dokumen yang berkaitan dengan sejarah. Contohnya: fosil, tugu, dan
naskah proklamasi.
d. Dokumen pemerintah, yaitu dokumen yang berisi tentang informasi ketatanegaraan suatu
pemerintahan. Contohnya: Keppres dan UU.
2. Jenis-Jenis Dokumen Berdasarkan Bentuk Fisiknya
a. Dokumen literer adalah dokumen yang ada karena dicetak, ditulis, digambar, atau direkam
(dikumpulkan di perpustakaan). Contoh: buku, majalah, dan film.
b. Dokumen korporil adalah dokumen yang berupa benda bersejarah (dokumen ini
dikumpulkan di museum).
c. Dokumen privat adalah dokumen yang berupa surat atau arsip (disimpan dengan sistem
kearsipan).
C. Ruang Lingkup Dokumentasi
1. Dokumentasi Literer
Dokumentasi literer meliputi bidang perpustakaan. Dokumentasi ini merupakan kegiatan
mengumpulkan buku, majalah, koran, brosur dan bahan pustaka lainnya yang disusun
menurut sistem tertentu agar pengunjung lebih mudah mencari bahan yang diinginkan serta
diperlukan.
2. Dokumentasi Korporil
Dokimentasi korporil meliputi bidang permuseuman. Dokumentasi ini merupakan kegiatan
mencari, mengumpulkan tulisan-tulisan kuno, fosil-fosil, arca-arca, dan benda-benda kuno
yang disusun berdasarkan sistem tertentu.
3. Dokumentasi Privat
Dokumentasi privat meliputi bidang kearsipan. Dokumentasi ini merupakan kegiatan
mengumpulkan warkat-warkat, arsip-arsip atau surat-menyurat lainnya yang berguna dan
disimpan menurut sistem tertentu agar bila diperlukan mudah ditemukan.
c)
Lipatan Surat
ü Lipatan Perancis
ü Lipatan Baron
ü Lipatan Baku (Standard Fold)
ü Lipatan Akordion (Accordion Fold)
ü Lipatan Baku Rendah (Low Standard Fold)
ü Lipatan Akordion Rendah (Low Accordion Fold)
ü Lipatan Tunggal (Single Fold)
ü Lipatan Sejajar Ganda (Parallel Double Fold)
E. Bagian-Bagian Surat
1. Kepala surat.
2. Nomor surat.
3. Tanggal surat.
4. Alamat yang dituju.
5. Hal atau perihal.
6. Salam pembuka.
7. Pembuka.
8. Isi surat.
9. Penutup.
10. Salam penutup.
11. Nama organisasi atau perusahaan.
12. Nama penandatangan.
13. Jabatan penandatangan.
14. Lampiran.
15. Tembusan.
16. Inisial.
1) Kepala Surat
Kepala surat hendaknya disusun dengan tata letak yang menarik. Karena selain sebagai
informasi tentang organisasi tetapi juga sebagai alat promosi.
Hal-hal yang terdapat pada kepala surat adalah sebagai berikut.
a. Nama Organisasi atau perusahaan.
b. Alamat kantor.
c. Nomor telepon atau faksimili atau kode pos.
d. Website atau alamat e-mail.
e. Nama bankir.
f. Logo perusahaan.
g. Bidang usaha (khusus bagi perusahaan).
Pada dasarnya, kop surat mempunyai peranan ganda. Di satu sisi sebagai cara menyampaikan
informasi dan pesan tertentu dari suatu perusahaan atau organisasi ke pihak luar. Di sisi lain,
berfungsi sebagai sarana promosi. Misalkan, seperti ekspor impor. Eksportir dan importir
berbeda secara georafis dan geopolitik. Satu-satunya media yang memperkenalkan mereka
hanyalah korespondensi yang mereka lakukan. Karena itu, kop surat dapat memegang citra
perusahaan. Kop surat yang bagus dan menarik akan memberi kesan pertama yang baik yang
akan membawa pada penilaian integritas dan bonafiditas yang baik juga. Integritas dan
bonafiditas sangat penting karena, karena integritas yang tinggi dan bonafiditas yang tinggi
akan menghasilkan kepercayaan, dan kepercayaan inilah faktor utama kesuksesan jalinan
perdagangan internasional.
