1
Kondisi tersebut telah memberikan tantangan bagi wirausaha-wirausaha
koperasi (wirakop) dalam mengembangkan potensinya sehingga cita-cita koperasi
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat segera terealisir. Beberapa
kondisi telah diciptakan pemerintah guna merangsang wirakop-wirakop untuk
menunjukkan pengabdiannya pada bangsa dan Negara tercinta ini seperti pemberian
hak usaha dalam bidang tertentu oleh koperasi tertentu, kemudahan dalam
memperoleh bantuan modal, penciptaan iklim usaha yang lebih menggairahkan, dan
lain-lain.
2
anggota harus diutamakan agar anggota mau berpartisipasi aktif terhadap
koperasi. Karena itu wirakop bertugas meningkatkan pelayanan dengan jalan
menyediakan berbagai kebutuhan anggotanya.
e) Tujuan utama setiap wirakop adalah memenuhi kebutuhan nyata anggota
koperasi dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Tugas seorang wirakop
sebenarnya cukup berat karena banyak pihak yang berkepentingan di
lingkungan koperasi, seperti anggota, perusahaan koperasi, karyawan,
masyarakat di sekitarnya, dan lain-lain. Seorang wirakop terkadang
dihadapkan pada masalah konflik kepentingan di antara masing-masing
pihak.
f) Kewirausahaan dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota, menajer,
birokrat yang berperan dalam pembangunan koperasi dan katalis, yaitu orang
yang peduli terhadap pengembangan koperasi. Keempat jenis wirakop ini
tentunya mempunyai kebebasan bertindak dan insentif yang berbeda-beda
yang selanjutnya menentukan tingkat efektivitas yang berbeda-beda pula.
3
kita tidak dapat mengharapkan koperasi memperoleh competitive advantages dari
strategic aseet ini.
4
2) Manajer (wirakop) mempunyai informasi yang banyak tentang sumber daya,
tujuan, dan resiko yang dihadapi. Wirausaha dapat bertindak berdasarkan
informasi yang akurat mengenai sumber-sumber dan hasil akhir (tujuan),
serta setiap keputusan telah mempertimbangkan resiko.
3) Rendahnya tingkat ketidakpastian memungkinkan wirausaha (wirakop)
mampu memaksimumkan tujuan (misalnya memaksimumkan profit atau
pengembangan usaha para anggota koperasi).
b) Kewirakoperasian Arbitrase
Arbitrase di sini dimaksudkan sebagai keputusan yang diambil dari dua
kondisi yang berbeda dan keputusan itu memberikan peluang yang menguntungkan.
Tugas utama dari wirakop dalam hal ini mencari peluang yang menguntungkan dari
dua kondisi yang berbeda. Misalnya ketidak sesuaian permintaan dan penawaran
suatu pasar akan menciptakan peluang bagi seseorang (wirausaha) untuk membeli
dengan murah dan menjual dengan mahal. Oleh karena itu, guna memperoleh
keberhasilan dalam kondisi ini, wirakop harus mempunyai informasi yang banyak
tentang lingkungan dan pasar yang hendak dituju dan memanfaatkan informasi ini
untuk kemajuan koperasi.
c) Kewirakoperasian Inovatif
Inovatif berarti mencari, memanfaatkan dan menemukan sesuatu yang baru.
Wirakop yang inovatif berarti wirakop yang selalu tidak puas dengan kondisi yang
ada. Ia selalu berusaha mencari, menemukan dan memanfaatkan peluang yang
diperoleh. Ia sangat diperlukan terutama pada kondisi di mana perusahaan
(termasuk koperasi) mengalami stagnasi. Ia juga diperlukan oleh perusahaan atau
koperasi yang menghadapi masalah ketidakpastian yang serius dalam lingkungan
yang dinamis.
Kewirakoperasian inovatif biasanya tidak menimbulakan masalah, artinya
meskipun keuntungan yang diperoleh oleh innovator akan dikikis oleh para peniru,
namun pengurangan keuntungan ini akan menyebabkan innovator memperkenalkan
inovasi versi terbaru atau peluan gbaru, jadi kegiatan inovatif akan menghasilkan
dorongan tertentu bagi kegiatan inovatif baru.
