Diajukan Oleh :
Salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini
secara efektif dan efisien akan bermanfaat untuk menunjang laju pembangunan
berbagai fasilitas sosial dan lapangan pekerjaan yang memadai. Tantangan utama
yang dapat menghasilkan kinerja optimal untuk mencapai tujuan suatu perusahaan
atau organisasi.
efektif dan efisien demi kemajuan organisasi maka perlu adanya budaya
organisasi sebagai salah satu pedoman kerja yang bisa menjadi acuan karyawan
untuk melakukan aktivitas organisasi. Budaya yang kuat dan positif sangat
banyak organisasi saat ini merasa perlu untuk mengubah budaya pada instansi
lebih kompetitif. Hal ini sering didorong oleh kenyataan bahwa budaya yang telah
ada kadang tidak lagi mampu memperbaiki keadaan masa datang seperti yang
2
kekuatan perubahan budaya juga bisa berasal dari dalam. Sebagai contoh jika
karyawan adalah lingkungan kerja. Veithzal Rivai dan Ahmad Fawzi Mohd. Basri
pekerjaan untuk memberikan suasana dan situasi kerja karyawan yang nyaman
dalam pencapaian tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan. Kondisi kerja
yang buruk berpotensi menjadi penyebab karyawan mudah jatuh sakit, mudah
ruangan kerja tidak nyaman, panas, sirkulasi udara kurang memadai, ruangan
kerja terlalu padat, lingkungan kerja kurang bersih, berisik, tentu besar
bisnis, kinerja seorang karyawan tidak selalu ditentukan oleh factor yang terwujud
dalam skala angka saja, akan tetapi juga dengan berbagai hal diantaranya budaya
menyampaikan kritik atau saran, lokasinya yang berada dekat dengan jalan raya,
ramainya pengendara motor, serta alat – alat produksi yang digunakan seperti
kinerja karyawan. Hasil tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Hayu faradillah budiman, dkk (2015) yang menyatakan bahwa lingkungan
organisasi, penelitian Ida ayu brahmasari (2009), Lila Tintami, dkk (2012), dan
2. RUANG LINGKUP
2.2 Variabel dependen pada penelitian ini adalah kinerja karyawan PT.
2.3 Karyawan POLYTRON Terpadu berjumlah 130 karyawan yang terdiri dari 61
2.4 Data karyawan yang digunakan untuk penelitian merupakan data karyawan
2.5 Penelitian dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan setelah penyusunan proposal
3. PERUMUSAN MASALAH
pada semua lini karyawan sesuai dengan tugas dibidangnya masing – masing,
pemahaman tujuan dari apa yang menjadi visi dan misi serta tujuan organisasi
yang akan membawa dampak pada kemajuan perusahaan. Tujuan tidak akan
mungkin terwujud tanpa adanya peran karyawan meskipun dukungan dari sarana
dan prasarana serta sumber dana telah dimiliki perusahaan Hal ini menunjukkan
bahwa sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan
dengan segala kebutuhannya. Oleh karena itu faktor manusia juga perlu mendapat
perhatian dari pimpinan atau manajer sehingga karyawan dapat bekerja dengan
kinerja seorang karyawan tidak selalu ditentukan oleh factor yang terwujud dalam
skala angka saja, akan tetapi juga dengan berbagai hal diantaranya budaya
menyampaikan kritik atau saran, lokasinya yang berada dekat dengan jalan raya,
6
ramainya pengendara motor, serta alat – alat produksi yang digunakan seperti
3.1 Apakah ada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada
PT. POLYTRON?
3.2 Apakah ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.
POLYTRON?
3.3 Apakah ada pengaruh antara budaya organisasi dan lingkungan kerja secara
4. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian
4.1 Untuk menguji pengaruh budaya organisasi secara parsial terhadap kinerja
4.2 Untuk menguji pengaruh lingkungan kerja secara parsial terhadap kinerja
4.3 Untuk menguji pengaruh budaya organisasi dan lingkungan kerja secara
5. MANFAAT PENELITIAN
7
6. TINJAUAN PUSTAKA
kinerja terbaik yang bisa ditunjukkan oleh karyawan tersebut.Selain itu kinerja
seorang karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang penting guna untuk
pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu (Wirawan, 2009: 5). Secara
garis besar, kinerja dapat dipahami sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh
yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
maupun etika.