Contoh:
BEBBY BEAUTY CENTER
Jalan Terusan Surabaya 78 Malang Jawa Timur 65171
Telepon (0341) 777888 Faksimili (0341) 777887
2) Nomor Surat
Fungsi nomor surat yaitu:
· Memudahkan dalam penyimpanan dan penemuan kembali dokumen yang diperlukan (dalam
arsip)
· Mengetahui jumlah surat yang sudah dikeluarkan dan diterima oleh suatu organisasi atau
perusahaan.
· Memudahkan dalam mengetahui waktu saat anda melakukan hhubungan surat menyurat.
Cara penomoran surat bervariasi sesuai dengan pengodean yang diatur oleh intern masing-
masing organisasi atau perusahaan.
Contoh:
Nomor: 235/PP/Xl/08
235 menunjukkan nomor urut surat
XI menunjukkan bulan pembuatan surat
08 menunjukkan tahun pembuatan surat.
3) Tanggal Surat
Cara penulisan surat ada 2. Untuk surat yang mempunyai kepala surat atau berkop, tanggal
surat cukup dituliskan dengan tanggal, bulan, dan tahun di kanan atas.
Namun jika tanggal surat ditempatkan di sebelah kanan bawah, maka nama kota wajib
dituliskan.
4) Lampiran
Lampiran adalah sesuatu atau dokumen yang disertakan ke dalam surat.
Contohnya brosur daftar harga, faktur, fotokopi pembayaran, dan lain-lain. Penulisan
lampiran dapat diletakkan di bawah nomor surat (biasanya untuk surat dinas pemerintah) atau
diletakkan setelah penanggung jawab surat pada sisi sebelah kiri (biasanya dipakai oleh surat
niaga atau perusahaan).
5) Perihal atau Hal
Perihal berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada pembaca mengenai isi pokok surat.
Fungsi perihal seperti fungsi judul dari sebuah surat sehingga penulisannya mengikuti tata
cara penulisan judul dalam sebuah karangan. Secara umum, tata cara penulisan perihal adalah
sebagai berikut.
Ø Setiap awal kata ditulis dengan huruf kapital kecuali dengan kata depan dan kata tugas.
Ø Perihal tidak boleh menggunakan huruf kapital semua kecuali digunakan pada surat yang
memakai judul.
Ø Pada akhir perihal tidak dberi tanda titik.
6) Alamat Dalam atau Alamat Tujuan
Penulisan alamat ada dua, yaitu sebagai berikut.
· Alamat luar: alamat yang ditulis pada sampul surat.
· Alamat dalam: alamat yang ditulis di dalam kertas surat.
Contohnya:
Yth. Ibu Zahira Salsabila
Direktur PT. Wings Surya
Jalan Ambon 32
Malang
7) Salam Pembuka
Pemakaian salam pembuka dalam sebuah surat secara teoritis tidak diwajibkan, namun salam
pembuka berguna agar surat tidak terasa kaku.
Contohnya: Dengan hormat,
8) Isi Surat
Isi surat terdiri dari alinea pembuka, alinea isi, dan alinea penutup.
§ Alinea pembuka.
Alonea pembuka merupakan pengantar bagi pembaca untuk mengetahui masalah pokok
surat. Alinea pembuka harus dapat memotivasi pembaca untuk tetap membaca seluruh isi
surat.
§ Alinea isi.
Alinea isi berisikan pesan (keterangan atau penjelasan dari masalah pokok surat) yang ingin
disampaikan oleh si pengirim surat. Dalam menyampaikan pesan, penulis harus dapat
menyampaikan pesan secara ringkas, lengkap, jelas, dan sopan.
