Anda di halaman 1dari 42

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI UNIT PENDAFTARAN

PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT


BALADHIKA HUSADA JEMBER

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun Oleh:
Kelompok 7B
Gendis Isnain Nurrohmah G41151056
Ludfiana Wulandari G41150654
Gita Putri Febriyanti G41150900
Arasy Majidah G41151122
Wildan Juwie Wiarta G41150967

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI D-IV REKAM MEDIK
2018

1
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI UNIT PENDAFTARAN
PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT
BALADHIKA HUSADA JEMBER

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun Oleh:
Kelompok 7B
Gendis Isnain Nurrohmah G41151056
Ludfiana Wulandari G41150654
Gita Putri Febriyanti G41150900
Arasy Majidah G41151122
Wildan Juwie Wiarta G41150967

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI D-IV REKAM MEDIK
2018

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… ii


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………. . 2
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………… 2
1.3.1 Tujuan Umum……………………………………………………. 2
1.3.2 Tujuan Khusus………………………………………………….... 2
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………….. 3
1.4.1 Bagi Rumah Sakit……………………………………………….... 3
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan…………………………………………. 3
1.4.3 Bagi Peneliti……………………………………………………… 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu………………………………………………….. 4
2.2 State Of The Art……………………………………………………….. . 5
2.3 Rumah Sakit…………………………………………………………… 6
2.3.1 Definisi Rumah Sakit…………………………………………….. 6
2.3.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit………………………………….. 6
2.3.3 Pelayanan di Rumah Sakit………………………………………. . 6
2.4 Rekam Medis………………………………………………………..... 11
2.4.1 Definisi Rekam Medis………………………………………… 11
2.4.2 Manfaat Rekam Medis………………………………………… 12
2.5 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)…………... 14
2.5.1 Definisi Sistem………………………………………………… 14
2.5.2 Definisi Informasi……………………………………………… 15
2.5.3 Definisi Sistem Informasi……………………………………… 15
2.5.4 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit…………………… 16
2.6 Foxpro………………………………………………………………. 17
2.6.1 Definisi Foxpro……………………………………………....... 17
3
2.6.2 Kelebihan dan Kekurangan Foxpro……………………………. 17
2.7 Pengembangan Sistem……………………………………………… 20
2.7.1 UML (Unified Modeling Language)……………………………. 20
2.7.2 ERD (Entity Relationship Diagram)……………………………… 24
2.7.3 Database……………………………………………………….. 26
2.7.4 Web Server……………………………………………………. 26
2.7.5 PHP……………………………………………………………. 26
2.7.6 XAMPP………………………………………………………… 27
2.8 Pengumpulan Data…………………………………………………. 27
2.9 Kerangka Konsep…………………………………………………… 28
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian……………………………………………………… 29
3.2 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………. 29
3.2.1 Lokasi Penelitian………………………………………………. 29
3.2.2 Waktu Penelitian………………………………………………. 29
3.3 Alat dan Bahan……………………………………………………… 29
3.3.1 Alat…………………………………………………………..... 29
3.3.2 Bahan………………………………………………………….. 30
3.4 Sumber Data………………………………………………………… 30
3.4.1 Data Primer…………………………………………………….. 30
3.4.2 Data Sekunder………………………………………………….. 30
3.5 Metode Penelitian…………………………………………………… 30
3.5.1 Wawancara…………………………………………………….. 30
3.5.2 Observasi……………………………………………………..... 31
3.5.3 Brain Storming……………………………………………………….. 31
3.5.4 Studi Literatur…………………………………………………. 31
3.6 Instrumen Penelitian……………………………………………….. 32
3.6.1 Pedoman wawancara…………………………………………… 32
3.6.2 Pedoman Observasi…………………………………………..... 32
3.6.3 Pedoman Brain Storming……………………………………………. 32
3.7 Definisi Istilah……………………………………………………….. 32
4
3.8 Tahapan Penelitian…………………………………………………. 36
3.9 Gambaran Sistem…………………………………………………... 38
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 39

5
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam Permenkes Nomor 340 Tahun 2010 dijelaskan bahwa rumah sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan perorangan, paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.Pelayanan kesehatan
terhadap masyarakatmerupakan bagian terpenting untukmeningkatkan kesadaran,
kemauan dankemampuan hidup sehat bagi setiap orangagar terwujud derajat
kesehatan masyarakatyang optimal.
Kepuasan pasien ataumasyarakat akan pelayanan yang diberikanoleh rumah
sakit sangat dipengaruhi olehkecepatan dan ketepatan dari para petugasdalam
menangani pasien, dimulai dari pendaftaran pasienhingga pasien tersebut
diperiksaoleh tenaga medis sampai denganmendapatkan obat untuk penyakit
yangdikeluhkannya.
Pengolahan data pada rumah sakit merupakan salah satu komponen yang
sangat penting untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap masyarakat di
bidang kesehatan, sistem yangterkomputerisasi sangat diperlukan karena
pelayanan yang diberikan pada rumah sakit juga harus cepat dan
akurat.Pengelolaan data secara manual, mempunyaibanyak kelemahan, selain
membutuhkanwaktu yang lama, keakuratannya juga kurang, karena
kemungkinankesalahan sangat besar. Dukunganteknologi informasi yang
berkembang saat ini,pekerjaan pengolahan data dengan caramanual dapat
digantikan dengan suatu sisteminformasi komputer.
Rumah Sakit Baladhika Husada yang lebih di kenal RS DKT Jember ini,
mendapat penghargaan Akreditasi lulus paripurna. RS DKT ini beralamat di Jl.
PB Sudirman 49 Jember 68118. Berdasarkan hasil observasi pada Rumah Sakit
Baladhika Husada yaitu dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada
petugas bagian rekam medis tentang masalah yang dihadapi dirumah sakit
tersebut. Permasalahan yang terjadi yaitu sistem informasi pada bagian

6
pendaftaran yang dijelaskan oleh petugas rekam medis terdapat beberapa item
yang tidak tersedia di dalamnya, sehingga perlu di benahi untuk mendapat
informasi yang lebih lengkap. Kurangnya item pada sistem informasi bagian
pendaftaran, juga petugas rekam medis mengeluhkan dengan adanya cara
pendaftaran yang manual, bahwa petugas admin kesulitandalam proses
pengolahan data dengan menggunakan cara konvensional.Petugas dalam
pencatatan data pasien membutuhkan waktu yang lama dan menyebabkan tidak
efektif dan efisiennya dalam pelayanan rekam medis.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti akan mengambil judul
“Pengembangan Sistem Informasi Unit Pendaftaran Pasien Rawat Inap di Rumah
Sakit Baladhika Husada Jember”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja item yang diperlukan untuk melakukan pengembangan sistem
informasi pendaftaran pasien rawat inap di Rumah Sakit Baladhika Husada
Jember?
2. Bagaimana pengembangan sistem informasi pendaftaran rawat inap di
Rumah Sakit Baladhika Husada Jember?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Pengembangan Sistem Informasi Unit Pendaftaran Pasien Rawat Inap di
Rumah Sakit Baladhika Husada Jember.

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Identifikasi item yang diperlukan untuk melakukan pengembangan sistem
informasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Baladhika Husada Jember.

7
b. Melakukan pengembangan sistem informasi pendaftaran rawat inap di
Rumah Sakit Baladhika Husada Jemberdengan melakukan analisis, desain,
pengkodean dan pengujian sistem sesuai dengan metode waterfall.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Rumah Sakit


Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui pengembangan sistem
informasi pendaftaran rawat inap di Rumah Sakit Baladhika Husada Jember dan
dapat menjadi evaluasi bagi pihak rumah sakit terhadap pengembangan sistem
yang ada.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan


Sebagai bahan pembelajaran bagi pihak yang ingin mempelajari tentang
pengembangan sistem informasi pendaftaran rawat inap di rumah sakit dan
menjadi bahan referensi bagi pihak yang ingin melakukan penelitian dengan tema
yang berhubungan dengan studi ini.

1.4.3 Bagi Peneliti


Dapat menambah ilmu pengetahuan dan mendapat gambaran terkait
pengembangan sistem informasi pendaftaran rawat inaptepatnya di rumah sakit.

8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

2.1.1 Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah, Studi


Kasus: SKPD Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten
Kepulauan Sangihe (Ella Helmi Israel, 2012)
Penulis mengangkat tema penelitian tersebut dikarenakan penatausahaan
keuangan khususnya prosedur pengajuan dana dan pembuatan laporan yang
dilakukan bendahara pengeluaran pada SKPD Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Kabupaten Kepulauan Sangihe sampai saat ini masih dilakukan secara
manual, yaitu untuk pembuatan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) maupun
Surat Perintah Membayar (SPM) hanya menggunakan microsoft excel sedangkan
pencatatan transaksi atau kejadian keungan masih menggunakan buku kas umum
manual serta tidak ada pencatatan pada buku pembantu, sehingga menghambat
jalannya kerja bendahara pengeluaran dalam melalukakn proses-proses yang
berhubungan dengan pengelolaan keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah
membuat aplikasi sistem informasi pengelolaan keuaangan daerah serat
menerapkan perancangan konseptual dalam menganalisis dan mendesain rancang
bangun sistem informasi. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
metode FAST (Framework for Application of Systems Thinking). Hasil penelitian
rancang bangun ini adalah proses menjadi mudah dan cepat sehingga
menghasilkan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu guna pengambilan
keputusan terutama kontrol penggunaan anggaran, pencatatan transaksi serta
evaluasi dan perkiraan anggaran ditahun yang akan datang.

2.1.2 Rancang Bangun Sistem Informasi Inventarisasi Peralatan dan Bahan


Laboratorium Berbasis Web, Studi Kasus : Jurusan Teknik Elektro UNESA
(Dedy Rahman Prehanto, 2015)

9
Penulis mengangkat tema penelitian tersebut dikarenakan inventarisasi peralatan
dan bahan masih dilakukan secara manual oleh teknisi, kasubbab, dan kalab
dengan cara mencatat pada buku besar inventarisasi peralatan dan buku besar
inventarisasi bahan pada laboratorium di jurusan teknik elektro. Berdasarkan
pencatatan secara manual tersebut mengakibatkan sulitnya mendeteksi peralatan-
peralatan laboratorium yang rusak, hilang berpindah dari satu laboratorium ke
laboratorium yang lain dan bahan habis yang digunakan dalam proses belajar
mengajar, serta kalab cenderung kesulitan menginventarisasi peralatan yang ada.
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rancang bangun sistem informasi
inventarisasi peralatan dan bahan laboratorium berbasis web di Jurusan Teknik
Elektro Unesa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode FAST
(Framework for Application of Systems Thinking). Hasil penelitian ini berupa
software sistem informasi inventarisasi peralatan dan bahan laboratorium berbasis
web di Jurusan Teknik Elektro Unesa.

2.2 State Of The Art


Berikut state of the art antara peneliti yang lain dengan peneliti saat ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1State Of The Art

Noersela Diah
No. Materi Ella Helmi Israel Gendis Isnain N, dkk.
Ratna Walupi

Rancang Bangun
Sistem Informasi Rancang Bangun
Pengelolaan Sistem Informasi
Keuangan Inventarisasi
Pengembangan Sistem
Daerah, Studi Peralatan dan
Informasi Pendaftaran
Kasus: SKPD Bahan
1 Judul Pasien Rawat Inap di
Dinas Energi dan Laboratorium
Rumah Sakit DKT
Sumber Daya Berbasis Web,
Jember
Mineral Studi Kasus :
Kabupaten Jurusan Teknik
Kepulauan Elektro UNESA
Sangihe

10
2 Tahun 2012 2015 2018

3 Metode FAST FAST FAST

SKPD Dinas
Energi dan
Sumber Daya
Jurusan Teknik
4 Lokasi Mineral RS DKT Jember
Elektro UNESA
Kabupaten
Kepulauan
Sangihe

Laboratoriu di Sistem informasi


Ruang Pengelolaan
5 jurusan pendaftaran pasien rawat
Lingkup keuangan
teknikelektro inap

Perbedaan mendasar dari tiga judul di atas yaitu pada lokasi penelitian dan
ruang lingkup. Kelebihan pada penelitian ini adalah Sistem Informasi Pendaftaran
Pasien Rawat Inap yang dihasilkan memiliki pembagian hak akses login. Adanya,
penambahan item untuk menyempurnakan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien
Rawat Inap di Rumah Sakit Baladhika Husada Jember. Peracangan Sistem
Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Inap menggantikan sistem pendaftaran rawat
inap manual yang sudah ada, dikarenakan untuk mengurangi beban petugas dalam
bekerja sehingga tidak bekerja dua kali.

2.3 Rumah Sakit


2.3.1 Definisi Rumah Sakit
Dalam Permenkes No. 340 Tahun 2010 dijelaskan bahwa rumah sakit
adalah intitusi pelayanan kesehatan perorangan paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit harus
mempunyai kemampuan pelayanan sekurang-kurangnya pelayanan medik umum,
gawat darurat, pelayanan keperawatan, rawat jalan, rawat inap, operasi atau bedah,
pelayanan medik, spesialis dasar, penunjang medik, farmasi, gizi, sterilisasi,
rekam medik, pelayanan administrasi dan manajemen, penyuluhan kesehatan

11
masyarakat, pemulasaran jenazah, laudry, dan ambulance, pemeliharaan sarana
rumah sakit serta pengolahan limbah.

2.3.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit


Dijelaskan dalam UU No.4 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa
rumah sakit memiliki tugas dan fungsi. Tugas yang dimiliki oleh rumah sakit
adalah memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, sehingga
untuk menjalankan tugas tersebut, maka rumah sakit memfungsikan sebagai :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketigasesuai kebutuhan medis
c. Penyelenggaraan pendidikan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi.

2.3.3 Pelayanan di Rumah Sakit


a. Pelayanan Rawat Jalan
Rawat jalan adalah pelayanan pengobatan di fasilitas pelayanan kesehatan
dengan tidak harus menginap di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut baik
didalam gedung dan diluar gedung yang dimaksud dengan fasilitas pelayanan
kesehatan meliputi Rumah Sakit, Puskesmas, Balai Pengobatan milik pemerintah,
swasta maupun perorangan dan pelayanan kesehatan lain baik milik pemerintah
maupun swasta termasuk dokter praktek.

12
Tabel 2.2Alur Pelayanan Pasien di Unit Rawat Jalan

Pasien datang

Pelayanan Kedokteran

Asuhan Kedokteran : Pendampingan Pasien :


Pengkajian Pemeriksaan medis
Diagnosa Tindakan medis
Perencanaan
Intervensi
Evaluasi
dokumentasi

Tindak lanjut Intervensi


Kolaborasi :
Pelyaanan Medis Spesialis
Penunjang medis
Farmasi

Pelayanan medis spesialis Rawat Inap Rujuk Pulang


atau pelayanan spesialis
kedokteran

RS Lain
Sarana Kesehatan lain

Pasien baru yang datang di bagian loket pendaftaran dan diterima oleh
petugas loketpendaftaran.Petugas menanyakan apakah pasien tersebut merupakan
pasien baru (pasien yang baru pertama kali berkunjung, tidak membawa kartu
berobat dan kehilangan kartu) atau pasien lama, jika pasien tersebut adalah pasien
baru, maka petugas akan mendaftar kan pasien, atau petugas dapat meminta
pasien untuk mengisi sendiri formulir pendaftaran. Apabila telah selesai
didaftarkan maka petugas akan mencetak KIB dan KIUP.KIB akan diberikan pada
pasien. Kemudian petugas akan membawa formulir rekam medis pasien kepoli
atau unit pelayanan yang dituju. Apabila pasien lama datang ke bagian
pendaftaran maka petugas akan meminta pasien menunjukkan KIB pada
petugas.Petugas akan mendaftarkan pasien sesuai dengan pelayanan yang akan
dituju dengan mewawancarai pasien tersebut.Petugas membuat tracer berdasarkan
KIB pasien.Petugas mengambil berkas rekam medis pasien ke filling sesuai
13
dengan tracer tersebut.Kemudian petugas akan menunggu berkas RM pasien
terkumpul, sehingga petugas akan mendistribusikan semua berkas rekam medis
pasien ke poliklinik yang dituju.
Pasien yang datang ke poli rawat jalan melakukan pelayanan kedokteran
yang terbagi atas asuhan kedokteran dan pendampingan pasien. Asuhan
kedokteran terdiri dari pengkajian diagnosa, perencanaan, intervensi, evaluasi,
dokumentasi dan dalam pendampingan pasien terdiri dari pemeriksaan dan
tindakan medis, kemudian dilakukan tindak lanjut intervensi kolaborasi yang
terdiri dari pelayanan medis spesialis, penunjang medis dan farmasi. Pada
pelayanan tersebut yang telah dijelaskan maka pasien akan ditentukan ke
pelayanan medis spesialis atau pelayanan medis kedokteran, atau pasien tersebut
akan menuju rawat inap ataupun dirujuk ke rumah sakit lain. Pasien
diperbolehkan pulang bila kondisi pasien tidak memerlukan tindakan lanjut.

b. Pelayanan Gawat Darurat


Tabel 2.3 Alur Pelayanan Pasien di Gawat Darurat

Pasien

Triage Visual

True Emergency
POLI 24 JAM False Emergency

Triage

Emergency/Daarurat Urgent/Gawat Darurat


(Perlu pertolongan segera) (ada ancaman kematian)

Tindakan Resusitasi
Stabilisasi

Ruang
Ruang observasi OK ICU
rawat

Pulang Rawat Inap

14
Pasien yang datang ke gawat darurat akan dilihat berdasarkan kegawat
daruratnya, apabila pasien tidak dalam keadaan gawat darurat maka akan
dialihkan ke poli 24 jam, sedangkan jika termasuk dalam pasien keadaan darurat
akan dilakukan pengelompokan kembali berdasarkan emergency atau darurat
(pertolongan segera) dan urgent atau gawat darurat(ada ancaman kematian).
Pasien yang termasuk emergency atau gawat darurat akan diberikan tindakan
pertolongan yang kemudian dipindahkan keruang observasi, jika pasien
dinyatakan sembuh maka diperbolehkan pulang, namun apabila pasien perlu
perawatan lain maka akan di alihkan ke rawat inap, setelah pasien dinyatakan
sembuh maka pasien diperbolehkan untuk pulang. Pasien yang termasuk dalam
kategori urgent atau gawat darurat (ada ancaman kematian) maka akan dilakukan
tindakan untuk menghidupkan kembali kesadaran seseorang yang tampaknya mati
sebagai akibat berhentinya fungsi jantung dan paru, yang berorientasi pada otak,
kemudian akan dialihkan keruang rawat inap atau operasi kemudian ICU, atau
dari ruang ICU ke ruang operasi yang kemudian ke rawat inap untuk pemulihan
pasien. Setelah dinyatakan sembuh, maka pasien akan diperbolehkan untuk
pulang.

c. Pelayanan Rawat Inap


Pemeliharaan kesehatan rumah sakit, dimana penderita tinggal sedikitnya
satu hari berdasarkan rujukan dari pelaksana pelayanan kesehatan lain. Pelayanan
kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan,
keperawatan, rehabilitasi medik, dengan menginap diruang rawat inap pada sarana
kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta, serta puskesmas perawatan dan
rumah bersalin, yang dikarenakan adanya suatu penyakit yang harus ditindak
lanjuti.

15
Tabel 2.4 Alur Pelayanan Pasien di Unit Rawat Inap

Pasien datang dari


Poliklinik, IGD,
perawatan khusus

Penerimaan pasien baru :


Menempatkan pasien
Mempelajari rekam medis
Pemberian informasi

Askep Kolaborasi
Askep mandiri
1. Medis
Pengkajian
Terapi
Diagnosa Keperawatan
Tindakan medis
Perencanaan
2. Penunjang Medis
Intervensi
Radiologi
Evaluasi
Laboratorium
Dokumentasi
Rehabilitasi Medis

Tindak lanjut

Pulang : Rawat Intensif Rujuk keluar rumah sakit


Sembuh
Pulang paksa
Meninggal

2. Sarana kesehatan jejaring : 1. Sarana kesehatan dasar :


RS kelas lebih tinggi Puskesmas
RS kelas lebih rendah Homecare Home health care
Praktek Mandiri

Pasien yang datang ke poliklinik, IGD, maupun perawatan khusus menuju


ke loket pendaftaran, yang kemudian petugas akan menentukan tempat atau kamar
yang sesuai dengan permintaan atau kebutuhan pasien, jika sudah menemukan
ruang yang sesuai petugas akan memberikan informasi pada wali atau pasien.
Dalam rawat inap, pasien akan diberikan asuhan keperawatan mandiri maupun
kolaborasi. Asuhan keperawatan mandiri terdiri dari pengkajian penyakit,
diagnosa keperawatan, perencanaan, intervensi, evaluasi dan dokumentasi.
Asuhan keperawatan Kolaborasi terdiri dari tindakan terapi medis, tindakan medis,
16
penunjang medis seperti radiologi, laboratorium atau rehabilitasi medis. Yang
kemudian dilakukan tindak lanjut pada pasien, apabila pasien dinyatakan sembuh,
meninggal atau meminta pulang dengan paksa maka akan dinyatakan pulang.
Rawat intensif apabila pasien akan diberikan perawatan lebih lanjut. Rujuk keluar
rumah sakit ke sarana kesehatan dasar seperti puskesmas, homecare home health
care atau praktek mandiri. Maupun ke sarana kesehatan jejaring seperti RS kelas
lebih tinggi atau RS kelas lebih rendah.

2.4 Rekam Medis


2.4.1 Definisi Rekam Medis
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien (Permenkes No. 411/Menkes/III/2010, 2010).
Unit rekam medik adalah suatu bagian atau unit yang ada di rumah sakit
yang bertugas menangkap dan mengelola data-data pasien menjadi informasi yang
bermanfaat bagi yang memerlukan (Purwanto, 2010).

2.4.2 Manfaat Rekam Medis


Menurut Dirjen Yanmed (2006:13) Kegunaan atau manfaat rekam medis
dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:
1) Aspek administrasi
Pada berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi karena
isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab
sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya dalam bidang teknologi dan informasi yang sudah memasuki
bidang kesehatan, maka penggunaannya didalam rekam medis saat ini
sangat di perlukan karena kita melihat proses pengobatan dan tindakan yang
diberikan atas diri seseorang pasien dapat diakses secara langsung oleh
bagian yang berwenang atas pemeriksaan tersebut. Kemudian pengelolahan
data-data medis secara komputerisasi juga akan memudahkan semua pihak
17
yang berwenang dalam hal ini petugas administrasi di suatu instansi
pelayanan kesehatan dapat sangat diharapkan sekali untuk diterapkan pada
setiap instansi pelayanan kesehatan.
2) Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena isinya
menyangkut data dan informasi yang dapat di pergunakan sebagai aspek
pendukung penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan.
3) Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena isinya
menyangkut data informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan
pelayanan medis yang diberikan kepada pasien informasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai pengajaran di bidang profesi pendidikan kesehatan.
4) Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi karena
isinya menyangkut sumber ingatan yang harus di dokumentasikan dan di
pakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi diaplikasikan
penerapannya di dalam penyelengaraan dan pengolahan rekam medis yang
cukup efektif dan efisien. Pendokumentasian data medis seorang pasien
dapat dilaksanakan dengan mudah dan efektif sesuai aturan serta prosedur
yang ditetapkan. Dengan melihat dari beberapa aspek tersebut diatas, rekam
medis mempunyai kegunaan yang sangat luas, karena tidak hanya
menyangkut antara pasien dengan pemberi pelayanan kesehatan
saja.Kegunaan rekam medis secara umum adalah :
a. Sebagai komunikasi antara dokter dan antara tenaga ahli lainnya yang
ikut ambil bagian di dalam proses pemberi pelayanan,pengobatandan
perawatan kepada pasien.
b. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus
diberikan kepada seorang pasien.

18
c. Sebagai bukti tertulis maupun terekam atas segala tindakan pelayanan,
pengobatan dan pengembangan penyakit selama pasien berkunjung
atau dirawat di rumah sakit.
d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa,penelitiandan evaluasi
terhadap kualitas pelayanan yang telah di berikan kepada pasien.
e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien rumah sakit maupun
dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
f. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna keperluan
penelitian dan pendidikan.
g. Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan
medis yang di terima oleh pasien.
h. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikanserta sebagai
bahan pertanggung jawaban dan laporan.
Menurut Kemenkes RI (2008) isi dari rekam medis untuk pasien
rawat inap dan perawatan satu hari sekurang-kurangnya memuat :
a. Identitas pasien;
b. Tanggal dan waktu;
c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit;
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
e. Diagnosis;
f. Rencana penatalaksanaan;
g. Pengobatan dan/atau tindakan;
h. Persetujuan tindakan bila diperlukan;
i. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan;
j. Ringkasan pilang (discharge summary);
k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan;
l. Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu;
m. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik.

19
2.5 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
2.5.1 Definisi Sistem
Sistem dapat diartikan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Mempelajari suatu sistem itu akan
lebih mengena apabila mengetahui terlebih dahulu apakah suatu sistem itu (Gerald,
1981). Sistem adalah kumpulan dari komponen yang saling berhubungan atau
dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu
(Jogiyanto, 2009).

2.5.2 Definisi Informasi


Informasi merupakan data yang telah diproses atau memiliki arti. Adapun
karakteristik penting yang harus dimiliki oleh informasi, seperti: relevansi, akurat ,
ketepatan waktu, dan kelengkapan (McLeod, 2010:35).
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti
yang memberikan makna dan manfaat bagi pengambilan keputusan (Rustiyanto,
2011).

2.5.3 Definisi Sistem Informasi


Menurut Laudon (2012:16) sistem informasi adalah komponen-komponen
yang saling berkaitan yang bekerja bersama-sama untuk mengumpulkan,
mengolah, menyimpan, dan menampilkan informasi untuk mendukung
pengambilan keputusan, koordinasi, pengaturan, analisa, dan visualisasi pada
sebuah organisasi. Menurut Whitten, Bentley, dan Ditman (2009:10) sistem
informasi adalah pengaturan orang, data, proses, dan informasi (TI) atau teknologi
informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah
instansi atau organisasi. Menurut O’Brien (2010:34) mengatakan bahwa
komponen Sistem Informasi terbagi atas beberapa hal, yaitu:
a. Sumber daya data (sebagai data dan pengetahuan).
b. Sumber daya Manusia (sebagai pemakai akhir dan ahli SI).
20
c. Sumber daya software (sebagai program dan prosedur).
d. Sumber daya hardware (mesin dan media). Sumber daya jaringan (sebagai
media komunikasi dan dukungan jaringan).
Berdasarkan dari pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem
informasi merupakan suatu sistem yang mempunyai kemampuan untuk
mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media
untuk menampilkan informasi.

2.5.4 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


Sistem informasi manajemen adalah hal yang saat ini banyak dikembangkan
dalam rangka usaha untuk meningkatkan dukungan layanan di rumah sakit.
Adanya sistem informasi rumah sakit mengakibatkan proses pengelolaan
informasi yang berlangsung di rumah sakit membutuhkan sumber daya pelaksana
maupun waktu menjadi lebih efisien. Proses pengelolaan informasi yang cepat
dan mudah menjadi salah satu unsur peningkatan kualitas layanan rumah sakit.
Kemudahan dan efisiensi ini berujung pada naiknya tingkat kepuasan pengguna
baik internal seperti direktur, kepala bagian, kepala instalasi yang termasuk dalam
jajaran manajemen rumah sakit, maupun eksternal seperti pasien, Dinas
Kesehatan, kantor pajak, dan lain sebagainya.
Menurut Rustiyanto (2011) informasi - informasi yang dihasilkan oleh
sistem informasi di rumah sakit dapat digunakan untuk :
a. Menilai mutu pelayanan dengan jalan menguji kesesuaian fakta lapangan
dengan standar tertentu, mengevaluasi kepuasan pelanggan dan proses
pelayanan yang berkesinambungan;
b. Mengevaluasi akuntabilitas seperti cost effectiveness, cost benefit, cost utility;
c. Mengevaluasi kelangsungan pengembangan organisasi, pemasaran,
kepemimpinan harga;
d. Mengevaluasi kinerja rumah sakit meliputi produktivitas, proses pelayanan,
mutu pelayanan, likuiditas, solvabilitas dan kepuasan pengguna informasi
baik internal maupun eksternal. Sistem informasi rumah sakit menyediakan
informasi dengan cepat dan akurat.

21
Pengelolaan dan pengolahan informasi berbasis sistem informasi
manajemen diperlukan karena :
1. Perlunya informasi untuk memperoleh kepastian dalam mengambil
keputusan.
2. Keputusan yang diambil harus cepat, akurat, dan dapat dipercaya.
3. Penentuan kebijakan yang bersifat strategis memerlukan pengelolaan data
yang sistematis (Rustiyanto, 2011).

2.6 Microfost Visual Foxpro 9.0


Microsoft Visual Foxpro 9.0 adalah program database yang sering
digunakan untuk menyusun aplikasi yang menyangkut data cukup besar seperti
data karyawan, data siswa, data obat, data pelayanan dalam rumah sakit dan
sebagainya. Program ini menyediakan beberapa komponen penting untuk
menyusun aplikasi buatan seperti database, table, form, report, menu dan shortcut
serta membangun fileexecutable (*.exe), kemudian dengan dukungan program
bantu bernama Microsoft Instalshield, Program Visual Foxpro dapat digunakan
dalam menyusun file setup aplikasi buatan anda.
Microsoft Visual Foxpro lebih fleksibel dan mudah, baik dalam
pengoperasian maupun dalam penyusunan aplikasi buatan dibanding dengan
program-program lainnya, sehingga banyak programmer database pindah ke
program visual foxpro dikarenakan tidak membutuhkan software atau hardware
yang besar. Langkah pertama dalam merancang aplikasi dengan Visual Foxpro
dapat dimulai dengan membangun prototype. Prototype yang sudah dirancang
dapat ditingkatkan dan dimodifikasi lebih lanjut pada proses pengembangan
(Development Proccess). Visual Foxpro juga menyediakan lingkungan
prototyping yang berguna, sehingga database yang dibuat dapat diupsize untuk
kebutuhan sistem yang sebenarnya melalui Tool Upsizing Wizard to Microsoft
SQL Server.

22
2.7 Pengembangan Sistem

2.7.1 FAST (Framework for Application of Systems Thinking)

Menurut Whitten (2004) bahwa terdapat 5 fase analisis sistem dalam metode
FAST . Adapun fase-fase tersebut adalah sebagai berikut :

a. Definisi Lingkup (Scope Definition)

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang akan diteliti tingkat
feasibility dan ruang lingkup proyek yaitu dengan menggunakan kerangka
PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service).
Hal ini dilakukan untuk menemukan inti dari masalah-masalah yang ada
(problems), kesempatan untuk meningkatkan kinerja organisasi (opportunity), dan
kebutuhan-kebutuhan baru yang dibebankan oleh pihak manajemen atau
pemerintah (directives).

b. Analisis Permasalahan (Problem Analysis)

Pada tahap ini akan diteliti masalah-masalah yang muncul pada sistem yang
ada sebelumnya. Dalam hal ini yang dihasilkan dari tahapan preliminary
investigation adalah kunci utamanya. Hasil dari tahapan ini adalah peningkatan
performa sistem yang akan memberikan keuntungan dari segi bisnis perusahaan.
Hasil lain dari tahapan ini adalah sebuah laporan yang menerangkan tentang
problems, causes, effects, dan solution benefits.

c. Analisis Kebutuhan (Requirements Analysis)

Pada tahap ini akan dilakukan pengurutan prioritas dari kebutuhan-


kebutuhan bisnis yang ada. Tujuan dari tahapan ini adalah mengidentifikasi data,
proses dan antarmuka yang diinginkan pengguna dari sistem yang baru.

d. Desain Logis (Logical Design)

Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan-kebutuhan


bisnis dari fase requirements analysis kepada sistem model yang akan dibangun
23
nantinya. Dengan kata lain pada fase ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan
seputar penggunaan teknologi (data, process, interface) yang menjamin usability,
reliability, completeness, performance, dan quality yang akan dibangun di dalam
sistem.

e. Analisis Keputusan (Decision Analysis)

Pada tahap ini akan akan dipertimbangkan beberapa kandidat dari perangkat
lunak dan keras yang nantinya akan dipilih dan dipakai dalam implementasi
sistem sebagai solusi atas problems dan requirements yang sudah didefinisikan
pada tahapan-tahapan sebelumnya.

2.7.2 UML (Unified Modeling Language)

Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk


memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi
sintak dalam memodelkan sistem secara visual (Braun, et. al. 2001). Juga
merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk
menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan
objek (Whitten, et. al. 2004).

Sejarah UML sendiri terbagi dalam dua fase yaitu sebelum dan sesudah
munculnya UML. Dalam fase sebelum, UML sebenarnya sudah mulai
diperkenalkan sejak tahun 1990an namun notasi yang dikembangkan oleh para
ahli analisis dan desain berbeda-beda, sehingga dapat dikatakan belum memiliki
standarisasi. Fase kedua; dilandasi dengan pemikiran untuk mempersatukan
metode tersebut dan dimotori oleh Object Management Group (OMG) maka
pengembangan UML dimulai pada akhir tahun 1994 ketika Grady Booch dengan
metode OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh dengan metode OMT
(Object Modelling Technique) mereka ini bekerja pada Rasional
SoftwareCorporation dan Ivar Jacobson dengan metode OOSE (Object-Oriented
Software Engineering) yang bekerja pada perusahaan ObjectoryRasional.
24
Sebagai pencetus metode-metode tersebut mereka bertiga berinisiatif
untuk menciptakan bahasa pemodelan terpadu sehingga pada tahun 1996 mereka
berhasil merilis UML versi 0.9 dan 0.91 melalui Request for Proposal (RFP) yang
dikeluarkan oleh OMG (Braun, et.al. 2001). Kemudian pada Januari 1997 IBM,
ObjecTime, Platinum Technology, Ptech, Taskon, Reich Technologies dan
Softeamjuga menanggapi Request for Proposal (RFP) yang dikeluarkan oleh
OMG tersebut dan menyatakan kesediaan untuk bergabung. Perusahaan
perusahaan ini menyumbangkan ide-ide mereka dan bersama para mitra
menghasilkan UML revisi 1.1.Fokus dari UML versi rilis 1.1 ini adalah untuk
meningkatkan kejelasan UML Semantik versi rilis 1.0. Hingga saat ini UML versi
terbaru adalah versi 2.0.

Saat ini sebagian besar para perancang sistem informasi dalam


menggambarkan informasi dengan memanfaatkan UML diagram dengan tujuan
utama untuk membantu tim proyek berkomunikasi, mengeksplorasi potensi desain,
dan memvalidasi desain arsitektur perangkat lunak atau pembuat program. Secara
filosofi UML diilhami oleh konsep yang telah ada yaitu konsep permodelan
Object Oriented karena konsep ini menganalogikan sistem seperti kehidupan
nyata yang didominasi oleh obyek dan digambarkan atau dinotasikan dalam
simbol-simbol yang cukup spesifik.

Tujuan dari penggunaan diagram seperti diungkapan oleh Schmuller J.


(2004), “The purpose of the diagrams is to present multiple views of a system; this
set of multiple views is called a model”.Berikut tujuan utama dalam desain UML
adalah (Sugrue J. 2009) :

a. Menyediakan bagi pengguna (analisis dan desain sistem) suatu bahasa


pemodelan visual yang ekspresif sehingga mereka dapat mengembangkan
dan melakukan pertukaran model data yang bermakna.
b. Menyediakan mekanisme yang spesialisasi untuk memperluas konsep inti.
c. Karena merupakan bahasa pemodelan visual dalam proses pembangunannya
maka UML bersifat independen terhadap bahasa pemrograman tertentu.

25
d. Memberikan dasar formal untuk pemahaman bahasa pemodelan.
e. Mendorong pertumbuhan pasar terhadap penggunaan alat desain sistem
yang berorientasi objek (OO).
f. Mendukung konsep pembangunan tingkat yang lebih tinggi seperti
kolaborasi, kerangka, pola dan komponen terhadap suatu sistem.
g. Memiliki integrasi praktik terbaik.

Simbol Use Case dalam UML

Simbol Deskripsi
Use case Fungsionalitas yang disediakan sistem ebagai
unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit
nama use case
atau aktor, biasanya dinyatakan dengan
menggunakan kata kerja di awal frase
namause case.
Aktor / actor Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang akan
namaactor dibuat di luar sistem informasi yang akan
dibuat itu sendiri, jadi walaupun symbol
dinyatakan menggunakan kata benda di awal
frase nama actor.
Asosiasi /association Komunikasi antara aktor dan use case yang
berpatisipasi pada use case atau use
casememiliki interaksi dengan aktor.
Ekstensi / extend Relasi use case tambahan ke sebbuah use case
dimana use case yang ditambahkan dapat
<<extend>> berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan
itu; mirip dengan prinsip inheritance pada
pemrograman berorientasi objek; biasanya use
case tambahan memliki nama depan yang sama
dengan use case yangditambahkan.
Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-

26
Generalisasi / generalization khusus) antara dua buah use case dimana
fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih
umum dari lainnya.
Menggunakan / include / uses Relasi use case tambahan ke sebuah use
caseyang ditambahkan memerlukan use case
<<include>>
iniuntuk menjalankan fungsinya atau sebagai
«uses» syarat dijalankan use case ini. Ada dua sudut
pandang yang cukup besar mengenai include di
use case:
a. Include berarti use case yang
ditambahkan akan selalu dipanggil saat use
case tambahan dijalankan.
b. Include berati use case yang tambahan
akan selalu melakukan pengecekan apakah
usecase yang ditambahkan telah dijalankan
sebelum use case tambahan dijalankan.
Kedua interpretasi di atas dapat dianut
salah satu atau keduanya tergantung pada
pertimbangan dan interpretasi yang dibutuhkan.
Sumber: Rekayasa Perangkat Lunak (Rosa A. S dan M. Shalahuddin).

27
2.7.3 ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD atauEntity Relationship Diagrammerupakan pemodelan awal basis
data yang paling banyak digunakan. ERD dikembangkan berdasrkan teori
himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan struktur
data dan hubungan antar data. Berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan
pada ERD dengan notasi Chen :
Tabel 2.6 Simbol ERD
Notasi Deskripsi
Entitas : merupakan data inti yang akan disimpan,
benda yang memiliki data dan harus disimpan
datanya agar dapat diakses oleh komputer,
penamaan entitasnya biasanya lebih ke data benda
dan belum merupakan nama tabel.
Atribut : field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas

28
Atribut kunci primer : field atau kolom data yang
butuh disimpan dalam satu entitas dan digunakan
Nama_Kunci
sebagai kunci sukses record diinginkan, biasanya
berupa : id, kunci primer dapat lebih dari satu
kolom, asalkan dalam kombinasi dari beberapa
kolom dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada
yang sama).
Atribut multivalue: field atau kolom data yang
Nama atribut butuh disimpan dalam suatu entitas yang
memiliki nilai lebih dari satu
Relasi: penghubung antar entitas dan biasanya
diawali dengan kata kerja.
Sumber : Rosa A.S & M. Salahudin, 2013

2.7.4 Database
Database adalah kumpulan data yang didalamnya terdapat tabel dan
mengacu pada bentuk data relasi yang terdiri dari baris (row/record) dan kolom
(column/field).
Dimana kumpulan file-file mempunyai kaitan antara satu file dengan file
lainnya sehingga dapat membentuk satu banguanan data untuk menginformasikan
suatu instansi, perusahaan dalam batasan tertentu. Penyusunan database dapat
digunakan untuk mengatasi masalah seperti : redudansi data, kesulitan
pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, banyak pemakai, masalah
keamanan, masalah kesatuan,dan kebebasan data (Supardi, 2015).
2.7.5 Web Server
Web server merpakan sebuah perangkat lunak dalam server yang berfungsi
menerima permintaan (request) berupa halaman web melalui HTTP atau HTTPS
dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirim kembali (response)
hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen
HTML.

29
2.7.6 PHP
PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai sistem
operasi seperti : Linux, Unix, macintosh, dan windows. PHP dapat dijalankan
secara runtime melalui console serta dapat menjalanan perintah-perintah sistem..
Dimana PHP merupakan sebuah bahasa pemrograman yang dirancang untuk
membangun aplikasi berbasis web. Kelebihan dari PHP yaitu cepat, bebas, mudah
dipelajari, multi platform, aman (Anhar, 2010:3).
Menurut Yuniar (2015) PHP terdapat 3 tipe jenis data :
a. Tipe data integer (bilangan bulat) merupakan sebuah tipe data yang
berbentuk angka dan tidak memakai tanda titik desimal.
b. Tipe data double (bilangan pecahan) merupakan sebuah tipe data dengan
menggunakan tanda titik desimal.
c. Tipe data string (teks) adalah sebuah tipe data yang diapit antara tanda
petik tunggal (‘ ’) dan tanda petik ganda (“ ”).

2.7.7 XAMPP
XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya
sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemrograman
PHP(Februariyanti & Zuliarso, 2012.
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sisttem
informasi, merupakan komplikasi dari banyak program. Fungsi dari XAMPP
adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang berdiri dari program
Apache HTTP server, MySQL database dan penerjemah bahasa yang ditulis
dengan bahasa pemrograman PHPdan Pearl(Permatasari & Nurgiyatna, 2014).
2.8 Pengumpulan Data
Menurut Djaelani (2013) berikut ini beberapa metode pengumpuan data :
a. Observasi adalah metode yang dilakukan dengan cara mengamati
perilaku, kejadian atau kegiatan orang atau sekelompokorang diteliti,
kemudian mencatat hasil pengamatan tersebut untuk mengetahui apa
yang sebenarnya terjadi.

30
b. Study Literatur adalah metode yang dilakukan melalui buku-buku di
perpustakaan dan contoh-contoh penunjang terhadap laporan ini.
c. Interviewadalah metode menggunakan wawancara tidak terstruktur
karena hanya melalui pembicaraan atau percakapan dua arah antara
peneliti dengan petugas yang bertugas di bagian rekam medis.
d. Wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan antara
pewawancara dengan yang diwawancarai.
e. Dokumentasi merupakan fakta dan data yang tersimpan dalam berbagai
bahan yang berbentuk dokumentasi.

2.9 Kerangka Konsep

INPUT PROSES OUTPUT

1. Analisis 2. Perancangan Sistem Informasi


dan sistem dan Rawat Inap Rumah
Sakit Baladhika
definisi perangkat lunak ,
Husada Jember
persyarat meliputi :
an, a. Flowchart 5. Operasi dan
meliputi : b. Data Flow pemelihara
a. Data Pasien Diagram (DFD)
an

b. Data c. Entity Relationship


kunjungan Diagram (ERD)
c. Data Admin 3. Implementasi dan
pengujian unit
4. Integrasi dan
pengujian
sistem

= Diteliti

= Tidak
Diteliti
31
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif berupa pengembangan sistem
informasi pendaftaran rawat inap di Rumah Sakit Baladhika Husada Jember
dengan melakukan definisi lingkup, analisis permasalahan, analisis kebutuhan,
desain logis dan analisis keputusan sistem sesuai dengan metode fast.

3.2 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1 Lokasi Penelitian


Tempat penelitian dalam pengembangan sistem informasi pendaftaran rawat
inap ini dilakukan di Rumah Sakit Baladhika Husada Jember.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dalam pengembangan sistem informasi pendaftaran rawat


inap ini Rumah Sakit Baladhika Husada Jember dilakukan pada Bulan Maret
2018.

3.3 Alat dan Bahan

3.3.1 Alat
a. Perangkat Keras (Hardware):
1) CPU (Intel Pentium 3 atau yang terbaru)
2) Layar Monitor VGA
3) Piranti Input (mouse dan keyboard)
4) PrinterPerangkat Lunak (Software)
b. Perangkat Lunak (Software):
1) Microsoft visio 2003 sebagai pembuatan Flowchart, dan Entity
Relationship Diagram (ERD)

32
2) Sybase PowerDesigner 16 sebagai pembuatan Context Diagram (CD),
dan Data Flow Diagram (DFD)
3) Microsoft word 2016 sebagai pengolah data
4) Microsoft Visual Foxpro 9.0.
5) MySQL sebagai database

3.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah data pasien
rawat inap, meliputi tanggal lahir, nomor identitas, diagnosa, agama, ruangan,
kelas, dokter dan sistem bayar.

3.4 Sumber Data

4.4.1 Data Primer


Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono, 2013). Data primer yang didapatkan berupa catatan
hasil wawancara, observasi dan brainstorming dengan petugas rekam medik di
Rumah Sakit Baladhika Husada Jember.

3.4.2 Data Sekunder


Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono, 2013). Data sekunder dalam penelitian ini didapatkan
dari petugas rekam medik Rumah Sakit Baladhika Husada Jember.

3.5 Metode Penelitian

3.5.1 Wawancara
Melakukan tanya jawab dengan narasumber mengenai segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam penelitian, narasumber yang dimaksud adalah pegawai rawat
inap di Rumah Sakir Baladhika Husada Jember. Pertanyaan yang diajukan
merupakan informasi mengenai kebutuhan sistem informasi rawat inap.

33
Pengumpulan informasi tersebut dilakukan secara lengkap berdasarkan lembar
wawancara yang telah disediakan untuk meminimalisir terjadinya komplain saat
sistem telah selesai dibuat.

3.5.2 Observasi
Pengumpulan informasi yang dilaksanakan dengan observasi langsung ke
Rumah Sakit Baladhika Husada Jember, kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui
kebutuhan-kebutuhan sebagai penunjang dalam perancangan sistem informasi
rawat inap.

3.5.3 Brainstorming
Melaksanakan diskusi bersama dengan responden yaitu petugas rekam
medis rawat inap di Rumah Sakit Baladhika Husada Jember mengenai kebutuhan
pengguna terhadap aplikasi yang akan dibuat. Serta bagaimana interface dari
aplikasi yang akan digunakan di rawat inap tersebut. Pada pelaksanaan
brainstorming, peneliti akan menjelaskan interface yang telah dibuat, seperti
menu – menu dalam aplikasi tersebut. Sehingga hasil akhir dari aplikasi dapat
diterima dan sesuai dengan kebutuhan dari pengguna.

3.5.4 Studi Literatur


Pengumpulan Informasi tentang sistem informasi rawat inap dari referensi
yang tersedia dibuku maupun contoh secara langsung di rumah sakit maupun
instansi kesehatan lainnya di internet.

3.6 Instrumen Penelitian

3.6.1 Pedoman Wawancara


Pedoman wawancara berisi daftar pertanyaan yang telah disiapkan
sebelumnya oleh peneliti dan yang akan diajukan kepada petugas. Lembar
wawancara tersebut digunakan oleh peneliti sebagai bahan untuk mengumpulkan

34
informasi tentang kebutuhan user terhadap aplikasi yang akan dibuat untuk
menghindari pengulangan tahap penelitian, sehingga dalam pengumpulkan
informasi tersebut harus dilakukan secara lengkap.

3.6.2 Pedoman Observasi


Pedoman observasi berisi daftar hal-hal apa saja yang perlu diamati dan
sudah disediakan sebelumnya oleh peneliti.

3.6.3 Pedoman Brainstorming


Pedoman Brainstorming berisi tentang daftar apa saja yang perlu dilakukan
dan bagaimana alur pelaksanaan brainstorming yang sudah disiapkan oleh
peneliti. Sehingga hasil akhir yang telah disepakati dapat sesuai dengan
kebutuhan pengguna.

3.7 Definisi Istilah


Tabel 3.1 Definisi Istilah

N Metode
o Variabel Definisi Pengumpula
n Data
1 Data Pasien Merupakan data sosial pasien rawat inap yang Observasi
diperoleh dari berkas rekam medis atau buku dan
catatan yang ditulis oleh petugas, yang terdiri Wawancara
dari :
a. No. RM
b. Tanggal masuk
c. Jam
d. Nama pasien
e. Umur
f. Jenis kelamin
g. Agama

35
h. Kelas
i. NRP/NIP/No. Bpjs
j. Kesatuan
k. Alamat pasien
l. Diagnosa
m. Dokter
n. Ruang/Kelas
o. Keterangan
2 Data Merupakan data yang didapat dari kunjungan Observasi
Kunjungan akhir pasien masuk di poli rawat inap. Terdiri dan
atas : Wawancara
a. No. RM
b. Nama pasien
c. Tanggal kunjungan pasien
3 Data Admin Merupakan data yang diperoleh dengan Observasi
melakukan waancara terhadap petugas yang dan
ada di poli rawat inap, yang meliputi : Wawancara
a. Id Admin
b. Nama Admin
4 Analisis dan Mengumpulkan informasi mengenai Wawancara
definisi kebutuhan terhadap sistem informasi rawat dan
persyaratan inap yang sesuai dengan kebutuhan user Brainstormin
g
5 Perancangan Memodelkan atau menggambarkan sistem Studi Literatur
sistem dan yang akan dibuat beserta alur – alur yang
perangkat dikerjakan kedalam bentuk :
lunak a. Flowchart
b. Data Flow Diagram
c. Entity Relationship Diagram
Desain yang dibuat sesuai dengan analisis

36
dan definisi persyaratan yang telah didapat
6 Implementa Pada tahap ini dilakukan pengkodean Studi Literatur
si dan program dengan menggunakan Microsoft
pengujian Visual Foxpro 9.0 dan database MySQL
unit
8 Login Merupakan proses untuk masuk dalam
aplikasi dengan menggunakan username dan
password
9 Entry Data Merupakan proses mengentry data yang Observasi
dibutuhkan oleh sistem informasi rawat inap dan
yang terdiri dari: Wawancara
a. Input data pasien
b. Input data admin
c. Input data kunjungan
10 Status Merupakan halaman yang menampilkan Studi Literatur
Kunjungan daftar status kunjungan pasien yang berisi
a. Nomor rekam medis
b. Nama pasien
c. Tanggal berkunjung
d. Tanggal kunjungan selanjutnya
e. Status kunjungan
f. Lain lain apa aja ya
11 Laporan Merupakan halaman yang menampilkan dan Studi Literatur
mencetak laporan di poli rawat inap pada hari
kunjungan yang ditentukan
12 Logout Merupakan proses untuk keluar dari sistem
informasi rawat inap

37
3.8 Tahapan Penelitian
Studi Pustaka Identifikasi Masalah Studi Literatur

Merumuskan Masalah

Menentukan Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data Primer :

1. Wawancara
2. Observasi
3. Brainstorming

Analisis dan definisi Persyaratan

Perancangan sistem dan perangkat lunak

Desain Flowchart Desain DFD &ERD

Implementasi dan Pengujian Unit

Desain Database Desain Interface Koneksi

Integrasi dan Pengujian Sistem

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

38
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian

Adapun tahapan-tahapan alur penelitian, yaitu :


a. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dalam penelitian ilmiah. Pada
tahap ini menentukan objek yang akan diteliti setelah ditinjau dari
pendahuluan dan studi pustaka.
b. Merumuskan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah dan menetukan objek penelitian, peneliti
akan merumuskan masalah sesuai dengan fakta yang ditemukan.
c. Menentukan Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dimaksudkan untuk memperkuat pembahasan serta
memberikan arah yang tepat dalam proses penelitian.

d. Pengumpulan Data Primer


Data primer didapat secara langsung yaitu dengan melakukan wawancara
langsung kepada petugas poli rawat inap, guna memperoleh data yang tepat
sehingga perancangan aplikasi sesuai dengan tujuan semula dan
pengumpulan data yang dilaksanakan dengan observasi langsung ke RS
Baladhika Husada Jember. Brainstorming digunakan untuk mendapatkan
informasi mengenai kebutuhan pengguna terhadap sistem informasi yang
dibuat. Peneliti akan menjelaskan bagaimana rancangan yang dibuat,
sehingga pengguna dapat mengemukakan pendapat sebagai saran perbaikan
dari perancangan aplikasi tersebut.

e. Studi Pustaka
Kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dan pustaka yang
dapat dijadikan pendukung dalam penelitian ini.

f. Studi Lapang
Melakukan pengamatan terhadap objek yang akan diteliti dengan
mengumpulkan data – data yang diperlukan dalam penelitian. Objek dalam
penelitian adalah narasumber.
39
g. Analisis dan definisi Persyaratan
Tahap ini merupakan tahap untuk pengumpulan kebutuhan secara lengkap
yang kemudian dianalisis dan selanjutnya didefinisikan menjadi kebutuhan
apa saja yang akan dibutuhkan dalam membangun suatu sistem informasi
rawat inap. Pengumpulan data kebutuhan sistem dilakukan melalui
wawancara kepada petugas dan perawat di poli rawat inap RS Baladhika
Husada Jember. Setiap masalah yang akan didefinisikan nantinya mampu
diatasi dengan sebaik mungkin
h. Perancangan sistem dan perangkat lunak
Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang harusnya
dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Desain dikerjakan setelah
kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap. Pada proses ini akan
dilakukan pembuatan desain yang akan digunakan meliputi : Flowchart,
Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD) .
Desain dibuat dengan memperhatikan kenyamanan serta keefektifan
antarmuka agar mudah untuk digunakan oleh pengguna.
i. Implementasi dan pengujian unit
Pada tahap ini dilakukan pengkodean program yang merupakan
implementasi dari desain sistem yang dibuat dengan Microsoft Visual
Foxpro 9.0 sebagai perantara dan pembuatan database MySQL sebagai
basis data. Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan untuk desain database,
desain interface, dan koneksi antara setiap form dan database yang telah
dibuat. Pengkodean disini berperan dalam jalannya sistem informasi yang
akan diterapkan.
j. Integrasi dan pengujian sistem
Pada tahap ini dilakukan uji coba terhadap aplikasi yang sudah dibuat. Hal
yang paling utama adalah memastikan aplikasi dan database berjalan dengan
baik. Selain itu juga harus memastikan nantinya tidak ada kendala, maka
dari itu pengecekan dan penyempurnaan penting untuk aplikasi ini.

40
k. Hasil dan Pembahasan
Merupakan hasil dari proses yang dilakukan selama penelitian serta
penjelasan secara spesifik terhadap proses yang dilakukan.
l. Kesimpulan dan Saran
Langkah terakhir adalah membuat kesimpulan dan saran dari hasil yang
diperoleh penelitian ini.

3.9 Gambaran Sistem

41
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Pengelolahan Rekam Medis Rumah


Sakit di Indonesia Revisi II. Dirjen Yanmed : Jakarta
Handiwidjojo, Wimmie. 2015. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Nurasiah, Della. 2017. Microsoft Visual Fox Pro
Sari, E.S. 2015. Sistem Informasi Administrasi Pasien Rawat Jalan dan Rawat
Inap Berbasis Web pada Puskesmas Tanjung Raja. Skripsi. Universitas Islam
Negeri Raden Fatah Palembang. Puskesmas Tanjung Raja
Sari, Y.A. 2013. Sistem Informasi Rawat Inap dan Rawat Jalan pada Puskesmas
Bangetayu Semarang
Tim Penyusun Kemenkes. 2012. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah
Sakit. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI
Tim Penyusun STMIK Tasikmalaya. 2015. Microsoft Visual Foxpro.
Tasikmalaya. STMIK Tasikmalaya
Undang-Undang Republik Indonesia. 2009. Rumah Sakit. Presiden Republik
Indonesia : Jakarta

42

Anda mungkin juga menyukai