PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
Kelompok 7B
Gendis Isnain Nurrohmah G41151056
Ludfiana Wulandari G41150654
Gita Putri Febriyanti G41150900
Arasy Majidah G41151122
Wildan Juwie Wiarta G41150967
1
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI UNIT PENDAFTARAN
PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT
BALADHIKA HUSADA JEMBER
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
Kelompok 7B
Gendis Isnain Nurrohmah G41151056
Ludfiana Wulandari G41150654
Gita Putri Febriyanti G41150900
Arasy Majidah G41151122
Wildan Juwie Wiarta G41150967
2
DAFTAR ISI
5
BAB I. PENDAHULUAN
6
pendaftaran yang dijelaskan oleh petugas rekam medis terdapat beberapa item
yang tidak tersedia di dalamnya, sehingga perlu di benahi untuk mendapat
informasi yang lebih lengkap. Kurangnya item pada sistem informasi bagian
pendaftaran, juga petugas rekam medis mengeluhkan dengan adanya cara
pendaftaran yang manual, bahwa petugas admin kesulitandalam proses
pengolahan data dengan menggunakan cara konvensional.Petugas dalam
pencatatan data pasien membutuhkan waktu yang lama dan menyebabkan tidak
efektif dan efisiennya dalam pelayanan rekam medis.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti akan mengambil judul
“Pengembangan Sistem Informasi Unit Pendaftaran Pasien Rawat Inap di Rumah
Sakit Baladhika Husada Jember”.
7
b. Melakukan pengembangan sistem informasi pendaftaran rawat inap di
Rumah Sakit Baladhika Husada Jemberdengan melakukan analisis, desain,
pengkodean dan pengujian sistem sesuai dengan metode waterfall.
8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
9
Penulis mengangkat tema penelitian tersebut dikarenakan inventarisasi peralatan
dan bahan masih dilakukan secara manual oleh teknisi, kasubbab, dan kalab
dengan cara mencatat pada buku besar inventarisasi peralatan dan buku besar
inventarisasi bahan pada laboratorium di jurusan teknik elektro. Berdasarkan
pencatatan secara manual tersebut mengakibatkan sulitnya mendeteksi peralatan-
peralatan laboratorium yang rusak, hilang berpindah dari satu laboratorium ke
laboratorium yang lain dan bahan habis yang digunakan dalam proses belajar
mengajar, serta kalab cenderung kesulitan menginventarisasi peralatan yang ada.
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rancang bangun sistem informasi
inventarisasi peralatan dan bahan laboratorium berbasis web di Jurusan Teknik
Elektro Unesa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode FAST
(Framework for Application of Systems Thinking). Hasil penelitian ini berupa
software sistem informasi inventarisasi peralatan dan bahan laboratorium berbasis
web di Jurusan Teknik Elektro Unesa.
Noersela Diah
No. Materi Ella Helmi Israel Gendis Isnain N, dkk.
Ratna Walupi
Rancang Bangun
Sistem Informasi Rancang Bangun
Pengelolaan Sistem Informasi
Keuangan Inventarisasi
Pengembangan Sistem
Daerah, Studi Peralatan dan
Informasi Pendaftaran
Kasus: SKPD Bahan
1 Judul Pasien Rawat Inap di
Dinas Energi dan Laboratorium
Rumah Sakit DKT
Sumber Daya Berbasis Web,
Jember
Mineral Studi Kasus :
Kabupaten Jurusan Teknik
Kepulauan Elektro UNESA
Sangihe
10
2 Tahun 2012 2015 2018
SKPD Dinas
Energi dan
Sumber Daya
Jurusan Teknik
4 Lokasi Mineral RS DKT Jember
Elektro UNESA
Kabupaten
Kepulauan
Sangihe
Perbedaan mendasar dari tiga judul di atas yaitu pada lokasi penelitian dan
ruang lingkup. Kelebihan pada penelitian ini adalah Sistem Informasi Pendaftaran
Pasien Rawat Inap yang dihasilkan memiliki pembagian hak akses login. Adanya,
penambahan item untuk menyempurnakan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien
Rawat Inap di Rumah Sakit Baladhika Husada Jember. Peracangan Sistem
Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Inap menggantikan sistem pendaftaran rawat
inap manual yang sudah ada, dikarenakan untuk mengurangi beban petugas dalam
bekerja sehingga tidak bekerja dua kali.