Hal-hal yang perli diperhatikan dalam membuat alinea isi adalah sebagai berikut.
o Tetapkan terlebih dahulu maksud dan tujuan surat
o Rumuskan pokok pembicaraan secara berurut dan logis serta kalimat yang menarik.
o Pergunakan kata-kata yang menarik dan mudah dimengerti.
o Hindarkan penggunaan singkatan dan istilah yang tidak biasa dipakai
o Kuasai bentuk surat dan cara pengetikannya.
o Perhatikan penggunaan tanda baca.
§ Alinea penutup.
Alinea penutup merupakan kesimpulan atau penegasan yang berarti pembicaraan dalam surat
telah selesai. Alinea penutup surat harus singkat dan tegas, tidak berisi basa-basi yang
berlebihan.
9) Salam Penutup
Pemakaian salam penutup di dalam penulisan surattidak diwajibkan, namun salam penutup
dapat digunakan untuk menunjukkan rasa hormat atau keakraban pengirim kepada penerima
surat.
Contohnya: Hormat kami,
10) Nama Organisasi atau Perusahaan.
Nama organisasi setelah salam penutup sudah jarang dipergunakan, namun masih sangat
dibutuhkan jika:
· Surat menggunakan kertas lebih dari 1 lembar, maka kertas kedua, ketiga dan seterusnya
tidak menggunakan kertas berkepala surat sehingga penggunaan nama organisasi atau
perusahaan masih dibutuhkan.
· Surat tidak menggunakan kertas yang berkepala surat.
Nama organisasi dapat juga diganti dengan nama unit organisasi apabila surat dikeluarkan
oleh unit organisasi tetapi pada kepala suratnya tetap tertera nama induk organisasinya.
Contohnya:
Hormat kami,
PT. Sarimelati
11) Jabatan
Dalam surat niaga, umumnya penulisan nama jabatan diletakkan di bawah nama
penanggungjawab surat karena surat niaga jarang dicantumkan nomor pokok anggota
organisasi.
Contohnya:
Hormat kami,
PT. Sarimelati
Dian Sastrowardoyo
Manager Keuangan
Dalam surat dinas pemerintah, nama jabatan diletakkan di bawah salam penutup di atas tanda
tangan karena surat dinas pemerintah mencantumkan nomor induk pegawai dari
penanggungjawab surat.
12) Penanggungjawab Surat.
Dalam kegiatan surat menyurat di Indonesia, orang yang berwenang menandatangani surat
adalah orang yang tercantum namanya dalam surat tersebut, yakni orang yang
bertanggungjawab atas organisasi atau kegiatan yang dilaksanakannya, baik atas nama
organisasi secara keseluruhan maupun atas nama unit organisasi yang bersangkutan.
v Atas nama, disingkat menjadi a.n.
Cara ini dipakai jika pejabat utama melimpahkan kekuasaan kepada bawahannya untuk
menandatangani surat atas nama pejabat utama.
Contoh:
a.n. Menteri Pemuda dan Olahraga
Sekretaris Jenderal
Drs. Sulthon
NIP................
Contoh ini menunjukkan bahwa Sekretaris Jenderal Departemen Pemuda dan Olahraga
berhak menandatangani surat atas nama Menteri Pemuda dan Olahraga berdasarkan
pelimpahan wewenang.
Dalam kegiatan korespondensi pada perusahaan atau swasta, dikenal dengan petunjuk p.p.
(perprocurationem), yaitu seseorang yang diberi kuasa oleh pimpinan perusahaan.
Contoh:
p.p. Boutique Distro
Thumbellina
Manajer Pemasaran
Sebagai catatan, perlu diingat bahwa pejabat yang menandatangani surat bukan merupakan
wakil dari atasannya langsung, akan tetapi hanya terbatas untuk mewakili atasan dalam hal
penandatanganan surat saja, agar surat tersebut menjadi sah.
13) Tembusan atau Tindasan ata Carbon Copy
Surat menggunakan tembusan jika salinan surat diberikan kepada pihak lain yang ada
kaitannya dengan isi surat. Penulisannya diletakkan di kiri bawah.
Contoh:
Lampiran : 1 berkas
Tembusan:
1. Divisi keuangan
2. Divisi pemasaran
3. Arsip.
14) Inisial
Inisial adalah singkatan dari nama pengonsep surat dan pengetik surat. Biasanya inisiak
pengonsep surat dituliskan dengan huruf kapital, sedangkan pengetik surat dengan huruf
kecil.
