Mineral Lempung
Mineral Lempung
Mineral lempung merupakan koloid dengan ukuran sangat kecil (kurang dari 1 mikron). Masing-
masing koloid terlihat seperti lempengan-lempengan kecil yang terdiri dari lembaran-lembaran
kristal yang memiliki struktur atom yang berulang.
Lembaran-lembaran kristal yang memliki struktur atom yang berulang tersebut adalah:
Mineral lempung adalah mineral sekunder yang terbentuk karena proses pengerusakan atau
pemecahan dikarenakan iklim dan alterasi air (hidrous alteration) pada suatu batuan induk dan
mineral yang terkandung dalam batuan itu.
Jenis – Jenis dan Kegunaan Mineral Lempung
Jenis mineral lempung yang utama ialah:
Berdasarkan struktur kristal dan variasi komposisinya dapat dibedakan menjadi belasan jenis
mineral lempung dan diantaranya:
• kaolinit
• halloysite
• momtmorillonite (bentonites)
• illite
• smectite
• vermiculite
• chlorite
• attapulgite
• allophone
Dalam dunia perdangan kita mengenal beberapa tipe mineral lempung, diantaranya adalah:
• Ball clay
• Bentonite
• Common clay
• Fire clay
• Fuller’s earth
• Kaolin.
2. metode berdasarkan sifat fisik. Salah satu metode berdasarkan sifat fisik adalah penggunaan
sinar X.
Penggunaan sinar X untuk analisis mineral lempung mempunyai kemampuan untuk mengetahui
jenis mineral lempung secara kualitatif dan kuantitatif bahkan juga untuk menentukan sifat-sifat
khas dari suatu mineral lempung (Sjarif, 1991). Penggunaan sinar x terutama untuk mineral yang
bersifat kristalin, sedangkan untuk mineral yang sulit diidentifikasi dengan sinar X digunakan
analisis thermal (Sastiono, 1997). Setiap metode mempunyai kelemahan dan kelebihan, sehingga
kombinasi beberapa metode perlu dilakukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Penelitian terus berlanjut sampai ditemukan metode baru dalam sintesis lempung terpilar, yaitu
interkalasi surfaktan ionik ke dalam rongga antarlapis lempung. Penambahan surfaktan bertujuan
untuk membuka rongga pada antarlapis lempung sehingga mudah untuk diinterkalasi lebih lanjut
dengan kation logam. Dengan adanya surfaktan diharapkan akan mampu meningkatkan porositas
serta luas permukaan dibandingkan dengan lempung terpilar tanpa surfaktan.