Analisis Keekonomian Proyek Infill Drilling Di Lapangan "Xyz" Tugas Akhir
Analisis Keekonomian Proyek Infill Drilling Di Lapangan "Xyz" Tugas Akhir
TUGAS AKHIR
OLEH :
SUSI AFWIRA
NPM : 02 321 0003
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
DISUSUN OLEH:
SUSI AFWIRA
NPM : 023210003
DISETUJUI OLEH :
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
DISAHKAN OLEH :
SUSI AFWIRA
NPM : 023210003
ABSTRAK
Infill drilling merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi. Untuk menilai
kelayakan proyek infill drilling, dapat ditinjau aspek teknis dan ekonomisnya.
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan NPV bernilai positif pada harga minyak
$60/bbl, DPI sebesar 2.003, POT selama 1.96 tahun dengan ROR 54.95%. Dengan
melihat indikator ekonomi tersebut maka perencanaan proyek infill drilling ini layak
untuk dilaksanakan.
Kata Kunci : Analisis Keekonomian, Infill drilling, Net Present Value, Rate Of
Return, Pay Out Time, Discounted Probability Index.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan
karunia-Nya serta memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan
penyusunan Tugas Akhir (Kolokium II) dengan judul : Analisis Keekonomian
Proyek Infill Driling Di Lapangan ”XYZ” yang merupakan salah satu syarat guna
mendapat gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik
Perminyakan, Universitas Islam Riau.
Susi Afwira
UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh Gelar Kesarjanaan disuatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis di acu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar
Pustaka.
SUSI AFWIRA
NPM : 023210003
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan.................................................................................... 2
1.3. Batasan Masalah .................................................................................... 2
1.4. Metodologi Penulisan ............................................................................ 2
1.5. Sistematika Penulisan ............................................................................ 4
Gambar Halaman
1.1. Diagram Alir Penelitian .................................................................................. 3
2.1. Peta Lapangan “XYZ” .................................................................................... 5
2.2. Peta Struktur Lapangan “XYZ” ...................................................................... 6
2.3. Deskripsi Reservoir dari Hasil Logging.......................................................... 8
2.4. Sejarah Produksi Lapangan “XYZ” ................................................................ 9
3.1. Keuangan Sistem Kontrak Bagi Hasil Lapangan Minyak .............................. 34
4.1. Produksi Total ................................................................................................. 37
5.1. NPV vs Harga minyak .................................................................................... 51
5.2. ROR vs Harga minyak .................................................................................... 52
5.3. DPI vs Harga minyak ...................................................................................... 53
5.4. POT vs Harga minyak..................................................................................... 54
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Tabel Decline Curve ....................................................................................... 28
4.1 Data Awal dari Geologist................................................................................. 35
4.2 Data Produksi ................................................................................................... 36
4.3 Hasil Perhitungan Reserves ............................................................................. 40
4.4 Tabel Cash Flow .............................................................................................. 42
4.5 Tabel Perhitungan NPV ................................................................................... 44
4.6 Tabel Perhitungan ROR ................................................................................... 45
4.7 Tabel Perhitungan POT.................................................................................... 47
4.8 Tabel Sensitivitas minyak terhadap indikator ekonomi ................................... 48
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
A.1 Perhitungan Reserves
A.2 Produksi Tiap Sumur
A.3 Perhitungan Indikator Ekonomi
DAFTAR SIMBOL
PENDAHULUAN
Survey
Reserves :
Data Area (Acre)
Produksi Thicness (ft)
Reserves Porositas
Saturasi air (Sw)
Tidak
Recovery Factor (RF)
Lengkap Boi
OOIP
Ultimate Recovery
Indikator Ekonomi
(NPV, ROR, POT, DPI)
Analisis Sensitivitas
Hasil
Pembahasan &
Kesimpulan
Selesai
BAB VI : Kesimpulan
BAB II
Lapangan ”XYZ” adalah salah satu lapangan minyak yang dikelola oleh PT.
