Anestesiologi 1 PDF
Anestesiologi 1 PDF
ANESTESIOLOGI
Oleh:
Agus Budi Santosa
ANESTESI
Anestesi atau keadaan tidak peka terhadap rasa sakit, sangat berguna untuk
melakukan suatu tindak pembedahan karena demi rasa kemanusiaan (humanitarian),
agar hewan tidak menderita; dan demi efisiensi kerja, karena hewan menjadi diam
sehingga suatu tindak pembedahan dapat dikerjakan secara lancar dan aman.
Secara luas anestesi terdiri dari :
1. Anestesi terbatas, yaitu anastesi yang disebabkan oleh anestetika yang daya
pengaruhnya selektif, menyebabkan paralisa sementara pada sarafsaraf sensoris
dan ujung-ujung saraf; tergantung cara melakukan anestesi ini menurut luas
daerah anestesi yang dicapai ada yang disebut anestesi lokal dan anestesi
regional.
Metode terbuka
Pada metode ini salah satu-satunya alat yang mutlak perlu untuk inhalasi anestesi
cair adalah sepotong kain kasa atau bahan serupa, dimana obat dapat dituang untuk
penguapan. Masker berbingkai kawat dan berbentuk kubah (Schimmelbusch) dan
pengaman kedap udara mengelilingi hidung dan mulut dengan bantalan; sistem ini dapat
digunakan bila alat yang lebih rumit tidak tersedia. Metode semi terbuka
Metode dan alat ini paling banyak digunakan kareba penggunaannya sederhana dan
mudah. Perkakas ini terdiri dari aliran terus menerus Oksigen dan Nitrous Oksida yang
dimanfatkan dilengkapi dengan klep penurun tekanan darimana gas mengalir melalui kran
kontrol ke flometer, selanjutnya ke permukaan anestetika cair dan ke pasien.
Metode tertutup dengan absorbsi CO2
Metode ini sering juga disebut metode sirkuit (circle); ada dua cara yaitu :
a. to and fro system
b. circle system
Prinsip metode tertutup ini bahwa CO2 diserap oleh kapur soda (soda lime canister) dan
dapat digunakan setiap anestetika volatil, kecuali trichloretilen.
Mesin sirkuit tertutup ini terdiri dari tromol kapur soda (soda lime canister), klep satu arch
yang mengalirkan setiap ekhalasi melalui canister; dua pipa karat besar yang search
dengan klep-klepnya, dimana pasien menghirup melalui salah satu klep ini dan
menghembuskan memlalui klep yang lain; masker yang kedap udara/gas; pipa pengalir
Anestesi disosiasi.
Anestesi ini adalah anestesi umum nonbarbiturat yang dalam pemberiannya dapat
diberikan dengan suntikan intravena, intramuskuler maupun subkutan. Keadaan
anestesinya tidak lazim seperti anestesi umum lainnya; disini hewan masih melotot
(matanya) dan ototnya dalam keadaan kejang/kaku, tidak ada relaksasi. Ketidak sadaran
dan analgesianya pada kucing dan primata cukup memuaskan, sedang pada anjing
anestesianya tidak tetap (poor), sehingga dalam prakteknya perlu ditambahkan obat lain,
misalnya xilasin, diazepan dll.
Anestesi Seimbanq.
Anestesi ini beberapa anestetika diberikan dengan lebih dari satu cars. Variasi
dosis masing-masing anestetika diberikan sesuai dengan keperluan pembedahan dan
tidak mencapai pada dosis toksik. Dalam pelaksanaannya dapat diambil contoh yaitu
dengan pemberian pentotal sodium secara intravena sebagai induksi, diteruskan dengan
I.Preparat barbiturat
A. Ada dua (2) golongan :
1. Oxibarbiturates
a. Short acting (kerja singkat)
1) pentobarbital sodium
2) secobarbital sodium
b. Ultra short acting (kerja sangat singkat) -
Mathokexital sodium
2. Thiobarbiturates
Termasuk ultra short acting. Satu jam setelah pemberian dosis untuk induksinya
10 % dimetabolisme sedang yang sisanya masih terikat oleh protein. Pada hewan
percobaan tikus, pemberian aspirin, pehenylbutasone menyebabkan reanestesi atau
memperlama durasi tidur. Anestetika ini bersifat alkalis (pH 10-11). Contoh : Thiopental
Sodium, Thiamylal Sodium
B. Efek umum
Menurunkan basal metabolisme, menekan output jantung dan respirasi, sifat
analgesianya jelek, mempunyai kecenderungan terhadap terjadinya asidosis, bila
diberikan perivaskuler dapat mengeritir (udem-ganggren).
Obat ini mengalami biotranformasi di sel mikrosoma hati dan diekresikan lewat urine.
