Oleh :
Nurzulifa
K1A1 15 104
Pembimbing :
dr. Irmayani Aboe Kasim, M.Kes., Sp.S
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan
Karunia-Nya serta salam dan shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW
beserta sahabat dan keluarganya, sehingga penulis dapat menyelesaikan referat ini
dengan judul “Neuralgia Post Herpetika” sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Saraf.
Selama persiapan dan penyusunan referat ini rampung, penulis mengalami
kesulitan dalam mencari referensi. Namun berkat bantuan, saran, dan kritik dari
berbagai pihak akhirnya referat ini dapat terselesaikan serta tak lupa penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian referat ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan referat ini terdapat banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan penelitian yang serupa
dimasa yang akan datang. Saya berharap sekiranya laporan kasus dan referat ini
dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin.
Hormat Saya,
Penulis
DAFTAR ISI
(stimulus). Definisi ini juga menekankan bahwa nyeri bersifat subjektif dan
Secara patologik nyeri dikelompokkan pada nyeri adaptif atau nyeri akut
atau nyeri nosiseptif, dan nyeri maladaptif sebagai nyeri kronik juga disebut
sebagai nyeri neuropatik serta nyeri psikologik atau nyeri idiopatik. Nyeri akut
atau nosiseptif yang diakibatkan oleh kerusakan jaringan, merupakan salah satu
sinyal untuk mempercepat perbaikan dari jaringan yang rusak. Sedangkan nyeri
yang disebut juga sebagai gangguan sistem alarm. Nyeri idiopatik yang tidak
disebabkan oleh penyakit atau kerusakan pada jaringan itu sendiri (nyeri
nyeri neuropatik adalah nyeri yang dihasilkan dari penyakit atau kerusakan dari
sistem saraf perifer atau sentral, dan berasal dari kelainan fungsi sistem nervus.
berhubungan dengan neuropatik perifer, dan nyeri sentral pada lesi di sistem saraf
saraf baik perifer maupun sentral bisa diakibatkan oleh beberapa penyebab seperti
infeksi misalnya herpes zoster pada neuralgia pasca herpes dan lain-lain. Nyeri
pada neuropatik bisa muncul spontan (tanpa stimulus) maupun dengan stimulus
A. Definisi
Nyeri post herpetikum (Neuralgia Post Herpetik = NPH / Post Herpetic
Herpes Zoster telah sembuh (biasanya dalam 1 bulan). Nyeri ini terjadi
disepanjang serabut saraf yang mengikuti pola ruam segmental dari Herpes
Zoster.3
atau nyeri disetetik yang bertahan selama berbulan-bulan bahkan dapat sampai
nyeri yang menetap setelah fase akut infeksi. Rogers, 1981, mendefinisikan
sebagai nyeri yang menetap satu bulan setelah onset ruam herpes zoster. Tahun
nyeri neuropatik yang menetap atau timbul pada daerah herpes zoster lebih
atau sama dengan tiga bulan setelah onset ruam kulit. Dari berbagai definisi
bulan setelah onset (gejala awal) erupsi zoster terjadi. Nyeri umumnya
atau gatal (itching). Nyeri ini juga dihubungkan dengan gejala yang lebih berat
pasien dengan NPH, biasanya terjadi perubahan fungsi sensorik pada area yang
terkena. Pada satu penelitian, hampir seluruh penderita memiliki area erupsi
yang sangat sensitif terhadap nyeri, dengan sensasi abnormal terhadap sentuhan
ringan, nyeri atau temperature pada area kulit yang terkena. Nyeri umumnya
sensorik berhubungan dengan beratnya nyeri. Selain itu, pasien dengan NPH
B. Epidemiologi
Dalam sebuah survei yang dilakukan antara 1988 dan 1994 di AS, lebih
dari 99% orang dewasa berusia ≥40 tahun memiliki bukti serologis infeksi
VZV sebelumnya dan karenanya berisiko terkena HZ. Sekitar 1 juta kasus HZ
terjadi setiap tahun di AS, dan satu dari setiap tiga orang mengembangkan HZ
60-65 tahun yang memiliki HZ akut, dan lebih dari 30% orang berusia> 80
termasuk adanya prodrome (didefinisikan sebagai rasa sakit dan / atau sensasi
lesi: papula, vesikel, atau vesikel berkrusta), dan sakit parah selama fase akut.
Insidensi HZ 1,5-3 orang per 1000 penduduk pada semua usia dan 7-11
orang per 1000 penduduk per tahunnya pada usia lebih 1 60 tahun di Eropa dan
Amerika Utara. Terdapat lebih dari 1 juta kasus HZ di Amerika Serikat setiap
tahunnya, dengan rata-rata 3-4 kasus per 1000 penduduk. Beberapa penelitian
C. Etiologi
Neuralgia post herpetik disebabkan oleh infeksi virus herpes zoster.