CPI. Lapangan ini terletak sekitar 40 km disebelah barat minas. Lapangan ini
ditemukan pada tahun 1952 dan mulai berproduksi tahun 1971 dengan 17 sumur
produksi. Dan pada tahun 1972 dilakukan pengeboran sebanyak 32 sumur produksi
dengan rate masing-masing sumur 45.000 BOPD.
Pada tahun 1992 dimulai aplikasi injeksi air dengan sistem pheripheral yang
bertujuan untuk menjaga tekanan reservoir. Sampai tahun 2004, lapangan ”XYZ”
menghasilkn 153 sumur produksi, 95 sumur injeksi, dan 25 water source well, dengan
luas area produksi sekitar 18 km (11 mile) dan luas pengurasan sekitar 13.000 acre.
P2 P3
P1 P4
P5
P7
P6
Produksi perdana lapangan ”XYZ” terjadi pada tahum 1971 dengan 17 sumur
produksi dan ditambah pada tahun 1972 sebanyak 32 sumur produksi, yang masing-
masing berproduksi dengan laju alir 45.000 BOPD. Kemudian dari data yang ada
sampai 2004 dari lapangan ”XYZ” telah berhasil di bor 153 sumur, sejarah produksi
di lapangan ”XYZ” digambarkan oleh Gambar 2.4 :
1000000
1000000 Area-3 10000
Area-2 Area-3
PWF
10000
Peripheral Area-2 PWF
Peripheral
1 Flood PWF
Area-1 PWF
1 Flood Expand Area-1
Expand PWF
Peripheral PWF
Peripheral
100000
100000 1000
1000
u P 10000 t D
B C
100
W
WCut
BPD
10000 100
1000 10
1000 10
TEORI DASAR
Peramalan (Forecasts) dari suatu cash flow yang dihasilkan adalah sebagai
dasar analisa keekonomian hampir semua proyek terutama dalam industri
perminyakan, cash flow digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan investasi.
Peramalan bisa sangat sederhana atau bisa sangat kompleks dengan memasukkan
rencana pengembangan untuk periode 20 tahun atau dengan memperhitungkan secara
detail fiscal regime untuk masing-masing tahun.
Sangat penting mengetahui dan memahami prinsip dasar dari analisa cash
flow yang benar dari suatu investasi alternatif. Pemahaman ini termasuk defenisi
dasar cash flow, perbedaan antara cash flow dengan profit, cara memperlakukan
depresiasi, factor inflasi, konsep nominal dan real cash flow dan lain sebagainya.
Cash flow secara sederhana didefenisikan sebagai suatu aliran keuangan baik
penerimaan (cash received) maupun pengeluaran (cash expended) selama periode
waktu yang ditentukan. Sedangkan Net Cash Flow adalah semua pendapatan (cash)
yang diterima dikurangi dengan semua pengeluaran (cash expended) selama suatu
periode.
Revenue atau pendapatan kotor didapat dari hasil penjualan minyak kepada
konsumen. Revenue merupakan perkalian antara gas dan besar produksi tahunan.
3.1.2 Investasi
Yang termasuk dalam investasi ini adalah beberapa biaya yang langsung
berhubungan dengan fasilitas – fasilitas produksi maupun yang tak langsung. Biaya
langsung anatara lain biaya peralatan dan material. Sedangkan biaya tak langsung
meliputi biaya – biaya untuk untuk pekerjaan rekayasa, pembangunan peralatan, suku
cadang dan biaya start-up.
3.1.2.4. Biaya Fasilitas Penunjang
Yang termasuk dalam biaya ini adalah biaya untuk warehouse, kantor
administrasi, fasilitas perumahan dan biaya fasilitas penunjang lainnya.