Contoh:
Lampiran : 1 berkas
Tembusan:
1. Divisi keuangan
2. Divisi pemasaran
3. Arsip.
BK/sd
Keterangan:
BK: Bella Kasih (Pengonsep)
sd: Sari Dewi (Pengetik)
A. Bahasa Baku:Dilihat dari sudut bentuk lahirnya, maka bahasa surat harus
menggunakan bahasa baku. Bahasa baku adalah bahasa yang diakui kebenarannya
menurut kaidah yang sudah dilazimkan. Pemakaian bahasa baku dapat dikenali dari
beberapa unsur, antara lain dari penulisan (ejaan), pemakaian kata, dan struktur
kalimat.
B. Bahasa Efektif:Dilihat dari segi pencurahan rasa atau gagasan, maka bahasa surat
yang baik memakai bahasa yang efektif. Bahasa efektif adalah bahasa yang secara
tepat dapat mencapai sasarannya. Bahasa efektif ini dapat diketahui dan dikenali dari
pemakaian kalimat :
Berikut ini beberapa hal yang dapat terjadi jika kita salah dalam pendistribusian surat
Surat tidak bisa sampai kepada pihak yang berkepentingan
1. Surat dapat hilang, sehingga informasi yang ada disurat juga bisa hilang
2. Dapat menimbulkan kerugian pada organisasi/perusahaan jika diterima oleh orang
yang tidak bertanggung jawab
3. Proses penanganan surat menjadi lebih lama
4. Tidak etis jika dibaca oleh orang lain. Khususnya untuk surat yang bersifat
personal/pribadi
Salah satu cara yang sapat dilakukan untuk mencegah hal – hal diatas yaitu dengan
mengadministrasi atau mencatat proses pendistribusian surat mengunakan buku penyampaian
surat, atau lebih dikenal dengan buku ekspedis. Buku ekspedisi hanya digunakan pada
penangganan surat pola sentralisasi ( instansi pemerintahan ). Dalam pencatatan
desentralisasi ( perusahaan swasta ) pencatatan dilakukan dengan menggunakan lembaran
atau formulir yang memang sudah dirancang atau disiapkan khusus untuk hal itu.
Dalam penanganan surat yang menggunakan kartu kendali, buku ekspedis bahkan
dapat diwakili kartu kendali. Dalam penanganan surat sistem kartu kendali, selain berfungsi
sebagai pengendali surat, kartu kendali juga berfungsi sebagai buku ekspedisi.
Dalam pendistribusian surat, diperlukan orang atau petugas yang jujur dan
bertanggung jawab, cekata, dan dapat dipercaya. Karna membawa informasi yang sering kali
bersifat penting dan rahasia. Walaupun saat ini proses pengiriman surat sudah bisa dilakukan
dengan mengunakan teknologi cangih, seperti internet, tetap saja diperlukan petugas atau
orang yang dpat menjaga dan menyampaikan informasi dengan tepat. Karna informasi yang
ada di surat atau dokumen tertulis merupakan bukti yang sangat ontentik atau sangat kuat
dibandingkan dengan bentuk komunikasi lain seperti, telepon dan SMS.
Pengiriman surat atau pendistribusian surat juga bisa dilakukan dengan beberapa
cara yaitu :
Melaui kurir
Yaitu seorang pegawai yang ditugaskan untuk mengantar surat kepada alamat tujuan secara
langsung. Saat menyerahkan surat kepada orang yg dituju, petugas kurir meminta tangan
tanggan si penerima bahwa surat sudah disampaikan, untuk swasta pola desentralisasi, tanda
tangan penerima surat dibubuhkan pada tanda penerima surat. Sendangkan pada kantor
BUMN dan kantor pemerintah (sistem sentralisasi), menggunakan buku ekspedis ekstern
2.Melalui pos
Surat diantarkan langsung ke kantor pos dan diserahkan ke petugas pos dengna menempelkan
tanda terima di bagian depan amplop surat, Tanda terima surat tersebut nantinya akan dikirim
kembali ke perusahaan atau pihak pengirim. Cara ini digunakan perusahaan swasta dengan
pola sedentralisasi. Sedangkan untuk BUMN dan kantor pemerintah yang menggunakan pola
sentralisasi, buku ekspedisi ekstern digunakan untuk meminta cap pos setempat, untuk
menandakan bahwa surat sudah dikirim melalui pos, jika surat hanya dimasukan ke kotak pos
yang tersedia di tempat umum, cukup dicatat saja dalam buku ekspedisi bahwa pengiriman
dilakukan melalui kotak surat.