C. Kontra indiksi
Pada pasien dengan penyakit hati dan ginjal, pasien shok dan pasien yang terlalu muda
(dibawah umur 1 bulan).
3) sifat khusus pemberian obat ini bila bersama glucose, epineprin dapat mem lama
durasi anestesi, sering disebut sebagai glucosse effect karena
ada pene kanan metabolisme pada sel mikrosoma hati.
4) dosis
Kuda,sapi, babi, kambing, domba : 26 mg/kg bb intra vena
Hewan kecil : 20-40 mg/kg bb i.v
Tekhnik pemberian separoh dosis yang diperkirakan disuntikkan sekaligus (bolus)
sisanya diberikan perlahan-lahan sesuai kebutuhan dengan monitor kedalaman
anestesi.
2. Methohexital (Brevane*)
Termasuk ultra short acting. Jarang digunakan pada hewan besar.
1. Chloralhydrates
Efek umum :
Sebagai sedasia dan hipnotika; pada dosis anestesi kadang menderpes fungsi respirasi dan
fungsi jantung; menyebabkan bradikardi dan pemberian perivaskuler menyebabkan
kerusakan jaringan.
Indikasi :
Sebagai hipnotik digabung dengan anestesi lokal, sebagai preanestesi; bahkan dapat
sebagai anestesi umum tetapi analgesiknya rendah serta dosis anestesi hampir mendekati
dosis lethal minimum dan dalam pemberiannya harus sangat pelan-pelan.
Kontra indikasi : pada penyakit hati dan ginjal serta pada pasien dibawah umur satu bulan.
2. Magnesium sulfate
Obat ini tidak dapat digunakan secara tunggal untuk anestesi karena mempunyai jarak
narkose sempit, dapat mendepres sistem respirasi dan jantung; sehingga obat ini banyak
digunakan untuk euthanasi (pada larutan jenuh).
Campuran kedua obat ini dapat digunakan sebagai sedasia dan anestesi umum.
Dosis :
Kuda dan sapi menurut rekomendasi pabrik yang membuatnya.
Larutan ini berisi 7 % Chioralhydrat dan 3 % Mag. Sulfat
Sering dikombinasi dengan Acepromasine 3,0 mg/45,4 kgbb iv dengan 3,0 ml/1001b
campuran chloralhydrat dan Mg SO4.
Indikasi : Pada kuda apabila diberikan secara tunggal termasuk baik analgesinya namun
tidak ada relaksasi otot dan waktu bangunnya terlalu banyak gerakan. Konvulsi sering
terlihat, akan Iebih baik bila dicampur dengan Xilazin(Rompun*) untuk prosedur operasi
yang tidak lama atau untuk induksi pada anestesi inhalasi.
Pada domba/ kambing, dan sapi akan lebih baik jika dicampur dengan tranquliser.
Pada babi dapat digunakan untuk prosedur operasi singkat atau untuk induksi
pada anestesi inhalasi Anestesi lokal juga dapat ditambahkan pada penggunaan ini pada
suatu operasi.
Walaupun dapat digunakan seperti tersebut diatas namun secara nyata efek tersebut
tidak selalu baik pada kuda,sapi, domba, kambing dan babi. Sangat nyata bila digunakan
pada kera dan kucing, sedang pada anjing tidak menentu.
Ekskresi
Dibiotranformasi di hati, sebagian diekskresikan lewat ginjal.
Menurut catatan : distribusi dan eliminasi Ketamin pada kuda dengan dosis 2,2
mg/kg dapat menimbulkan anestesi selama 12 menit.
ANESTESI EPIDURAL
Anestesi epidural atau anastesi spinal adalah anastesi regional yang diperoleh
dengan menyuntikkan anestetika kedalam kanalis spinalis. Karena terjadi kontak antara
anastetika dengan saraf spinal atau dengan akar saraf spinal, maka akan timbul anastesi
pada daerah inervasi serabut saraf sensorisnya dan paralisa otot pada daerah inervasi
serabut saraf motorisnya. Penyuntikan anastesi epidural pada anjing, jarum tidak sampai
menembus durameter dan larutan anaestetika dicurahkan kedalam ruang epidural.