oleh sekelompok orang yang berperan aktif untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tentunya tidak akan tercapai
jika kinerja anggota atau pegawainya tidak maksimal. Menurut Pabundu (2010 :
dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai
kinerja karyawan adalah hasil kerja seorang karyawan baik secara kualitas
maupun kuantitas yang telah mampu dicapai berdasarkan target yang telah
ditetapkan perusahaan sesuai dengan peranan dan tanggung jawab yang diberikan
2. Motivasi
1. Faktor Kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan), oleh karena itu pegawai perlu
2. Faktor Motivasi
terarah untuk mencapai tujuan kerja.Sikap mental merupakan kondisi mental yang
karyawan yaitu motivasi kerja, kepuasan kerja, tingkat stres, lingkungan kerja,
5. Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang
dilakukannya
Menurut Vroom (dalam As’ad, 2004 : 48) kinerja mengandung tiga unsur,
yaitu:
1. Unsur waktu, dalam arti hasil-hasil yang dicapai oleh usaha-usaha tertentu,
dinilai dalam satu putaran waktu atau sering disebut periode. Ukuran periode
2. Unsur hasil, dalam arti hasil-hasil tersebut merupakan rata-rata pada akhir
periode tersebut. Hal ini tidak berarti mutlak, setangah periode harus
3. Unsur metode, dalam arti seorang pegawai harus menguasai betul dan bersedia
mengikuti pedoman metode yang telah ditentukan, yaitu metode kinerja yang
harus bekerja dengan penuh gairah dan tekun serta bukan berarti harus bekerja
berlebihan.
11
1. Kualitas
arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas, maupun tujuan-
tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas. Kualitas kerja diukur dari banyaknya
2. Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah
siklus aktivitas yang diselesaikan. Kuantitas diukur dari jumlah hasil produksi
yang dihasilkan dalam satu tahun dengan target yang ditetapkan tiap bulannya
3. Ketepatan waktu
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur
dari tugas yang diberikan untuk dikerjakan dalam jangka waktu yang ditentukan
(satu bulan) dan dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang diselesaikan
4. Efektivitas
baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam
penggunaan sumber daya. Efektivitas dapat diukur dari data jumlah produksi yang
12
dikerjakan selama satu tahun dan dari persepsi karyawan dalam menyelesaikan
5. Kemandirian
meminta bantuan, bimbingan dari orang lain atau pengawas. Kemandirian dapat
diukur dari persepsi karyawan terhadap tugas dalam melakukan fungsi kerjanya
6. Komitmen kerja
1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Keandalan karyawan
konsistensi kinerja dan keandalan dalam pelayanan, akurat, benar dan tepat.
4. Kehadiran
13
Kehadiran adalah keyakinan akan masuk kerja setiap hari dan sesuai dengan
jam kerja.
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Efektivitas
baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam
4. Keandalan karyawan
Setiap anggota akan berperilaku sesuai dengan budaya yang akan berlaku agar
Menurut Sarplin dalam Susanto (2006: 120) budaya organisasi adalah suatu
Menurut Deddy Mulyadi (2006: 270) budaya organisasi adalah apa yang
karyawan rasakan dan bagaimana persepsi ini menciptakan suatu pola teladan
ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi merupakan nilai,
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dengan demikian antara satu organisasi
bergerak pada bidang aktivitas bisnis yang sama. Menurut Wibowo (2010:1) suatu
ditetapkan sebelumnya.
organisasi yaitu :
dibandingkan perhatian pada teknik dan proses yang digunakan untuk meraih
hasil tersebut.
6. Agresivitas (aggressiveness)
7. Stabilitas (stability)
16
oleh Susanto (2006: 113) ada empat fungsi budaya organisasi, yaitu:
terhadap sekitarnya.
Robbins (2006: 283) menjelaskan, ada lima fungsi budaya organisasi yang
individual seseorang.
mengelola dengan baik diperlukan pengertian yang jelas dan perhatian terhadap
budaya organisasi.Budaya itu mewakili persepsi bersama yang dianut oleh para
2. Kerjasama
Kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja bersama dengan orang lain
dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan untuk
3. Penampilan karyawan
individu.
3. Control (pengawasan)
individu.
3. Control (pengawasan)
Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan merupakan salah satu hal yang
perusahaan.
sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
dan nyaman.Lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut karyawan serta
waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya hasil yang optimal.
mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai
adalah segala sesuatu yang berada di sekitar karyawan pada saat bekerja yang
20
1. Penerangan
Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi para karyawan guna
yang baik para karyawan akan dapat bekerja dengan cermat dan teliti sehingga
2. Temperatur
Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin akan menyebabkan terjadinya
penurunan kinerja seorang karyawan, karena umumnya kondisi yang panas dan
sehingga pekerja akan merasa sangat letih dan kinerjanya akan menurun.
3. Hubungan Karyawan
hubungan yang harmonis dengan atasan, rekan kerja, maupun bawahan serta
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai yang ada di tempat bekerja
akan membawa dampak yang positif bagi keryawan, sehingga kinerja karyawan
dapat meningkat.
Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk menjaga
disekitar tempat keja, ditambah dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya
Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana,
bekerja.Oleh karena itu lagu-lagu perlu dipilih dengan selektif untuk didengarkan
di tempat kerja.
pengaruh warna terkadang mampu menimbulkan rasa senang, sedih dan lain-lain.
1. Pewarnaan
Pewarnaan yang baik akan mempengaruhi jiwa tenaga kerja, untuk itu maka
setiap perusahaan harus dapat menentukan komposisi yang serasi sehingga akan
pekerjaan memiliki dua kegunaan yakni untuk menciptakan suasana yang kontras
2. Kebersihan
22
Kebersihan akan dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat bagi diri
tenaga kerja. Apabila lingkungan kerja bersih, maka hal ini akan dapat
3. Pertukaran udara
tenaga kerja, sedangkan pertukaran udara yang kurang baik akan mengganggu
4. Penerangan
dan ratanya penyebaran warna. Melalui penerangan yang baik akan dapat pula
5. Musik
dapat pula diharapkan mengurangi perasaan lelah dan sebaliknya dapat juga
6. Bau
pekerja dimana jika lingkungan kerja yang telalu bau akan dapat menimbulkan
perasaan bosan terhadap diri para pekerja sehingga akan berpengaruh terhadap
7. Keamanan
23
alat kerja tertentu yang dapat menimbulkan kemungkinan akan kecelakaan yang
terjadi adalah hal yang harus diperhatikan. Rasa aman dan tentram akan lebih
diutamakan dari pada efisiensi pekerja itu sendiri, jika dilihat dari sudut pandang
para pekerja.
8. Kebisingan
ekonomi jangka panjang. Dan budaya organisasi akan menjadi faktor yang bahkan
Veitzal Rivai dan Ahmad Fawzi Mohd. Basri (2005), juga menyatakan
bahwa budaya yang kuat akan memperkokoh sumber daya manusia yang ada
Jadi budaya organisasi yang kuat akan mempengaruhi pola pikir dan
hubungan yang sangat erat terhadap kinerja karyawan, motif berprestasi yang
perlu dimiliki oleh karyawan harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri dan dari
lingkungan kerja, karena motif berprestasi yang ditumbuhkan dari dalam diri
sendiri akan membentuk suatu kekuatan diri dan jika situasi lingkungan kerja
dan kerja sama antar tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status
menyenangkan bagi karyawan melalui hubungan yang baik dengan atasan, rekan
kerja maupun bawahan serta didukung dengan sarana prasarana yang memadai
yang ada ditempat kerja akan meningkatkan kinerja karyawan dalam bekerja.
25
0,226.
6.5.2 Hayu Faradillah Budiman, Budi Nuhardjo, Sudarsih (2015) dengan judul
rokok gagak hitam bondowoso)” bahwa dari hasil analisis jalur SPSS 20
6.5.3 Ida ayu brahmasari (2009) dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi,
6.5.4 Lili tintami, Dr. Ari Pradhanawati, Dr. Hari Susanto (2012) dengan judul
6.5.5 Kenly Rimpulaeng, Jantje L. Sepang (2014) dengan judul “Motivasi kerja,
regresinya adalah positif yaitu jika budaya organisasi semakin baik maka
meningkatkan mutu dan kualitas produknya. Kinerja merupakan hasil kerja secara
27
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pekerja dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Oleh karena
itu, supaya kinerja kerja karyawan dapat meningkat, maka perusahaan juga harus
kinerja karyawan.
Kinerja karyawan adalah hasil kerja seorang karyawan baik secara kualitas
maupun kuantitas yang telah mampu dicapai berdasarkan target yang telah
ditetapkan perusahaan sesuai dengan peranan dan tanggung jawab yang diberikan
ditetapkan.
pada saat bekerja yang dibutuhkan karyawan untuk menunjang pekerjaanya dan
Keterangan :
Sedarmayanti (2009)
7. HIPOTESIS
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian dan belum ada jawaban
sebagai berikut :
29
H1: Ada pengaruh positif dan signifikan antara budaya organisasi terhadap tingkat
kinerja karyawan
H2 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja terhadap tingkat
kinerja karyawan
H3 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara budaya organisasi dan lingkungan
8. METODE PENELITIAN
karyawan bulanan dan 69 karyawan harian. Sumber data yaitu berupa data primer
yang merupakan hasil penyebaran kuesioner serta data mengenai obyek penelitian
di PT. POLYTRON.
