Anda di halaman 1dari 3

APA YANG DIMAKSUD GANGGUAN a.

factor predisposisi yang mendukung seseorang


ORIENTASI REALITA? menderita gangguan orientasi realita waham,
yakni :
 Biologis
 Psikologis
 Genetik
 Sosial budaya
b. factor presipitasi yang mencetus seorang klien
mengalami gangguan orientasi waham, di
antaranya :
 Stressor sosial budaya
 Faktor biokimia
Gangguan orientasi realitas adalah  Faktor psikologi
ketidakmampuan klien menilai dan
berespons pada realitas. Klien tidak dapat 2. Halusinasi
membedakan rangsangan internal dan
merupakan contoh lain dari gangguan orientasi
eksternal, tidak dapat membedakan lamunan
realita yang kami bahas. Halusinasi berbeda
dan kenyataan. Klien tidak mampu memberi
dengan ilusi, dimana klien mengalami persepsi
respons secara akurat, sehingga tampak
yang salah terhadap stimulus. Salah persepsi pada
perilaku yang sukar dimengerti dan mungkin
menakutkan. halusinasi terjadi tanpa adanya stimulus eksternal
Di Susun Oleh : yang terjadi, stimulus internal dipersepsikan
sebagai sesuatu yang nyata bagi pasien. Menurut
Nurrizqy Aulia H ( P1337420216132 ) Faktor Penyebab Gangguan
Stuart (2007)
Mei Kumala Wati ( P1337420216133 ) Orientasi Realita
Candra Setyo H ( P1337420216134 )
a. factor predisposisi
1. Waham  Faktor perkembangan
Waham merupakan salah satu contoh dari  Faktor sosiokultural
gangguan orientasi realita. Yang disebabkan  Faktor biokimia
oleh perubahan pada fungsi otak terutama  Faktor psikologis
fungsi kognitif dan isi piker yang meliputi  Faktor genetic
fungsi presepsi, fungsi emosi, fungsi motorik
dan fungsi social.
b. Faktor presipitasi yaitu stimulus yang Macam-macam gangguan orientasi realita
dipersepsikan oleh individu sebagai a. a. Waham Akibat gangguan
tantangan, ancaman atau tuntutan yang  Waham Primer
memerlukan energi ekstra untuk koping.  Waham Sekunder
Adanya rangsangan lingkungan yang jenis waham yakni :
orientasi realita
sering yaitu seperti partisipasi klien  Waham Kejar
dalam kelompok, terlalu diajak Akibat dari waham klien dapat mengalami
 Waham Somatik
komunikasi, objek yang ada dilingkungan kerusakan komunikasi verbal yang ditandai dengan
 Waham Kebesaran
suasana sepi/isolasi adalah sering pikiran tidak realistic, flight of ideas, kehilangan
 Waham Agama
sebagai pencetus terjadinya halusinasi asosiasi, pengulangan kata-kata yang didengar dan
 Waham Dosa
karena hal tersebut dapat meningkatkan
stres dan kecemasan yang merangsang  Waham Pengaruh kontak mata yang kurang. Akibat yang lain yang
tubuh mengeluarkan zat halusinogenik.  Waham Curiga ditimbulkannya adalah beresiko mencederai diri,
 Waham Nihilistik orang lain dan lingkungan. Sedangkan pada pasien
 dengan gangguan orientasi halusinasi dapat
b. Halusinasi berakibat adalah kehilangan kontrol dirinya. Dimana
 Halusinasi Pendengaran pasien mengalami panik dan perilakunya
 Halusinasi Penglihatan dikendalikan oleh halusinasinya. Dalam situasi ini
 Halusinasi Penciuman
pasien dapat melakukan bunuh diri (suicide),
 Halusinasi Pengecap
membunuh orang lain (homicide), bahkan
 Halusinasi Raba/Taktil
merusak lingkungan. Untuk memperkecil dampak
yang ditimbulkan, dibutuhkan
penanganan halusinasi yang tepat (Hawari 2009,
dikutip dari Chaery 2009)

Anda mungkin juga menyukai