3.Melalui perusahaan jasa pengiriman seperti DHL, Tiki dan Fedex
Pendistribusia surat ada 2 yaitu pendistribusian surat ekstern dan intern
SURAT EKSTERN
Merupakan surat yang didistribusikan ke luar lingkuangan perusahaan. Jika alamat surat yang
akan dikirimkan dekat dengan kantor, atau surat tersebut bersifat rahasia. Sebaikanya dikirim
melalui kurir karena surat dapat sampai dengan segera, jika alamat surat yang akan
dikirimkan jauh dengan kantor, lebih baik surat dikirimkan melalui jasa pos atau perusahaan
jasa pengiriman.
Ada beberapa cara hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan cara
pendistribusian surat ekstern, antara lain :
Perusahaan dapat menggunakan jasa pengiriman jika alamt tujuan pengiriman surat
atau dokumen yang dituju cukup jauh. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam menggunakan
jasa pengiriman, antara lain sbb:
1. jenis jasa
jasa pengiriman dokumen terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
a. PT Pos Indonesia
PT Pos Indonesia memiliki jaringan yang tersebar hingga kepelosok indonesia, selain itu.
Tarif yang dikenakan pun relatif murah.
c. Maskapai penerbangan
Maskapai penerbangan kargo merupakan maskapai penerbangan yang ditujukan khusus
untuk melayani angkutan kargo, namun maskapai penerbangan kargo juga dapat berasal dari
beberapa maskapai penerbangan yang memiliki divisi sendiri untuk melakukan jasa
pengiriman kargo, contoh dari maskapai penerbangan kargo, seperti DHL, UPS, dan Fedex.
Maskapai penerbangan kargo biasanya digunakan untuk pengiriman barang yang cukup jauh
dan jumlahnya cukup banyak, selain relatif murah, waktu penyampaian lebih cepat
2. Produk layanan
Jika surat yang akan dikirimkan bersifat penting. Dan perlu untuk segera
disampaikan, perusahaan dapat menggunakan jasa kurir atau layanan surat kilat khusu dari
PT Pos Indonesia.
MENANGANI SURAT
A. Menangani Surat Masuk
Penanganan surat masuk adalah semua kegiatan yang dilakukan sejak penerimaan surat
masuk, pengelolahan/penyelesaian hingga surat tersebut tersimpan.
Ada dua macam penanganan surat masuk, yaitu;
1. Sistem buku agenda
2. Sistem kartu kendali
1. Penanganan surat masuk sistem buku agenda
Buku agenda adalah suatu buku yang dipergunakan untuk mencatat surat-surat masuk dan
keluar dalam satu tahun. Petugas yang mengagendakan surat disebut agendaris.
Buku agenda ada 3 macam;
1. Buku agenda tunggal/campuran adalah buku agenda yang dipergunakan untuk
mencatat surat masuk dan keluar sekaligus berurutan pada tiap halaman
2. Buku agenda berpasangan adalah buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat
surat masuk di halaman sebelah kiri dan surat keluar di sebelah kanan, atau sebaliknya
dengan nomor urut sendiri-sendiri.
3. Buku agenda kembar adalah buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat surat
masuk dan surat keluar disediakan buku sendiri-sendiri.
Beberapa istilah dalam pengurusan surat sistem buku agenda yaitu:
1. Buku verbal adalah buku yang dipergunakan untuk mencatat surat keluar selama satu
tahun. Disebut juga buku agenda keluar. Petugasnya disebut verbalis.