Variabel yaitu atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai
variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain
Variabel digolongkan menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
30
Variabel bebas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Budaya
hasil proses budaya yang berlangsung dalam suatu organisasi atau perusahaan
pada saat ini. Indikator budaya organisasi yang akan digunakan yaitu indikator
3. Control (pengawasan)
sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
31
beberapa indikator yang lain guna membatasi lingkup penelitian, maka indikator
1. Penerangan
2. Temperatur
3. Kebisingan
4. Keamanan kerja
5. Hubungan Karyawan
guna membatasi lingkup penelitian, maka indikator yang akan digunakan yaitu :
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Efektivitas
4. Keandalan karyawan
Menurut Uma Sekaran (2007), data primer adalah data yang diperoleh
secara langsung oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel dalam penelitian.
Data primer diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden meliputi identitas
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia yang berasal dari organisasi
(Uma Sekaran, 2007). Data sekunder yang digunakan berupa data – data
8.4.1 Populasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
8.4.2 Sampel
33
kriteria sampel yaitu karyawan PT POLYTRON dengan masa kerja minimal satu
informasi atau keterangan yang berupa jawaban atas pertanyaan yang diajukan
kegiatan:
8.6.1 Coding
34
Coding adalah kegiatan yang berupa pemberian nilai yang berupa angka
Adapun skala nilai yang digunakan adalah untuk pemberian skor untuk
3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
8.6.2 Editing
8.6.3 Tabulating
dimengerti.
program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) dengan tujuan agar
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,
2009:52).
sederhana (Pearson correlation) antara skor masing – masing butir dengan skor
taraf signifikan 0,05. Apabila rhitung > rtabel maka butir instrumen dapat dikatakan
valid, akan tetapi jika rhitung < rtabel maka dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak
valid.
suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
berdasarkan varian skor dari setiap butir dan varians total butir ataupun melalui
koefisien korelasi produk momen antar skor setiap butir (Mustafa, 2009:45). Jika
36
Metode analisis data adalah salah satu cara yang digunakan untuk
mengolah hasil penelitian guna suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini metode
perhitungan dari analisis kuantitatif serta kondisi yang ada dalam obyek
penelitian.
pengolahan data SPSS (Statistical Product and Servis Solution) baik secara parsial
maupun berganda.
adalah analisis untuk mengukur kekuatan hubungan antar dua variabel atau lebih,
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
Dimana: α = Konstanta
e = Standar error
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Budaya Organisasi
X2 = Lingkungan Kerja
Uji partial (Uji t) digunakan untuk menguji apakah setiap variabel bebas
yaitu budaya organisasi (X1) dan Lingkungan kerja (X2) mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y)
a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak atau variabel
bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikat atau tidak ada pengaruh antara
b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima atau variabel
bebas dapat menjelaskan variabel terikat atau ada pengaruh antara variabel
yang diuji.
Uji Simultan (Uji F) digunakan untuk melihat apakah variabel bebas yaitu
Budaya organisasi (X1) dan Lingkungan kerja (X2) secara bersama –sama
SPSS yaitu :
a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho dan Ha ditolak, atau variabel bebas dari
b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima atau variabel bebas
(Ghozali,2005:93). Untuk menentukan nilai R², dengan melihat hasil output SPSS
pada nilai pada kolom Adjusted R Square . Nilai R² yang semakin besar
(mendekati satu) menunjukkan adanya pengaruh variabel bebas (X) yang besar
terhadap variabel terikat (Y). Sebaliknya jika R² semakin kecil (mendekati nol)
maka dikatakan pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) adalah
kecil.
39
9. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada BAB ini terdapat Latar Belakang Masalah, Ruang Lingkup, Rumusan
Pada BAB ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan fakta
yang ada dalam kasus yang sedang dibahas. Disajikan pula pendapat para ahli
Dalam BAB ini data atau informasi hasil penelitian diolah, dianalisis,
dituangkan dalam BAB II sehingga jelas bagaimana data hasil penelitian dapat
telah dikemukakan.
BAB V PENUTUP
BULAN
No PROSEDUR
1 2 3 4
TAHAP PERSIAPAN
c. Penyusunan proposal √
TAHAP PELAKSANAAN
a. Pengajuan Proposal
b. Seminar proposal √
2 c. Pelaksanaan penelitian √
d. Pengumpulan data √ √
e. Analisis data √
TAHAP PELAPORAN
As’ad, Moh. 2004. Seri Umum Sumber Daya Manusia :Psikologi Industri.
Yogyakarta : Liberty
Rivai, Veithzal dan Ahmad Fawzi Mohd Basri. 2005. Performance Appraisal.
Cetakan Pertama, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Waridin dan Masrukhin. 2006. Pengaruh motivasi kerja, kepuasan kerja, budaya
organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai, Jurnal Ekonomi
& Bisnis, Vol 7, No 2.