3.1.3. Depresiasi
TangibleCost
Depresiasi (3.1)
LamaWaktu
Pada metode ini nilai suatu barang akan berkurang dengan cepat terhadap
waktu (accelerated depreciation methode). Secara matematis dinyatakan oleh
persamaan :
1
Depresiasi InvestasiCapital Depresiasii 1 (3.2)
T
i = waktu perhitungan
Pada metode ini pengurangan nilai barang akan berlangsung dua kali lebih
cepat dari pada metode decline balance. Secara matematis metode ini dapat dituliskan
sebagai berikut:
2
depresiasi InvestasiCapital Depresiasii 1 (3.3)
T
Secara umum cost recovery dapat dikatakan sebagai semua ongkos atau biaya
yang harus dibayarkan kepada kontraktor atas semua biaya yang telah dikeluarkan,
biaya ini meliputi :
Non capital
Operating cost
Non capital cost merupakan operating cost yang berhubungan dengan operasi
selama tahun yang bersangkutan. Operating cost untuk tiap volume hidrokarbon yang
dihasilkan merupakan hasil pembagian biaya – biaya yang berhubungan langsung
antara produksi dan jumlah produksi yang dihasilkan.
Cost recovery ceiling adalah besarnya persentase recovery dari revenue yang
dapat diperoleh dari kontraktor pada tahun yang bersangkutan.
Dapat dikatakan sebagai ongkos yang dapat diambil kembali oleh kontraktor
pada tahun tersebut setelah lapangan berproduksi atas semua biaya yang dikeluarkan
sebelum dan sesudah lapangan itu berproduksi. Dan ini merupakan penjumlahan dari
cost recovery dan investnent credit. Recoverable cost ini merupakan penjumlahan
dari gross revenue dikalikan dengan cost recovery ceiling pada tahun yang
bersangkutan.
SH
Contrctor Share ES (3.5)
1 Tax
= (1 – Tax) x TI
Contractor cash flow dihitung dari hasil pengurangan total contractor share
dengan total cost (capital + non capital + operating cost).
X1 X3 Xn
NPV X 0 (3.6)
1 i 1 i 1 i n
2
dimana :
Secara umum bilamana NPV pada discout rate bernilai positif memberikan
makna proyek boleh dijalankan dan akan memberikan pengembalian uang (return)
atau pendapatan (earning) dari alternatif investasi, dan sebaliknya bila NPV bernilai
negative cari alternatif investasi lain. NPV juga sebagai salah satu attribute yang
penting dalam membuat atau mengambil suatu keputusan investasi terhadap alternatif
proyek-proyek yang ditawarkan.
3.2.2 Pay Out Time (POT)
Pay Out Time suatu proyek dapat disefinisikan sebagai panjangnya waktu
yang diperlukan Investor untuk memperoleh kembali modal yang telah ditanamkan.
Jadi POT merupakan suatu ukuran pendekatan mengenai kecepatan penerimaan cash
flow pada awal proyek. Jika investor merencanakan suatu jumlah tertentu untuk
investasi proyek, dapat dibuat hubungan dari “account balance” kumulatif terhadap
waktu.
Semua pendapatan yang diterima setelah Pay Out Time tercapai menunjukkan
keuntungan yang dihasilkan suatu proyek, dan menunjukkan modal baru yang
dihasilkan oleh proyek tersebut. Jika semua faktor sama, tentunya penanaman modal
akan memilih proyek dengan POT terpendek.
POT ini merupakan salah satu parameter yang berguna untuk membandingkan
kecepatan relatif penerimaan dari awal proyek. Kelemahan dari POT ini selain tidak
dapat memberikan gambaran mengenai laju pendapatan setelah POT tercapai, juga
tidak mempertimbangkan konsep nilai waktu dari uang. Jadi seperti yang telah
ditekankan diatas, POT ini bukanlah kriteria yang cukup untuk penilaian suatu proyek
penanaman modal, tetapi mempertimbangkan kriteria yang lainnya sebelum pemilik
modal memutuskan untuk memilih suatu proyek dari beberapa alternatif yang ada.
Pay Out Time (POT) seringkali digunakan sebagai indikator dari kelayakan
keekonomian proyek. Secara sederhana Pay Out Time adalah waktu yang dibutuhkan
oleh positif cash flow untuk menutupi atau mengganti seluruh biaya atau pengeluaran
capital awal (investasi).
Salah satu kelemahan pay out time sebagai ukuran keuntungan proyek adalah
tidak mempertimbangkan keuntungan total dari proyek. Profit to invesment ratio
adalah total undiscounted cash flow tanpa investasi modal dibagi dengan investasi
total. Atau dengan kata lain dapat dirumuskan sebagai perbandingan undiscounted net
profit terhadap investasi.
Net Pr esent Value
DPI 1
PV of Investment (3.7)
Rate of Return (ROR) yaitu discount rate maksimum yang dibutuhkan untuk
pengembalian investasi atau discount rate yang menghasilkan NPV suatu proyek
sama dengan nol. IRR dihitung secara trial dan error yang dapat diringkaskan sebagai
berikut :
Pada umumnya analisa kinerja reservoir dan teknik estimasi cadangan yang
digunakan adalah :
Analogi
Volumetrik
Decline curves
Material balance
Simulasi Reservoir
Ah 1 S w
N 7758 (3.9)
B oi
dimana :
N OOIP, STB
h ketebalan reservoir, ft
porositas rata-rata, fraksi
UR OOIP * (3.10)
RF
dimana :
UR Ultimate recovery
RF Recovery factor
Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung bulk volume
batuan reservoir yang mengandung hidrokarbon.
Metode pyramidal
Ai 1
Metode ini digunakan bila 0.5 . Bulk volume dari reservoir yang dibatasi
Ai
Vbi
h
3
Ai Ai 1 Ai * Ai 1 (3.11)
Vb V bi (3.12)
dimana :
Metode trapezoidal
Ai 1
Metode ini digunakan bila 0.5 .
Ai
h
V A 2 A ... 2 A *A) (3.13)
A 1
b 0 n 1 (t n avg n
2
dimana :
qi
q(t ) (3.14)
1 bDi t 1/
b
dimana :
-1
Di = -dq(t)/dt/q(t) = initial decline rate, (Day)
Dilihat dari harga b, maka persamaan diatas dapat dikembangkan menjadi tiga jenis
decline, yaitu : exponential decline, harmonic dan hyperbolic decline. Dalam model
exponential, plot dalam kertas semilog antara laju produksi dan waktu menunjukkan
garis lurus. Sedangkan model harmonic menunjukkan lengkungan yang lebih besar
dari pada model hyperbolic. Sebaliknya plot dalam kertas semilog antara laju
produksi dan kumulatif produksi (Q) menunjukkan bahwa model harmonic berupa
garis lurus sedangkan model exponential menunjukkan lengkungan yang lebih besar
dari model hyperbolic. Perbedaan masing-masing model ini disebabkan oleh
perbedaan nilai b dalam persamaan Arps’ diatas dan bersifat unik yang berbeda
antara satu lapangan dengan lapangan lainnya. Secara garis besar penurunan
persamaan tiap-tiap model decline curve dan prosedur perhitungannya akan dibahas
pada bagian berikut ini.
-bt a
Production Rate, Q Qo e Qo/(1+bot/a) Qo/(1+bot/a)
3.4. Pola Kontrak Kerja Daerah Operasi
Penjelasan mengenai periode – periode tersebut akan dibahas pada sub bab
lain lebih lanjut.
Meskipun detail dari tiap – tiap kontrak yang ditandatangani antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya ada perbedaan, peraturan penting yang harus
diataati adalah :
1. Pada saat penandatanganan perjanjian kontrak bagi hasil, kontraktor diwajibkan
memberikan bonus kepada Pertamina. Bonus ini tidak termasuk sebagai cost pada
produksi yang akan datang.
2. Kontraktor menyediakan semua peralatan yang dibutuhkan untuk operasi,
membiayai dan menanggung segala resiko.
3. Kontraktor diwajibkan memberikan laporan secara teratur, dan sebagai timbal –
balik pihak kontraktor diberi hak untuk mendapatkan informasi yang
berhubungan dengan kontrak di daerah sekitarnya.
4. Jika hidrokarbon secara komersial ditemukan, kontraktor harus menyetujui
program yang telah disusun oleh pihak Pertamina. Dan ini jika suatu area
dinyatakan komersial, kontrak biasanya diberikan untuk masa 20 sampai 30 tahun
sejak tanggal penandatanganan.
5. Suatu bagian tertentu dari daerah kontrak harus dikembalikan setelah periode
tertentu. Dan seluruh daerah kontrak harus dikembalikan jika masa kontrak telah
habis, kecuali jika dilakukan perpanjangan.
Pada periode ini sedikit mengalami perubahan, dimana system FTP (First
Tranche Petroleum), menjadi dasar bagi system kontrak bagi hasil dan diharapkan
dapat memberikan penyelesaian dalam penilaian komersialitas suatu lapangan.
Besarnya FTP adalah 20%, dari produksi, yang dikenakan sebelum recoverable cost
dibagi antara pertamina dengan kontraktor sesuai dengan split yang berlaku. Selain
itu sejak periode ini juga diberlakukan split share untuk lapangan minyak berdasarkan
klasifikasi wilayah kerja yang didasarkan pada kondisi geografis daerah dan tahapan
kegiatannya meliputi :
1. Bagi kontraktor baru yang akan masuk didaerah yang belum pernah diteliti
(frontier area) akan berlaku :
a. Oil sharing = 38.8415 %
b. FTP = 20 %
c. DMO = 25 %
d. Fee DMO =10 % x harga pasar (untuk produksi > 150 MBOPD)
=30 % x harga pasar (untuk produksi < 150 MBOPD)
e. Untuk proyek EOR selama 5 tahun produksi pertama, fee DMO besarnya 100
% x harga pasar.
2. Bagi kontraktor yang sampai 1 Januari 1989 masih dalam tahap eksplorasi akan
berlaku :
a. Oil sharing = 28.8415 %
b. FTP = 20 % Gross revenue
c. DMO = 25 %
d. Fee DMO =10 % x harga pasar (untuk produksi > 150 MBOPD)
e. Untuk proyek EOR selama 5 tahun produksi pertama Fee DMO sebesar 100
% harga pasar
3. Bagi kontraktor yang berproduksi bukan perpanjangan berlaku peraturan :
a. Oil sharing = 28.8415 %
b. FTP = 20 %
c. DMO = 25 %
d. Fee DMO =10 % x harga pasar (untuk produksi > 150 MBOPD)
e. Untuk proyek EOR selama 5 tahun produksi pertama Fee DMO sebesar 100
% dari harga pasar
4. Bagi kontraktor dengan perpanjangan masa kontrak berlaku peraturan:
a. Oil sharing kurang dari 28.8415 % mengingat pemilikan 100 % Indonesia atas
asset dan cadangan hidrokarbon yang belum diproduksikan pada akhir masa
kontrak.
b. Presentase FTP = 20 % x Gross Revenue
c. DMO = 25 %
d. Fee DMO = 10 % x harga pasar (produksi > 200 MBOPD)
e. Untuk produksi < 200 MBOPD, fee DMO = 20 % x harga pasar
f. Untuk proyek EOR selama 5 tahun produksi pertama Fee DMO sebesar 100
% dari harga pasar
Angka – angka presentase split share diatas hádala gross share yang masih
harus dibebani pajak pemerintah (Government Tax).
Untuk pola aliran keuangan, ada beberapa perbedaan antara lapangan minyak
dan lapangan gas. Perbedaan tersebut untuk yang berlaku sampai saat ini selain
besarnya pembagian (share) adalah pada Domestic Marketing Obligation (DMO),
dimana kewajiban untuk memasok pasar domestik ini tidak berlaku bagi lapangan
gas. Secara keseluruhan pola aliran keuangan minyak dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Recoverable Cost,CR
Revenue
Inv.credit Cost Rec
Equity to be Split, ES
(1-(SH/(1-T))xES CS(SH/(1-T))xES
0.25(SH/(1-T))xES CS – DDMO + IC
Goverment Tax GT
Net. Cont. Share,NCS
T x TI
(1 – T) x TI
NCS + CR - IC
Cost
TCS- TC
Gambar 3.1. Pola Keuangan Sistem Kontrak Bagi Hasil Lapangan Minyak
BAB IV
ANALISA DATA
Data yang diperoleh didapatkan dari data geologist, merupakan data sumur
yang akan disisipkan (infill drilling) yang didapatkan dari surrounding wells (data
sumur sekitar) dimana penulis hanya mendapatkan hasil evaluasinya saja dan tidak
mengevaluasi secara detail terhadap hasil interpretasi yang telah dilakukan oleh
geologist.
Data berikut merupakan data yang didapatkan dari geologist, data ini
dibutuhkan dalam menentukan OOIP, serta penentuan nilai Ultimate Recovery.
Data produksi total diatas yang akan dipakai dalam mencari nilai dari
parameter ekonominya, nilai tersebut didapatkan dari perkalian dari produksi total
harian (BOPD) dikalikan dengan 1 tahun (365 hari). Berikut tabe l produksi perhari :
1.600 TOTAL PROFIL PRODUKSI
1.400
1.200
B 1.000
O
800
P
D 600
400
200
0
2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022
Tahun
Gambar diatas merupakan produksi total untuk semua sumur (P01 – P07)
yang menunjukkan produksi tertinggi pada tahun 2010 dengan total produksi 1,370
BOPD dan produksi berkurang hingga tahun 2021 dengan produksi 84 BOPD. Untuk
produksi setiap sumur P01 – P07 dapat dilihat pada lampiran.
Harga minyak yang digunakan dalam kasus ini adalah $40/bbl, $50/bbl,
$60/bbl, $70/bbl dan $80/bbl, dengan pola kontrak adalah kontrak bagi hasil.
Sedangkan untuk operating cost yang diperlukan $3.73/bbl. Harga operating cost ini
dapat berubah – ubah pada waktu tertentu, tapi pada kondisi ini nilai operating cost
sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan untuk lapangan “XYZ”.
4.4. Perhitungan Produksi dan Reserve
Area (acre) : 35
Thickness : 14
RF : 0.45060
= 277,901.64 STB
Area (acre) : 35
Thickness : 11
RF : 0.45060
= 179,264 STB
Area (acre) :0
Thickness :0
RF : 0.45060
= 7758 x 0 x 0 x 0 (1 – 0)/1.108
=0
UR total sumur P01 = (OOIPA + OOIPB + OOIPC ) x RF
= 457,165 x 0.45060
= 206,000 STB
Untuk perhitungan OOIP sumur P02 sampai P07dapat dilihat pada lampiran.
Dengan perhitungan OOIP untuk semua sumur tersebut maka didapatkan hasil
ultimate recovery dengan menggunakan metoda volumetrik dari sumur P01 sampai
P07, nilai untuk semua sumur tersebut dapat kita lihat pada tabel 4.3. dibawah ini:
Pada tabel ini didapatkan nilai ultimate recovery untuk tiap sumur berbeda –
beda dan jika dijumlahkan ultimate recovery untuk semua sumur ( P01 - P07),
sebesar 1,856 MBO. Sumur yang paling produktif adalah sumur P02 dengan reserves
sebesar 329 MBO oleh kerenanya sumur ini diprioritaskan pertama kali untuk
pelaksanaan pengeborannya. Sedangkan sumur yang paling kecil reservesnya
terdapat pada sumur P01 dengan nilai 206 MBO.
4.5. Perhitungan Indikator Ekonomi
Berikut ini merupakan hasil perhitungan cash flow dan indikator ekonomi,
dalam kasus ini diambil harga minyak $60/bbl dengan ketentuan sebagai berikut :
Tax : 48%
MARR : 10%
90
Untuk mencari NPV maka terlebih dahulu harus dicari harga DF, yaitu :
1
DF1 = 1/(1 + 10%)
1
= 1/(1 + 10%)
= 0.9091
= $7,265,750x 0.9091
= $ 6,605,227
Maka hasil perhitungan NPV untuk produksi total sumur dapat kita tentukan
dengan langkah kerja yang sama untuk setiap tahunnya. Sehingga didapatkan total
NPV sebesar : $6,936,529.36. Untuk hasil perhitungan NPV tiap tahunnya dapat
dilihat pada tabel diatas. Langkah selanjutnya yaitu dengan mencari nilai DPI dengan
langkah kerja sebagai berikut :
DPI = 2.002989
93
1 -6,942,780 1 -6,942,780 1 -6,942,780.00
0.8696 6,318,044 0.6667 4,843,833 0.6452 4,687,580.80
0.7561 1,907,654 0.4444 1,121,277 0.4162 1,050,103.13
0.6575 1,385,983 0.2963 624,565 0.2685 566,052.18
0.5718 1,017,557 0.1975 351,548 0.1732 308,335.23
0.4972 755,735 0.1317 200,172 0.1118 169,902.79
0.4323 345,988 0.0878 70,259 0.0721 57,710.94
0.3759 239,690 0.0585 37,316 0.0465 29,662.89
0.3269 166,297 0.0390 19,849 0.0300 15,269.12
0.2843 115,579 0.0260 10,576 0.0194 7,873.63
0.2472 80,496 0.0173 5,647 0.0125 4,068.53
0.2149 56,201 0.0116 3,023 0.0081 2,107.52
0.1869 39,354 0.0077 1,623 0.0052 1,094.91
5,485,799.29 346,908.68 -43,018.33
Nilai ROR yang diambil 55% dan 50%, maka harga ROR akan diperoleh
dengan melakukan interpolasi pada saat NPV berharga negatif dan NPV berharga
positif. Hasil perhitungan untuk mencari nilai ROR dapat dilihat pada tabel diatas.
Langkah kerja untuk perhitungan ROR dengan menggunakan rumus dibawah ini :
NPV 1 * (i2 i1 )
ROR i1
NPV 1 NPV 2
Maka dicari terlebih dahulu nilai dari Diff. of Disc Rate yaitu :
i2 – i1 = 55% - 50%
= 5%
= 346,908.68+ 43,018.33
= 389,927,01
94
346,908.68 * 5%
ROR 50%
389,927.01
= 54.95%
95
6,942,780
POT 1
6,942,780 322,970.24
= 1.96 tahun
96
Tabel 4.7 Tabel Perhitungan POT
Maka POT dengan harga minyak $60/bbl dengan jangka waktu pengembalian
selama 1.96 tahun atau 23 bulan.
Dari hasil perhitungan indikator ekonomi (NPV, ROR, DPI, POT) untuk
semua harga minyak dapat disimpulkan bahwa harga minyak mempengaruhi tingkat
keekonomian proyek ini. Semakin tinggi harga minyak semakin tinggi nilai
keekonomiannya dan begitu juga sebaliknya.
96
Tabel 4.8 Sensitivitas minyak terhadap indikator ekonomi
Harga NPV DPI ROR POT
40 3,801,187.60 1.55 35.85 2.14
50 5,382,358.48 1.78 45.53 2.04
60 6,963,529.36 2.00 54.95 1.96
70 8,544,700.24 2.23 64.25 1.88
80 10,125,871.12 2.46 73.41 1.82
Sebagai mana diketahui bahwa syarat suatu proyek dikatakan ekonomis dan
layak untuk dikerjakan apabila NPV bernilai positif (NPV lebih besar dari 0). Harga
minyak $40-$80/bbl memenuhi syarat NPV > 0, nilai NPV yang diperoleh sebagai
berikut : harga $40/bbl = 3,801,187.60, harga $50/bbl = 5,382,358.48, harga $60/bbl
= 6,963,529.36, harga $70/bbl = 8,544,700.24 dan harga $80/bbl = 10,125,871.12.
Suatu proyek dikatakan ekonomis jika DPI lebih besar dari 1(satu), namun
dalam hal ini PT. CPI mematok harga DPI minimum sebesar 1.2 maka untuk semua
harga yang telah ditentukan DPI > 1.2 maka nilai DPI yang didapat adalah :
$40=1.55, $50=1.78, $60=2.00, $70=2.23, $80=2.46
97
4.6.4. Pay Out Time
POT suatu proyek yang tidak memenuhi syarat keekonomian jika jangka
waktu pengembalian investasi selama umur kontrak itu sendiri. Namun untuk semua
harga minyak yang dipakai ($40-$80/bbl) jangka waktu pengembalian dibawah umur
kontrak yang telah ditentukan. Didapatkan $40 = 2.14 (26 bulan), $50 = 2.04 (25
bulan), $60 = 1.96 (24 bulan), $70 = 1.88 (23 bulan), $80 = 1.82 (21 bulan).
