Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. TUJUAN PENULISAN
Penulisan bertujuan untuk penelitian usaha apotek zahra yaitu:
1. Memahami administarasi management farmasi di apotek.
2. Memahami setiap pengadaan / inventori, penyimpanan, distribusi, dan penyerahan perbekalan
farmasi di apotek.
3. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menjadi strengths/weaknesses dan
opportunities/treaths perusahaan apotek.
4. Menganalisa strategi apa yang dapat digunakan dalam bisnis Apotek berdasarkan faktor-faktor
strengths/weaknesses dan opportunities/treaths perusahaan yang didapat.

B. LATAR BELAKANG
Pengadaan obat dan distribusi obat merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan
yang penting karena obat merupakan faktor penting pendukung kesehatan. Oleh kerena itu,
apotik menjadi salah satu pendistribusi obat keberadaannya diatur oleh pemerintah.
Apotek memiliki dua fungsi yaitu sebagian bentuk unit pelayanan kesehatan apotek yang
menyediakan baik obat – obatan maupun alat kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 922/ Menkes/ Per/ X/ 1993 tentang
ketentuan dan tata cara pemberian izin Apotek, memberikan batasan tentang Apotek yaitu suatu
tempat penyaluran pembekalan farmasi kepada masyarakat. Dalam hal ini pembekalan farmasi
yang dimaksud adalah obat, bahan obat, obat asli indonesia
( Obat tradisional ), alat kesehatan dan kosmetika.
Pelayanan kesehatan adalah setiap usaha yang diselenggarakan secara sendiri atau
bersama – sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok, dan atau masyarakat. Pelayanan kesehatan dapat dilakukan oleh pemerintah atau
swasta, dalam bentuk pelayanan perorangan atau pelayanan kesehatan masyarakat. Berbagai
bentuk pelayanan kesehatan berhubungan satu sama lain membentuk suatu jaringan yang saling
terkait menjadi satu kesatuan yang utuh dan terpadu yang disebut sistem pelayanan kesehatan.
Suatu sistem pelayanan kesehatan dikatakan baik, bila struktur dan fungsi pelayanan
kesehatan dapat dihasilkan pelayanan kesehatan yang memenuhui persyaratan, yaitu : tersedia,
adil dan merata, tercapai, terjangkau, dapat diterima, wajar, efektif, efesien, menyeluruh, terpadu,
berkelanjutan, bermutu, dan berkesinambungan.
Manajemen strategi (strategic management) menurut Hunger J David & Thomas L
Wheelen dalam bukunya berjudul Manajemen Strategis hasil alih bahasa oleh Julianto Agung
(2003.4) dari judul aslinya: Strategic Management adalah serangkaian keputusan dan tindakan
manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.Sedangkan menurut Fred
R David dalam bukunya berjudul Strategic Management Concepts diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia oleh Ahmad Lukman & Melvi (2003.5) dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang
perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan
organisasi mencapai tujuannya.
Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai
tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi bisnis, analisa SWOT:
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan menetapkan kelemahan dan
kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka panjang.
SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan),
opportunity (peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba menyeimbangkan
kekutaan dan kelemahan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal
organisasi.
Kekuatan (strength): merupakan suatu kondisi, perusahaan mampu melakukan semua
tugasnya sangat baik (diatas rata-rata industri). Kelemahan (weakness): merupakan suatu
kondisi, perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya secara baik di karenakan sarana dan
prasarananya kurang mencukupi. Peluang (opportunity): merupakan suatu potensi bisnis atau
setiap peluang dan kesempatan menguntungkan yang dapat diraih oleh perusahaan yang masih
belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum tersentuh oleh pihak manapun. Ancaman
(threats): merupakan suatu keadaan, perusahaan mengalami kesulitan yang disebabkan
persaingan yang jika dibiarkan maka perusahaan akan mengalami kesulitan dikemudiaan hari.

