Las oksigen-asitelin adalah jenis alat pengelasan yang paling dasar. Orang-orang banyak
menyebutnya las karbit. Sebenarnya las oksi-asitelin dan las karbit sedikit berbeda,
yang membedakannya adalah jenis bahan bakar yang digunakan. Las karbit
menggunakan karbit/carbide yang berbentuk seperti bongkahan batu yang jika
dicampurkan ke dalam air akan mengeluarkan gas yang mudah terbakar sedangkan
asitelin adalah gas mudah terbakar yang sudah dimasukan ke dalam tabung yang siap
pakai. Terus bahan bakar apa yang harus dipilih? Jika ingin murah tentunya pilihannya
jatuh kepada karbit tetapi kekurangannya adalah bentuknya yang kurang ringkas
membuatnya sulit untuk dipindah-pindah dan juga meninggalkan ampas sisa. Asitelin
menghasilkan panas yang lebih tinggi dibanding karbit tetapi harganya cukup mahal.
Jika sudah memiliki las listrik apakah harus memiliki las oksi-asitelin? Tergantung las
listrik apa yang kamu gunakan. Las listrik jenis MMA idealnya digunakan untuk
pengelasan besi-besi tebal, tetapi tidak efektif digunakan untuk pengelasan besi tipis
dangan bentuk-bentuk yang bervariasi. Tetapi jika las listrik yang kamu punya adalah
las MIG atau TIG seharusnya kamu tidak membutuhkan las oksi asitelin.
3. Regulator oksigen dan asitelin: Untuk mengatur tekanan yang keluar dari
tabung oksigen dan asitelin
4. Selang: Untuk mengalirkan oksigen dan asitelin dari tabung ke blender las.
5. Blender: Untuk mencampur dan mengatur jumlah oksigen dan asitelin yang
digunakan
CARA MEMASANG:
1 Pasang selang pada regulator dan blender las. Biasanya warna merah pada
blender,regulator dan selang menunjukan jika itu adalah asitelin dan biru adalah
oksigen. Setelah selang dipasang, jangan lupa juga untuk memasang clamp selang dan
kencangkan dengan kuat.
2 Pasang regulator pada tabung. Jika perlu tambahkan sedikit selotip pipa pada drat
regulator untuk mencegah kebocoran. Gunakan kunci inggris dan putar mur searah
jarum jam untuk mengencangkan. Regulator asitelin biasanya memiliki drat yang
beralawanan arah sehingga kita harus memutar kearah berlawanan jarum jam untuk
mengencangkan.
3. Setelah regulator terpasang dengan kencang, buka keran pada tabung sedikit saja
lalu cek kebocoran menggunakan busa dan air sabun.
Jika terdapat gelembung-gelembung pada busa, berati ada kebocoran. Kencangkan
regulator atau tambahkan selotip bila perlu.
Jika tidak menemukan bocor pada regulator, cek seluruh sambungan selang hingga
sama sekali tidak ada kebocoran.
1. Putar sedikit keran asitelin pada blender, lalu nyalakan api menggunakan korek
api/pemantik.
2. Setelah api menyala, buka perlahan-lahan keran asitelin hingga terlihat asap
berwarna hitam.
Setelah itu putar sedikit lagi keran asitelin hingga asap hitam menghilang.
3. Setelah itu buka keran oksigen pada blender perlahan-lahan hingga mendapatkan
nyala api netral (api kecil berwarna biru bersih)
Setelah selesai mengelas, matikan oksigen pada blender terlebih dahulu kemudian
matikan asitelin. Setelah itu matikan keran pada tabung oksigen dan tabung asitelin.