11
masyarakat, pemulasaran jenazah, laudry, dan ambulance, pemeliharaan sarana
rumah sakit serta pengolahan limbah.
12
Tabel 2.2Alur Pelayanan Pasien di Unit Rawat Jalan
Pasien datang
Pelayanan Kedokteran
RS Lain
Sarana Kesehatan lain
Pasien baru yang datang di bagian loket pendaftaran dan diterima oleh
petugas loketpendaftaran.Petugas menanyakan apakah pasien tersebut merupakan
pasien baru (pasien yang baru pertama kali berkunjung, tidak membawa kartu
berobat dan kehilangan kartu) atau pasien lama, jika pasien tersebut adalah pasien
baru, maka petugas akan mendaftar kan pasien, atau petugas dapat meminta
pasien untuk mengisi sendiri formulir pendaftaran. Apabila telah selesai
didaftarkan maka petugas akan mencetak KIB dan KIUP.KIB akan diberikan pada
pasien. Kemudian petugas akan membawa formulir rekam medis pasien kepoli
atau unit pelayanan yang dituju. Apabila pasien lama datang ke bagian
pendaftaran maka petugas akan meminta pasien menunjukkan KIB pada
petugas.Petugas akan mendaftarkan pasien sesuai dengan pelayanan yang akan
dituju dengan mewawancarai pasien tersebut.Petugas membuat tracer berdasarkan
KIB pasien.Petugas mengambil berkas rekam medis pasien ke filling sesuai
13
dengan tracer tersebut.Kemudian petugas akan menunggu berkas RM pasien
terkumpul, sehingga petugas akan mendistribusikan semua berkas rekam medis
pasien ke poliklinik yang dituju.
Pasien yang datang ke poli rawat jalan melakukan pelayanan kedokteran
yang terbagi atas asuhan kedokteran dan pendampingan pasien. Asuhan
kedokteran terdiri dari pengkajian diagnosa, perencanaan, intervensi, evaluasi,
dokumentasi dan dalam pendampingan pasien terdiri dari pemeriksaan dan
tindakan medis, kemudian dilakukan tindak lanjut intervensi kolaborasi yang
terdiri dari pelayanan medis spesialis, penunjang medis dan farmasi. Pada
pelayanan tersebut yang telah dijelaskan maka pasien akan ditentukan ke
pelayanan medis spesialis atau pelayanan medis kedokteran, atau pasien tersebut
akan menuju rawat inap ataupun dirujuk ke rumah sakit lain. Pasien
diperbolehkan pulang bila kondisi pasien tidak memerlukan tindakan lanjut.
Pasien
Triage Visual
True Emergency
POLI 24 JAM False Emergency
Triage
Tindakan Resusitasi
Stabilisasi
Ruang
Ruang observasi OK ICU
rawat
14
Pasien yang datang ke gawat darurat akan dilihat berdasarkan kegawat
daruratnya, apabila pasien tidak dalam keadaan gawat darurat maka akan
dialihkan ke poli 24 jam, sedangkan jika termasuk dalam pasien keadaan darurat
akan dilakukan pengelompokan kembali berdasarkan emergency atau darurat
(pertolongan segera) dan urgent atau gawat darurat(ada ancaman kematian).
Pasien yang termasuk emergency atau gawat darurat akan diberikan tindakan
pertolongan yang kemudian dipindahkan keruang observasi, jika pasien
dinyatakan sembuh maka diperbolehkan pulang, namun apabila pasien perlu
perawatan lain maka akan di alihkan ke rawat inap, setelah pasien dinyatakan
sembuh maka pasien diperbolehkan untuk pulang. Pasien yang termasuk dalam
kategori urgent atau gawat darurat (ada ancaman kematian) maka akan dilakukan
tindakan untuk menghidupkan kembali kesadaran seseorang yang tampaknya mati
sebagai akibat berhentinya fungsi jantung dan paru, yang berorientasi pada otak,
kemudian akan dialihkan keruang rawat inap atau operasi kemudian ICU, atau
dari ruang ICU ke ruang operasi yang kemudian ke rawat inap untuk pemulihan
pasien. Setelah dinyatakan sembuh, maka pasien akan diperbolehkan untuk
pulang.