C. RUMUSAN MASALAH
Penulisan bertujuan untuk penelitian usaha apotek zahra yaitu:
1. Bagaimanakah administarasi management farmasi di apotek.
2. Bagaimanakah pengadaan / inventori, penyimpanan, distribusi, dan penyerahan perbekalan
farmasi di apotek.
3. Strategi apa yang dapat digunakan dalam bisnis Apotek berdasarkan faktor-faktor
strengths/weaknesses dan opportunities/treaths perusahaan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH APOTEK
Apotek Zahra merupakan suatu badan usaha swasta milik perseorangan yang didirikan
pada tanggal 1 April 2009, dengan surat izin apotek Nomor 440/09/Apt.III/2009. Apotek Zahra
berlokasi di jalan Adiwerna No.692, Tegal. Apotek Zahra didirikan oleh Meikha
Nurliani,S.Farm.Apt bersama suaminya Novian Ardhiansyah Yusuf, ST.MBA.
Kata Zahra berasal dari bahasa arab yaitu Zahro yang artinya bunga, dimaksudkan agar
Apotek Zahra dapat memberikan harum dihati para konsumenya dan juga supaya menjadi usaha
berkembang seperti arti itu sendiri, maksudnya dengan adanya apotek ini diharapkan bisa
menjadi sesuatu yang dapat memberikan warna baru kepada para pasien ataupun pembeli untuk
mendapatkan obat obatan dengan harga yang terjangkau, berkualitas dan bermanfaat.
Dalam pengoperasianya, Apotek Zahra mempunyai visi dan misi, yaitu:
 Visi Apotek Zahra
Menjadi Apotek Mitra terpercaya bagi kalangan Medis dan Non Medis Di Kabupaten Tegal
 Misi Apotek Zahra
- Menyediakan obat dan alkes yang terjamin kualitasnya dengan harga kompetitif
- Memberikan pelayanan yang cepat, tepat, & selamat
- Memberikan informasi yang benar & terkini pada pelanggan
Moto Apotek Zahra Terpercaya dan menentramkan. Dalam hal ini

B. STRUKTUR ORGANISASI APOTEK ZAHRA


Struktur Organisasi Apotek Zahra.

