Anda di halaman 1dari 7

TENTIR PELAYANAN KESEHATAN KERJA FIRDA OLIVIA RAMADANI

SESI: 7

Maju PPT KELOMPOK 12 (Theo, Muped, Sarah), ditambah materi dari Kelompok 2 & 4.
Lengkapnya baca makalah kelompok 12 ya…

KONSEP DASAR PENETUAN PROGRAM YANKESJA

A. Hazard Mapping & Health Mapping

Hazard Mapping

OSHA & NJWEC


 Suatu metode untuk merepresentasikan tempat kerja secara visual, yang dimana
tempat kerja tersebut memiliki hazard yang dapat menyebabkan cedera
 Digunakan untuk mengidentifikasi risiko dan hazard apapun terkait dengan area,
bangunan, klafikasi job atau proses kerja sehingga dapat dilakukan kontrol yang sesuai
 Meningkatkan partisipasi pekerja untuk terlibat serta menjadi familiar akan hazard
yang ada di seluruh proses kerja/seluruh plant

Health Mapping
NJWEC
 Untuk mengidentifikasi risiko kesehatan berdasarkan hazard spesifik
 Untuk memberikan informasi terkait hubungan antara hazard dan konsekuensi
kesehatan yang mungkin diterima
 Menentukan program kesehatan apa yang harus diterapkan di area/wilayah spesifik

Hazard Mapping & Health Mapping


CCOHS
 Digunakan untuk menempatkan pekerja ke area spesifik berdasarkan kemampuan dan
keterbatasannya, serta untuk data dasar untuk investigasi
 Baiknya (harus) dilakukan oleh tim
 Baiknya pemetaan hazard & kesehatan dilakukan dengan pekerja dalam job yang sama
atau di departemen/divisi yang sama
 Peta akan menggambarkan di mana & bagaimana masalah k3 terjadi pada job atau
departemen/divisi tersebut

Body Mapping

COHS → body map adalah gambar yang menunjukkan bagian tubuh pekerja yang terluka,
sakit atau tertekan akibat pekerjaannya. Serikat pekerja dan pekerja dapat menggunakan
body map untuk mencari tahu cedera atau penyakit yang dimiliki oleh para pekerja.

Bagaimana cara melakukan pemetaan?

CCOHS & TSSA


 Ketahui prosesnya dan pahami gambaran dari area yang akan dipetakan
 Siapkan peralatan: form / flip chart / kertas, alat menggambar, dll.
 Tentukan warna / nomor / kode apa pun untuk penanda khusus
 Gambarlah peta sketsa dari area kerja. Untuk menjadi dasar, selama itu mewakili area
tersebut
 Bersama anggota, tandai peta pada setiap potensi hazard & risiko kesehatan
 Jangan lupa bertanya kepada para pekerja:
- Apa masalah terbesar terkait kesehatan dan keselamatan bagi pekerja?
- Dimana kebanyakan pekerja mengalami luka/gangguan dalam pekerjaannya?
- Dimana terdapat perubahan dalam pekerjaan yang membuat pekerjaan menjadi
lebih berbahaya?
 Tanyakan kepada pekerja bagaimana mereka memutuskan hazard mana yang harus
diperbaiki terlebih dahulu
Contoh hazard mapping & health mapping
B. Analisis Biaya & Sumber Daya
Biaya

Bustami (2013) → Uang yang dikeluarkan untuk melakukan proses produksi-distribusi dan
merupakan pengorbanan serta mengurangi profit perusahaan

Komponen Biaya (Carter, 2012):


Biaya pengadaan → biaya yang harus dikeluarkan pada tahun-tahun pertama sebelum
sistem dioperasikan, termasuk semua biaya yang terjadi sehubungan dengan memperoleh
perangkat keras. Contoh: biaya konsultasi pengadaan perangkat keras, pembelian perangkat
keras & instalasi perangkat keras.
Biaya persiapan → berhubungan dengan semua biaya untuk membuat sistem siap untuk
dioperasikan. Contoh: biaya persiapan personil & pembelian perangkat lunak

Biaya proyek → berhubungan dengan biaya-biaya untuk mengembangkan sistem termasuk


penerapannya. Contoh: biaya dalam tahap analisis sistem, tahap desain & penerapan sistem

Biaya operasi & perawatan → biaya operasi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
mengoperasikan sistem supaya sistem dapat beroperasi. Sedangkan biaya perawatan
adalah biaya yang dikeluarkan untuk merawat sistem dalam masa operasinya. Contoh: biaya
overhead, perawatan perangkat lunak & kontrak untuk konsultan.

Development process of the OH service cost estimation tool

Cost Effectiveness Analysis


→ Alat (tools) untuk menunjukkan nilai pelayanan kesehatan kerja yang berkaitan dengan biaya dan
membandingkan biaya dengan pendekatan alternatif. Menganalisis biaya intervensi yang terkait
dengan tujuan yang ditetapkan sangat penting untuk perencanaan strategis (membandingkan
biaya yang dipunya dengan hasil yang diinginkan/program yang akan dilaksanakan)

Sumber daya manusia dalam Program Yankesja


 Dokter Kesehatan Kerja
 Perawat Kesehatan Kerja
 Paramedis
 Petugas Administrasi

C. Penentuan Program Berdasarkan Prioritas dan Kemampulaksanaan

Metode Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan

1. Metode Matematik/PAHO (Pan American Health Organization)

Menitikberatkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang


menunjukkan besarnya masalah, rate of increase, degree of unmet need, social benefit
jika masalah tersebut teratasi, technical feasibility, dan resource availibility. Metode
PAHO menggunakan skoring 1-10, penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks,
yaitu:
- Magnitude → mengukur besaran - Community / Political Concern →
kejadian tingkat kepedulian dari pengambil
- Severity → tingkat keparahan kebijakan dan masyarakat
- Vulnerabelity → tingkat - Affordability → ketersediaan
kerentanan
Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan
ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan
banyak terjadi bias dalam penilaian.

2. Delbeq

Diprioritaskan masalah dengan memberikan bobot (nilai maksimum dan berkisar antara
0 sampai 100 dengan memerhatikan kriteria: Besar masalah, Kegawatan masalah,
Biaya/dana dan Kemudahan

3. Disease Burden
Pada tingkat global penggunaan Disease Burden dalam penetapan prioritas masalah
kesehatan, world bank menghitung waktu produktif yang hilang disebut sebagai DALY
yang diakibatkan oleh berbagai macam penyakit. Atas dasar perhitungan tersebut world
bank menyarankan agar dalam program kesehatan prioritas diberikan pada masalah
kesehatan esensial.

Metode Penentuan Prioritas Program

Metode Hanlon

→ Jika outcome dari tujuan yang ingin dicapai tersedia dari daftar prioritas yang ada dengan
data yang memadai dan sistem penilaian

→ 3 Aspek penting: Besarnya masalah, tingkat keparahan & efektifitas intervensi yang
diberikan

→ Terdapat 2 jenis metode, yaitu:

o Kuantitatif: hampir sama dengan metode Delbeq, memasukan nilai rangking dengan metode
PEARL (Propriety-Economies-Acceptability-Resources-Legality) dan efektif bila digunakan untuk
masalah yang bersifat kuantitatif.

o Kualitatif: Prinsip utama dalam metode ini adalah membandingkan pentingnya masalah yang
satu dengan yang lainnya dengan cara “matching” dan efektif digunakan untuk masalah yang
bersifat kualitatif dan data, misalkan: peran serta masyarakat, kerja sama lintas program, kerja
sama lintas sektor dan motivasi staf.
Program dibuat berdasarkan need analysis & demand analysis
Hal yang harus dipertimbangkan dalam  Kemampuan dan akses terhadap
penentuan program (Kurniawidjaja, 2010): fasilitas pendukung program
 Besarnya kontribusi masalah  Persepsi pekerja terhadap
kesehatan terhadap biaya program yang akan dilaksanakan
kesehatan
Syarat Program
 Produktivitas pekerja
 Acceptable
 Dampak yang mungkin
ditimbulkan  Accessible
 Pertimbangan dana yang tersedia  Feasible
 Accountable

Sesi Prof Meily


 Kita memberikannya pelayanan (service) yang akan diberikan walaupun dalam
bahasan ini ialah mengenai program
 need & demand analysis tidak hanya dibicarakan antara tim kesja dgn tim finance
dari tempat kerja, tetapi ajak juga serikat pekerja
 SDM yankesja ga cuma yang ada di slide (yg diatas), tapi bisa ditambahkan dengan
serikat pekerja, inspektur K3 (di depnaker namanya binwasnaker) atau
AK3/Penanggung Jawab K3 (cuma melihat apakah peraturan perundangan dilakukan
atau belum di tempat kerja tsb) dan Sarjana K3
 Apok
(Q): Apakah body mapping bagian dari health mapping?
(A): Sering terkecoh dengan Nordic body map yang hanya menggambarkan MSD
(Moskuloskeletal disorder). Sedangkan Body mapping ga cuma sakit MSD aja, dan
datanya lebih ke individu yang upayanya untuk kesehatan perorangan; health
mapping mengikuti hazard mapping (sama-sama dalam datanya menggunakan data
komunitas/kelompok)

 Irmi
(Q): Cara menentukan risk level dari hazard biologi?
(A): Tergantung konsekuensi dan probabilitas serta konsentrasinya

 Charen
(Q): Contoh Cost Effectiveness Analysis yang pernah dilakukan dan indikator
memprioritaskannya agar efektif seperti apa?
(A): Effectiveness diukur dari pencapaian target/objek (SMART) yang memiliki leading
indicator model 5-5 (Upaya promotif & preventif); lagging indicator  angka
kematian, kesakitan, celaka (prevalensi insiden kematian, kesakitan, kecelakaan,
absenteisme, presenteisme, ketidakbugaran)

 Satria
(Q): Cara integrasi hazard mapping dengan body mapping untuk prioritas program?
(A): hazard mapping dari data kelompok/agregat sedangkan body mapping dari data
personal/individual, yang diperoleh dari dokter. Jadi untuk body map tanya ke
dokter, terus melihat dari data kelompok hazard mapping, setelah itu
kurangin/perbaiki hazardnya.

Anda mungkin juga menyukai