15
Tabel 2.4 Alur Pelayanan Pasien di Unit Rawat Inap
Askep Kolaborasi
Askep mandiri
1. Medis
Pengkajian
Terapi
Diagnosa Keperawatan
Tindakan medis
Perencanaan
2. Penunjang Medis
Intervensi
Radiologi
Evaluasi
Laboratorium
Dokumentasi
Rehabilitasi Medis
Tindak lanjut
18
c. Sebagai bukti tertulis maupun terekam atas segala tindakan pelayanan,
pengobatan dan pengembangan penyakit selama pasien berkunjung
atau dirawat di rumah sakit.
d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa,penelitiandan evaluasi
terhadap kualitas pelayanan yang telah di berikan kepada pasien.
e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien rumah sakit maupun
dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
f. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna keperluan
penelitian dan pendidikan.
g. Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan
medis yang di terima oleh pasien.
h. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikanserta sebagai
bahan pertanggung jawaban dan laporan.
Menurut Kemenkes RI (2008) isi dari rekam medis untuk pasien
rawat inap dan perawatan satu hari sekurang-kurangnya memuat :
a. Identitas pasien;
b. Tanggal dan waktu;
c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit;
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
e. Diagnosis;
f. Rencana penatalaksanaan;
g. Pengobatan dan/atau tindakan;
h. Persetujuan tindakan bila diperlukan;
i. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan;
j. Ringkasan pilang (discharge summary);
k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan;
l. Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu;
m. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik.
19
2.5 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
2.5.1 Definisi Sistem
Sistem dapat diartikan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Mempelajari suatu sistem itu akan
lebih mengena apabila mengetahui terlebih dahulu apakah suatu sistem itu (Gerald,
1981). Sistem adalah kumpulan dari komponen yang saling berhubungan atau
dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu
(Jogiyanto, 2009).
21
Pengelolaan dan pengolahan informasi berbasis sistem informasi
manajemen diperlukan karena :
1. Perlunya informasi untuk memperoleh kepastian dalam mengambil
keputusan.
2. Keputusan yang diambil harus cepat, akurat, dan dapat dipercaya.
3. Penentuan kebijakan yang bersifat strategis memerlukan pengelolaan data
yang sistematis (Rustiyanto, 2011).
22
2.7 Pengembangan Sistem
Menurut Whitten (2004) bahwa terdapat 5 fase analisis sistem dalam metode
FAST . Adapun fase-fase tersebut adalah sebagai berikut :
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang akan diteliti tingkat
feasibility dan ruang lingkup proyek yaitu dengan menggunakan kerangka
PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service).
Hal ini dilakukan untuk menemukan inti dari masalah-masalah yang ada
(problems), kesempatan untuk meningkatkan kinerja organisasi (opportunity), dan
kebutuhan-kebutuhan baru yang dibebankan oleh pihak manajemen atau
pemerintah (directives).
Pada tahap ini akan diteliti masalah-masalah yang muncul pada sistem yang
ada sebelumnya. Dalam hal ini yang dihasilkan dari tahapan preliminary
investigation adalah kunci utamanya. Hasil dari tahapan ini adalah peningkatan
performa sistem yang akan memberikan keuntungan dari segi bisnis perusahaan.
Hasil lain dari tahapan ini adalah sebuah laporan yang menerangkan tentang
problems, causes, effects, dan solution benefits.
Pada tahap ini akan akan dipertimbangkan beberapa kandidat dari perangkat
lunak dan keras yang nantinya akan dipilih dan dipakai dalam implementasi
sistem sebagai solusi atas problems dan requirements yang sudah didefinisikan
pada tahapan-tahapan sebelumnya.