C. KEGIATAN PENGADAAN / INVENTORI, PENYIMPANAN, DISTRIBUSI, DAN


PENYERAHAN PERBEKALAN FARMASI
1. SOP Stock Opname
Stock opname merupakan perencanaan untuk melakukan pengadaan obat di Apotek Zahra.
Pelaksanaanya yaitu dengan memeriksa stok persediaan barang yang berada di etalase dan
gudang. Setelah memeriksa, mencatat jumlah barang di daftar atau lembar produk dari setiap
etalase dan gudang. Kemudian barang-barang yang stoknya kurang dari stok minimal direkap
setiap etalase dan gudang. Selain itu, fungsi stok opname adalah untuk mencatat ED masing –
masing obat. Jika ada barang-barang dengan Exp. Date kurang dari 6 bulan maka dipisahkan
untuk diretur.
2. SOP Pengadaan Barang ( Order )
 Rekap terlebih dahulu barang yang kritis atau sudah habis dari stock opname
 Buat rencana untuk order ke PBF
 Periksa rencana untuk ordener ke PBF
 Tulis pesan order ( SMS ) ; tanggal order ditulis dilembar rekap order dan diberi tanda V
dikanan atas
 Periksa pesan ( SMS ) order dan SP
 Jika ada PBF yang kosong, buat rencana perubahan order
 Dan setelah barang sudah datang, pada bagian bawah rekap order diberi tanda “SK” (sudah
dikirim) dan jika barang tidak terkirim ditandai “X” ( silang ).
3. SOP Penjualan Langsung ( Tunai )
Senyum, salam dan sapa itulah yang harus dilakukan pertama kali pada saat konsumen
(pembeli) masuk ke Apotek Zahra. Mencatat permintaan maupun menyiapkan permintaan dari
konsumen tersebut dengan senang hati, kemudian memeriksa ketersediaan barang tersebut.
Memberikan obat pesanan pelanggan dengan memberikan informasi tentang harga, indikasi,
aturan minum, dsb. Sebelum menghitung total harga yang harus dibayarkan oleh pihak
konsumen, sebaiknya menawarkan dahulu obat – obat yang mungkin akan dibeli oleh pelanggan
tersebut. Konsumen membayar sejumlah total harga obet tersebut, kemudian menginput ke
computer pada file penjualan. Tidak lupa untuk selalu memberikan senyum dan ucapan terima
kasih kepada pelanggan tersebut.
4. SOP Penerimaan Barang – Penyimpanan
Penerimaan barang di Apotek Zahra dilakukan dengan :
 Barang dari PBF
 Priksa kesesuaian faktur dengan fisik barang
 Jika faktur tidak termasuk fisik barang maka retur ke PBF
 Jika faktur sudah termasuk fisik barang maka TTD faktur dan stempel ( tanggal dan nama )
 Jika jenis faktur kredit atau konsinasinya maka faktur asli ke PBF copy faktur yang ( 1 lembar )
untuk Apotek Zahra kemudian di input ke sistem dalam komputer.
Faktur (nota pembelian) adalah bukti pembelian yang telah dilakukan oleh Apotek Zahra kepada
PBF. Faktur ini terdiri dari beberapa lembar. Lembar pertama adalah lembar ( halaman ) asli,
lembar faktur pertama ini diberikan kepada Apotek jika Apotek sudah membayar/melunasi total
seperti yang tercantum di dalam faktur tersebut. Lembar kedua dan ketiga digunakan untuk
pengarsipan PBF tersebut, sedangkan lembar ke 4 diberikan kepada Apotek sebagai bukti
pembelian (penerimaan) barang yang dilakukan oleh pihak Apotek.
 Jika jenis faktur tunai maka bayar kemudian faktur asli di TTD dan tanda lunas oleh PBF lalu
faktur asli untuk Apotek Zahra, kemudian di input ke sistem dalam komputer.
 Hasil input faktur pembelian kemudian dicetak sebagai Bukti Penerimaan Barang (BPB).
 Bukti Penerimaan Barang (BPB) kemudian di cek, jika sesuai copy faktur dan BPB di arsipkan
pertanggal terima.
Hal – hal yang termuat dalam Bukti Penerimaan Barang (BPB) yaitu:
a. Nama PBF
b. Tanggal terima
c. Tanggal faktur
d. Nama barang
e. Jumlah barang
f. Harga barang
g. ED barang
h. Admin yang menginput
5. SOP Mutasi Barang
Mutasi barang yang ada pada gudang untuk diletakkan pada etalase, yaitu dengan cara:
- Buatlah daftar barang yang akan dimutasi
- Siapkan barang yang akan di mutasi dari gudang
- Kemudian barang di mutasi ke etalse
6. Pengarsipan Faktur
Dalam pengarsipan faktur perlu deperhatikan langkah-langkah yang baik dan teliti, agar
tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam memasukkan faktur.langkah yang perlu
diperhatikan yaitu sebagai berikut :
1. Faktur dan BPB yang sudah dicek dan sesuai masuk dalam kotak faktur ok.
2. Faktur ok di pisahkan berdasarkan tanggal dan bulannya, kemudian dimasukan ke kotak sesuai
dengan tanggal terimanya .
7. SOP Pembayaran Hutang ( Ke PBF )
Pembayaran faktur pembelian dilakukan setelah jatuh tempo pembayaran tersebut
terlewati. Jatuh tempo pembayaran faktur tersebut ada berbagai macam yaitu 7 hari, 14 hari, dan
jug aada yang 30 hari tergantung PBF masing – masing.
Pada saat pembayaran tersebut, PBF akan menunjukan faktur asli yang kemudian akan di
cek dengan copy faktur oleh petugas Apotek. Petugas Apotek ini mengambil copy faktur pada
kotak tanggal masing – masing.
Pengecekan dilakukan antara faktur asli dan copy faktur PBF, jika tidak sesuai maka akan
ada pemberitahuan kepada sales PBF tersebut. Ketidaksesuaian ini disebabkan oleh beberapa
alasan, diantaranya adanya retur barang, ketidaksesuaian harga maupun diskon obat tersebut.
Setelah pengecekan ternyata tidak ada masalah ( sesuai ) maka PSA akan membayar
sejumlah yang ada pada faktur tersebut. Sales PBF akan menghitung uang yang diberikan oleh
pihak apotek untuk selanjutnya sales PBF tersebut akan memberitanda pelunasan dan tanggal
pelunasan pada faktur tersebut. Faktur asli akan diserahkan kepada pihak apotek sebagai bukti
bahwa faktur pembelian tersebut telah dibayarkan oleh pihak apotek.
Faktur yang sudah dibayar ini akan diletakkan pada kotak faktur lunas untuk selanjutnya
akan di input pelunasanya pada computer. Petugas apotek mengecek kelengkapan faktur tersebut
(faktur asli dan copian faktur) sebelum melunasi penginputan dikomputer. Setelah faktur diinput
pelunasan pada computer, faktur akan disimpan pada kotak lunas bulan tersebut.
8. Retur Obat Ke PBF
Apabila ada barang rusak,tidak sesuai pesanan dan mendekati exp date maka hal yang
harus dilakukan menghubungi sales PBF, mengambil kopian faktur, membuat bukti retur, dan
barang diserahkan ke sales PBF.

