Anda di halaman 1dari 3

Pelestarian Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Pesarean Gunung Kawi di Desa Wonnosari


Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang
Haris Wicaksono (0410650042)
Ida Bagus Ananta W. (0410650046) Pembimbing:
Wachyu Diwantara (0410650063) Prof. Ir. Antariksa, MEng., PhD
Yoka Krisma W. (0410650066) Ema Yunita Titisari, ST., MT
Noviani Suryasari, ST., MT

Latar masyarakat terlahir dari potensi kekayaan berada di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari,
alam dan sejarah tempat mereka hidup dan Kabupaten Malang. Objek studi ini merupakan situs
Belakang bertumbuh-kembang. Kebudayaan pesarean ( pekuburan) Gunung Kawi. Pesarean
Peninggalan-peninggalan masyarakat Jawa ini diwujudkan dalam seni Gunung Kawi merupakan situs sejarah yang masih
budaya masa lampau yang tradisi dan artefak. sangat kental dengan adat masyarakat sekitar yang
tersebar di nusantara masih bertahan di tengah arus modernisasi, sehingga
Rangkaian sejarah perkembangan
merupakan bagian warisan situs ini sangat perlu untuk dilestarikan.
Pulau Jawa menunjukkan bahwa
budaya nusantara yang sangat keanekaragaman kebudayaan yang Berdasar latar belakang di atas, maka
perlu untuk dijaga tersimpan di pulau ini. Tidak saja tradisi- rumusan masalah yang didapat adalah bagaimana
kelestariannya. Agar generasi budaya asli lokal tetapi ada percampuran potensi arsitektural dan kriteria pelestarian situs
saat ini dapat mengetahui dan budaya, yang sejak dulu telah masuk dan Pesarean Gunung Kawi? Tujuan dari studi ini adalah
mempelajari sejarah beralkulturasi, sehingga menimbulkan tradisi- menganalisis potensi arsitektural dan menentukan
kebudayaan masa lampau yang budaya baru yang melekat di masyarakat. kriteria pelestarian situs Pesarean Gunung Kawi.
pernah berkembang dan
Arsitektur Jawa merupakan salah satu
menjadi bagian dari kekayaan
yang terlahir dari kebudayaan Jawa. Bukan
budaya nusantara.
saja hanya sebagai artefak, arsitektur Jawa
Demikian juga di bagian juga merupakan cerminan dari kebiasaan dan
pesisir dan di pedalaman pulau tradisi masyarakatnya. Bentuk arsitektural
Jawa masyarakatnya hidup dan pola penataan massa situs-situs budaya
dalam habitat yang berbeda, di Jawa menggambarkan tradisi-budaya
sehingga melahirkan masyarakatnya.
kebudayaan yang tidak sama Detail ukiran
Studi ini mengambil sebuah objek
pula. Kebiasaan dan tradisi
yang terletak di lereng Gunung Kawi, tepatnya pasar

Gapura 2 Gapura 1
Gapura 3
Atap tajug pada pendopo agung Situasi komplek pesarean Gunung Kawi
Page 2 Pesarean Gunung Kawi di Desa Wonnosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang

Metode Penelitian
Data yang digunakan berupa Data yang telah
data primer yang didapat langsung dikumpulkan pada proses
dari pengamatan fakta empirik di pengumpulan data selanjutnya
lapangan maupun data sekunder diperiksa, dibandingkan dan
yang didapat melalui studi pustaka diinterpretasikan untuk
yang mendukung. Metode menentukan relevansi dan
pengumpulan data yang digunakan kelayakannya. Hal ini dilakukan
adalah surveying and field research untuk menyeleksi data mana yang Tampak samping padepokan Raden
Mas Iman Soedjono (dari dalam)
dan studi literatur sehingga dapat digunakan dalam studi dan
menghasilkan data primer dan data mana yang dianggap cacat dan Dalam tahapan ini, hasil yang
sekunder. tidak dapat digunakan dalam studi. didapat mengenai potensi-potensi

Publik

Semipublik

Privat

Pagar hala-

Atap Padepokan RM. Iman Soedjono

Zoning area sekitar padepokan

Hasil Studi jelas pada kuil


Kwan Im, kuil
permohonan dan kuil Lilin raksasa sebagai lambang harapan
Bangunan-bangunan yang ada
dalam kompleks Pesarean ini tidak hanya Ciamsi. seperti upacara ruwatan, grebeg suro,
terdiri dari satu macam gaya (style) saja, Dari potensi-potensi yang dimiliki wayang, selamatan dan lain-lain yang
tetapi merupakan perpaduan antar gaya dapat disimpulkan bahwa Kompleks masih sangat kental dengan budaya Jawa.
arsitektural Jawa, Islam dan China yang Pesarean Gunung Kawi memenuhi tolok- Pada kuil-kuil tempat persembahyangan
tercermin dalam tata massa, pola sirkulasi tolok ukur sebuah bangunan sebagai etnis Tionghoa masih sangat mudah
serta detail masing-masing bangunan. benda cagar budaya. Ditinjau dari aspek sekali ditemukan aktivitas sembahyang,
umur, estetika, keistimewaan dan do’a dan meramal nasib (ciamsi). Sebagai
Pengaruh arsitektur Islam pada Pesarean kawasan wisata ritual, dalam situs ini
ini tampak pada bentuk tipikal makam kelangkaan, kesejarahan, keaslian, dan
tetenger. diberlakukan aturan-aturan khusus yang
Islam dengan akulturasi budaya Jawa masih sangat dijunjung tinggi oleh
seperti halnya penataan massa dan pola Adapun kebiasaan yang masih bertahan di masyarakat setempat. Larangan-larangan
sirkulasinya. Pengaruh arsitektur kawasan antara lain, adalah masih dapat yang berlaku di kawasan ini tidak saja
tradisional Jawa masih dapat dilihat dari ditemukannya aktivitas peziarahan. Selain berlaku bagi masyarakat setempat tetapi
bentuk atap padepokan, cungkup dan juga masih di kawasan ini juga masih bagi semua orang yang berkunjung.
gapura. Arsitektur China juga tampak kerap berlangsung upacara-upacara adat
makam

Page 3
Transisi berupa tirai
Tempat sembahy-
ang

Transisi berupa partisi kaca

Pendopo bertutup
kaca

Publik

Semipublik

Privat

Ornamen teratai
Zoning padepokan agung.
Kuil Kwan Im

Tulisan Condro Sengkolo pada Kuil permohonan,tempat berdo’a

Gapura ke tiga

Masjid agung Bentuk segi delapan pada kuil dewi Kwan Im dan kuil Ciamsi

Zona Privat

Zona Publik

Zoning komplek makam Gunung Kawi Kuil Ciamsi


Copyright © 2008 by antariksa

Anda mungkin juga menyukai