98
BAB V
PEMBAHASAN
Dalam penulisan ini metoda yang digunakan untuk menghitung reserve yaitu
dengan menggunakan metoda volumetric. Hal ini disebabkan karena ketersediaan
data yang kita peroleh dan dalam metoda volumetrik ini lebih cepat serta dapat
dilakukan diawal produksi karenanya untuk alasan itulah metoda ini yang kita
gunakan dalam menghitung reserve ini.
OOIP total berjumlah 4,178 MBO yang didapatkan dari penjumlahan total
OOIP masing – masing sand (A sand, B sand dan C sand). Untuk A sand sebesar
2,831 MBO, B sand 924 MBO, dan C sand 421 MBO.
99
reserves terkecil terdapat pada sumur P01 yaitu 206 MBO. Dalam hal ini parameter
yang mempengaruhi reserve antara lain : porositas, saturasi, formasi volume factor,
area, ketebalan, dan recovery factor.
Dalam perhitungan ini untuk mengetahui profil produksi dari tiap-tiap sumur
menggunakan analisa decline curve analisys exponential dan economic limit dibatasi
sampai usia kontrak hingga tahun 2021.Berikut merupakan pembahasan perhitungan
ekonomi dari tiap – tiap indikator ekonomi untuk harga minyak $40-$80/bbl.
Nilai NPV didapat dari penjumlahan NPV1 hingga NPV12 dengan hasil
penjumlahan untuk harga minyak $40/bbl NPV = $3,801,187.60 harga minyak
$50/bbl NPV = $5,382,358.48 harga minyak $60/bbl NPV = $6,963,529.36 harga
minyak $70/bbl NPV = $8,544,700.24 harga minyak $80/bbl NPV = $10,125,871.12
100
12.000.000
NPV vs Harga Minyak
10.000.000
8.000.000
6.000.000
4.000.000
2.000.000
0
Harga Minyak
0 20 40 60 80 100
101
Nilai NPV untuk semua harga minyak diatas lebih besar dari 0. Maka untuk semua harga
diatas memenuhi syarat NPV > 0.
101
10%.
70
R 60
O
50
R
% 40
30
20
10
0
Harga Minyak
0 20 40 60 80 100
102
5.2.3. Discounted Profability Index (DPI)
DPI minimum yang diharapkan untuk ekonomisnya suatu proyek haruslah lebih
besar dari satu, namun dalam hal ini PT. CPI menetapkan DPI minimum adalah 1.2 untuk
harga minyak $60/bbl ini DPI didapat sebesar :
Harga minyak $40/bbl DPI = 1.55
Harga minyak $50/bbl DPI = 1.78
Harga minyak $60/bbl DPI = 2.00
Harga minyak $70/bbl DPI = 2.23
Harga minyak $80/bbl DPI = 2.46
102
3,00 DPI vs Harga Minyak
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
Harga Minyak
0 20 40 60 80 100
103
Harga minyak $80/bbl POT = 1.82 Tahun = 21 Bulan.
103
2,20 POT vs Harga Minyak
2,15
2,10
t
a 2,05
h
2,00
u
n 1,95
1,90
1,85
1,80
Harga Minyak
0 20 40 60 80 100
104
BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil kesimpulan baik perhitungan yang bersifat teknis maupun yang
bersifat ekonomis maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
NPV berharga positif dengan harga minyak mulai $40/bbl dan selanjutnya proyek
ini dikatakan ekonomis
DPI minimum yang diharapkan untuk ekonomisnya suatu proyek haruslah lebih
besar dari satu, namun dalam hal ini PT. CPI menetapkan DPI minimum adalah
1.2 untuk harga minyak $40/bbl ini DPI didapat sebesar 1.5 dengan demikian
nilai DPI ini memenuhi nilai ekonomisnya.
POT dengan harga minyak $40/bbl dengan jangka waktu pengembalian selama
2.14 tahun
ROR pada kasus ini bernilai 35.85% , ini berarti ROR > MARR (10%)
Dengan melihat indikator ekonomi tersebut maka perencanaan proyek infill
drilling ini layak untuk dilaksanakan.
104
DAFTAR PUSTAKA
105