D. ANALISA SWOT.
1. Situasi dan Kondisi Apotek Zahra (Analisis SWOT)
Untuk mengetahui situasi dan kondisi apotek Zahra dilakukan dengan analisis SWOT
dengan mengidentifikasi faktor-faktor Internal yaitu Strength dan Weakness, dan juga faktor
Eksternal yaitu Opportunity dan Threat.

Faktor Internal Apotek Zahra


1. Strength (kekuatan).
 Apotek Zahra telah memiliki perizinan, kewajiban pajak serta retribusiusaha sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, sehingga bila ada pemeriksaan dari petugas maka Apotek Zahra telah
mengantongi izin usaha.
 Tempat/Ruang tempat tunggu pasien nyaman, ruangan tertutup dilengkapi Air Condisioner,
Televisi dan dilengkapi dengan tempat parkir kendaraan roda dua.
 Mempunyai karyawan yang ramah dan memiliki pengetahuan umun di bidang obat - obatan.
 Menyediakan pembayaran kredit bagi pelanggan yang telah memenuhi persyaratan.
 Memiliki kontak nomor telepon untuk pemesanan sehingga pelanggan tidak harus datang ke
apotek.
 Memiliki selesmen yang bertugas promosi dan mengantar pesanan sehingga pelanggan tidak
harus datang ke apotek.

2. Weakness (kelemahan).
 Masih kurangnya sediaan obat – obatan pada resep yang sering dibutuhkan oleh pasien.
 Waktu tutupnya apotek terlalu cepat sehingga mempengaruhi penghasilan apotek.
 Seringnya keteteran dalam pekerjaan karena masih kurangnya tenaga kerja sehingga pelanggan
harus seringkali menunggu cukup lama.

Faktor Eksternal Apotek Zahra.


1. Opportunity (peluang).
 Apotek Zahra mempunyai tempat usaha yang cukup strategis diantara dipinggir jalan raya,dan
di dekat Rumah Sakit Islam Muhamadiah Adiwerna.
 Penawaran pembayaran kredit dati PBF ( Produsen Besar Farmasi ) dengan bunga bersaing dan
juga diskon.

2. Threath (ancaman).
 Banyak bisnis sejenis disekitar Apotek Zahra. Apotek lama dan baru yang dilengkapi dengan
Praktik Dokter yang mengakibatkan meningkatnya persaingan bagi Apotek Zahra.
 Perkembangan Teknologi. Terdapat banyak Situs internet Apotek online sehingga promosi yang
mudah di akses melihat daftar barang dan harganya.
 Sosial Budaya. Dengan adanya Puskesmas gratis, merubah pemikiran masyarakat bila
merasakan sakit ringan untuk langsung periksa ke puskesmas dari pada membeli obat di apotek
sebagai penggobatan pertama.

2. Analisis Faktor Internal dan Eksternal Menggunakan IFAS dan EFAS


Tahap-tahap dalam menyusun tabel Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan
Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS) dengan menentukan faktor-faktor yang menjadi
Strength serta Weakness Global Internet, selanjutnya memberikan bobot masing-masing faktor
dari skala mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangaat penting) dimana semua
bobot tersebut jumlahnya tidak melebihi skor total 1,00. Menghitung ranting untuk masing-
masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 1 (dibawah rata-rata) sampai dengan 4
(sangat baik). Nilai ranting Strength dan Weakness selalu bertolak belakang, begitu juga dengan
Opportunity dan Threat. Hasilanalisis dari IFAS dan EFAS dapat dilihat yaitu :