Virus varisella zoster merupakan salah satu dari delapan virus herpes yang
memiliki diameter sekitar 150-200 nm. Infeksi primernya secara klinis dikenal
dengan Varicella (chicken pox), umumnya terjadi pada anak-anak. Tipe Virus
yang bersifat patogen pada manusia adalah herpes virus-3 (HHV-3), biasa juga
disebut dengan varisella zoster virus (VZV). Virus ini berdiam di ganglion
posterior susunan saraf tepi dan ganglion kranialis terutama nervus kranialis V
(trigeminus) pada ganglion gasseri cabang oftalmik dan vervus kranialis VII
D. Patofisiologi
Patofisiologi PHN kurang dipahami. Replikasi virus varicella-zoster yang
laten pada ganglion sensoris menyebabkan cedera sistem saraf perifer dan
inflamasi awal ini memiliki durasi yang bervariasi, dan dapat bertahan selama
ambang nyeri.
terhadap rangsangan berbahaya dan tidak berbahaya. Pada ganglion akar dorsal
fenomena yang dikenal sebagai allodynia mekanis, sering diamati pada pasien
konsekuensi dari reorganisasi bidang reseptor spine dorsal. Serabut A-delta dan
C saraf terutama terlibat dalam nosisepsi dan serat A-beta terkait dengan
tanduk posterior medula spinalis, yang tersusun dalam bentuk laminar. Lamina
dengan transmiter traktus spinalis sensasi nyeri dan berasal perubahan sensoris
dan allodynia. Proses pensinyalan sistem saraf normal diubah dalam PHN.
dorsal, di sekitar serat A-delta, bertanggung jawab untuk aktivasi serat aferen
sensorik setelah stimulasi simpatik. Selain itu, hilangnya neuron gabaergik dan
1. Fase akut: fase nyeri timbul bersamaan/ menyertai lesi kulit. Biasanya
2. Fase subakut: fase nyeri menetap > 30 hari setelah onset lesi kulit tetapi < 4
bulan
3. Neuralgia post herpetik: dimana nyeri menetap > 4 bulan setelah onset lesi
Keluhan penderita disertai dengan rasa demam, sakit kepala, mual, lemah
cepat berubah bentuk menjadi lesi vesikular. Nyeri yang timbul mempunyai
intensitas bervariasi dari ringan sampai berat sehingga sentuhan ringan saja
dari awal lesi kulit, biasanya lesi akan mulai mengering. Durasi penyakit
biasanya 7-10 hari, tetapi biasanya untuk lesi kulit kembali normal dibutuhkan
sensorik yang ditimbulkan diperberat oleh rangsangan pada kulit dengan hasil
ini dapat mempengaruhi kualitas hidup jangka pendek maupun jangka panjang
pasien. Nyeri dapat dirasakan beberapa hari atau beberapa minggu sebelum
timbulnya erupsi kulit. Keluhan yang paling sering dilaporkan adalah nyeri
seperti rasa terbakar, parestesi yang dapat disertai dengan rasa sakit (disestesi),
nyeri seperti terkena/ tersetrum listrik. Nyeri sendiri dapat diprovokasi antara
lain dengan stimulus ringan/ normal (allodinia), rasa gata-gatal yang tidak
tertahankan dan nyeri yang terus bertambah dalam menanggapi rangsang yang
berulang.1,9
mulai menderita karena nyeri hebat yang yang dirasakan pada daerah kulit
yang terkena. Nyeri hebat itu bersifat neuralgik. Di mana nyeri ini sangat panas
dan tajam, sifat nyeri neuralgik ini menyerupai nyeri neuralgik idiopatik,
terutama dalam hal serangannya yaitu tiap serangan muncul secara tiba – tiba
dan tiap serangan terdiri dari sekelompok serangan – serangan kecil dan besar.
Orang sakit dengan keluhan sakit kepala di belakang atau di atas telinga dan
gelembung herpes timbul, untuk meramalkan bahwa nanti akan muncul herpes
adalah sulit sekali. Bedanya dengan neuralgia trigeminus idiopatik ialah adanya
gejala defisit sensorik. Dan fenomena paradoksal inilah yang menjadi ciri khas
dari neuralgia post herpatik, yaitu anestesia pada tempat – tempat bekas herpes
tetapi pada timbulnya serangan neuralgia, justru tempat –tempat bekas herpes
yang anestetik itu yang dirasakan sebagai tempat yang paling nyeri. Neuralgia
post herpatik sering terjadi di wajah dan kepala. Jika terdapat di dahi
Manifestasi klinis klasik yang terjadi pada herpes zoster adalah gejala
prodromal rasa terbakar, gatal dengan derajat ringan sampai sedang pada kulit
dengan rasa demam, sakit kepala, mual, lemah tubuh. 48-72 jam kemudian,
mengikuti dermatom kulit dan dengan cepat berubah bentuk menjadi lesi
sampai berat sehingga sentuhan ringan saja menimbulkan nyeri yang begitu
mengganggu penderitanya. Setelah 3-5 hari dari awal lesi kulit, biasanya lesi
akan mulai mengering. Durasi penyakit biasanya 7-10 hari, tetapi biasanya
Intensitas dan durasi dari erupsi kulit oleh karena infeksi herpes zoster dapat
atau valacyclovir.