Sejarah UML sendiri terbagi dalam dua fase yaitu sebelum dan sesudah
munculnya UML. Dalam fase sebelum, UML sebenarnya sudah mulai
diperkenalkan sejak tahun 1990an namun notasi yang dikembangkan oleh para
ahli analisis dan desain berbeda-beda, sehingga dapat dikatakan belum memiliki
standarisasi. Fase kedua; dilandasi dengan pemikiran untuk mempersatukan
metode tersebut dan dimotori oleh Object Management Group (OMG) maka
pengembangan UML dimulai pada akhir tahun 1994 ketika Grady Booch dengan
metode OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh dengan metode OMT
(Object Modelling Technique) mereka ini bekerja pada Rasional
SoftwareCorporation dan Ivar Jacobson dengan metode OOSE (Object-Oriented
Software Engineering) yang bekerja pada perusahaan ObjectoryRasional.
24
Sebagai pencetus metode-metode tersebut mereka bertiga berinisiatif
untuk menciptakan bahasa pemodelan terpadu sehingga pada tahun 1996 mereka
berhasil merilis UML versi 0.9 dan 0.91 melalui Request for Proposal (RFP) yang
dikeluarkan oleh OMG (Braun, et.al. 2001). Kemudian pada Januari 1997 IBM,
ObjecTime, Platinum Technology, Ptech, Taskon, Reich Technologies dan
Softeamjuga menanggapi Request for Proposal (RFP) yang dikeluarkan oleh
OMG tersebut dan menyatakan kesediaan untuk bergabung. Perusahaan
perusahaan ini menyumbangkan ide-ide mereka dan bersama para mitra
menghasilkan UML revisi 1.1.Fokus dari UML versi rilis 1.1 ini adalah untuk
meningkatkan kejelasan UML Semantik versi rilis 1.0. Hingga saat ini UML versi
terbaru adalah versi 2.0.
25
d. Memberikan dasar formal untuk pemahaman bahasa pemodelan.
e. Mendorong pertumbuhan pasar terhadap penggunaan alat desain sistem
yang berorientasi objek (OO).
f. Mendukung konsep pembangunan tingkat yang lebih tinggi seperti
kolaborasi, kerangka, pola dan komponen terhadap suatu sistem.
g. Memiliki integrasi praktik terbaik.
Simbol Deskripsi
Use case Fungsionalitas yang disediakan sistem ebagai
unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit
nama use case
atau aktor, biasanya dinyatakan dengan
menggunakan kata kerja di awal frase
namause case.
Aktor / actor Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang akan
namaactor dibuat di luar sistem informasi yang akan
dibuat itu sendiri, jadi walaupun symbol
dinyatakan menggunakan kata benda di awal
frase nama actor.
Asosiasi /association Komunikasi antara aktor dan use case yang
berpatisipasi pada use case atau use
casememiliki interaksi dengan aktor.
Ekstensi / extend Relasi use case tambahan ke sebbuah use case
dimana use case yang ditambahkan dapat
<<extend>> berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan
itu; mirip dengan prinsip inheritance pada
pemrograman berorientasi objek; biasanya use
case tambahan memliki nama depan yang sama
dengan use case yangditambahkan.
Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-
26
Generalisasi / generalization khusus) antara dua buah use case dimana
fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih
umum dari lainnya.
Menggunakan / include / uses Relasi use case tambahan ke sebuah use
caseyang ditambahkan memerlukan use case
<<include>>
iniuntuk menjalankan fungsinya atau sebagai
«uses» syarat dijalankan use case ini. Ada dua sudut
pandang yang cukup besar mengenai include di
use case:
a. Include berarti use case yang
ditambahkan akan selalu dipanggil saat use
case tambahan dijalankan.
b. Include berati use case yang tambahan
akan selalu melakukan pengecekan apakah
usecase yang ditambahkan telah dijalankan
sebelum use case tambahan dijalankan.
Kedua interpretasi di atas dapat dianut
salah satu atau keduanya tergantung pada
pertimbangan dan interpretasi yang dibutuhkan.
Sumber: Rekayasa Perangkat Lunak (Rosa A. S dan M. Shalahuddin).
