Anda di halaman 1dari 11

TUGAS REVIEW

METODE PENELITIAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

Disusun oleh : Direview oleh :

I NYOMAN NOSADANA BONI J. SINAMBELA


NIM : DBD 113 076

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

2015
BAB I

PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang

Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai

sarana infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya.

Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara

lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian,

perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah

penambangan.

Khusus untuk pelaksanaan konstruksi jalan, peneliti memilih

melakukan penelitian untuk menentukan beban maksimum jalan hauling

batubara dengan metoda California Bearing Ratio segment, yang disebabkan

masih sulitnya menentukan tebal pekerasan jalan hauling batubara pada

perisahaan-perusahaan tambang tertentu.

Metoda ini awalnya diciptakan oleh O.J poter kemudian di

kembangkan oleh California State Highway Departement, kemudian

dikembangkan dan dimodifikasi oleh Corps insinyur-isinyur tentara Amerika

Serikat (U.S Army Corps of Engineers). Metode ini menkombinasikan

percobaan pembebanan penetrasi di Laboratorium atau di Lapangan dengan


rencana Empiris untuk menentukan tebal lapisan perkerasan. Hal ini

digunakan sebagai metode perencanaan perkerasan lentur (flexible pavement)

suatu jalan. Tebal suatu bagian perkerasan ditentukan oleh nilai CBR.

Di Indonesia kapasitas dukung tanah dasar untuk kebutuhan

perencanaan tebal perkerasan umumnya ditentukan dengan melakukan

pengujian CBR. Berdasarkan cara mendapatkannya, uji CBR dapat dilakukan

dengan 3 kondisi, salah satunya adalah CBR lapangan (field CBR) dengan

menggunakan hasil pemeriksaan DCP. Pemeriksaan dengan alat DCP

menghasilkan data kekuatan dukung tanah sampai kedalaman 90 cm di bawah

tanah dasar.

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui keadaan jalan hauling batubara pada PT. Kapuas

Tunggal Persada.

2. Untuk mengetahui nilai California Bearing Ratio Segment pada jalan

hauling batubara.

3. Untuk mengetahui beban maksimum jalan hauling batubara berdasarkan

pada data California Bearing Ratio.


1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang ditentukan pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana keadaan jalan hauling batubara pada PT. Kapuas Tunggal

Persada?

2. Berapa nilai California Bearing Ratio Segment pada jalan hauling

batubara PT. Kapuas Tunggal Persada?

3. Berapa beban maksimum jalan hauling batubara berdasarkan pada data

California Bearing Ratio Segment?

1.4 Batasan Masalah

Untuk mendapatkan hasil Penelitian yang maksimal maka perlu

dibatasi permasalahan Penelitian yang akan dibahas yaitu :

1. Penelitian dilakukan pada jalan tambang sektor Barasau PT. Kapuas

Tunggal Persada Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah.

2. Alat yang digunakan adalah alat Dynamic Cone Penetration test (DCPT).

3. Jumlah titik yang diukur dengan alat DCPT adalah 20 titik, dengan jarak

per titik 50 meter.

4. Penelitian ini dihitung tanpa menghitung jumlah arus lalu lintas pada jalan

tambang sektor Barasau PT. Kapuas Tunggal Persada Kabupaten Kapuas

Provinsi Kalimantan Tengah.


1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai bahan

masukan terhadap nilai data CBR Segment untuk acuan penentuan beban

muatan alat angkut batubara pada jalan hauling tambang batubara PT. Kapuas

Tunggal Persada.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada bagian kajian pustaka ini umunya penyusun memaparkan teori-teori yang berhubungan
dengan kegiatan yang dilakukan di lapangan.Teori-teori atau referensi penunjang ini
didapatkan dari buku-buku maupun internet.Namun penyusun hanya memaparkan dari
internet.
Dan pada bagian akhir susunan laporan,penyusun juga memaparkan asal teori,atau
yang disebut daftar pustaka.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

PT. Kapuas Tunggal Persada (KTP) adalah perusahaan pemegang

Secara administrasi terletak di wilayah Desa Supang, Kecamatan Kapuas

Hulu dan Desa Tumbang Tukun, Kecamatan Pasak Telawang Kabupaten

Kapuas Propinsi Kalimantan Tengah yang terdaftar sebagai pemegang IUP

(Izin Usaha Pertambangan ) dengan Batubara dengan berdasarkan SK Bupati

Kapuas nomor; 451/ Distamben Tahun 2009 dengan Kode wilayah

KW.09/BB/3/KTP seluas 5.000 ha. Peta batas wilayah IUP (Lampiran A).

3.1.1. Lokasi Dan Kesampaian Daerah

Lokasi dan kesampaian daerah saat ini dapat dicapai melalui tiga

alternatif sebagai berikut :

a. Jalur darat

Yaitu dapat dilakukan tanpa melalui jalan hauling dapat ditempuh

yaitu melalui jalan pemerintah kabupaten Palangka Raya - Kuala Kapuas,

mengikuti jalur jalan kabupaten ke arah Kuala Kurun. Sampai Desa

Dahian Tambuk, terus menuju lokasi perkebunan kelapa sawit PT. Wana

Catur sampai dengan di KM 26, dan kemudian mengikuti jalan produksi

kelapa sawit PT. Kalimantan Ria Sejahtera ( PT.KRS ) terus dilanjutkan


sampai di Desa Sungai Ringin. Selanjutnya menyeberang sungai Kapuas

di Desa Sungai Ringin dengan menggunakan Ferry milik PT. Kapuas

Maju Jaya ( PT. KMJ). Dilanjutkan melalui jalan produksi kelapa sawit

PT. KMJ sampai dengan tembus rencana jalan kabupaten Hurung

Tabengan – Tanjung Kelanis, kemudian dilanjutkan menuju wilayah IUP

PT. KTP

b. Melalui jalur air

Yaitu menggunakan speed boat menyusuri sungai Kapuas ke arah hulu

smpai dengan Desa Jangkang. Dari Desa Jangkang menggunakan jalur

darat menyisir tepi batas perkebunan kelapa sawit PT. Kapuas Maju Jaya(

KMJ), dan kemudian menembus rencana jalan kabupaten Hurung

Tabengan – Tg Kelanis dan dilanjutkan ke wilayah PT. KTP.

c. Jalan Alternatif

Sehubungan dengan berjalannya pekerjaan konstruksi pada jalan

hauling yang masih berlangsung, terdapat alternatif baru dari akses dari

dan menuju ke lokasi tambang PT. KTP yaitu dari KM.60 simpang jalan

hauling PT. KTP dengan Jalan Lintas Kalimantan Palangka Raya –

Buntok. Melewati Desa Batapah kemudian Desa Buhut dan terus

dilanjutkan jalan HPH PT. Dasa Intiga kemudian melewati Sungai

Julukan sungai Mamput ( Sungai Kuatan ) , terus melewati Jalan Logging


Koperasi Mandau Telawang hingga Pit Tambang Jeliwan dengan

jarak sekitar 145 Km.

3.1.2. Keadaan Iklim dan Curah Hujan

Lokasi daerah penelitian berada pada iklim tropis basah

yang bercirikan dua pertukaran angin dan musim seperti umumnya

terjadi di wilayah Indonesia.