2. Buku ekspedisi adalah buku yang dipergunakan untuk mengantar surat dan sekaligus
sebagai tanda terima surat. Petugasnya disebut ekspeditor
3. Buku arsip/klaper, yaitu buku yang dipergunakan untuk mencatat surat yang akan
disimpan terbagi menurut kode-kode surat dengan nomor urutnya masing-masing.
4. Disposisi yaitu perintah pimpinan secara singkat yang berkaitan dengan penyelesaian
isi surat masuk yang bersangkutan
5. Blanko konsep, yaitu blanko/formulir yang dipergunakan khusus untuk membuat
konsep surat
6. Blanko surat, yaitu lembaran kertas surat dengan kepala surat yang telah tercetak
untuk membuat surat yang akan dikirimkan
7. Taklik, yaitu suatu tanda (biasanya paraf) dari petugas yang bertanggung jawab
meneliti surat keluar yang baru diketik sebelum ditandatangani oleh pimpinan
8. Cap agenda, yaitu cap segi empat yang dibutuhkan pada surat masuk setelah dicatat
pada buku agenda dan diisi menurut isian yang diperoleh dari buku agenda tersebut
Prosedur penanganan surat masuk sistem buku agenda adalah sebagai berikut:
a) Penerimaan Surat
Penerimaan surat dapat dilakukan oleh mereka yang biasanya bekerja di bagian depan kantor
atau front office, seperti satpam dan resepsionis (receptionist). Bahkan ada di perusahaan
yang kecil penanganan suratnya dilakukan oleh resepsionis juga. Kegiatannya mulai dari
menerima sampai penyimpanan arsip, Karena tempat mereka memang ada di pintu masuk
suatu kantor, maka apabila ada surat yang masuk, haik yang diantar oleh petugas pos maupun
oleh seorang kurir, merekalah yang sering kali menerima surat.
Tugas penerima surat adalah:
1. mengumpulkan setiap surat yang masuk,
2. meneliti ketepatan alamat
3. menandatangani bukti pengiriman bahwa surat sudah diterima. Jangan sampai ada
surat yang salah alamat. jika alamat tidak tepat, maka surat itu harus dikembalikan
kepada petugas pos atau kurir. Tetapi jika sudah tepat maka surat itu harus diberikan
kepada petugas di bagian tata usaha atau bagian administrasi.
b) Penyortiran Surat
Setelah surat diterima dari resepsionis selanjutnya surat dipisahkan berdasarkan alamat yang
dituju. jika surat itu untuk perseorangan dan menyangkut masalah pribadi, maka surat dapat
diberikan langsung kepada alamat yang dituju, tetapi apabila surat itu merupakan surat dinas
karena menyangkut kepentingan perusahaan/organisasi, maka surat tersebut harus diproses
lebih lanjut.
c) Pencatatan Surat
Pencatatan dilakukan dengan menggunakan buku agenda. Petugas dapat membuka dan
membaca surat untuk mengetahui apakah surat tersebut merupakan surat dinas biasa, penting
atau rahasia. Untuk surat rahasia, petugas tidak diperbolehkan membaca surat, kecuali sudah
diizinkan oleh pimpinan. Pencatatan ini sangat penting dilakukan, karena dapat diketahui
volume surat masuk setiap hari, minggu, bulan, dan tahun. Juga memudahkan dalam
penyimpanan sehingga surat akan lebih mudah ditemukan. Setelah dicatat selanjutnya
petugas membubuhkan stempel agenda sebagai tanda bahwa surat sudah dicatat. Kemudian
petugas memberikan surat tersebut kepada pimpinan dengan melampirkan lembar disposisi
untuk mencatat instruksi pimpinan berkaitan dengan penanganan atau proses selanjutnya dari
surat tersebut.
d) Pengarahan Surat
Pengarahan surat adalah menentukan siapa saja yang selanjutnya akan memproses surat
berkaitan dengan permasalahan surat. Pengarahan surat dilakukan oleh pimpinan, karena
pimpinanlah yang akan bertanggungjawab terhadap penanganan surat tersebut. Pimpinan
dapat menuliskan instruksinya pada lembar disposisi, dan menuliskan siapa yang harus
memproses surat tersebut.