5
Anggota sebagai pemilik koperasi dapat menjadi wirakop bila ia mampu
menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk pertumbuhan
koperasi. Tetapi kemungkinan ia sangat lemah mengingat kebanyakan
kemampuan anggota dalam inovasi masih sangat rendah, keterbatasan hak
bertindak karena setiap tindakan harus memperhatikan anggota lainnya dan
motivasi yang rendah. Anggota kopersi di Indonesia umumnya mempunyai
tingkat pendidikan yang rendah sehingga tingkat kemampuan dalam
menemukan sesuatu yang baru sangat terbatas. Disamping itu, kendatipun
anggota mempunyai kemampuan yang tinggi tetapi motivasi untuk berprestasi
di bidang koperasi akan menjadi sangat rendah sebab manfaat dari hasil
inovasi anggota yang dinikmati hanya sebagian kecil oleh anggota yang
bersangkutan dan sebagian besar dinikmati oeh anggota lainnya, anggota
potensial atau bahkan para pesaing koperasi. Dalam kondisi seperti
ini, anggota yang rasional akan memanfaatkan peluang tersebut untuk
kepentingan diri sendiri dengan jalan bekerja di luar koperasi.
b) Kewirakoperasian Manajer
Pada koperasi yang mengangkat manajer sebagai pelaksana dan penanggung
jawab kegiatan operasional, koperasi tentu sangat mengharapkan perubahan
yang memberikan keuntungan. Tetapi kendala yang dihadapi oleh manajer
adalah keterbatasan-kebebasan untuk bertindak. Keterbatasan ini karena
manajer disamping dibebani peningkatan pertumbuhan usaha koperasi tetap
juga dibebani peningkatan pelayanan terhadap anggotanya. Kedua hal tersebut
kadang terjadi kontradiksi. Bila manajer menginginkan meningkatkan
pertumbuhan koperasi, maka ia harus berorientasi ke pasar eksternal
(melayani kebutuhan non anggota) dan ini berarti mengurangi nilai pelayanan
terhadap anggotanya. Sebaliknya bila manajer menginginkan peningkatan
pelayanan terhadap anggota (misal dengan memberikan harga pelayanan yan
glebih rendah dibanding dengan harga pasar), maka ia tidak akan dapat
meningkatkan pertumbuhan koperasi. Dalam kondisi seperti ini, kendatipun
manajer mempunyai kemampuan dan motivasi yang tinggi untuk
mengembangkan organisasi koperasi, tetap saja ia menghadapi hambatan yang
besar yang harus dilewatinya.
c) Kewirakoperasian Birokrat
6
Birokrat adalah pihaknya secara tidak langsung berhubungan dengan
pengembangan gerakan koperasi. Setiap kegiatannya memang diharapkan
untuk memacu perkembangan koperasi. Tetapi untuk melaksanakannya, ia
terbelenggu oleh aturan-aturan yang telah ditetapkan dan setiap turut campur,
birokat tersebut dalam organisasi koperasi belum tentu sesuai dengan
keinginan anggota koperasi. Dengan demikian, kendatipun mempunyai
kemampuan dan kemauan yang tinggi dalam mengembangkan koperasi, tetap
saja kewirakoperasiannya terbatas.
d) Kewirakoperasian katalis
Katalis disini diartikan sebagai pihak yang berkompeten terhadap
pengembangan koperasi kendatipun ia tidak mempunyai hubungan langsung
dengan organisasi koperasi. Para katalis ini jelas mempunyai kemampuan yang
tinggi dan motivasi yang tinggi kendatipun insentif yang diterimanya kadang-
kadang kecil. Di samping itu ia juga mempunyai kebebasan bertindak karena
ia berada di luar organisasi koperasi dan tidak terikat oleh aturan-aturan
organisasi tersebut. Seorang katalis biasanya adalah seorang Altruis, yaitu
orang yang mementingkan kebutuhan orang lain. Dalam konteks ini, pada
dasarnya seorang katalislah yang mempunyai kemampuan dalam membantu
pertumbuhan gerakan koperasi.
7
Integrasi vertikal ini sangat dimungkinkan bagi koperasi karena para petani
anggota koperasi menguasai input / bahan baku untuk keperluan produksi
ditingkat atasnya.
Tugas kewirakoperasian dalam hal ini adalah meningkatkan efisiensi koperasi
melalui integrasi vertikal tersebut.
8
tidak sepenuhnya memperoleh keuntungan yang banyak tetapi juga
mempunyai misi social.
Tugas wirakop dalam hal ini menciptakan kerjasama rentenir. Tugas wirakop
dalam hal ini menciptakan kerjasama rentenir. Tugas wirakop dalam hal ini
menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan diantara pelaku dalam
interlinkage market tersebut.
9
Inovasi pada koperasi sangat dimungkinkan mengingat banyak yang
berkompeten terhadap pertumbuhan koperasi. Tugas wirakop dalam hal ini
menciptakan inovasi-inovasi baru yang menguntungkan bagi koperasi dan
anggotanya. Inovasi-inovasi yang berasal dari anggota atau manajer sangat
diperlukan oleh koperasi terutama pada saat koperasi mengalami stagnasi.
Untuk membangkitkan kembali koperasi dari kelesuan diperlukan wirakop-
wirakop yang altruistis dan andal. Dikatakan altruistis karena seorang wirakop
harus lebih memilih mementingkan kepentingan orang lain disbanding dirinya.