Teknik suntikan epidural anestesi pada anjing adalah dicelah lumbo sakral, yang
dapat ditentukan letaknya dengan cara menarik garis bayangan dari prominensia illiaka
kanan dan kiri, maka garis tersebut akan memotong prosesus spinosus vertebrata
lumbalis yang terakhir, legokan di kaudalnya adalah tempatnya. Anestetika yang
digunakan adalah prokain HCI dengan konsentrasi 2% atau bisa menggunakan lidokain
HCI dengan konsentrasi 2%. Dosis yang disarankan untuk anjing ras kecil 2-3 ml, ras
sedang 7 ml, dan ras besar 9-11 ml. Frank menyarankan dengan dosis 0,5 ml per kg
berat badan, sedang Frey (1957) menyarankan 1 ml setiap 10 cm panjang badan yang
diukur dari oksipital sampai pangkal tulang ekor yang mana panjang badan anjing
sebagai standar relatif adalah 55-60 cm. Hasil anestesi epidural pada anjing bisa
dilakukan untuk keperluan operasi membuka rongga perut, namun hanya sebatas
umbilikus kebelakang. Lama anestesi bisa berlangsung selama satu jam.
1. Golongan ikatan ester; ansestetika ini di dalam darah lebih mudah dihidrolisis
oleh esterease plasma menjadi PABA dan diethylaminoethanol, dan sebagian
dimetabolisme di hati. Obat ini dapat diberikan secara suntikan infiltratif sedang
pemberian secara topikal tidak efektif dan bersifat vasodilatoris. Sebagai
contohnya adalah Prokain Hidrochlorida.
2. Golongan ikatan amide, anestetika ini dimetabolisir di hati oleh mikrosoma hati
melalui proses dealkilasi dan hidrolisis; bukan merupakan derivat PABA; dapat
diberikan secara suntikan infiltratif dan topikal; tidak bersifat vasodilatoris;
potensinya lebih kuat dan lebih lama dan bersifat hepatotoksis. Sebagai
contohnya adalah Lidokain Hidrochlorida.
Anestetika inhalasi
Dietil eter (CH3 -CH2 —0- CH2 -CH3). Biasa disebut eter, sebagai anestesi
inhalasi termasuk aman, mudah didapat dan relatif murah, berupa cairan yang tidak
0
berwarna, berbau tajam dan titik didih 35 C, konsentrasi yang digunakan berkisar 2-
20%; relatif larut dalam darah sehingga saturasinya dalam darah lambat; waktu induksi
lama; konsentrasi eter yang mempunyai efek anestesi mudah terbakar bila
dicampurdengan udara dan akan meledak bila dicampur dengan oksigen atau nitrogen
oksida
Eter mempunyai sifatanalgesikdan anestetik, selama anestesi eter meningkatkan
produiksi katekolamin oleh kelenjar adrenal sehingga denyut jantung meningkat, eter
memnyunyai sifat relaksan otot dan relaksasi uterus, etei merupakan bronchodilatator,
eter dapat meningkatkan sekresi saliva bertambah untuk itu hares diberikan dulu
Halotan
Halotan merupakan hirokarbon halogenisasi dengan bau manis , tidak tajam dan
mempunyai titik didih 50 C. Konsentrasi yang digunakan bervariasi 0,5-3% merupakan
anestetika yang poten sehingga perlu dikalibrasi untuk mencegah dosis yang
berlebihan.Halotan kurang larut dalam darah dibandingkan eter, maka saturasi dalam
darah lebih cepat sehingga induksi inhalasi relatif lebih cepat dan menyenangkan
Apabila persediaan terbatas sebaiknya halotan hanya untuk induksi kemudian diteruskan
dengan eter. Pada kondisi klinis halotan tidak mudah terbakar atau meledak
Halotan memberi anestesi yang mulus tetapi mempunyai sifat analgesia yang jelek,
mempunyai relaksasi otot dibawah eter, juga meberi relaksai uterus dan
bronchodilatator, efek pada jantung menurunkan denyut jantung dan tekanan darah,
retensi karbon dioksida akibat depresi pernafasan akan menyebabbkan sekresi
katekolamin meningkat sehingga denyut jamtung menurun. Banyak kerugian
penggunaan halotan dapat ditanggulangi dengan dikombinasi dengan Nitrous Oksida
atau dapat dengan trikhloroetilen.
Trikloroetilen (CHCI-CCI2)
Trikloroetilen merupakan hidrokarbon halogenisasi dengan bau manis dan titik
didih 87°C , formulanya berwarna biru. Anestetika ini mempunyai efek analgesia yang
kuat tetapi mempunyai hipnotik yang buruk serta kelarutan yang tinggi dalam darah. Jika
digunakan tunggal memnyai sifat depresi kardiorepiratorik, Dalam praktek penggunaan
dikombinasikan dengan halotan karena halotan hipnosenya balk dan trikloroetilen
analgesianya balk sehingga dua (2) vaporizer yang sesuai dapat dihubungkan secara
seri.
Kombinasi anestetika tersebut memberikan anestesi yang sangat balk.
Kloroform
Merupakan anestetika klasik, kuat, tidak dapat terbakar, namun ini adalah
berbahaya terutama di tangan orang yang tidak berpengalaman, maka penggunaaan
tidak dinjurkan.