27
2.7.3 ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD atauEntity Relationship Diagrammerupakan pemodelan awal basis
data yang paling banyak digunakan. ERD dikembangkan berdasrkan teori
himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan struktur
data dan hubungan antar data. Berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan
pada ERD dengan notasi Chen :
Tabel 2.6 Simbol ERD
Notasi Deskripsi
Entitas : merupakan data inti yang akan disimpan,
benda yang memiliki data dan harus disimpan
datanya agar dapat diakses oleh komputer,
penamaan entitasnya biasanya lebih ke data benda
dan belum merupakan nama tabel.
Atribut : field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas
28
Atribut kunci primer : field atau kolom data yang
butuh disimpan dalam satu entitas dan digunakan
Nama_Kunci
sebagai kunci sukses record diinginkan, biasanya
berupa : id, kunci primer dapat lebih dari satu
kolom, asalkan dalam kombinasi dari beberapa
kolom dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada
yang sama).
Atribut multivalue: field atau kolom data yang
Nama atribut butuh disimpan dalam suatu entitas yang
memiliki nilai lebih dari satu
Relasi: penghubung antar entitas dan biasanya
diawali dengan kata kerja.
Sumber : Rosa A.S & M. Salahudin, 2013
2.7.4 Database
Database adalah kumpulan data yang didalamnya terdapat tabel dan
mengacu pada bentuk data relasi yang terdiri dari baris (row/record) dan kolom
(column/field).
Dimana kumpulan file-file mempunyai kaitan antara satu file dengan file
lainnya sehingga dapat membentuk satu banguanan data untuk menginformasikan
suatu instansi, perusahaan dalam batasan tertentu. Penyusunan database dapat
digunakan untuk mengatasi masalah seperti : redudansi data, kesulitan
pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, banyak pemakai, masalah
keamanan, masalah kesatuan,dan kebebasan data (Supardi, 2015).
2.7.5 Web Server
Web server merpakan sebuah perangkat lunak dalam server yang berfungsi
menerima permintaan (request) berupa halaman web melalui HTTP atau HTTPS
dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirim kembali (response)
hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen
HTML.
29
2.7.6 PHP
PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai sistem
operasi seperti : Linux, Unix, macintosh, dan windows. PHP dapat dijalankan
secara runtime melalui console serta dapat menjalanan perintah-perintah sistem..
Dimana PHP merupakan sebuah bahasa pemrograman yang dirancang untuk
membangun aplikasi berbasis web. Kelebihan dari PHP yaitu cepat, bebas, mudah
dipelajari, multi platform, aman (Anhar, 2010:3).
Menurut Yuniar (2015) PHP terdapat 3 tipe jenis data :
a. Tipe data integer (bilangan bulat) merupakan sebuah tipe data yang
berbentuk angka dan tidak memakai tanda titik desimal.
b. Tipe data double (bilangan pecahan) merupakan sebuah tipe data dengan
menggunakan tanda titik desimal.
c. Tipe data string (teks) adalah sebuah tipe data yang diapit antara tanda
petik tunggal (‘ ’) dan tanda petik ganda (“ ”).
2.7.7 XAMPP
XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya
sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemrograman
PHP(Februariyanti & Zuliarso, 2012.
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sisttem
informasi, merupakan komplikasi dari banyak program. Fungsi dari XAMPP
adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang berdiri dari program
Apache HTTP server, MySQL database dan penerjemah bahasa yang ditulis
dengan bahasa pemrograman PHPdan Pearl(Permatasari & Nurgiyatna, 2014).
2.8 Pengumpulan Data
Menurut Djaelani (2013) berikut ini beberapa metode pengumpuan data :
a. Observasi adalah metode yang dilakukan dengan cara mengamati
perilaku, kejadian atau kegiatan orang atau sekelompokorang diteliti,
kemudian mencatat hasil pengamatan tersebut untuk mengetahui apa
yang sebenarnya terjadi.
30
b. Study Literatur adalah metode yang dilakukan melalui buku-buku di
perpustakaan dan contoh-contoh penunjang terhadap laporan ini.
c. Interviewadalah metode menggunakan wawancara tidak terstruktur
karena hanya melalui pembicaraan atau percakapan dua arah antara
peneliti dengan petugas yang bertugas di bagian rekam medis.
d. Wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan antara
pewawancara dengan yang diwawancarai.
e. Dokumentasi merupakan fakta dan data yang tersimpan dalam berbagai
bahan yang berbentuk dokumentasi.