Sedangkan wirakop yang andal sangat diperlukan karena koperasi mempunyai
dua misi seperti yang dikemukakan di atas.
g. Pengembangan Manfaat Partisipasi
Keunggulan koperasi dapat diperoleh melalui partisipasi baik partisipasi
kontributif dalam penyerahan keuangan dan pengembalian keputusan, maupun
partisipasi intensif dalam hal pemanfaatan pelayanan koperasi. Tentu saja bila
partipasi intensif mengalami peningkatan, partisipasi kontributif dalam hal
penyerahan keuangan juga akan meningkat.
Tugas wirakop dalam hal ini adalah meningkatkan partisipasi intensif para
anggota koperasi dengan jalan menyediakan pelayanan yang dibutuhkan
anggotanya.
h. Menciptakan Economies of Scale
Economies of Scale adalah penghematan pada koperasi yang ditimbulkan oleh
penambahan kapasitas produksi. Penghematan tersebut sangat dimungkinkan
karena penambahan anggota berarti bertambahnya kapasitas produksi di
koperasi, kebutuhan bahan baku bertambah, dan koperasi dapat membeli
bahan dalam jumlah besar. Pembelian dalam jumlah besar akan menurunkan
harga per unit bahan, sehingga biaya per unit output pada akhirnya dapat
ditekan.
Tugas wirakop adalah menciptakan economies of scale dan mengendalikan
produksi pada tingkat produksi yang optimal. Produksi dicapai pada saat
koperasi berproduksi dengan biaya rata-rata jangka panjang yang paling
rendah.
10
a. Inovasi harus mempunyai tujuan dan sistematis yang dimulai dengan
menganalisis peluang. Semua sumber peluang inovatif harus dianalisis
dan di telaah dengan sistematis,tidak cukup hanya memperhatikan saja.
Pencahariannya harus di organisir dan harus dikerjakan dengan cara-cara
yang lazim dan sistematis.
b. Inovasi bersifat konseptual dan perseptual. Oleh karena itu, inovator harus
pergi keluar untuk melihat-ihat, bertanya dan mendengarkan, misalnya
memperhatikan para pelanggan atau para pemakai dan kemudian
mempelajari harapan mereka, nilai-nilai dan kebutuhannya.
c. Agar efektif, sebuah inovasi harus sederhana dan harus difokuskan. Jika
tidak sederhana inovasi tidak akan berjalan. Segala sesuatu yang baru
akan menyebabkan kesulitan, kalau terlalu rumit maka tidak akan dapat
diatur dan diperbaiki.
d. Inovasi yang efektif harus dimulai dari kecil, tidak perlu muluk-muluk
dan cobalah melakukan sesuatu yang khas.
e. Inovasi yang berhasil harus mengarah pada kepemimpinan, artinya semua
strategi yang mengarah pada pemanfaatan sebuah inovasi, harus
memperoleh kepemimpinan dalam lingkungan tertentu. Jika tidak, maka
semua strategi itu hanya akan menciptakan peluang bagi persaingan
belaka.
f. Jangan berlagak pintar, inovasi harus ditangani oleh manusia
biasa. Bagaimanapun ketidakmampuan merupakan satu-satunya faktor
yang sangat menguntungkan. Sesuatu yang menganggap terlalu pintar,
apakah dalam rancangan atau pelaksanaan, hampir pasti akan menemui
kegagalan.
g. Jangan mencoba mengerjakan terlalu banyak perkerjaan sekaligus. Inovasi
yang menyimpang dari intinya akan cenderung buyar. Ia akan tetap
tinggal gagasan dan tak akan menjadi inovasi.
h. Jangan coba-coba melakukan inovasi bagi masa depan. Lakukan inovasi
masa sekarang sebab dimasa yang akan datang kita akan menemui
peluang-peluang yang baru yang lebih baik dari pada sekarang.
i. Harus diingat bahwa inovasi adalah karya. Inovasi menghendaki
pengetahuan dan kepintaran, bakat, kelihaian, kepekaan, ketekunan, dan
keuletan.
11
j. Agar berhasil, seorang inovator harus membina kekuatannya, inovasi yang
berhasil harus melihat peluang dalan jajaran yang luas. Tetapi dalam
inovasi akan lebih penting membina kekuatan mengingat risiko yang
dihasilkannya adalah untuk kemampuan dan prestasi.
k. Harus diingat, inovasi adalah dampak dalam perkonomian dan
masyarakat. Oleh karena itu, inovasi harus senantiasa dekat dengan pasar,
tertuju kepasar dan harus benar-benar digerakkan oleh pasar.
DAFTAR PUSTAKA
12