Anestetika intravena
Tiopental (tiopenton) merupakan tiobarbiturat yang mengandung sulfur, berupa
serbuk yang dipergunakan dalam bentuk larutan dalam air 2,5% atau 5%. Larutan ini
merupakan basa kuat dan iritatif apabila diluarvena. Mempunyai efek depresi fungsi otak
sehingga kesadaran menurun disertai depresi sistem respirasi dan pusat vasomotor
yang ringan dan sementara, tetapi dosis tinggi akan berakibat hipotensif dan gagal
nafas. Anestetika ini didetoksikasi di hepar dalarn waktu beberapa jam, sedang dosis
ulangan atau tambahan akan Iebih lama lagi bahkan berhari-hari ( akumulatif).Dosis
pada anjing 10-30 mg/kgbb dengan durasi tidak Iebih 20 menit.
Xylazine
Xilazin atau rompun adalah obat non-narkotik yang poten sebagai
sedative,analgesia dan relaksan otot. Sebagai sedasia dan analgesia karena depresi cns
dan relaksasinya karena hambatan transmisi impul intraneural di cns.Obat ini dikenalkan
pertama kali 1970 digunakan pada anjing, kucing,kuda, rumenansia dan satwa liar. Efek
pemberian intramuskuler 10-15 menit kemudian sedang kalau intravena 3-5 menit
kemudian dan durasi tidur berlangsung 1-2 jam, sedang efek analgisianya 15-30 menit.
Pemberian xilasin menyebabkan penurunan respirasi, dan denyut jantung. Di samping
cardiac out put menurun jugs dapat
blokade atrioventrikuler sehingga meningkatkan tekanan darah dan diikuti
terjadinya hipotensi. Dosis pada anjing dan kucing 1-2 mg per kgbb sedang untuk
mencegah bradicardii dan disritmea jantung dapat diberikan lebih dulu antikolinergik
(atropin sulfat) sebagai premedikasi deangan dosis 0,04 mg/kgbb.
Third Plane (plana/plain dalam) ditandai dengan adanya pernafasan yang bersifat
abdominal dengan amplitudo yang minimal, antara inspirasi dan ekpirasi jelas, bola mata
menuju ke tengah, reflek pedal hilang, reflek batuk hilang, tekanan rahang (jaw tension)
hilang; semua otot mengalami relaksasi. Pada staium inilah semua operasi termasuk
operasi besar dan memerlukan waktu yang relatif lama dapat dilakukan.
Dari uraian dua (2) jenis obat yang digunakan sebagai premedikasi anestesi umum
yaitu obat antikolinergik dan penenang dapat disimpulkan kegunaannya yaitu :
1. dapat mereduksi/mengurangi kebutuhan doisi anestesi umum yang digunakan dan
meningkatkan keamanan selama anestesi berlangsung
2. pasien menjadi tenang sehingga anestesi yang diberikan tanpa dipengaruhi oleh
emosi rasa takut maupun kemauan berontak/meronta/lepas
3. mengurangi sekresi air liur dan sekresi di jalan nafas, sehingga jalan nafas tetap
terpelihara/ventilasi tidak terganggu
4. mengurangi gerakan motilitas gastrium dan usus sehingga mencegah
kecenderungan untuk muntah selama anestesi ( kalau sewaktu teranestesi muntah
berarti kemungkinan sleik /pnemonia aspirasi besar dan dapat menimbulkan
kematian sewaktu operasi atau death on the table- ini harus betulbetul dihindari)
5. hambatan reflek vago-vagal mencegah lemahnya jantung atau mencegah cardiac
arrest.
6. mengurangi rasa sakit, eksitasi, suara gaduh sewaktu recovery/bangun.
Amresh Kumar, 1997, Veterinary Surgical Techniques, First ed., Vikas Publishing Houshe
PVT. LTW, New delhi, Hal 74-137.
Hall, LW., 1977, Wright's Veterinary Anaesthesia and Analgesia, 7 ed, The English
Language Book Society and Bailliere Tindall.
Lumb, W.V and Jones, E.W., 1984, Veterinary Anesthesia, 2 ed, Lea & Febiger,
Philadelphia.
McDonald, W., 1974, Principles of Anesthesia dalam Archibald, J, Canine Surgery, 2 ed,
University of Guleph Canada, Hal. 53-70
Riebold, T.W., D.O. Goblet, D.R Geiser, 1987, Large Animal, Anesthesia Principles and
Technique, 4 th printing, Iowa State University Press, Ames, Iowa.
Sawyer, D.C, 1982, The Practice of Small Animal Anesthesia, Vol 1, WB. Saunder Company,
Philadelphia