Lembar disposisi adalah lembar isian untuk mencatat instruksi dari pimpinan berkaitan
dengan proses tindak lanjut dari surat yang diterima dari pihak lain. Orang yang ditunjuk oleh
pimpinan untuk menindaklanjuti surat yang dimaksud akan menangani surat berdasarkan
instruksi pimpinan tersebut.
e) Penyampaian Surat
Jika pimpinan sudah menuliskan instruksinya di lemhar disposisi, maka surat tersebut berikut
lembar disposisinya diberikan kepada prang yang ditunjuk oleh pimpinan yang telah ditulis di
lembar disposisi. Jika prang yang dimaksud tersebut lebih dari satu, sebaiknya surat tersebut
diperbanyak sehingga setiap prang yang ditunjuk akan mendapatkan salinan suratnya. Saat
surat tersebut diberikan kepada prang yang telah ditunjuk, maka yang menerima harus
menandatangani bukti penerimaan di huku ekspedisi intern.
Buku ekspedisi ada dua macam, yaitu:
1. Buku ekspedisi intern adalah huku yang digunakan untuk mencatat
penyampaian/pengiriman, distribusi surat yang disampaikan di dalam lingkungan
organisasi/perusahaan sendiri.
2. Buku ekspedisi ekstern adalah buku yang digunakan untuk mencatat
penyampaian/pengiriman/distribusi surat kepada pihak lain di luar
organisasi/perusahaan.
Contoh:
f) Penyimpanan Surat
Jika surat sudah selesai diproses, maka surat asli harus diserahkan kepada bagian tata usaha
untuk disimpan dengan menggunakan sistem penyimpanan tertentu, seperti sistem abjad.
sistem subjek, sistem wilayah, sistem tanggal, atau sistem nomor.
2. Penanganan surat masuk sistem Kartu Kendali
1. Pengertian kartu kendali
Sistem kartu kendali adalah istilah lain yang sering dipakai untuk nama kearsipan pola baru.
Kartu kendali adalah Lembar isian yang digunakan untuk pencatatn surat
1. Ciri-ciri kartu kendali
1) Pada system kartu kendali perlu dilakukan pengelompokan surat antara lain surat
penting, surat rahasia dan surat biasa
2) Lembar kartu kendali terdiri atas 3 warna yaitu: Lembar 1 berwarna kuning, Lembar 2
berwarna hijau dan Lembar 3 berwarna merah
1. Keuntungan menggunakan kartu kendali
– Lebih efisien dibanding buku agenda
– Dapat membedakan sifat surat (penting,biasa,rahasia)
– Menghilangkan pencatatan berulang
– Mudah melacak lokasi surat yang diproses
– Memudahkan penyusunan arsip
– Memudahkan inventarisasi dan penilaian arsip
1. Identifikasi kategori surat penting, biasa dan rahasia
Kategori surat penting adalah sebagai berikut.
Jika surat tersebut hilang atau terlambat akan mengakibatkan kesulitan bagi instansi
yang bersangkutan, sebab tidak dapat diganti dengan surat tembusannya atau surat
lainnya.
Surat tersebut mempunyai proses lanjutan yang segera harus dilaksanakan.
Informasi yang terkandung dalam surat tersebut tidak terdapat dalam surat lain,
sehingga kalau informasi tidak diketahui oleh pimpinan atau unit pengolah tersebut
akan menimbulkan kesulitan.
Kategori surat biasa adalah sebagai berikut.
Kalau surat tersebut hilang atau terlambat tidak akan menimbulkan kesulitan bagi
instansi yang bersangkutan.
Surat tersebut tidak akan diproses selanjutnya.
Informasi yang terkandung dalam surat tersebut terdapat pula dalam surat lain.
Jika petugas penilai surat ragu-ragu menentukan surat penting atau surat biasa, maka
ditanyakan kepada atasannya, supaya tidak terdapat kesalahan dalam penilaian.