= Diteliti
= Tidak
Diteliti
31
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.3.1 Alat
a. Perangkat Keras (Hardware):
1) CPU (Intel Pentium 3 atau yang terbaru)
2) Layar Monitor VGA
3) Piranti Input (mouse dan keyboard)
4) PrinterPerangkat Lunak (Software)
b. Perangkat Lunak (Software):
1) Microsoft visio 2003 sebagai pembuatan Flowchart, dan Entity
Relationship Diagram (ERD)
32
2) Sybase PowerDesigner 16 sebagai pembuatan Context Diagram (CD),
dan Data Flow Diagram (DFD)
3) Microsoft word 2016 sebagai pengolah data
4) Microsoft Visual Foxpro 9.0.
5) MySQL sebagai database
3.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah data pasien
rawat inap, meliputi tanggal lahir, nomor identitas, diagnosa, agama, ruangan,
kelas, dokter dan sistem bayar.
3.5.1 Wawancara
Melakukan tanya jawab dengan narasumber mengenai segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam penelitian, narasumber yang dimaksud adalah pegawai rawat
inap di Rumah Sakir Baladhika Husada Jember. Pertanyaan yang diajukan
merupakan informasi mengenai kebutuhan sistem informasi rawat inap.
33
Pengumpulan informasi tersebut dilakukan secara lengkap berdasarkan lembar
wawancara yang telah disediakan untuk meminimalisir terjadinya komplain saat
sistem telah selesai dibuat.
3.5.2 Observasi
Pengumpulan informasi yang dilaksanakan dengan observasi langsung ke
Rumah Sakit Baladhika Husada Jember, kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui
kebutuhan-kebutuhan sebagai penunjang dalam perancangan sistem informasi
rawat inap.
3.5.3 Brainstorming
Melaksanakan diskusi bersama dengan responden yaitu petugas rekam
medis rawat inap di Rumah Sakit Baladhika Husada Jember mengenai kebutuhan
pengguna terhadap aplikasi yang akan dibuat. Serta bagaimana interface dari
aplikasi yang akan digunakan di rawat inap tersebut. Pada pelaksanaan
brainstorming, peneliti akan menjelaskan interface yang telah dibuat, seperti
menu – menu dalam aplikasi tersebut. Sehingga hasil akhir dari aplikasi dapat
diterima dan sesuai dengan kebutuhan dari pengguna.
34
informasi tentang kebutuhan user terhadap aplikasi yang akan dibuat untuk
menghindari pengulangan tahap penelitian, sehingga dalam pengumpulkan
informasi tersebut harus dilakukan secara lengkap.
N Metode
o Variabel Definisi Pengumpula
n Data
1 Data Pasien Merupakan data sosial pasien rawat inap yang Observasi
diperoleh dari berkas rekam medis atau buku dan
catatan yang ditulis oleh petugas, yang terdiri Wawancara
dari :
a. No. RM
b. Tanggal masuk
c. Jam
d. Nama pasien
e. Umur
f. Jenis kelamin
g. Agama
35
h. Kelas
i. NRP/NIP/No. Bpjs
j. Kesatuan
k. Alamat pasien
l. Diagnosa
m. Dokter
n. Ruang/Kelas
o. Keterangan
2 Data Merupakan data yang didapat dari kunjungan Observasi
Kunjungan akhir pasien masuk di poli rawat inap. Terdiri dan
atas : Wawancara
a. No. RM
b. Nama pasien
c. Tanggal kunjungan pasien
3 Data Admin Merupakan data yang diperoleh dengan Observasi
melakukan waancara terhadap petugas yang dan
ada di poli rawat inap, yang meliputi : Wawancara
a. Id Admin
b. Nama Admin
4 Analisis dan Mengumpulkan informasi mengenai Wawancara
definisi kebutuhan terhadap sistem informasi rawat dan
persyaratan inap yang sesuai dengan kebutuhan user Brainstormin
g
5 Perancangan Memodelkan atau menggambarkan sistem Studi Literatur
sistem dan yang akan dibuat beserta alur – alur yang
perangkat dikerjakan kedalam bentuk :
lunak a. Flowchart
b. Data Flow Diagram
c. Entity Relationship Diagram
Desain yang dibuat sesuai dengan analisis
36
dan definisi persyaratan yang telah didapat
6 Implementa Pada tahap ini dilakukan pengkodean Studi Literatur
si dan program dengan menggunakan Microsoft
pengujian Visual Foxpro 9.0 dan database MySQL
unit
8 Login Merupakan proses untuk masuk dalam
aplikasi dengan menggunakan username dan
password
9 Entry Data Merupakan proses mengentry data yang Observasi
dibutuhkan oleh sistem informasi rawat inap dan
yang terdiri dari: Wawancara
a. Input data pasien
b. Input data admin
c. Input data kunjungan
10 Status Merupakan halaman yang menampilkan Studi Literatur
Kunjungan daftar status kunjungan pasien yang berisi
a. Nomor rekam medis
b. Nama pasien
c. Tanggal berkunjung
d. Tanggal kunjungan selanjutnya
e. Status kunjungan
f. Lain lain apa aja ya
11 Laporan Merupakan halaman yang menampilkan dan Studi Literatur
mencetak laporan di poli rawat inap pada hari
kunjungan yang ditentukan
12 Logout Merupakan proses untuk keluar dari sistem
informasi rawat inap
37
3.8 Tahapan Penelitian
Studi Pustaka Identifikasi Masalah Studi Literatur
Merumuskan Masalah
1. Wawancara
2. Observasi
3. Brainstorming
38
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian
e. Studi Pustaka
Kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dan pustaka yang
dapat dijadikan pendukung dalam penelitian ini.
f. Studi Lapang
Melakukan pengamatan terhadap objek yang akan diteliti dengan
mengumpulkan data – data yang diperlukan dalam penelitian. Objek dalam
penelitian adalah narasumber.
39
g. Analisis dan definisi Persyaratan
Tahap ini merupakan tahap untuk pengumpulan kebutuhan secara lengkap
yang kemudian dianalisis dan selanjutnya didefinisikan menjadi kebutuhan
apa saja yang akan dibutuhkan dalam membangun suatu sistem informasi
rawat inap. Pengumpulan data kebutuhan sistem dilakukan melalui
wawancara kepada petugas dan perawat di poli rawat inap RS Baladhika
Husada Jember. Setiap masalah yang akan didefinisikan nantinya mampu
diatasi dengan sebaik mungkin
h. Perancangan sistem dan perangkat lunak
Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang harusnya
dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Desain dikerjakan setelah
kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap. Pada proses ini akan
dilakukan pembuatan desain yang akan digunakan meliputi : Flowchart,
Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD) .
Desain dibuat dengan memperhatikan kenyamanan serta keefektifan
antarmuka agar mudah untuk digunakan oleh pengguna.
i. Implementasi dan pengujian unit
Pada tahap ini dilakukan pengkodean program yang merupakan
implementasi dari desain sistem yang dibuat dengan Microsoft Visual
Foxpro 9.0 sebagai perantara dan pembuatan database MySQL sebagai
basis data. Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan untuk desain database,
desain interface, dan koneksi antara setiap form dan database yang telah
dibuat. Pengkodean disini berperan dalam jalannya sistem informasi yang
akan diterapkan.
j. Integrasi dan pengujian sistem
Pada tahap ini dilakukan uji coba terhadap aplikasi yang sudah dibuat. Hal
yang paling utama adalah memastikan aplikasi dan database berjalan dengan
baik. Selain itu juga harus memastikan nantinya tidak ada kendala, maka
dari itu pengecekan dan penyempurnaan penting untuk aplikasi ini.
40
k. Hasil dan Pembahasan
Merupakan hasil dari proses yang dilakukan selama penelitian serta
penjelasan secara spesifik terhadap proses yang dilakukan.
l. Kesimpulan dan Saran
Langkah terakhir adalah membuat kesimpulan dan saran dari hasil yang
diperoleh penelitian ini.
41
DAFTAR PUSTAKA
42