Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara penghasil batubara terbesar di dunia.
Berdasarkan data jumlah produksi dan cadangan batubara yang dikutip dari BP
Statistical Review of World Energy edisi ke-64 tahun 2015, Indonesia menempati
urutan ke tiga.
Tabel 1.1 Produksi dan Cadangan Batubara Dunia Dalam Juta Mt
NO NEGARA Produksi Batu Bara Cadangan Batu Bara
1 China 1.844.60 114.500
2 USA 507.80 237295
3 Indonesia 281.70 28.017
4 Australia 280.80 76.400
5 India 243.50 60.600
6 Rusia 170.90 157.010
7 Afrika Selatan 147.70 30.156
8 Kolombia 57.60 6.746
9 Kazakhstan 55.30 33.600
10 Polandia 55.00 45465
Sumber : BP Statistical Review 2015
Produksi batubara yang besar ini ditunjang oleh banyaknya tambang
batubara yang beroperasi, terutama di pulau Sumatera dan Kalimantan. Masa
keemasan tambang batubara terjadi pada tahun 2012. Harga batubara yang tinggi
dan dengan biaya operasional yang rendah, membuat banyak perusahaan tambang
memperoleh keuntungan yang besar. Akan tetapi, setelah tahun 2012, harga
batubara mengalami penurunan. Akibatnya, perusahaan tambang harus melakukan
efisiensi untuk bisa tetap hidup.
Tambang batubara di Indonesia kebanyakan menggunakan sistem tambang
terbuka (open pit). Tambang terbuka sangatlah bergantung pada kondisi cuaca.
Apabila hujan deras turun, proses penambangan dihentikan. Oleh karenanya, waktu
yang tersedia dimanfaatkan untuk melakukan proses penambangan. Proses
penambangan ini berlangsung selama 24 jam setiap harinya. Proses penambangan
dimulai dengan over burden removal, yaitu proses untuk membuang lapisan tanah
yang menutupi batubara. Proses ini membutuhkan beberapa peralatan alat berat.
Excavator digunakan sebagai alat penggali tanah, kemudian menaikkan
tanah yang digali tersebut ke bak dump truck. Dump truck mengangkut tanah over
burden menuju disposal. Setelah lapisan tanah habis dikupas, excavator akan
menggali batubara dan memindahkannya ke bak dump truck untuk dibawa ke stock
room ataupun langsung ke pelabuhan batubara. Bucket teeth excavator adalah suatu
komponen alat berat yang digunakan di tambang terbuka dan merupakan salah satu
alat berat yang fungsinya untuk menggali dan memuat tanah galian ke dalam truck
atau lokasi penumpukan dan material handling. Pada ekskavator, bagian yang
digunakan sebagai alat penggali dan pengangkat material disebut sebagai excavator
bucket. Bagian ujung dari bucket ini yang berperan seperti cakar-cakar disebut
bucket teeth, merupakan bagian yang paling mungkin mengalami gagal (aus
maupun patah) ketika ekskavator dioperasikan.
Maka dari itu peneliti tertarik membahas permasalahan yang ada pada
excavator unit PC 4000-6D yaitu bucket teeth untuk mengetahui kegagalan dan
keausan yang di alamin PT BUMA site LMO (LATI MINE OPRATION) dengan
periode 20 Agustus – 20 September 2020.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah di paparkan di atas, maka dapat
dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Mencari penyebab kegagalan material pada bucket teeth unit PC 4000-6D
2. Mengetahui keausan bucket teeth unit PC 4000-6D
1.3 Tujuan Penelitian
Mencari penyebab kegagalan dan mengetahui keausan bucket teeth unit PC
4000-6D
1.4 Batasan Masalah
1. Pengujian difokuskan pada unit excavator PC 4000-6D dengan 6 bucket
teeth
2. Waktu pengujian 19 agustus – 20 september 2020 dengan monitoring
kurang lebih 100 jam dimulai dengan hours meter 42908.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Dasar bagi perusahaan untuk mengambil keputusan terkait strategi untuk
melakukan perencanaan pemeliharaan pencegahan terhadap kegagalan
material.
2. Bagi Mahasiswa, sebagai salah satu syarat kelulusan bagi peneliti untuk
memenuhi tugas akhir prograp studi strata 1 (S1) ilmu teknologi industry di
Universitas Balikpapan, dan sebagai bahan untuk menambah tentang
pengetahuan bagi peneliti khususnya mengenai perbandingan performansi
refrigerasi.
3. Bagi kampus Universitas Balikpapan, agar penelitian ini bisa dijadikan
sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian.
1.6 Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini, selanjutnya disusun dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini membahas tentang penelitian relevan, landasan teori,
hipotesis atau pertanyaan penelitian (Optional) komponen excavator
unit pc 4000-6D yaitu bucket teeth , keausan, jenis keausan dan
perhitungan laju keausan.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini membahas tentang waktu dan tempat penelitian, teknik
pengumpulan data, metode perhitungan, memaparkan langkah-
langkah perhitungan dan diagram alir penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis membahas tentang hasil–hasil yang diperoleh
dan cara pencapaiannya. Analisa perhitungan laju keausan dan
penyebab kegagalan
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran. kesimpulan merupakan
rangkuman hasil yang dicapai dan merupakan jawaban rumusan
masalah, sedangkan saran yaitu menguraikan saran-saran yang
perlu diperhatikan berdasarkan keterbatasan yang ditemukan dan
asumsi yang dibuat, termasuk saran untuk pengembangan lebih
lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai