Anda di halaman 1dari 4

KANTOR ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM

“DONI SAPUTRA S.H.,M.Hum & ASSOCIATES”


Jl. Kota Sigli No. 40 Telp. 082315532800

Sigli, 30 April 2018

Kepada Yth :
Ketua Pengadilan Agama Sigli
Di Tempat

Dengan hormat,
Bersama surat ini kami, Doni Saputra S.H.,M.Hum dan Rendra S.H.,M.H Advokat dan
Penasehat Hukum yang berkantor di Jl. Kota Sigli Kabupaten Pidie Provinsi Aceh, dalam
hal ini bertindak sebagai kuasa hukum dari:
Nama : Juliana
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Gampong Asan Kec. Kota Sigli Kab. Pidie
Dalam hal ini disebut sebagai PEMOHON.
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 20 Februari 2018
Bermaksud mengajukan permohonan Pembatalan Perkawinan terhadap :
Nama : Tina
Umur : 39 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Bereunuen
Dalam hal ini disebut sebagai TERMOHON.

Sebagai bahan pertimbangan berikut ini adalah beberapa dasar serta alasan diajukannya
surat Permohonan Pembatalan Perkawinan :
1. Bahwa Pemohon telah menikah sah dengan SUAMI PEMOHON pada tanggal 16
Januari 2000, dari pernikahan tersebut telah dikaruniai 2 orang anak, masing-masing
bernama :
a. ANAK I PEMOHON DAN SUAMI PEMOHON, tanggal lahir 1 Juli 2002 ;
b. ANAK II PEMOHON DAN SUAMI PEMOHON, tanggal lahir 18 April 2005 ;
Kedua anak tersebut masih hidup, selama rumah tangga antara Pemohon dengan
SUAMI PEMOHON sampai sekarang belum pernah bercerai;
2. Bahwa SUAMI PEMOHON telah meninggal dunia pada hari Jum'at, 26 Maret 2018
dalam usia 36 tahun di Kabupaten Pidie, karena Sakit ;
3. Bahwa alm. SUAMI PEMOHON semasa hidupnya bekerja sebagai Pegawai Negeri
Sipil (PNS), dan alm. SUAMI PEMOHON telah mendapat hak pensiun sebagai
Pegawai Negeri Sipil dengan Surat Keputusan No. C.00409/Kep.III/1991, tanggal 5
Oktober 1991, yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Administrasi Kepegawaian
Negara ;
4. Bahwa alm. SUAMI PEMOHON semasa hidupnya telah menikah dengan seorang
perempuan yang bernama TERMOHON (Termohon) yang dilaksanakan pada tahun
2003, secara di bawah tangan/nikah siri, kemudian pada tahun 2009, almarhum
SUAMI PEMOHON telah bercerai dengan perceraian di bawah tangan juga.
Selanjutnya pada tahun 2010 almarhum SUAMI PEMOHON meminta kepada
TERMOHON ingin rujuk kembali. TERMOHON menyetujui tetapi ada permintaan
dengan satu syarat, tunjangan pensiun isteri pertama minta dipindahkan kepada
TERMOHON/mantan isteri kedua, permintaan TERMOHON tersebut disetujui,
terjadilah rujuk/nikah lagi ;
5. Bahwa proses terjadinya perpindahan tunjangan pensiun almarhum SUAMI
PEMOHON dari isteri pertama bernama PEMOHON kepada isteri kedua bernama
TERMOHON adalah sebagai berikut :
a. Bahwa almarhum SUAMI PEMOHON telah merekayasa dan membohongi diri
sendiri, telah membuat keterangan kematian dari kelurahan Kadugadung Kecamatan
Glumpang Tiga kabupaten Pidie dengan surat Keterangan Nomor :
39/Ds.2005/VI/2010, tanggal 10 Juni 2010, dalam surat keterangan tersebut Kepala
Desa Teupin Raya menerangkan bahwa PEMOHON/Pemohon telah meninggal
dunia pada tanggal 14 Agustus 2009 ;
b. Bahwa dengan adanya tanda bukti surat kematian, bahwa PEMOHON/Pemohon
telah meninggal dunia yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Kadugadung Kecamatan
Teupin Raya, setelah diajukan ke Kantor Urusan Agama Kecamatan Teupin Raya,
maka keluarlah buku Kutipan Akta Nikah Nomor : 191/07/VI/2010, tanggal 9 Juni
2010, dengan status duda mati dan janda, tetapi tanpa buki kejandaan yang disahkan
oleh pengadilan ;
c. Bahwa dengan adanya bukti surat kematian dan Kutipan Akta Nikah tersebut di atas,
setelah diajukan oleh almarhum SUAMI PEMOHON dan diproses oleh PT. Taspen.
Maka terbitlah Surat Keterangan tentang Penerima Pensiunan Pegawai dengan
formulir Pendaftaran Isteri (2). Untuk menerima pensiunan pegawai yang disahkan
oleh An. Kepala Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara Bidang SKP,
tanggal 2 Agustus 2010, nomor : 00254/PK.III/48/2010, dalam surat tersebut
menerangkan bahwa PEMOHON/Pemohon yang dianggap telah meninggal dunia
padahal masih hidup. Hak Tunjangan Pensiunannya dipindahkan kepada isteri
kedua bernama TERMOHON/Termohon ;
6. Bahwa setelah adanya pemindahan hak tunjangan pensiun dari isteri pertama/
Pemohon/PEMOHON kepada isteri kedua/Termohon/TERMOHON rumah tangga
alm. SUAMI PEMOHON dengan TERMOHON/Termohon tidak rukun lagi, alm.
SUAMI PEMOHON dibiarkan begitu saja oleh Termohon hingga terjadi perceraian
lagi secara di bawah tangan. Kemudian setelah almarhum SUAMI PEMOHON
bercerai dengan Termohon alm. SUAMI PEMOHON pergi meninggalkan Termohon
ke daerah Kabupaten Sukabumi, setelah menikah lagi dengan perempuan lain asal
Kabupaten Sukabumi tidak lama alm. SUAMI PEMOHON meninggal dunia karena
sakit ;
7. Bahwa diketahui adanya pemindahan/mutasi hak tunjangan pensiun Pemohon/
PEMOHON kepada isteri kedua/TERMOHON setelah Pemohon melapor ke PT
Taspen bahwa alm. SUAMI PEMOHON meninggal dunia ;
8. Bahwa dalam pengajuan permohonan pembatalan nikah ini kepentingannya untuk
mengurus hak tunjangan pensiunan alm. SUAMI PEMOHON dikembalikan haknya
dari isteri kedua TERMOHON kepada isteri pertama bernama PEMOHON sebagai
haknya ;
Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama
Pandeglang segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan
putusan yang amarnya berbunyi :
1. Mengabulkan permohonan Pemohon ;
2. Membatalkan perkawinan antara isteri kedua (TERMOHON) dengan alm. SUAMI
PEMOHON dengan Akta Nikah Nomor : 191/07/VI/2010, tanggal 3 Mei 2010 yang
dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Cipeucang Kabupaten Pandeglang
;
3. Menyatakan Akta Nikah Nomor 191/07/VI/2010 tanggal 9 Juni 2010 tidak mempunyai
kekuatan hukum ;
4. Membebankan biaya perkara menurut ketentuan yang berlaku ;
Atau :
Pengadilan Agama Sigli berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya;
Demikian Surat Permohonan Pembatalan Perkawinan ini diajukan, atas perhatiannya
kami ucapkan terimakasih.
Sigli, 30 April 2018
Kuasa I Pemohon
ttd
Materai 6000

Doni Saputra S.H.,M.Hum

Kuasa II Pemohon
ttd

Rendra S.H.,M.H

Anda mungkin juga menyukai