Tabel 3.1 Data Curah Hujan di areal PT. KTP


Bulan / Hari Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Januari 30 548 433.5 295.8 425.8
Februari 28 499.4 349 328 392.1
Maret 31 600.1 309.9 674.6 528.2
April 30 590.1 642 522.1 584.7
Mei 31 370.6 390.7 501.2 420.8
Juni 30 330.6 245.5 327.3 301.1
Juli 31 224.8 272.4 234.7 248.6
Agustus 28 162 502.5 403.6 332.3
September 30 97.1 283.4 198.3 190.3
Oktober 30 280.2 357.4 306.5 318.8
November 30 322.7 376 383.1 349.4
Desember 30 479.3 573.3 534.4 526.3
Total 4.505 4.736 4.696 4.618
Sumber : Kapuas Tunggal Persada, 2012
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pegujian hipotesis dan analisis data yang dilakukan,

maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Keadaan jalan hauling tambang batubara berdasarkan pengamatan dan

keterangan penanggung jawab sektor 3 (tempat pelaksanaan

penelitian) PT. KTP dapat dikatakan sudah memadai dengan kegiatan

maintanance yang telah dilakukan.

2. Nilai CBRsegment yang didapatkan berdasarkan perhitungan sebesar

28.81 %.

3. Dengan rutting yang terjadi pada 25 mm, diperoleh nilai daya dukung

subgrade = 131 ton ≈ 130 ton, kemudian rutting yang terjadi pada 50

mm, diperoleh nilai daya dukung subgrade = 65.42 ton ≈ 60 ton,

selanjutnya rutting yang terjadi pada 75 mm diperoleh nilai daya

dukung subgrade = 43,61 ton ≈ 40 ton, dan rutting yang terjadi pada

100 mm diperoleh nilai daya dukung subgrade = 32,71 ton ≈ 30 ton.


5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan, implikasi hasil penelitian di atas, maka ada

beberapa saran yang sekiranya yang dapat penulis berikan, yaitu :

1. Sebaiknya perusahaan lebih mengoptimalkan alat maintanance yang ada

dengan menyuplai spare part secepat mungkin.

2. Perusahaan diharapkan segera melakukan mediasi dengan masyarakat

pemilik lahan agar kegiatan perbaikan jalan lebih efisien, khususnya

dalam pembuatan drainase jalan tambang.

3. Perusahaan sebaiknya memperhatikan kekuatan bahan material jalan,

sehingga kegiatan hauling dapat berjalan dengan semestinya.

4. Perusahaan mempersiapkan hal-hal dalam mengantisipasi segala

kerugian yang mungkin ditimbulkan oleh keadaan cuaca, khususnya

hujan, baik itu faktor keselamatan pengguna jalan maupun faktor

ekonomi yang akan ditimbulkan pada perusahaan.

5. Agar jalan hauling batubara PT. Kapuas Tunggal Persada dapat bertahan

lebih lama, maka beban maksimum yang diperbolehkan pada jalan

hauling tidak melampaui nilai daya dukung subgrade tanah tersebut

(beban maksimum jalan).


DAFTAR PUSTAKA

Bowles, J. E. (1984). Physical and Geotechnical Properties of Soils 2nd Edition.


McGraw-Hill Book Company. USA.

Das, B. M. (2005). Fundamentals of Geotechnical Engineering 2nd edition.


Thomson. USA.

Hardiyatmo, H. C. (2007). Mekanika Tanah II. Gadjah Mada University Press.


Yogyakarta.

Hardiyatmo, H. C. (2010). Analisis dan Perancangan Fondasi I. Universitas


Gadjah Mada. Yogyakarta.

Holtz, R. D. and Kovacs, W. D. (1981). An Introduction to Geotechnical


Engineering. Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.

Peraturan SNI no : 1744-1989-F. Panduan CBR Laboratorium. Jakarta.

Rahardjo, P. P. (2008). Penyelidikan Geoteknik dengan Uji Insitu. GEC UK-


Parahyangan, Bandung.

R.Salgado, S.Yoon (2003). Dynamic Cone Penetrometer Test (DCPT) for


Subgade Assessment. Purdue Library. USA.

Soedarmo, Djatmiko.,G, Ir.(1993). Mekanika Tanah 1. Kanisius. Jakarta

Sunggono. (1984). Mekanika Tanah. Nova. Jakarta.

Wesley. (1988). Mekanika Tanah. Jakarta.

Wignall, Arthur. (2003). Proyek Jalan Teori dan Praktek. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai