PAYUDARA DI SMAN 1 KENDARI KECAMATAN TIPULU KOTA KENDARI TAHUN 2017
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Alinda Ratna Suryandari
NIM: K1A115005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI 2017 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker payudara (KPD) merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia.(panduan penatalaksanaan kanker payudara:komite penanggulangan kanker nasional) Setiap tahunnya, Hari Kanker Sedunia diperingati pada tanggal 4 Februari, dan Hari Kanker Anak Internasional pada tanggal 15 Februari. Ini menjadi hari peringatan tahunan yang bukan tanpa makna. Pasalnya, kanker mengalami penaikan jumlah penderitanya setiap tahun. Dalam profil kesehatan indonesia tahun 2016, dalam program pencanagan dan deteksi dini kanker payudara sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 telah ditemukan penderita dengan tumor payudara positif sebanyak 4.030 jiwa, sementara jumlah yang dicurigai positif kanker sebanyak 611 jiwa. Data ini hanya mencakup pada penderita yang kebetulan ditemukan dalam skrining kanker payudara dan tidak termasuk pada data jumlah keseluruhan pasien yang mengidap kanker payudara. (profil kesehatan indonesia tahun 2016, kementerian kesehatan republik indonesia 2017) Berdasarkan Pathological Based Registration di Indonesia, KPD menempati urutan pertama dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%. (Data Kanker di Indonesia Tahun 2010, menurut data Histopatologik ; Badan Registrasi Kanker Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI) dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI)). Diperkirakan angka kejadiannya di Indonesia adalah 12/100.000 wanita, sedangkan di Amerika adalah sekitar 92/100.000 wanita dengan mortalitas yang cukup tinggi yaitu 27/100.000 atau 18 % dari kematian yang dijumpai pada wanita. Penyakit ini juga dapat diderita pada laki - laki dengan frekuensi sekitar 1 %.Di Indonesia, lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium yang lanjut, dimana upaya pengobatan sulit dilakukan. (Panduan Penatalaksanaan Kanker Payudara :Komite Penanggulangan Kanker Nasional) Sementara itu, Kepala Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial, Rumah Sakit Kanker Dharmais, Walta Gautama dalam sebuah kesempatan di kampanye Program Sadari Cegah Kematian Akibat Kanker Payudara (Kamis, 03 April 2014) menerangkan, kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah kasus terbanyak, dan menjadi salah satu penyebab kematian utama akibat kanker. Hal itu disebabkan sebagian besar pasien kanker payudara datang berobat pada stadium lanjut, padahal jika dideteksi dini, dan segera diterapi sebetulnya kanker bisa dikalahkan. Menurutnya, kemajuan teknologi diagnostik, dan pengobatan kanker payudara telah mampu mendetaksi kanker payudara lebih dini, dan memberikan pilihan pengobatan yang sesuai dengan jenis kanker payudara yang diderita pasien. (http://infopublik.org/read/73945/program-sadari-cegah-kematian-akibat- kanker-payudara.html) Pembiayaan penanganan kanker di Indonesia cukup tinggi. Pembiayaan kanker pada Jamkesmas tahun 2012, pengobatan kanker menempati urutan ke -2 setelah hemodialisa yaitu sebanyak Rp. 144,7 miliar. Pembiayaan ini makin meningkat tahun 2014 menjadi 905 Milyar rupiah. Biaya penatalaksanaan kanker relatif mahal / tinggi mulai dari diagnosis hingga pengobatan. Untuk pengobatan pasien kanker harus menyediakan dana yang cukup besar untuk tindakan kemoterapi, radioterapi, dan lainnya. .(program nasional gerakan pencegahan dan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara 2015) Untuk penyebab dari kanker payudara sendiri masih bersifat multifaktoral. Meskipun kanker merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti, namun dipengaruhi oleh banyak faktor seperti merokok/terkena paparan asap rokok, mengkonsumsi alkohol, paparan sinar ultraviolet pada kulit, obesitas dan diet tidak sehat, kurang aktifitas fisik, dan infeksi yang berhubungan dengan kanker. Para ahli memperkirakan bahwa 40% kanker dapat dicegah dengan mengurangi faktor risiko terjadinya kanker tersebut.Untuk itu diperlukan upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk mencegah faktor risiko tersebut dan peningkatan program pencegahan dan penanggulangan yang tepat. (program nasional gerakan pencegahan dan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara 2015) Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia ini dilaksanakan selama 5 tahun di seluruh Indonesia, dimana pencanangan dilakukan oleh Ibu Negara pada tanggal 21 April 2015 di Puskesmas Nanggulan,Kabupaten Kulonprogo, Provinsi DI Yogyakarta dengan teleconference 10 provinsi lainnya Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur. yaitu Rangkaian kegiatan meliputi kegiatan promotif, preventif , deteksi dini, dan tindak lanjut.(program nasional gerakan pencegahan dan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara 2015) Untuk pengambilan sampel sendiri dilakukan pada siswi SMA negeri 1 kendari. Pada jenjang pendidikan tersebut dapat diperkirakan para siswi memiliki rentang usia antara 14-18 tahun, jauh dari rentang usia beresiko kanker payudara (post menopause). Namun, lifestyle pada usia tersebut sangat menentukan resiko kanker payudaranya dikemudian hari. Usia remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, dimana pada usia tersebut sangat rentan pada perubahan gaya hidup dan pola pikir. Umumnya, pada usia tersebut wanita masih acuh tak acuh pada keberadaan kanker payudara. Padahal, semakin dini diketahui mengenai kanker payudara tersebut semakin baik untuk prevensi kemunculannya. Untuk itu, dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman mengenai kanker payudara sendiri dan cara mendeteksinya agar masyarakat yang beresiko dan masyarakat yang belum beresiko dapat mawas diri terhadap keberadaan kanker payudara. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana gambaran Sikap dan pengetahuan remaja putri terhadap kanker payudara dan cara deteksi dini kanker payudara di SMAN 1 kendari kecamatan tipulu kota kendari, tahun 2017 ?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Tujuan umum : mengetahui gambaran Sikap dan pengetahuan remaja putri terhadap kanker payudara dan cara deteksi dini kanker payudara di SMAN 1 kendari kecamatan tipulu kota kendari tahun 2017 b. Tujuan khusus : mengetahui gambaran Sikap dan pengetahuan remaja putri terhadap kanker payudara dan cara deteksi dini kanker payudara di SMAN 1 kendari kecamatan tipulu kota kendari tahun 2017 berdasarkan tingkat pendidikan orangtua
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat seluas-luasnya kepada banyak pihak berupa: a. pengetahuan tambahan dan pengalaman bagi peneliti b. informasi dan referensi mengenai kondisi pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara bagi institusi terkait c. pengetahuan mengenai kanker payudara dan deteksi dininya bagi masyarakat umum