diperberat oleh rangsangan pada kulit dengan hasil hiperestesia, allodinia dan
tidur bahkan sampai mood sehingga nyeri ini dapat mempengaruhi kualitas
hidup jangka pendek maupun jangka panjang pasien. Nyeri dapat dirasakan
beberapa hari atau beberapa minggu sebelum timbulnya erupsi kulit. Keluhan
yang paling sering dilaporkan adalah nyeri seperti rasa terbakar, parestesi yang
dapat disertai dengan rasa sakit (disestesi), hiperestesia yang merupakan respon
nyeri berlebihan terhadap stimulus, atau nyeri seperti terkena/ tersetrum listrik.
Nyeri sendiri dapat diprovokasi antara lain dengan stimulus ringan/ normal
(allodinia), rasa gata-gatal yang tidak tertahankan dan nyeri yang terus
F. Diagnosis
a. Anamnesis
Riwayat ruam pada tempat yang dirasakan nyeri penting untuk
dada dan wajah. Nyeri dapat bersifat terus menerus (continous), hilang
gejala tipikal herpes zoster. Seiring dengan terjadinya resolusi pada erupsi
kulit, nyeri yang timbul berlanjut hingga 3 bulan atau lebih, atau yang
dikenal sebagai nyeri post herpetik. Nyeri ini sering digambarkan sebagai
b. Pemeriksaan Fisik
Hasil yang didapatkan pada pemeriksaan fisik antara lain :11
c. Pemeriksaan Penujang
Tidak diperlukan pemeriksaan penunjang secara khusus.11
neurologis lainnya.
b. Antidepresan
H. Pencegahan
Cara mencegah Nyeri Post Herpetikum ini adalah dengan mencegah
mengurangi nyeri akut pada pasien herpes zoster. Kombinasi ini diharapkan
akan mengurangi kerusakan saraf dan nyeri akut. Terapi antiviral harus
dimulai segera setelah diagnosis ditegakkan, dan lebih baik jika dimulai pada
tiga atau empat hari pertama. Terapi antiviral diharapkan dapat menghentikan
replikasi virus, sehingga durasi penyakit akan lebih singkat, dan menurunkan
bagi mereka yang berusia 60 tahun atau lebih. Dalam penelitian klinis yang
melibatkan ribuan lansia berusia 60 tahun atau lebih, vaksin ini mengurangi
risiko herpes zoster sebesar 51% dan risiko neuralgia pascaherpetika sebesar
67%. Efek proteksi vaksin ini dilaporkan dapat mencapai 6 tahun atau bahkan
untuk memperoleh vaksin herpes zoster ini sebagai bagian dari perawatan
I. Edukasi
atau depresi pasien karena dapat mempengaruhi kontrol nyeri selama terapi
J. Prognosis
Sindrom nyeri yang timbul pada PNH ini cenderung beresolusi dengan
pada sebagian kasus, nyeri yang dirasakan semakin memburuk dan tidak
perawatan sejak dini. pada umumnya pasien dengan neuralgia post herpetika
dengan nyeri yang menetap dan lama dan tidak respon terhadap terapi medikasi
tidak menyebabkan kematian. Kerusakan yang terjadi bersifat lokal dan hanya
karena setelah terapi didapatkan perbaikan nyata, dan pasien dapat beraktivitas
bagian tubuh yang pernah terserang infeksi herpes zoster. Herpes zoster sendiri
merupakan suatu reaktivasi virus Varicella yang berdiam di dalam jaringan saraf.
setelah timbulnya ruam pada kulit) dan NPH (rasa sakit yang terjadi setidakn
ya 120 hari setelah timbulnya ruam pada kulit).
NPH terjadi oleh karena cedera neuron yang mengenai sistem saraf baik
perifer maupun pusat. Cedera ini mengakibatkan neuron sentral dan perifer
untuk menghasilkan nyeri yang tidak sesuai pada stimulus yang tidak
menyebabkan nyeri.
Manifestasi klinis yang sering di jumpai adalah nyeri seperti rasa terbakar,
parestesi yang dapat disertai dengan rasa sakit (disestesi), hiperestesia yang
merupakan respon nyeri berlebihan terhadap stimulus, atau nyeri seperti terkena/
farmakologi dan non farmakologi. Pemeriksaan penunjang pada penyakit ini tidak
terlalu berarti, cukup dengan anamnesis dan pemeriksaan fisis, diagnosa penyakit
ini sudah dapat ditegakkan. Prognosisnya tidak buruk, pada umumnya dapat