Berikut dibawah ini adalah Matrik Internal Factor Analysis Sumamry (IFAS) yang
dirangkum dari Faktor Strength dan Weakness diatas :
STRENGTH
No. URAIAN Bobot Ranki Nilai
ng Skor
1. Apotek Zahra telah memiliki perizinan, kewajiban
pajak serta retribusiusaha sesuai dengan ketentuan0.05 2 0.10
yang berlaku, sehingga bila ada pemeriksaan dari
petugas maka Apotek Zahra telah mengantongi izin
usaha.
2. Tempat/Ruang tempat tunggu pasien nyaman,0.20 3 0.60
ruangan tertutup dilengkapi Air Condisioner,
Televisi dan dilengkapi dengan tempat parkir
kendaraan roda dua.
3. Menyediakan pembayaran kredit bagi pelanggan0.15 4 0.60
yang telah memenuhi persyaratan.
4. Memiliki kontak nomor telepon untuk pemesanan0.15 4 0.60
sehingga pelanggan tidak harus datang ke apotek.
5. Memiliki selesmen yang bertugas promosi dan0.20 4 0,80
mengantar pesanan sehingga pelanggan tidak harus
datang ke apotek.
Sub Total 0.75 2.70
WEAKNESS
1. Masih kurangnya sediaan obat – obatan pada resep0.50 4 2.0
yang sering dibutuhkan oleh pasien.
2. Waktu tutupnya apotek terlalu cepat sehingga0.05 2 0.10
mempengaruhi penghasilan apotek.
3. Seringnya keteteran dalam pekerjaan karena masih0.10 2 0.20
kurangnya tenaga kerja sehingga pelanggan harus
seringkali menunggu cukup lama.
Sub Total 0.65 2.30
Total 1.40 5.00

Dari hasil analisis pada Tabel Matrik IFAS. Faktor Strength mempunyai total nilai
skor 2.70 sementara itu Weakness mempunyai total nilai skor 2.30. Seperti halnya Matrik IFAS,
maka matrik EFAS pun juga harus dilakukan identifikasi yang hasilnya dapat dilihat dibawah ini
:

Matrik Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS) yang dirangkum dari


Faktor Opportunity dan Threats diatas:
OPPORTUNITY
No. URAIAN Bobot Ranking Nilai
Skor
1. Apotek Zahra mempunyai tempat usaha yang0.30 3 0.90
cukup strategis diantara dipinggir jalan raya,dan
di dekat Rumah Sakit Islam Muhamadiah
Adiwerna.
2. Penawaran pembayaran kredit dati PBF0.20 4 0.80
( Produsen Besar Farmasi ) dengan bunga
bersaing dan juga diskon.
Sub Total 0.50 1.70
THREATS
1. Banyak bisnis sejenis disekitar Apotek Zahra.0.20 4 0.80
Apotek lama dan baru yang dilengkapi dengan
Praktik Dokter yang mengakibatkan
meningkatnya persaingan bagi Apotek Zahra.
2. ‘Perkembangan Teknologi. Terdapat banyak Situs0.05 2 0.10
internet Apotek online sehingga promosi yang
mudah di akses melihat daftar barang dan
harganya.
3. Sosial Budaya. Dengan adanya Puskesmas gratis,0.20 4 0.80
merubah pemikiran masyarakat bila merasakan
sakit ringan untuk langsung periksa ke
puskesmas dari pada membeli obat di apotek
sebagai penggobatan pertama.
Sub Total 0.45 1.70
Total 0.95 3.40

Analisis yang didapat pada Tabel 2 Matrik EFAS menunjukkan bahwa untuk
faktor Opportunity nilai skornya 1.70 dan faktor Threat 1.70.

Maka diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness, dengan selisih (+) 0.40 dan
nilai Opportunitydibawah nilai Threats dengan selisih (-) 0.0. Dari hasil identifikasi faktor-faktor
tersebut maka dapat digambarkan dalam Diagram Cartesius SWOT yang dapat dilihat pada
Gambar 1 dibawah ini :

Opportunity (+ 0.825)

II.
Stabilitas I.
Growth

(-)
0.00 (+) 0.40

Weakness (-0.825) Strength (+1.975)

III. Defence IV. Difersifikasi

Threat (-1.05)

Dari nilai total masing-masing faktor selain digambarkan ke dalam


diagram Cartesius SWOT, tetapi juga digambarkan dalam rumusan Matrik SWOT yang dapat
dilihat pada Tabel 3 di bawah ini :
Strength (S) Weakness (W)

IFAS
EFAS
Strategi (SO) : Strategi (WO) :
Opportunity (O) = 2.70 + 1.70 = 2.30 + 1.70
= 4.40 = 4.00
Strategi (ST) Strategi (WT) :
Threats (T) = 2.70 + 1.70 = 2.30 + 1.70
= 4.40 = 4.00

Dari analisa Matrik IFAS dan EFAS pada tabel, juga telah disusun Matrik SWOT untuk
menganalisis rumusan alternative Strategi SO, WO, ST, dan WT yang hasil analisisnya dapat
dilihat :
Strength (S) Weakness (W)
 Apotek Zahra telah  Kurangnya sediaan obat
memiliki perizinan. – obatan.
 Tempat/Ruang.  Waktu tutupnya apotek.
 karyawan.  Kurangnya tenaga kerja.
 Menyediakan
pembayaran kredit.
 Memiliki kontak.
 Memiliki selesmen.

Faktor Internal

Faktor Eksternal.
Opportunity (O) Strategi (SO) : Strategi (WO) :
 Tempat usaha yang cukup  Memperbanyak stok  Memperbanyak Sediaan
strategis. barang. obat – obatan yang
 PBF dengan bunga bersaing  Memperluas jangkauan sering di resepkan
dan juga diskon. pemasaran. Dokter.
 Memperpanjang waktu
kerja.
 Memperbanyak barang
dan tenaga kerja.
Threats (T) Strategi (ST) Strategi (WT) :
 Banyak bisnis sejenis.  Membuka praktek  Meningkatkan mutu
 Perkembangan Teknologi. dokter / bekerja sama SDM.
 Sosial Budaya.  Meningkatkan promosi.
dengan dokter praktik.
 Memperluas promosi
dengan Internet /website.
 Menyediakan obat murah
bagi kalangan menengah
kebawah.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa data yang dilakukan maka dapat dikesimpulkan
1. strategi yang mempunyai nilai skor tertinggi yaitu trategi SO dan ST dengan nilai= 4.40,
selanjutnya diikuti strategi WO dan WT dengan nilai= 4.00.
2. Keempat strategi tersebut di katakan termasuk strategi yang baik karena mempunyai nilai yang
tinggi, bila keempat strategi tersebut dijalankan maka akan berpotensi membesarkan usaha dan
menaikan penghasilan apotik.

B. SARAN
Dalam mengoptimalkan pelayanan terhadap konsumen, pengelola harus
mempertimbangkan segi menagemen keuangan. Karena dengan enambah fasilitas itu berarti
pengelola harus menginvestasikan keuangannya. Ini agar menjadi pertimbangan, apakah
menambah fasilitas berarti signifikan dapat menaikkan penghasilan Apotek.
DAFTAR PUSTAKA
 David. Fred R. 2002. Manajemen Strategi Konsep. PT. Prenhallindo, Jakarta.
 Fachkurniawan. 2002. Analisis Strategi bisnis Perusahaan Jasa Instalatir di Kabupaten Gresik.
Skripsi tidak diterbitkan, Universitas Gresik.
 Kotler, Philip. 1998. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dankontral.
Jilid 2. PT. Prenhallindo, Jakarta.
 Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Graha Ilmu, Yogyakarta.
 Porter, Michael. 1997. Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing.Erlangga,
Jakarta.
 Prawirokusumo, Soeharto. 2000. Manajemen Strategik. Andi, Yogyakarta.
 Rangkuti, F. 2001. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. GramediaPustaka Utama,
Jakarta.
 Tunggal, Amin, Widjaja. 1994. Pengantar Manajemen Strategi. Harvarindo, Jakarta.

 Whiteley, David. 2000. e-Commerce: Strategy, Technologies and Applications; Information


Systems Series. McGraw-Hill, Columbus, OH.

Anda mungkin juga menyukai